Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
BAGIAN 17 A






2 HARI KEMUDIAN




POV NUNUNG


Aku saat ini masih lemas walau sakit kepala ku agak mendingan , selama aku sakit mas Anam selalu mengurus ku dengan telaten membawa kan nasi mengelap tubuhku dengan air hangat . Entah saat ini aku sakit sampai tidak kuat berdiri lama kalau enggak maka kepalaku langsung pusing sama mataku agak kabur .

Rian kadang membantu ayahnya mengambilkan air buat di kompres atau kadang memijat kaki ku , perasaanku senang aku bisa berkumpul lagi dengan keluarga ku dan berdo'a agar selalu di berikan sakinah mawadah warohmah . Pagi ini aku duduk depan rumah di temani mas Anam di sebelahku ia sedang mengerjakan tugas dari bos nya , aku melihat suasana pagi yang syahdu di pedesaan ini aku pun iseng foto dengan mas Anam tanpa sepengetahuannya .

Setelah itu aku buat story di dengan caption emote love berapi , aku pun melihat beranda Inst**ram berita para artis yang viral , aku terkejut melihat Agus menelpon ku aku pun panik dan mematikannya mas Anam menolehku curiga .

" Siapa itu telpon ma kok di matikan ? " tanya mas Anam .

Aku pun gugup ketika mas Anam mendengar dering hp ku walau sebentar , " Emm .. anuu .. mass itu temen kuliah ku dulu" jawabku tergagap .

" Kok gak di angkat kasihan dong , kalau temen mu ada perlu nya gimana ? " tanya mas Anam sedikit menatap ku curiga .

Aku sedikit lega mas Anam tidak terlalu menyelidik ku , " Iya mas ini aku chat temenku " jawabku pelan .

Mas Anam kembali fokus dengan latpop , aku pun mengechat Agus sambil melirik - lirik mas Anam takut melihat .

" Guss .. kok maen telpon aja sihh mbak lagi sama mas anam loh " ucapku sebal dalam chat .

Setelah itu aku langsung menghapus riwayat chat , aku kembali menscrooll beranda IG lagi aku melirik mas Anam menutup laptop nya dan berjalan pergi ke dalam rumah . Aku pun mengikutinya dari belakang aku sedikit takut jika tadi mas Anam sudah curiga dengan telpon ku tadi , mas Anam masuk kedalam kamar dan langsung merebahkan tubuh nya di kasur .

Aku pun duduk di samping ranjang tidak berani menatap wajah nya .

" Tidur sini loh ma capek duduk terus diluar " ucap mas Anam memecah keheningan .

Perasaanku lega dan tenang ternyata tadi mas Anam masih belom curiga , " Iya mass " jawabku tiduran di samping nya .

Mas Anam menatap dengan wajah mesum , " Lihatnya biasa aja dong mass ihh " ucapku salah tingkah .

" Aku lagi pengen maa banget maa tapi mama lagi merah " jawab mas Anam dengan mimik sedih .

" Iya mama juga pengen tapi kan emang gak boleh ya gimana lagii , apa aku kocokin sini mas biar mas gak pusing " ucapku sambil menggigit bibirku .

" Sama di isepin juga ya maa " ucap mas Anam cengar - cengir .

Aku membalas dengan anggukan , aku pun melepaskan celana boxer nya dan terlihat penis yang sudah berdiri tegak , " Ishh udah keras aja sih mas " ucapku sambil mengocok pelan .

" Siapa yang gak ngaceng punya istri body nya bikin pala bawah pusing " jawab mas Anam tertawa .

Aku pun menunduk di tengah kedua kaki mas Anam yang sedang bersandar .

Karna aku masih magang dalam perkocokan , tanganku masih kaku dan kadang terlalu rapet genggamanku , mas Anam sudah beberapa kali mengeluh dengan kocokan ku barusan , " Pakek ludah ma atau dijilat atau di isep kepala nya gitu biar enak " ucap mas Anam sambil mengusap kepalaku yang tertutup hijab .

Aku agak jijik jika menjilat tapi demi kepuasan suami aku buang jauh - jauh sifat jijik ku , aku menjilat - jilat sambil memejam kan mata .

" Shh nah gitu maa betul gitu mah uhh .. bijinya maenin juga ma " ucap mas Anam meracau .

Aku pun menghentikan jilatan ku , mas Anam menatap heran " Kenapa berhenti ma ? " tanya mas Anam .

" Pusing kalo nunduk teruss " jawabku pelan .

Mas Anam pun berdiri di atas ranjang , " Sini mah kayak mas tadi " ucap mas Anam .

Aku pun duduk menyandar sambil selonjoran , mas Anam pun berdiri di depan wajahku tepat aku melihat penis serta biji mas Anam bergelantungan .

" Ayo maa jilat bijinya " ucap mas Anam .

Aku pun terpaksa menjilati nya sambil sambil mengocok penis nya , " Uhh geli maa , enak terus " erang mas Anam sambil membuka jilbab ku .

Aku merasakan bau agak apek serta asin ketika menjilati ujung penis , " Slrupp .. udah ya mass " ucapku menatap sayu .

" Ayo maa .. udah mau keluar lohh , dimasukin agak dalem ma ke mulut nya ayoo " ucap mas Anam memaksa .

Aku pun mencoba melahap nya dan maju mundur , aku sambil mengingat perkataan mas Anam dulu . Aku menyedot tepat di lubang kencing nya " Ohhh enakk bangett terus ma sepong kontol ku biar jago nanti " ucap mas Anam sambil menarik rambut ku pelan .

Aku menyepong dengan hati - hati takut terkena gigi meskipun agak kurang enak karna bulu kemaluan mas Anam terkena lubang hidung ku terus .

Clokchhh .. clockhh


" Ayo ma teruss ohh aku mau nymapek " ucap mas Anam .

Aku mendengar mas Anam akan keluar aku mencoba melepaskan kulumannya tapi , tangan mas Anam menahan kepalaku ia malah menyodok mulutku sampai terasa sampai di tenggorokan .

" Eghhh eghh hikss ,, hikss "

Wajahku berubah merah tangan ku memukul paha mas Anam sambil menatap nya , aku menangis karna tidak bisa bernafas .

Hingga tidak lama aku mas Anam orgasme dimulutku , " Ahh telen dong maa biar awet muda " ucap mas Anam tertawa .

Aku menangis dan mendorong nya , aku memuntahkan sperma yang lumayan banyak di lantai kamar " Hoekk .. cuhh hooekk " .

Tangan mas Anam memegang leherku dan aku langsung menangkis nya , " Maaf ma tadi kelepasan enak banget soalnya sepong nya mama " ucap mas Anam .

Aku tak menjawab nya aku bangun dan merapikan hijab ku dan keluar menuju kamar mandi untuk berkumur - kumur serta sikat gigi , aku kesal dengan mas Anam karna tadi terlalu kasar menurut ku meskipun aku ingin memuasakan suami ku tapi gak begitu juga , setelah itu aku pun kembali menuju kamar . Ketika memasuki kamar mas Anam sudah berpakaian rapi , " Mau kemana lagi mass .. kok rapi banget ? " tanyaku heran .

" Ada kilen maa yang datang ke kantor , aku disuruh pak bos untuk dampingin sekalian cari apartemen juga ma " jawab nya sambil merapikan dasi .

" Aku ikut .. " ucapku datar .

" Ngapain ikut .. di sini aja rian gimana ? " jawab mas Anam menatap ku .

" Ya di ajak lah ... " ucapku memaksa dan masih tetap dengan ekspresi datar .

" Nanti kalo aku rapat kamu nunggu dimana sama rian ? " tanya mas Anam duduk memainkan hp nya .

Aku pun terdiam memikirkan ucapan dari mas Anam , " Oh iya kalo mas anam lagi rapat aku nunggu dimana ya , ihh dasar nunung gak mikir dehh .. " batinku .

Mas Anam merapikan laptop nya , " Gimana mau nunggu aku dimana , udah lebih enak disini aja .. kok nyari capek aja " ucap mas Anam .

" Hemm .. yaudah kalo gak bisa ikut aku disini ajahhh " jawabku pasrah .

Mas Anam menghampiriku yang masih berdiri di depan pintu kamar ( Tinggal kusennya aja ) , " Bukan gak bisa maa .. gak ada tempat buat mama istirahat nungguin mass " ucap mas Anam mengelus pipiku .

" Iya .. iyaa terserah aku mau mandi aja " jawabku ketus .

Aku pun langsung mengambil handuk dan pergi tanpa menunggu mas Anam yang hendak bekerja , " Alesan aja kan bisa nyewa hotel daerah terdekat , bilang aja kalo malu bawa istrinya yang jelek gini " batinku kesal .

Aku pun memasuki kamar mandi dan melepas seluruh pakaian tak tersisa , ketika mengecek kemaluanku ternyata sudah berhenti keluar darah haid , aku pun langsung mensucikan nya dan mandi besar . Setelah itu aku keluar dengan melilitkan handuk sambil berjalan agak cepat takut di lihat orang lain , aku membuka koper melihat hanya tersisa daster tali satu , " Yahh .. gak ada daster lain dong , mana belum di cuci lain nya " ucapku lirih .

Aku pun memakai BH serta celana dalam berwarna sama pink dan memakai daster tali satu tersebut , aku sedikit tidak percaya diri karna saat ini aku sedang berada di rumah mertua takutnya aku dibilang gak pantes bukak aurat DLL . Aku pun memutuskan rebahan saja di kamar biar tidak di lihat orang , aku sedang asyik bermain hp Rian datang masuk kedalam kamar , " Maa .. aku keluar dulu ya mau maen sama temen - temen " ucap Rian duduk di tepi ranjang .

Aku pun bangun dan duduk di sebelahnya dan mengambil dompet yang berada di meja lampu tidur , " Iya jangan sampek sore takut nanti kakek nenek marah " jawab ku sambil memberikan uang 20 rb .

Rian pun langsung berdiri tersenyum , " Okee maa aman itu adek berangkat ya maa " ucap Rian mencium tangan ku .

" Iyaa hati - hati " jawabku .

Rian pun pergi keluar aku kembali tiduran sambil menscrool f* .. aku teringat bahwa Siti kemaren saat bertemu aku sikap nya berbeda , aku pun mencoba menelponnya sekalian bertanya kabar .

Tutt .. tutt .. tutt ..


" Hallo ada apa nung ? " ucap Siti mengangkat telpon .

Aku pun terheran biasanya Siti mengucapkan salam dulu , " Enggak cuma pengen ngobrol aja sit " jawab ku .

" Ohh .. nanti aja ya aku lagi sibuk " ucap Siti .

Aku pun bingung dengan sikapnya yang tiba - tiba berubah dingin , " Emm .. yaudah sit maaf ganggu aku pamit dulu assalamulaikum " jawabku .

Tak ada jawaban dari Siti malahan langsung dimatikan sambungan telpon , aku malas memikirkannya , " Biarin aja deh nanti aja kalo pulang aku samperin " ucapku lirih .


...................



POV ANAM




Aku saat ini sedang mengendarai mobil menuju kantor karna mau nyetor laporan , memang hari ini sangat bahagia karna aku sudah kembali nikah dengan Nunung , tapi disisi lain pikiranku tak bisa hilang dengan Izha entah sulit sekali melupakannya .

Awalnya aku ingin menemui nya tapi aku sungkan dengan Ainul jadi lebih baik aku tidak usah bertemu , tapi jika ingin berkumpul dengan Ainul aku harus memikirkannya agar Izha tidak mengetahuiku .


Itulah pikiranku saat ini , aku sudah sampai di area parkir kantor ketika hendak membuka pintu mobil hp ku berdering , aku pun melihat ternyata pak Lucky menelponku .

" Hallo selamat pagi pak anam ada dimana sekarang ? " tanya pak Lucky disambungan telpon .

" Ya pak selamat pagi juga ini pak saya sudah berada di parkiran kantor " jawabku masih duduk dimobil .

" Bapak bisa langsung ke Villa mentari di daerah batu soalnya saya lagi di situ " ucap pak Lucky .

" Ohh ... bisa pak saya langsung ke situ segera " jawabku sambil menghidupkan mobil .

" Yausdah saya tunggu pak anam nanti bilang kalo asisten saya gitu ya pak " ucap pak Lucky .

" Siap pak " jawabku .

Setelah sambungan di putuskan aku menginjak gas mobil menuju kota batu sambil menyambungkan dengan map takut nanti tersesat .

Ketika sedang memasuki wilayah kota Batu aku bakal melewati pesantren / kediaman Ainul awalnya aku ingin mampir sebentar tapi ku urungkan karna takut ada Izha , aku memelankan mobil ketika tepat berada di depan gerbang pesantren aku melihat seorang akhwat yang sedang bercengkrama dengan santri wati .

Akhwat tersebut ternyata adalah Izha aku yakin karna kemaren aku sangat ingat dengan wajahnya meskipun tertutup oleh cadar , karna kaca mobilku jernih . Aku takut kelihatan oleh Izha aku pun mengegas mobilku sedikit cepat .

" Izha kayaknya jadi ustadzah di situ , pantes banget udah cantik pinter agama cckck " ucapku lirih .

Ketika melihat map ternyata Villa yang aku tuju tidak jauh dari kediaman Ainul , aku pun membelokan mobil dan memasuki wilayah villa tersebut .

Setelah memarkirkan mobil aku keluar menuju villa yang di tempati pak Lucky , ketika sudah berada di depan pintu aku sungkan jika langsung masuk maka lebih baik aku menelpon pak Lucky terlebih dahulu .

Tutt .. tutt .. tuttt ..

" Hallo pak saya sudah di depan pintu pak " ucapku .

" Langsung masuk saja pak saya ada di ruang tengah kok " jawab pak Lucky .

Setelah mendapat izin aku memasuki villa tersebut ketika sudah masuk aku menoleh melihat ternyata mewah dan luas , aku pun masuk ke ruang utama terlihat sepatu yang berserakan di sekitar pintu masuk .

Aku pun masuk dan melihat pak Lucky yang duduk santai sambil merokok , " Duduk sini pak anam maaf kalo gak rapi " ucap pak Lucky .

" Gapapa pak santai aja " jawabku duduk di sofa .

Aku pun saling berhadapan dengan pak Lucky yang sedang fokus dengan hp nya , aku menunggu perintah kalau di suruh menyetorkan laporan .

Sekitar 10 menitan aku menunggu sambil mengecek laporan yang akan di setorkan , " Mari pak laporan nya mana saya cek " ucap pak Lucky menaruh hp nya .

Aku pun memberikan laptop ku , pak Lucky pun langsung menatap layar laptop ku .

Setelah sekitar 1 jam aku berbincang masalah perusahaan , " pak anam kalo mau spa atau yang lebih saya bisa panggilkan karyawan sini " ucap pak Lucky sambil meminum alkohol .

Aku mendengar spa atau lebih aku sedikit tergiur tetapi aku masih ingat dengan anak istri pak Lucky tersenyum menatap ku , " Kenapa pak takut ketahuan istri " ucap pak Lucky tertawa .

" Iya sih .. pak " jawab ku cengar - cengir .

" Ya sudah pak anam kalo mau tinggal bilang aja , masalah biaya aku yang nanggung santai aja , pak anam pernah kan pijat gituan ? " ucap pak Lucky sambil menghisap rokok .

" Sering pak kalau pijet tapi sekarang agak mikir " jawab ku sambil menghisap rokok .

" Ohh .. kirain takut karna masih pertama kali ternyata udah jagoan " ucap pak Lucky tertawa .

Aku pun teringat bahwa aku sedang mencari apartemen , " Hehe enggak pak saya masih junior pak hehe ..oh iya pak saya mau pamit dulu soalnya mau cari apartemen buat tempat tinggal " ucapku sopan .

" Lohh ... emang nya gak beli rumah aja pak , kenapa apartemen ? " ucap pak Lucky .

" Terlalu besar pak soalnya yang nempatin saya doang " ucapku menerangkan nya .

" Istri kamu gak di ajak ? " tanya pak Lucky .

" Enggak pak tetep di rumah , soalnya anak gak mau pindah ke Malang " jawabku .

" Ohh .. kasihan pak anam gak ganti oli kalo sibuk sampai gak sempet pulang " ucap pak Lucky tertawa .

Aku melihat pak Lucky sudah setengah mabuk dan ngomong nya udah ngelantur , " Aman pak nanti kalo pengen tinggal pulang " jawabku meladeni nya .

" Hahha .. udah cukup gajadi - jadi nyari apartemen nih pak anam kalo bercanda tetus " ucap pak Lucky .

" Hehe .. siap pak saya pamit dulu " ucapku berdiri sambil menenteng tas berisi laptop

" Iya pak makasih .. hati - hati di jalan " jawab pak Lucky bersalaman .

Aku pun keluar di dampingi oleh pak Lucky sampai didepan pintu masuk utama , aku pun berpamitan yang ke dua kalinya dan menuju parkiran .

Ketika sedang mencari kunci mobil aku terkejut ada seorang yang menepuk lengan ku , aku menoleh dan terkejut , " Zha ngapain disini kamu ? " tanyaku terkejut .

Izha yang sedang memakai cadar dan kacamata begitu cantik nya dia , " Nyariin mass lah , emang nya kenapa gak boleh ? " tanya balik Izha ketus .

" Emm .. gak masalah kok " jawab ku .

Izha diam memandangiku aku pun menatap nya biasa saja meskipun aku sadar ia sedang marah kepadaku gara - gara daku pergi tanpa pamit ketika sedang berada di rumah Ainul , " Awas ada mobil " ucapku menarik tangan nya .

Tidak ada obrolan sekitar 5 menitan dengan Izha matahari yang sudah bersinar dan cuaca pun agak panas hari ini , aku bingung dengan sikap Izha yang diam terus menatapku tajam .

" Udah gini aja zha , kalo gitu aku pamit pulang " ucapku memencet kunci alarm .

Izha tak menjawab malahan terlihat air mata nya yang mengembang di kantung mata nya , " Tadi naik apa zha ? kalo enggak bawa kendaraan sendiri aku anterin sini " ucapku heran .

Masih tak merespon ucapan ku malahan Izha menunduk , aku pun memberanikan diri mengangkat dagunya , " Izha bawa kendaraan sendiri gak " ucapku pelan .

Izha menggelengkan kepala , aku pun langsung menggandeng tangan nya dan mengantarkan nya ke pintu sebelah mobil . Bak seperti tuan putri aku membuka kan pintu mobil dan mempersilahkan masuk , syukurlah Izha langsung masuk tanpa kendala .

Aku pun menuju pintu kemudi dan duduk di sebelahnya , " Mau langsung di anterin pulang atau barengin aku makan dulu " tanyaku sambil menghidupkan mobil .

" Terserah " jawab Izha datar .

Mendengar jawaban seperti itu aku pun berinisiatif mengajak nya makan dulu baru ku antar pulang , aku membuka hp untuk map mencari restoran yang enak di sektiar kota ini .

Ketika sudah menemukannya aku pun menjalankan mobil menuju restoran seafood yang lumayan jauh , tidak ada obrolan apapun sikap Izha sangat dingin ia tak bermain hp atau apapun mata nya fokus menatap kedepan .

Aku pun memasuki restoran yang menurutku indah karna suasana nya pas dengan pegunungan , setelah memarkirkan mobil aku melepaskan sabuk pengaman melihat Izha yang masih diam saja , " Ayok turun zha udah nyampek kita " ucapku tersenyum .

Izha pun melepaskan sabuk pengaman nya , tak ada jawaban ia langsung turun dari mobil . Aku pun mengecek kaca mobil DLL sudah aman maka aku turun dari mobil , aku menghampiri Izha yang sedang berdiri di dekat mobil , " Ayok masuk " ucapku berjalan .

Ketika aku berjalan aku melihat Izha masih tidak berjalan dan tetap di sebelah mobil aku pun menghampirinya walau agak kesal dengan sikap nya tapi aku memilih untuk sabar , " Ayok zha jangan gitu dong " ucapku sambil menggandeng tangannya .

Aku pun berjalan bergandengan dengan Izha masuk kedalam restoran mewah tersebut , meskipun agak ekstrim karna aku takut ada yang mengenalku dan sebaliknya . Aku duduk di pojok pas sambil melihat pegunungan indah .

Tidak lama kemudian karyawan pun datang membawakan menu makanan , aku melihat menu yang masuk dalam seleraku " Mbak saya ikan bakar gurame satu sama teh hangat satu " ucapku kepada karyawan tersebut.

" Kamu apa zha ? " tanyaku kepada Izha .

Izha masih tetap diam saja dan tidak membuk buku menu makanan sama sekali , aku mulai agak terpancing emosi melihat sikap nya , " Mbak nya mesan apa ? " tanya karyawan .

" Sama aja mbak " jawabku sedikit emosi .

Setelah selesai memesan aku berdiri mengambil dua air mineral yang berada di kulkas , setelah itu aku kembali duduk di sebelahnya .

Izha diam melihat pegunungan aku pun memandangi wajah nya yang cantik dari samping aku terfokus dengan pipi Izha aku melihat seperti lebam di dekat telinga nya .

Aku pun memegang pelan pipi nya , Izha menoleh ke arah ku , " Ini kenapa kamu zha kok lebam ? " tanyaku serius .

Izha malah menangis aku dibikin pusing olehnya , " Pliss izha jawab jangan gini terus aku kayak bersalah banget tentang persitiwa itu " ucapku memohon .

Izha pun memeluk lengan ku aku pun melihat keadaan sekitar takut ada yang mengenali ku , " Kamu kenapa zha jatuh ? " tanyaku mengelus punggunya .

" Enggak mass " jawab nya tersedu .

" Teruss kenapa bisa gini ? " tanyaku lembut .

" Aaa .. aaakkk .. uuu di pukul saa .. mmmaaa aabbi " jawab Izha gagap .

" Beneran zha jangan bercanda loh " ucapku berusaha meyakinkan .

Izha mengangguk lemah , " Iya mass aku udah lama di giniin aku udah gak kuat coba aja dulu mass udah nemuin aku pas udah wisuda " jawab nya pelan .

Aku pun merasa bersalah dengan Izha karna kalau aku gak tergila - gila dengan dunia malam aku pasti sudah menikah dengan Izha .

" Kok bisa sampek dipukul gini kenapa emang nya kamu zha ? " tanyaku lembut .

" Banyak mass .. kalo biasanya gara - gara masakan nya kurang pas atau baju yang ketlisur gitu " jawab nya menangis

Aku kaget ternyata Ainul memukul Izha aku tidak menyangka dengan nya begitu kejam nya dia sampai rela memukul istrinya sendiri aku agak emosi dan tak terima karna Izha termasuk orang dekat ku .

Aku sadar juga karna aku kalo tidak di turutin kemauanku oleh Nunung aku pasti marah dan bertindak kasar , aku bingung kalo menyalahkan Ainul aku sendiri juga begitu .

Aku pun menunduk sadar diri dan menyesali perbuatanku selama ini , aku sampai tidak menyadari pesanan ku sudah datang Izha pun mencolek pinggang ku , " Mass .. kok malah diem mas kenapa ? " tanya Izha lembut .

Aku pun tersadar bahwa dari tadi aku melamun , " Enggak kok zha .. oh iya nanti ke dokter dulu ya biar di obatin " ucapku .

Izha tersenyum dan mengangguk , " Ayo makan dulu .. nanti aja ngomong nya lagi " ucapku sambil mencuci tangan di mangkok .

Izha pun berlutut mengambilkan nasi di piringku , " Kurang gak mas nasi nya ? " tanya Izha .

" Cukup zha " jawabku .

Izha pun mengambilkan Ikan gurame , " Aku suapin ya mas ? " tanya Izha sambil bersiap menyuapkan ikan serta nasi di tangan nya .

" Emm .. gak takut ada yang kenal zha nanti malah jadi masalah ? " ucapku .

" Hemm .. satu kali aja ya aku kangen nyuapin kamu " ucap Izha sudah mulai ceria .

Aku pun mengangguk dan melahap makanan yang di suapkan nya , setelah itu aku makan sendiri dan Izha juga makan sendiri .

Aku pun teringat dulu kalo ketemuan di pondok Izha selalu bawakan makanan dan aku di suapin oleh nya sambil mengumpat di belakang pondok , " Zha sini aaaa ' .. " ucapku melihat keadaan sambil memberikan suapan nasi .

Izha tersenyum dan melahap suapan yang aku berikan , setelah selesai makan aku megajak Izha keluar dari restoran karna sudah mulai ramai takut dilihat orang yang di kenal .

Setelah selesai membayar aku berjalan biasa dengan Izha menuju parkiran mobil setelah masuk aku ingat bahwa aku mau nyari apartemen , " Zha aku anterin pulang ya ? " ucapku menoleh Izha yang memasang sabuk pengaman .

" Enggak mau , izha gak mau pulang " jawab Izha cemberut .

" Lohh .. kok gitu .. pulang aja ya zha nanti malah di marahin sama ainul lohh gimana ? " ucapku menyarankan nya .

Izha terlihat berpikir aku pun langsung menjalankan mobil pelan sambil menunggu jawaban dari Izha .

" Gimana gak kasihan sama anak kamu kalo kamu gak mau pulang " ucapku membujuk nya .

" Tapi mass .. aku gak kuat tinggal sama abi " jawab Izha nada sedih .

Sebuah jawaban yang sulit ketika Izha sudah mengatakan seperti itu , " Terus izha mau tinggal dimana kalo udah gak mau sama ainul dipikir - pikir dulu jangan ambil keputusan saat sedang emosi " ucapku menasehatinya .

Izha terlihat mencerna ucapan ku , aku tau jika diriku ingin merebut Izha dari Ainul sangat lah mudah tapi aku tidak mau seperti itu kalau bisa hubungan Izha dan Ainul kembali harmonis lagi .

" Aku mau tinggal sama mass .. " jawab Izha pelan .

Aku terkejut mendengar jawaban dari Izha aku pun menghentikan mobil di swalayan biru , " Zha dekk .. mass udah punya istri nanti gimana kalau istri mas marah gak kasihan kah .. ke mas ? " ucapku pelan .

" Terserah mas aku mau digimanain yang penting adek sama mass hikss ,, hikss " jawab Izha menangis .

" Gak boleh gitu adekk .. "

" Yaudah mass kalo gak mau adek anterin pulang aja biarin adek di siksa sama abi !! " ucap Izha memotong pembicaraan .

" Dekk .. adekk dengerin mass dulu jangan bertindak aneh gitu " ucap ku mulai terpancing .

" Iya kan mass betul kan .. anterin adek pulang aja hikss ,, hikss ,, " ucap Izha menatapku sayu .

" Mas punya istri dek gimana perasaan nya kalo tau mas gini kalo diposisi adek gimana perasaan adek ? " ucapku pelan .

Izha diam menunduk entah aku pun merasa bersalah kepada Izha , aku pun terpaksa tidak mengantarkan pulang dulu dan aku ajak mencari apartemen buat tempat tinggal ku .

Aku pun menjalankan mobil menuju Malang , aku melihat Izha menunduk sambil memainkan kuku di tangan nya aku seperti merasa bersalah apakah ucapan ku menyakiti Izha . Aku agak kurang fokus menyetir sambil melihat Izha yang diam terus , mobil terus berjalan dan tak terasa adzan dhuhur di kumandang kan .

Aku pun mencari masjid terdekat untuk sholat terlebih dahulu , tak lama aku menemukan masjid aku pun membelokan mobil masuk .

Setelah selesai memarkirkan mobil aku melihat Izha yang tertidur menunduk , aku tidak tega membangunkan nya melihat wajah Izha yang pertama kali bertemu lagi aku kira dia sangat bahagia dengan Ainul ternyata dibalik senyuman manis nya ada sebuah penderitaan yang tak bisa aku bayangkan .

Aku menundukrakan kursi yang di tempati Izha pelan agar tak membangunkan nya , setelah selesai aku selonjorkan kakinya dan aku melepaskan jas milik ku setelah itu aku pergi menuju masjid .

Setelah selesai menunaikan ibadah aku segera menuju mobil takut Izha mencari ku , aku pun membuka pintu mobil terlihat Izha masih tidur lelap . Aku mencari toko terdekat di sekitar sini untuk membeli minuman , camilan dan rokok setelah berjalan di sekitar masjid aku menemukan toko dan membeli beberapa rokok , camilan serta minuman

Selesai membeli aku kembali menuju mobil , setelah sampai aku membuka mobil ternyata Izha sudah terbangun , " Maaf dek .. tadi mas tinggal sholat sama beli ini " ucapku menunjukan kantong plastik .

Izha tak menjawab nya sikap nya kembali seperti tadi , aku masuk kedalam mobil dan menjalankan menuju apartemen yang aku tuju .

" Maaf in mass ya dek kalau tadi ucapan mas mungkin menyakiti perasaan adek , mas gak tau selama ini kehidupan adek seperti apa jadi maafin yah " ucap ku sambil menyetir .

Izha hanya mengangguk lemah , " Ini di makan dek cemilan sama minuman nya maafin mass kalo gak cocok " ucapku tersenyum .

Izha membuka kantong plastik mengambil minuman green tea karna Nunung sangat suka dengan minuman itu jadi aku belikan Izha juga siapa tau suka , " Mass .. ini mau ke mana ? " tanya Izha sambil membuka tutup botol .

Izha membuka cadar dan meneguk minuman tersebut , " ke Malang , mas mau nyari apartemen buat aku tempati " jawab ku tersenyum .

" Ohh .. mas sekarang tinggal dimana sih kalo boleh tau ? " tanya Izha membuka tas kecil nya .

" Masih tetep di pasuruan dek , mas cari apartemen soalnya mas kantor nya di Malang biar gak bolak balik " jawabku sambil menyetir .

" Owhh .. istri sama anak mas kenapa gak tinggal disini " tanya Izha mulai hilang kesedihan nya .

" Istri sih mau dekk .. tapi anak ku gak mau soalnya udah enak di sekolahan nya jadi gak mau pindah sekolah gitu " jawab ku .

Izha manggut - manggut setelah selama mengobrol dengan Izha aku melihat map sudah dekat dengan apartemen , setelah masuk di area apartemen aku seperti biasa memarkirkan mobil di basement , " Mau disini apa barengin mas ? " tanyaku saling menatap nya .

" Ikut sama mass ajja .. " jawab Izha manja .

Aku pun turun setelah aku cek sudah aman mobil aku berjalan bareng dengan Izha , aku masuk kedalam lobby menanyakan apakah ada kamar kosong untuk di beli / sewa ternyata sama resepsionis di arahkan menuju ruangan CEO nya aku dan Izha masuk kedalam ruangan tersebut .

Setelah selesai bernegosiasi harga , aku sepakat membeli apartemen di sini .

Aku di beri kunci oleh Manager nya aku dan Izha menuju kamar yang nanti aku tempati , karna kamar ku berada di lantai 2 jadi harga nya agak mahal .

Setelah membuka pintu aku menggandeng Izha masuk kedalam dan menutup pintu tersebut .

" Bagus mass .. luas juga loh apartemen nya " ucap Izha sambil mengecek ruangan satu persatu .

" Emm .. iya bagus gak salah tadi aku ke sini " jawabku tertawa .

" Mass sini deh " ucap Izha duduk di ruang tamu .

Aku pun keluar dari kamar menghampiri nya , " Ada apa dek ? " tanyaku duduk di sebelahnya .

" Ceritain mass .. pada saat mas udah lulus itu " ucap Izha sambil melepas jilbab nya .

Aku terkejut dengan penampilan Izha ketika membuka jilbab nya rambut panjang nya yang agak pirang coklat , Izha senyum menatapku .

" Mass kok lihatin adek gituu buruan ceritain " ucap Izha cemberut .

Aku pun tertawa melihat tingkah nya , " Iya .. iya maaf mass kagum sama adek hehe " jawabku tertawa .





BERSAMBUNG .....
 
Suwun apdet lanjutannya neng @Rarathe1987
sami sami huu 👍🙏
Dan di mulai lah penderitaan nunung selanjutnya hahahaha


Makasih suhu up date nya keren hahahah


Tinggal pertanyaannya apakah njnung kegoda sama......
salah satu suhu yang paling antusias di thread ini 👏.. nahh kita patut melihat nya suhuu 😉
 
menarik ceritanya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd