uncleankh
Semprot Baru
- Daftar
- 16 Jul 2014
- Post
- 27
- Like diterima
- 23
Prolog
Bagong, adalah nama panggilanku sehari-hari, aku bernama asli Dewo, hal tentang seks atau film bokep, sudah aku ketaui sejak aku masih Kecil, hal itu aku ketaui bukan dari google atau internet, tapi dari tanteku sendiri.
Tante Rosita
Cerita dimulai saat aku baru pulang sekolah, aku yang tidak tahu apa - apa, dikagetkan suara yang berasal dari kamarku. Suara rintihan, suara kesakitan. Aku langsung lari menuju suara tersebut, dan yang mengeluarkan suara tersebut tante Rosita.
“Tante kenapa tante ?” Aku bertanya sambil mendekat ketante, yang keliatan seperti kesakitan pada bagian Vaginanya.
“Mmmmhhh, mmmh ini Wo, Vagina tante gatel wo, tolongin tante wo garukin” tante menjawab pertanyaanku sembari menahan rasa sakit pada vaginanya.
“Iya tante sini dewo bantu” dengan sigap aku bantu tante yang kesakitan, “bagian mana yang gatel tante” lanjut aku, “ini disini wo, gatel wo disini” sambil menunjuk ke arah vaginanya yang memiliki sebuah benjolan kecil, “yang ini tante” sambil menunjuk benjolan kecil tersebut, “jangan keras - keras wo, seperti ini wo bantuinnya” sambil mengarahkan tanganku untuk di usap pelan - palan pada bagian tersebut.
“Mmm, iya disitu wo... mmmm, terus wo” suara tante menyuruh aku untuk terus membantunya. Hingga akhirnya suatu kejadian yang bikin aku jengkel terjadi, tante rosi mengencingi mukaku, hal itu membuatku geram. “Tante kok ngencingin dewo si, basah nih, dah dana tante pergi, dewo kesal dengan tante” kataku kesal, tapi tiba-tiba tante mendekat, dan mencium bibirku, “mmmuach.. trima kasih ya dewo, udah bantuin tante, maaf ya tante ngencingin dewo, tante kaga tahan udah kebelt” sambil mencium dan pergi kekamar mandi.
Ntah apa yang harus aku lakuin sekarang, marah karena dikencingin tante rosi, apa senang karna aku merasakan rasa cokelat yang manis pada bibirnya, saat menyentuh bibirku tadi, anehnya, kencingnya tante saat itu tidak berbau pesing seperti bau aku kencing, hmm apa tante rajin minum air sehingga tidak berbau. Hmmm..
Kejadian tersebut membuatku tak bisa tidur, karena masih terheran kenapa bisa ada rasa cokelatnya pada bibir tante, atau semua bibir wanita seperti tante sama rasanya, atau hanya tante, hal seperti itu membuatku terpikiran sampai aku tidak bisa tidur semalaman, hingga akhirnya saat pagi tiba, aku kesiangan, dan saat aku terbangun jam sudah menandakan jam 8 pagi, terpaksa aku tidak sekolah saat itu.
Setelah bangun, mandi aku menuju dapur untuk sarapan, hal yang biasa aku lakukan tiap paginya, saat di dapur aku tidak melihat ibuku, dan hanya sepiring makanan yang ada di meja makan, untukku sarapan, dan secarik kertas dari ibu “makan ya syang, ibu hari ini ada meeting diluar kota, untuk beberapa hari, kamu tinggal sama tante rosi ya, jangan lupa sekolah, hari ini tidak sekolah tidak apa apa, dan ibu sudah memberikan surat izin untuk kamu ke sekolah, uang jajan sudah mama titipkan ke tante rosi, mungkin sekarang tante rosi sedang joging pagi di komplek, nanti kamu bisa memintanya setelah tante pulang ya syang, dan ingat jangan nakal ya selama ibu pergi” itu isinya, surat dari ibu yang meninggalkan anaknya dan dititipkan ke tantenya.
Aku lapar, aku makan masakan ibu, dan ketika aku makan tiba - tiba mataku gelap, seperti ada yang menghalangi, “pagi dewo, cie yang lagi sarapan” tante menutup mataku saat aku makan sarapan, “ih, tante ganggu aku sarapan aja, tante lagian ngapain si, dah sana mandi habis joging juga, bau tau” gerutu saat aku sedang sarapan.
Bukannya beranjak ke kamar mandi, tante rosi malah duduk dan ikut sarapan, “wo kamu tumben kesiangan, hayo semalem habis ngapain” membuka obrolan dimeja makan, “mmmmhh, semalem kaga bisa tidur gara-gara tante” jawabku ketus, “ah ? Tantee, kenapa tante wo ? Kamu masih marah sama tante, kemarin kamu tante kencingin ?” Tanya tante lagi padaku, “mmm, bukan itu tante, masalah itu aku sudah maafin tante, lagian kemarin kaga bau pesing, jadi kaga begitu jengkel” jawabku. “Terus apa dong wo, yang bikin kamu kaga bisa tidur” tanyalagi tante mencari tahu kenapa aku tidak bisa tidur, “Rasa Cokelat” jawabku, “ha ? Rasa cokelat yang bikin kamu kaga bisa tidur ? Norak kamu, cokelat kan enak wo” sembari melempar sepotong kecil tempe goreng ke arahku, “Bukan itu tante, klo cokelat enak aku juga tau, aku kan suka dengan cokelat” jawabku, “trus” tante yang terus penasaran, “Kemarin bibir tante kenapa ada enak seperti cokelat tante ? Apa semua bibir wanita rasanya cokelat tante ?” Jawaban penuh ketakutan, dan penuh keingin tauan dari dewo kecil yang terus penasaran dengan hal yang baru.
Bukannya menjawab pertanyaanku, tante rosita malah pergi ke kamar, penuh kekesalan dalam hati, aku menyelesaikan sarapanku dan pergi mencuci piring, dengan niat sehabis cuci piring aku akan bermain game dikamar, karena aku masih penasaran dengan Lu Bu di Dynasty Warrior.
Tak berapa lama aku berberes dapur bekas tadi aku cuci piring, tiba - tiba dari belakang ada yang memeluku erat. Ya... siapa lagi kalau bukan tante rosita, yang nakal terhadapku, dan langsung membalikan badanku sehingga badanku mengarah ke dia, dan tiba - tiba dia mencium bibirku lama, ada rasa penasaran dibenak, kenapa rasa cokelat masih terasa, dan kini tidak hanya rasa cokelat, namun ada rasa yang menggelitik bibirku, sehingga membuat bibirku merasa seperti ingin membuka, menyambut kedatangan dari sesuatu yang basah, yang terus memaksa masuk. Tanpa sadar bibirku terbuka dan menyambut lidah tanteku yang memaksa masuk.
5 menit aku berdiri menikmati rasa cokelat yang membuatku tidak bisa tidur, tante rosi melepaskan ciuman itu lalu bertanya kepadaku “Gimana ? Enakan mana cokelat sama bibir tante ?” Tante Rosi menggodaku,
“Enakan bibir tante, kenapa bisa enak seperti cokelat tante ? Aku boleh lagi kaga mencicipinya ?” Rasa keingintahuan dan ketagihan mencampur menjadi satu.
“Boleh dong, tapi kapan - kapan, skrng tante mau istrahat dulu ya, jangan ganggu tante, awas lho kalau nakal, tante bilangin mama” tante rosi langsung masuk ke kamarnya, namun ada hal yang mengejutkan bagiku, bukan hanya rasa cokelat dibibirnya, namun ternyata saat aku mencicipi kedua kalinya, ternyata tante habis mandi dan tanpa menggunakan pakaian.
“Oh shit ..! Aku gagal melihat payudara tante rosita yang indah” pikiran nakal keluar.
Bersambung ...
Bagong, adalah nama panggilanku sehari-hari, aku bernama asli Dewo, hal tentang seks atau film bokep, sudah aku ketaui sejak aku masih Kecil, hal itu aku ketaui bukan dari google atau internet, tapi dari tanteku sendiri.
Tante Rosita
Cerita dimulai saat aku baru pulang sekolah, aku yang tidak tahu apa - apa, dikagetkan suara yang berasal dari kamarku. Suara rintihan, suara kesakitan. Aku langsung lari menuju suara tersebut, dan yang mengeluarkan suara tersebut tante Rosita.
“Tante kenapa tante ?” Aku bertanya sambil mendekat ketante, yang keliatan seperti kesakitan pada bagian Vaginanya.
“Mmmmhhh, mmmh ini Wo, Vagina tante gatel wo, tolongin tante wo garukin” tante menjawab pertanyaanku sembari menahan rasa sakit pada vaginanya.
“Iya tante sini dewo bantu” dengan sigap aku bantu tante yang kesakitan, “bagian mana yang gatel tante” lanjut aku, “ini disini wo, gatel wo disini” sambil menunjuk ke arah vaginanya yang memiliki sebuah benjolan kecil, “yang ini tante” sambil menunjuk benjolan kecil tersebut, “jangan keras - keras wo, seperti ini wo bantuinnya” sambil mengarahkan tanganku untuk di usap pelan - palan pada bagian tersebut.
“Mmm, iya disitu wo... mmmm, terus wo” suara tante menyuruh aku untuk terus membantunya. Hingga akhirnya suatu kejadian yang bikin aku jengkel terjadi, tante rosi mengencingi mukaku, hal itu membuatku geram. “Tante kok ngencingin dewo si, basah nih, dah dana tante pergi, dewo kesal dengan tante” kataku kesal, tapi tiba-tiba tante mendekat, dan mencium bibirku, “mmmuach.. trima kasih ya dewo, udah bantuin tante, maaf ya tante ngencingin dewo, tante kaga tahan udah kebelt” sambil mencium dan pergi kekamar mandi.
Ntah apa yang harus aku lakuin sekarang, marah karena dikencingin tante rosi, apa senang karna aku merasakan rasa cokelat yang manis pada bibirnya, saat menyentuh bibirku tadi, anehnya, kencingnya tante saat itu tidak berbau pesing seperti bau aku kencing, hmm apa tante rajin minum air sehingga tidak berbau. Hmmm..
Kejadian tersebut membuatku tak bisa tidur, karena masih terheran kenapa bisa ada rasa cokelatnya pada bibir tante, atau semua bibir wanita seperti tante sama rasanya, atau hanya tante, hal seperti itu membuatku terpikiran sampai aku tidak bisa tidur semalaman, hingga akhirnya saat pagi tiba, aku kesiangan, dan saat aku terbangun jam sudah menandakan jam 8 pagi, terpaksa aku tidak sekolah saat itu.
Setelah bangun, mandi aku menuju dapur untuk sarapan, hal yang biasa aku lakukan tiap paginya, saat di dapur aku tidak melihat ibuku, dan hanya sepiring makanan yang ada di meja makan, untukku sarapan, dan secarik kertas dari ibu “makan ya syang, ibu hari ini ada meeting diluar kota, untuk beberapa hari, kamu tinggal sama tante rosi ya, jangan lupa sekolah, hari ini tidak sekolah tidak apa apa, dan ibu sudah memberikan surat izin untuk kamu ke sekolah, uang jajan sudah mama titipkan ke tante rosi, mungkin sekarang tante rosi sedang joging pagi di komplek, nanti kamu bisa memintanya setelah tante pulang ya syang, dan ingat jangan nakal ya selama ibu pergi” itu isinya, surat dari ibu yang meninggalkan anaknya dan dititipkan ke tantenya.
Aku lapar, aku makan masakan ibu, dan ketika aku makan tiba - tiba mataku gelap, seperti ada yang menghalangi, “pagi dewo, cie yang lagi sarapan” tante menutup mataku saat aku makan sarapan, “ih, tante ganggu aku sarapan aja, tante lagian ngapain si, dah sana mandi habis joging juga, bau tau” gerutu saat aku sedang sarapan.
Bukannya beranjak ke kamar mandi, tante rosi malah duduk dan ikut sarapan, “wo kamu tumben kesiangan, hayo semalem habis ngapain” membuka obrolan dimeja makan, “mmmmhh, semalem kaga bisa tidur gara-gara tante” jawabku ketus, “ah ? Tantee, kenapa tante wo ? Kamu masih marah sama tante, kemarin kamu tante kencingin ?” Tanya tante lagi padaku, “mmm, bukan itu tante, masalah itu aku sudah maafin tante, lagian kemarin kaga bau pesing, jadi kaga begitu jengkel” jawabku. “Terus apa dong wo, yang bikin kamu kaga bisa tidur” tanyalagi tante mencari tahu kenapa aku tidak bisa tidur, “Rasa Cokelat” jawabku, “ha ? Rasa cokelat yang bikin kamu kaga bisa tidur ? Norak kamu, cokelat kan enak wo” sembari melempar sepotong kecil tempe goreng ke arahku, “Bukan itu tante, klo cokelat enak aku juga tau, aku kan suka dengan cokelat” jawabku, “trus” tante yang terus penasaran, “Kemarin bibir tante kenapa ada enak seperti cokelat tante ? Apa semua bibir wanita rasanya cokelat tante ?” Jawaban penuh ketakutan, dan penuh keingin tauan dari dewo kecil yang terus penasaran dengan hal yang baru.
Bukannya menjawab pertanyaanku, tante rosita malah pergi ke kamar, penuh kekesalan dalam hati, aku menyelesaikan sarapanku dan pergi mencuci piring, dengan niat sehabis cuci piring aku akan bermain game dikamar, karena aku masih penasaran dengan Lu Bu di Dynasty Warrior.
Tak berapa lama aku berberes dapur bekas tadi aku cuci piring, tiba - tiba dari belakang ada yang memeluku erat. Ya... siapa lagi kalau bukan tante rosita, yang nakal terhadapku, dan langsung membalikan badanku sehingga badanku mengarah ke dia, dan tiba - tiba dia mencium bibirku lama, ada rasa penasaran dibenak, kenapa rasa cokelat masih terasa, dan kini tidak hanya rasa cokelat, namun ada rasa yang menggelitik bibirku, sehingga membuat bibirku merasa seperti ingin membuka, menyambut kedatangan dari sesuatu yang basah, yang terus memaksa masuk. Tanpa sadar bibirku terbuka dan menyambut lidah tanteku yang memaksa masuk.
5 menit aku berdiri menikmati rasa cokelat yang membuatku tidak bisa tidur, tante rosi melepaskan ciuman itu lalu bertanya kepadaku “Gimana ? Enakan mana cokelat sama bibir tante ?” Tante Rosi menggodaku,
“Enakan bibir tante, kenapa bisa enak seperti cokelat tante ? Aku boleh lagi kaga mencicipinya ?” Rasa keingintahuan dan ketagihan mencampur menjadi satu.
“Boleh dong, tapi kapan - kapan, skrng tante mau istrahat dulu ya, jangan ganggu tante, awas lho kalau nakal, tante bilangin mama” tante rosi langsung masuk ke kamarnya, namun ada hal yang mengejutkan bagiku, bukan hanya rasa cokelat dibibirnya, namun ternyata saat aku mencicipi kedua kalinya, ternyata tante habis mandi dan tanpa menggunakan pakaian.
“Oh shit ..! Aku gagal melihat payudara tante rosita yang indah” pikiran nakal keluar.
Bersambung ...
