Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Pembantuku yg membahagiakan keluargaku

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 20

Rika baru saja selesai mandi dan ia melihat ke arah jam dimana jarum jam menunjuk ke arah 5.30. Rika turun dr kamarnya dan melihat Nani sedang nonton TV sambil duduk di bawah sofa.
"Lisa udah pulang bun?", tanya Rika.
"Belum mah, kyknya blm keluar kamar sih, papah jg belum keluar", kata Nani.
"Astaga, udah 5 jam lho"
"Hihi kan papah emg kuat main lama, apa lg klo udah minum jamu, pasti lbh ganas lg", kata Nani.
"Oh iya ya, duh jd agak khawatir jg sih sama Lisa...", kata Rika.
Rika kemudian berjalan ke arah belakang dimana kamar pak Tarjo berada. Tp baru saja Rika sampai di depan pintu, pintu kamar itu terbuka dan pak Tarjo terlihat berkeringat tp sudah memakai baju lagi.
"Eh mamah ternyata", kata pak Tarjo.
"Lisanya, gmn pah? Gk apa-apa kan?", tanya Rika.
"Hehe yaaaa papah agak kebablasan sih, temen mamah udah pingsan hbs papah entotin td", kata pak Tarjo sambil menyingkirkan dirinya dr pintu sehingga Rika bs melihat kedalam rumah.
Rika masuk kedalam kamar dimana Lisa terlihat tak sadarkan diri, di ranjang sudah berceceran kondom-kondom yg sudah penuh peju, tatapan Rika mulai memperhatikan kondom-kondom itu dan melihat setidaknya ada 2 yg ujungnya kelihatan robek,"Itu... Kok ampe robek gt pah?"
"Oooh hehe ya itu mah, soalnya hbs keluar papah lgsg genjot temen mamah lagi. Hehe, jd pecah didalem deh"
Rika menatap pak Tarjo heran,"Trus hbs pingsan papah pake kondom gk?"
"Hehe, yaaa gk lah mah, kan kondom temen mamah habis, masa pake bekas?", kata pak Tarjo seolah memperlihatkan ia tak enak hati meski jelas itu pura-pura saja.
Rika geleng-geleng,"Ya udah lah, kali aja si Lisa kapok udah godain papah"
"Hehe iya mah, ya udah papah mandi dl ya mah", kata pak Tarjo kemudian mencium Rika sambil tentu meremas benda favoritnya.
Rika tertawa kecil dan kemudian meninggalkan kamar pak Tarjo. Rika sedang bersantai saat telponnya berbunyi, rupanya Andre lah yg menelponnya.
"Iya pah gmn?"
"Anu mah, kyknya papah bakal lembur nih, mungkin jam 9 baaru pulang. Km makan dl aja ya gk usah nunggu papah", kata Andre.
"Iya gk apa-apa pah, yg pntg kerjaan kelar aja ya sayang", kata Rika.
"Iya mah, makasih ya sayang. Salam buat adek papah ya"
"Iya pah", kata Rika menahan tawa kecilnya. Ia teringat Andre pernah bilang pak Tarjo kyk ayahnya sendiri, dan kalau begitu ceritanya tentu pas kalau anak yg dikandung Rika adalah adik dr suaminya.
Rika menutup telponnya dan kini menanti makan malam siap. Tak lama Suara langkah kaki terdengar dr arah belakang Rika yg sedang duduk di sofa ruang tengahnya.
Rika segera berbalik dan melihat Lisa berjalan agak sempoyongan, temannya sudah pakai baju lg meski terlihat agak acak-acakan dg rambutnya yg tak lagi serapi tadi siang.
"Lu gk apa-apa Lis?"
Lisa terlihat agak linglung sebelum kemudian duduk di sofa,"Ee... I... Iya gk apa-apa... Agak... pegel aja Rik..."
"Hihi gmn? Udah puas lo godain pembantu gw??", tanya Rika.
"Eeemmm i... Iya sih... Cuman..."
"Kenapa? Mau lagi?"
"Heh, kalo mau lagi gw harus beli kondom yg banyak", kata Lisa.
"Ya udah deh, yg pntg lu udah gk penasaran lg kan?"
"I... Iya..."
Lisa kemudian numpang mandi dan makan malam bersama Rika sebelum kemudian temannya itu pulang ke rumah. Rika tertawa melihat temannya yg biasanya dominan dan selalu komplain soal pasangannya yg tak bs mengimbanginya kini terlihat sudah dibuat KO oleh pak Tarjo.

Hari pun berlalu dan akhirnya Rika harus terbangun dr tidurnya, ia tak lagi di rumahnya sendiri dan ia melihat badannya tak lagi buncit. Ya, tadi malam ia baru saja melahirkan anaknya, hasil hubungan gelap antara dirinya dan pembantu rumah tangganya.
Rika sangat senang karena anak yg ia lahirkan adalah anak perempuan yg kulitnya seputih dirinya. Keluarga Andre tentu tak akan curiga melihat putrinya yg benar-benar jauh berbeda dr ayah kandungnya.
Andre pun sangat girang akhirnya ia merasa menjadi laki-laki sempurna, tp Rika menahan dirinya yg tahu kebenarannya lain.
Andre dan Rika pun memberi nama putri mereka dg nama Bella, nama yg cantik secantik putrinya.
Setelah Rika cukup pulih, Rika kembali ke rumahnya. Pak Tarjo tentu ingin menimang putrinya yg cantik tp karena Andre tumben ambil cuti 1 minggu, pak Tarjo pun harus jaga jarak dan memperlakukan putrinya sebagai majikannya juga.
Rika melihat Andre begitu sayang pada putrinya, dan agak berat hati jg melihat Andre benar-benar tertipu kebohongannya sendiri. Setidaknya, kini ibu mertuanya tak lg menyindir-nyindir dirinya karena akhirnya ia punya anak.
"Trus, kamu kerja lg kapan Ndre?", kata ibunya yg menimang Bella.
"Besok mah, kan cuma cuti 1 minggu"
"Ya udah, eh iya, itu nanti pak Tarjo gmn? Kyknya 5 bulan lagi dia pensiun kan? Mau mamah cariin pembantu baru?"
"Ya boleh deh mah"
"Trus km sendiri gmn Rik? Mau cari babysitter aja?", kata bu Wijaya dg nada meremehkan kemampuan keibuan Rika.
"Gak apa-apa mah, biar Rika urus Bella sendiri aja, kan Rika jg gk kerja apa-apa", kata Rika.
"Hmmm ya udah... Eh iya, kamu masih disuruh ke Kalimantan Ndre?"
"Iya mah, ini jg planningnya mau ke sana lg bulan depan"
"Hmmm gt, eh iya mamah pengen main ke Paris nih, kamu ikutan ya"
"Eh mah, kan Rika blm pulih banget", kata Andre.
"Ya udah Rika dirumah aja, kan biar bs latihan jd ibu rumahtangga yg benar. Mamah udah lama nih pengen ke Paris, nanti kamu, sama Edo sekeluarga jg ikutan yah", kata ibu Wijaya.
Rika tak sakit hati, ia lega ia tak lagi tersinggung dg apa yg ibu mertuanya itu katakan padanya kini ia sudah merasa jauh bahagia berkat pak Tarjo.
Andre menatap Rika dg tatapan yg jelas mengatakan ia tak enak hati pada Rika tp Andre jg tak bs melawan perintah kanjeng nyonyah. Rika mengangguk, "Gk apa-apa pah, papah ke Paris aja sama mamah, toh papah butuh refreshing kan?"
Andre tersenyum lega,"Ya udah mah, Andre ikut deh"
"Nah gt donk, kan mamah seneng kamu temenin jg ke Paris. Klo buat kamu lain kali aja ya Rik, siapa tahu nanti mamah pengen main lg keluar negri"
"Hihi iya mah lain kali aja", kata Rika dg senyuman yg sangat tulus sehingga ibu mertuanya terlihat kaget dan heran tp kemudian kembali menatap anak laki-lakinya.
"Trus, kerjaan kamu lancar kan Ndre?"
"Iya mah, makanya bulan depan itu mau ngelarin urusan di Kalimantan"
"Trus gmn? Boss kamu seneng? Kamu harus agresif lho biar km bs naik jabatan atau malah jd kepala cabang di Kalimantan itu"
"Iya mah iyaaa", kata Andre yg tentu nantinya tak akan berani menuruti kata-kata ibunya, Andre terlalu pasif untuk mengejar jabatan.
"Gt donk, kan klo km sukses mamah jg seneng, jangan kalah donk sama adik km", kata ibu Wijaya.
Rika bs melihat Andre lagi-lagi merasa rendah dimata ibunya, tp Rika mengelus tangan Andre supaya Andre tahu Rika tetap mendukungnya meski ibunya sendiri merendahkannya.
"Ya udah, klo gt mamah pulang dulu ya, nih Rik", kata ibu Wijaya memberikan Bella untuk ditimang Rika.
Rika dan Andre kemudian mengantarkan ibu mereka sampai di gerbang sebelum kemudian kembali masuk kedalam rumah. Andre terlihat masih tak enak hati sehingga Rika memegang tangannya lagi begitu keduanya duduk di sofa ruang tengah.
"Udah gk usah dipikirin pah"
"Iya mah, maaf ya aku gk bs ngelawan keinginan mamah tadi", kata Andre.
"Iya gk apa-apa, yg pntg mamah seneng aja kan", kata Rika.
"Iya yang...", kata Andre.
Tiba-tiba saja Bella terbangun dr tidurnya dan mulai menangis sehingga Rika menggoyang-goyangkan putrinya didalam timangannya.
"Eeeh Bella bangun ya, kenapa nak? Haus ya kamu? Laper? Bentar yaaa", kata Rika membuka kancing bajunya sehingga payudara kanannya kini terlihat jelas.
Rika merasakan geli-geli yg sebenarnya cukup nikmat saat putrinya mulai menyusu padanya, dan karena itu ia mulai agak horny dan menatap suaminya,"Papah mau jg gk?"
Andre terlihat tak nyaman mendengar itu,"W... Wah jangan mah, buat Bella aja biar Bella tetap sehat dan cepet gedhenya. Lagian papah kan udah dewasa, masa' minum ASI sih mah, hehe"
Rika mengangguk,"Hihi iya pah iyaaa"
Tak lama, pak Tarjo muncul dr belakang rumah,"Anu tuan, mobilnya jadi saya cuciin?"
"Oh ya pak, tolong ya pak. Haha ampe lupa saya gara-gara mamah td dateng", kata Andre.
"Hehe siap tuan, mari nyonyah", kata pak Tarjo sambil membungkuk meninggalkan ruang tengah dan segera kegarasi.
Rika melihat pak Tarjo bersikap selayaknya pembantu sejati seperti ini malah jd agak horny, mungkin jg karena puting susunya sedang mendapat stimulasi nikmat dr putrinya sendiri. Tp Rika harus sabar, akan ada waktunya pak Tarjo bs memuaskannya, dan lg memeknya masih blm bs dipakai jd ia memang dipaksa bersabar sebelum menikmati kenikmatan duniawi lg.

Begitu Andre kembali bekerja, pak Tarjo akhirnya dapat kesempatan menimang putrinya.
"Duuuh cantik sekali kamu nduuuk... Mmmhhhh papah seneng punya anak cantik kyk kamu", kata pak Tarjo sesekali mengecup pipi putrinya yg tertawa mendapat perlakuan itu. Rika tersenyum, putrinya seolah tahu siapa ayahnya yg sesungguhnya karena saat digendong Andre putrinya tak jarang segera menangis.
"Hihi untung aja Bella mirip mamah lho pah, jd bu Wijaya sama mas Andre gk curiga"
"Hehe iya mah, jd kita semua sama-sama seneng ya. Hmmm kalau aja mamah itu janda, pasti papah lgsg kawinin mah"
Rika terseipu malu, "Ih papah ini, doainnya jelek banget. Masa' pengen mamah diceraiin suami"
"Hehe ya mau gmn lg, kan papah pengen punya anak lg sama mamah", kata pak Tarjo dg wajah mesumnya.
"Iiiih papah ini nih, tuh bunda jg lg masak, bantuin dl aja sana", kata Rika.
"Hehehe iya mah", kata pak Tarjo menyerahkan Bella kembali pada Rika dan segera membantu isttri sahnya di dapur.
Hanya di saat Andre tak dirumah saja, Rika, pak Tarjo dan Nani bs berkegiatan layaknya sebuah keluarga yg sesungguhnya dan bukan hanya majikan dan pembantu saja. Dan lagi Rika sangat senang, meski suaminya tak mau berhubungan badan dengannya, pak Tarjo selalu siap melayani.
"Cppphhh cppphhh mmmhhh... Susu mamah emg enak...", kata pak Tarjo yg sedang menyusu pada Rika.
"Iya mah, susu bunda aja gk sebanyak punya mamah keluarnya", kata Nani yg jg menyusu padanya.
"Mmmhhhh makasih papah... Bunda... Mmmhhh tetek mamah sering sakit gara-gara gk ada yg nyusu... Mmhhh..."
"Cppphhh cppphh ya udah, mamah peres aja nnti papah minum klo tuan ada dirumah", kata pak Tarjo.
"iya paaahh... Ooouuhhh... paaahh, mainin itunya mamah yaaa... Mamah kangen dibikin keluar sama papah..."
"Siap mah", kata pak Tarjo kembali nenen dan tangannya masuk kedalam rok Rika dan mulai membelai clitoris Rika, satu-satunya tempat aman yg bs pak Tarjo mainkan.

"Ooouuuu terus paaahhh aaahhhh mmmmhhhh...", Rika mulai merasakan kenikmatan yg sudah lama tak ia rasakan, dan kini setelah punya anak, memeknya seolah makin sensitif dan kenikmatan luar biasa segera menerpa Rika.
Rika pun akhirnya orgasme setelah 5 menit dimainkan oleh pak Tarjo.
"Mmmhh susu mamah pasti lgsg deres keluarnya klo pas nyampe", kata Nani kini selesai menyusu.
"Hehe ya bagus donk bun, kan jd ada jatah buat kita", kata pak Tarjo jg menyelesaikan sesi nenennya.
"Hhhh Hhhh hihi iya pah, pasti ada jatah buat papah sama bunda kok", kata Rika terengah-engah dan puas. Ketiganya kemudian mendekat dan berciuman bersama.

"Ati-ati dijalan ya pah", kata Rika.
Ia kini sedang menemani suaminya, ibu mertuanya dan keluarga adik iparnya di bandara. Ya beberapa bulan sudah berlalu dan setelah selesai dg urusannya di Kalimantan, Rika kembali mengantarkan Andre dibandara untuk menemani suaminya sebelum ia boarding ke pesawat untuk liburan ke Paris.
"Iya mah, jaga anak kita ya sayang", kata Andre kemudian mengecup dahi Rika.
"Yuk Ndre, udah dipanggil nih kita", kata ibu mertua Rika yg terlihat sudah tak sabar untuk segera naik pesawat.
"Iya mah. Bye bye Bella", kata Andre mengecup dahi Bella yg Rika gendong.
"Ati ati papaah, bye byeee", kata Rika sambil mengangkat tangan Bella seolah membimbing Bella untuk melabaikan tangan pada Andre yg kini berjalan bersama keluarganya.
Rika kembali sendirian di bandara, tp kali ini ia tak merasa sedih sama sekali dan malah sedikit senang karena kini ia benar-benar sudah pulih dan dokter pun bilang ia sudah boleh berhubungan badan lg. Tp tentu, setelah berbulan-bulan dan setelah ia diijinkan dokter pun suaminya hanya bercinta dengannya 2 kali saja dalam kurun waktu 2 minggu belakangan ini.
Rika kemudian kembali ke parkian mobil dimana pak Tarjo sudah menanti. Rika teringat saat dulu, di momen yg sama seperti ini, pak Tarjo mengajaknya bercinta di mobil. Kira-kira pak Tarjo mau lagi gk ya, pikir Rika.
"Gimana nyah, tuan udah brgkt?", tanya pak Tarjo.
"Udah pah", kini ia duduk dikursi samping sopirnya daripada dibelakang.
"Akhirnya ya mah, papah bs nikmatin memek mamah lagi", kata pak Tarjo mesum.
"Hihi iya pah, udah kangen nih..."
"Ya udah, mamah kocokin dl kontol papah deh, ntar dirumah kita main sepuasnya"
"Baik pah", kata Rika kemudian meraih zipper celana pak Tarjo dan mengeluarkan kontol itu.
Selama dijalan, Rika sibuk mengocok kontol pak Tarjo. Tangannya terus menerus mengurut kontol yg dg cepat ereksi itu. Saat ada di lampu merah, Rika kaget saat pak Tarjo menurunkan kaca jendela mobil saat ada pengemis yg meminta sedekah.
Si pengemis itu kaget melihat apa yg ada didalam mobil dan pak Tarjo segera kembali menutup kaca mobil dan menjalankan mobil saat lampu lalu lintas berubah menjadi hijau.
"Ih gila ah pah, jd ada yg liat kan kita ngapain"
"Hehe gk apa-apa mah, kan papah jg pengen pamer dikit. Ekspresi pengemis td jg lucu banget!"
"Hihi iya jg ya pah", kata Rika.
Begitu sampai dirumah, sekali lg pak Tarjo segera berperan sebagai suami bagi Rika.

Keesokan harinya, saat pagi tiba, Rika sedang yoga untuk menjaga tubuhnya supaya tetap indah dan tentunya sehat. Saat sedang fokus mengikuti instruktur pelatih yoga di layar TV nya, Nani yg kini sudah hamil tua mendatangi Rika.
"Mah, ada temen mamah didepan rumah", kata Nani.
"Oh, ya udah suruh masuk aja. Siapa sih?", tanya Rika.
"Nyonya Lisa mah"
Rika kaget mendengar itu dan segera ke depan rumah dimana Lisa rupanya jg baru saja masuk keruang tamu. Rika agak heran melihat penampilan Lisa, temannya itu memakai baju coat coklat panjang yg terlhat cukup tebal. Agak aneh karena biasanya Rika lbh senang pamer bodynya yg langsing.
"Lis, kok lu gk ngabar-ngabarin sih klo mau dateng", kata Rika saat menghampiri Lisa yg baru saja masuk kedalam rumah.
"Iya Rik, gw... Gw pengen ngomongin sesuatu..."
"Hmm? Soal apa sih kok kyknya lu serius banget gt?", tanya Rika.
"Itu... K... Kita ke kamar lo aja Rik, suami lo kerja kan?", tanya Lisa.
"Suami gw lagi ke Paris sama keluarganya, ya udah yuk naik"
Rika dan Lisa pun segera naik ke lantai atas dan begitu sampai didalam kamar, Rika diminta menutup pintu kamar itu.
"Udah, emg knp sih Lis? Lu bikin gw takut aja", kata Rika jg gugup melihat Lisa yg terlihat gugup.
"I... Itu Rik... Gw... Gw bulan kemarin gw habis periksa ke dokter, gw kira gw masuk angin. Tapi..."
"Tapi apa? Lu gk sakit kan? Emg masuk angin aja kan?", kata Rika.
Lisa diam dan kemudian melepaskan baju jaket coatnya, mata Rika terbelalak begitu baju coat tebal itu jatuh. Lisa memakai kaos yg agak ketat sehingga bentuk tubuhnya terlihat jelas, dan di daerah perut, Rika bs melihat perut temannya itu tak selangsing sebelumnya.
"Lis... Lo..."
"Iya Rik... Gw hamil..."
"Trus siapa bapaknya?", kata Rika khawatir.
"Y... Ya itu, gw yakin pembantu lo yg hamilin gw"
Rika pun teringat, pak Tarjo memang sepertinya tak hanya sekali menyemprot rahim Lisa saat keduanya bercinta beberapa bulan yg lalu,"Lu serius?"
"Iya Rik, kan lu jg tw gw selalu pake kondom klo lg nge sex sama cowok-cowok. Cuman pembantu lo aja yg sempet nyemprot didalem pas kondomnya jebol"
Rika masih agak syok, ia tak akan pernah menyangka Lisa yg dr dulu tak pernah peduli soal pernikahan atau bahkan soal punya anak kini sedang hamil,"T... Trus gmn? Lu mau ******?"
"I... Itu... Gw gk tw Rik, gw sempet mikir gt sebulan ini tp gw jg takut... Gw harus gmn Rik?", tanya Lisa terlihat hendak menangis, matanya mulai berair dan bibirnya pun bergetar oleh rasa takut.
"Y... Ya mau gmn lg kan? Kalo gt pak Tarjo haru tanggung jawab sama lo", kata Rika kini duduk disamping Lisa dan memeluk sahabatnya yg kemudian menangis.
Lisa masih terisak saat berkata,"T... Tapi kan pak Tarjo udah punya istri. Ntar... Ntar jd masalah Rik... "
Rika tersenyum, ia tahu Nani pasti dg senang hati menerima Lisa sebagai istri pak Tarjo,"Udah, makanya kita cb obrolin dl. Tp lu emg mau gini kan? Pak Tarjo tanggung jawab sama calon anak kalian?"
"G... Gw rasa gt Rik... Gw emg dr dulu gk siap nikah atau punya anak, tp gw harus akui, gw gk bs ngelupain pembantu lo itu... Apa lg skrg gw bunting gini, gk tw kenapa gw ada harapan pak Tarjo mau tanggung jawab"
"Hihi dasar, lo cuman pengen dientot mulu sama pembantu gw kan?", kata Rika.
Lisa kini sudah tak menangis terlalu keras meski masih terisak,"J... Jangan bilang gt donk Rik"
"Iya iyaaa, ya udah lu nenangin diri dl, hbs ini kita ajak pak Tarjo ngobrol", kata Rika.
Lisa mengangguk dan mulai berusaha menenangkan dirinya sampai akhirnya air mata tak lagi berlinang dan nafasnya mulai teratur dan tak lg terisak.
Rika kemudian mengajak Lisa turun dan duduk di ruang tengah, kemudian ia memanggil pak Tarjo dan Nani supaya ikut hadir di ruang tengah itu.
"Anu... Ada apa ya nyah?", tanya pak Tarjo.
"Lis?"
Lisa kemudian berdiri dan membuka jaket coatnya, dan seperti Rika td pak Tarjo dan Nani kaget melihat tubuh Lisa.
"Ny.... Nyah, itu... Nyonyah hamil?"
"I... Iya pak..."
"Itu... Anak saya nyah?", kata pak Tarjo.
"Iya..."
Pak Tarjo kemudian menatap Rika, tak yakin apa yg harus ia lakukan sebelum kemudian menatap Lisa lagi,"Trus... Gmn nyah?"
Rika yg sudah gatal melihat drama kecil ini segera menjawab apa keinginan Lisa,"Ya bapak harus tanggung jawab donk, kasihan Lisa nanti jd omongan orang klo hamil diluar nikah gini"
"B... Beneran nyonya Lisa mau bapak tanggung jawab?", tanya pak Tarjo, mungkin awalnya mengira Lisa akan ******.
"Lisa harap gt pak... Tapi... Kan bapak udah punya istri...", kata Lisa terlihat gugup melihat Nani.
Nani terlihat kaget tp kemudian tersenyum,"Hihi gmn pah, mau nikahin nyonyah Lisa gk nih?"
Lisa terlihat agak kaget melihat perilaku Nani, mungkin ia mengira Nani akan marah.
Pak Tarjo kemudian terkekeh kecil,"Ya iya donk mah, klo nyonya Lisa mau ya bapak pasti akan tanggung jawab"
Lisa terlihat lega mendengar itu,"Makasih pak..."
Pak Tarjo kemudian berdiri dan memeluk Lisa,"Sama-sama nyah, bapak seneng nyonyah gk gugurin anak kita. Bapak seneng punya anak sama 3 wanita cantik"
Lisa bingung mendengar itu,"M... Maksudnya? Ada 1 lagi istri bapak?"
Pak Tarjo hanya tersenyum dan menatap Rika, Lisa pun menatap Rika dg ekspresi yg menunjukkan ia tak paham dg apa yg pria itu katakan."M... Maksudnya?"
"Ya lu gk heran kenapa baru skrg gw hamil?"
"J... Jadi anak lu?"
"Iya, anak gw sebenrnya hasil hubungan gw sama pak Tarjo. Tp jangan bilang-bilang lho ya", kata Rika.
"Astaga Rik... Brrti anak gw jd adik anak lu?", kata Lisa mendekati Rika.
Rika pun memegang tangan Lisa,"iya lah, hihi orang taunya temenan anak-anaknya jd kakak adek"
Lisa kemudian tersenyum kecil, mumngkin merasa lega jg bukan hanya dia yg hamil oleh pria tua jelek. Setidaknya ada teman senasib yg sama-sama berkasta tinggi sepertinya, yg kini ditaklukkan oleh pria kasta rendah seperti pak Tarjo.
Setelah itu pak Tarjo, Rika, Nani dan Lisa ngobrol-ngobrol. Pak Tarjo kini tak lg canggung dan dengan santai merangkul punggung Lisa sambil mengelus-elus perutnya. Nani pun ikut mengelus perut Lisa, senang karena anaknya akan segera punya adik. Lisa sendiri kini benar-benar santai dan bahkan menginap dirumah Rika, tentunya karena Ingin melepas kerinduan pada batang kejantanan pak Tarjo yg sudah menaklukkannya dan mengklaim rahimnya.
Tp kehidupan rumah kembali mendapat kejutan saat Rika dan Lisa menonton tv, sebuah berita muncul dimana pesawat yg bertolak dr Indonesia ke eropa hilang di sekitar India. Rika terbelalak melihat berita itu, rasa takut muncul didalam hatinya, khawtir pesawat itu adalah pesawat Andre. Rika segera mencoba menelpon hp Andre, ibu mertuanya, Edo dan bahkan istinya Edo tp tak ada yg terhubung.
"Udah tenang dl Rik, siapa tahu itu bukan pesawatnya Andre", kata Lisa menangkan Rika yg mulai panik.
Tp semua itu sia-sia, keesokan harinya Rika mendapat kabar bahwa pesawat yg jatuh di India itu memang pesawat yg dikendarai oleh Andre sekeluarga. Rika benar-benar syok dan menangis keras mendengar kabar itu. Rika kemudian ke bandara dimana keluarga korban yg lain pun berdatangan untuk mencari kejelasan. Rika merasa hari-hari berikutnya berlalu bagai halusinasi, ia masih berusaha menghubungi Andre dan keluarganya tp selalu tak terhubung sampai akhirnya telah dikonfirmasi, tak ada korban selamat dr kecelakaan peawat itu. Rika harus menghadapi kenyataan bahwa ia harus menerima kedatangan tubuh-tubuh Andre, bu Wijaya, Edo dan juga istri dan anaknya. Rika menangis sejadi-jadinya, Andre benar-benar sudah tiada...
Rika sangatlah sedih, ia merasa bersalah karena ia sudah selingkuh dan membohongi suaminya. Meski suaminya tak bs memuaskan kebutuhan birahinya, tp ia tetap mencintai Andre setulus hati. Kini Rika hanya bs berduka didepan makam suaminya.
"Maaf ya pah... Mamah sudah banyak salah sama papah...", kata Rika sambil mengusap batu nisan suaminya.
"Maaf jg mamah udah berbohong pada papah..."
Rika terus-terusan minta maaf sampai akhirnya ia tak tahu lg harus mengatakan apa.


Setelah sekitar 1 bulan berlalu, Rika kini sudah mulai bs menerima kenyataan. Karena Rika adalah satu-satunya keluarga bu Wijaya yg masih hidup, maka secara otomatis semua kekayaan keluarga Andre jatuh ketangannya.
Kini Rika menerima dirinya sebagai janda, dan kini hanya ada satu hal yg ia inginkan.
"Pak, bapak mau gk nikahin Rika pak?", kata Rika pada pak Tarjo, kepalanya bersandar di pundak pak Tarjo. Ya setelah kecelakaan pesawat itu, Rika memang tak pernah berhubungan badan dg pak Tarjo, tp pak Tarjo selalu menenangkannya dan menemaninya dimanapun ia berada.
"Nyonyah serius?"
"Iya pak... Rika gk mau sendirian lg... Tolong temenin Rika selamanya ya pak..."
Pak Tarjo tersenyum dan kemudian memberikan jawabannya,"Baik nyah, bapak akan menemani nyonyah selamanya"
"Makasih pak...", kata Rika kemudian mencium bibir pak Tarjo. Meski ia masih agak sedih dg apa yg sudah terjadi, tp kini ia ingin move on dan kembali bahagia. Satu-satunya cara yg ia tahu tentu dg menjadi istri pak Tarjo.
Dan akhirnya hari itupun tiba, pak Tarjo menikahi 2 orang majikannya, Rika dan Lisa diwaktu yg bersamaan. Acara itu dilakukan di desa asal pak Tarjo supaya tak menarik banyak perhatian, dan tentu warga desa tak ada yg bs percaya pria setua pak Tarjo kini dihapit 2 orang wanita cantik, dg wanita yg satu kini menunjukkan perutnya yg membesar. Selain itu Nani yg bs dibilang istri tertua pak Tarjo pun sudah melahirkan anaknya yg seperti doanya, mirip pak Tarjo dg kulit yg coklat dan mata yg besar.
"Haaah, akhirnya ya mah, mamah beneraan jd istri papah", kata pak Tarjo begitu semua acara usai dan ia bs bersantai di rumahnya bersama istri-istrinya.
"Iya pah, mamah seneng akhirnya bs sama papah secara terbuka"
"Oh iya, Lisa nanti pengen dipanggil apa nih? Kalo Rika kan mamah, Nani bunda"
Lisa berpikir sejenak sebelum kemudian berkata,"Klo mami aja gmn? Kan biar mirip-mirip sama Rika"
"Hahaha ya gk apa-apa, kita yg rukun ya mamah Rika, bunda Nani dan mami Lisa"
"Baik papah", kata Rika, Nani dan Lisa bersamaan.
Setelah acara pernikahan itu, Rika dan Lisa setuju untuk membeli tanah dan membangun rumah idaman mereka di kampung pak Tarjo. Berkat kekayaan keluarga Andre dan bisnis Lisa yg makin sukses, hidup pak Tarjo berubah dr pembantu kini menjadi juragan kaya di desanya. Anak-anak pak Tarjo juga akhirnya dipekerjakan Lisa untuk mengurusi toko-toko cabang yg sudah ia bangun. Rika dan Nani sendiri memilih untuk jd ibu rumah tangga dan merawat anak-anak pak Tarjo yg lahir dr ketiga istri barunya.
Malam itu, Rika akhirnya siap berhubungan badan dg pak Tarjo. Lisa dan Nani memberi waktu keduanya untuk saling memadu kasih malam itu. Rika memakai kimono sutra, sementara pak Tarjo memakai kaos oblong dan celana pendek saja.
"Mamah suka ya, papah jd pembantu lg gini?", kata pak Tarjo membelai Rika yg duduk disampingnya diatas ranjang.
"Hihi iya pah, biar tambah hot aja gt", kata Rika.
"Hahaha ya gk apa-apa, papah jg suka ngentotin majikan papah", kata pak Tarjo segera memeluk Rika dan menciumi leher indahnya.
"Aaaahh ahahaha geli paaahh..."
"Eit, panggilnya pak ya, kan nyonyah pengennya gt?", kata pak Tarjo.
"Hihi iya pak... Oh iya pak, Rika lg subur lho hari ini"
Pak Tarjo kemudian menyeringai,"Mamah pengen bikinin adek buat Bella ya?"
"Mau pak... Entotin Rika ampe hamil pak, pleaseeee..."
"Hahaha ya sudah, nyonyah coba goyang dulu deh, bapak pengen liat nyonya jadi binal", kata pak Tarjo.
Rika tersenyum dan kemudian turun dr ranjang dan berdiri di ujung ranjang, sambil bergoyang, Rika melepaskan ikatan baju kimoninya dan kemudian dg sedikit goyangan erotis kimono itu pun jatuh ke lantai. Dibalik kimono, Rika tak mengenakan baju apapun sehingga tubuh indahnya kini terpampang didepan pak Tarjo.
"Wah-wah nyonyah udah sange banget ya kyknya? Ampe netes-netes gt susunya", kata pak Tarjo melihat kedua puting Rika yg meneteskan cairan putih.
Rika kembali naik keranjang, meski kali ini dg cara merangkak mendekati pak Tarjo yg membuka kedua kakinya, seolah memanggil Rika dg selangkangannya. Rika benar-benar terlihat binal, sementara ia merangkak tetesan susunya menetes di ranjang, sampai akhirnya wajahnya menyentuh celana pendek pak Tarjo, Rika mulai menjilat-jilat celana itu.
"Mmmhhh nyonyah suka ya godain bapak?"
"Cpphhh cppphhh iya donk pak, biar kontolnya cepet bangun", kata Rika lagi-lagi menjilat di tonjolan di celana pak Tarjo yg mulai muncul.
"Hahaha bener-bener, nyonyah binal sekali. Bapak suka klo nyonyah nakal seperti ini"
"Mmmhhhh gara-gara bapak nih, Rika jd sebinal ini...", kata Rika terlihat frustrasi dan tak sabar lg sehingga ia segera menarik celana pak Tarjo sehingga kontolnya bisa berdiri tegak.
"Hahaha ya maaf nyah. Nah, skrg nyonyah mau apa?"
"Emmm pengen nyepongin kontol bapak..."
"Ya, cepetan sepongin nyah"
Rika pun segera menjulurkan lidahnya dan mulai menyusuri batang kontol pak Trjo sehingga pria tua jelek itu melenguh nikmat. Setelah kontol pak Tarjo cukup basah oleh air liurnya, Rika segera mencaplok kontol itu dan mulai memberikan servis oral pada pembantunya.
"Ooouuhhhh terus nyaaaahhh!! Mulut nyonyah makin jago nyepongnya! Langsung enaaakkk!!"
Rika terus naik turun, lidahnya bergantian menjilat-jilat dan mulutnya menyedot-nyedot kontol pak Tarjo. Tangannya pun tak lupa mengelus-elus kedua zakar pak Tarjo yg selalu memproduksi peju dalam jumlah banyak itu. Zakar berbulu lebat yg sudah membuat 3 wanita cantik hamil.
"Slllrrppp sllrrrpppp mhhhh mmmhhhhhhhhh!!", seru Rika saat tangan pak Tarjo kini memegang kepalanya dan pak Tarjo mulai menggenjot mulutnya. Kini kepala Rika diam sementara pak Tarjo menaik turunkan kontolnya.
Rika benar-benar dibuat kelabakan dg sodokan-sodokan kontol pak Tarjo yg cepat dan keras, ia sesekali tersedak saat kontol pak Tarjo menusuk sangat dalam hingga memasuki kerongkongannya.
"Ooohhhh mulut memek nyonyah emg mantaaaappp!! Hhhhnnngggghhh!!!",pak Tarjo berteriak sambil menusukkan kontolnya sedalam mungkin.
Croooottt!! Croooottt!! Crooottt!!
"Uhuk! Uhuk..", Rika segera berontak saat peju pak Tarjo menyembur didalam tenggorokannya.
"Hehe maah nyah, khilaf"
"Hhh Hhhh bapak niiih, masak keluarnya didalem perut, emg gk mau buntingin Rika?", kata Rika ngambek, bibirnya meneteskan air liur yg juga bercampur peju kental.
"Hahaha iya iya nyah, udah nyonyah kumur-kumur dl, hbs ini bapak lgsg entotin memek nyonyah"
"Nah gt donk", kata Rika kemudian meraih botol minum di meja samping ranjang dan berkumur-kumur sampai ia tak bs merasakan peju didalam mulutnya.
Setelah itu Rika kembali naik ke ranjang, dimana pak Tarjo sedang mengocok pelan kontolnya yg masih tegak itu.
"Sini nyah, bapak pengen ngentotin nyonyah sambil nyusu sama nyonyah"
"Baik pak", kata Rika menuruti perintah pembantu tuanya.
Rika mengangkangi selangkangan pak Tarjo dan dg mudah memeknya segera menelan kontol pak Tarjo.
"Ooouuhhhh hhhh... Hhhh... mmmhhhh..."
"Gimana nyah, udah lama kontol bapak gk masuk di memek nyonyah"
"Enak banget paaakkk... Mmmhhhh Rika gk pengen ngelepasin kontol bapak pokoknya malam ini", kata Rika mulai bergerak naik turun.
"Hehe bapak jg kangen nih sama tetek nyonyah, kyknya tambah gedhe aja nih...", kata pak Tarjo sambil meremas 2 payudara jumbo Rika.
"Mmmhh iya paaakk.. Ooouuhhhh pak Tarjo kyk bayi nihh", kata Rika saat pak Tarjo mulai menyusu padanya.
"Cppphhh cppphhh hehe ya mau gmn lg, susu nyonyah emg paling lezat", kata pak Tarjo kembali nenen.
"Iya paaakkk nyusu aja sesuka bapaakk.. Ooouuhhh Rika milik bapaaaakk...", seru Rika terus menggenjot kontol pak Tarjo.
PLOOKKK PLOOOKK PLOOOKKK
Rika bagaikan disurga, kenikmatan yg ia rasakan sungguh tak ada duanya. Ya, inilah kebahagiaannya, bisa terus menikmati kontol hitam panjang pak Tarjo dan menikmati mulut pak Tarjo yg tak pernah lelah menghisap-hisap puting payudaranya yg membanjiri mulut kempot pak Tarjo dg cairan susu ASI ekslusif.
Dalam kenikmatan itu, pak Tarjo menyemburkan peju panasnya yg selalu bisa membuat Rika mabuk kepayang. Rahimnya yg subur kini kembali diisi oleh kecebong-kecebong seorang kakek tua jelek, dan tanpa perlu berusaha keras, sel telur Rika pun segera terbuahi setelah diserbu jutaan benih pak Tarjo.
Rika benar-benar bahagia, kini akan menjadi ibu lagi bagi anak pak Tarjo.


TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd