Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Instant Action

Musuh Masyarakat



“ Kamu pikir kamu hebat ? Nyawa gadis ini di tangan kami “



S.



Disamping cerita-cerita fiksi karangan Jisun yang kubaca dari buku harian itu , ada satu lembaran kertas yang terselip diantara lembar halaman buku harian Jisun. Lembaran itu akhirnya terjatuh saat aku membalik-balik halaman. Andai aku tidak menyadarinya , entah apa yang terjadi. S, Santoso. Pengecut sekali. Menculik gadis tak berdaya? Apa cuma segitu kemampuannya? Aku sangat kesal , sekaligus geram tapi sedikit takut juga. Aku hendak menelpon Santoso dan menantangnya , namun teleponku tiba-tiba berdering.





“ Bung Edi!!” Seorang Bapak-bapak menelponku.





“ Siapa ini?” Ia tertawa licik





“ Kamu memukul anak saya beberapa minggu lalu “ jawabnya santai.







“ Urusan bapak sama saya , bukan anak itu “ namun ia makin tertawa terbahak-bahak







“ Hahahaha jadi kau sudah menyadarinya? Padahal baru saja ingin aku kabari . Begini saja , malam ini , saya undang kamu makan malam di diskotik anak saya , TANPA SENJATA dan disana , kita bahas masalah kita. Tapi..... itu pun kalau kau mampu keluar dari sana , hidup-hidup” Telepon itu terputus. Hidup-hidup ? waktu itu aku bingung apa maksud yang ia katakan







“ JANGAN BERGERAK! EDI ISKANDAR! ANDA DITANGKAP ATAS PEMBUNUHAN TERHADAP ANGGOTA KEPOLISIAN!! ANGKAT TANGAN! “







Saat itu aku merasa seperti orang bodoh. Ada belasan polisi di hadapanku. Lengkap dengan seragam tempur dan SS2V5. Jika tertangkap, aku bisa saja dihukum mati. Mataku terpejam, aku menyesali kebodohanku yang hakiki. Ketika kedua polisi itu hendak meraih tanganku.







“ BUK!!” Kutinju kepala polisi yang berada di sebelah kiriku , dan langsung kuterbab lalu kurebut pistol glock milik polisi disebelahnya. Waktu seolah bergerak begitu lambat. Ada empat polisi dengan senjata laras panjang SS2V5.







“BRR!! BRR!! “ “DOR! DOR!!”







Baku tembak terjadi. Kutembak ke empat polisi itu tempat di kepala , namun tembakan mereka sempat menyerempet lenganku. Semua orang menunduk dan tiarap karena ketakutan. Kubunuh dua polisi yang terkapar di dekatku itu dan semua orang berlarian. Enam personel brimob menyergap melalui jendela stasiun. Mereka melepas tembakan. Aku berlindung di balik kolom stasiun. Mereka mengepungku dengan senapan serbu SS2V5, Shotgun dan Mac-10.



Aku tarik nafasku dalam-dalam. Waktu kembali seolah berhenti. Aku keluar dari persembunyianku dan melepas tembakan balasan, menghabiskan seluruh magasin. Ke enak personel tewas di tempat. Aku berusaha melarikan namun lima brimob kembali menyergap dari pintu masuk stasiun





“BRR! BRR!”



Mereka memberondongku dengan senjata mereka.







“ KALIAN SEMUA CEPAT TURUN!!” Saat itu juga aku keluar dari tempat persembunyianku dan







“DOR!!DOR!! DOR!! DOR!! DOR!!”







Hanya butuh lima tembakan untuk menghabisi mereka. Mereka mengenakan rompi anti peluru namun lupa mengenakan helm dan kacamata balisitik. Medan perang mengasah kemampuanku. Beruntung aku pernah bertempur melawan ANZAC di Papua jadi kemampuanku sangat terasah. Saat orang beramai-ramai melarikan diri dari stasiun , kulepaskan jaketku , dan membaur sambil menenteng tas jinjing milik Jisun.







“ belasan anggota kepolisian dari Satuan Reskrim Polresta Palembang, tewas saat usaha penangkapan pelaku pembunuhan anggota Gestapo dan Kepolisian , Edi Iskandar , atau lebih dikenal dengan nama Julukannya , Edi Koboi . Edi koboi bertanggung jawab atas tewasnya anggota Gestapo dan kepolisian di Bogor dan Jakarta , dan juga bertanggung jawab atas insiden penembakan di Meikarta yang menewaskan Empat oknum angkatan Darat “







Berita itu langsung Viral di seluruh media. Semua orang mencariku. Polisi berpatroli di jalanan , helikopter berpatroli di udara , bahkan seluruh kamera CCTV di pantau oleh tim CYBER CRIME POLRI, yang mengaku memiliki kemampuan memindai satu kota sekaligus. Aku membuang seluruh identitas termasuk KTP , SIM , ATM , Kartu kredit , pokoknya seluruh yang bisa mereka lacak. Termasuk juga handphoneku. Aku mencopet handphone dan dompet orang lain untuk terus berkomunikasi. Aku bahkan meretas ATM dan kartu kredit orang lain untuk mendapatkan uang tunai. Dengan uang itu aku membeli masker dan jaket Hoody agar sistem pemindaan polisi , tidak bisa melacakku. Aku lalu mencuri sebuah mobil RUSH 2012 untuk datang ke cafe milik Theo.







Sesuai janji aku datang tanpa senjata. Aku tidak ingin membahayakan nyawa Jisun. Aku akan mengikuti permainan mereka dan menyerang balik ketika ada kesempatan. Herman menungguku di Lounge VVIP milik anaknya. Ada banyak orang yang sedang klubbing di diskotik itu namun penjagaan semakin ketat. Saat aku masuk, Herman sudah duduk di Sofa panjang , menghisap cerutunya sambil menikmati blowjob dari seorang gadis Asia yang mulus , cantik dan menggairahkan. Aku bersyukur itu bukan Jisun karena jika itu dia , sudah kupecahkan biji pelirnya







“ Slllrp slllrpp sllrppp” Gadis itu terus mempercepat kulumannya. Herman menikmati kuluman itu , seolah tidak ada seorang pun di ruangan itu. Padahal ada Santoso yang duduk di sebelahnya. Sambil mengocok-ngocok batang penisnya, gadis itu memompa-mompa penis Herman , sambil sesekali menjilati kepala penisku. Herman meremas rambut gadis itu, menikmati kuluman yang dahsyat yang ia berikan. Tak lama penisnya makin memerah dan berkedut , dan akhirnya memuncrat deras di mulut gadis itu.







“ AAAHH!! Luar Biasa!! EDI KOBOI! Sebelum kita mulai, Apa kamu juga mau dirokok dulu?” Aku menggeleng kepala sambil menjawab







“ Tidak terima kasih.”







Herman kembali memasukkan penisnya ke dalam celana, dan menyuruh gadis itu keluar untuk melayani pelanggan. Aku duduk di seberangnya, dengan dua orang yang masih memegangi tanganku.







“ Tidak bawa senjata? Kamu menghina saya ? “ Ejek si Herman. Kuterjang meja itu , mengingatkan Herman kalau aku bisa saja memecahkan biji kontolnya.







“ Kamu masih merasa hebat hah? Saya bisa saja lho , telpon anak buah saya , untuk bunuh pacar kamu yang cantik itu . Masih berani melawan? “ Geram , langsung kuterjang kedua biji pelir anak buahnya.







“AAAARGGHHH!” Mereka menjerit keras. Santoso hampir menembakku di kepala namun Herman mencegahnya.







“ Saya suka gaya kamu. Sombong , sok berani, masih sama seperti dulu. Kamu pikir saya tidak tahu kamu? EDI ISKANDAR? Kamu pikir saya tidak kenal Ayah kamu? Cuih , saya teman baiknya. Orang yang baik , bijaksana , berwibawa, dihormati semua orang , tapi tidak sombong. Lalu saya kenal kamu , putra semata wayang Heri Iskandar. Tapi buah ini jatuh jauh dari pohonnya. Kamu bahkan kehilangan harta yang seharusnya milik kamu, ke tangan orang lain. Kamu itu cuma beban bagi Ayah kamu. Cuma sampah! Aib ! Yang seharusnya dibuang Ayahmu sejak dahulu! Saya salut , kamu sekarang sudah pintar bunuh orang lain, buat istri orang jadi Janda, buat anak orang jadi yatim piatu, padahal dulu, NGENTOT AJA KAMU GAK LURUS!”







Kata-kata itu benar-benar menusuk. Benar aku hanya beban bagi keluargaku. Benar , bahkan sebelum masuk penjara , aku hanyalah aib bagi keluargaku. Dan aku bisa apa untuk membela diriku saat itu? Tidak ada. Ingin kupatahkan lehernya saat itu aku bukan Yayan Ruhian. Saat aku mematahkan lehernya, enam penjaga , dan tidak lupa di Santoso, langsung akan membrondongku tanpa ampun. Herman lalu menyuruh anak buahnya untuk membawa tas besar berisi uang pecahan 50 Euro.







“ Bung Santoso , saya sudah bawakan si begundal ini dan saya rasa hubungan kita selesai. Bawa uang satu juta Euro ini, dan jangan ganggu keluarga saya lagi. Dan jangan bunuh dia disini, bunuh saja di tepi sungai dan buang mayatnya di sana. Dan kamu Edi! Gadis itu bebas kalau kamu mati” Sayangnya aku tidak percaya dengan kata-kata Herman.







“ Tambah lagi lah boss, kan janjinya sepuluh juta Euro “ ( 17 miliar) Herman menggeleng-geleng kapala







“ Sontoloyo, kamu saya tambah 500 ribu Euro lagi! Dan kalau kamu berani tambah lagi!!! Saya cuma minta anak imut kamu si Yena itu , jadi istri ke delapan saya. HAHAHAHAHAHAHA “ Santoso juga tertawa. Semua orang tertawa kecuali aku yang memikirkan jalan keluar.







“ Deal. Ambil saja anak saya yang tidak ada gunanya itu. Hahahaha” Ya Tuhan , ayah macam apa yang tega menjual kehormatan anaknya demi uang 10 juta Euro ( atau sekitar 170 Miliar rupiah). Herman bilang kalau uang-uang itu akan langsung ia masukkan ke dalam bagasi mobil BMW X7 milik Santoso. Ke tiga anak buah Santoso langsung membawaku ke mobil, dan bukan diborgol , tanganku hanya di ikat dengan plastic Nylon. Di sanalah letak kesalahan Santoso.







Mereka membawaku jalanan sepi di seberang ulu. Di kiri dan kanan ada rawa-rawa dan tidak ada penerangan kecuali lampu mobil Santoso. Saat mereka hendak menurunkanku, aku lantas tertawa terbahak-bahak.







“Hahahahaha jadi ini harga nyawa gue ? Tiga orang tentara culun yang masuknya aja mungkin nyogok, dan komandan mereka yang gak kalah begok? Kalian ngehina gue?” Santoso dan ketiga ajudannya ikut tertawa.







“ Lu masih aja sombong ya Di?” dan tak lama seseorang menelpon Santoso dan wajahnya pun seketika berubah







“ APA!! GADIS ITU KABUR!! KEJER! TANGKAP SI HELM PU....”







“PRAK!!” Saat itu juga aku buka borgol plastik itu dan langsung merebut revolver antik dari pinggang Santoso. Kutembak ketiga ajudannya dan saat ia hendak melawan, pistol itu sudah kutodongkan ke kepalanya.







“ Lo emang begok banget Santoso “







“DOR!!” Ia berusaha merebut revolver itu dari tanganku namun aku langsung menembak kepalanya. Aku mengenal senjata itu. Senjata antik yang sudah berpindah tuan dari zaman wild West (zaman koboi) ke perang dunia 1 lalu perang dunia 2, hingga sampai ke tangan keluargaku. Aku tahu karena aku menggunakannya cukup lama. Aku menggunakannya untuk membunuh polisi yang berusaha menangkapku. Aku senang senjata ini kembali ke tanganku.



“ Rttt! Rttt!”



Suara-suara tembakan terdengar. Semua orang berteriak dan melarikan diri. Aku mengisi ulang revolverku. Dua orang berbaju loreng menendang pintu. Mereka menghujaniku dengan rentetan peluru dari senapan m416.



Aku bersembunyi di meja biliar. Mereka mengepungku dari kiri dan kanan. Aku keluar dari persembunyianku dan



“ Dor!Dor!”



Aku menembak mereka berdua tepat di kepala mereka. Aku membuka pintu dan seseorang menembakiku dengan Smg Ump. Aku menghindar dan menembaknya tepat di kepala.



Klub malam itu penuh dengan musuh berpakaian loreng. Mereka menggunakan senjata standar Militer seperti M416, m4 tactical Shotgun, m4a1 dan senapan mesin m249. Mereka ada belasan. Mereka memberondongku dengan senapan m249. Aku berlindung dan mengisi ulang senjataku.



Aku keluar dan melepas enam tembakan. Tiga orang tertembak. Mereka menembakiku dengan senjata mereka. Aku mengisi ulang senjata, kembali melepas tembakan dan berlari ke arah garasi. Aku menembak empat orang. Aku tertembak di lengan kiri tapi aku berhasil melarikan diri.



Aku segera melarikan diri dengan mobil BMW X7 milik Santoso, dengan uang tunai sekitar 10 Juta Euro di bagasi belakang. Aku langsung melarikan diri ke rumah temanku , dan mobil itu kami masukkan ke garasi agar tidak dilihat orang lain. Setidaknya aku tahu agak tenang karena Jisun berhasil melarikan diri.
 
MALAM YANG SUNYI




“ Satuan Reskrim Poltabes Palembang dibantu Satuan Gestapo Negara Bagian Sumatra Selatan berhasil menggagalkan penyandraan seorang gadis keturunan Korea , yang dilakukan oleh oknum Angkatan Darat . Sang Hakim Jalanan , “ Helm putih “ yang diketahui bernama Roni Simatupang , terpaksa ditembak mati karena menolak menyerahkan diri kepada Petugas ..... “





“ Sementara masih di Kota Palembang , Edi Koboi diduga terlibat penembakan terhadap belasan Anggota Angkatan Darat dan perampokan uang tunai sebesar 10 juta Euro .... “





Berita-berita itu ditayangkan pada warta berita subuh dan langsung viral di seluruh Media. Inisialku , Edi Koboi naik menjadi baris pertama DPO di seluruh negara bagian. Namun aku lega , paling tidak Jisun baik-baik saja. Aku menukar mobil bmw x7 itu dengan mobil Yaris milik temanku. Bengkel disegel polisi begitu juga dengan apartemenku di Jakabaring. Aku tidak punya siapa-siapa sedangkan polisi dimana-mana dan diberi perintah untuk menembak mati di tempat. Si helm putih itu rupanya pemuda batak , salah satu orang Herman yang tidak puas dengan atasannya itu.







Pagi itu, aku berkendara menggunakan jaket hoodie dan masker, ke seberang jalan rumah Jisun. Aku melihat dia , duduk di balik jendela , mengobrol dengan Xiao xiao , Anna dan gadis-gadis lainnya. Aku ingin turun , menyapanya dan mungkin memeluknya jika aku bisa , namun polisi berjaga diluar. Saat polisi mulai melirik-lirik mobilku, aku segera pergi ke tempat yang disarankan oleh temanku.







Meski bukan siapa-siapa , teman-temanku menyarankan jika aku ingin menjatuhkan Herman dan keluarganya , maka aku tidak bisa melakukannya sendiri. Ada satu nama yang menjadi musuh besar Herman , seorang pengusaha kecil dari Negara Sumatra Utara , Toni Situmorang.







Di tahun 2020 , Orang tua Toni , mengakuisisi gedung Heaven land atau lebih dikenal , gedung HERO di komplek IBP. Di saat yang sama , Herman muda sebenarnya ingin mengakuisisi seluruh komplek IBP dan membangun sebuah komplek Mall dan Apartemen di sana. Perselisihan terjadi hingga akhirnya orang tua Herman , yang saat itu sedang hebat-hebatnya , membunuh Orang Tua Toni di Medan namun pada akhirnya , mereka tetap gagal mengakuisisi gedung tersebut. Puluhan tahun berlalu , Toni Dewasa masih menjadi pengusaha namun ia tidak punya apa-apa selain gedung tersebut. Meskipun Heaven Land hanyalah Hotel dan Diskotik kecil-kecilan , Gedung Tua ini adalah tulang punggung Toni untuk membalas denda kepada Herman Wirajaya.







Saat aku tiba di Hero , pengamanan gedung itu tidak terlalu ketat . Hanya ada beberapa Satpam dan beberapa orang duduk-duduk di parkiran belakang. Pintu depan sudah ditutup karena hotel itu sudah bangkrut , hanya diskotik kecil di rooftop yang masih buka , itu pun tidak setiap malam. Mereka tidak menegurku saat aku masuk melalui pintu belakang . Jika Herman mau , ia bisa saja membunuh orang ini kapan saja tapi sepertinya Herman tidak terlalu peduli.







“ Edi koboi ! Datang ke Diskotik aku , bawa pistol pula! Alamak , untung kali aku ! Hahahaha “







Ia seperti sudah tahu kalau aku akan datang ke tempatnya. Ia hanya berdua di diskotik itu , bersama seorang temannya yang ternyata salah satu orang paling dicari di Indonesia , Rome, yang saat itu masih terlihat muda. Kukira orang ini sudah melarikan diri ke Amerika.







“ Aku ramal kau datang kesini , mau minta bantuan aku kan? “ Aku tidak punya pilihan lain selain mengakuinya.







“ Begitulah , jadi aku gak perlu repot-repot lagi menjelaskannya kan? “ jawabku. Toni lalu memintaku duduk di kursi bersamanya. Ia menawariku minuman dan rokok namun aku menolak. Kami pun langsung ke pokok pembicaraan.







“ Saya mungkin terlihat menyedihkan , tapi kalau ada orang yang bisa bantu kamu menjatuhkan Herman , orang itu aku. Tapi kalau urusan kamu jadi urusan aku , maka urusan aku juga jadi urusan kamu “ aku pun paham kalau yang ia maksud adalah ia tidak ingin membantuku secara Cuma-Cuma.







“ Kamu tahu , Hotel dan Diskotik ini sudah seperti anak aku sendiri. Cuma inilah peninggalan dari mendiang Ayahku . Dan aku ingin anakku ini , terbang mengorbit bumi seperti satelit . Aku ingin membuktikan pada Dunia kalau aku bukan pecundang. Maka dari itu aku ingin uang tunai dua juta Euro. [/I]( Sekitar 34 miliar Rupiah ) Karena aku dengar , kamu baru dapat “ pesangon “ ..... “





Bukan hanya aku saja yang terkejut, tapi Rome yang saat itu duduk semeja dengan kamu juga terkejut. Memang aku baru saja merampok 10 juta Euro milik Santoso, tapi 2 juta Euro bukan uang yang sedikit . Bahkan 50 euro saja sudah sangat banyak bagiku.







“ Tapi semua kembali sama kamu , toh , yang bisa mengamankan uang-uang itu , cuma saya , atau kamu boleh simpan uang-uang itu selamanya di mobil kamu “







Aku tidak punya banyak pilihan. Kami bertiga bersama-sama mengambil tas-tas yang berisi uang tunai 10 juta Euro dari mobilku , dan Toni segera mengambil bagiannya.







“ Senang bekerja sama dengan anda , Edi Koboi , sekarang permisi , saya harus berkendara ke swirtzerland sekarang juga “







“ Berkendara? Maksud Anda ? “







Toni hanya tertawa terbahak-bahak. Sulit sekali memahami perkataan si pemabuk ini. Toni bersama Sopir dan Istrinya lalu menenteng tas-tas yang berisi uangku itu ke rooftop , namun mereka melarangku ikut keluar. Toni berjanji ia akan membuatkan aku identitas baru sehingga satuan cyber polri tidak akan bisa melacakku. Aku sempat bingung bagaimana bisa mobil Mercy berada di rooftop diskotek ini. Saat itu juga tak sengaja tas jinjingku terjatuh, dan ketika aku berdiri, mobil mercy itu sudah menghilang.







“ lho? Mana Bang Toni tadi?” Namun Rome hanya diam mengacuhkanku. Selain aku , Rome dan keluarganya juga bersembunyi di sini. Hanya saja , mereka tidak bicara banyak. Rome sepertinya tinggal sendirian di diskotek sedangkan istri dan anaknya aku lihat tinggal di komplek rumah susun perumnas. Sedangkan aku menginap di ruang pribadi Bang Toni yang secara mengejutkan , sangat mewah seperti kondominium.







Toni menugaskan sekretarisnya untuk memenuhi segala kebutuhanku. Termasuk sex. Namun saat aku melihat sendiri kalau sekretarisnya itu Laki-laki, dari sanalah aku tahu kalau Bang Toni ini , rupanya MAHO. ( Kok mirip GAY TONY di GTA ya? ) Mungkin lebih tepatnya bisex , karena istri bang Toni ini sebenarnya cantik dan sexy juga. Itu sebabnya daripada menyuruhnya memenuhi kebutuhanku , aku menyuruhnya pergi jauh-jauh karena aku ingin sendiri. Ia sempat menawari apakah aku ingin dilayani oleh perempuan saja? Tapi aku menolak karena aku benar-benar ingin sendiri.







Selama Bang Toni pergi, selama itu juga aku diam merenung di ruang tertutup itu. Menyesal? Ya, sebenarnya aku menyesal. Aku ingat sebenarnya hidupku sudah baik-baik saja sejak aku pindah ke Palembang. Aku sempat punya bengkel, aku sempat punya pacar cantik dan manis seperti Jisun , aku sempat hidup tenang tanpa gangguan dari siapapun. Lalu aku membunuh kerabat Santoso , mengundang perhatian polisi dan orang-orang Herman, dan lebih sakitnya lagi , aku melihat Xiao xiao jatuh cinta dengan pria lain. Aku bahkan hampir dibunuh oleh si helm putih gila itu, tapi aku senang akhirnya ia mati di tangan polisi. Meskipun kematiannya akhirnya mengundang kemarahan para netizen , yang beranggapan kalau Polisi tidak seharusnya membunuh bajingan ini.







Paling tidak sekarang , aku sudah membunuh Santoso dan membawa lari uangnya. Namun aku hampir membahayakan nyawa Jisun . Ia bisa saja dibunuh hari itu. Bukan aku, tapi malah justru pria lainnya yang menyelamatkannya. Aku buka komputer pribadi Toni, lalu kukunjungi profil Jisun dengan akun sosial media Tony. Aku tidak punya lagi foto dirinya karena aku membuang handphone dan dompetku. Aku cetak foto Jisun untuk kenang-kenangan dan saat itu pula kupejamkan mataku , menarik nafas dalam-dalam, dan pada akhirnya aku sadar , akan lebih baik jika aku melepaskannya , demi kebaikannya sendiri. Aku menyesal karena aku terlalu serakah. Aku menyia-nyiakan kasih sayangnya , karena aku diam-diam lebih menyukai Xiao xiao. Sekarang, aku harus kehilangan mereka berdua. Kutulis sepucuk surat yang isinya cuma kalimat “정말 미안해“ ( maafkan aku ) dan tanda tanganku. Kupinta Sekretaris Bang Toni untuk mengantar surat ini secara rahasia ke alamat Jisun. Aku bahkan terpaksa mengirim surat tertulis , agar polisi tidak melacakku.







Pada akhirnya, aku kehilangan segalanya. Selama berhari-hari aku terdiam di diskotik itu sendirian. Di komputer itu , masih terpampang akun profil Jisun , karena hanya lewat itulah aku masih bisa melihat kabar darinya , meskipun secara tidak langsung. Polisi berkesimpulan bahwa Santoso adalah Otak penculikan itu , dengan motif dendam. Si helm putih , yang sebenarnya menyelamatkan Jisun , terpaksa di tembak mati karena menolak menyerahkan diri dan berusaha kabur dari petugas. Namun saat itulah , entah bagaimana aku tidak sengaja menekan tombol panggilan video , dengan mouse wireless yang masih kupegang di tanganku.







“ Koh ? ...... koh Edi .... “







Aku mendengar suaranya , tapi kukira itu mimpi karena saat itu aku sedang tertidur. Saat aku bangun , barulah aku sadar kalau aku sempat bertelepon video selama hampir setengah jam. Untungnya , aku sempat membuka kembali rekaman video itu , dan melihat reaksi Jisun ketika melihatku. Aku melihat ia menangis , mengumpat , dan memerahiku dengan bahasa mandarin. Aku justru tersenyum melihat ia seperti itu. Ia terus mengumpat sampai pada akhirnya , ia menangis tersedu-sedu dan memohon.





“ Koh... Aku ingin kita pergi aja .... aku .... aku gak sanggup sendirian karena.... karena aku udah suka kokoh dari kita ketemu di bengkel itu ..... aku udah terima surat kokoh dan aku mau banget maafin kokoh asal , kokoh mau berubah... aku gak pengen kokoh tidur sama cewek lain lagi. Aku gak rela kokoh suka sama Xiao xiao... aku gak mau Kokoh bunuh orang lagi.... aku.. aku ingin kita berdua hidup tenang aja , kayak orang lain di luar sana.... Kalau Kokoh serius, aku tunggu kokoh di stasiun Kertapati besok malam, aku pake gaun merah dan topi putih yang kita beli di Pasar 16 .... “







Dan video itu terhenti. Seolah dibakar oleh api asmara, aku ingin lari menjemputnya saat itu juga, lalu membawanya pergi dari kota ini. Tanpa pikir panjang aku langsung bangkit dari sofa itu dan saat aku keluar, diskotik itu sudah jauh berubah dari sebelumnya. Meja-meja mewah , lampu-lampu yang berkilauan , minuman-minuman mahal, musik-musik EDM yang menggelegar. Hanya dalam hitungan hari, diskotik itu seolah terlahir kembali. Tiba-tiba saja sudah ada ribuan orang disini. Diskotik ini bahkan berani memutar lagu-lagu yang sudah dilarang di Indonesia . Bahkan aku terkejut saat melihat DJ nya ternyata bule dari Amerika Serikat. Sungguh jauh berbeda dengan diskotik milik Theo yang terpaksa memutar lagu lokal dan lagu-lagu eropa.







“ Hueeee ini dia pahlawan kita , EDI KOBOI!!!!!”







“ Bang Toni? Kapan pulang? “







Tiba-tiba saja Bang Toni muncul dengan lima cewek cantik berpakaian minim. Kelima cewek itu langsung menjerit dan berlari mengerubungiku.







“KYAAA!! EDI!!!”







“ Nah Edi, cewek-cewek ini ngefans berat ama elo dan pengen banget ngentot ama elo! “







“ APAA?!” aku langsung melepaskan diri dari mereka. Aku hanya mengenal salah satu dari mereka , Putri Juby, Model bugil paling terkenal di seluruh Negara Bagian. Sisanya , aku sama sekali tidak mengenalnya.







“ Bang , gue gak bisa tidur ama mereka. Gue harus pergi .” jawabku. Bang Toni akhirnya tertawa terbahak-bahak dan kelima gadis ini kecewa berat.







“ HAHAHAHAHAHA! Udah gue bilang, EDI KOBOI mana naksir sama memek lokal ! HAHAHAHAHAHAHA ! SEKARANG! MINGGAT!! “







“ GAK MAU!! MAUNYA DIGOYANG!” Dan gadis-gadis itu tiba-tiba menarikku lagi.







“SREET!” Bahkan kali ini, gadis-gadis itu langsung melepaskan celanaku , membuat penisku berdiri tegak di tengah umum.







“WOOW!” Ucap mereka terkejut.







“ EDI KOBOI SUKANYA SAMA CEWEK IMPOR!! NIH BUKTINYA!!” Dan Bang Toni pun langsung menarik dua model chinese yang rupanya juga tertarik denganku. Geram , aku langsung melepaskan diri dan menyeret Bang Toni.







“ JANGAN-JANGAN!! ELU MAUNYA AMA AKU YA?!!!!” Aku pun makin kesal bukan kepalang.







“ BUKAN BANG!! GUA BENERAN HARUS PERGI!” Bang Toni terkejut dengan perkataanku. Ia mengambil kembali celanaku yang sudah ditangan gadis-gadis itu, dan langsung mengajakku ke ruang pribadinya. Ia rogoh tasnya , dan memberikan buku cek , kartu atm , dan buku tabunganku yang di sana tertulis nama “ Joshua Tan”







“ Ini paspor baru, dan rekening baru elu. Banyak orang yang beranggapan kalau paspor baru , itu artinya kehidupan baru. Gue ngerti , daripada ngadepin masalah lo yang rumit itu, elu memilih pergi mungkin demi elu sendiri , atau demi orang kesayangan elo. Its okay , itu pilihan elu. Tapi cepat atau lambat , orang kayak Herman itu pasti bisa nemuin elu, walaupun elu sembunyi di Eropa sekalipun. “







Aku mengerti dia cuma ingin mengingatkan kalau lari dari Herman , mungkin bukan keputusan yang tepat . Tapi saat itu , aku sangat dibutakan oleh cinta. Dengan angkuh aku menggeleng kepalaku. Dan mengatakan kalau







“ Gua tahu apa yang gua lakuin bang , gua bukan Edi si manja , kayak yang dibilang oleh Herman “







“ Aku gak bilang elo manja , tapi maksud aku ... “







Aku mengacuhkan Bang Toni dan segera pergi meninggalkan diskotik. Aku sempat berpapasan dengan Rome , dan dia sendiri sepertinya sempat bingung kenapa aku pergi secepat itu. Aku langsung masuk ke dalam mobil dan secepat mungkin pergi ke stasiun Kertapati. Meski polisi di mana-mana, dengan paspor dan identitas baru yang diberikan oleh Bang Toni , aku bisa berkeliaran bebas tanpa harus takut terlacak oleh polri. CCTV dan segala alat keamanan polri akan mengenaliku sebagai orang lain bernama “Joshua Tan” , dan polisi-polisi dipinggir jalan , akan mengacuhkanku asalkan aku tidak berpenampilan seperti Edi Koboi. Aku bisa pakai kumis atau jenggot palsu seperti di paspor, atau , aku bisa dengan simpelnya mengenakan maskor dan penutup kepala seperti Hoody dan topi. Tentu saja amat sangat membantu jika aku tidak terlalu sering ke tempat umum karena cepat atau lambat mereka bisa mengenaliku.







Saat di kertapati, akhirnya aku melihat Jisun berdiri di pintu kedatangan dengan gaun merah dan topi bundar berwarna putih. Mataku langsung berkaca-kaca dan ia tetap mengenaliku meski aku mengenakan masker dan topi. Kuhampiri dia , dan langsung kupeluk dia erat-erat. Ia pun menangis dipelukanku. Aku tersenyum bahagia di balik masker itu. Kami saling bertatap muka, dan sambil menangis ia berkata







“ Aku gak bawa koper supaya Anna dan yang lain gak tahu kalau aku minggat .” Aku justru tertawa







“ Tidak apa-apa , nanti di sana kita beli lagi... “



Gadis-gadis yang lain muncul. Aku melihat Dian, Kirana dan yang lain. Jisun menangis. Mereka berlari dan mereka pun berpelukan



“ Jisun!”



Mereka semua menangis. Suasananya menjadi haru. Ini perpisahan yang tak kami duga. Seketika aku lupa jika semua orang mencari kami.



“ Maafkan aku kawan. Aku harus pergi”



Bisik Jisun



“ Jisun-ah. Mulai hari ini kamu, kokoh Edi harus bahagia ne? Mulai hidup baru. Lupain apa yang terjadi di sini. Doa kami selalu sama kalian”



Suasana makin haru. Jisun memeluk mereka satu persatu. Dian mendekatiku, lalu berkata



“ Jaga Jisun ya. Aku mohon”



Aku mengangguk. Kami melambaikan tangan tanda kami akan berpisah







“KRIIIIIIIIING!!!!!”







Dan alarm tiba-tiba saja berbunyi. Aku sempat ketakutan karena kukira mereka mengetahui keberadaanku . Jisun juga tak kalah ketakutan







“ Kokoh!!!” ia menangis memelukku.







“DUAAAAR!!”







Dan tak lama , bom mobil meletus di jembatan Ogan Lama. Bom itu sangat kuat sehingga jembatan peninggalan Belanda itu sampai terputus. Jisun sampai berteriak ketakutan dan polisi langsung berlarian ke jembatan.







“ EDI KOBOI!!! ADA EDI KOBOI!!!”







Aku terkejut karena mereka meneriaki namaku, tapi aku bingung karena mereka justru berlari ke jembatan itu. Mereka sepertinya tidak tahu kalau aku berdiri di stasiun itu. Aku dan Jisun segera masuk dan melarikan diri dengan kereta cepat yang berangkat tak lama bom itu meledak. Gadis-gadis yang lain naik kereta berbeda. Di masa depan, kereta KAI berjalan otomatis sehingga apa pun yang terjadi, kereta tetap berangkat sesuai jadwal. Banyak penumpang dan pegawai yang tertinggal di luar karena lupa kalau kereta tetap berangkat sesuai jadwal. Dan karena itu lah kami bisa menyelinap masuk dan duduk hingga sampai ke tujuan pelarian kami, Bandar Lampung.
 
MALAM YANG SUNYI




“ Satuan Reskrim Poltabes Palembang dibantu Satuan Gestapo Negara Bagian Sumatra Selatan berhasil menggagalkan penyandraan seorang gadis keturunan Korea , yang dilakukan oleh oknum Angkatan Darat . Sang Hakim Jalanan , “ Helm putih “ yang diketahui bernama Roni Simatupang , terpaksa ditembak mati karena menolak menyerahkan diri kepada Petugas ..... “





“ Sementara masih di Kota Palembang , Edi Koboi diduga terlibat penembakan terhadap belasan Anggota Angkatan Darat dan perampokan uang tunai sebesar 10 juta Euro .... “





Berita-berita itu ditayangkan pada warta berita subuh dan langsung viral di seluruh Media. Inisialku , Edi Koboi naik menjadi baris pertama DPO di seluruh negara bagian. Namun aku lega , paling tidak Jisun baik-baik saja. Aku menukar mobil bmw x7 itu dengan mobil Yaris milik temanku. Bengkel disegel polisi begitu juga dengan apartemenku di Jakabaring. Aku tidak punya siapa-siapa sedangkan polisi dimana-mana dan diberi perintah untuk menembak mati di tempat. Si helm putih itu rupanya pemuda batak , salah satu orang Herman yang tidak puas dengan atasannya itu.







Pagi itu, aku berkendara menggunakan jaket hoodie dan masker, ke seberang jalan rumah Jisun. Aku melihat dia , duduk di balik jendela , mengobrol dengan Xiao xiao , Anna dan gadis-gadis lainnya. Aku ingin turun , menyapanya dan mungkin memeluknya jika aku bisa , namun polisi berjaga diluar. Saat polisi mulai melirik-lirik mobilku, aku segera pergi ke tempat yang disarankan oleh temanku.







Meski bukan siapa-siapa , teman-temanku menyarankan jika aku ingin menjatuhkan Herman dan keluarganya , maka aku tidak bisa melakukannya sendiri. Ada satu nama yang menjadi musuh besar Herman , seorang pengusaha kecil dari Negara Sumatra Utara , Toni Situmorang.







Di tahun 2020 , Orang tua Toni , mengakuisisi gedung Heaven land atau lebih dikenal , gedung HERO di komplek IBP. Di saat yang sama , Herman muda sebenarnya ingin mengakuisisi seluruh komplek IBP dan membangun sebuah komplek Mall dan Apartemen di sana. Perselisihan terjadi hingga akhirnya orang tua Herman , yang saat itu sedang hebat-hebatnya , membunuh Orang Tua Toni di Medan namun pada akhirnya , mereka tetap gagal mengakuisisi gedung tersebut. Puluhan tahun berlalu , Toni Dewasa masih menjadi pengusaha namun ia tidak punya apa-apa selain gedung tersebut. Meskipun Heaven Land hanyalah Hotel dan Diskotik kecil-kecilan , Gedung Tua ini adalah tulang punggung Toni untuk membalas denda kepada Herman Wirajaya.







Saat aku tiba di Hero , pengamanan gedung itu tidak terlalu ketat . Hanya ada beberapa Satpam dan beberapa orang duduk-duduk di parkiran belakang. Pintu depan sudah ditutup karena hotel itu sudah bangkrut , hanya diskotik kecil di rooftop yang masih buka , itu pun tidak setiap malam. Mereka tidak menegurku saat aku masuk melalui pintu belakang . Jika Herman mau , ia bisa saja membunuh orang ini kapan saja tapi sepertinya Herman tidak terlalu peduli.







“ Edi koboi ! Datang ke Diskotik aku , bawa pistol pula! Alamak , untung kali aku ! Hahahaha “







Ia seperti sudah tahu kalau aku akan datang ke tempatnya. Ia hanya berdua di diskotik itu , bersama seorang temannya yang ternyata salah satu orang paling dicari di Indonesia , Rome, yang saat itu masih terlihat muda. Kukira orang ini sudah melarikan diri ke Amerika.







“ Aku ramal kau datang kesini , mau minta bantuan aku kan? “ Aku tidak punya pilihan lain selain mengakuinya.







“ Begitulah , jadi aku gak perlu repot-repot lagi menjelaskannya kan? “ jawabku. Toni lalu memintaku duduk di kursi bersamanya. Ia menawariku minuman dan rokok namun aku menolak. Kami pun langsung ke pokok pembicaraan.







“ Saya mungkin terlihat menyedihkan , tapi kalau ada orang yang bisa bantu kamu menjatuhkan Herman , orang itu aku. Tapi kalau urusan kamu jadi urusan aku , maka urusan aku juga jadi urusan kamu “ aku pun paham kalau yang ia maksud adalah ia tidak ingin membantuku secara Cuma-Cuma.







“ Kamu tahu , Hotel dan Diskotik ini sudah seperti anak aku sendiri. Cuma inilah peninggalan dari mendiang Ayahku . Dan aku ingin anakku ini , terbang mengorbit bumi seperti satelit . Aku ingin membuktikan pada Dunia kalau aku bukan pecundang. Maka dari itu aku ingin uang tunai dua juta Euro. [/I]( Sekitar 34 miliar Rupiah ) Karena aku dengar , kamu baru dapat “ pesangon “ ..... “





Bukan hanya aku saja yang terkejut, tapi Rome yang saat itu duduk semeja dengan kamu juga terkejut. Memang aku baru saja merampok 10 juta Euro milik Santoso, tapi 2 juta Euro bukan uang yang sedikit . Bahkan 50 euro saja sudah sangat banyak bagiku.







“ Tapi semua kembali sama kamu , toh , yang bisa mengamankan uang-uang itu , cuma saya , atau kamu boleh simpan uang-uang itu selamanya di mobil kamu “







Aku tidak punya banyak pilihan. Kami bertiga bersama-sama mengambil tas-tas yang berisi uang tunai 10 juta Euro dari mobilku , dan Toni segera mengambil bagiannya.







“ Senang bekerja sama dengan anda , Edi Koboi , sekarang permisi , saya harus berkendara ke swirtzerland sekarang juga “







“ Berkendara? Maksud Anda ? “







Toni hanya tertawa terbahak-bahak. Sulit sekali memahami perkataan si pemabuk ini. Toni bersama Sopir dan Istrinya lalu menenteng tas-tas yang berisi uangku itu ke rooftop , namun mereka melarangku ikut keluar. Toni berjanji ia akan membuatkan aku identitas baru sehingga satuan cyber polri tidak akan bisa melacakku. Aku sempat bingung bagaimana bisa mobil Mercy berada di rooftop diskotek ini. Saat itu juga tak sengaja tas jinjingku terjatuh, dan ketika aku berdiri, mobil mercy itu sudah menghilang.







“ lho? Mana Bang Toni tadi?” Namun Rome hanya diam mengacuhkanku. Selain aku , Rome dan keluarganya juga bersembunyi di sini. Hanya saja , mereka tidak bicara banyak. Rome sepertinya tinggal sendirian di diskotek sedangkan istri dan anaknya aku lihat tinggal di komplek rumah susun perumnas. Sedangkan aku menginap di ruang pribadi Bang Toni yang secara mengejutkan , sangat mewah seperti kondominium.







Toni menugaskan sekretarisnya untuk memenuhi segala kebutuhanku. Termasuk sex. Namun saat aku melihat sendiri kalau sekretarisnya itu Laki-laki, dari sanalah aku tahu kalau Bang Toni ini , rupanya MAHO. ( Kok mirip GAY TONY di GTA ya? ) Mungkin lebih tepatnya bisex , karena istri bang Toni ini sebenarnya cantik dan sexy juga. Itu sebabnya daripada menyuruhnya memenuhi kebutuhanku , aku menyuruhnya pergi jauh-jauh karena aku ingin sendiri. Ia sempat menawari apakah aku ingin dilayani oleh perempuan saja? Tapi aku menolak karena aku benar-benar ingin sendiri.







Selama Bang Toni pergi, selama itu juga aku diam merenung di ruang tertutup itu. Menyesal? Ya, sebenarnya aku menyesal. Aku ingat sebenarnya hidupku sudah baik-baik saja sejak aku pindah ke Palembang. Aku sempat punya bengkel, aku sempat punya pacar cantik dan manis seperti Jisun , aku sempat hidup tenang tanpa gangguan dari siapapun. Lalu aku membunuh kerabat Santoso , mengundang perhatian polisi dan orang-orang Herman, dan lebih sakitnya lagi , aku melihat Xiao xiao jatuh cinta dengan pria lain. Aku bahkan hampir dibunuh oleh si helm putih gila itu, tapi aku senang akhirnya ia mati di tangan polisi. Meskipun kematiannya akhirnya mengundang kemarahan para netizen , yang beranggapan kalau Polisi tidak seharusnya membunuh bajingan ini.







Paling tidak sekarang , aku sudah membunuh Santoso dan membawa lari uangnya. Namun aku hampir membahayakan nyawa Jisun . Ia bisa saja dibunuh hari itu. Bukan aku, tapi malah justru pria lainnya yang menyelamatkannya. Aku buka komputer pribadi Toni, lalu kukunjungi profil Jisun dengan akun sosial media Tony. Aku tidak punya lagi foto dirinya karena aku membuang handphone dan dompetku. Aku cetak foto Jisun untuk kenang-kenangan dan saat itu pula kupejamkan mataku , menarik nafas dalam-dalam, dan pada akhirnya aku sadar , akan lebih baik jika aku melepaskannya , demi kebaikannya sendiri. Aku menyesal karena aku terlalu serakah. Aku menyia-nyiakan kasih sayangnya , karena aku diam-diam lebih menyukai Xiao xiao. Sekarang, aku harus kehilangan mereka berdua. Kutulis sepucuk surat yang isinya cuma kalimat “정말 미안해“ ( maafkan aku ) dan tanda tanganku. Kupinta Sekretaris Bang Toni untuk mengantar surat ini secara rahasia ke alamat Jisun. Aku bahkan terpaksa mengirim surat tertulis , agar polisi tidak melacakku.







Pada akhirnya, aku kehilangan segalanya. Selama berhari-hari aku terdiam di diskotik itu sendirian. Di komputer itu , masih terpampang akun profil Jisun , karena hanya lewat itulah aku masih bisa melihat kabar darinya , meskipun secara tidak langsung. Polisi berkesimpulan bahwa Santoso adalah Otak penculikan itu , dengan motif dendam. Si helm putih , yang sebenarnya menyelamatkan Jisun , terpaksa di tembak mati karena menolak menyerahkan diri dan berusaha kabur dari petugas. Namun saat itulah , entah bagaimana aku tidak sengaja menekan tombol panggilan video , dengan mouse wireless yang masih kupegang di tanganku.







“ Koh ? ...... koh Edi .... “







Aku mendengar suaranya , tapi kukira itu mimpi karena saat itu aku sedang tertidur. Saat aku bangun , barulah aku sadar kalau aku sempat bertelepon video selama hampir setengah jam. Untungnya , aku sempat membuka kembali rekaman video itu , dan melihat reaksi Jisun ketika melihatku. Aku melihat ia menangis , mengumpat , dan memerahiku dengan bahasa mandarin. Aku justru tersenyum melihat ia seperti itu. Ia terus mengumpat sampai pada akhirnya , ia menangis tersedu-sedu dan memohon.





“ Koh... Aku ingin kita pergi aja .... aku .... aku gak sanggup sendirian karena.... karena aku udah suka kokoh dari kita ketemu di bengkel itu ..... aku udah terima surat kokoh dan aku mau banget maafin kokoh asal , kokoh mau berubah... aku gak pengen kokoh tidur sama cewek lain lagi. Aku gak rela kokoh suka sama Xiao xiao... aku gak mau Kokoh bunuh orang lagi.... aku.. aku ingin kita berdua hidup tenang aja , kayak orang lain di luar sana.... Kalau Kokoh serius, aku tunggu kokoh di stasiun Kertapati besok malam, aku pake gaun merah dan topi putih yang kita beli di Pasar 16 .... “







Dan video itu terhenti. Seolah dibakar oleh api asmara, aku ingin lari menjemputnya saat itu juga, lalu membawanya pergi dari kota ini. Tanpa pikir panjang aku langsung bangkit dari sofa itu dan saat aku keluar, diskotik itu sudah jauh berubah dari sebelumnya. Meja-meja mewah , lampu-lampu yang berkilauan , minuman-minuman mahal, musik-musik EDM yang menggelegar. Hanya dalam hitungan hari, diskotik itu seolah terlahir kembali. Tiba-tiba saja sudah ada ribuan orang disini. Diskotik ini bahkan berani memutar lagu-lagu yang sudah dilarang di Indonesia . Bahkan aku terkejut saat melihat DJ nya ternyata bule dari Amerika Serikat. Sungguh jauh berbeda dengan diskotik milik Theo yang terpaksa memutar lagu lokal dan lagu-lagu eropa.







“ Hueeee ini dia pahlawan kita , EDI KOBOI!!!!!”







“ Bang Toni? Kapan pulang? “







Tiba-tiba saja Bang Toni muncul dengan lima cewek cantik berpakaian minim. Kelima cewek itu langsung menjerit dan berlari mengerubungiku.







“KYAAA!! EDI!!!”







“ Nah Edi, cewek-cewek ini ngefans berat ama elo dan pengen banget ngentot ama elo! “







“ APAA?!” aku langsung melepaskan diri dari mereka. Aku hanya mengenal salah satu dari mereka , Putri Juby, Model bugil paling terkenal di seluruh Negara Bagian. Sisanya , aku sama sekali tidak mengenalnya.







“ Bang , gue gak bisa tidur ama mereka. Gue harus pergi .” jawabku. Bang Toni akhirnya tertawa terbahak-bahak dan kelima gadis ini kecewa berat.







“ HAHAHAHAHAHA! Udah gue bilang, EDI KOBOI mana naksir sama memek lokal ! HAHAHAHAHAHAHA ! SEKARANG! MINGGAT!! “







“ GAK MAU!! MAUNYA DIGOYANG!” Dan gadis-gadis itu tiba-tiba menarikku lagi.







“SREET!” Bahkan kali ini, gadis-gadis itu langsung melepaskan celanaku , membuat penisku berdiri tegak di tengah umum.







“WOOW!” Ucap mereka terkejut.







“ EDI KOBOI SUKANYA SAMA CEWEK IMPOR!! NIH BUKTINYA!!” Dan Bang Toni pun langsung menarik dua model chinese yang rupanya juga tertarik denganku. Geram , aku langsung melepaskan diri dan menyeret Bang Toni.







“ JANGAN-JANGAN!! ELU MAUNYA AMA AKU YA?!!!!” Aku pun makin kesal bukan kepalang.







“ BUKAN BANG!! GUA BENERAN HARUS PERGI!” Bang Toni terkejut dengan perkataanku. Ia mengambil kembali celanaku yang sudah ditangan gadis-gadis itu, dan langsung mengajakku ke ruang pribadinya. Ia rogoh tasnya , dan memberikan buku cek , kartu atm , dan buku tabunganku yang di sana tertulis nama “ Joshua Tan”







“ Ini paspor baru, dan rekening baru elu. Banyak orang yang beranggapan kalau paspor baru , itu artinya kehidupan baru. Gue ngerti , daripada ngadepin masalah lo yang rumit itu, elu memilih pergi mungkin demi elu sendiri , atau demi orang kesayangan elo. Its okay , itu pilihan elu. Tapi cepat atau lambat , orang kayak Herman itu pasti bisa nemuin elu, walaupun elu sembunyi di Eropa sekalipun. “







Aku mengerti dia cuma ingin mengingatkan kalau lari dari Herman , mungkin bukan keputusan yang tepat . Tapi saat itu , aku sangat dibutakan oleh cinta. Dengan angkuh aku menggeleng kepalaku. Dan mengatakan kalau







“ Gua tahu apa yang gua lakuin bang , gua bukan Edi si manja , kayak yang dibilang oleh Herman “







“ Aku gak bilang elo manja , tapi maksud aku ... “







Aku mengacuhkan Bang Toni dan segera pergi meninggalkan diskotik. Aku sempat berpapasan dengan Rome , dan dia sendiri sepertinya sempat bingung kenapa aku pergi secepat itu. Aku langsung masuk ke dalam mobil dan secepat mungkin pergi ke stasiun Kertapati. Meski polisi di mana-mana, dengan paspor dan identitas baru yang diberikan oleh Bang Toni , aku bisa berkeliaran bebas tanpa harus takut terlacak oleh polri. CCTV dan segala alat keamanan polri akan mengenaliku sebagai orang lain bernama “Joshua Tan” , dan polisi-polisi dipinggir jalan , akan mengacuhkanku asalkan aku tidak berpenampilan seperti Edi Koboi. Aku bisa pakai kumis atau jenggot palsu seperti di paspor, atau , aku bisa dengan simpelnya mengenakan maskor dan penutup kepala seperti Hoody dan topi. Tentu saja amat sangat membantu jika aku tidak terlalu sering ke tempat umum karena cepat atau lambat mereka bisa mengenaliku.







Saat di kertapati, akhirnya aku melihat Jisun berdiri di pintu kedatangan dengan gaun merah dan topi bundar berwarna putih. Mataku langsung berkaca-kaca dan ia tetap mengenaliku meski aku mengenakan masker dan topi. Kuhampiri dia , dan langsung kupeluk dia erat-erat. Ia pun menangis dipelukanku. Aku tersenyum bahagia di balik masker itu. Kami saling bertatap muka, dan sambil menangis ia berkata







“ Aku gak bawa koper supaya Anna dan yang lain gak tahu kalau aku minggat .” Aku justru tertawa







“ Tidak apa-apa , nanti di sana kita beli lagi... “



Gadis-gadis yang lain muncul. Aku melihat Dian, Kirana dan yang lain. Jisun menangis. Mereka berlari dan mereka pun berpelukan



“ Jisun!”



Mereka semua menangis. Suasananya menjadi haru. Ini perpisahan yang tak kami duga. Seketika aku lupa jika semua orang mencari kami.



“ Maafkan aku kawan. Aku harus pergi”



Bisik Jisun



“ Jisun-ah. Mulai hari ini kamu, kokoh Edi harus bahagia ne? Mulai hidup baru. Lupain apa yang terjadi di sini. Doa kami selalu sama kalian”



Suasana makin haru. Jisun memeluk mereka satu persatu. Dian mendekatiku, lalu berkata



“ Jaga Jisun ya. Aku mohon”



Aku mengangguk. Kami melambaikan tangan tanda kami akan berpisah







“KRIIIIIIIIING!!!!!”







Dan alarm tiba-tiba saja berbunyi. Aku sempat ketakutan karena kukira mereka mengetahui keberadaanku . Jisun juga tak kalah ketakutan







“ Kokoh!!!” ia menangis memelukku.







“DUAAAAR!!”







Dan tak lama , bom mobil meletus di jembatan Ogan Lama. Bom itu sangat kuat sehingga jembatan peninggalan Belanda itu sampai terputus. Jisun sampai berteriak ketakutan dan polisi langsung berlarian ke jembatan.







“ EDI KOBOI!!! ADA EDI KOBOI!!!”







Aku terkejut karena mereka meneriaki namaku, tapi aku bingung karena mereka justru berlari ke jembatan itu. Mereka sepertinya tidak tahu kalau aku berdiri di stasiun itu. Aku dan Jisun segera masuk dan melarikan diri dengan kereta cepat yang berangkat tak lama bom itu meledak. Gadis-gadis yang lain naik kereta berbeda. Di masa depan, kereta KAI berjalan otomatis sehingga apa pun yang terjadi, kereta tetap berangkat sesuai jadwal. Banyak penumpang dan pegawai yang tertinggal di luar karena lupa kalau kereta tetap berangkat sesuai jadwal. Dan karena itu lah kami bisa menyelinap masuk dan duduk hingga sampai ke tujuan pelarian kami, Bandar Lampung.
top markotop.....sip marusip.....thanx for update Suhu @Chaos222
 
Dunia Milik Berdua




“ puluhan warga tewas dalam tragedi pengeboman Jembatan Ogan... “


“ Edi Koboi diduga bertanggung jawab atas robohnya jembatan peninggalan Belanda di Kertapati , Palembang , Sumatra Selatan “


“ Polisi mendeteksi keberadaan Edi Koboi di Kertapati melalui detektor suara yang dipasang di stasiun Kertapati “


“ Alah! Mana ada bukti Kalo Edi Koboi yang ngebom Jembatan Ogan , itu Cuma karang-karangan pemerintah doang . Pemerintah butuh kambing hitam , dan gua ragu Edi Koboi bisa rakit bom berstandar Militer kayak gitu “



Media berdebat atas tragedi yang terjadi di Kertapati. Polisi dan media pemerintah mengkambing hitamkan aku , karena kebetulan mereka dapat mendeteksi keberadaanku di Kertapati. Sedangkan sebagian warga net membelaku karena bom itu terlalu kuat untuk dirakit oleh penjahat sekelasku. Namun yang pasti gara-gara kejadian itu, aku akhirnya paham kalau polisi juga bisa mendeteksi keberadaanku lewat detektor suara. Itu sebabnya aku dan Jisun mungkin tidak bisa menyewa apartemen dan perumahan mahal karena bisa saja polisi sudah melengkapi tempat tersebut dengan mainan-mainan canggihnya.

Malam itu juga , aku dan Jisun akhirnya menyewa apartemen murah atau lebih tepatnya , kost eksklusif di sekitar Tanjung Karang Pusat , dekat Central Plaza Lampung. Hal pertama yang kami lakukan saat sampai tentu saja tidur , karena saat itu sudah sangat malam dan sedang hujan lebat. Aku sempat panik karena kost-kosan itu ternyata dekat dengan kantor polisi namun aku pikir akan lebih baik jika aku bersikap biasa-biasa saja. Meski berita pengeboman di palembang sangat viral di media, warga sekitar sepertinya sama sekali tidak peduli. Itu sebabnya malam itu aku dan Jisun langsung tidur nyenyak karena kami sudah kelelahan.

Kami jalan-jalan berdua esok harinya karena Jisun hanya bawa satu pakaian ganti di tas jinjingnya. Bandar Lampung sangat jauh sekali dari masa jayanya dulu. Sama sekali tidak ada motor karena larangan roda dua yang diterapkan pada masa perang, dan mobil yang melintas pun paling satu atau dua setiap sepuluh menit, itu pun sudah pasti taxi online. Saking sepinya jalanan , warga bahkan kebanyakan jalan di tengah jalan. Warga yang tinggal kebanyakan wanita , hampir seluruhnya janda. Laki-laki sangat sedikit , kalau pun ada kebanyakan kakek-kakek atau pun remaja. Bahkan sopir taxi online kami kemarin janda. Semua itu karena aksi anti federasi yang sudah berjalan bertahun-tahun di lampung. Sama seperti beberapa negara bagian di seluruh Federasi, Lampung salah satu negara bagian yang warganya menuntut agar Federasi dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Jangan tanya alasannya karena aku tidak terlalu tertarik politik.

Ketika sampai di mall central Plaza, aku tak sengaja mengucapkan wow dan Jisun langsung menutup mulutku. Tidak ada alarm yang berbunyi dan polisi yang berjaga masih asik bermain hp. Kami tersenyum lega karena itu artinya Mall ini aman dari mainan-mainan aneh itu.


“ silahkan mbak handphone Mito nya”

“ Gaunnya sis , gak papa lihat dulu “



“ Tas impornya mbak , boleh lihat dulu “



Memang tidak ada toko bermerk seperti H&M , MataDuitan Dept store , atau pun Centro di Mall ini , tapi ada cukup banyak penjual yang menjual barang-barang impor. Mereka bahkan menerima Euro karena di masa depan , banyak sekali turis-turis Eropa yang berwisata ke lampung. Kami melihat beberapa Krauts ( sebutan orang jerman di masa depan ) keliling berbelanja di Mall dengan baju dinas mereka.

“ maaf ya koh , aku belanjanya banyak “ bisik Jisun malu. Memang hari itu kami berbelanja sangat banyak karena Jisun sama sekali tidak bawa apa-apa. Aku justru senang karena sudah lama kami tidak belanja sama-sama.

“ eh ada photobox tuh? Photo yuk!!” aku ingat hari itu Jisun mengajakku berfoto di photobox. Photobox itu sudah berdiri di sana bahkan jauh sebelum perang. Mungkin pada zaman Pak De , atau zaman Pak Sby ,atau bahkan zaman Bu Mega. Photobox itu belum mendukung cetak tiga dimensi seperti photobox pada umumnya di masa depan. Lebih tepatnya saat itu orang memanggilnya Retro box , karena cuma bisa mengambil gambar.

“ Kokoh kaku banget siiih! Nyantai aja lagi! Senyum dong! Pokoknya aku mau foto lagi sampe hasilnya bagus!” Aku tidak terlalu ingat berapa kali kami berphoto di kotak retro itu. Yang pasti aku menyimpan sebagiannya.

“ Ada Bioskop Retro ! Nonton yuk. Udah lama kan kita gak nonton “ Kami juga nonton berdua di bioskop tua yang masih berlayar lebar. Kursinya tidak bisa bergerak , membuat nonton film action seperti nonton film drama. Maklum , di masa depan , bioskop pada umumnya sudah VR dan kursinya bisa bergerak jika sedang menonton film action. Bahkan ada semburan air dan api untuk menambah kesan nyata. Tapi bioskop itu, sama seperti bioskop-bioskop pada zaman sebelum perang.


“ aku seneng banget hari ini, kita udah belanja , foto berdua , nonton bioskop , terus dinner . Makasih ya Koh , Jisun seneng banget “

Dan ia langsung memelukku. Aku ingat waktu itu , aku tidak pernah sebahagia itu. Aku masih ingat hangat dekupannya, senyumannya, bahkan kaos putih gucci yang ia kenakan hari itu masih aku simpan. Saat itulah aku sadar, aku jatuh cinta untuk ke sekian kalinya , kepada gadis Korea ini. Namun kami tidak langsung pulang . Malam itu , tepat sesudah kami makan malam, ia memaksaku untuk karaoke bersamanya untuk yang pertama kalinya. Itulah pertama kalinya kami karaoke berdua , karena terus terang aku tidak terlalu suka karaoke. Tapi kenangan itu justru menjadi kenangan tak terlupakan bagiku.

“ Aku nyanyi duluan ! Aku punya satu lagu buat koh Edi “


“ Kau satu terkasih



Kulihat di sinar matamu



Tersimpan kekayaan batinmu “


Lagu itu mungkin sudah berumur puluhan tahun , namun aku terdiam membatu ketika ia menyanyikannya.

“ Di dalam senyummu

Kudengar bahasa kalbumu

Mengalun bening menggetarkan “



Aku tak mampu berkata-kata lagi , itulah momen paling indah yang pernah kulalui bersama gadis ini.

“ Kini dirimu yang selalu

Bertahta di benakku

Dan aku kan mengiringi Bersama

di setiap langkahmu “

“ Percayalah

Hanya diriku yang paling mengerti

Kegelisahan jiwamu kasih

Dan arti kata kecewamu “

“ Kasih yakinlah

Hanya aku yang paling memahami

Besar arti kejujuran diri Indah sanubarimu kasih

Percayalah “


Aku menyesal kenapa saat itu , aku tidak merekam suara indahnya dan wajah cantiknya ketika bernyanyi. Aku ingat , saat itu juga , untuk pertama kalinya aku raih dagunya lalu kulumat bibirnya dengen penuh cinta. Ia pun membalas lumatan bibirku dan kami pun bercumbu di ruang karaoke itu. Sungguh ciuman yang hangat dan salah satu yang tidak aku lupakan sampai saat ini. Matanya berair dan ia berbisik di telingaku kalau ia sangat sangat mencintaiku. Seperti sepasang pengantin baru , kami berjalan berdua di jalanan itu , bergandengan tangan seolah enggan melepaskannya kembali.

Kami kembali bercumbu ketika kami sampai di kamar kost kami. Ia pejamkan matanya lalu mencumbuku hangat sambil memeluk punggungku erat-erat. Aku pun memeluknya erat-erat sambil terus mencumbu bibir manisnya. Namun tiba-tiba , ia melepaskan cumbuannya dan matanya pun berkaca-kaca.

“ Koh , aku mau mengaku... aku mau mengaku kalau sebenarnya.... “ Ia sempat terdiam lama. Aku pegang pundaknya dan berbisik dalam bahasa korea


“ ada apa Jisun-ah? Kamu gak papa ? “ dan ia pun menangis


“ Sebenarnya aku bukan gadis yang suci lagi . Tapi aku ... aku takut mengakuinya . Aku ... aku sudah pernah melakukannya dengan lelaki... aku.. “ dan aku langsung menutup mulutnya.


“ Tidak apa-apa. Masa lalu ... ada baiknya jadi kenangan saja. Aku mencintaimu apa adanya “ Tapi ia masih menangis di pelukanku.


“ kalau boleh jujur , aku cuma takut.... aku cuma takut kalau aku akan jatuh cinta ke laki-laki yang salah, untuk yang ke sekian kalinya.... “ Aku paham Jisun mungkin sudah sering kehilangan dan takut aku akan meninggalkannya seperti kekasihnya yang lain. Tapi kita semua tahu kalau


“ aku , bukan lelaki seperti mereka. Aku janji gak akan ninggalin kamu bahkan bila perlu , aku ingin kita menikah “ Jisun terkejut bukan main. Dengan mata yang masih berkaca-kaca , ia menatapku serius seraya bertanya


“ apa kau serius? Apa kau serius akan menikahiku “ Aku menjawab iya , dan ia langsung mencumbu bibirku. Saat itu aku sudah tidak peduli lagi dengan masalah herman dan yang lainnya. Aku benar-benar tenggalam dalam lautan asmara.


Kami saling melepas pakaian , sambil bercumbu di kasur yang hangat. Kutindih tubuh mungilnya , lalu kucumbu lehernya gemas. Ia mulai mendesah pelan , dan mengalungkan kedua tangannya di leherku. Cumbuanku lalu naik ke telinganya , dan aku pun sempat berbisik pelan sebelum mencumbu telinganya. Ia terpejam dan makin mendesah-desah. Sambil meremas kedua buah dada bulatnya , kucumbu kembali bibirnya yang manis itu.


“ mmhh nakal ya “ lirihnya disela ciuman itu. Terus kucumbui bibirnya sambil meremas dan sesekali memain-mainkan putingnya. Lidahku lalu turun ke buah dadanya , lalu mulai menjilat-jilat puting susunya.


“ iihhh ahhh mmhhh geli “ ia terus mengerang sambil mendekap kepalaku erat-erat. Erangannya semakin menjadi-jadi saat kukecup buah dadanya. Kucumbu buah dadanya secara bergantian sehingga wajahnya memerah. Kuraba bibir vagina beceknya dengan jemariku lalu mulai kukocok perlahan-lahan.



Malam itu seolah bertambah hangat. Ia terus mendesah-desah dan vaginanya pun sudah semakin basah. Kutindihkan penisku yang sudah menegang sempurna lalu kugesek-gesekan di vaginanya. Ia makin mengerang , mendesah sambil mendongakkan kepalanya. Perlahan kumasukkan penisku ke vaginanya , dan ia mulai mendesah panjang.


Kudiamkan penisku sejenak , menikmati jepitan dinding vaginanya. Lalu kutarik kembali penisku dan mulai menggenjot-genjot dengan kecepatan penuh. Meski tidak perawan lagi, tapi api asmara itu seolah membuat percumbuan ini semakin nikmat. Jemarinya meremas kasur itu kuat-kuat dan pekikannya semakin kuat di tengah hujan malam itu. Aku percepat genjotanku hingga air maniku meledak-ledak di dalam vaginanya.

Kami mengulangi adegan ranjang itu beberapa kali sepanjang malam, ditengah hujan yang sangat dingin. Malam itu seolah menjadi malam pertama kami. Aku tidak lupa setiap detik dari malam itu. Malam di mana kami pertama kali bercumbu. Aku seolah lupa dengan segala yang sudah aku alami. Dipikiranku saat itu , hanya ada dia dan api asmara yang sedang membara hebat.
 
Kasih Tak Sampai


Saat Jisun tertidur , aku sempat membaca karya yang ia tulis di buku hariannya. Ia berkhayal menjadi seorang putri Bangsawan bernama Xingqiao , yang seharusnya menjadi permaisuri seorang Raja Tampan bernama Huang. Namun sang Raja justru haus akan kekuasaan dan ingin menguasai dunia dengan mencuri ilmu hitam milik penyihir cantik yang terperangkap di dalam sebuah krystal permata atau entahlah aku mengalami kesulitan dalam mengartikannya.







Lalu ia menuliskan di negeri tersebut , datang seorang pemuda berjuluk Bao An . Pemuda tampan , tapi tidak berjanggut. Di negeri itu ia bertemu dengan adik perempuan Raja , beliau pun jatuh cinta pada pemuda ini. Dan berhari-hari setelahnya , sang putri memperkenalkan pemuda itu kepada Qiao dan teman-temannya. Mulanya ia tidak menyukai pemuda ini , namun lambat laun , Qiao jatuh cinta pada si Bao an ini. Di cerita ini , Qiao rupanya seorang pemabuk, dan disini tertulis ia sendiri bingung kenapa ia bisa jatuh cinta dengan kekasih sahabatnya







Singkat cerita , pemuda ini entah bagaimana bisa meniru ilmu sihir hitam yang dicuri oleh Raja dan diturankan kepada pengikut-pengikutnya. Sang Pemuda akhirnya mampu kembali ke negerinya dengan mantra hitam dan Qiao diam-diam mengikutinya. Di negeri itulah , keduanya tiba-tiba bercumbu mesra dan kurasa di sinilah Qiao kehilangan keperawanannya. Mereka akhirnya memiliki hubungan gelap , namun pada akhirnya , ketika Bao an mengalahkan Huang , ia tidak pernah mengangkat Qiao menjadi selir.







Xingqiao akhirnya pindah ke Hong Kong , yang mana hong kong di cerita ini sangat berbeda dengan Hong Kong di dunia kami. Di sanalah Xingqiao berteman dengan penyihir hitam bernama Xiao Xiao , dan seorang remaja Korea bernama Joy. Singkat ceritanya lagi , Qiao akhirnya bertemu lagi dengan Huang , yang kini justru jatuh cinta dengan teman baiknya Joy. Dan disanalah , Xingqiao dan Xiao Xiao akhirnya berpisah dengan teman baik mereka.







Aku mengalami kesulitan menerjemahkan tulisan Qiao karena gaya penulisannya sebagian mengandung kata-kata yang bukan bahasa mandarin. Bukan juga bahasa Korea. Mungkin bahasa kanton atau bahkan Hakka. Namun yang pasti , ia menulis kehancuran terjadi dimuka bumi dan ia harus kehilangan Bao an dan teman baiknya Si Adik Raja itu. Xingqiao luput dalam kesedihan , dan sangat ingin bertemu dengan Bao An lagi. Ia dan teman baiknya lalu menyebrang ke masa lalu namun justru tidak sengaja terlempar ke dunia kami.







Di sanalah Xiao Xiao dan Xingqiao kehilangan nyaris seluruh kesaktian mereka. Xingqiao bahkan jadi sangat lemah dan tidak bisa bela diri lagi. Xiao xiao kehilangan ilmu hitamnya. Xingqiao mengubah identitas menjadi seorang gadis Korea bernama Jisun dan tidak jelas apa identitas Xiao Xiao di dunia ini. Lagi-lagi aku mengalami kesulitan penerjemahan sehingga singkat ceritanya lagi , suatu hari , ia bertemu dengan seorang montir narapidana bernama Edi yang sangat mirip dengan si Bao An dulu. Bao An ini memang dijelaskan sangat mirip denganku. Hanya saja , ia seperti versi suksesku di dunia lain. Kami memang memiliki nama berbeda , tapi kami sama-sama anak konglomerat bahkan dari ujung rambut sampai ujung kaki , semuanya mirip. Hanya saja , Bao An jago sihir dan bela diri sedangkan aku cuma bisa menembak dan berkelahi biasa. Tapi disini tertulis , Qiao bahkan tidak bisa menahan tangisnya saat melihat aku karena ia seperti melihat Bao An yang dulu. Namun ia takut aku akan lebih menyukai Xiao Xiao karena xiao xiao ini , sangat mirip dengan adik Raja di cerita itu.







Aku berhenti membaca sampai disana. Jisun benar-benar berbakat menjadi penulis dan wawasan bahasanya sangat luar biasa. Jika karya ini dijual , mungkin bisa menjadi viral atau paling tidak , cukup laku dikalangan penggemar fantasi. Kusimpan buku harian itu di tasnya , lalu aku kembali memeluk dia yang sedang tertidur. Dan aku tidak pernah sempat mengetahui akhir cerita itu . Namun karena cerita itu lah , aku paham kalau Jisun sangat takut kehilangan aku , dan sepertinya ia tahu kalau dulu aku lebih menyukai Xiao Xiao. Dan karena cerita itu juga , aku ingin melihat ia mengenakan baju tradisional China atau Korea.







“ Tumben kokoh pengen lihat aku pake baju tradisional? Mau lihat aku pake hanbok? “ ia sempat bingung ketika aku ingin melihatnya dengan pakaian tradisional , tapi akhirnya ia menurut.



“ sebelumnya, ada satu yang ingin aku ceritain”



Jisun menatapku serius. Ia pegang kedua tanganku dan mulai bercerita



“ ini mungkin gila, ini mungkin diluar nalar. Tapi aku, aku bukan dari dunia ini. Aku dari dunia di mana kau dari pria biasa lalu berubah menjadi Dewa. Aku berasal dari dunia di mana kau terbunuh dan aku orang yang paling sedih ketika kau meninggal dunia. Aku ke dunia ini untuk melihatmu lagi. Tapi kau orang yang berbeda. Aku gadis di cerita itu. Akulau Li Xingqiao”



Aku terdiam. Itu tidak masuk akal namun entah bagaimana aku mempercayainya



“ di dunia itu, apakah kita hidup bersama?”



Xingqiao menggeleng kepalanya.



“ kau hidup bersama permaisuri cantik bernama Xia Jin. Kalian menikah dan punya ajak. Kau tidak pernah punya selir meski aku selalu menunggumu”



Tiba-tiba aku memeluknya dan ia pun terkejut



“ Jisun, Xingqiao, apapun namamu, di dunia ini aku bersumpah, kita akan bersama”



Xingqiao menangis dan kami pun bercumbu mesra. Akhirnya setelah mencari bersama-sama di internet, kami menemukan studio foto tua , milik seorang kakek kakek keturunan tiong hoa , yang kebetulan menyimpan baju adat , lebih tepatnya baju pengantin Tiong hoa. Sayangnya ia tidak punya hanbok , jadi kami berfoto dengan baju pengantin adat Tiong hoa. Xingqiao sempat didandani berjam-jam. Dan ketika ia keluar dari kamar rias, aku seperti tidak mengenalinya. Aku akhirnya melihat siapa dia sebenarnya. Li Xingqiao, putri bangsawan yang sangat cantik. Dahsyatnya kampung halamannya, kepulauan Naga juga ada di dunia ini, dan tidak seperti di ceritanya, kepulauan Naga sudah ditemukan tidak lama sebelum Indonesia merdeka.



Bukan cuma aku , tapi Kakek pemilik studio juga sangat terpesona. Cucu cucunya juga sangat terpesona. Mereka bilang baru kali ini mereka melihat putri secantik Xingqiao. Tidak hanya cantik , ia juga memiliki aura seorang putri. Agar serasi , aku pun ikut berpakaian adat dan kami berfoto berdua di studio foto itu.







Foto itu menjadi foto kenanganku yang paling indah. Kami juga berfoto dengan baju lampung dan ia tetap terlihat sangat cantik . Jisun memang layak menjadi seorang putri , dan saat itu , aku sangat bangga bisa memilikinya.







Hari itu juga kami menikah. Mulai hari itu aku memanggilnya dengan nama aslinya, Xingqiao. Ia istri pertamaku, kami ke toko mobil bekas dan membeli mobil Innova tua keluaran tahun 2004 , seharga 20 jutaan. Mulanya Xingqiao ingin membeli mobil lama Ayla dan aku ingin membeli mercy kuno keluaran abad 20 . Tapi akhirnya kami beli innova dan sampai sekarang , walaupun tidak bisa jalan lagi karena tidak ada sparepart , aku masih merawatnya. Hari itu aku ingat kami berkendara keliling Bandar Lampung , ke telok betung , ke pantai , sampai makan malam di Mall Bumi Kedaton. Sulit melupakan masa-masa itu. Dan saat pulang , kami kembali bercumbu mesra melampiaskan cinta dan birahi kami diatas kasur







Aku dan Xingqiao sepakat kami akan merayakan pernikahan kami di Swiss , dan sebelumnya kami ingin jalan-jalan ke tempat-tempat indah di Negara Bagian Lampung. Kami pulang ke kost-kostan malam itu dan kami pun bercinta semalaman meluapkan seluruh rasa cinta di dalam diri kami.



Dua hari kemudian , kami berdua berkendara untuk bulan madu ke pahawang. Kami menyewa resort disana. Benar kata orang, pahawang memang tidak kalah indah dengan Maldives , namun menurutku , Pahawang jauh lebih indah karena disana ada kenanganku bersama dia. Aku ingat aku pernah snorkeling bersama dia disana, dinner romantis di sana , dan bercumbu mesra pada malam harinya di sana. Sex dengan orang yang kita cintai itu bukan hanya nikmat tapi juga berkesan dan membekas selamanya. Saat aku memeluknya di kasur itu , rasanya aku tidak ingin melepaskannya lagi.







Kami bulan madu sekitar tujuh hari di pahawang. Kami sempat menetap di lampung selama berbulan-bulan. Orang-orang disini mengira kalau namaku benar-benar Joshua , dan mereka pun tidak terlalu peduli dengan Edi Koboi. Memang , jika dipikir-pikir aku masih sama seperti waktu aku sebelum masuk penjara dulu. Daripada menyelesaikan masalah , aku lebih memilih lari . Setelah kurang lebih tiga bulan menikah dan berdiam di lampung, akhirnya kami membulatkan tekad untuk meinggalkan Indonesia selamanya, dan memulai hidup baru di Swiss.







Kami bahkan sudah menyiapkan rencana saat kami tiba di sana. Xingqiao ingin membuka butik dan toko kosmetik. Dan aku ingin membuka internet cafe di sana. Lalu rencananya juga bila mungkin , aku ingin bekerja di sana. Mobil yang kami beli itu akhirnya kami berikan kepada pemilik kosan saja. Hari itu , kami bahkan sudah membooking penerbangan langsung ke Swiss ( dimasa depan , sudah ada penerbangan langsung ke swiss dari bandar lampung ) , Xingqiao menangis haru karena akhirnya kami siap melepaskan semuanya. Ia memelukku dan menangis sejadi-jadinya. Kuusap punggungnya dan berbisik







“ Bao an, Hari ini, hari baru untuk kita. Setelah bermusim-musim. Setelah menunggu bertahun-tahun, akhirnya aku bahagia. Kau milikku seutuhnya. Bukan Xiao bukan juga milik Xia Jin “ Ia melepaskan pelukannya dan kami pun berjalan ke terminal kedatangan.







“ CIIIITT!!” Dan tiba-tiba dua mobil polisi berhenti tepat di belakang kami. Tiga mobil lapis baja mengepung kami. Aku dan Jisun terkejut bukan main. Polisi-polisi dan personel brimob turun dari mobil mereka dan menodongkan senjatanya ke arahku.







“ EDI KOBOI! TEMPAT INI SUDAH DIKEPUNG! DIAM DITEMPAT DAN ANGKAT TANGAN SEKARANG!!”







Aku diam membatu . Dalam hati aku berteriak ini tidak mungkin terjadi. Kami terlambat. Bagaimana bisa mereka tahu aku di sini. Padahal hari itu , kami akan pergi selamanya dari Indonesia. Aku tidak bisa apa-apa karena aku sudah tidak pernah membawa senjata lagi. Aku angkat tanganku , namun sayangnya Polisi sudah diberi perintah yang berbeda. Ini bukan zaman sebelum perang lagi. Ini bukan dunia kalian. Mereka bukan datang untuk menangkapku , namun untuk menembakku ditempat.







“ BAO AN!!!!” Sambil menangis Jisun memelukku dan







“ DOR!! DOR!! DOR!! DOR!!”







Aku bahkan menghitung berapa peluru yang ditembakkan oleh polisi-polisi itu. Empat peluru menembus punggungnya dan salah satu peluru menembus dada lalu mengenai dadaku. Ia jatuh dipelukanku. Sambil memeluknya aku terduduk dan menangis. Ia angkat tangannya , dan sempat tersenyum. Ia hapus air mataku dan saat itulah , Xingqiao pergi selamanya.







“ Jangan..... jangan Xiangqiaoku. Xingqiao bertahanlah “







Aku menangis seperti anak kecil hari itu. Kejadian itu terjadi di depan anak kecil, di depan opsir-opsir krauts , di depan semua orang yang sedang mengantri di terminal kedatangan. Masih menodongkan pistol-pistol mereka, Polisi-polisi itu mendekat untuk menembakku tepat di kepala. Aku sudah pasrah saat itu, namun saat itulah orang itu muncul. Si Helm putih



“ kejutan kawan-kawan.”



Ia menekan sebuah tombol di tangannya dan



“ DUAAAARR!!”





Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Namun tak lama dari si helm putih ini muncul, ledakan setara bom MOAB , meledak di bandara Raden Inten II. Ribuan orang tewas , dan puluhan diantaranya polisi. Jika sebelumnya nama Rome masih di nomor satu Daftar Pencarian Orang , setelah itu namaku naik ke peringkat satu menyusul Rome. Tidak pernah ada penjelasan jelas apa penyebab ledakan sebesar itu namun polisi melalui media menyimpulkan kalau aku bertanggung jawab atas ledakan itu. Pakar berpendapat sebuah bom seberat setidaknya 2 ton diselundupkan lewat sebuah truk trailer di bandara dan diledakkan di sana. Aku mengetahui semua itu , saat aku tersadar di diskotik Bang Toni. Dan kejadian hari itu , adalah terakhir kalinya aku memeluk Istri pertamaku xiangqiao dipelukanku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd