Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
BAGIAN 15 C




MASIH TETAP LANJUTAN EPISODE KEMAREN ...





POV 3RD




Anam merasa bersalah ketika dirinya ingat betul janji manis yang ia berikan kepada Izha , Anam tak berani menatapnya ia tau Izha pasti marah karna janji yang aku ingkari .

" Adek tanya kok masih diem aja mass ? " tanya Izha ketus .

Anam tetap menundukan kepalanya " Mau gimana lagi zha orang kita udah berkeluarga " ucap Anam pelan .

Izha pun mencoba menenangkan emosi nya , ia emosi bukan karena dendam tapi Izha memang tak menyangka bahwa orang yang dulu ia tunggu - tunggu sampai menentang semua perintah orang tua nya agar segera menikah ketika selesai kelulusan karna sesuai kebiasaan dari keluarga besar nya , karna Izha termasuk keluarga ternama di kalangan masyarakat desa nya .

Izha setelah lulus menunggu mas Anam hingga acara wisuda nya berakhir , mas Anam masih belum datang yang ia harapkan hadir dan menepati janji nya . Izha tetap belum menyerah ia mencoba mencari alamat rumah mas Anam , sambil mencari kabar dengan teman
seangkatannya bahkan guru dari mas Anam Izha tanyakan hampir berbulan - bulan Izha berjuang mencari mas Anam , dia rela dimarahi oleh orang tuanya hanya untuk seorang yang berjanji terhadap dirinya , setelah mendapat kabar bahwa rumah mas Anam berada di pasuruan kota yang jauh dari rumah nya .

Izha pun berangkat dengan modal apa adanya , ia menaiki bus menuju pasuruan setelah menemukan kediaman rumah mas Anam ia tak enak jika langsung kerumah nya , Izha pun bertanya kepada warga setempat dan hal yang tak di inginkan pun terjadi , ternyata mas Anam di jodohkan oleh orang tua nya entah dengan siapa . Menurut tetangga nya ia sekarang mempunyai rumah sendiri bersama istri nya , sempat berfikir untuk menemuinya tapi Izha takut malah ngerusak rumah tangga mas Anam .

Izha pun putus asa dan pasrah mengikuti omongan orang tua nya untuk dijodohkan dan saat ini seorang yang ia tunggu dulu selama ini yaitu mas Anam baru muncul lagi ketika Izha sudah memiliki suami yang di jodohkan oleh orang tua nya , meskipun sudah menikah Izha masih tetap mengharapkan mas Anam dan lebih tak menyangka suami Izha saat ini adalah sahabat karib mas Anam .

" Mau gimana lagi gimana mass , aku masih gak bisa ngelupain mass , demi apapun adek masih sayang sama masss hikss ,, hikss ,, " ucap Izha mengeluarkan unek - unek nya selama belasan tahun .

" Iya mas faham tapi kan keadaan kita sudah seperti ini mungkin sudah takdir dari Allah kita di pertemukan kembali saat sudah memiliki keluarga " jawab Anam tetap menunduk .

" Adek mau tanya mass hikss ,, hikss ,, selama mas udah lulus mass kemana saja apa mas lupa dengan janji nya ketika mas mau pulang ke rumahnya ?? " tanya Izha tersedu .

" Panjang ceritanya dek gak bakal cukup waktunya kalo sekarang mungkin lain waktu mas bakal cerita .. kalo adek denger mas yakin adek gak bakal mau bersama mas " jawab Anam tenang .

Izha menatap mas Anam yang tetap tenang , ia mengusap air matanya sambil mengambil tisu berada di meja tamu .

" Adek bakal nungguin mas kapan bakal cerita peristiwa saat mas udah lulus " ucap Izha berdiri dan pergi .

Anam merasa Izha telah pergi ia pun menegakkan kepala nya lagi " Huftt .. kok aku baru inget ya janjiku sama izha , apa aku gak usah minta tolong ke ainul ya biar izha gak tau kalo aku mau nikah lagi " batin Anam .

" Pasti dia bakal sakit hati lagi " batin Anam kepedean .

Anam pun berdiri dan mengambil tas nya kembali , ia berjalan pelan keluar dari kediaman Ainul dan Izha .

Setelah itu Anam berjalan sedikit cepat menuju parkiran balai pertemuan , Anam pun segera masuk kedalam mobilnya .

" Huhhh ... mending gak usah minta tolong aja dehh , izha bakal nyari aku gak ya nanti malah ngerusak keharmonisan keluarganya inul lagi duhh " ucapku lirih .

Anam pun menghidupkan mobilnya , setelah itu ia menjalankan mobilnya menuju penginapan terdekat karna ia perlu menenangkan diri .

Anam pun pergi tanpa pamit kepada Ainul dan Izha .



. . . . . . . .


POV IZHA


Aku berjalan ke arah kamarku untuk mengambil kertas dan polpen untuk mencatat nomer hp ku untuk di berikan kepada mas Anam , ketika selesai mencatat aku pun berjalan menuju ruang tamu ketika membuka sebuah garden penutup antara ruang tamu dan ruang anak - anaku DLL .


" Loh mas anam kemana sihh , kok gak ada " ucapku menggerutu .

Aku mencari nya di luar rumah dan tak ada juga , aku panik " Kok mas Anam pergi sihhh .. duhh gimana aku masih pengen ngobrol lohh , mana gak punya nomer nya buat saling berkabar , apa mending aku tanya aja ke abi aja ya tapi nanti kalau di tanya buat apa gimana ?? " ucapku sebal .

Aku pun menuju kamar ku dan tidur tengkurap , aku menangis sekencang - kencang nya meskipun baby kecil ku sedang tertidur di sebelahnya , " Mass kamu kemana lagiii .. masih belum puas bikin adek kesel lagi hikss ,, hikss ,, " ucapku tertutup bantal .

Sampai tak terasa mataku mulai memejamkan nya , ketika hampir terlelap aku dikagetkan oleh suara Abi yang memanggilku dari ruang tamu .

Aku pun bangun dan berjalan menuju ruang tamu " Pelan bii suaranya anak nya lagi tidur tuh" ucapku kesal .

" Ya ummi aja gak keluar - keluar , oh iya anam kemana kok udah gak ada ? " tanya Ainul .

Aku bingung mau menjawab apa , apakah aku bakal cerita tentang hubungan ku dulu dengan mas Anam karna selama ini aku belum bercerita dengan siapapun " Duh .. jawab gimana ya inii " batinku .

" Umii kok ngelamun , anam kemana mi ? " ucap Ainul membentak membuyarkan lamunanku .

" Emm .. gatau bi tadi bilang ada perlu mendadak gitu , jadi ya umii persilahkan kalo ada keperluan " jawabku berbohong .

" Ohh ... gitu " jawab Ainul menganggukan .

Aku pun duduk sambil merapikan jajan serta gelas kopi yang tadi aku suguhkan untuk mas Anam pria yang aku cintai , Ainul masih duduk di depan ku sambil senyum - senyum memandang ku .

Aku pun menyadari kalau daritadi Ainul memandang ku , aku mengerti maksud senyum - senyum dari Ainul tapi karna aku lagi gak mood . Aku belum lega berbicara dengan mas Anam aku sebelumnya udah berusaha agar tak mengingat mas Anam dan itu udah mulai berjalan lancar , tapii ketika saat ini aku bertemu lagi aku merasa tumbuh lagi rasa sayang ku .

Setelah merapikan aku membawa gelas kopi tersebut kedalam wastafel , ketika menoleh aku terkejut ternyata Ainul ( Abi ) tepat berada di depanku .

" Ada apa bi ? " ucapku pura - pura tak mengerti .

Ainul tersenyum sambil meremas kedua payudaraku " Shhh jangan di remes mass duhhh ,, basah nanti baju ku " ucapku menolak halus .

" Ayok di kamar aja mi " ajak Ainul .

Aku bingung cara menolak nya karna kalu tidak di turutin Ainul tak segan memukuli ku , " Iya abi tunggu aja di kamar ummi mau bersih - bersih dulu " jawabku terpaksa .

Ainul pun pergi meninggalkan nya , aku menghela nafas aku berjalan menuju kamar mandi sekedar bersih - bersih sambil mencukur bulu kemaluanku .

Setelah selesai bersih - bersih aku berjalan menuju kamar ku , aku mengecek baby ku ternyata masih tidur . Sempat berharap agar dia bangun sehingga aku tidak jadi melakukan persetubuhan dengan suamiku , aku melihat Ainul sudah melepaskan kaosnya dan hanya menggunakan sarung saja .

Aku melepas seluruh gamis ku hingga tak tersisa , setelah itu aku berbaing di ranjang sambil ku tutup dengan selimut . Ainul pun masuk kedalam selimut tepat berada di depan selangkanganku , aku meraskan mulai masuk kedalam vaginaku seks ku dengan Ainul tergolong monoton masuk keluar udah gak ada ceritanya aku di enakin .

Aku mendesah pelan agar anak ku tak terbangun , Ainul mendiamkan nya ia menyusu di payudaraku dan tangan satunya ia memilin putingku payudaraku tergolong besar dengan ukuran 38 D .

" Ahh .. pelan mass jangan disedot terus nanti haidar gak nyusu lohh shhh " ucapku sambil mengusar rambutnya .

Cupp .. cupp slurppp .

Penis Ainul masih berada di dalamku , ia mulai mengayunkan penisnya sambil meremas payudaraku sehingga ASI ku agak mancur deres .

Aku tak merasakan apapun ketika Ainul terus menggenjotku secara cepat , " Emm teruss bii " ucapku sambil memeluknya .

" Ahh .. enak mii abi udah gak kuat shhh " erang Ainul .

Plokkk .. plokk pllook .. crott crottt


Aku diam walau tak terpuaskan , aku sempat mengomentari masalah ranjang dengannya ia malah marah .

Plopp .. ahhh

Ainul pun merebhakan dirinya di sampingku , aku hanya berusaha mensyukuri apa adanya aku malah kepikiran keadaan mas Anam yang terus memutar di otak ku " Mas anam dimana ya sekarang apa udah pulang ke rumah nya ya " batinku .

Aku menoleh ke arah Ainul ternyata udah tidur sambil mendengkur keras " Gak ada makasih makasih nya , udah sekali maen udah keluar isshh bikin males aja " ucapku lirih sebal .

Aku berdiri sambil memunguti pakaian dalam ku serta gamis dan hijab , aku menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa pertempuran nya dan seklaian mandi besar .

Setelah selesai aku berganti gamis dengan piyama , setelah itu aku kembali menuju kamar ketika hendak merebahkan diri aku melihat hp milik Ainul . Aku pun langsung mengambil nya ini pertama kalinya aku berani lancang kepada Ainul , aku mengecek ternyata tak di beri sandi aku melihat isi kontak nya bernama Anam ternyata tidak ada aku pun menaruh ke tempat semula .

" Yahh .. Abi gak punya kontak nya mas anam gimana mau ketemu nya duuhh , oh iya mas anam kesini emang nya ada perlu apa ya sama abi ? " pikirku .

Aku pun merasa pusing memikirkan dan aku mencoba tidur dan akhirnya terlelap .


. . . . . . . . . .

POV ANAM


Aku terbangun saat adzan shubuh berkumandang padahal biasanya aku jarang bangun shubuh apalagi sholat , aku saat ini memang sedang menginap di sebuah hotel bintang 3 di daerah Malang .

Sambil menggeliat aku menoleh kekanan dan kekiri untuk melemaskan otot , aku bangun dan duduk sambil meluruskan kaki . Setelah merasa nyawa sudah terkumpul aku bangun dan mengambil wudhu' dan sholat shubuh .

Setelah selesai melaksanakan sholat aku membuka jendela dan duduk di daerah balkon sambil membawa minuman yang disediakan hotel serta rokok beli sendiri , aku duduk sambil menghidupkan rokok menikmati kesunyian pagi hari , terlintas dalam pikiranku tentang Izha .

Aku merasa bersalah dengan nya karna aku berjanji dan meyakinkan dia agar percaya dengan omonganku tetapi entah takdir atau memang karna karma ku , aku tak ada pikiran apapun atau sedikit ingat saja tentang janji ku kepada Izha . Aku terlena dengan kemaksiatanku , aku terlalu berdosa untuk dirinya yang sangat baik , perbedaan dengan Nunung hampir mirip tapi aku cinta dengan Izha memang dari lubuk hatiku paling dalam dengan Nunung aku hanya mengikuti alur kehidupan dan tetap cinta dan sayang juga karna dia telah membesarkan anak ku dengannya setulus hati .

Memang pada dasarnya aku tak menyalahkan orang tua ku karna aku dipaksa untuk segera menikah dan akhirnya dijodohkan lah aku dengan Nunung , kenapa dulu aku gak inget tentang Izha yang menungguku ahh .. bangsat memang .

Itulah isi otak ku saat ini aku saat ini sedang bimbang dengan pernikahan nya dengan Nunung , " Kok aku merasa kepikiran sama izha ya " batinku .

Aku masih menghisap rokok sambil terus memikrkan Izha , " Oh iya .. katanya mau dengerin cerita ku , tapi inul gimana kalau tau bahwa aku cinta pertama nya dengan istri nya saat ini , mending gak usah aja deh daripada ngerusak hubungan ku sama keluarga inul " batinku .

Aku pun memutuskan untuk check out , aku memang tak membawa baju ganti karna niatku hanya meeting dan ketemu sama Ainul untuk meminta tolong jadi penghulu dan kangen karna belum ketemu sama sekali . Tapi situasi yang berubah aku dipertemukan dengan Izha , ia menagih semua janji manis ku kepadanya aku merasa sangat bersalah tapi aku bingung cara menjelaskannya .

Aku pun menuju mobil pajero sport pemberian pak Lucky selaku bos nya , aku pun menjalankan mobil menuju rumah .

Sekitar 1 jam an aku sudah sampai selamat tanpa kendala apapun , aku pun keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah yang di tempati Nunung .

Aku tanpa salam langsung membuka pintu rumah sambil melihat ternyata masih sunyi , padahal mobil yang aku berikan kepada Nunung masih terparkir . Aku pun berjalan pelan melewati ruang tamu aku menyempatkan untuk melihat sedang apa anak nya Rian ketika membuka pintu kamar aku melihat tak ada siapapun , tapi aku mendengar Rian sedang bernyanyi di kamar mandi aku pun masuk kedalam kamar Nunung sambil membuka pelan pintu kamar aku melihat tak ada siapapun .

" Kemana ya nunung kok gak kelihatan sama sekali " ucapku lirih .

Aku membuka lemari terlihat kaos serta celana santai ku tertata rapi " Idaman banget gak perlu disuruh udah langsung bersih haha" ucapku kagum dengan Nunung .

Aku pun melepaskan jas hingga yang terakhir celana dalam aku berganti dengan kaos serta celana boxer setelah menaruh baju kotor di keranjang yang disediakan , aku pun mencoba menelpon seorang teman ku di rumah ku satunya .

Tutt .. tutt ... tuttt ..

Ternyata tak di angkat telpon ku , aku pun mengechat di w* .

" Pak saya minta tolong minta nomer pak penghulu yang ada di kampung , maaf kalo ganggu ya pak " ucapku dalam chat tersebut .

Setelah itu aku menaruh hp ku di tengah - tengah kedua bantal setelah itu aku mencoba memejamkan mata , " Izha kalo sekarang jadi istri ku apa dia gak berubah ya sifat nya apa dia tetep selalu disiplin kepada ku , duh malah ngelantur ke izha kan " batinku .

Setelah sekian lama memejamkan mata tapi pikiran ku masih terbayang Izha , setelah sekian lama aku tertidur lelap .



. . . . . . . . . .


POV NUNUNG


Aku saat ini sedang selesai berbelanja di tempat yang agak jauh dengan rumah ku bersama Siti , karna aku males dengan tukang sayur dekat rumah nya . Aku selalu digodain bahkan di lecehkan oleh tukang sayur tersebut .

Ketika sudah nyampai sudah mendekati rumah ku aku melihat wajah Siti agak emosi .

" Itu mobil punya siapa kok gak pernah lihat aku ya nung ? " tanya Siti .

" Punya mas anam itu sit , kayaknya baru dateng dari malang " jawabku pelan .

" Emang nya si bangsat itu semalam dari mana kok kata kamu baru dateng dari malang ? " tanya Siti ketus .

" Kerja sit .. soalnya kemaren berangkat sore ada meeting dadakan " jawabku .

" Ohh .. yaudah aku langsung balik aja assalamulaikum " ucap Siti langsung jalan .

Aku bingung dengannya kenapa Siti masih marah kepada mas Anam , " Walaikumsalam " jawabku .

Aku pun memasuki rumah " Assalamulaikum .. " ucapku sambil menutup pintu .

Tak ada jawaban dari penghuni rumah , Rian baru saja keluar dari kamar nya hanya senyum - senyum sendiri , " Mahh .. ayah masih belom balik ? " tanya Rian sambil duduk diruang tamu .

Aku pun berjalan menuju kamar ketika pintu di buka terlihat mas Anam yang tertidur , " Itu ayahmu , dek " jawabku sambil menutup pintu .

" Oh iya .. ma aku gak usah ikut ke malang ya ? " ucap Rian sambil bermain hp .

Aku yang sedang mencuci sayuran yang tadi ia beli pun langsung menoleh ke Rian " Loh kenapa emang nya ? terus kamu disini bareng siapa ? " tanyaku kaget .

" Hehe .. tapi kan adek sekolah nya gimana ? kakek sama nenek suruh disini aja kalo gitu ma " tanya Rian balik .

Aku yang saat ini lagi debat dengan anak ku , gara - gara mas Anam kemaren gak ada kabar udah aku chat malah di read doang .

" Tanya sama ayahmu aja sana , mama gak ikut campur " jawabku datar .

Rian menghampiri ku yang sedang membikin bumbu , " Mama aja yang bilang ya ke ayah " ucap Rian masih kekuh .

" Adek aja yang ngomong ke ayah kalo mama nanti malah ribut males mama " jawabku tak menoleh .

Ketika aku menoleh ternyata Rian sudah pergi entah kemana " Duhh ni anak kalo gak di turutin pasti gini balek lagi dah sifat nya ckck " ucapku lirih .

Aku pun melanjutkan memasak sampai tak terasa sekitar 1 jam an aku selelsai memasak ayam bumbu rujak , setelah aku hidangkan di meja makan aku langsung segera beres - beres dan mencuci piring DLL .

Setelah selesai aku berjalan ke arah kamar Rian ternyata dia sudah berangkat , " Ngambek banget ini mending aku ngomong ke mas anam aja biar dia yang nasehatin " batinku .

Aku masuk kedalam kamar ku , mas Anam terlihat masih tertidur tapi pandangan ku mengarah ke Hp nya , aku mengambil nya dan ternyata ada wa dari teman nya .

Aku membaca nya ternyata mas Anam bertanya tentang penghulu , aku pun membangunkan nya .

" Mass .. ini lohh ada wa dari temen nya " ucapku sambil mengoyang - goyangkan tangan nya .

" Hemm .. apaan sih ma ya nanti aja aku capek " jawab mas Anam mendorong tubuh ku .

Aku menghela nafas " Ayah sama anak nya sama aja " batinku .

Aku pun berjalan ke luar menuju ruang tamu sambil membawa hp , aku melihat Agus yang membuat story w* di tempat kerja ku dulu aku pun iseng mengkomentari nya .

" Loh .. udah balik gus dari sumatra ? " tanyaku iseng .

Ternyata Agus langsung meread w* ku , " Iya mbak .. aku mending kerja disini lagi gak kerasan di sumatra hehe " jawab Agus .

Aku pun saling balas membalas hingga Agus pamit kerja lagi , aku pun merasa ngantuk karna kecapean ikut zumba kemaren " Tidur di kamar takut mas anam aneh aneh mending tidur sini aja deh " batinku aku pun memejamkan mata ku dan terlelap tidur .


Entah berapa jam aku tertidur tapi aku merasa tidak puas tidur karna mas Anam membangunkan ku secara paksa .

" Ma .. ayo kita ke penghulu , maaa ayoo " ucap mas Anam sambil duduk di kakiku .

" Emm .. iya mass jangan di dudukin kaki ihh berat tau " ucapku sebal .

Mas Anam pun berdiri aku pun segera bangun sambil cemberut " Biasa aja kenapa kayak bangunin pegawai nya aja ih " batinku kesal .

Aku mengambil handuk dan segera mandi , setelah itu aku memakai gamis hitam karna jika nikah siri gak perlu sampai ke salon untuk merias atau pakai baju penganten .

Setelah selesai berdandan ala kadarnya aku keluar dari kamar dan menghampiri mas Anam yang sedang merokok .

" Ayo mas " ucapku datar .

Mas Anam langsung berdiri sambil membawa kontak menuju mobil nya , aku mengikuti dari belakang mas Anam masuk kedalam mobilnya di ikuti aku yang duduk di sebelahnya .

" Ayah sama ibu udah di kasih tau mas ?" tanyaku sambil membenarkan hijab .

" Udah " jawab nya sambil menstater mobilnya .

Mobil pun berjalan dengan kecapatan normal , aku mencuri mata melihat mas Anam yang fokus menyetir terjadi keheningan entah itu karna apa aku gak ngerti " Mas , adek gak mau ikut ke malang maunya tinggal disini aja " tanyaku memecah keheningan .

" Trus kamu mau disini juga ma ? " jawab mas Anam .

" Aku sih apa kata mas aja di suruh disini atau suruh ikut sama mas ya ngikut aja " ucapku pelan .

Tak ada jawaban dari mas Anam , aku pun lebih baik diam saja sambil memainkan hp menonton ytb .

Aku yang tersenyum - senyum sendiri melihat ytb komedi , sampai tak terasa mas Anam memarkirkan mobil di toko emas .

Mas Anam turun tanpa menyuruh aku turun juga , aku pun tetap di dalam mobil .

Oh iya kenapa aku tak mengabari saudara ku karna aku hanya anak tunggal serta orang tua ku sudah meninggal paman bibi aku kehilangan kabar nya jadi aku menggunakan wali hakim .

Aku melihat mas Anam kembali masuk kedalam mobil sambil membawa seperti dompet kecil .

Aku tak ingin menanyakan nya melihat suasana tak mendukung , mobil kembali melaju dengan cepat .

Tak ada obrolan apapun aku juga bingung dan meragukan masa depan ku seperti apa tapi bagaimana lagi demi anak agar bahagia kembali aku rela kembali masuk kedalam lobang yang pernah aku masuki .

Sampai di tempat rumah orang tua mas Anam jarak nya memang gak terlalu jauh karna masih berada di satu kota , mas Anam turun di ikuti aku yang membuntuti dari belakang .

Aku bertemu dengan mertua ku dan mencium tangannya , aku pun duduk di sebelah mertua perempuan ku .

" Sehat buk ? " tanyaku sopan .

" Alhamdulillah ndukk .. kamu sama anam gak usah ribut - ribut lagi apalagi sampai minta cerai ya nduk .. kasihan anakmu kalo ada masalah bicarakan baik - baik " ucap ibu mertua .

Aku hanya menganggukan kepala " Padahal anak ibuk yang ngajak ribut terus " batinku .

Setelah berbicara tak jelas kemana , penghulu pun sudah datang .

SKIPP


. . . . . . . . . . . . . . . .


Karna acara ini hanya kawin siri dan cuma nikah nya para duda dan janda jadi tak berlu sampai ramai - ramai hanya kerabat serta keluarga saja .

Aku pun duduk diluar dengan ibu - ibu yang menghadiri acara akad ku , tak terasa adzan ashar telah tiba aku lupa membawa mukena , ketika ibu mertua mengajak ku sholat aku beralasan sedang haid .

Ketika ibu - ibu sudah pulang aku mencari keberadaan mas Anam ternyata ia sedang berbicara dengan teman - temannya .

" Mas .. sini " panggil ku dari kejauhan .

Mas Anam menoleh nya dan menghampiri ku " Ada apa ma mau pulang ? " tanya mas Anam .

" Terserah , rian nya takut nyariin loh tadi soalnya marah ke aku " jawab ku .

" Hmm ... yaudah nunggu bapak sama ibu dulu baru pulang " ucap mas Anam .

Aku menganggukan kepala dan berjalan menuju kamar milik mas Anam dulu .

Aku melihat hp banyak balasan dari ibu - ibu serta teman ku Agus dan Nisa ketika aku foto sambil menunjukan cincin perkawinan .

Ketika sedang membalas satu satu ucapan selamat , aku tertuju ke Siti padahal tadi dia melihat SW ku tapi dia tak mengucapkan selamat atau apapun " Siti kok ngasih ucapan ke aku ya .. apa dia gak seneng ya ?? kok aku jadi gelisah gini sih " lirih ku .

Entah kenapa aku malah jadi gelisah merasa tak enak kepada Siti , aku pun menghapus story ku .

Aku terkaget mas Anam tiba - tiba masuk kedalam kamar aku panik dan menaruh di sebelahku , " Salam dulu dong mass ihh bikin kaget aja " ucapku agak ketakutan .

" Maaf maa .. hehe , maa maen yuk bentar " ucap mas Anam duduk di sebelahku .

" Nanti aja deh mass .. bapak sama ibu habis ini dateng nanti gak enak kalo sampek kedengeran kita " jawabku berusaha menolak nya .

Tangan mas Anam meraba pahaku sambil kepalanya di taruh di bahuku , aku hanya melihat sambil mengawasi keadaan karna kamar nya tidak ada pintu hanya di tutup sebatas kain .

Masih belum berhenti malahan semakin menjadi mas Anam mendorong tubuhku sampai di kasur , aku hanya menuruti nya kalau cuma meraba atau peeting saja .

Gamis ku disingkapn kan sampai perut ku terlihat tangan kasar mas Anam mengelus perutku sambil kedua kakinya mengapit pahaku , aku merasakan penis di balik celana mas Anam yang terasa mengganjal di pahaku .

" Ini bakal buncit gak lama lagii cupp " ucap mas Anam sambil meraba perutku .

Aku tersenyum menatapnya , aku mulai terbawa nafsu karna mas Anam sangat smooth melakukan rangsanganya , aku mulai mendesah pelan .

" Buka ya maa cuma lihat aja kok " ucap nya sambil menepuk vaginaku .

Aku menatapnya sayu mas Anam tersenyum melihatku , aku pun menganggukan kepala dan mas Anam langsung melepaskan celana dalam ku pelan .

Kaki ku di tekuk dan lebarkan aku hanya melihat mas Anam yang membelai vaginaku .

" Emmm .. shh mass emm " desahku pelan .

Jari mas Anam masuk kedalam vaginaku sambil mengocok - ngocoknya pelan sambil memainkan klitoris , aku pun merasakan geli tanganku mencekram ke kasur .

Mas Anam semakin cepat mengocok jarinya , sampai tak terasa aku akan orgasme yang pertama , aku tak kuasa menahan nya aku mendesah lumayan keras .

Clokk .. clokk .. clokk

Vaginaku semakin becek " Mass aku nyampek ahhhh , ahhh " erangku mengangkat pinggul ku keatas sambil mencekram kasur .

Crtt .. crtt .. crtt

" Hah .. hahh " erangku .

Nafasku terasa berat aku menatap wajah mas Anam sambil tersenyum , ia mendekatiku dan mencium bibir ku . Aku pun mengimbangi nya sambil memeluk nya tangan mas Anam terus mengusap perutku .

cupp ... cupp .. ahh

" Enak ma ? " ucap mas Anam tersenyum .

Pipiku bersemu merah dan mengangguk kan kepala " Enak banget mass .. " ucapku masih dalam keadaan mengangkang .

Mas Anam turun dan mengambil celana dalam ku , mas anam membersihkan cairan orgasme ku dengan celana dalam ku .

" Ihh mass kok pakek itu ku sihh .. aku gak bawa ganti nya " ucapku manja sambil memonyongkan bibir .

Mas Anam tak menjawab setelah itu gamis ku ditarik kebawah hingga tertutup kembali , setelah itu mas Anam keluar dari kamar .

" Mesra banget dehh .. kalo lagi gitu coba aja setiap hari mas Anam kayak gitu mungkin gak ada cekcok hehe " batinku bahagia .

Aku pun bangun , pahaku terasa lemas meskipun hanya satu kali orgasme aku berdiri sambil memegangi pahaku , aku berjalan pelan keluar dari kamar sambil mebawa tas ku aku menoleh keadaan sekitar ternyata masih sepi " Loh belum selesai dari masjid padahal aku hampir 1 jam loh sama mas Anam " batinku .

Aku pun berjalan menuju kulkas aku membuka nya tak ada minuman manis hanya ada air dingin , aku pun meneguknya hingga habis satu botol tanggung .

Mas Anam masuk kedalam rumah senyum - senyum sendiri aku melihatnya merasa geli karna jarang sihh melihat mas Anam seneng kalo bukan lagi ada pengen nya " Dihh .. senyum - senyum sendiri " ucapku bercanda .

" Biarin yang penting tadi aku menang 1 - 0 " jawab nya mengejek .

" Awass .. ya nanti kamu mass bakal aku kalahin" ucapku tertawa .





BERSAMBUNG . . . .
 
Semoga om ts bikin izha jadi selingan nye anam cuma di tarik ulur , terus mba njnung tau kalo anam lagi jalanin ma izha , jadi kan sama 2 menderita keduanya,biar masih sama kaya judul

Para milf yang menderita



Hahahahahaha



Maaf suhu @Rarathe1987 corat coret dimarih
Wah masukan yang bagus huu .. saya tampung dulu huu , makasihh 😉😉🙏
 
Bro @Rarathe1987 👍😎👍 updatesnya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
sami sami huu 👍🙏
Matur Nuwun updatenya suhu 🙏
Akankah mas anam CLBK ama izha?
Bagaimana nasib nunung selanjutnya?
Apa saja taktik para predator2 yg ngincar nunung? Wkwkwk
Menarik untuk di nantikan kelanjutannya 😁
hmmm patut kita tunggu 🤣
Suwun apdet lanjutannya neng @Rarathe1987
sami - sami huu 👍🙏
makasi apdetnya @Rarathe1987

duh si Nunung walaupun kalah 1-0 masih tetap senyum dan bisa tertawa...
apakah senyuman nya ini bakal tidak ada lagi ?? 😉
 
Masih flashback
S Nunung nya blm d entot kontol orang baru
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd