Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Part 13 (The Rise & Fall Of Cheongsam Girl Part 1)


Yoanita

POV yoanita

Di hari yang sama dengan part sebelumnya

“Silahkan masuk nona yoan, silahkan duduk.” Kolonel rustam mempersilahkan aku masuk ke kantornya untuk berbicara 4 mata mengenai hilangnya adikku lina kurang lebih seminggu yang lalu dan tante yanti selama hampir 2 minggu

“Pertama saya mau serahkan ke non yoan kantong yang isinya sepertinya pakaian dari non lina yang dipakai di hari waktu dia hilang.” Kulihat kaos tanktop kuning dan celana jeans biru pendek beserta celana dalam milik lina didalam bungkusan plastik transparan tersebut. Semuanya dalam keadaan kotor.

“Bapak ketemu dimana semua ini ?” tanyaku.

“Kami temukan di tempat sampah dekat dengan area pertokoan terbengkalai beberapa hari yang lalu, kami duga dia diculik dan ada kemungkinan mengalami pemerkosaan terlebih dulu sebelum dibawa mereka.” jelas pak rustam.

“Bapak ada dugaan kira2 kemana dan oleh siapa lina dibawa ? Dan mungkin juga bapak tau keberadaan tante yanti ?” tanyaku sekalian.

“Kalo non lina kami ada dugaan dibawa oleh kelompok orang2 yang sering mangkal di area pertokoan tersebut, kami duga non lina mungkin tak sengaja tersesat kesini dari jalan2 di pasar malam dan ditangkap mereka. Tapi itu baru dugaan saya saja… kalo mengenai tantenya, ada kemungkinan dia juga diculik tapi oleh kelompok nanang dkk dan dibawa ke kota D. Intelijen kami sudah mencoba menyusuri sebagian kota D tapi tidak menemukan bukti apa2, jejaknya saja tidak ada. Jadi saat ini kami sudah menghimbau penduduk di sekitaran kota D untuk memberikan kami informasi apa saja jika ada mengenai tantenya yoan ke kami.” Jelas pak rustam.

Aku diam sebentar lalu bertanya kembali.

“Lalu… kira2 kemana lina dibawa oleh kelompok penculiknya ? Bapak ada informasi mengenai para pelakunya ?” tanyaku sambil kuatir.

Lalu pak rustam mengambil berkas file dan mengeluarkan 3 foto orang dan memperlihatkannya kepadaku diatas meja, pria memakai topi, yang memakai bandana dan juga yang cepak.

“Ini 3 orang yang masih dugaan, belum tersangka. Yang memakai topi namanya rusdi, yang memakai bandana namanya yafar dan yang cepak namanya bimo. Kami sudah membawa mereka ke kantor untuk diinterogasi terkait barang bukti temuan dan menahan mereka selama 2 hari tapi kami belum dapat mengaitkan antara mereka dan barang bukti pakaian adik non. Mereka juga mengaku tidak pernah ketemu lina jadi keberadaan dimana lina saat ini masih misteri. Saat ini mereka masih bebas sampai kami temukan keterkaitan dengan mereka baru kami tangkap kembali.” jelas pak rustam.

Aku memperhatikan dan mengingat foto 3 orang tersebut dengan ingatan fotografisku.

“Menurut bapak ada kemungkinan mereka terhubung dengan sindikat kelompok nanang dkk ?” tanyaku.

“Besar kemungkinan ada non, menurut informasi kami… mereka mendapatkan pasokan narkoba dari kelompok nanang dan beberapa kelompok lainnya. Jadi mereka mendapatkannya tidak cuma dari 1 pihak saja.” jelas pak rustam.

Ooo… jadi ada kemungkinan jika aku menemukan mereka… ada kemungkinan aku menemukan nanang dkk… lina dan tante yanti kemungkinan ditahan mereka, jadi bisa saja aku sekaligus menyelamatkan lina dan tante yanti dengan mengikuti mereka….

“Kami sedang menjalankan proses penyelidikan adik non dan tante yanti. Percayalah kepada kami non, akan kami info secepatnya terkait kabar terbaru. Ada pertanyaan lagi ?” tanya pak rustam.

“Hmm tidak ada Pak sudah cukup. Terima kasih ya.” lalu aku berdiri dan salaman dengan pak rustam, aku diantar pak rustam sampai ke pintu keluar kantor polisi.

Aku pulang naik angkot dan tak lama angkotnya datang dan aku duduk bersama beberapa orang penumpang. Selama perjalanan aku berpikir dalam hati.

“Tidak ada kemajuan yang berarti pada penyelidikan polisi, sepertinya aku harus bertindak sendiri untuk menemukan lina dan tante yoan.” ucapku dalam hati. Aku berencana untuk keluar malam ini berkeliling ke daerah sekitar pasar malam dan mau menyelidiki area pertokoan terbengkalai tersebut, tempat hilangnya lina…” ucapku dalam hati.

Sesampainya di ruko, aku makan, mandi dan mempersiapkan diriku untuk malam ini. Aku meditasi dan yoga, melakukan beberapa gerakan tarian, backflip, split, kayang dll supaya badanku cukup lentur dan siap untuk segala kemungkinan yang terjadi malam ini.

Setelah itu aku beristirahat tidur sampai jam 8 malam, aku tidur pagian supaya aku kuat bergadang melakukan penyelidikan ke luar rumah sampai pagi. Toko tante yanti untuk sementara kutitipkan ke tante diana, sahabat tante yanti supaya tetap buka.


—————

Kriiinnngggg ! Jam wekerku berbunyi tepat jam 8 malam, aku bangun dan langsung bersiap memakai pakaian yang sudah kusiapkan dari siang tadi untuk berangkat melaksanakan penyelidikanku.

Aku memakai cheongsam putih bermotif bunga merah beserta asesoris lengkap, tidak lupa kupakai anting2 cantik dan bersepatu merah dengan motif burung phoenix yang terkenal di tradisi tyongkok, semua pemberian tante yanti yang seharusnya dipakai untuk imlek nanti.









Aku tidak memakai bh dan celana dalam supaya aku bisa bergerak leluasa jika perlu membela diri, untung aku tidak sedang datang bulan.

Dan juga aku make up-an, lipstik merah, rambutku kubiarkan tergerai sebahu.

Aku ingin memamerkan kecantikanku, tubuhku, t*tek dan m*m*kku kepada semua orang termasuk para preman, ingin kutunjukkan bahwa kami gadis ch*nese selain cantik juga mematikan.

Setelah makan pop mi secukupnya, aku langsung berangkat keluar menuju area pasar malam.

Pasar malam hari ini tidak banyak kios yang buka, kudengar dari tetangga tadi siang, para pedagangnya sedang ada acara malam bersama di tempat lain. Maka penyelidikanku langsung menuju ke area pertokoan yang terbengkalai, selain itu jg merupakan ide bagus menghindari pelecehan seksual akibat pakaian yang kukenakan saat ini.

—————



Sesampainya di area pertokoan terbengkalai yang sepi, minim cahaya dan kotor berantakan, aku dengan hati2 berkeliling mencari petunjuk. Mudah2an aku bertemu seseorang yang memang sering nongkrong disini untuk mencari tahu keberadaan 3 orang yang wajah dan namanya kuingat tadi siang.

20 menitan berkeliling, tubuhku agak menggigil merasakan dinginnya udara malam dan ada juga angin malam yang bertiup semilir melewati v*ginaku yang membuatku tambah kedinginan karna cheongsam yang kupakai agak tipis dan terbuka, bawahannya pendek dan ada belahan sehingga memperlihatkan kemulusan pahaku, ditambah aku tidak memakai bh dan celana dalam.

“Tau gini gw bawa jaket dan pake celana dalam ya, bisa masuk angin gw. Brrr….” ucapku sambil menggigil.

Sambil aku berjalan terus, akhirnya aku bertemu dengan 1 orang yang sedang duduk di lantai ruko sambil merokok dan minum. Orang ini sepertinya preman pengangguran yang lagi santai. Aku menghampirinya untuk menanyakan pertanyaan perihal 3 orang yang kucari.

“Malem abang sayang… mau numpang tanya nih. Boleh ya ?” tanyaku sambil tersenyum menggoda.

“Uhuk2… hah ?? Kok malam2 gini ada cewe amoy jalan2 ? Bukan setan kan ? Kenapa bisa disini neng?” tanya orang itu kaget sambil berdiri.

Penampilan orang itu kotor dan kumal, pakaiannya terlihat sudah lama tidak ganti, rambutnya gondrong seleher dan brewokan. Celana pendeknya saja kedodoran karna karetnya sudah longgar.

“Hahaha saya bukan setan bang, saya kesini mau cari orang. Abang tau di sekitar sini ada yang namanya rusdi, yafar atau bimo ? Biasa mereka jam brapa dan muncul dimana ya ?” tanyaku.

“Ooo kalo 3 orang itu saya tau, mreka biasa kumpul2 sama yang laen biasa untuk pesta miras dan narkoba bareng2. Malam ini mreka ada kok disini karna ada transaksi barang keperluan mereka.” jelas orang itu.

“O ya ? Dimana lokasinya dan jam brapa ya bang klo boleh tau ?” tanyaku.

“Klo saya boleh tau neng ini siapanya mereka ? Neng abis dari kondangan atau pesta ya ? Bajunya seksi dan mewah amat pake baju c*na2 gitu hahaha.” ledek orang itu.

“Iya bang saya baru dari kondangan kawinan sepupu saya, saya cari mereka karena ada perlu. Jadi mereka ada disini jam brapa bang ? tanyaku lagi.

“Ya mreka biasa sih ada bentar lagi, enci mau info ? Kalo mau harus ada bayarannya donk hehehe.” ucap orang itu.

Aku berusaha mencari dompetku di kantong tapi aku baru ingat, cheongsam yang kukenakan tidak ada kantong dan aku juga tidak bawa tas.

“Wah saya gak bawa uang, gimana ya bang ?” tanyaku kebingungan.

Orang itu memperhatikanku dari atas sampai bawah lalu tersenyum menyeringai.

“Enci kluarin t*t*knya, saya mau pegang dan isep2 heheh.”

“Eehhh, kok abang kurang ajar ya ! Saya bukan perempuan begitu.” jelasku.

“Iya saya ngerti tapi nci kan butuh informasi mengenai 3 orang itu, kalo gak pakai uang… pakai tubuh enci aja. Bajunya enci aja udah kebuka begitu, putingnya kliatan tuh hahaha. Gak pake bh ya ci ?”

Aku diam berpikir sebentar, apakah aku harus menjajakan tubuhku kepada orang ini untuk mendapatkan informasinya ? Akhirnya kuputuskan aku ikuti permintaannya, sekaligus aku ingin menikmatinya juga hehe.

“Iya gak pake bh dan juga celana dalam…ups” ucapku kelepasan sambil menutup mulut.

"Weleh enci sengaja gak pake biar cepet kalo mau di*ntot ya hahaha, brarti enci emang lagi menjajakan diri kayak p*kcun donk wkwkwk" tawa orang itu.

Aku tidak punya pilihan lagi, aku harus punya informasi mengenai 3 orang itu sekarang... lalu kuajak orang itu masuk ke gang sempit antara bangunan untuk melayani kemauannya.

"Oke deh bang, pegang2 aja ya gak pake isep, kita masuk gang kecil antara bangunan biar gak kliatan sama orang kalo lewat." mintaku.

"Asikkk, oke non ayo." sambil dia memegang tanganku.

Setelah masuk cukup dalam gang, aku membalikkan tubuhku berlawanan dari orang itu dan dia langsung menyelipkan tangannya masuk kedalam pakaian cheongsamku dan langsung memegang, mengelus dan meremas kedua payudaraku dari belakangku sambil tersenyum senang.

"Enak banget t*t*knya ya ci, ukurannya gak gede2 amat tapi kenceng hehe"

Aku menikmatinya saja sambil kututup mataku dan mendongak keatas.

"Oohhh... terus bang terus... oohhh." aku mendesah keenakan dan setelah 5 menit dia melakukan itu, langsung kukeluarkan tangannya dari pakaianku.

“Udah cukup bang ! Nanti cheongsam saya jadi kendor. Sekarang infonya donk, Cepet ! Lokasi dan waktu !”

“Mereka bakal ada di gedung pertokoan kosong yang paling besar disini, nanti keluar dari gang ini ke kiri aja lurus udah sampe.” penjelasan orang itu.

“Lalu jam berapa mereka bertemu untuk transaksi ?”

“Kalo itu ada bayarannya lagi ci hehe. Enci emut isep t*tit saya abis itu m*mek enci saya cobolos ! Hahaha.” tawa orang itu.

“Bang jangan macem2 ya atau saya patahin jari abang !” ancamku sambil memegang tangannya dan mengunci jarinya. Salah satu jurus yang kupelajari di ilmu bela diri hihi.

“Aduk sakit !!… iya ci… mreka bakal ketemu jam 10 malam nanti disitu…. Aduh duh… akan ada mobil boks yang datang mengantar pesanan barang mereka. Auuww…!” jelas orang itu sambil kesakitan. Lalu kulepas tangan orang itu.

“Sakit ci !!! Jangan kasar2 donk… duh sakit ni jari gw…” ucap orang itu sambil memegangi jarinya yang tadi kubetot.

“Makasih informasinya ya bang. Sekarang saya turutin kemauan abang. Cup clup cup.” Aku menciumi mulutnya sambil kupegang kepala bagian belakangnya dengan mesra.

“Muuaaahhh… ayo bang turunin celananya, saya isep batangnya situ.” ucapku setelah kulepas mulutku dari mulutnya.

“Muah ! Mimpi apa gw semalem, dicium dan disepong sama amoy cantik tinggi semampai begini ini malem hahaha. Rasa sakit gw dadakan ilang nih. Bentar ci saya turunin celananya.” kata orang itu sambil menurunkan celananya.

Aku berjongkok dan memegang p*nisnya, mengocok2nya dan mulai memasukkannya ke mulutku. Kupegang paha pria itu dengan kedua tanganku dan kumajumundurkan kepalaku agar p*nisnya keluar masuk mulutku.

“Owessss…. Gassss teruuussss ciiiii…. Uenakk tenaaannnn…. Hahaha.” pria itu keenakan amat sangat.

Clop ! Clop ! Clop ! Clop !

P*nis itu kluar masuk di mulutku dan sebentar kulepas dan kujilati dari bijinya sampai ke batangnya lalu kusedot ujung p*nisnya dengan kuat bagaikan menghisap sosis lalu kembali kumasukkan batangnya ke mulutku dan kukeluarkan masukkan kembali. Kuulangi sampai beberapa kali akhirnya orang itu tak dapat menahan lagi dan mengeluarkan p*junya.

“Aaaahhhrrrggg… nci… telen semua…ooohhhhh.” triak orang itu sambil memegang kepalaku dan menahannya sambil memasukkan batang p nya dalam2.

Glop ! Glop ! Glop ! Glop !

Bunyi sperma masuk ke dalam mulutku dan kutelan semua setelah itu kujilati dan kubersihkan batang p nya.

Kulap mulutku dan bangkit berdiri. Kupegang tangan pria itu dan mengarahkannya ke v*ginaku.

“Nih pegang bang ! Grepe2 amoy punya mumpung bisa.” printahku. Lalu pria itu memegang dan menggesek2an tangan dan jarinya pada v*ginaku.

“Aahhh… ooohhhh… trus bang…. Aahhhh…” aku mendesah enak dan orang itu mempercepat gerakan gesekannya.

“Hahaha… enak ya moy… abis ini gw coblos m*m*klo ya…”

“Jangan di m*m*k bang… aahhh… di pantat aja ya… oohhh…” printahku.

“Itu boleh deh ci hahaha. Ini saya cepetin ya biar enci cepet kluar.” Pria itu mempercepat gesekan tangannya pada miss v ku dan aku akhirnya squirting sangat banyak.

“Aaahhh…. Aaahhh…aaahhh… enak banget banget…oooohhhh…” desahku mencoba menikmati aku dirangsang.

Crotttt ! Crottttt ! Crottttt ! Crottttttt !

Sangat banyak cairan cintaku keluar dari miss v ku yang masih virgin.

“Balik badan ci, naekin cheongsamnya dikit !”printahnya, kunaikkan rok cheongsamku sampai ke pinggang dan aku menghadap dinding, menunduk dan kedua tanganku memegang tembok untuk menahan tubuhku yang akan digenjot olehnya. Kubiarkan tangan pria itu memegang pantatku dan memasukkan p*nisnya ke duburku.

“Aaahhh… enak pantat amoy…aaahhh…” orang itu mengkeluarmasukan p*nisnya secara perlahan untuk menyesuaikan. Aku merasa perih karna ini baru kali kedua d*burku ditusuk oleh p*nis. Masih dapat kurasakan nikmatnya batang p*nisnya keluar masuk di duburku tapi pastinya masih lebih nikmat disetubuhi di v*gina, walaupun waktu itu ada p*nis yang masuk setengah saja ke miss v ku dan itu saja sudah kurasakan nikmat sekali tapi aku tidak mau disetubuhi sampai masuk penuh di miss v ku karna aku menjaga keperawananku untuk suamiku kelak.

“Aahhh… oohhhh…. Aaahhh… ahh… oohhhh….” desahku menikmati p*nis itu kluar masuk anusku. Aku mungkin tidak akan sampai klimaks karna aku lebih bergairah disetubuhi di v*ginaku.

“Hmmm… bentar lg gw kluar nih moy……… aahhh… gw keluaaaarrrrr.” Akhirnya dia mengeluarkan p*junya dalam anusku.

“Aahhh… makasih ya ci… udah mengijinkan saya menikmati tubuh enci… hehe.” ucapnya puas sambil mencabut t*titnya dari pantatku. Plop !

“Udah puas kan bang ?? Siap2 TRIMA NIH !!!” ucapku sambil menghadap belakang dan menendang wajahnya dengan keras seperti menginjak wajahnya pas dengan kaki kiriku. BUK !!!



“ADUH SAKIT !!! Apa2an nih non !!!” orang itu kesakitan memegang hidungnya karena mimisan habis kutendang. Lalu aku berhadapan dengannya dan kuputar tubuhku untuk memberikan tendangan berputar kencang dengan tumit kaki kananku dan kali ini mengenai sisi kanan kepalanya dengan keras. DUG !!! Kuberi dia tendangan dengan kaki jenjangku masing2 kiri kanan sekali.

Orang itu langsung terjatuh tak sadarkan diri.

“Rasain lo dasar cabul” ucapku dalam hati. Setelah aku merapihkan pakaianku kembali dan melap anus dan pantatku dari spermanya dengan tanganku, aku menuju ke tempat yang dimaksud orang tadi.

“Suasana di area ini sangat gelap dan remang2, pantas saja disini rawan kejahatan…” ucapku dalam hati sambil menuju ke gedung pertokoan kosong yang paling besar. Akhirnya aku sampai didepan gedungnya dan aku langsung bersembunyi dibalik gang ruko yang kosong. Suasana masih belum ada orang. Kulirik jam tanganku masih pukul 9. Aku menunggu sambil terus mengawasi gedung tersebut….





45 menit kemudian datang sebuah mobil boks besar lalu berhenti didepan gedung dan ada 2 orang turun dari depan mobil, salah satunya membuka pintu belakang mobil boks tersebut lalu keluar juga dari gedung 1 orang memakai bandana yang kuketahui namanya yafar. Mreka membuka salah satu box dari dalam mobil boks itu untuk mengecek barangnya… tak lama mereka bertiga masuk ke dalam gedung sepertinya untuk melakukan pembayaran.

Aku secara perlahan mendekati belakang mobil boks besar tersebut dan melihat apa isi box itu. Ternyata isinya penuh dengan kantong2 narkoba jenis s*bu2.

“Wah… gila ini… mereka penjahat kelas berat…” ucapku dalam hati. Aku memutuskan untuk masuk kedalam mobil boks itu dan bersembunyi di belakang tumpukan box dengan harapan kalau aku ikut mereka aku dapat menemukan tante yanti dan lina sekaligus membongkar kejahatan ini. Tapi prioritasku tetap menemukan mereka berdua dan kabur dari tempat mereka disekap.



Kupindahkan 2-3 boks lalu aku masuk kebaliknya, kututup kembali tempat aku masuk dengan boks yang kupindahkan tadi.

10 menit kemudian ada suara dari luar mobil boks.

“Oke dah beres ya brow, kita langsung jalan balik ke HQ.” ucap salah satu orang lalu pintu mobil boks tersebut ditutup dan dikunci, yang secara otomatis mengurung aku juga didalamnya. 30 detik kemudian mobil boks itu jalan.


——————

Aku berpegangan pada dinding mobil boks sambil satu tanganku menahan boks2 agar tidak jatuh sewaktu mobilnya berguncang. Agak melelahkan memang dan aku bertahan dengan keadaan seperti itu sekitar 1 jam, lalu mobil itu berhenti, tubuhku bermandi keringat dan membasahi pakaian cheongsam ku. Kondisi mobil boks ini sangat panas, engap dan gelap.

Mobil boks itu mendadak bergerak mundur, sepertinya sedang masuk kedalam sebuah bangunan untuk menurunkan barang2. Aku harus bersiap dan berhati2…

Ngiiittt… mobil ini berhenti dan seseorang kudengar keluar dari pintu depan dan membuka pintu belakang, aku bersembunyi sebisaku dibalik kardus, aku akan melakukan perlawanan jika ketahuan.

Pintu boks sudah terbuka dan ada orang yang menurunkan beberapa boks tapi belum mencapai titikku bersembunyi.

“Kalian berdua bawa masuk 2 box ini dulu !, yang 2 ini lumayan berat jadi masukin dulu !” printah orang itu kepada rekannya 2 orang dan 2 orang itu membawa boksnya masuk. Aku tinggal berhadapan dengan 1 orang jika ketahuan…

Setelah beberapa boks lanjut diturunkan akhirnya sampai juga ke bagian boks tempat aku bersembunyi, aku bersiap melakukan perkelahian jika ketahuan tapi mendadak aku ada ide. Kurayu saja orang ini ! Aku pun keluar dari sela tumpukan boks dan duduk mengangkang didalam mobil memperlihatkan diriku dan v*ginaku kearah pintu mobil, ke orang yang sedang mengeluarkan boks.

“Baannngggg…. Saya nyasar nih…. Kesini donk bang temenin aku….” rayuku kepada orang itu sambil mengangkat rokku memperlihatkan v*ginaku.

“Aje buset ! Gw kira siapa ?? Kok bisa ada cewek didalem ??? Orang bukan ??? Amoy setengah telanjang mulus pula lagi ckckck…”

“Saya orang bang, cewek ch*nese yang menggiurkan, yuk kesini ent*tin saya. Saya udah siap nih… oooohhhh.” ucapku pura2 mendesah sambil meraba2 v*ginaku.

“Wahahaha gw malem ini dapet rejeki nomplok ! Ok moy ! Abang siap ! Wahahaha.” Lalu orang itu membuka celananya semua dan masuk merangkak kedalam mobil boks. Didalam mobil boks langsung kutendang selangkangannya keras2.

PLAK !

“ADUH ADUH ADUH !!! Sakit dasar amoy si*lan !!!” teriaknya dan kepalanya langsung kupegang dan kuhantamkan dengan kencang ke tembok mobil boks.

JEDEEERRR !!!

Orang itu langsung pingsan. Aku beristirahat sebentar… aku agak lelah karena selama perjalanan aku harus menahan tubuhku dari kardus dan goncangan mobil boks. Semoga aku masih kuat untuk mencari lina dan tante…

Lalu aku menurunkan kembali rok cheongsamku dan aku langsung lekas turun. Ternyata aku ada didepan sebuah gudang sangat tua peninggalan jaman penjajahan. Aku melihat ada pintu dengan cahaya lampu dan langsung aku lekas masuk kedalam gudang itu, didalam gudang ada banyak tumpukan boks dan sela2nya mirip gang kecil, aku langsung masuk ke salah satu gang tersebut untuk bersembunyi.





Kutelusuri terus gudang tua yang remang2 itu, aku harus mencari dan menemukan lina dan tante di tempat yang aku sendiri tidak tahu dimana aku berada.

Sekitar 5 menit kutelusuri gang2 tumpukan kardus gudang tua yang cukup besar dan terbuka itu akhirnya aku dapat melihat sebuah ruangan diatas gudang ini, sepertinya dipakai untuk kantor dan ada tangga menuju keatas, aku akan mencoba naik keatas tapi mendadak…

“HOOOOIIIIIII WASPADA SEMUA !!!! ADA PENYUSUP PEREMPUAN !!!!” triak seseorang dari pintu yang tadi aku masuk. Aku SUDAH KETAUAN.

“Waduh… aku harus cepat2 sembunyi…” ucapku dalam hati lalu aku langsung berlari menelusuri gang kardus ini entah kemana arahnya… aku harus sembunyi dulu.

Aku akhirnya sampai di tengah2 area yang luas, di tengah2 tumpukan kardus sepertinya ini titik pertemuan semua gang berakhir disini. Tak lama ada seseorang keluar dari gang itu.

“Ooo ini penyusupnya ! WOOIIIII UDAH KETEMU !!!! KESINI SEMUA !! KEARAH SUARA GWA !!!!” triak orang tersebut dan tak lama ada 7 orang keluar dari masing2 gang itu, 1 orang badannya gemuk besar, berambut gondrong dan memakai topi yang sepertinya pemimpinnya, 6 orang lainnya bertubuh kekar dan masing2 memegang senjata seperti rantai, palu, parang, dll. Mereka mengepungku dan mulai berhadapan denganku.

“Oo ini toh penyusupnya… ? Ckckck… cewek cakep banget pake baju ke-c*na2an, ada urusan apa dia disini ? Brani betul dia ?” ucap salah satu orang itu.

“Jangan2 dia polisi brow ! Jangan2 diluar udah banyak polisi !” ucap salah satu orang yang sepertinya agak takut.

“Saya bukan polisi !!! Saya mau mencari adik dan tante saya disini yang kalian sekap !!! Saya datang sendiri tadi menyusup di mobil boks kalian !! Sekarang katakan ! Dimana mereka ?” tanya dan ucapanku lagi2 kelepasan, harusnya kukatakan aku adalah seorang polisi dan rekan2ku sudah menunggu didepan.

“Oo… jadi itu alasan kamu dateng kesini ya… sendiri pula hahaha… nekad juga kamu moy… kamu tau ini dimana ? Ini diluar kota tempat kamu tinggal, ini gudang penyimpanan narkoba jenis s*bu2, orang2 yang kamu cari itu tidak ada disini dan bahkan kami tidak tau sama sekali mengenai itu. KAMU NYASAR NON !! AHAHAHAHA…!!! ucap orang yang bertopi itu.

“Jadi ini bukan tempat lina dan tante disekap… aduhhh… aku salah tempat… bagaimana aku keluar dari tempat ini ya…?” tanyaku penuh kekuatiran dalam hati.

“Bos ! Ini cewe nyasar kesini udah pasti gak bakal kita anter pulang… dan pastinya gak bakal pulang lagi kecuali udah jadi m*yat ! Hahaha.” ucap orang yang memegang rantai.

“Iya bos ! Dia jadi tau lokasi persembunyian kita… gak bakal kita lepas idup2 dari sini… minimal kita sekap selamanya bareng kita, tapi itu kan gak mungkin hahaha !” tawa orang yang memegang parang.

“Tapi sebelom lo kita kirim ke akhirat, lo bakal kita perkosa rame2 dulu disini sampe lo ngejerit2 ! AHAHAHAHA !” ucap orang yang memegang palu.

Aku berhadapan dengan penjahat2 yang sangat buas, aku bukan saja hendak diperkosa tapi juga akan dibunuh… aku harus bisa melawan mereka habis2an dan juga harus berhasil kabur jika ingin hidup. Aku menyesali kenapa aku tidak berhati2 mengecek siapa orang2 ini…

“Jadi kalian bukan orang2nya nanang ???” tanyaku sambil sudah bersiap memasang kuda2 berkelahi.

“Nanang itu saingan kami non, kami bukan orang2nya apalagi temannya. Non salah lagi AHAHAHAHA.” tawa orang yang memegang pisau dan tawa itu diikuti oleh orang2 lainnya.

“Udah gak usah banyak basa basi, ayo kalian semua serang gadis ini, lumpuhkan dan tangkap dia !” perintah orang yang gemuk bertopi.

“Oke boss, nang ning ning nang ning nung, ayo amoy malam ini kita joget bareng yuk hahaha.” ucap orang yang sedang mendekatiku tapi langsung kutendang perutnya dengan kaki kananku.

BUK !

“ADUUH !” orang itu langsung mental jatuh ke lantai.

Dari belakang ada pria yang langsung memelukku, salah satu tangannya meremas2 payudaraku dan meraba2 v*ginaku.

“Ni amoy gak pake bh sama kolor kyknya hahaha, sengaja ya neng kesini buat kita *ntot rame2.”

Aku berhenti melawan sebentar… menikmati remasan dan rabaannya.

“Ooohhh… hmmm… ssshhhh…” aku mendesah.

“Ni cewek c*na dah pengen dig*ngbang ama kita sama2, udah neng nyerah aja, kita akan bikin lo puas sebelom kita kirim ke surga hahaha.” tawa seseorang.

“Hmmm sepertinya memang akan nikmat diperkosa oleh mereka, ooohhhh… apakah sebaiknya aku menyerah kepada mereka saja ya ? mengingat peluangku untuk lolos dari sini sangat kecil… melawan mereka yang banyak jumlahnya sepertinya sia2 saja dan hanya akan menyakiti diriku. Memang aku akan mati setelah diperkosa mereka… tapi setidaknya aku bisa menikmati diperkosa mereka sebelum aku tewas….” ucapku dalam hati.

Ramai sekali triakan dan sorakan pelecehan atas diriku, mereka benar2 buas malam ini ingin menghabisiku… baiklah aku akan mengalah pada mereka tapi aku akan pura2 melawan dulu.

DUK ! Aku menendang kepala yang memelukku di belakang dengan kaki kananku yang kunaikkan keatas, orang itu langsung kesakitan memegang wajahnya tapi v*ginaku jadi kliatan oleh orang2 didepanku.

“Wahahaha, kliatan tuh ! Ternyata bener ni cewe gak pake bh dan kolor ! Siap2 lo neng kita tusuk malam ini !” ucap seorang pria.

Mendadak orang yang gemuk bertopi itu maju kedepanku dan langsung menampar kepalaku dengan sangat keras.

PLAK ! PLAK ! PLAK ! PLAK !

Kepalaku ditampar bolak balik 4x dan aku langsung terhuyung mundur…

Keras sekali pukulannya… mataku sampai berkunang2 kepalaku langsung pusing… pandanganku langsung buram… telingaku berdenging kencang…. aku bahkan tidak dapat mengeluarkan suara kesakitan…

“Ayo neng ! Kita kasi kesempatan ngelawan sekali lagi abis itu lo kita KO in hahaha.” ucap orang gemuk bertopi itu.

Kembali ada orang yang mendekatiku hendak memelukku dari depan, aku langsung melakukan gerakan backflip untuk meng-counternya.



BUG ! “Adaw !” orang itu langsung jatuh menahan sakit kena tendangan backflip ku pada rahangnya.

“Hahaha ni amoy pamer m*m*k muter2 jungkir balik kayak monyet !” ledek seseorang.

Lalu aku kembali melakukan backflip berulang2 tidak tentu arahnya… aku melihat seakan2 semua orang mendekatiku dan hendak menyerangku

“Biarin aja ni amoy muter sampe puas hahaha.” ucap seseorang sambil aku terus berputar.

Setelah beberapa kali aku backflip, putaranku mulai pelan dan aku berhenti karena kelelahan dan pusing…

Ketika aku berhenti, didepanku langsung ada orang gemuk bertopi itu lagi dan langsung menampar kepalaku lagi dengan sangat keras.

PLAK ! PLAK ! PLAK ! PLAK ! 4X

Pukulan2 orang gemuk bertopi itu kembali membuatku terhuyung dan kali ini… aku langsung jatuh terbaring terlentang di lantai gudang tidak berdaya…

Aku berusaha bangun dengan tangan dan sikuku sambil menahan sakit tapi akhirnya aku menyerah dan kembali terbaring terlentang. Aku berteriak histeris sekeras2nya tanda aku menyerah, tanda perasaan putus asa dan tidak sanggup lagi.

“AAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH HAAH…” triakanku menggema di gudang itu.

Aku langsung pingsan tidak sadarkan diri ditengah kerumunan penjahat2 tersebut…



Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd