Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
BAGIAN 15 B




Masih dihari yang sama





POV 3RD


" Kerjaan kamu walau masih belum sampai 1 bulan kita udah untung banyak .. pak anam makasih gak rugi saya rekrut kamu " puji Lucky .

" Enggak pak .. itu semua hasil kerja sama seluruh staff disini " jawab Anam merendah .

Anam saat ini sedang ada panggilan oleh pak Lucky untuk laporan proyek kemaren yang ia pegang , Anam senang karna bos nya yang baik serta mudah akrab mesikpun Anam baru masuk di perusahaan nya . pak Lucky tak segan - segan memberi bonus kepada dirinya .

" Oh iya pak .. saya mau cuti 2 harian buat ngurus nikahan boleh pak ? " tanya Anam sungkan .

" Lohh .. mau punya istri dua kamu ? " jawab Lucky tertawa .

" Wahh saya juga pengen pak ... kalo punya istri dua , tapi bukan gitu pak saya saat ini mau nikah dengan istri saya dulu " ucap Anam tertawa .

" Hahaa kirain mau punya istri 2 .. emang nya kenapa nikah dengan mantan istri kamu gak bisa move on ya hahahaha ? sama mbak nunung kan " tanya Lucky tertawa .

" Hehe pak bos ngerti saja .. bener pak sama nunung " jawab Anam tertawa .

" Emm .. yaudah silahkan ambil cuti , emang nya gak kurang 2 hari ? " tanya Lucky .

" Enggak pak cukup kok .. cuma nikah saja kok pak " jawab Anam santai .

" Lohh .. emang nya gak bulan madu duluu .. gak papa kok puas - puasin dulu nanti gak ada waktu loh buat bikin anak hahah " ucap Lucky tertawa .

" Hehe .. gak perlu pak udah sering bulan madu kok pak pasti bisa kok pak nanti saya sempet - sempetin buat bikin anak wkwkkw " jawab Anam cengingisan .

Lucky sedikit berpikir tentang ucapan Anam barusan " Ohh .. saya ngerti maksud kamu " ucap Lucky manggut - manggut .

Anam tersenyum sambil memakan cemilan yang di suguhkan oleh istri pak Lucky , pak Lucky meskipun dia pemilik atau bos dari Anam tapi dia tak pernah mau di anggap tinggi atau di hormati . Lucky lebih senang jika dirinya di anggap seperti teman oleh Anam agar tak ada rasa canggung takutnya berefek kedalam pekerjaan .

" Hehe .. siap pakk kalo boleh bapak besok datang ke acara saya pak .. walau cuma sederhana saja " ucap Anam tersenyum .

" Waduh .. gak bisa saya pak anam soalnya besok barengin istri ke bidan " jawab Lucky .

" Ohh ya sudah pak saya maklumi .. gapapa kok pak " ucap Anam sambil mengangkat gelas berisi alkholol .

" Biasa istri kalo gak di anterin ntar gak dikasih jatah kwwkkwk " ucap Lucky tertawa sambil meminum alkohol .

" Wahhh .. bahaya itu pakk ntar gak ganti oli " ucap Anam sedikit ngelantur karna efek alkohol .

Lucky menatap Anam yang terlihat mulai mabuk , ia tersenyum melihat asisten nya yang gak lama bakal menikah " Enak banget jadi pak anam punya istri cantik body gak kalah sama ladys club malam ckckck .. aku sih pengen dapetin istrinya tapi gimana ya " batin Lucky .

Lucky melihat Anam yang terkena efek alkohol sedikit khawatir kalo nanti ia pulang .

" Pak anam kalo bisa jangan pulang dulu kalo belum sehat , ntar kalo nyetir bahaya " ucap Lucky menyarankan nya .

" Hehe .. aman kok pak cuma agak pusing dikit " jawab Anam sambil memutar kepalanya .

" Hmm .. yaudah kalo merasa baik - baik saja " ucap Lucky di balas anggukan oleh Anam .

Lucky memang memiliki senjata rahasia jika ia memang ingin menikmati tubuh Nunung , tapi ia sulit untuk bertemu dengan Nunung , Lucky pernah bertemu dengan nya tapi dia seperti pemalu jadi sulit untuk di dekati apalagi di ajak ngobrol santai .

Terdengar suara adzan maghrib menandakan malam telah tiba , Anam yang sedang merokok pun langsung mematikan nya serta membereskan laptop kedalam tas .

Lucky yang sedang membalas chat dari Siti , ia faham jika Siti mulai jatuh cinta dengan nya tapi ia tak enak jika merebut mainan milik Badrus teman bisnis nya. Meskipun Badrus pernah bilang kepada Lucky bahwa ia sudah bosan dengan Siti , Badrus pernah bilang ia sedang mengincar wanita yang ia sebut sempurna tapi dia tak terlalu menjelaskannya dengan detail siapa wanita tersebut .

Anam saat ini sedang menulis catatan untuk proyek selanjutnya , setelah adzan selesai di kumandang kan , Anam teringat jika dirinya ingin bertemu dengan seorang teman lama nya .

" Pak saya izin pamit dulu soalnya mau bertemu sama teman lama pak " ucap Anam sopan .

Lucky yang sedang fokus terhadap hp nya seketika menoleh ke arah Anam " Ohh .. silhakan maaf ya pak saya besok gak bisa datang , itu tolong cek di rekening kamu ada sedikit rezeki buat bantu acaranya " jawab Lucky .

Anam pun langsung mengecek di hp nya ia terkaget dengan nominal yang diberikan pak Lucky tersebut ," Wahh .. makasih banyak pak jadi ngerepotin banget saya ini .. " ucap Anam sungkan .

" Santaii aja .. yaudah hati - hati langgeng terus jangan bikin masalah lagii " ucap Lucky tertawa .

" Saya pamit dulu pak " ucap Anam berdiri .

" Iya silahkan pak hati - hati dijalan " jawab Lucky berdiri .

Anam pun bersalaman dengan pak Lucky setelah itu ia berjalan keluar dari rumah pak Lucky .

Anam pun memasuki mobil nya setelah itu ia menjalankan nya menuju kota batu , memang jarak antara Malang dan batu tidak terlalu jauh tapi kalo bolak balik ya kerasa lah capeknya . Anam saat ini sedang fokus menyetir ia teringat jika tadi dirinya meminum alkohol , Anam pun mencoba mencium bau mulutnya " Duh kalo gini terus bisa - bisa secara gak sadar bisa keciduk nunung pas lagi mabok nih " ucap Anam Lirih .

Memang saat ini Anam bakal menemui sahabat karib nya , yang sudah lama banget tidak bertemu dengannya .

Setelah beberapa jam Anam telah sampai di tujuan nya , ia memasuki wilayah pesantren milik si penghulu atau ustadz sekaligus teman nya saat di mondok . Nasib memang tak selalu sama dengan sahabat nya temannya yang bernama Ainul .


SEDIKIT FLASHBACK


Dulu saat masih menyantri di sebuah pondok moderen aku tak mempunyai teman siapapun karna memang di kampung ku hanya aku lah yang mondok di tempat yang jauh dari rumah di pelosok . Ketika orang tua ku sudah selesai mengurus segala kebutuhan seperti uang pembangunan , Bapak ku mengantarkan ku ke tempat kamar / bilik yang aku tempati ,Bapak pun langsung pamit pulang karna takut malem sampai di rumah .

Setelah orang tua ku pulang aku sedih pastinya sambil melihat para santri lainnya yang sepertinya sangat bahagia , aku menangis duduk di depan kamar dan ada seorang yang tiba - tiba mendekati ku , aku pun saling berkenalan dengan nya ia ternyata sudah lama mondok disini tapi karna ia nakal dan jarang naik kelas , ia cukup seru dan mudah di ajak bercanda .

Sampai berhari aku menjalani kehidupan baru di pesantren dan dengan Ainul dia adalah teman dekat pertama ku di pesantren , aku dan Ainul selalu membantuku disaat aku kesusahan atau apapaun sampai ketika kelulusan di umumkan kita tetap saling bersama walau jarak rumah antara aku dan Ainul lumayan jauh tapi bagi sahabat tidak ada batasan . Aku mengerti dunia nakal ketika dengan Ainul , aku dikenalkan apa yang tak pernah dulu aku rasakan .

Sekitar 2 tahunan kehidupan penuh dosa ku dengan Ainul tiba - tiba musibah datang dari keluarga Ainul .

Sampai saat dimana Abah dari Ainul menghembuskan nafas terakhirnya , karna Ainul anak pertama maka ia lah yang meneruskan pesantren milik Abah nya .

Aku merasa tak enak jika Ainul tetap bersama ku karna aku fikir ia akan menjadi seorang ustadz yang alim .

Saat itu juga aku menjauh darinya sampai mendengar dari orang lain bahwa Ainul sudah menikah dan kabar baru - baru ini ia memiliki anak 3 .

Aku menghilang diri serta menghapus segala kontak dengan dia , aku masih tetap dengan kehidupan kelam ku .


END FLASHBACK


Anam memasuki area pesantren ia memarkirkan mobilnya di deket balai pertemuan para santri dengan orang tua nya , setelah turun dari mobil aku berjalan menuju kediaman Ainul sambil melihat kehidupan para santri yang selalu sejuk ketika dilihat , aku merasa tersentuh hatiku , " Ainul aja bisa tobat , aku juga harus bisa dong harusnya , masak aku bakal gini aja terus hidupku " batinku .

Ketika berada di depan pintu kediaman Ainul aku mengetuk pintu pelan .

Tok ... tokk

" Assalamulaikummmm ... " ucap Anam pelan .

Tak ada balasan dari pemilik rumah tersebut Anam tetap berdiri menunggu sampai tak terasa 5 menit baru mendengar suara langkah kaki di belakang nya , Anam menoleh ke belakang terlihat seorang yang tak asing dengan nya , Anam memandang nya tajam .


" Astaghfirullah , nam ini anam kan bener " ucap Ainul terkejut .

Anam tersenyum menganggukan kepala , ia langsung memeluk Ainul sambil menangis .

" Udah berapa tahun kita gak ketemu nul " ucap Anam tersedu .

" Gak bisa dihitung kayak nya hahah " jawab Ainul tertawa .

Anam pun melepaskan pelukan nya Ainul masih tak berubah sifat nya yaitu humoris , " Masuk dulu nam ayokk " ajak Ainul .

Anam menganggukan kepala nya , ia mengikuti langkah , Anam di persilahkan duduk di ruang tamu ia duduk saling berhadapan dengan Ainul .

" Nam mau minum apa ? " tanya Ainul sambil membuka tutup jajan di meja .

" Kopi aja deh nul " jawab Anam sungkan .

" Ummmii .. bikinin kopi 2 " ucap Ainul sedikit berteriak .

" Iya bi sebentar " jawab Istri nya dari dalam .

Anam memandang Ainul yang terlihat sudah tua wajar sih aku dan dia berjarak 8 tahunan seingat Anam .

" Dimakan jajan nya nam , kamu kemana aja kok tiba - tiba ngilang gitu kita gak ada kabar pas abah ku udah wafat ya ?" tanya Ainul sambil memakan jajan .

" Iya semenjak kamu bertobat lah .. " jawab Anam tertawa .

Ainul pun sedikit tertawa mengingat kenakalan dirinya bersama Anam semasa waktu bujang " Wkwk .. kata siapa aku tobat kamu aja paling yang udah tobat " ucap Ainul tertawa .

" Kirain dulu pas abah kamu wafat aku kirain kamu bakal jadi penerusnya " jawab Anam tertawa .

" Enggak lahh kamu aja terlalu berfikir positif " ucap Ainul pelan .

Tak lama ada seorang akhwat anam yakin itu adalah istri Ainul wanita tersebut bercadar meskipun tak bisa melihat wajahnya tapi melihat body nya benar - benar mengunggah selera nafsu , istri Ainul melirik Anam dan dibalas tatapan tak berkedip " Kok aku tiba - tiba perasaanku aneh ya pas lihat istri nya inul " batinku .

Istri Ainul menaruh kopi di meja setelah itu ia pergi masuk kedalam lagi .

" Malah ngelamun nam namm .. kamu masih tetep aja kalo lihat cewek semok gak ada kedipnya " ucap Ainul santai .

Anam pun tersadar jika tadi ia dilihat Ainul ketika ia memandangi sambil ngelamun ke istri Ainul , Anam menunduk malu .

" Gak usah malu gitu santai aja , aku ngerti kok kelakuan kamu haha " ucap Ainul tertawa .

Anam sambil garuk - garuk kepala tersenyum "Hehe maafin nul , gak enak sendiri kalo gini aku " jawab Anam cengar - cengir .

" Aku faham kok aku berteman sama kamu udah tahunan jadi maklum aja lah .. " ucap Ainul sambil menuangkan kopinya kedalam piring kecil ( Lepek ) .

Anam sedikit lega karna Ainul masih ngerti dengan sikap ku .

" Oh iya nam setelah lost contact sama aku , kamu pergi kemana kalo boleh tau ? emang nya kenapa sih kok tiba - tiba ngilang " tanya Ainul .

" Ohh aku kerja lah .. ya aku kan dah ngomong ke kamu aku kira kamu bakal bertobat total apalagi kamu di pasrahi pesantren abah mu jadi aku ya sadar diri lah .. " jawab Anam tertawa .

" Kata siapa aku di pasrahi pesantren abahku , aku juga sadar diri kok kalau aku orang nya gak baik dan gak pantas , jadi adik laki - laki ku yang meneruskan pesantren ini aku cuma bantu - bantu maslalah yang menurut ku aku mampu jadi aku sekarang aja kerja menjadi pemandu wisata atau travel gitu" ucap Aniul panjang lebar .

" Ohh .. aku kira kamu bakal jadi ustadz yang alim hahaha " ucap Anam tertawa .

Ainul pun tertawa terbahak - bahak " Gak mungkin lah mustahil kalo aku gitu haha " jawab Ainul .

Anam pun mengambil hp disaku nya , ia melihat ada beberapa chat dari kerjaan nya serta dari Nunung yang bertanya kabar , Anam tak menjawab nya sekedar di baca saja . Anam melihat perihal dalam pekerjaannya berupa data data yang perlu ia setorkan kepada pak Lucky .

" Ummi sini dulu mi ada perlu aku " ucap Ainul memanggil .

Tak lama Istri Ainul datang sambil memasang tali cadar , " Ada apa bii " tanya Istrinya .

" Sini duduk duluu .. kamu inget sama ini dia termasuk satu pesantren dengan kita " jawab Ainul sembari menunjuk ku .

Anam tak terlalu meresponnya ia merasa malu karna tadi ia sadar tadi terciduk oleh istri Ainul juga .

" Inget sih bi .. tapi gak tau kapan gitu aku pernah ketemu sama ini " ucap Istrinya .

" Dia sahabatku bahkan duet ku ketika melanggar atau apapun selalu sama dia " tanya Ainul tersenyum .

Anam menoleh sambil mengingat juga siapa wanita di balik cadar ini .

" Ohhh ... aku gak inget bii " ucap Istrinya sambil memegang paha Ainul .

" Namanya anam aku gak pernah cerita ya ke kamu " ucap Ainul .

Istri Ainul seperti terkaget ketika mendengar nama ku , ia menatap ku tajam entah kenapa " Oh .. " jawab Istri Ainul .

Anam pun kebingungan siapa di balik cadar ini , ia benar - benar lupa , Anam menatap istri Ainul dalam - dalam .

Tiba - tiba ada seorang santri yang berada di depan pintu , Ainul pun berdiri dan berjalan menghampiri santri tersebut , tak lama Ainul balik lagi kedalam .

" Nam tunggu dulu ya aku ada perlu sama adik ku dulu , ummi barengin ya sama saling ingat - ingat " ucap Ainul pergi .

" Iya bi .. " jawab Istrinya .

Anam hanya mengangguk , ia merasa tak enak dengan istri Ainul maka Anam memainkan hp nya .

Istri Ainul pun menatap heran dengan sikap mas Anam yang beda , ketika dulu mas Anam sering mengajak bercanda sampai - sampai di marahi oleh pengurus pesantren tersebut .


" Mas Anam lupa beneran sama aku ?? " tanya Istri Ainul memecah keheningan .

Anam menaruh hp nya dan menatap nya , " Emm .. bukan lupa sih tapi emang gak kenal aku ke kamu " jawab Anam santai .

Istri Ainul pun melihat keadaan sekitar merasa aman ia membuka tali cadar " Masih gak ingat sama aku mas " ucap Istri Ainul dengan nada sedih .

Anam pun menatap wajah istri Ainul tersebut , ia memang tak ingat dengan nya meskipun perasaanku agak beda ketika melihat nya tadi .

" Hikss ,, hikss ,, aku Izha mass aku yang dulu kamu janji'in katanya kamu bakal nikahi aku , kamu bilang akan menemui ku saat wisuda nanti , masih gak ingat masss hikss ,, hikss ,, " ucap Izha menangis tersedu - sedu .

Anam kebingungan dengan Izha yang tiba - tiba menangis , ia takut jika ada orang lain melihatnya dan menuduh Anam ngapa - ngapain terhadap istri Ainul .

Anam mencoba mengingat nya siapakah Izha apakah Anam pernah dekat dengannya .

" Astaghfirullah mass , masih gak ingat kamu sama aku mas hikss ,, hikss ,, coba lihat di lengan kamu ada bekas jahitan kan ? " tanya Izha kesal .

Anam pun menganggukan karna memang benar di lengan kanan ku terdapat luka bekas jahitan , Anam pun tiba - tiba mengingat siapakah Izha " Ya ampun aku ingat sumpah aku baru ingat " jawab Anam cengar - cengir .


SEDIKIT FLASHBACK LAGI .



Dulu aku ketika berada di bangku kelas 3 SMA hampir mau ujian akhir , ketika itu aku memang lagi sendiri karna Ainul sedang pergi berhaji bersama keluarga besar nya . Aku berjalan santai seperti biasa sambil melihat santriwati yang hendak berangkat sekolah , ketika sedang mencuci mata ( Istilahnya ) aku melihat ada seorang wanita sedang di kerumuni oleh seorang gank yang terkenal sadis dan ngeri di kalangan santriwati tersebut .

Aku pun segera menghampirinya aku berusaha menerobos area pembatas santri pria dan santri perempuan , setelah lolos dari pembatas kayu aku pun langsung mendekat dan memisah keributan tersebut aku menolong wanita yang sedang duduk dan kakinya di tekuk sambil menangis aku pun menggendong nya menjauhkannya dari gank tersebut , setelah mencari tempat aman aku duduk di pinggir sungai bersama wanita yang di aku tolong .

" Kamu gak papa neng ? " tanyaku .

Wanita tersebut masih tak menjawab nya ia tetap menangis , aku merasa bingung aku mencoba diam agar dia merasa tenang .

Sekitar 10 menitan dia tak menjawab nya , sampai tak sadar ada seorang keamanan yang menghampiri ku , aku tak menyadari kehadirannya aku tetap menatap wanita yang masih menangis sambil di tutupi wajahnya .

Tiba - tiba pengurus tersebut memecutku dengan keras .

Cetarr ...

Aku pun terkaget dan meloncat ke sungai tersebut , sampai aku tak merasakan bahwa tadi aku mengalami luka di bagian tangan hingga tak sadarkan diri .


Aku kembali tersadar dari pingsanku , aku melihat sebuah ruang yang asing . Ketika menoleh aku melihat seorang wanita yang tak aku kenali .

Ia menatapku ketika aku berusaha menggerakkan badan .

" Mass udah baikan ?? " ucap wanita tersebut .

" Iya aku udah baikan aku lagi dimana ini ? " tanyaku merasa asing dengan ruangan ini .

" Mas lagi dirumah sakit " jawab nya berusaha menenangkan ku .

" Aku emamg nya kanapa ahhh aduhh " ucapku kesakitan ketika berusaha bangun .

" Nanti aku ceritain mass .. yang penting sekarang mass gak boleh banyak gerak oke ! " ucapnya .

Aku menganggukan kepala , aku kembali berbaring lagi sambil mengingat apa yang terjadi dengan ku hingga tak sadar aku terlelap tidur lagi .

. . . . . . . . . . . .

Malam harinya .

Aku terbangun dari tidur aku melihat jendela ternyata sudah malam wanita asing tersebut masih tetap berada di samping ku ia sedang tertidur lelap , aku merasa haus ketika menoleh aku melihat gelas berisi air berada di samping kiri ku . Aku pun berusaha bangun pelan - pelan agar tak membangunkan wanita tersebut .

Aku pun mengambil gelas tersebut dan meneguknya hingga habis , ketika menaruh nya aku merasakan seperti kram di tanganku hingga tak terasa aku menjatuhkan gelas tersebut .

Ctarrr ..

Aku kaget sendiri , tiba - tiba wanita tersebut langsung berdiri terkaget juga .

" Ya allah mass .. kenapa gak bangunin aku " ucap nya melihat gelas kaca tersebut pecah .

" Enggak papa kok .. aku bisa bersihin sendiri kok " jawabku tak enak hati dan berusaha bangun .

" Udah mas diem dulu .. aku aja yang nyapu " ucapnya sambil berjalan mengambil sapu di dekat pintu .

Ketika ia sedang menyapu aku melihatnya " Kok aku baru sadar ya cewek ini cantik banget " batinku .

Setelah selesai menyapu ia duduk di kursi sebelah ku yang terbaring lemas , ia kembali berdiri mengambil sepiring bubur dan duduk kembali .

" Mass makan dulu ya .. nanti minum obat biar luka di tangannya cepet kering " ucap nya sambil mengaduk bubur .

Aku pun reflek melihat lengan ku , aku baru tersadar jika lenganku sudah di perban " Lohh .. emang nya kenapa tanganku ini ? " tanyaku bingung .

Wanita tersebut sambil menyuapkan ku , " Haa' dulu dong nanti aku bakal ceritain " jawabnya .

Aku pun membuka mulutku dan menerima suapan nya .

" Tadi mass nolong aku pas aku lagi di bully sama gank anak santriwati , teruss mass gendong aku sampai dibawa ke tepi sungai , tapi maafin aku mass gara - gara aku mas sampai gini " ucap nya menjelaskan persitiwa tadi sambil menyeka air matanya .

Setelah mendengarkan penjelasan darinya , aku pun teringat persitiwa tadi yang aku alami .

" Iya gak usah nangis lagi , aku sehat sehat aja kokk " jawab ku sambil berusaha menggerakkan tangan ku .

Ia tersenyum , aku menatap nya dengan senyuman juga " Ini cewek manis banget dah " batinku .

" Oh iya mass .. kita kan belom kenalan , namaku Faizhatur ramadhani panggil aja izha mas " ucap nya sambil menjulurkan tangan nya .

Aku pun bangkit dan duduk " aku Choirul Anam , panggil aja anam oke " jawabku menyalami nya .

" Aku panggil mas aja soalnya kakak kelas ku hehe " ucap Izha tertawa pelan .

" Terserah kamu zha , oh iya kok kamu bisa ada disini emang nya gak melanggar batas ? " tanyaku .

" Enggak lah , aku kan termasuk perawat di balai pengobatan pesantren , tapi sih gak boleh bertatap sampek gini sih menurut peraturannya hehe " jawab Izha cengar - cengir .

Aku gemas melihat Izha yang terlihat lucu " Ohh iya .. makasih ya udah bantuin aku , habis ini kamu gak balik ke pesantren ? udah mau jam belajar loh " ucapku sambil melihat jam yang menunjukan 20.12

" Emang nya mas mau di tinggal sendirian ntar kalo ada apa - apa gimana ?? " tanya Izha .

" Santai aja aku gapapa kok , udah sana jam belajar dulu ntar malah di cariin pengurus " ucapku khawatir sambil melahap suapan terakhir .

" Oke deh .. izha tinggal dulu ya mass assaalmulaikum " ucap Izha berdiri sambil menaruh piring di meja .

" Walaikumsalam " jawabku tersenyum .

Izha pun berjalan pergi , aku pun kembali berbaring dan menutup tubuhku dengan selimut . Ketika mau memejamkan mata tiba - tiha Izha kembali ke kamar ku " Mass jangan lupa obat nya loh " ucap Izha .

" Iya makasih udah ingetin , yaudah sana ntar telat lohh " jawabku menoleh ke arahnya .

Izha tersenyum dan menutup kembali pintu tersebut .

Izha terus menjenguk ku sampai aku kembali sehat seperti semula , aku mulai dekat dengannya saling mengenal ternyata Izha berada di kelas 1 SMA , karna disisi lain teman ku Ainul sedang tak bersama ku .

Sampai di suatu hari aku menyatakan cintaku kepadanya di belakang pesantren , ketika itu memang kondisinya sedang saling sembunyi agar tidak ketahuan pengurus .

Aku saat itu saling bertatap walau khawatir takut terlihat oleh pengurus .

" Zha aku selama ini aku suka sama dan naruh perasaan ke kamu , jadi daripada aku pendam sendiri mending aku nyatakan aja " ucapku sambil memberikan anting kuping dan sebuah hijab yang aku pesan ke ibuku .

" Mau kah kamu jadi pacarku Zha .. " ucapku sambil berlutut ala anak sekolah umum nya .

Izha tak menjawab ia hanya diam menatapku , aku melihat Izha membuat ku merasa gagal karna dalam pikiran ku sepertinya Izha bakal menolaknya .

" Aku gak maksa kok kalau kamu memang gak mau bilang aja ya gak usah ada rasa sungkan , daripada nanti ada apa - apa " ucapku putus asa sambil memegangi wadah emas berisi anting kuping serta hijab .

Izha memegangi tanganku dan menarik ku pelan agar berdiri , " Aku mau banget mass .. dari pertama ketemu sama mass aku udah punya perasaan , tapi aku nunggu apakah mas suka juga ke aku hikss ,, hikss ,, aku mau mass mau bangett jadi pacar mass " ucap Izha menangis terharu sambil membuka kotak tersebut .

Aku bahagia untuk karna ini adalah pertama kalinya aku jadian , " Alhamdulillah " ucapku bersyukur .

" Mass pasangin dong aku mau langsung dipakek aja " ucap Izha manja .

Aku tersenyum melihat tingkahnya , Izha melepskan hijabnya serta melepaskan anting yang ia pakai aku pertama kali nya memegang leher wanita sepantaranku , setelah itu aku memasangkan anting pemberinku .

Setelah itu Izha memakai hijab pemberianku " Gimana mass cantik gak " ucap Izha sambil berpose manja .

" Cantik banget lah , makasih banget ya udah nerima cintaku heheh " ucapku masih gugup .

" Aku juga makasih mass ,, mas ada pengurus mas pergi dulu nanti ketemuan lagi " ucap Izha panik .

Aku pun menganggukan kepala setelah Izha pergi aku pun berjalan santai agar tidak di curigai .

Setelah moment jadian ku bersama Izha hubunganku semakin dekat aku mulai menuruti perintah nya agar tidak nakal di pesantren apalagi Ainul duet ku masih belum balik , dan pada suatu acara wisuda angkatanku dan Ainul masih tetap di berada di timur tengah , ia juga dinyatakan lulus karna ia mengerjakan ujian susulan meskipun belum hadir di acara ini .

Setelah acara wisudawan aku sudah dinyatakan resmi boyong ( Keluar pondok ) , aku saat ini sedang bersama Izha .

Ia terlihat seperti sedih karna aku bakal pergi " Adek gak usah takut mas gak bakal kemana - mana kok , mas janji mas bakal nikahin kamu kok .. adek fokus aja nanti mas bakal nemuin adek ketika sudah wisuda , mas bakal menunggu kok sambil bekerja buat nikahan kita nanti " ucapku terus terang .

Izha semakin menangis ia memelukku dan menangis di dadaku , aku pun mencoba mengelus punggunya agar tenang .

Setelah merasa tenang Izha melepaskan pelukannya , ia memegang tangan ku " Adek bakal fokus sama pendidikan dulu , tapi adek terus akan ingat janji mas buat nikahin adek .. adek bakal nungguin mas ketika adek wisuda " jawab Izha menatapku .

Aku saling menatap dengan nya , aku mencoba memberanikan diri untuk mencium kening nya untuk pertama kalinya dalam hubunganku dengan Izha .

Cupp ..

" Mas janji " ucapku tersenyum .

Izha membalas dengan senyuman serta mencium bibirku .

Chupp .. cupp

" Itu ciuman pertama adek , adek percaya kok mas bakal tetap jadi satu - satunya cowok yang bisa mencium adek " jawab Izha .

Setelah itu aku pamit pergi " Yaudah mas pulang dulu ya sampai jumpa lagi assalamulaikum " ucap ku mengelus ubun - ubunnya .

" Iya mass hikss ,, hikss,, walaikumsalam doain adek biar kuat nahan rindu ini jangan lupa sholatnya ya mass hikss ,, hikss " jawab Izha menangis .

Aku menganggukan kepala setelah itu aku pergi sambil melambaikan tangan , ketika sudah berada di tepi jalan raya aku mengehntikan bus dan memasukinya .

END FLASHBACK




BERSAMBUNG ....
 
menarik ceritanya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd