Lengan anak 12 tahun dengan orang dewasa mungkin gak jauh beda gan (anggaplah sekitar 10 sampai 20 cm). Tapi kalo udah rukuk atau bungkuk lain lagi ceritanya. Posisi rukuk itu kalo 1 cm aja kelewatan condong ke depan (lantaran apa yg mau diraih terlalu jauh), bisa2 nyungsep gan...
btw, ane mau nanya nih: "jangkauan tangan anak2 kelas 6 SD lebih baik daripada jangkauan tangan orang dewasa (yang badannya lebih tinggi)"? Hasil riset di mana gan?
ane bukan cuma membahas tinggi badan gan, tapi juga menekankan ukuran lengan orang yang punya tinggi 170 itu. Jangan fokus ke tingginya aja. Karena sudah jelas orang yang punya tinggi badan 170 pasti punya jangkauan tangan lebih jauh daripada orang yg punya tinggi badan 150.
Nah, orang yg punya tinggi 170 aja belum tentu bisa meraih
SELANGKANGAN orang yang lagi duduk di BANGKU KECIL yang jaraknya CUKUP JAUH di seberang ember DALAM KEADAAN RUKU. Lalu, gimana bisa anak-anak yang notabene punya jangkauan tangan lebih pendek bisa ngelakuinnya?
Coba deh lakuin eksperimen sendiri. Suruh satu orang anak (tinggi bdn 158 cm ke bawah) untuk ruku, dan satu orang dewasa (170 cm ke atas) juga ruku. Suruh keduanya berdiri berdekatan dan mengulurkan lengan mereka lurus ke depan. Coba bandingkan yang mana yg lebih panjang jangkauan tangannya. Udah pasti orang yg punya tinggi 170 cm ke atas itu lebih unggul, karena tak hanya lengannya saja yg lebih panjang, tapi juga torso-nya (dalam hal ini berasal dari tinggi badan). Itu dia point yg ane maksud.
Okelah, anggap saja masalah itu sudah selesai. Ane anggap agan ngerti.
Nah, untuk update kali ini, menurut ane, cukup mudah buat "menerawangnya".
memang sesuai banget dengan apa yg udah ane bilang: Lebih mirip hubungan kakak dan adik daripada hubungan Ibu dan anak.
kenapa ane bilang begitu? Secara logika, kalo emaknya si Bram baca surat itu, otomatis emaknya bakal "siaga 1" dulu, nggak langsung "serang" (meskipun si Ibu nggak pernah ML lagi selama 1 dekade).
Coba deh bayangin, apa yg bakal dilakukan seorang Ibu kalo tau anaknya udah berbuat demikian sama gurunya. Tak lain dan tak bukan si emak bakal melakukan:
1. Cek dan ricek. Tanya2 (ngobrol) dulu sama si Bram, tentang info dan segala hal tentang gurunya itu, atau...
2. Mengunjungi sekolah Bram. Baik itu hanya karena penasaran akan sosok gurunya itu, ataupun hal2 yang lain. Bisa aja emaknya langsung memberi peringatan keras ke gurunya (tapi ini tergantung watak emaknya kayak apa).
3. Berdiam diri alias shock sementara waktu (dalam beberapa hari), sambil melihat isi surat itu berkali-kali/menimbang2 dahulu, memikirkan apa yang patut dipikirkan.
Itu makanya ane bilang sebelumnya, tema incest itu agak "tricky", dan sarat akan naluri dan emosi tiap2 karakter.
Gak apa2 sih kalo mau membuatnya "lurus2" aja, tapi ya hasilnya intrik incest-nya nggak terasa.
Okelah, sampe di sini aja kritik dan saran dari ane untuk cerita ini. Mudah-mudahan cerita ini makin baik ke depannya.
Sukses ya...