Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Instant Action

Chaos222

Guru Semprot
Daftar
24 Sep 2014
Post
557
Like diterima
4.930
Lokasi
Seoul, south korea
Bimabet
INSTANT ACTION
(orang jahat & api musim dingin Director cut)



Sinopsis :
Di masa depan yang suram, Seorang mantan narapidana terjebak di dunia kriminal yang keji dan rumit. Namun di dunia itu pula ia mengenal kehidupan dan kenikmatan yang sesungguhnya.

Catatan:
1.Cerita ini sebuah remastered dari cerita orang jahat dan api musim dingin yang digabung jadi satu dan ditambah adegan yang sebelumnya di delete. Terinspirasi dari serial Grand Theft Auto dan Red Dead jadi bisa jadi ada kesamaan adegan atau kisah atau bahkan nama Grand Theft Auto sendiri masuk ke dalam cerita ini.
2. Beberapa adegan ditambah dan diubah. Ada yang jadi lebih melankolis, ada yang jadi lebih hot. Adegan perang juga ditambah.
3. Update berkala setiap hari.
4. Selamat membaca


 
Terakhir diubah:
Starring

Geng cewek Indonesia


PEGGY


Nadia



Kirana


Citra

Dina



Geng cewek-cewek Asia


Siti



Bella



Dian

Anna



Jisun


Xiao

=============

Bona Kusetnov



Gadis Misterius yang muncul di kehidupan Edi Koboi. Parasnya , Perawakannya sangat mirip dengan Xiao Xiao, Masa Lalu Edi Koboi.

Luna




Pelayan muda yang diselamatkan Edi Koboi atas dasar kasihan.

Jinny






Teman baik Luna​

Peran Pembantu






Istri Bang Imran
 
Terakhir diubah:
Prolog

Aku bukan orang baik-baik. Faktanya , dari dulu aku memang bukan. Terlahir dari keluarga kaya raya, membuatku berlagak seolah aku memiliki segalanya dan semua orang harus menurutiku. Bahkan ketika aku ingin menikahi pacarku ketika aku lulus SMU, kedua orang tuaku juga setuju. Aku selalu berpikir kalau seluruh isi dunia harus menuruti hawa nafsuku. Itu membuatku manja dan menyedihkan , hingga aku terbuang seperti ini.







“ Polisi tengah mengepung Bugatti curian senilai Ratusan Miliar yang terperosok keluar tol. Pelaku diduga , Edi Iskandar , Putra Presiden Direktur Topan Group, Heri Iskandar ...... “



“ masih ku angkuh,

Terbangkan angan ku jauh

Langit kan menangkapku

Walau kan terjauh”




“ Saudara Edi Anda telah dikepung, menyerah atau “



“ dor!”



Dan bila semua tercipta

Tanpa harus ku merasakan

Cinta yang tersisa

Hampa hidup terasa”




Aku menembak polisi itu dari mobil itu dengan pistol revolver antik ayahku. Polisi itu tewas ditempat. Mereka menembakiku menghujaniku dengan peluru. Aku menunduk berlindung dari hujanan peluru mereka. Aku tertembak di lengan kiri dan dada kiri. Aku mulai kehilangan banyak darah. Dua polisi mendekat dan



“ Dor! Dor!”



Bagai bintang di surga

Dan seluruh warna

Dan kasih yang setia

Dan cahaya nyata”




Aku membunuh seorang polisi lagi. Seorang Bri-mob lengkap dengan senapan AK dan seragam tempur. Rekannya tertembak dan terluka. Penembak jitu menembakku dan saat itu aku tak sadarkan diri. Aku kira aku akan mati namun petulanganku baru dimulai.



“Oh bintang di surga

Berikan cerita

Dan kasih yang setia

Dan cahaya nyata”




Sebelumnya mari mundur lebih awal lagi. Semua dimulai saat aku menikah. Meskipun ayahku konglomerat kaya raya, di lingkungan tempat kami tinggal, menikah muda itu biasa. Berbeda dengan pemuda lain yang kuliah di kota , di jawa , bahkan di luar negeri , aku memilih menikah dengan pacarku tercinta Putri. Yah , karena ayahku punya hampir segalanya, aku menjadi manja dan selalu memiliki pola pikir “ ah kan ada papa “ . Sehingga meskipun sudah menikah , aku tak punya pekerjaan, tak punya keahlian , dan nyaris tidak bisa apa-apa. Satu-satunya kelebihanku dibandingkan orang lain adalah otomotif, dan menembak. Aku juara menembak di perbakin karena aku sangat suka senjata. Terutama revolver. Aku memiliki senjata pemberian kakekku sebuah revolver Schofield asli dari AS. Tapi menurut ayahku , itu bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan , atau bisa dibilang , sudah biasa.





Petaka di mulai saat ternyata , aku memiliki masalah di ranjang. Aku mengidap disfungsi ereksi, sehingga soal urusan kasur, aku payah. Mulanya itu aku dan istriku Putri , terus berusaha mencari jalan keluar. Orang tuaku juga ikut berusaha. Sampai empat tahun menikah, dengan berat hati, kami akhirnya berpisah. Sedih, sakit, karena untuk pertama kalinya , aku kehilangan sesuatu yang paling aku sayangi. Dan rupanya itu hanyalah permulaan.







Sebulan kemudian, aku mendapat kabar Putri menikah dengan sahabat karibku sendiri Putra, putra dari teman karib ayahku , dan sekarang sedang bekerja di perusahaan ayahku sebagai direktur operasional. Kami sejak kecil berteman dekat , namun aku tidak menyangka ia akan merebut istriku seperti ini. Berbeda denganku , Putra seorang yang sempurna. Pintar , kuat , disenangi semua orang, dan lebih parahnya lagi, ia seorang racer.







Namun petaka yang sebenarnya baru di mulai. Dua bulan sejak pernikahan mereka, ayahku jatuh sakit. Kondisi beliau tidak memungkinkan untuk memimpin perusahaan. Dan akhirnya dengan berat hati, karena memperoleh dukungan dari setiap orang di kantor, Putra mengambil alih perusahaan , setidaknya sampai Ayahku , dan disitulah aku makin kehilangan segalanya. Aku kehilangan rumahku , mobilku , semua yang aku miliki. . Putra menempatkan istri muda kesayangan ayahku ke rumah lamaku , sehingga aku dan ibuku diusir secara halus ke rumah nenekku. Sedangkan Putra, tinggal di apartemen mewah , bersama seorang wanita yang dahulunya adalah istriku . Aku resmi kehilangan segalanya , dan jujur , aku sempat depresi.







Jujur , malam itu , tujuanku sebenarnya adalah membunuh Putra, menanam sebuah peluru di kepalanya, lalu melarikan istriku , dan bunuh diri. Namun entah kenapa aku mencuri Bugatti Chiron itu, membawanya lari ke tol, lalu dikejar oleh beberapa mobil polisi di belakangku. Kupacu Hypercar itu sekencang-kencangnya, dan yang terakhir yang kuingat adalah aku terperosok keluar tol , terperangkap di mobil curian itu, lalu diseret keluar secara hina dan ditangkap oleh kepolisian.







Aku divonis seumur hidup. Aku seharusnya dihukum mati kerena melawan petugas dan membunuh dua polisi. Semua itu berkat pengacara ibuku. Di sidang itu, aku terakhir kalinya melihat ibuku , namun beliau seolah enggan melihat mataku. Tapi aku hanya menjalani hukumanku sekitar 5 tahun. Usiaku mungkin 22 atau 23 saat itu. Dan masa penjara , bisa dikatakan masa paling buruk sepanjang hidupku. Namun disanalah aku bertemu teman baruku, Imran. Ia lah yang melindungiku agar tidak ditusbol di penjara , dan aku pun sesekali menolongnya. Ia keluar dua tahun sebelumku. Dan kami berjanji akan bertemu saat keluar penjara nanti.







Namun “BOOM!” perang dunia ketiga meletus, dan aku dipaksa bertempur melawan australia selama dua tahun di papua.



Beberapa tahun kemudian di Papua. Aku tiarap sendirian. Front Papua menjadi Medan perang paling berbahaya bagi Indonesia. Semua rekanku gugur. Aku tiarap di sebuah perbukitan dengan senjata mp5 dan satu unit Rudal Manpads.



Suara jet itu terdengar. Jet F/A-18 Royal Australia Airforce ( AU Australia) jet ini adalah momok bagi TNI. Jet ini dapat menyapu bersih tank Harimau hitam andalan TNI atau menembak jatuh IF-X kebanggaan TNI.



Rudal ditembakkan. Rudal melesat mengejar Jet musuh lalu



“ Duar!”



Jet itu meledak diudara. Pilot musuh tidak sempat melepaskan diri. Bajingan itu tewas terpanggang di udara. Suara gemuruh kembali terdengar. Jet F/A-18 kedua terbang di perbukitan. Aku menyiapkan amunisi kedua. Aku bidik Jet itu dan



“ Duar”



Aku menembak jet kedua. Pilot berhasil melarikan diri. Aku menembak jatuh dua jet hari itu. Aku bergeriliya di hutan. Aku hampir membunuh pilot itu namun aku tidak melakukannya.



Aku bukan tentara yang baik. Aku biarkan musuhku hidup dan aku sendiri hampir mati dalam perang itu, namun disanalah aku belajar banyak hal. Contohnya, bergeriliya, menikam dan menyembelih orang lain . Aku membunuh kurang lebih 30 musuh, dua jet F/A-18 dan satu helicopter blackhawk lengkap dengan seluruh kru. Aku hanya ditugaskan dua tahun disana namun faktanya , aku terperangkap tiga tahun lebih di sana. Saat aku kembali ke Jakarta, sesuai janji , aku akan menemui Imran disana. Namun di pesan Michat itu, ia berjanji akan menjemputku di bandara . Dan disanalah , aku duduk di terminal kedatangan , menunggu kedatangannya
 
KEDATANGAN



Aku duduk cukup lama di cafe itu. Lucu, dulu , sewaktu baru menikah, aku ingat sekali ada begitu banyak mobil yang parkir di parkiran bandara. Sebagian taxi online, sebagian taxi gelap , sebagian memang menjemput kerabat. Tapi kini, tak begitu banyak mobil yang terlihat. Orang-orang beramai-ramai mengantri kereta cepat ke kota. Hanya beberapa yang naik taxi atau pun dijemput kendaraan pribadi. Aku beruntung Imran menjemputku , atau kalau tidak , pasti aku sudah mengantri menunggu kereta bersama penumpang lainnya.







Lalu aku melihat wajah yang tidak asing lagi bagiku. Aku langsung berdiri dari tempat duduk , menghampirinya dan bersorak







“Bang Imran! apa kabaarnya ?”







“Hahaha baik Edi . Huee, abis wamil makin gagah kamu ya?” Pujinya







“ hehe biasa ajalah bang. “







Ia lalu mengangkat kopernya, dan mengajakku ke mobilnya yang parkir lumayan jauh dari terminal kedatangan.







“ Mobilnya Veloz bang? Mana Mercynya bang?” aku terkejut waktu melihat kalau mobil yang ia bawa ternyata adalah avanza. Padahal di Michat , ia mengaku punya mercy.







“ Aiya ... masih di servis lah . Ayo buruan kamu yang nyetir. “



Aku tertawa terbahak-bahak waktu ia meniru logat bicaraku. Ia menyuruhku menyetir mobil , entah karena ia tahu kalau aku memang sedang ingin bawa mobil. Atau karena, ia cuma sedang malas.







Jalanan Jakarta tidak terlalu berubah. Terakhir aku datang kemari bersama istriku sewaktu kami baru menikah. Hanya saja, jalanan terasa sangat sepi. Mungkin sejauh ini aku baru melihat dua atau tiga mobil. Dan sewaktu sampai di tol kota , barulah aku melihat mobil-mobil lainnya. Namun ada yang salah dengan mobil-mobil itu. Yah, aku masih melihat mobil-mobil pribadi pasaran seperti Avanza , Pajero, Fortuner, Sigra dan Ayla. Tapi entah kenapa nama mereka berubah dan ada logo hybrid di bagian belakang mobil. Berbeda dengan mobil Imran yang masih berlogo toyota dan bernama Avanza , Avanza yang kulihat bermerek PERMONAS dan bernama DIA.







“ PERMONAS apa bang? Kok namanya aneh ya?”







“ Aiya , kamu belum tau hah?”



PERMONAS adalah Perusahaan Mobil Nasional . Saat kami dipenjara, rupanya pemerintah indonesia membuat terobosan dengan melakukan proyek rebranding. Yang singkatnya, pemerintah mengakuisisi mobil-mobil jepang , yang semulanya memang sudah diproduksi di dalam negeri, dan mengubah mereknya yang semula TOYOTA , DAIHATSU , dan MITSUBISHI , menjadi PERMONAS. Melalui kerja sama dengan perusahaan Malaysia , PERUDUA , pemerintah akhirnya berhasil menciptakan sebuah kemandirian sehingga mobil jepang perlahan-lahan tidak terlihat. Saat perang dunia ketiga meledak, mobil-mobil jepang , korea dan china secara resmi tidak didukung lagi . Sedangkan mobil-mobil keluaran Uni Eropa masih boleh diperjual belikan. Namun meledaknya rasa nasionalisme membuat orang-orang lebih memilih mobil nasional. Yah walaupun beberapa orang kayak Imran, masih menyimpan mobil Jepang mereka. Lucunya , nyaris semua mobil-mobil ini sudah berbahan bakar Hybrid.







“ oh gitu ya? Btw kok dari tadi cara ngomongnya kayak ngejek aku gitu sih?”







“hahahahahaha”







Dan kami pun tertawa. Villa Imran rupanya sangat jauh. Yah, walaupun mobil sudah sepi dan tidak ada motor lagi, masih butuh waktu lama untuk sampai ke sana. Namun, saat kami mulai masuk Bekasi, aku mulai penasaran dan bingung , kenapa Villanya bisa sejauh ini.







“ Villanya di sumarecon bang? “ tanyaku bingung







“nah bukan , ikutin aja petunjuk gue “ Sahutnya santai.







“ oh Okay”







Kami terus berkendara dan sekitar lima belas menit , kami mulai masuk ke Meikarta. Eits, ntar dulu . Di Jagad raya kalian, Meikarta mungkin kota yang mewah dan maju. Tapi di Jagad raya kami, Meikarta cuma mewah di tahun awal-awal saja dan akhirnya menjadi kumuh dan semerawut seperti daerah-daerah sekitarnya. Kami masuk ke jalanan yang sempit dan ramai pejalan kaki, dan ditengah jalanan itu , akhirnya kami masuk ke gedung kos-kosan dua lantai , yang sebenarnya lumayan modern , tapi kotor dan penuh coretan sehingga membuatnya terkesan kumuh. Ada dua mobil jepang yang parkir di sana. Satu Kijang Innova V 2004 , satu lagi Ayla X 2016. Dan ada bengkel kecil di seberang kos-kosan kami.







“ Ini Villanya bang ? “ Imran tertawa malu dan menjawab







“ I...Iya “ entah kenapa tapi kalau dipikir-pikir, apa yang aku alami waktu itu sama seperti Niko di Grand Theft Auto IV. Persis seperti Roman Bellic di GTA IV , Imran lalu mengantarku keliling “Villanya” yang katanya mewah lebih mewah dari Villa Pondok Indah. Dua lantai , ada belasan kamar , seluruhnya ada kamar mandi dalam. Salah satu kamar yang paling luas ia tempati sendiri. Kos-kosan ini mirip seperti hotel bintang dua di masa Pak De Jokowi.







“ Kamarnya penuh semua bang? “ Tanyaku iseng.







“ Ada satu tuh yang kosong buat elo. “ Tapi waktu kami masuk, kamar itu sangat kotor, bau , dan banyak coret-coretan di dinding. Perabotannya pun banyak yang lapuk dan sudah tua. Kamar mandinya juga tak kalah kotor







“ Ini sih kayak sel gue di penjara “ bisikku dalam hati.







“ Gimana? Luas kan? Yah paling lu bersih-bersih dikit lah” Aku hanya mengangguk dan tertawa malu.







“ Gue tinggal bentar ya , gue mau cek istri gue dulu “ Imran lalu keluar . Aku sempat diam membatu. Kulihat sekelilingku , lalu aku menghibur diriku sendiri kalau kamar ini mungkin tidak seburuk yang kukira. Ya tentu saja jika aku bersihkan lebih dahulu. Kutaruh tasku di lantai , lalu mulai kurapikan kamar yang kotor, bau dan butut itu , semampuku.







Dua jam kemudian , dugaanku salah dan ternyata kamar itu tetap terlihat kotor dan butut , yah walaupun bau busuknya sudah hilang. Imran menghilang begitu saja. Aku mulai menyusun barang bawaanku. Pakaian, laptop, kompor listrik, magicom, sampai bintang geriliya yang aku dapat di Papua.Tapi begitu aku keluar kamar, tiba-tiba aja terlihat sesosok cewek cantik , mulus , sexy , dengan pakaian yang begitu glamor . Jujur aku sampai nafsu dan terpesona dibuatnya.







“ Penghuni baru ya? “ tanyanya lembut.







“Hah? Anu... anu mbak.... saya... saya... “ karena kaget dan malu, aku tiba-tiba gugup dan sempat bingung ingin menjawab apa. Yah mungkin karena itu pertama kali sejak tujuh tahun terakhir aku melihat wanita







“ kenapa? “ jawabnya lembut







“ hehehe enggak ... iya bener saya penghuni baru di kosan ini . “ jawabku







“ Oooh , kamu temennya om Imran ya? Aku peggy , aku nyewa di apartemen nomor 208. “



Hah? Apartemen? Ya , karena kamar mandinya di dalam, kosan ini memang agak mirip seperti apartemen. Dan ditengah percakapan itu, aku mencium bau yang sangat harum . Aku menoleh dan aku terdiam. Waktu seolah berhenti. Aku tak percaya apa yang aku lihat



“Cantik

Ingin rasa hati berbisik

Untuk melepas keresahan

Dirimu

O cantik

Bukan kuingin mengganggumu

Tapi apa arti merindu

Selalu (ow)”




Kami saling bertatapan satu sama lain. Sungguh kecantikan yang sempurna. Rambutnya hitam panjang, kulitnya bersih, wajahnya kecil nan manis, matanya bening, badannya langsing , kaki ramping, ini adalah definisi cantik bagiku. Ia hanya sangat pendek mungkin 148. Yah mungkin cuma setinggi anak smp.



Ada hati yang termanis dan penuh cinta

Tentu saja kan kubalas seisi jiwa

Tiada lagi

Tiada lagi yang ganggu kita

Ini kesungguhan

Sungguh aku sayang kamu



Aku merasa panah-panah cinta terbang dan menancap di dadaku. Ia berhasil melelehkan hati seorang prajurit yang terluka dan hampir mati. Sungguh kesempurnaan cinta. Namun ditengah lamunanku, Ia masuk ke kamar 207 lalu langsung membanting pintu kamarnya.







“ Hmph! Kejadian lagi ini! Tiap kali dia lewat entah ada yang kecelakaan motor , ada yang jatuh dari atap, ada yang serangan jantung, pasti deh kasus. Dia orangnya emang gitu , bahkan sampe sekarang aja aku gak tau namanya “



Bisik Peggy. Sepertinya dia tahu kalau dari tadi aku melirik cewek itu.







“ hah? Oh iya yah. Sorry kalau boleh tanya, Bang Imrannya mana ya?” tanyaku gugup.







“ oh bang Imrannya pergi jemput anak sama istrinya di mall. Paling abis Isa mereka pulang. “ jawab peggy. Dan gak lama muncul lagi cewek tinggi sexy , dari tangga bawah. Ia melirik kami berdua lalu melambaikan tangan ke Peggy.





“ Peggy? Jadi pegi gak nih ? Godain cowok mulu lu ah!” Sahutnya kesal







“Bentar Nad! Ini gue baru mau turun. “ Peggy lalu melambaikan tangannya dan pergi bersama temannya. Yah paling tidak Bang Imran tidak bohong, emang banyak cewek cantik di Kosan ini.
 
Langkah Baru



Sungguh hari pertama yang berkesan. Gadis itu adalah bunga di kos-kosan sederhana ini. Ia membuat tinggal di kos-kosan serasa tinggal di Penthouse. Aku tersenyum dan aku sadar aku sudah jatuh cinta. Tapi siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan manusia secantik itu.



Imran menghilang dengan keluarganya sampai malam. Aku mondar-mandir keliling lorong seperti turisz. Sambil tersenyum-senyum seperti orang kurang waras. Dan akhirnya ketiduran sekitar pukul 10. Yah, saat bangun pagi itu, aku senang karena setidaknya aku tidak dengan peluru dan granat , dan setidaknya aku bukan dipenjara lagi. Aku membuka pintu kamar dan aku tersenyum begitu aku melihat dia berdiri di depan pintunya bersiap untuk pergi ke suatu tempat



“ um, Hai? Nihao?”



Dia tidak menjawab sapaanku. Dia menggeleng kepala dan langsung pergi. Yah walaupun Kosan Imran tidak sebagus yang kukira , ya setidaknya aku bisa bertemu gadis inj setiap hari







“ EDI!! Ayo sarapan dulu sini sama kita”







Waktu aku turun untuk jalan pagi, Imran rupanya sedang sarapan dengan keluarganya. Aku pun kaget rupanya istri Imran sangat cantik bahkan sexy seperti bintang film. Karena tidak enak , aku langsung masuk dan ikut sarapan.







“ Lihat kan? Gak semuanya yang gue ceritain boong , kenalin nih istri gue, Maya “ dan kita pun bersalaman.







“ Maya ... “







“ Edi ...”







“ nah kalo siang , Istri gue sering jagain cafe gue tuh di Meikarta Plaza. Sekali-sekali lu mampir lah kesana. Gue traktir “



Jelas Imran. Dan rupanya, cafe yang dia ceritakan di chat itu , beneran ada. Yah karena kejadian kemarin, aku kira bang Imran itu tukang hoax.







“ Mulai hari ini, lu bantu-bantu aja tuh di bengkel gue diseberang. Kan lumayan sebelum lu dapet kerja. Nah sekali-sekali , ntar lu jemput klien gue yang nyewa mobil.” Aku sempat bingung dengan omongannya.







“nyewa mobil?”







Rupanya, Imran punya lima bisnis di Meikarta. Pertama kos-kosan ini. Kedua bengkel di seberangnya. Ketiga Cafe di Meikarta Plaza. Keempat rental mobil harian , mingguan dan bulanan. Dan kelima SPA yang tepat di sebelah kos-kosan. Terapisnya cuma dua, Peggy dan temennya kemarin Nadia. Walaupun bang Imran ngakunya murni buat spa , tapi aku yakin dari gayanya , SPA itu spa plus-plus yang sekarang nyaris tiap meter ada di Jabodetabek.







Hari itu setelah sarapan , aku langsung kerja di bengkel. Kebetulan aku hobi yang namanya otomotif, jadi aku merasa cocok dengan pekerjaan baruku. Pegawainya kebanyakan orang sumatra sama. Ada orang jambi , ada orang Bengkulu, Palembang dan yang paling banyak orang Batak. Tapi ada juga beberapa montir dari Chinese yang udah tua dan tidak terlalu paham bahasa Indonesia. Bengkel ini menangani hampir semua mobil. Mobil nasional, mobil Jepang, mobil Korea, mobil Eropa semuanya bisa. Yah walaupun mobil jepang dan korea sudah tidak didukung lagi oleh pemerintah.







Hari pertama bukan berarti aku boleh malas-malasan. Aku langsung dikasi orderan numpuk karena kebetulan aku anak baru. Bengkel Imran satu-satunya bengkel di daerah sini jadi wajar kalau sehari banyak mobil yang datang. Gak cuma mobil-mobil dari Meikarta tapi juga dari Bekasi dan bahkan Jakarta juga ada.







“ psst ganteng tuh si anak barunya “







“ iya , untung hari ini jadwal kamu ganti oli mobil kamu Jisun. “







“ Gak kayak karyawan lain tuh , udah sangar kayak preman , genit lagi. Abang ini humble banget.”







“ Mukanya seperti bukan muka orang Indonesia saja ya? Btw katanya dia tinggal di apartemen kita lho”







“ Ah jeongmal, Ya! Kalian ribut sekali sih?! “







Siang itu aku menyervis mobil Coroola altis 1.8 V 2018 milik lima cewek-cewek yang kayaknya bukan orang Indonesia. Mereka berbicara dengan bahasa mandarin tapi ada satu cewek yang bahasa mandarinnya campur dengan bahasa korea. Mereka mungkin mengira kalau aku tidak bisa bahasa mandarin. Tapi aku mengerti semua yang mereka katakan.







“ wah dulu waktu saya masih remaja, saya ingat saya pernah punya satu. Masih bagus sekali ya , padahal sudah belasan tahun. “



mereka kaget waktu aku bilang itu dengan bahasa mandarin yang baik dan benar. Mereka tertawa malu.



“ hahahaha! Ternyata bocah ini ngerti bahasa kita”



Ucap kakek tua di sebelahku. Aku ikut tertawa.



“ Permisi, kamu mengerti bahasa mandarin?” tanya gadis yang berhoody merah. Aku mengangguk dan mereka tertawa malu. Termasuk gadis korea itu.







“ kalian dari mana? Shenzen? Beijing ? Shanghai? “ tanyaku iseng







“ Enggak , sebenarnya yang chinese itu cuma teman kami Xiao-xiao. Aku ama sahabat aku ini dari vietnam. Kalo dia , yang idung mancung ini dari thailand. Nah yang ini , yang mirip orang melayu dari Malaysia dan Jisun dari Korea. Kita pake bahasa mandarin ya karena kan kebetulan semua bisa bahasa mandarin daripada bahasa Indonesia. “ jelasnya malu-malu.







“ oh gitu , kalian belajar di Indonesia ? “ mereka seketika bingung dengan pertanyaanku







“ Tidak , kami disini kerja ... “ jawab gadis vietnam itu , malu-malu.







“ oh begitu , ngomong-ngomong mobilnya udah selesai, dan sekarang silahkan bayar di kasirnya ya.”







“ ah, makasih koh “ dengan malu-malu mereka bersama-sama membayar di ruang kasir dan aku berpindah karena sudah ada mobil yang menunggu.







“duluan yah koh ...” mereka lalu pergi. Lumayan buat menyegarkan pikiran. Tapi aku harus kembali ke pekerjaanku. Namun baru aku meletakkan tanganku di mobil Montero itu ( Pajero Dakkar buatan Permonas) , seseorang tiba-tiba memanggilku.







“ Heh Boy , mana Imran? “ pertama aku langsung tidak suka dia karena dia memanggilku Boy. Kedua , dari nada bicaranya saja , aku bisa menilai kalau dia orang yang berbahaya. Ya namanya mantan napi , jadi aku bisa membedakan mana orang baik dan mana orang jahat.







“ Gak tau “ jawabku cuek.







“ Gak tau sopan santun kau ya. Tak tau lah kau aku siapa? “ bentaknya geram







“ maaf boss gue sibuk. Ngejer target “ sahutku dengan nada datar. Lalu tiba-tiba dia tarik kaosku dan menodongkan bogem mentahnya , dia membentak







“ HEY BODAT! SAYA ATASANNYA IMRAN! CEPAT KAU BERITAHU MANA IMRAN ATAU KUBUAT MATI KAU DETIK INI JUGA!! “ Dan rupanya dia tidak datang sendiri, dia datang dengan dua orang temannya yang gayanya seperti tentara.







“ gue bilang gue gak tau! Ngeyel! Mau bunuh gue lu? Bunuh aja ayo “







Aku ingat banyak yang merekam kejadian itu dengan handphone mereka, banyak juga yang berkumpul buat sekedar melihat , tapi tidak ada yang berani melerai karena mereka sepertinya aparat. Tapi orang aneh itu lalu menurunkan bogemnya yang hampir saja meninjuku.







“Dasar gak tau sopan santun. Ayo kita pergi “ Dan mereka pun pergi dengan mobil Audi q5 hitam yang sangat mewah. Atasan Bang Imran? Saat itu aku bingung karena kukira , Bang Imran lah pemilik semua bisnis ini.







“ siapa tuh? Siapa tuh?” tapi montir yang lain cuma diam waktu aku bertanya seperti itu. Cuma montir tua dari China itu lah yang akhirnya berani memberi tahuku siapa bajingan itu. Itu pun setelah aku bertanya dengan bahasa mandarin







Dia Tejo , oknum AD yang paling ditakuti di sekitar jalan ini. Pihak Developer menyewa mereka sebagai keamanan di Meikarta. Dia dan bawahannya sering menagih uang keamanan ke bengkel , cafe , spa bahkan sampai perumahan dan kos-kosan. Meskipun jelas melanggar hukum karena tindakan ini termasuk premanisme, Tejo tidak pernah berurusan dengan polisi , mungkin karena pangkatnya di AD.







“ ah songong amat! Anggota sih anggota aja! Kayak cuma dia doang yang tentara. Gue malah pernah lawan sekutu noh langsung! “ saking kesalnya , aku terus menggerutu tidak karuan begitu aku pulang ke kosan.







“ Siapa yang pernah ikut perang? “ tiba-tiba Peggy menyeletuk ocehanku.





PEGGY





“ ah... mbak... mbak.. Peggy? Hehehehe udah pulang mbak? “ sahutku malu







“ istirahat bentar kok, paling bentar lagi ke spa lagi. Mas Edi baru pulang? Ngomong-ngomong aku masak soto nih? Mau makan sama-sama? “ Yah karena ditawarin makan malam gratis jadi aku jawab







“ boleh , kenapa enggak? “







“ Yuk , aku bawain ke kamar Mas Edi ya . “







Peggy bahkan tidak keberatan masuk dan makan malam di kamar kosku yang berantakan dan kotor. Aku sempat ganti baju sebentar di kamar mandi dan saat aku keluar, kamarku sudah menjadi sangat rapi dan makan malam sudah disediakan di meja makan. Yah , walaupun tidak cantik-cantik amat , setidaknya Peggy sangat ramah dan rajin.







Kami benar-benar makan malam bersama. Pintu kamar terkunci , horden ditutup , jadi seandainya aku berniat jahat , aku bisa saja memperkosanya dan menikmati ML singkat dengan tubuh Bohay Peggy. Tapi aku bukan pria seperti itu. Kami makan malam seperti layaknya sepasang sahabat yang sudah kenal lama. Peggy akhirnya bercerita kalau ia tidak biasa makan sendirian. Biasanya ia makan bersama Nadia , tapi hari ini Nadia sangat ramai pelanggan. Sedangkan ia hanya dapat satu dan itu pun cuma pijit biasa. Peggy tipikal cewek yang sangat terbuka , sampai-sampai ia tidak sungkan menceritakan kehidupan sexnya sehari-hari di spa kecil disebelah.







“ Akutuh sebenarnya dijanjiin bang Imran jadi penyanyi dangdut . Katanya nanti bakal dibuatin Album, terus manggung di TV , eh gak taunya sampe di Meikarta , cuma dijadiin tukang urut di spa. Nadia sih enak , dia cantik , tiap jam dapet pelanggan , tiap jam kasurnya anget terus. Lah aku... “







Ia bercerita selama hampir dua jam, bahkan sampai menghabiskan rokok sebungkus yang seharusnya jatahku dua hari.







“ atau mas Edi aja yang mampir ke spa. Aku jamin puas lho. Garansi uang kembali...” Aku sempat tertawa ketika ia mengajakku mampir dan membooking dia di spa.







“ Nanti ya, tunggu saya punya uang , pasti saya mampir. “ jawabku







“ ah gak mahal kok, cuma 500 udah sama kamar “ sahutnya enteng







“ sayang sekali , saya cuma punya 400 “ Berbeda seperti jaman Pak De dulu, 400 sekarang rasanya kayak gak ada artinya. Dan itu pun harus aku simpan sampai akhir bulan.







“ 400?! Sok lah penglaris “







“ Ntar dulu?! “ Tanpa basa-basi, ditengah percakapan itu, Peggy menyeretku ke spa sebelah untuk menjadi pelanggan pertamanya hari itu. Maksudku minggu itu. Aku beberapa kali membujuknya kalau aku mungkin akan datang besok atau lusa, tapi dia tidak menghiraukan ucapanku.Saat masuk ke kamar spa, saking semangatnya Peggy bahkan tidak mengunci pintu kamarnya. Diluar dugaanku , kamar spa itu rupanya cukup mewah dan berkelas. Bersih , rapi dan bahkan ada bathup di kamar mandi. Saat di kamar mandi , Peggy langsung membuka seluruh pakaiannya , sehingga terpampanglah kedua buah dadanya yang sangat besar.







“ Astaga naga... “ aku bahkan sampai menjelit sewaktu melihat sepasang buah dada miliknya. Namun saat ia menurunkan boxerku, ia sangat kaget melihat penisku yang sangat kecil.







“ Kecil banget ... “ Mukaku bahkan sampai memerah. Peggy berulang kali mengocok penisku tapi tetap saja adikku ini masih enggan berdiri tegak sempurna. Aku terduduk lesu dan malu.







“ Yah itulah masalahnya .... itulah kenapa aku gak mau main ke sini. Ketimbang masalah uang sebenarnya saya ... “







“ malu ? “ Peggy segera menyela omonganku. Ia lantas tersenyum nakal sambil memegangi penis kecilku.







“ Kamu datang ke orang yang tepat. Tiduran sana. “ Peggy menyuruhku tiduran di kasur sementara dia sendiri tiba-tiba keluar kamar. Dia sempat pergi sekitar 10 sampai 15 menit. Lalu dari luar aku sempat mendengar suara temannya kemarin.







“ si Peggy dapet pelanggan?! “



Lalu aku mendengar suara seorang wanita lagi.







“ Iya , itutuh cowok yang baru pindah kemarin. “ Sahut wanita yang lainnya. Dan tak lama peggy kembali masuk , sambil membawa beberapa mangkuk berisi cairan dan bubuk yang sangat wangi.







“ wangi apa ini?” gerutuku heran







“ nah pasti kami suka. “ Peggy tidak menutup pintu kamar kami , sehingga kedua temannya dengan leluasa melihat aku dan peggy tanpa busana di atas kasur. Peggy tau mereka melihat tapi dia cuma cuek.













Nadia



“ kecil banget kontolnya “ bisik nadia yang saat itu cuma pakai handuk tipis berwarna biru.





Iya ngacengnya aja sekecil itu, apalagi kalau loyo “ sahut temannya yang satu lagi. Peggy lalu menaburkan serbuk aneh yang sangat wangi itu ke buah zakar , batang penisku , lalu kemudian ke paha , perut dan selangkanganku. Baunya sangat wangi , sehingga perlahan aku mulai mabuk. Lalu ia tuangkan cairan kental seperti minyak di buah zakarku , lalu ia oleskan dengan rata sehingga bercampur dengan bubuk itu.







Baunya semakin bertambah wangi , dan pijatan jemari itu , sangatlah nikmat sekali. Setelah buah zakarku rata dengan cairan itu, ia tuangkan lagi cairan itu ke batang penisku yang sangat kecil, lalu ia mulai meratakan penisku dengan cairan itu. Ia kocok penisku mulai dari bagian kepala , lalu turun pelan-pelan ke batang , hingga sampai ke pangkal penisku. Lalu tangannya kembali mengocok dan mengurut-urut kepala penisku.







“ ahhh Peggy “ saking nikmatnya aku bahkan tak kuasa menahan desahanku. Nadia dan temannya yang mengintip dari luar bahkan sampai tertawa terbahak-bahak. Tak sadar, ketika aku melihat penisku lagi, penisku sudah menegang sempurna bahkan sampai 11 sampai 13 cm lebih panjang dari sebelumnya. Jadi misal penisku yang tadinya cuma 3 sampai 4 cm, kini mungkin sudah berubah menjadi 20 sampai 25 cm. Nadia bahkan sampai menjelit terkejut







“ Ya ampun lihat tuh kok jadi gede banget. “ saking terkejutnya mereka bahkan sampai masuk ke kamar kami.







“ ah belum kok , masih bisa ninggi lagi. Apalagi kalo lihat cewek cantik “ celetuk peggy. Mereka semua melihat kagum.







Dan rupanya benar , penisku kembali bertambah besar saat aku melirik Nadia yang cuma mengenakan handuk , dan Peggy yang bugil diantara selangkanganku. Permainan rupanya belum selesai, Peggy meminumkan sebuah jamu yang sangat pahit dan yang akhirnya sukses membuatku mabuk. Terakhir yang kuingat, aku meremas buah dada peggy senafsu-nafsunya, mambanting tubuhnya ke atas kasur, kemudian menindih dan menusukku penis besarku ke vagina Peggy.







“AHHHH auuwww “ Peggy meringis sakit sekaligus nikmat begitu penisku menyereduk masuk ke dalam vaginanya. Lalu kutarik penisku lalu mulai kuhujamkan keluar masuk. Nadia membuka handuknya menutup pintu dan mulai masrubasi







“ahhh ahh ahh ahhh “ jeritannya sungguh kuat dan menggema. Aku pun tak kuasa menahan gejolak nafsu yang sedang mendidih kuat. Kugenjot penisku sekencang-kencang menikmati sensasi sex yang ternikmat sepanjang hidupku. Aku raih vagina Nadia dengan nafsu lalu mulai mencolokinya. Mereka mendesah. Itu pertama kalinya aku bercinta seliar-liar seumur hidupku.

Namun sayangnya ditengah permainan itu, air maniku memuncrat deras di dalam vagina Peggy. Peggy menghela nafas puas. Hanya beberapa menit mereka ikut mendesah panjang dan orgasme. Sungguh orgy yang singkat tapi sangat nikmat. Aku semakin bertambah mabuk dan permainan rupanya tidak hanya sampai disana.



Aku menggenjot Nadia dengan posisi WOT. Temannya naik ke wajahku dan aku mulai menjilati vaginanya. Peggy duduk di tanganku dan aku mulai mencolokinya nafsu. Aku tidak terlalu ingat apa yang terjadi karena aku sangat mabuk malam itu, namun aku ingat aku ejakulasi berkali-kali dan akusempat mendengar desahan dan pekikan dari dua atau tiga gadis yang berbeda. Kami bersenang-senang beberapa kali ditengah dentuman musik dangdut yang menggelegar. Pagi harinya begitu aku bangun, aku melihat Peggy dan Nadia tertidur tanpa busana di kasur itu , sedangkan temannya si resepsionis lobby sedang mandi di kamar mandi. Dengkulku terasa sangat pegal dan penisku terasa begitu hangat. Kuraih pakaianku, lalu meninggalkan seluruh uangku diatas meja, dan akupun segera kembali ke kamar kosan karena aku sepertinya sudah semalaman menginap di spa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd