EPISODE 5
Masih di hari yang sama ....
POV ALEX
12.39
" Za .. gw mau nanya nih kira - kira efek obat perangsang yang lu kasih itu berapa jam ? " tanyaku dalam chat .
Reza teman kantor ku yang pernah memakai serbuk obat perangsang pun langsung me read chat ku , " Loh kapan gw ngasih obat perangsang lexx .. ?? " balas chat dari teman ku .
" Itu yang pernah kamu pakek buat garap si dini .. " ucapku menjelaskan nya .
" Owhh .. yang itu ya gw inget ,, emang nya kenapa lexx ?? " tanya teman ku dalam chat .
" Itu durasi efek obat nya berapa jam .. " balas ku sambil duduk di balkon .
" Gak sampai 1 jam pokok nya lexx ,, emang nya lu beli obat perangsang ?? " ucapnya .
" Enggak gw ngambil punya lu .. " balasku sambil menghisap rokok .
" Itu yang lu bawa , bukan obat perangsang lexx .. " balas nya .
" Lah teruss apa .. ? , kan sama aja yang lu kasih ke dini itu .. " balasku .
" Itu obat tidur lexx .. bungkus nya warna putih kan .. ?? " tanya teman ku .
" Iyaa .. betul " jawabku masih ingat dengan bungkus serbuk obat tersebut .
" Itu obat tidur lexx ,, kalau perangsang itu yang gini " ucap nya sambil mengirimkan sebuah foto .
Aku pun baru tahu kalau serbuk tadi adalah obat tidur , " Yah .. gw pikir obat perangsang " balasku .
" Wkwkk .. lu kasih ke siapa lexx ?? " tanya teman ku dengan emote ketawa .
" Temen nya pacar gw " jawabku .
" Wahhh .. boleh nih join .. " balas nya sangat antusias .
" Iyaa kapan - kapan aja gw mau ngerasain dulu .. yaudah lanjut nanti lagi yee " balasku menyudahi obrolan chat .
Aku langsung meletakkan hp di meja balkon meskipun sedikit kecewa karna aku pikir kalau tadi yang aku berikan ke teh Karin adalah obat perangsang , karena ketika sudah berefek aku bisa mem vidio adegan ku dengan Karin . Dengan vidio tersebut aku bisa menggunakan tubuh Karin semauku , tapi tidak masalah karna yang penting aku bisa merasakan jepitan kemaluan keturunan arab ini .
" Lexx .. " ucap Karin dari dalam kamar .
" Iya rin .. " ucapku masih duduk di balkon .
" Sini lexx aku ada perlu .. " ucap Karin .
Aku pun mematikan rokok sampoerna mild , lalu berjalan masuk menghampiri Karin yang sedang menguap .
" Ada apa rin .. ?? " tanyaku duduk di sebelah nya .
" Aku ngantuk banget lexx " jawab Karin duduk menyamping .
Aku pun diam sambil berpikir kalau ucapan Reza benar , serbuk obat yang aku berikan kepada Karin ternyata adalah obat tidur .
" Lexx kok malah diem sih .. " ucap Karin memecah lamunan ku .
" Ehh .. yaudah tidur aja dulu ,, nanti jam 3 gw bangunin " ucapku bersikap tenang .
" Yaudah lexx ,, aku titip fanis dulu yaa " ucap Karin sambil rebahan .
" Iyaa " ucapku tersenyum tipis .
Aku pun melihat Fanis yang sedang bermain sendiri di ruang khusus , karna hotel menyediakan mainan untuk anak kecil di dalam kamar hotel .
Aku mendengar suara dengkuran Karin yang sudah terbawa efek obat tersebut , karna aku tidak ingin membuang - buang waktu , aku pun langsung mencoba mengelus pahanya yang masih tertutup celana legging terlebih dahulu .
Setelah merasa aman kalau Karin sudah tertidur pulas , aku menarik celana legging beserta celana dalam nya sampai di kedua kakinya saja , aku di buat kagum dengan keindahan tubuh nya . Vagina Karin tampak masih seperti wanita perawan , padahal ia sudah mempunyai anak 1 dan itu pun lahiran nya normal karna tidak ada bekas jahitan di perut nya .
Aku tidak bisa melihat kedua payudara nya karna masih tertutup hoddie dan tank top , karena jika aku memaksa membuka hoddie tersebut . Aku takut nanti tidak bisa memakaikan hoddie tersebut , karna Karin dalam keadaan tidur . Jadi aku hanya bisa meremas payudara nya , tanpa bisa melihat kedua payudara secara full .
Aku meraba vaginanya sambil mengendus - endus , " Ke Rawat banget memek nya gila ,, karin emang the best sihh " ucapku sambil membelai vaginanya .
Lidahku bermain di daerah kemaluan nya , meskipun rasa nya tetap saja seperti kemaluan milik Alfia . Aku pun terus memainkan lidah ku di daerah kemaluan nya , vagina tembem berwarna coklat kemerah - merahan dan di hiasi dengan bulu yang tipis .
Setelah aku rasa kemaluan nya sudah basah , aku pun mengocok penis ku sambil menarik tubuh Karin sampai berada di tepi ranjang .
Aku pun mulai memasukkan penis hitam berurat khas orang negro , serta ujung kepala penis ku masih ada kulit .
" Akhh .. shitt ngejepit banget fckkk " erangku di buat geli dan nikmat oleh vagina milik Karin .
Aku hanya memasukkan penisku ½ saja , karna takut vagina Karin terluka , aku mendiamkan terlebih dahulu sambil merasakan cengkraman Ibu anak 1 ini .
2 menitan aku menunggu vagina Karin beradaptasi dengan penis ku , aku mulai menggenjot dengan ritme pelan .
Wajah Karin yang sedang tidur terlihat sangat cantik , aku pun semakin bernafsu sambil menggenjot liang kemaluan nya dengan pelan . Walaupun menyetubuhi orang sedang tidur itu kurang enak , karna yang membuat persetubuhan itu menjadi nikmat serta menggairahkan yaitu desahan dari sang wanita .
Aku sedikit menambah kecepatan genjotan ku , penis ku terasa di pijat vagina Karin yang masih rapat sekali .
PLOK .. PLOK .. PLOK ..
Aku menarik penis ku hingga terlepas dari kemaluan nya , terlihat ujung kepala penis ku banyak sekali lendir dari dalam kemaluan nya . Hampir saja lupa kalau aku ingin mengabadikan moment langka ini , aku pun mengambil hp yang berada di meja balkon .
Setelah menghidupkan fitur vidio di hp , aku mengarahkan kemera hp ketika penis ku kembali masuk dengan pelan karna masih terasa sempit dan sulit untuk langsung masuk .
Aku kembali menggenjot dengan tempo sedang , sambil memegangi hp .
Suara biji zakar ku yang terbentur dengan keras , aku mengarahkan kamera ku ke wajah Karin . Setelah itu aku menyudahi vidio tersebut , aku pun berfokus untuk menyelesaikan persetubuhan ini karna diriku sama sekali kurang menikmati .
Setelah 10 menitan menggenjot vagina Karin , aku merasakan jepitan di bagian dinding kemaluan nya semakin kuat .
" Akhh .. shitt enak banget rinnn " ucapku sambil mempercepat tusukan penis ku .
Aku merasakan penis ku tersiram cairan hangat di liang peranakan Karin , aku sudah mengerti kalau Karin mengalami orgasme meskipun sedang tidak sadarkan diri .
PLOK .. PLOKK .. PLOK ..
Suara benturan paha milik ku dan milik Karin semakin keras , aku sudah merasakan cairan sperma ku sudah berada di ujung .
Aku meremas kedua payudara yang masih tertutup hoddie , " Akhhh ... aku keluar rin ahhhhh " erangku semakin mempercepat .
Aku pun membenamkan penis ku sedalam mungkin sampai terasa mentok , aku menyemprotkan cairan sperma sambil memeluk tubuhnya .
CROTT .. CROTT .. CROTT ..
Setelah penis ku mulai mengecil di dalam kemaluan Karin , aku menarik keluar pelan karna penis ku terasa ngilu . Setelah terlepas kemaluan Karin sedikit menganga , mungkin karna efek genjotan ku yang lumayan kasar .
Karna lahar panas yang tadi aku keluarkan di dalam vagina Karin begitu banyak , aku pun hendak mengambil tisu untuk mengelap sisa sperma di kemaluan nya , ternyata Fanis keluar dari ruang bermain sambil membawa boneka barbie . Aku tidak tahu kalau anak Karin ini melihat atau tidak dimana adegan persetubuhan antara mama nya dengan ku , aku segera mengambil tisu di meja lalu mengelap kemaluan Karin hingga tidak ada bekas sama sekali .
" Mama .. mamaa , cucu .. " ucap Fanis sambil memukul - mukul kaki Karin .
Aku panik karna takut Karin bangun , aku pun segera menaikkan celana Karin seperti semula , aku pun menaikkan Fanis ke ranjang di sebelah Mama nya . Aku memberikan susu untuk Fanis untung nya ia langsung menyedot susu di botol , aku duduk di tepi ranjang sambil memegangi botol susu .
" Gapapa dehh meskipun gak terlalu berkesan , tapi rasanya mantep banget ckckckck .. " ucapku lirih sambil menghidupkan tv .
........
15.12
POV KARINA
Aku terbangun karena mendengar suara tv yang cukup menganggu tidur ku , terlihat Fanis dan di sebelah nya ada Alex sama - sama sedang tertidur . Aku melihat jam ternyata sudah menunjukan pukul 15.13 , mataku yang aslinya masih berat untuk di buka tapi setelah melihat jam aku kaget dan langsung duduk .
" Ya ampun .. udah jam 3 lebih ,, aduhh " ucapku panik karna aku teringat kalau Alfia akan ke rumah ku sambil mematikan tv .
" Lexx .. alexx pulang yukk " ucapku membangunkan Alex yang sedang tidur miring .
Aku pun menggoyang - goyangkan tangan nya , " Lexx .. udah sore nihh " ucapku berusaha membangunkan nya .
5 menitan Alex sama sekali tidak menunjukan tanda - tanda akan bangun , aku merasakan kalau ingin buang air kecil .
Aku pun berdiri menuju kamar mandi , ketika sedang berjalan aku merasakan nyeri di bagian kemaluan ku , lalu aku sedikit mengangkang ketika sedang berjalan .
Setelah selesai buang air kecil , aku sekalian mandi agar nanti ketika Alex sudah bangun tidur , aku tidak perlu mandi lagi .
Sekitar 30 menitan aku selesai mandi , aku berjalan keluar sambil mengunakan handuk kimono milik hotel dan membawa pakaian ku , ketika berjalan keluar terlihat awan sudah mulai hitam pekat menandakan akan ada hujan yang cukup deras .
" Lexx .. alexx bangun dongg udah mau sore nihh , katanya mau pulang jam tiga " ucapku kembali membangunkan nya sambil duduk di dekat nya .
Bukan nya Alex yang bangun tapi malah Fanis lah yang bangun , " Udah bangun anak ku .. ututu " ucapku mengangkat tubuhnya .
Aku menggendong Fanis menuju balkon karna Alex tidak bangun - bangun , " Duh .. alex gak bangun - bangun , mana bentar lagi mau hujan " ucapku lirih sambil duduk memangku Fanis .
Setelah begitu lama nya aku duduk di balkon bersama Fanis sambil menikmati pemandangan pantai yang cukup membuat pikiran menjadi fresh , Alex masih tak kunjung bangun aku pun berdiri meletakkan Fanis di kursi .
" Bentar ya nakk ,, mama mau ngambil hp dulu .. okeyy " ucapku kepada Fanis meskipun tidak akan faham dengan ucapan ku .
Aku pun masuk kedalam kamar untuk mengambil hp di dalam tas , " Lexxx ,, bangun udah mau hujaan lohh .. " ucapku sedikit keras sambil memainkan telinga nya .
Hasil nya sama saja Alex masih tertidur lelap , " Kayak nya alex ,, kecapean dehh kok gak bangun - bangun ya ,, daritadi " ucapku sudah menyerah untuk membangunkan nya lagi .
Aku pun segera menghampiri Fanis yang sedang sendirian di balkon , terlihat Fanis sedang berusaha turun dari kursi .
" Aduh anak mama , mau kemana ini " ucapku sambil membantu turun dari kursi .
Aku kembali duduk di kursi sambil membuka w* , aku takut kalau kak Nadiah atau Alfia sedang mencari ku .
Ternyata bukan kak Nadiah atau Alfia yang mencari ku , tapi kepala sekolah yang menanyakan kabar ku karna tadi aku tidak masuk sekolah . Aku bingung harus jawab apa untuk membalas chat dari kepala sekolah , tiba - tiba sebuah notif panggilan vidio call dari Alfia .
Aku mendiamkan saja tidak mengangkat atau mematikan panggilan vidio call dari Alfia , karna aku takut kalau nanti VC alex kelihatan dari kamera jadi lebih baik aku diam kan saja toh meskipun aku lagi sama Alex juga tidak melakukan hal aneh - aneh .
Setelah panggilan VC berkahir karna tidak aku angkat , " Sibuk yaa rin .. ? " ucap Alfia dalam chat .
Karna merasa suntuk , aku pun rebahan sambil mendengarkan podcast favorit ku , tapi mata ku tetap fokus untuk melihat Fanis yang tengah bermain asyik sendiri .
...........
16.39
" Rin .. kok aku gak di bangunin sih .." ucap Alex berdiri di dekat pintu balkon dengan wajah yang kusut sehabis bangun tidur .
Aku pun mempause podcast , " Udah berkali - kali aku bangunin kamu lexx ... kamunya aja yang gak mau .. " ucapku menoleh ke arah nya sambil duduk di kursi .
" Hehe .. sory - sory , yaudah langsung pulang aja yok ,, takut nya fia nyari kamu " ucap Alex tampak perhatian .
" Kamu gak mandi dulu ?? " tanyaku .
" Gak aku cuci muka aja .. " jawab Alex masuk kedalam kamar .
Aku pun berdiri sambil membawa Fanis masuk kedalam , " Titip fanis bentar lexx ,, aku mau ganti baju dulu " ucapku memberikan Fanis kepada Alex .
Aku pun mengambil pakaian ku yang tadi , lalu berjalan menuju kamar mandi , aku berkaca melihat perut ku yang sudah agak berbeda karna sedang mengandung anak kedua .
Setelah selesai ganti baju aku pun keluar dari kamar mandi , " Udah lexx ,, aku aja yang beres - beres " ucapku sungkan melihat Alex sedang merapikan wadah susu serta pampers kedalam kantong plastik .
Setelah selesai membantu merapikan mainan yang tadi di bawa Fanis keluar ruang , Alex pun langsung masuk kedalam kamar mandi .
Aku memasang gendongan lalu Fanis pun masuk ke dalam , aku pun bersiap sambil berkaca merapikan hoddie ku yang agak kusut karna tadi aku bawa tidur .
Lima menitan aku duduk di ranjang menuggu Alex yang sedang berada di kamar mandi sambil membuatkan susu untuk Fanis agar nanti tidak gopoh , " Ayok berangkat .. " ucap Alex sambil menggosok - gosokkan handuk di rambut nya .
Aku pun beranjak mengikuti Alex keluar kamar , " Pakai masker rin .. kayak nya rame tuh .. " ucap Alex memberikan masker yang di ambil di handbag nya .
Aku pun langsung nurut memakai masker sambil berjalan menuju lift , Aku melihat wajah Alex yang sudah memakai masker .
Sambil menunggu lift yang sedang berada di lantai atas , aku pun mendekap Fanis agar tidak kelihatan orang yang ku kenal . Setelah lift berada di depan ku aku langsung bersiap menunggu pintu lift terbuka terlebih dahulu , di dalam lift ternyata sudah ada orang yang cukup berdesak - desakkan .
Aku menoleh ke arah Alex tampak mengkode menyuruh ku masuk , aku pun mengikuti arahan nya , ketika aku sudah masuk Alex terlihat diam saja tidak ikut masuk juga .
Aku bingung kenapa Alex tidak ikut masuk bersama ku , setelah pintu tertutup lift pun turun menuju lobby langsung .
Aku yang berada di bagian depan sendiri bersama seorang wanita yang aku tebak adalah pekerja kantor , setelah lift berada di lobby aku langsung keluar dan menunggu Alex yang masih berada di lantai 3 .
Aku berdiri sambil bersandar di dinding menunggu Alex , " Huaa .. huaaa .. " ucap Fanis menangis mungkin karna tidak bisa bergerak .
Aku pun menepuk bokong nya sambil memberikan nya susu , 9 menitan aku menunggu lift turun ke lobby lagi akhirnya tiba .
Aku tersenyum melihat Alex yang tengah berada di belakang sendiri , " Ayok .. rin " ucap Alex mengambil kantong plastik yang aku bawa lalu berjalan dulu .
Aku pun mengejar Alex yang jalan nya sangat cepat seperti orang lari , " Tungguin lexx aku capek .. hahh .. hahh " ucapku tidak bisa bernafas karna tertutup masker .
Alex berhenti menunggu ku yang sedang berusaha mengejar nya , aku merasakan nyeri di bagian selangkangan ku .
" Lexx ihh ,, tungguin napa aku capek banget lohh .. " ucapku sambil mengusap keringat di kening ku .
" Sory .. soalnya tadi ada temen fia di dalam lift , jadi aku nyuruh kamu masuk duluan " ucap Alex menjelaskan kenapa ia tadi tidak masuk lift bersama ku .
" Ohh .. kirain kenapa lexx , hah ,, hahh " ucapku sambil membuka masker .
" Yaudah ayok masuk ,, udah gerimis nih " ucap Alex memegang tangan ku .
Aku pun berjalan bergandengan menuju parkiran yang jarak nya cukup jauh dari hotel , aku merasakan air telah menetes satu persatu dari langit .
Setelah masuk kedalam mobil tiba - tiba hujan langsung turun sangat deras di sertai petir yang cukup mengerikan , " Untung aja udah masuk mobil .. " ucap Alex sambil menoleh kebelakang .
Selama perjalan aku mengobrol dengan Alex , di hibur dengan tingkah Fanis yang tidak bisa diam sama sekali .
.................
19.01
" Turun di situ yaa .. rin ? " tanya Alex menunjuk sebuah toko pinggir jalan .
" Iya lexx .. di situ aja soalnya fia sudah sampek di rumah ku " jawabku sambil memasang jilbab .
Alfia sudah mengabari 40 menitan yang lalu , kalau ia sudah berada di rumahku bersama Alda . Aku menyuruh nya untuk mengambil kunci cadangan di rumah kak Nadiah , alfia sempat curiga kepada ku karna aku mengajar sambil membawa anak ke sekolah . Tapi untung nya saja aku menemukan alasan kalau tadi aku di tugaskan mendampingi kepala sekolah untuk menghadiri rapat di surabaya , jadi kesimpulan nya aku tidak mengajar tapi di suruh mendampingi kepala sekolah rapat .
Mobil pun berhenti tepat di depan toko biru di pinggir jalan raya , " Makasih ya lexx .. ngajak healing nya hehe " ucapku sambil menaruh Fanis di gendongan .
" Sama - sama rin ,, sory yaa tadi gak jadi ke pantai hehe " ucap Alex cengengesan .
" Kwkw .. iyaa santai aja lain kali bisa kayak tadi ya lexx " ucapku masih kurang puas untuk pergi healing .
" Aman .. rin " ucap Alex sambil mengedipkan mata .
" Yaudah lexx , aku langsung pulang yaa byee .. " ucapku tidak mengucapkan salam karna Alex non muslim .
" Iya .. hati - hati byee " ucap Alex .
Aku pun turun selanjutnya Alex pergi pulang , aku pun berjalan memasuki gapura menuju rumah . Entah hari ini aku terlihat ceria mungkin karna tadi bisa bersantai , menikmati keindahan pantai meskipun di lihat dari balkon hotel saja . Aku berharap nanti bisa pergi healing lagi di tempat yang belum pernah di coba , tapi aku ingin nanti kalau pergi healing bersama teman - teman geng rumpi sudah lama tidak pernah ada acara pergi berlibur mungkin karna sibuk kerja .
Ketika sudah mendekati rumah aku melihat mobil milik Alfia sudah terparkir rapi di depan rumah , aku pun berjalan masuk ke dalam rumah .
" Assalamualaikum .. " ucapku sambil melepaskan sepatu .
" Nah dateng juga nih bu guru .. haha " ucap Alda sambil menggendong anak laki - laki nya .
Tampak Alfia menghampiri ku dan mengambil Fanis dari gendongan ku , Aku pun melakukan cipika - cipiki dengan Alda dan Alifa .
" Awas marah loh yaa .. fia " ucapku kepada Alfia karna Fanis jarang mau di gendong sama orang lain kecuali kak Nadiah .
" Gak bakal kok .. rin " ucap Alfia sambil membawa Fanis duduk di sofa .
Aku pun duduk di depan Alfia sambil menggeliat karna tubuh ku terasa pegel semua , " Kamu rapat pakek hoddie gini ya rin .. ? , wkww keren banget " ucap Alfia tertawa .
" Pakek seragam lah ini .. aku bawa " ucapku membuka tas menunjukan seragam mengajar ku .
" Kwkwkw ... emang fia suka ngelawak ya rin ... gak mungkin rapat pakek hoddie gini .. di pikir mau maen ke cafe gitu " ucap Alda duduk di sebelah ku .
" Oh iyaa rin .. cafe yukk soalnya .. ada orang yang pengen ketemu kamu .. !! " ucap Alfia .
" Hah .. emang nya siapa fia ?? " tanyaku bingung .
" Kasih tau gak nih al " ucap Alfia mengkode ke Alda .
" Iyaa kasih tau aja deh fia .. kasihan soalnya dia mau pulang " ucap Alda menoleh ke Alfia .
Aku pun menatap nya bergantian , " Emang nya siapa sihh al , fia ?? " tanyaku penasaran .
" Putra rin .. dia pengen ketemu sama kamu " jawab Alfia menatap ku serius .
Aku terkejut ketika mendengar namanya sekaligus senang , karna sudah hampir 2 tahun setelah menikah aku tidak pernah bertemu atau sekedar chat di sosmed dengan Putra .
" Kapan .. dia pulang nyaa ?? " tanyaku sangat senang karna Putra berada di Malang .
" Besok pagi ya fia .. ?? " ucap Alda menoleh ke Alfia .
Alfia membalas anggukan sambil tangan nya di emut oleh Fanis , " Iya rin besok pagi .. putra pulang " ucap Alda .
" Yaudah dimana ketemuan nya .. ?? " ucapku berdiri .
" Bentar aku chat dulu rin .. " ucap Alfia memegang handphone nya .
" Kok kalian gak ngomong sih ,, kalau putra ada disini pasti udah lama kan ?? " ucapku kesal karna teman ku tidak mengabari diriku tentang adanya Putra .
" Heii .. aku udah ngajak kamu ke cafe itu ,, niatnya yaa ituu rinn " ucap Alfia langsung menyahut .
" Owhhhh .. aku gak ngerti , tau gitu kemaren aku bawain makanan .. ke tempat nginep nya .. " ucapku sedih karna besok Putra sudah pulang .
" Tuh niss .. mama kamu masih belum bisa move on sama mantan nya " ucap Alfia kepada Fanis .
" Bukan gak bisa movee onn fia ... aku tuh cuma pengen ngucapin selamat menempuh hidup baru doangg .. kan temen - temen yang lain udah semua .. " ucapku gengsi jika berkata sebenarnya .
Di dalam lubuk hati yang paling dalam , jujur aku tidak bisa melupakan kenangan indah bersama Putra . Dari awal aku ketemu dengan nya sampai di mana aku dan Putra berjuang untuk mendapatkan restu dari kedua orang tua ku yang sangat menolak keras .
Aku pun menunggu jawaban chat dari Putra ke Alfia , " Iya boleh rin ,, tapi katanya mau nya berduaan sama kamu gimana .. ?? " ucap Alfia menatapku .
Tanpa pikir panjang aku pun menganggukan kepala , " Iya boleh .. aku titip fanis dulu gapapa kan ?? " ucapku .
" Iyaaa .. gapapa kok ,, udah sana mandi dulu putra lagi otw ke sini kok " ucap Alfia menyuruhku segera mandi .
Aku pun patuh dan segera menuju kamar untuk mengambil handuk , " Ya allah .. gak nyangka bisa ketemu putra huhu " batinku terharu .
Aku mengerti kalau Putra menjauh dariku bukan karna sudah tidak sayang , tapi karna ancaman dari kedua orang tua ku yang sangat menolak keras mungkin itulah yang membuat Putra tiba - tiba setelah kelulusan menghilang bak tertelan bumi .
Setelah melepaskan pakaian yang ada di tubuh ku , aku pun melilitkan handuk lalu berjalan keluar .
" Wiwi .. ada yang gak sabar nih ketemu cinta lama nyaa " ucap Alda menyoraki ku sambil duduk di sofa .
Aku pun mempercepat gerakan kaki ku karna malu di tertawakan oleh Alfia dan Alda , setelah masuk ke kamar mandi aku menghidupkan kran air hangat , dan menyiramkan ke tubuh ku .
Sekitar 50 menitan aku berada di kamar mandi , setelah selesai mandi pun segera ganti baju karna takut Putra sudah datang , ketika berjalan menuju kamar aku terkejut dengan ada nya Putra yang sudah berdiri di depan ku .
Aku seperti di hipnotis ketika matanya yang sejuk memandang ku sambil tersenyum , wajah nya tidak berubah ia tetap seperti dulu yang sering membuatku jatuh cinta setiap saat .
Aku langsung memeluk nya entah air mata ku tiba - tiba menetes , " Kok nangis sihh .. karin yang aku kenal sih kuat , gak cengeng terus gak gampang mengeluh " ucap Putra mengelus punggung ku .
Aku tidak bisa menjawab nya , aku hanya ingin meluapkan semua kerinduan ku yang sudah lama aku pendam .
Setelah merasa tenang aku melepaskan pelukan ku di tubuh nya , " Udah rileks ?? " tanya Putra mengusap air mata ku .
Aku tersenyum mengangguk pelan , " Karin . kalau mau romantis an jangan disini .. " ucap Alda terlihat mata nya yang sembab .
" Sedih tau .. keinget jaman kamu lagi pacaran .. " ucap Alfia tetap memangku Fanis .
" Suami mu mana rin .. aku mau ngomong dulu .. " ucap Putra .
Aku tetap tidak bisa mengucapkan sepatah kata apapun , setelah begitu lama Putra full menghilang dari kehidupan ku dan sekarang aku bersyukur masih bisa di pertemukan lagi walau status nya sudah bukan sebagai pacar tapi hanyalah teman .
" Suami nya lagi keluar kota ,, aman kok kalau mau jalan - jalan . " ucap Alfia menyahut .
" Oh .. aku mau minta izin dulu .. " ucap Putra kepada Alfia .
Aku pun di bawa Putra duduk di kursi makan , " Rin .. kamu kenapa kok diem aku salah yaa datang ke sini .. ?? " tanya Putra memegangi kedua tangan ku .
Aku hanya membalas gelengan kepala , " Kalau enggak kenapa harus diem gitu .. ? " ucap Putra lembut .
" Yaudah gini aja .. kamu ganti baju dulu .. habis itu ikut aku jalan - jalan okey .. " ucap Putra .
Aku pun berdiri lalu berjalan menuju kamar , setelah menutup pintu aku melepaskan handuk sambil mencari baju yang cocok untuk pergi bersama Putra .
Aku memakai kemeja jeans warna biru , dan celana jeans warna putih di tambah hijab pashmina warna hitam , setelah selesai make up an aku pun keluar sambil membawa hand bag LV agar terlihat simple .
Aku pun menghampiri Fanis yang sedang bermain boneka , " Mama pergi dulu ya nak ,, kamu sama tante fia dulu yaa " ucapku sambil mencium pipi nya .
" Bilang apa niss ,, iya " ucap Alfia menuntun Fanis untuk ngomong .
" Fia nitip anak ku yaa .. " ucapku berlutut sambil cipika - cipiki .
" Okeyy .. nanti aku bawa ke apart yaa soalnya ada adek nya alex di situ gapapa kan .. ?? " ucap Alfia mau untuk mengasuh Fanis sementara .
" Iya gapapa .. oh iya alda kemana ?? " ucapku berdiri mencari keberadaan Alda .
Alfia menunjuk ke arah luar , aku pun mencari nya di depan rumah sesuai arah dari Alfia .
" All .. aku pergi dulu yaa " ucapku menghampiri Alda yang sedang bertelponan .
Alda menoleh dan menjauhkan hp nya , " Iya rin .. hati - hati " ucap Alda tersenyum sambil cipika - cipiki .
Putra yang daritadi menuggu ku di depan rumah sambil merokok , " Udah .. ? " ucap Putra mematikan rokok .
" Iya udah kok " ucapku pelan sambil memakai sepatu sneakers andalan ku .
" Aku tinggu di mobil ya " ucap Putra sambil menunjuk mobil tersebut .
Aku membalas anggukan saja , setelah selesai memakai sepatu aku pun langsung menuju mobil yang tadi di beritahu oleh nya .
" Mau pergi kemana ini rin ?? " tanya Putra sambil menjalankan mobil keluar dari perumahan .
" Ke batu aja .. gimana ? " ucapku ingin pergi ke sebuah tempat yang aku rindukan .
" Cafe batalyon ... ?? " tanya Putra sudah menebak pikiran ku .
Aku membalas anggukan saja sambil melihat gemerlap lampu yang indah , cafe batalyon adalah tempat dimana Putra menyatakan perasaan nya kepada ku .
" Kabar ayah sama ibu gimana ??? , sehat .. " tanya Putra menanyakan keadaan orang tua ku .
" Alhamdulillah sehat ,, papa mama gimana sehat juga kan .. ?? " tanya ku balik sambil menoleh ke arah nya .
" Alhamdulliah sehat juga kok .. oh iya katanya kamu perut kamu lagi isi ?? " ucap Putra masih fokus menatap ke arah depan .
Aku sudah menebak kalau Putra tahu kabar kalau diriku sedang hamil pasti dari Alfia , " He'emm .. aku udah isi lagi ... " ucapku sambil memandang wajah nya .
" Selamat yaa rin ,, kamu udah jadi ibu banget wkwk .. " ucap Putra tertawa pelan .
Tangan ku pun langsung menuju lengan Putra , " Terusin ketawa .. !! " ucapku sambil bersiap untuk mencubit .
" Ampun rin ... ampunn " ucap Putra tampak takut ketika melihat wajah ku yang sok serius .
" Awas ngomong gitu lagi .. " ucapku melepaskan cubitan ku .
Setelah itu suasana menjadi hening karna Putra sedang di telpon oleh istri nya , karena aku takut diriku cemburu kalau mendengar Putra sedang berbicara dengan istrinya aku pun memasang earphone di kedua telinga ku sambil menghidupkan musik pop .
Di otakku sekarang seperti memutar kenangan dimana aku dan Putra berjuang untuk mendapatkan restu orang tua ku , ketika aku berkata kepada Ayah kalau lulus sekolah aku ingin segera menikah dengan Putra . Ayah ku langsung emosi karna aku memaksa agar aku di nikahkan lalu Ayah menampar pipiku hingga diriku terkencing - kencing karna saking kejam nya Ayah ku dulu .
Aku melirik sebentar terlihat Putra sudah selesai telponan dengan Istri nya , aku pun pura - pura cuek aja agar tidak terlihat kalau diriku menahan rasa cemburu meskipun nyata nya Putra sudah mempunyai istri dan itu adalah hak nya .
Ketika mobil sedang berhenti di lampu merah Putra mencolek pinggang ku , karna aku sedang memejamkan mata menikmati musik pop yang sangat enak di dengar , aku merasakan ada yang mencolek pinggang ku hanya aku toleh saja .
" Rinn .. " ucap Putra yang tidak aku dengar .
Aku pun melepaskan earphone di kedua telinga ku , " Apa .. by " ucapku tiba - tiba keceplosan memanggil nama di saat zaman masih pacaran .
Kedua pipi Putra terlihat bersemu merah , " Apa rin ... by " ucap Putra tampak tersenyum tak percaya .
" Enggak kok ,, aku cuma ngomong bisa , gitu kok .. " ucapku mengelak .
" Kkwkw .. gak usah bohong rinnn , wajah kamu itu gak bisa di ajak kompromi " ucap Putra sambil menyetir lagi .
Aku pun menunduk malu karna keceplosan sambil memasukan earphone ke wadah , perasaan ku sudah kemana - mana selama berduaan dengan nya .
Alex meraih tangan ku lalu langsung di pegang erat , " Aku kangen banget sama kamu rin .." ucap Putra menatap wajah ku sebentar .
Setelah mendengar ucapan dari Putra , jantung ku serasa berhenti berdetak karna saking terharu nya mengingat di saaat Putra yang sedang berjuang untuk meyakinkan kedua orang tua ku untuk bisa menikahi diriku .
Aku menekan kedipan mata ku lalu air mata menetes mengenai hp ku , " Rin .. kamu masih inget sama ini .. !! " ucap Putra menunjukan sebuah foto di sebuah kebun apel daerah Batu .
Aku tersenyum sendiri karna di sini Putra dan aku sedang bolos sekolah , di sini juga ketika aku pulang dari kebun apel orang tua ku di panggil oleh kepala sekolah karna ulah ku yang tidak sekolah .
" Jelek banget yaa aku .. " ucapku merasa aneh ketika melihat foto masa lalu ku .
" Kalau jelek ,, anak jurusan teknik gak bakal ngejar - ngejar kamu rinn .. dasar sok merendah " ucap Putra gemas sambil mencoba memencet hidung ku .
" Hehe iyaa juga yaa .. " ucapku cengengesan sambil hidung ku di tarik ke kanan kiri .
" Hehhh dasar .. " ucap Putra melepaskan tangan nya di hidung ku .
" Sama byy aku juga rindu .. semenjak kamu pergi dari kehidupan ku , aku masih belum menemukan pengganti yang sama kayak byy dulu " ucapku bersandar di lengan nya .
" Jadi baby gak cocok sama suami nya .. ? " tanya Putra sudah mulai memanggil nama panggilan khusus waktu pacaran .
" Bukan gak cocok doang byy ,, tapi emang gak pantes sama sekali , bukan mandang fisik loh yaa .. tapi karna dia egois banget " ucapku emosi sendiri ketika mengingat sikap suami ku terhadap diriku .
" Hmm .. gitu yaa ,, kamu yang sabar ya byy " ucap Putra menenangkan ku sambil menaruh tangan nya mengelus lengan kiri ku .
Putra terus mengelus lengan kiriku sambil menyetir , perlakuan seperti inilah yang membuatku tidak bisa melupakan nya .
" Suami mu pulang kapan .. byy ?? " tanya Putra menatap wajah ku sambil tersenyum .
" Masih lama byy ,, kenapa .. ?? " tanya ku balik sambil memandang wajah nya .
" Emm .. masih lama yaa " jawab Putra manggut - manggut .
BERSAMBUNG ...