Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

Chapter 10

Setelah hari itu, pak Tarjo benar-benar menjadi pemilik tubuh Rika. Hampir tiap hari pak Tarjo menyetubuhi Rika, dr kamar Rika, sampai di ruang tengah, dapur bahkan di kamar pak Tarjo itu sendiri seolah dirinya adalah istri pembantu karena setelah bercinta, pak Tarjo menyuruh Rika tidur dengannya dikamar itu dg memakai baju daster usang yg sepertinya sengaja ia dapatkan demi membuat Rika merasa lbh rendah didepan pak Tarjo. Bahkan saat suaminya menelpon, pak Tarjo sedang sibuk menggenjotnya dr belakang. Rika harus menahan mulutnya supaya suaminya tak mendengar erangan pak Tarjo dan nafasnya sendiri yg memburu oleh kenikmatan.
Rika pun bs merasakan dirinya berubah, ia tak lg langsung ngantuk setelah orgasme dan mulai bs mengimbangi permainan pak Tarjo yg bs hampir 5 ronde perhari. Saat mandi, Rika selalu membersihkan memeknya, selalu merasa jijik setelah memeknya dipakai kontol pak Tarjo. Dan ia bs melihat memeknya tak lg sesempit dulu, jelas sudah dibuat terbuka lbh lebar untuk menyesuaikan diri dg kontol pak Tarjo. Rika takut ia tak lg bs memuaskan atau dipuaskan suaminya lg saat suaminya pulang nanti.
Dan tanpa terasa, 2 minggu pun berlalu. Pak Tarjo kini berjanji akan menjadi pembantu setia lg, setidaknya saat Andre ada dirumah.

Rika sudah tak sabar lg bertemu dg suaminya, ia melihat jam yg menunjuk arah 8 malam hari dan kemudian kembali menatap pintu rumahnya, dan saat pintu rumah terbuka dan suaminya muncul, rasa lega dan bahagia muncul dihati Rika. Rika bergegas memeluk suaminya itu yg kaget dg perilaku Rika.
"Lho lho, sayang, kok tumben-tumben ampe peluk-peluk gini?", kata Andre.
"Hiks... Kangen lah yaaang... "
"Iya ya, tp kan aku gk jarang nelpon kamu", kata Andre menganggap kerinduan Rika agak berlebihan.
"Ya kan beda!"
"Iya iya maaf yang, aku pengen istirahat nih, pegel-pegel jg nih badanku. Eh pak Tarjo dimana ya?", kata Andre.
Rika bergidik saat nama pak Tarjo disebut, tp Rika menyingkirkan rasa jengah itu dan kemudian menjawab,"Oh.. Pak Tarjo lg di belakang kyknya, bersihin kamar mandi belakang"
"Ya udah, tolong bilangin ke pak Tarjo suruh pijitin aku ya yang, aku ke kamar dl ya", kata Andre mengecup kening Rika yg tentu membuat Rika senang.
Melihat Andre di rumah lagi, Rika kini merasa aman dan memberanikan dirinya ke belakang rumah dimana pak Tarjo sedang menggosok lantai kamar mandi yg biasa ia pakai itu.
"Pak, pak Tarjo", kata Rika melihat pak Tarjo sibuk menggosok dg suara gosokan yg cukup kencang dan terpantul di dinding kamar mandi kecil itu.
"Eh,nyonyah ternyata, ada yg bs saya bantu nyah?", kata pak Tarjo berdiri dan tersenyum, menunjukkan gigi-giginya yg sudah busuk. Rika agak mual, mengingat mulut itu jg sudah pernah diadu dg mulutnya.
"Anu... Mas Andre minta pijit pak dikamar", kata Rika agak gugup dan tak berani menatap pak Tarjo.
Pak Tarjo berjalan mendekati Rika,"Oooh boleh nyah, tp bayarannya apa?"
"A... Apaan sih pak, kan itu yg minta mas Andre, lagian bapak jg udah digaji buat itu", kata Rika pelan, berusaha tak terdengar oleh suaminya yg pasti sudah di kamar lantai 2.
Pak Tarjo malah menarik tubuh Rika sehingga tubuhnya yg lbh pendek kini menempel dg Rika,"Ya elah nyah, masa' gk paham maksud saya"
Rika paham, Rika sangat paham, tp ia tahu melawan pak Tarjo adalah hal yg sia-sia,"J... Jangan pak... Ada mas Andre..."
"Hehe, saya gk minta yg lama-lama kok nyah, cuma ciuman aja buat pembantumu ini", kata pak Tarjo memanyunkan bibirnya.
Rika menggigit bibirnya, tak sudi mencium pak Tarjo tp karena memang ciuman bukan hal yg lama, Rika pun mengangguk. Rika mencium bibir Pak Tarjo, berusaha ciuman ini sudah cukup untuk membungkam pak Tarjo.
Tp pak Tarjo menahan kepala Rika sehingga Rika dipaksa frenchkiss, meski awalnya menolak, tp Rika kembali pasrah dan membiarkan lidah pak Tarjo mengajak duel lidahnya. Sebuah rasa yg tak lg asing muncul, memek Rika terasa hangat dan kedua puting payudaranya terasa mengeras dr balik kaos dan bra nya.
"Cpppphhh aaah nah gt donk nyah, kan bapak sayang sama nyonyah, dan bapak tahu nyonyah jg sebenarnya sayang sama bapak kan? Haha", kata pak Tarjo.
"G... Gak lah! Saya cuma sayang sama suami Rika"
Pak Tarjo masih tertawa, seolah kata-kata Rika tak ada artinya,"Ya ya, bapak ke kamar tuan skrg"
Rika mundur supaya pak Tarjo bs keluar dr kamar mandi dan pembantu tua jelek itu pun berjalan dg santai ke arah kamar utama. Rika masih menahan diri, ia tak mau menunjukkan bahwa hanya dg ciuman saja sudah cukup membuatnya kembali horny dan ingin dibuat nikmat.
"Sabar Rika... Suamimu udah dirumah... Ntar malem harus sama mas Andre", kata Rika pada dirinya sendiri seolah tubuh dan pikirannya tak lg satu kesatuan.
Rika harus bersabar menanti suaminya selesai di pijat pria yg sudah menguasainya selama 2 minggu terakhir ini. Rika tentu ingin menumpahkan uneg-unegnya dan ingin dihibur suaminya, tp ia tahu ia tak bs melakukan itu. Setidaknya, ia ingin bermesraan lg dg suaminya, untuk menyalakan api cinta pada suaminya yg tampan itu.
Setelah sekitar 20 menit berlalu, pak Tarjo turun dr lantai 2 sambil menepuk-nepuk tangannya. Rika tak mau memberi kesempatan pak Tarjo untuk menggerayanginya sehingga ia segera berdiri dan bergegas naik ke lantai 2 dan masuk kekamarnya. Dikamar, suaminya baru saja meregangkan badannya, bajunya pun sudah berganti dr baju kerjanya ke kaos dan celana kolor.
"Hhhh enak banget emg pijitan pak tarjo, km gk mw pijit jg yang?", tanya Andre sambil mulai merebahkan diri di ranjang.
"G... Gak ah yang, gk capek-capek banget kok", kata Rika ikut naik ke ranjang. Alasannya jelas bukan itu, tp lbh ke arah takut pak Tarjo akan menggerayanginya lg.
"Hmmm ya udah klo gt"
"Emmm yang, Rika kangen nih sama kamu yang...", kata Rika mulai menempel ke sisi suaminya, ia pastikan lengan suaminya menyentuh payudaranya.
"Haha ya ak jg kangen sama km sayang...", kata suaminya memeluk tubuh Rika.
"Emmm kangennya kyk gmn?", kata Rika manja.
"Ya kangen peluk kamu, kangen cium kamu gini", kata suaminya kemudian mengajak Rika berciuman mesra.
Rika mulai beraksi, tangannya mulai menyusup kebawah sampai ke selangkangan suaminya.
"Cppphhh mmhh? Kenapa yang?", tanya Rika saat ia baru saja mnengelus celana suaminya, suaminya menghentikan ciumannya.
Raut muka suaminya berubah, jelas menunjukkan ia tak enak hati dg apa yg akan ia katakan,"Anu... Yang, kan aku agak capek nih, klo besok aja gmn? Aku jg pengen tp kan km tahu klo aku capek, itunya susah berdiri..."
Rike kecewa, ia agak marah kenapa suaminya tak sejantan pak Tarjo yg tak lelah menyetubuhinya. Tp kemudian Rika tertegun, ia tak seharusnya membandingkan suaminya dg pembantu tua jelek itu.
"Y... Ya udah yang... Kamu tidur aja klo gt", kata Rika.
Andre mencium bibir Rika sekali lg dan berkata,"Makasih ya yang, kau bener-bener istri yg pengertian sama suaminya"
Rika tersenyum kecil, senyuman yg agak ia paksakan,"Sama-sama yang..."
Rika kini hanya bs menatap pasrah saat suaminya kembali merebahkan diri, lengan suaminya ia pakai untuk menutup matanya, pose yg Rika tahu selalu bs membuat suaminya tidur cepat. Rika sendiri belumlah mengantuk, dan karena ia merasa agak lapar, ia pun turun dr ranjang dg perlahan dan keluar dr kamar yg pintunya segera ia tutup.
Rika turun dan berjalan ke dapur, mengambil nasi dan lauk yg sudah disiapkan oleh pak Tarjo. Setelah itu, Rika duduk di meja makan dan mulai menyantap makanan yg sebenaarnya lezat, tp karena moodnya jd terasa hambar.
Pak Tarjo kemudian muncul lg di dapur dr arah belakang rumah,"Lho nyah, baru makan skrg? Tuan gk makan?"
"Gk pak... Mas Andre udah tidur"
Pak Tarjo berjalan mendekati Rika dg senyuman diwajahnya dan kemudian duduk di kursi meja makan juga. Pak Tarjo meraih tangan Rika sehingga Rika kaget dan menarik tangannya.
"Hehe, wah nyah, klo lg butuh dipuasin minta aja sama bapak, kasihan tuan cepet capek klo lg main hahaha"
"Jangan lancang pak! Mas Andre masih bisa puasin saya", kata Rika yg tak terlalu keras meski ia ingin menjerit.
"Aduh aduh, ya ampun nyah, kan saya cuma ngasih tawaran aja, hehe", kata pak Tarjo kemudian kembali berdiri dan keluar dr ruang makan.
Rika memegang kepalanya, ia pusing, ia tahu kata-katanya hampa dan pak Tarjo pun tahu. Dan lagi, ia tak mau mengakui bahwa ia sendiri sedang cukup horny dan ingin belaian. Tp ia hanya bs mengapit pahanya sera[at mungkin, seolah berkata pada memeknya supaya tenang dan membiarkannya makan dg damai.

Keesokan harinya, Rika ingin mencoba menggoda suaminya. Karena hari minggu, ia mengajak suaminya belanja ke mall. Keduanya jalan-jalan, menikmati waktu mereka melihat-lihat isi toko dan membeli snack dan kemudian nonton film di bioskop layaknya saat mereka pacaran dulu. Kemudian setelah selesai nonton, Rika mengajak suaminya ke toko baju.
"Emg km mau beli baju apa yang?", kata suaminya heran.
"Ya liat-liat aja lah yang, kan dah lama Rika gk beli baju", kata Rika.
"Ya udah klo gt, selama istriku seneng", kata Andre merangkul Rika mesra.
Keduanya kemudian masuk kedalam toko baju yg cukup mewah, baju-baju di toko ini memang terlihat indah-indah dan tentu harga yg tercantum di tiap baju itu sesuai dg kualitasnya. Rika kemudian memilih-milih baju dress, kaos,baju dan rok yg sepertinya bagus. Andre kini jadi juri baju mana yg bagus di tubuh istrinya. Rika ganti-ganti ganti baju, dan kemudian ia meminta suaminya menunggu didepan ruang ganti dg alasan supaya tidak ada yg pakai ruang ganti itu.
Rika bergegas mencari baju-baju lain, yg lbh panas supaya suaminya mau bercinta dengannya malam ini. Rika mengambil beberapa baju renang, dr model one piece ke model bikini yg sexy. Selain itu ia pun mengambil baju tidur lingerine yg cukup sexy.

Rika segera kembali ke ruang ganti sambil menutupi baju-baju yg ia ambil. Didalam ruang ganti yg cukup besar itu, Rika melepaskan semua baju, rok dan pakaian dalamnya dan memakai baju renang onepiece yg td ia ambil. Baju renang itu berwarna biru muda dg aksen garis-garis hitam. Body Rika terlihat sangat padat di baju renang yg ketat itu. Dadanya yg cukup besar kini terlihat membusung dan belahan dadanya terlihat jelas di baju renang itu. Ia memutar tubuhnya dan tersenyum melihat keindahan tubuhnya sendiri.
Rika kemudian membuka tirai ruang ganti dan Andre pun akhirnya melihat dirinya memakai baju renang ketat nan indah ini.
"Gmn yang? Bagus gk?", kata Rika senang suaminya tercengang melihatnya.
"Y... Ya bagus lah yang, emg... Km pengen ke pantai atau gmn? Kok tumben beli baju renang?", kata suaminya setelah tersadar dr kekagumannya sendiri.
"Yaaa siapa tahu kan, kyknya kita udah lama jg gk ke pantai ya?", kata Rika sambil tersenyum yg menandakan ia berharap akan diajak suaminya liburan.
"Haha ya udah, minggu depan kita liburan aja ke Bali gmn?", kata suaminya.
"Ih beneran! Bentar-bentar, ini aku ada baju lain lg yg mau aku pake klo kepantai, coba liat dl ya yang", kata Rika segera menutup ruang ganti itu lagi.
Rika kembali mepelaskan baju renang one piece itu dan menggantinya dg baju bikini sexy. Bikini yg ia kenakan benar-benar tak bs menyembunyikan kedua payudaranya yg kini tergencet dan jadi terlihat lebih besar. Laki-laki manapun pasti ingin tali bikini yg Rika kenakan putus dan payudaranya bs mereka nikmati. Memikirkan itu membuat Rika agak horny, tp tentu ia ingin suaminya lah yg menikmati tubuhnya.
Rika kemudian membuka tirai ruang ganti, dan suaminya terbelalak.
"Gimana yang? Cocok gk?"
Suaminya segera menengkok ke sekitar mereka,"Astaga yang, klo ada yg liat gmn?"
Rika sedikit kecewa, rupanya suaminya lbh khawatir soal pendapat orang dibanding mengagumi istrinya sendiri.
"Ya bagus apa gk yang?", kata Rika.
Andre segera berdiri dan menutup tirai ruang ganti itu,"Iya bagus yang, udah km pake baju lg yg bener"
Rika agak marah, dan meski ia ingin mencoba baju lingerine yg td ia ambil, ia mengurungkan niatnya dan kembali memakai bajunya lg. Rika terdiam, memang ia harus bersyukur bahwa suaminya ingin tubuhnya hanya bs dinikmati mas Andre, tp diwaktu yg bersamaan ia merasa tak se sexy dalam bayangannya.
"Udah yang...", kata Rika supaya Andre berhenti menutup tirai dan Rika pun keluar ruang ganti itu.
"Nah gt donk, kan malu klo ada yg liat yang", kata Andre agak jengkel.
"Iya yang... Maaf...", kata Rika.
"Ya udah, mana baju-bajunya biar aku bawain", kata Andre.
Rika menyerahkan baju-baju yg sudah ia tumpuk pada suaminya dan mengikuti suaminya ke bagian pembayaran.
Keduanya kemudian keluar dr toko dan suaminya kini membawa 2 tas berisi baju-baju yg Rika beli. Rika kini jd agak tidak mood untuk bermesraan dg suaminya.
"Maaf ya yang, aku cm gk mw ada yg liat km kyk td aja... Kan gk sopan...", kata Andre.
"Iya gk apa-apa yang, aku jg salah kok...", kata Rika agak merajuk.
Suaminya menarik nafas dan kemudian berkata,"Gimana klo hbs ini kita ke restoran makan shabu-shabu? Km suka kan?"
Rika tahu suaminya merasa bersalah dan berusaha menghiburnya, dan ia jg tak mau lama-lama marah pada suaminya sehingga ia pun kembali memaksakan senyuman dan mengangguk,"Iya yang"
"Nah gt donk, kan klo km senyum kamu jd lbh cantik", kata Andre.
Rika hanya mengangguk dan mengikuti suaminya keluar dr mall dan kemudian masuk kedalam mobil. Keduanya kemudian menuju restoran dan menikmati shabu-shabu sambil ngobrol-ngobrol soal kerjaan suaminya dan apa saja kesibukan Rika saat dirumah kemarin. Tentu Rika tak mengatakan bahwa hampir tiap hari pak Tarjo buang peju didalam rahimnya. Secara refleks ia menyentuh perutnya, rasa takut muncul kalau-kalau didalam rahimnya sudah ada jabang bayi pak Tarjo.

Malam harinya, Rika tak mecoba mengajak suaminya bercinta, tp ia bs merasakan memeknya terasa begitu gatal. Suaminya sudah tidur pulas dan saat suaminya tidur, biasanya suaminya sangat susah dibangunkan. Karena sudah tak tahan lg, Rika mulai memasukkan tangannya kedalam celana piyamanya dan mulai membelai belahan bibir selangkangannya yg terasa panas.
"Nnnhhh... Hhhh...", Rika mendesah, meski ia merasa nikmat tp rasa frustasi malah mulai mengambil alih. Rasa frustasi yg ia rasakan adalah dr rasa nikmat yg terasa kecil sekali dg jari-jari lentiknya ini.
Ia coba meremas-remas payudaranya lagi, merasakan rasa nikmat tp tentu tak memuaskan nafsunya.
15 menit berlalu, tubuh Rika meliuk-liuk tak tenang, rasa puas tak juga segera bs ia rasakan. Masturbasi dg jari-jarinya tak lagi bisa memuaskan nafsunya. Kepalanya makin pening karena rasa frustrasi yg ia rasakan.
Rika melenguh,"Aaaaahh!"
Meski ia mengeluarkan suara yg agak keras, suaminya tetap tak bangun. Rika terengah-engah, kepalanya masih berdenyut oleh rasa sakit.
Rika menghela nafas, ia perlu minum dan membasuh mukanya, siapa tahu dg itu nafsunya bs turun.
Rika keluar dr kamar dan berjalan menuju dapur yg gelap dan kemudian mengambil gelas dan menuangkan air dingin ke gelas itu. Rika duduk sambil menengguk air dingin yg ia harap bs mendinginkan nafsunya ini.
Begitu air minumnya habis, ia berdiri dan entah kenapa ia terdiam melihat lorong menuju belakang rumah dimana kamar pembantunya berada. Tubunnya seolah ingin ia segera ke kamar itu dan meminta pembantu tua itu supaya memuaskan dahaganya.
"Gak! Lu gila ya, masa' lu mau-maunya ngerendahin diri lo lagi...", kata Rika kemudian menaruh gelas itu di wastafel.
Rika menyerah, ia kembali ke kamar setelah cuci muka dan berusaha tidur, mengacuhkan memeknya yg terasa sangat gatal dan tubuhnya yg kembali panas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd