Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN ( NO SARA )

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
BAGIAN 24





Pagi harinya ...






POV ANAM



" Bangun mass .. udah pagi libur gini malah tidur terus .. " ucap Nunung sambil membuka garden di jendela .


Aku pun membuka mata sambil menggeliat , aku melihat Nunung berjalan dengan wajah yang kurang nyaman di lihat .


BRAK ...


" Pasti gara - gara tadi malem .. orang lagi ada bapak kok masih maksa .. " ucapku dalam hati .

Aku pun bangun dan duduk di tepi ranjang sambil membuka hp , Izha mengechat w* .

" Mass .. besok lusa sidang nya ke departemen , adek berangkat sendiri aja ya .. kan mas lagi kerja " ucap Izha dalam chat .

Aku masih posisi nyawa belum terkumpul total tidak menjawab chat dari Izha .

" Ayahh .. " ucap Rian membuka pintu kamar .


" Masuk dek sinii .. ! " jawabku tersenyum .

Rian dengan wajah cengengesan pun masuk kedalam kamar dan duduk di samping ku , ia langsung memeluk lengan ku aku sudah faham pasti Rian ada mau nya .

" Mau minta apa dekk .. " ucapku sambil mengelus rambut nya .

" Hehe .. uang yah aku mau jalan - jalan sama temen sekolah " jawab nya cengengesan .

" Bentar dek .. ayah mandi dulu habis ini ikut ayah ke ATM " ucapku .

" Oke ayah ... adek tunggu di depan ya " jawab Rian girang .

Aku pun membalas anggukan , Rian pun berjalan keluar dari kamar dengan ekspresi bahagia aku pun berdiri mengambil handuk untuk segera mandi .

" Sekalian ke rumah ainul aja deh .. " ucapku lirih .

Aku berjalan keluar sambil membawa handuk , aku melihat Nunung sedang masak bersama Ibu , Aku pun masuk kedalam kamar mandi .


Setelah selesai mandi aku berjalan melewati Nunung yang sedang membawakan teh hangat entah untuk aku atau Rian karna jarang Nunung bikinin kopi pagi hari meskipun minta di bikinin pasti gak di bolehin , Nunung hanya melirik ku sinis aku pun tidak terlalu menanggapi nya .

Ketika masuk kedalam kamar aku pun berkaca melihat perut ku sepeti orang hamil , " Fitnes seru sih ini .. biar perut ini kempes " ucapku dalam hati .

Nunung masuk dengan wajah jutek nya , " Mau kemana mass .. libur gini masih keluar aja gak pengen gitu ngumpul sama keluarga nya " ucap Nunung berdiri sambil menutup pintu .

" Mau narik uang di ATM rian soalnya minta uang , sekalian mau mampir ke temen " jawabku sambil membuka lemari .


" Temen siapa ? " tanya Nunung .


Aku menoleh ke arah nya , " Pondok kenapa ? " tanya ku balik .

" Aku ikut .. ! " jawab Nunung ketus .


Aku tak membalas omongan nya karna aku cuma ingin bertemu dengan Ainul untuk menanyakan apa yang di ucapkan ke Izha , aku mengambil kemeja berwana hitam kotak - kotak dan memakai celana jeans , Nunung pun berjalan membuka lemari milik nya aku hanya melirik sekilas .

Aku sambil memakai kemeja ku sambil melihat Nunung menaruh baju gamis nya di ranjang .

" Bentar .. mau mandi dulu " ucap Nunung membawa handuk .

" Ngapain ma .. ikut aku cuma ketemu di rumah nya doang , enggak di cafe atau apa gitu " jawabku kesal melihat tingkah nya .

" Kenapa sih mass .. gak di bolehin ikut sama kamu , mas malu bawa istri kayak gini ? " tanya Nunung terlihat air matanya menggenang di kantung mata nya .

Aku menghembuskan nafas mencoba untuk tidak terbawa emosi , " Ngapain aku malu .. tapi aku bilang buat apa sampai ikut .. aku cuma ketemu ngobrol - ngobrol aja di rumah nya palingan sebentar doang " jawabku pelan .

" Gak percaya aku .. " ucap Nunung melemparkan handuk nya .

Aku pun hanya bisa mencoba agar tidak terbawa emosi sehingga diriku tidak sampai membentak atau main tangan .


BRAK ...


Pintu tertutup dengan keras untuk yang kedua kalinya pagi ini , aku tetap untuk menemui Ainul aku memakai topi merek apparel manchester united aku berjalan sambil membawa tas selempang di dada .

Ketika keluar kamar untung saja Bapak Ibu berada di depan rumah kemungkinan gak bakal denger kalau aku sedang cekcok , aku berjalan mobil dan tak melihat keberadaan Nunung .

" Ayok dek .. " ucapku berdiri di depan pintu rumah .

" Yokk .. adek bawa motor sendiri ya .. " jawab Rian berdiri .

" Mau kemana nakk .. ? " tanya Bapak duduk di kursi .

" Narik uang di ATM kakek .. " jawab Rian .

Aku pun berpamitan kepada bapak sambil bersalim , aku berjalan menuju mobil ku .

Aku masuk kedalam mobil sambil memanaskan nya sebentar , aku melihat Nunung yang sedang mengintip di jendela depan .

" Biarin aja deh .. nanti aku beli'in apa ya biar gak marah terus capek lihatin nya " ucapku sambil memundurkan mobil .

Aku pun menginjak gas mobil di ikuti Rian dari belakang , aku mengambil hp di dalam tas sambil menyetir .

Aku ingin meminta nomer telpon Ainul kepada Izha .


Tutt ... tuttt ..


" Hallo assalamulaikum mass " ucap Izha dalam sambungan telpon .

" Walaikumsalam .. dek minta nomer telpon nya inul boleh " jawabku sambil memasang earphone yang baru saja aku beli kemaren .

" Buat apa mass .. " tanya Izha .


" Buat nanyain ada di rumah nya gak gitu .. aku mau silaturahmi ke rumah nya " jawabku santai .

" Enggak usah mass .. " ucap nya ketus .

Aku pun merasa mungkin Izha masih sakit hati , jadi agak sensitif mendengar nama Ainul .

" Hemm .. yaudah kalo gitu assalmulaikum " ucapku agar tidak semakin panjang pertanyaan nya .

" Mass .. sebentar adek mau ngomong dulu .. " ucap Izha .

" Nanti aja dek .. mas lagi nyetir mobil nanti aja biar santai .. " jawab ku masih fokus menyetir .

" Emm .. yaudah deh mass waalaikumsalamn " ucap Izha pelan .

Sambungan pun terputus aku menaruh hp di kursi sebelah bersama earphone , aku pun membelokan mobil di tempat ATM .

Rian berhenti di sebelah ku , aku membuka kaca sambil memberikan kartu ATM kepada Rian .

" Kamu ambil 5 juta ya dek .. pin nya 002211 " ucapku .

" Oke yah .. " jawab Rian mengambil ATM .

Aku pun menunggu Rian selesai menarik uang , sambil membuka hp takut ada tugas kerjaan mendadak dari pak Lucky .

" Ayah .. ini 5 juta kan ? " tanya Rian memberikan uang tersebut .

" Iya .. nihh buat adek jangan cerita ke mama mu kalau ayah kasih uang segitu simpen jangan boros ya " jawabku memberikan uang 1 juta .

" Wahh .. makasihh ayah .. iya yah gak bakalan cerita kok " ucap Rian terperangah .

" Yaudah ayah mau ketemu temen dulu , di taro yang rapi biar gak hilang uang nya " ucapku mengingatkan nya .

" Iya yah ... adek mau ke maen dulu ya assalamualaikum .... " ucap Rian mencium tangan ku .

" Walaikumsalam .. " jawabku .

Rian pun pun naik motor dan pergi ke arah jalan pulang , aku pun langsung menginjak gas mobil menuju pondok Ainul .


Sekitar 1 jam perjalanan dari Pasuruan menuju kota Batu meskipun ada sedikit macet ketika keluar dari tol , aku pun sudah memasuki wilayah pondok tempat kediaman Ainul .

Aku memarkirkan mobil di balai pertemuan , setelah itu aku berjalan sambil menghidupkan rokok menuju rumah Ainul .

Ketika sudah sampai di depan rumah Ainul , terlihat Ainul sedang berbicara perempuan entah dengan siapa aku pun menunggu di depan rumah nya duduk di lantai sambil menghisap rokok .

" Namm .. masuk sinii ngapain duduk di situ " ucap Ainul berdiri di belakang ku .

" Ehh .. nul ada orang lain gak enak takut ganggu .. aku " jawab ku berdiri .

Aku dan Ainul pun bersalaman saling berpelukan .

" Enggak itu mertua baru gua haha " ucap Ainul tertawa pelan .

Aku pun terkaget padahal Ainul belum resmi berpisah dengan Izha tapi ia sudah bersiap untuk menikah lagi , emang jodoh gak kemana .

" Yang bener ahh .. masak kok cepet ? " tanyaku ekspresi kaget .

" Iya sumpah mana pernah aku bohong nam .. " jawab Ainul terlihat serius .

Aku pun manggut - manggut percaya dengan ucapan nya .

" Ayok masuk .. atau duduk di gubuk situ aja gimana ? " tanya Ainul sambil menunjuk gubuk dekat sawah .

" Boleh .. di gubuk situ aja malu kalau disini wkwkkw " jawabku tertawa pelan .

" Yaudah .. kamu tunggu situ dulu ya aku bikinin kopi bentar " ucap Ainul .

Aku pun membalas anggukan , setelah itu aku berjalan menuju gubuk yang tidak jauh dari rumah nya .

Aku duduk sambil membuka hp banyak chat dan VN dari Izha terutama , aku pun membuka VN terlebih dahulu mumpung Ainul belum datang .

" Mass .. ke rumah abi ya ngapain sihh katanya gak jadi .. mas bohong bikin adek males aja " ucap Izha terdengar nada nya kesal .

Aku pun kaget karna Izha kok sampai tau kalau aku lagi ke rumah Ainul , " Kamu tau darimana dek .. ? " tanyaku panik .

Izha pun membaca chat ku , ia mengirimkan sebuah foto berada di depan pesantren .

" Adek tunggu di balai aja jangan di pinggir jalan .. ya pliss turutin omongan nya mass ya " ucapku memohon .

" Ya " jawaban singkat dari Izha .

Perasaan ku sedikit lega karna Izha masih berada di dekat ku , " Kok bisa .. ya izha sampek kesini , gak mungkin kan dia di kabari temen nya .. huftt " ucapku lirih .

Ainul pun datang sambil membawakan dua gelas kopi , aku langsung tanggap dan mengambil satu persatu gelas kopi tersebut .

Aku duduk bersama Ainul sambil memikirkan cara ngomong biar gak salah faham ke Ainul juga .

" Gimana sehat nam .. ? " tanya Ainul sambil menyeruput kopi .

" Sehat alhamdulillah kamu gimana ? " tanyaku balik .

" Sehat juga alhamdulillah nam ... " jawab Ainul .


Aku pun masih bingung cara ngomong ke Ainul tentang Izha bagaimana .


" Oh iya .. kapan kamu nikah lagi jangan lupa lah undangan nya .. " ucap ku sambil merokok .

" Haha .. aman aku minta nomer hp mu dulu biar enak ngirim alamat nya " jawab Ainul memberikan hp nya .

Aku pun mencatat kan nomer ku didalam kontak hp Ainul , " Ini nul .. " ucapku memberikan hp nya .

" Nam .. " ucap Ainul tampak wajah nya serius .

Aku pun langsung mematikan rokok , " Ya .. nul " ucapku .

" Aku titip anak ku ya .. jaga baik - baik kalau bisa aku minta tolong anggap aja itu anak mu sendiri gitu " ucap Ainul terlihat sedih .

Aku pun agak terkejut ternyata Ainul sudah mengetahuinya , " Iya pasti .. itu tetep anak mu lah nul ... kalo mau ketemu bilang sama aku biar aku anterin ke sini , aku ngerti kok pasti Izha gak bakal izinin anak mu ketemu sama kamu " jawabku sambil menyeruput kopi hitam .

Ainul tampak tersenyum sambil memeluk ku , " Makasih banyak loh nam .. aku gak nyangka kalau kamu udah berfikir sejauh itu , izha udah pasti marah ke aku nam kemaren aja kayak gimana gitu aku mau ketemu sama anak ku " ucap Ainul melepaskan pelukan nya .

" Iya gimana lagi .. nul izha kan masih tersakiti banget , maaf loh ya nul bener kata izha kamu suka maen tangan ? " tanyaku serius .

" Jujur sih iya ... ketika mood ku lagi jelek banget atau lagi jenuh pikiran gitu bukan karna izha bikin kesalahan , makanya aku niat nya ingin berubah dan tetap bertahan dengan izha tapi ya kamu faham lah " jawab Ainul .

" Owh .. yaudah aku do'a in semoga ini pernikahan terakhir kamu .. sama istri ini aku minta tolong berubah aja nul .. " ucapku menasihati nya .

" Aminn .. pasti namm oh iya izha sama kamu gimana ? .. gak mungkin dong kamu punya istri dua " tanya Ainul tertawa .

" Haha .. enggak ada hubungan apapun sihh cuma sebatas teman aja .. saat ini aku memang murni menolong agar bisa menghidupi nya sama anak - anak nya .. " jawabku .

" Aku pasti bakal membiayai anak ku kok , cuma kemaren aku niat nya gertak aja siapa tau izha mikir untuk gajadi pisah .. tapi ya gimana lagi takdir udah berkata .. " ucap Ainul menyulut rokok .


" Syukur kalo deh kalau ternyata kamu cuma gertak , aku gak percaya sih kalau kamu bakal setega gitu ke anak mu nul , aku sendiri juga jadi bapak dan merasakan posisi dimana sama kayak kamu " jawabku .


" Oh iya .. kedepan nya gimana kamu nam cara ngejelasin ke istri mu tentang izha gak mungkin dong selama nya kamu bakal nutupin itu daripada ketahuan mending bicara aja terang - terangan .. kalau jackpot sih dapet bini 2 hahah " ucap Ainul .

Aku pun tersenyum sambil menggaruk - garuk kepala , " Masih aku pikirin nul .. do'a in aja jackpot jangan yang lain wkwkkw " jawabku tertawa .


Aku pun mengobrol membahas dari permasalahan masing - masing hingga tidak bertemu arah lagi , aku sudah lama tidak mengobrol bercanda gurau seperti ini dengan Ainul jadi mumpung masih liburan aku pun ngobrol sepuas - puasnya .



Agar tidak terganggu dari Nunung atau pun yang lain karena aku mematikan daya hp ku .



. . . . . . . . . .


Ketika sedang asyik mengobrol terdengar suara adzan dari masjid di pondok , " Gak kerasa ya namm .. udah dzuhur aja " ucap Ainul mematikan rokok nya .

" Iya .. nul aku mau balik dulu ya , di tungguin izha soalnya di balai " jawabku sambil memasang tas .

" Owh .. iya deh makasih ya dah mampir , lain kali kesini lagi loh .. " ucap Ainul turun dari gubuk .

" Iya aman .. pokok nya kalau libur kerja aku usahain bakalan kesini kok " jawabku .

" Yaudah aku langsung duluan ya nul , assalamualaikum .. " ucapku bersalaman .

" Walaikumsalam .. hati - hati nam titip anak ku sekali lagi " jawab Ainul

Aku tersenyum mengangguk , setelah itu aku pun berjalan menuju balai pertemuan menemui Izha yang daritadi menunggu ku .

" Wahh .. bakalan habis ni aku , sampek dzuhur dia nungguin aku waduhh .. " batinku khawatir .

Aku pun sedikit berlari agar cepat sampai di balai , ketika sudah berada di depan balai aku pun menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan Izha .

Aku pun menghidupkan daya hp ku , " Mana ya .. " ucapku dalam hati .

Ketika hp sudah aktif banyak sekali misscal dari Izha dan Nunung , aku pun langsung menelpon Izha .


TUTT .. TUTTT .. TUTTT ..

" Nomer yang anda tuju tidak dapat di hubungi coba beberapa saat lagi " ucap operator dalam sambungan telpon .

" Duhh .. gak aktif lagi huftt kemana lagi ya " ucapku sambil menghembuskan nafas .

Tiba tiba sebuah cubitan yang sangat menyakitkan seperti digigit semut merah berada di pinggang ku .

" Aduh .. aduhhh " ucapku memegangi tangan si pencubit sambil menoleh ke samping .

Ternyata Izha yang memakai cadar sambil menggendong anak Nayla yang sedang tidur berada di sebelahku .

" Sakit .. loh dekk aduhh " ucapku sambil menggosok gosokan tangan di area cubitan .

" Ayok pulang .. mass " ucap Izha berjalan mendahuluiku .

Aku pun langsung berjalan mengikuti nya dengan perasaan bersalah , setelah sampai di depan mobil aku membuka kan pintu untuk Izha aku pun masuk kedalam mobil duduk di kursi kemudi .

" Enak banget ya .. ngobrol santai di gubuk gak mikirin orang yang lagi panas - panas nungguin berjam - jam, kenapa gak sekalian tidur di situ " ucap Izha dengan nada menyindir .

" Maaf dong dekk .. udah lama aku gak ngobrol santai sama dia " jawabku cengengesan .

Aku tidak menyebut nama Ainul karna disisi lain Izha sedang sakit hati dengan nya , aku pun menjalan kan mobil keluar dari pondok .

" Adek maafin tapi awas kalau bohong lagi , untung aja adek udah feeling kalau mas bakalan tetep kesini , coba aja aku gak kesini mungkin mas gak bakal jujur " ucap Izha .

" Iya janji dekk .. jangan marah gitu dong tuh diliatin nayla sampek gitu " jawabku sambil menoleh sebentar .

" Adek pegang omongan mass .. " ucap Izha sambil mengepalkan tangan .

Aku pun tersenyum melihat Izha yang bergaya selayak nya orang kejam , aku pun hanya mengeluarkan jempol ke arah nya .

Aku pun fokus menyetir sambil mencuri - curi mata , Izha pun melepaskan cadar nya sambil merapikan lagi hijab nya .

" Mimii .. nenn .. " ucap Nayla terbangun menangis .

Izha pun dengan sigap melepaskan resleting gamis nya di depan ia langsung mengeluarkan payudara jumbo nya dan Nayla pun diam menyusu , aku sedikit terperangah melihat payudara milik nya walau sudah pernah aku rasakan .

Izha tersadar langsung mencubit lengan ku pelan , " Mata di jaga .. dasar bapak - bapak mesum " ucap Izha melotokan mata .

Aku pun cengengesan melihat begitu galak nya dia , Izha adalah orang yang bisa membuatku kicep ketakutan selain orang tua ku dari dulu aku ketika mondok saja aku di insafkan kenakalan ku olehnya walaupun sebentar .

Karna jarak antara Malang batu lumayan dekat , tak lama aku sampai di rumah Izha dengan keadaan Izha tertidur sambil menyusui .

Aku pun turun membuka gerbang rumah , setelah itu aku masukan mobil kedalam .

" Dek .. udah sampai " ucapku pelan takut Izha kaget .

Izha pun langsung membuka mata melihat sekitar , " Adek ketiduran ya mass .. aduhh kaki ku kram " ucap Izha sambil melepaskan emutan Nayla .

Aku pun turun dan membukakan pintu , " Sini mass bawa , sekalian tidurin ke kamar " ucapku sambil menjulurkan kedua tangan .

Izha pun memberikan Nayla kepada ku , aku pun berjalan sambil menggendong Nayla . Ketika masuk kedalam rumah keadaan sangat sepi hanya ada baby sister yang sedang menonton tv di sebelah nya Salsa sedang tidur nyenyak .

Aku pun menuju ke kamar Izha dan menaruh Nayla sangat pelan , setelah itu aku pun turun kembali .

" Mas langsung pulang ya dek , takut di cari'in sama orang di rumah " ucapku berdiri di ruang tamu .

" Emm .. yaudah mas kalau mau balik " jawab Izha terlihat lesu .

Aku pun menghampiri nya sambil ku pegang kedua pipi nya , " Besok mass .. mampir kalau pulang kerja kok " ucapku tersenyum .

Izha pun saling bertatap wajah dengan ku , " Iya mass .. adek faham keadaan mas hati - hati ya kalau pulang " jawab Izha membalas senyuman .

Aku pun agak salting ketika Izha tersenyum sangat manis , wajah nya membuat hatiku ku adem .

" Mas balik ya assalamualaikum " ucapku melepaskan pegangan pipi .

" Walaikumsalam mass .. kabarin kalau udah nyampek " jawab nya mencium tangan ku .

" Cupp .. iya pasti " ucapku mencium kening nya .

Kedua pipi Izha langsung bersemu merah , aku pun berjalan keluar menuju mobil di ikuti Izha .

Aku pun masuk kedalam mobil dan Izha membukakan gerbang , mobil pun berjalan keluar .

Aku membuka kaca mobil sambil melambaikan tangan , setelah itu mobil pun berjalan menuju rumah ku .




. . . . . . . . . . . .



SKIPPP




Karena kondisi macet parah aku sampai di rumah ketika hampir maghrib , aku pun keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah aku melihat Ibu ku yang sedang duduk di ruang tamu menonton tv .

" Assalamualaikum buu " ucapku berlutut mencium tangan nya .

" Walaikumsalam lee .. darimana aja toh kamu ini , istrimu loh nyariin daritadi sampek gak mau keluar kamar sana samperin gak usah cekcok , jadi suami harus mengalah lee " jawab Ibu menasihati ku .

" Iya bukk .. anam mau ke kamar dulu ya bu " ucapku mengangguk .


Aku pun berjalan menuju kamar , " Assalamulaikum .. " ucapku sambil membuka pintu kamar .

Nunung hanya menoleh saja setelah itu ia meneruskan menyetrika baju , aku pun langsung melepaskan kemeja serta celana .

Aku membuka lemari mengambil sarung beserta kostum kebanggaan jelas nya , setelah itu aku menaruh kostum di ranjang .

Karna suasana lagi kurang baik ditambah Nunung sepertinya kembali marah kepadaku , aku tidak mendekat dulu ke dia karna sudah pasti sensitif , aku pun mengambil handuk dan pergi mandi .


Ketika selesai mandi aku berjalan melewati Bapak dan Ibu yang sedang duduk bersama sambil menonton tv , aku masuk kedalam kamar dan melihat Nunung yang selesai menyetrika baju . Aku tidak terlalu memikirkan sikap Nunung karna sama saja jika aku mencoba menjelaskan nya malahan takut cekcok .

Terdengar suara adzan maghrib , aku sedang duduk sambil memakai deodorant . Setelah rapi dan tubuh sudah segar aku duduk di ranjang sambil membawa hp .

Aku pun mengechat Izha mengabari bahwa aku sudah sampai di rumah .

" Dek .. mass udah sampek jangan chat dulu ya .. sampai mas chat lagi faham kan " ucapku dalam chat .

Setelah itu aku menaruh hp ku di meja , karna tubuhku agak pegel aku pun tiduran sambil menunggu untuk sholat sendiri di rumah .

" Gak pengen sholat ya mas .. udah gak deket sama keluarga .. sholat aja masih males - malesan .. gimana mau ayem rumah tangga nya .. deket sama tuhan nya sendiri aja enggak " ucap Nunung berdiri di atas sajadah .

Aku pun kaget ketika mendengar Nunung menyindirku , aku baru menyadari bahwa barusan aku terlelap .

" Oh .. " jawabku datar .

Aku pun keluar sambil memakai baju koko serta songkok hitam , aku mengambil wudhu' di kamar mandi sekalian sholat di kamar Rian karna di kamar Nunung sedang sholat dan biasanya sekalian mengaji .

Setelah selesai sholat aku pun kembali masuk kedalam kamar Nunung sedang duduk mengaji suara nya serak .

" Rian kemana ? " tanyaku sambil menaruh baju koko di gantungan .

Nunung tak membalas ucapan ku , aku pun agak terpancing emosi pun membanting jam tangan yang sedang tertata rapi di meja rias .


CETAR ..


" Mas kenapa sihh .. ya ampun itu jam tangan .. aku lohh " ucap Nunung kaget .

Nunung pun langsung berdiri melihat jam tangan miliknya yang aku banting barusan .

" Apaan sih kamu itu mass .. jam ini berharga lohh pemberian kamu malah di banting .. marah - marah gak jelas egois banget .. ! " ucap Nunung menangis sambil memunguti serpihan kaca .

" Ngomong apa barusan ? " tanyaku membentak .

Aku pun berjalan mendekati Nunung , " Ampun mass .. " ucap Nunung berteriak sambil menutup wajah dengan tangan nya .

Pintu kamar pun terbuka aku menoleh ternyata Ibu masuk menghampiri Nunung , " Ada apa toh .. sehh lee ndukk maghrib - maghrib udah bertengkar aja .. ada apa sini jelasin nduk " ucap Ibu .

" Enggak bukk .. gapapa kok " ucap Nunung mengusap air mata nya .

Ibu pun menatapku tajam aku pun takut dan menunduk , " Kamu keluar lee .. " ucap Ibu .

Aku pun menangguk pelan dan berjalan keluar kamar .




...............




POV NUNUNG




" Udah cuppp ... gak boleh nangis nduk " ucap Ibu sambil mengelus punggung ku .

Aku pun mengangguk sambil mengusap air mata ku .

Sebenarnya tadi aku ingin menanyakan darimana saja tadi siang gak bisa di hubungin sama sekali , tapi aku takut di tambah semalam aku semakin curiga kepada mas Anam ia terlihat tidak bergairah sama sekali dengan ku bahkan biasa nya mas Anam selalu banyak gerak ketika sedang bersetubuh , tetapi semalam ia tampak begitu malas , sampai - sampai ia hanya diam seperti patung .


" Udah agak tenang nduk ? " tanya Ibu sambil memegangi tangan ku .

Aku pun menghirup nafas lalu ku hembuskan , " Udah buk .. " jawabku berusaha tersenyum .

" Ceritain semua perbuatan anam selama ini sama kamu nduk " ucap Ibu .

Aku menggelangkan kepala , aku takut Ibu nanti akan marah ke mas Anam dan berlanjut ke diriku yang bakal di marahin oleh mas Anam .

" Kenapa takut sama anam ? .. ibuk gak bakal marahin atau cerita ke dia kok .. kamu cerita aja semua nya dengan jujur nanti ibu pasti bantu kok " ucap Ibu meyakinkan ku .

" Enggak papa kok buk .. beneran nunung udah biasa buk cekcok - cekcok kecil kayak gini " jawabku mendundukan kepala .

" Beneran gak usah di pendam sendiri nanti malah stress , ibuk beneran gak tau kalau rumah tangga kamu sering cekcok terus ibu taunya pas udah nikah siri itu ... tapi ibu percaya kok kalau kamu anak baik nduk " ucap Ibu .

" Iya buk beneran .. mas anam sama nunung udah biasa gitu kok nanti pasti baikan lagi kok " ucapku pelan .

" Yaudah .. kalau gitu nduk .. ibu mau nemenin bapak dulu ya .. " jawab ibu berdiri .

" Iya bu makasih .. " ucapku tetap menunduk .

Ibu pun berjalan keluar dari kamar , aku pun langsung tiduran melanjutkan tangis ku yang aku tahan barusan .

Aku menutup wajah dengan bantal agar suara tidak terlalu di dengar sampai luar kamar , " Hikss ,, hikss ,, mass sampai kapan gini terus mass " ucapku sambil mencekram sprei .

Aku meluapkan emosi ku dengan menangis dan menjerit sekeras - keras nya , " Ya Allah .. dosa apa hambamu ini sehingga di beri cobaan yang amat berat " ucapku terus menangis .

Terdengar suara adzan isya' , aku pun menghentikan tangisan ku aku bangun dan duduk ranjang .

Melihat gagang pintu terbuka , aku langsung menunduk ketakutan , mas Anam membuka lemari entah mencari apa aku hanya menunduk tak berani melihat nya .

Ketika mas Anam keluar kamar kembali , aku pun melihat baju nya di masukan kedalam koper aku mulai panik berpikir kalau mas Anam meninggalkan ku mungkin bisa jadi meminta cerai .

Mas Anam kembali masuk sambil membawa jaket nya , " Mass .. mau kemana lagi ? " tanyaku pelan .

Mas anam tidak menjawab pertanyaan ku , ia masih sibuk sendiri dengan menata baju nya .

" Mass .. mau kemana lagi ? " tanyaku lagi .

Mas Anam tetap tak merespon ku lagi , aku pun turun dari ranjang dan memeluk nya dari belakang .

" Mas mau kemana lagi .. hikss ,, aku istrimu loh mass ,, " ucapku memeluk erat .

" Iya aku ngerti kalau kamu istriku emang nya ada apa terus ? kamu pikir aku lupa ingatan gitu .. " ucap mas Anam .


Aku pun tertawa pelan sambil terus memeluk nya erat , " ihh malah ngelawak gak lucu tau " ucapku pura - pura cemberut .

" Udahlah .. aku mau beres - beres dulu " ucap mas Anam melepaskan pelukanku .

" Sini aku aja mass .. " ucapku mengambil baju yang ia pegang .

" Gak usahh .. aku masih bisa kok " jawab mas Anam merebut baju nya .

Aku hanya diam menghembuskan nafas kesal , sebenarnya aku ingin memberikan perhatian walau hanya sebatas merapikan baju yang ia bawa kerja besok .

" Terserah kamu deh mass .. " ucapku pasrah .

Aku pun berjalan keluar kamar , meninggalkan mas Anam sendiri di kamar aku pun duduk di depan rumah sambil memikirkan masa depan rumah tangga ku . Aku berpikir untuk mencoba ikut ke Malang agar ia aku tau gerak - gerik nya . Karena aku masih belum percaya 100 % kalau mas Anam sama sekali gak ada selingkuhan atau sekedar teman dekat di Malang .


" Apa gara - gara punya simpanan jadi aku pernah di ajak ke Malang ya .. bahkan ikut keluar bareng aja gak mau " ucapku dalam hati .


Ketika aku melamun memikirkan masalah antara mas Anam punya simpanan wanita atau enggak .

" Ada telpon tuh dari temen nya " ucap mas Anam .

Aku pun terkejut menoleh ke arah nya , " Pelan mass .. kaget tau " jawabku mengelus dada .


Aku pun berjalan agak cepat menuju kamar , " Ya ampun .. ngapain nelpon aduhh " ucapku kaget menatap layar hp .









BERSAMBUNG . . . . .
 
menarik ceritanya
 
Kondisi memanas lagiiii eng ing eng wkwkwkwk...
Matur sekar langkung jeng @Rarathe1987 atas update lanjutannya
Mungkin tidak ada kata damai 😆
Waduh tau2 udah ketinggalan 2 update nih 😅
Anam di tampol dikit bole gk sih ?Wkwkwk
Kasian nunung di bikin kentang kemana-mana 😤
Sepertinya agus telepon tidak tepat pada waktunya nih 🤔
Btw, Matur Nuwun updatenya suhu 🙏
Muantulll 👍
jangan huu kasiha dong anam nya kwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd