Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pengalaman Ekshibisionis Pas Masih SMA

Cerita panjang lebar atau Cerita pendek ber-bagian

  • Cerita panjang

  • Cerita pendek ber-bagian


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Asik nih ceritanya.. buka tenda ah sambil mainin jonson.. :semangat:
 
Lanjut sis, sewaktu eksib pernah gk ada yg tiba2 meluk dri belakang smpe berlanjut.
sma dikasih bumbu mulustrasinya
 
keren Nisa

Ada rencana exhib dalam waktu dekat?
 
Waahh, mantab nih... Suka banget ama genre sekolahan gini...
Lanjutkan sist
 
Maaf telat karena aku lupa save jadi harus ketik ulang lagi
Ada yang tanya ke aku
"kenapa nekat berdiri di atas meja ?" dan "Gak takut ketahuan terus jadi viral".
Aku lupakan jelaskan baju apa yang aku pakai pas saat itu. Aku pakai jilbab warna hitam, baju yang aku pakai berupa kemeja warna biru tua, sama celana kain panjang agak ketat sih karena sudah lama warna biru muda pudar . Karena
aku pakai jilbab, jadi aku berani berdiri di atas meja dan berharap wajahku tertutupi dengan jilbabku.

Bila aku pakai ( Kalimat ) artinya penjelasan atau penggambaran.
Maaf, karena belum ada mulustrasi karena aku belum bisa menggunakan fiturnya.
Silahkan dinikmati

Bagian Kedua

Setelah menaruh kunci perpustakaan di ruang tata usaha, aku langsung pergi ke parkiran sepeda di sebelah gedung sekolah. Aku melihat masih banyak sepeda dan ada sekumpulan kakak kelas cowok yang lagi bicara. Aku harus melewati mereka untuk sampai sepedaku. Ketika aku melewati mereka, aku bisa merasakan pandangan mereka ke tubuhku. Menurutku melihat payudaraku, wajar saja aku tidak pakai bra jadi payudaraku bergoyang dan bajuku mencetak bentuk payudaraku. Ketika aku mau membuka kunci sepeda, aku baru sadar bahwa celanaku basah (karena berwarna biru muda jadi ketahuan banget basahnya). Aku kaget dan kemudian membelakangi kakak kelas, kemudian aku membuka celanaku sedikit dan mengintip vaginaku yang basah. Kemungkinan basahnya antara dilihati kakak kelas atau vaginaku masih mengeluarkan lendirnya dari kejadian perpustakaan. Aku masukkan dua jariku dan merasakan vaginaku masih hangat dan sekaligus basah. Secara tiba-tiba aku kembali lagi terangsang, cuma sekitar 10 detik aku mainkan vaginaku. Aku dengarkan suara orang berjalan dari belakangku dengan cepat aku cabut jariku dari dalam vaginaku dan merapikan baju dan celanaku. Aku langsung jongkok dan berusaha membuka gembok sepedaku. Aku menunggu orang tersebut lewat ternyata 2 murid lagi jalan, setelah mereka lewat aku kembali berdiri. Ketika berdiri aku merasakan lendir dari vaginaku mengalir turun ke pahaku. Aku berusaha merapatkan kakiku supaya celanaku menyerap lendirnya. Setelah beberapa kali merapatkan kakiku, lendirnya masih keluar dari vaginaku dan celanaku semakin basah daripada aku ketahuan mendingan saya langsung keluar saja. aku ambil sepedaku terus aku bawa keluar sekolah.

ketika sudah di luar gerbang sekolah, aku naik ke atas sepedaku. ketika sudah naik dan aku berjalan sekitar 50 meter dari gerbang. Aku merasa keenakan karena setiap kali aku mengayuh pedal sepeda, kakiku membuka sehingga bibir vaginaku mengenai ujung jok sepedaku.

S : Aku baru saja meninggalkan sekolahan tidak sampai 100 meter tetapi hasrat seksualku kembali lagi dan jarak ke rumahku masih jauh pula.

Aku pun tidak bisa berhenti untuk masturbasi karena jalanan masih ramai dengan kendaraan dan orang dan tidak tempat umum yang bisa aku pakai. Aku pun tetap mengayuh sepedaku tetapi semakin lama aku mengayuh sepeda semakin lama juga tubuhku merasa keenakan dan juga semakin basah vaginaku. Rasanya seperti masturbasi tapi masih tertahan terus dan ingin di keluarkan langsung. Selama perjalanan nafasku semakin tidak beraturan bahkan kakiku mulai bergemetar. Sudah sekitar 1/3 perjalanan, aku sudah tidak tahan lagi bahkan kalau aku terus kulakukan aku bisa jatuh dari sepeda. Akhirnya aku mengambil jalur lain, yaitu melalui gang di belakang perumahan.

(Aku tidak sembarangan ambil gang kecil, aku tahu daerahnya jadi aku tidak tersesat. Gangnya merupakan daerah kumuh tapi penghuninya sebagian besar sudah pindah. Gangnya berbelok dan ada rawa-rawanya. Jadi jalanannya cukup sepi karena tersembunyi)

Aku pun harus turun dari sepedaku karena aku tidak lagi kuat mengendarai sepeda. Aku pun ingin lihat seberapa basah vaginaku kemudian aku berhenti di bawah pohon.. Karena daerahnya cukup sepi jadi aku nekatkan saja, aku turunkan celanaku hingga di atas lututku, sehingga vaginaku bisa terlihat. Aku masukkan dua jariku, lendirnya lebih kental daripada ketika aku masturbasi di perpustakaan dan lebih hangat. Aku masukkan jari lagi, jadi ada 3 jari di dalam memekku. Aku menggesekkan jari di dalam liang vaginaku ( Karena aku basah sekali jadi tidak akan lecet). lendirnya semakin banyak bahkan seperti lendirnya "tumpah" dari vaginaku. Aku sekaligus memainkan klitorisku, setelah cukup lama, lendirnya semakin banyak tidak berhenti. Meskipun lendirnya keluar terus, tapi tubuh masih belum menganggapi sebagai orgasme atau muncrat pas itu. Karena aku tidak ingin celanaku basah jadi aku terpaksa nekat dengan melepaskan celanaku sehingga aku tidak pakai celana di pinggiran gang yang sepi.

S : sekalian saja sama bajuku

Aku pun membuka kancing bajuku dan payudaraku pun dapat terlihat, tetapi tidak melepaskan seluruh bajuku.
(Untuk ilustrasinya, aku cuma pakai jilbab, seluruh kancingku terbuka sehingga payudaraku dapat terlihat dari depan dan kemungkinan dari samping dan tanpa celana. Aku seperti orang gila cuma pakai bagian atasan doang tanpa bawahan.)

Karena hari semakin siang, suhu pun semakin tinggi. Karena aku tidak ingin berlama-lama lagi, jadi aku lipat dan masukkan celanaku ke dalam tas. Aku pun masih berjalan karena belum punya tenaga untuk mengayuh sepeda. Aku berjalan dengan tangan kiriku bermain di vaginaku dan tangan kananku menggiring sepedaku. Angin yang sepoi yang mengenai dadaku membuat payudaraku dan putingku tegak dan mengeras.

S : Sepertinya dadaku juga perlu dimainkan

Ketika berjalan ada suara motor yang mendekat, aku pun panik. Rasanya Ingin bersembunyi tapi tidak ada tempat dan suaranya semakin mendekat. Dengan panik aku jatuhkan sepedaku kemudian jongkok membelakangi jalanan. Tetapi meskipun keadaanku panik begitu, tangan kiriku malah mempercepat masturbasiku. Seperti tangan kiriku memiliki pikiran sendiri. Semakin suara motor mendekat, semakin cepat masturbasiku. Begitu aku dengar motornya lewat begitu saja, Perasaan yang tercampur aduk terpicunya aliran listrik di seluruh tubuhku yang menandakan aku ingin orgasme. Aku pun terduduk di tanah dengan kakiku terbuka lebar dan juga bergemetar parah diikuti dengan cairan yang deras keluar dari vaginaku. Cukup deras seperti air hujan turun. Orgasmeku berlangsung sekitar 10-20 detik seperti kencing tapi bukan kencing. Aku pun mengambil nafas dalam supaya tidak tertidur seperti di perpustakaan.

Setelah mengambil nafas dalam, aku pun bisa berdiri kembali tetapi dengan kakiku yang masih gemetaran.

S : Kalau aku sekali lagi orgasme aku bisa bisa tertidur karena kehabisan tenaga.

Karena aku ingin semua selesai, aku tidak punya waktu membersihkan vaginaku dari lendirnya dan mengeluarkan celanaku dan memakainya. Aku pun mengumpulkan semua sisa tenaga dan kembali lagi naik mengayuh sepedaku. Aku belum pernah mengayuh sepeda secepat ini, tetapi semakin cepat aku kayuh sepedaku maka semakin cepat juga bibir vaginaku mengenai jok sepeda. Aku pun menahan hasrat seksual itu, supaya semua ini cepat selesai. Begitu sampai di pintu keluar gang terdapat jalan raya terus aku perlu bersepeda sekitar 150 meter untuk sampai di rumahku, buka pintu gerbang, buka pintu garasi, masukkan sepeda ke dalam garasi, tutup pintu gerbang dan juga garasi dan di akhiri dengan memakai celana kembali. Aku menoleh di pertigaan dan kebetulan sepi karena ketepatan dengan azan Zuhur. Dengan cepat aku mengambil kesempatan itu, aku mengayuhkan sepedaku secepat mungkin bahkan rantai sepedaku seperti mau loss / lepas. Begitu sampai di depan rumah, aku tidak waktu jadi aku buang sepedaku, aku cari gembok pagar. Aku buka masukkan sepedaku ke dalam halaman, aku tinggalkan saja sepedaku di halaman. Kemudian aku kunci saja pintu gerbang dan berlari menuju pintu garasi. Untungnya lagi pintu garasi tidak dikunci berati tidak ada orang di rumah. Aku rasanya santai banget, meskipun jantungku berdebar-debar dengan cepat dan tentu saja vaginaku masih mengeluarkan lendirnya.

------------
Tamat untuk satu pengalaman dan sekian pengalamanku . Masih ada yang lain sih, tapi ini merupakan salah satu pengalaman dari banyak pengalaman ekshibisionis nekat lain.
aku tunggu respons para pembaca.
Seperti biasa mohon maaf kalau typo atau kalimat yang kurang.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
bagus banget ceritanya nissa. ditunggu pengalamam yg lebih.hot
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd