ichtyophile
Senpai Semprot
Gak usah dianal, pussy creampie was, is and will be the best...forever...
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA perjalanan menuju dewasa (Gita Meyliana)
- Thread starter misternobody
- Start date
- Status
Juragan_kecit
Semprot Lover
- Daftar
- 19 Sep 2017
- Post
- 289
- Like diterima
- 207
Kreen lanjuut suhuu
BanengBlue
Semprot Holic
- Daftar
- 16 Sep 2014
- Post
- 326
- Like diterima
- 121
Mantap cerita nya.. nunggu apdet nya hu sambil pasang tenda..
candracakep
Semprot Lover
- Daftar
- 11 Jan 2014
- Post
- 280
- Like diterima
- 379
ijingelar tenda dan lapak........
misternobody
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 490
- Like diterima
- 2.275
Hari yg panjang
POV Gita
ahhh... ahh.. pelaann ajaa... aa... ahh
desahanku makin menjadi saat dia menambah ritme genjotan di memekku.
plopp.. plopp plopp
ini pergumulan kedua ku dengan dia, setelah terhalang oleh dia berbicara di telepon dan membersihkan gelas yg ku pecahkan. Dia kembali ke kasur, tempat aku masih rebahan tanpa sehelai benangpun.
Awalnya aku kaget saat dia menyergap dadaku langsung.
genjotan yg ini terasa sangat nikmat, dengan posisi saling bertatap-tatapan, aku sangat bangga saat dia ikut mendesah nikmat di tengah genjotan yg dia berikan.
ahh.. ahh.. a kalem nanti cepet kelu.. ar.. lagi..
aku mendesah sambil mengingatkan agar dia bsia menjaga ritme genjotan nya, aku gak mau dia cepet keluar di saat masih nikmat.
Memekku seolah sangat basah di percumbuan kedua ini, entah karena tadi dia sudah mengeuarkan cairan nya di memekku, yg mungkin membuat memekku masih basah.
ahh.. a pintu bawah belum.. di kun... ci....
di balik desahan dan kenikmatan ini, aku masih ingat akan hal ini salah.
"udah.. di kunci neng ahh..
genjotan dia makin cepet di memekku..
ahh.. ahh.. iyah .. a iqbal en.. akk.. ahh
ploop plopp plopp ploopp
suara dari memekku terdengar jelas.
sekitar 15 menit dia bisa bertahan dengan genjotan nya yg membuat aku sangat2 nikmat, perasaan yg sudah pernah ku rasakan namun hal ini sangat berbeda karena aku menikmati di cumbu oleh dia, bahkan mungkin aku yg minta.
AAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH
dia mendesah keras dengan menancapkan kontolnya di memekku. Kaki ku di angkat oleh dia dan di topang ke pundaknya.
ku rasakan kontolnya muncrat juga di dalam memekku untuk ke dua kalinya.
Hahh hah hah
dia ambruk ke tubuhku. Ku peluk dia, pelukan hangat yg sudah lama tidak ku berikan kpd laki2.
"Enak a?" bisiku kpd dia.
dia hanya mengangguk lalu melepaskan kontolnya.
ploopp
ahh
aku sedikit mendesah, dia lalu ambruk di sebelah ku. Dengan napas yg masih memburu, aku bangga bisa bikin dia puas karena ku.
Ku raba memekku, basah banget sih tapi gak ada cairan yg keluar setelah dia memuntahkan sperma nya lagi.
"aku ke toilet dulu ya a", kata ku.
dia hanya mengangguk.
Aku berjalan ke bawah, dengan keadaan tanpa sehelai benang.
Aku ke toilet, disana aku membersihkan semua tubuhku.
Sekitar 15 menit aku kembali ke atas, ku lihat a iqbal tertidur disana, dengan kontolnya yg lemas. Uh pas pertama aja cepet keluarnya ternyata, pas ke dua kali mah, lama banget.
ku berkata dalam hati.
Aku ambil pakaian ku, ku pake semua nya.
Aku turun lagi ke bawah, aku ke dapur, ku buka kulkas, gak ada apa2 disana. Niatnya aku mau masak buat A iqbal.
Akhirnya ku putuskan untuk membuat nasi goreng, waktu menunjukan jam 5 sore. Tapi pintu studio udah di tutup dari tadi.
saat aku sedang bikin nasi goreng, aku kaget saat ada tangan merangkul ku dan langsung menuju dadaku, saat itu aku hanya memakai tanktop.
"Lagi apa neng? seksi amat", bisiknya.
ku lirik dia, dengan tatapan manisnya.
"uh udah nakal ya aa sekarang mah", kataku.
"hehe abisnya pas bangun terus liat cewek cantik seksi di dapur", godanya.
"hu udah di kasih enak mah tibatiba jadi suka gombal ya aa", kataku.
dia lalu masuk ke toilet.
"nih a, aku bikin nasgor, kalo masalah rasa gak tahu enak apa engga sih", kataku saat dia keluar dari toilet.
"kalo buatan kamu mah pasti enak, kaya jepitan memekknya", dia malah merangkul ku lagi dan berbisik.
bulu kudukku berdiri saat dia melakukan itu.
Cupp
dia malah langsung memberikan cumbuan di mulutku.
Ku layani cumbuan dia.
Lalu ku lepaskan.
"Mau lagi a?", tanyaku nakal.
"hehe emang gak cape neng ?", tanyanya.
"engga koq a"
"gausah neng hehe, yu kita makan aja dari tadi beum makan nanti kamu sakit mag nya", ajaknya.
Di tengah gairah yg perlahan naik lagi, dengan bijaknya dia masih memperhatikan kesehatan ku. Itu sih yg bikin aku penasaran sama dia.
Lalu, kami makan nasi goreng yg ku buat.
"A, udah makan aku pulang yah", kataku.
"iya neng, aa anterin", jaawabnya.
"Gausah a, aku pesen gr*b aja" kataku.
"aa yg anterin neng, udah lewat jam kerja nya jadi harus di anterin", alasan nya.
aku iyain aja, seneng sih dia berlaku seperti itu.
lalu sekitar jam setengah 6 sore aku di antar sama dia pulang ke kostan ku. Disana udah ada anis baru pulang.
A iqbal langsung pamit pergi lagi.
"ciee cowok baru, siapa git ?", tanya anis saat kami berpapasan di pinggir jalan.
"ih apaan sih, dia bos aku", jawabku malu2.
"haha ya terus kalo bos emang kenapa ? Ga boleh pacaran sama karyawan gitu git ?" tanyanya.
"Ya, engga sih nis hehe" jawabku.
"haha nah kan, selama sama2 single mah sah sah aja git", kata anis.
deg.. hati kecilku ingat sama teh intan, seorang wanita bersahaja yg sebentar lagi menjadi pendamping A Iqbal. Aku sedikit termenung saat itu, entah lah rasanya aku udah jahat sama teh intan.
"kenapa git ? ayo ke kamar", kata anis mengangetkan ku.
"oh, iya hayu nis", jawabku.
bersambung..
update tipis, lagi sibuk soalnya.
POV Gita
ahhh... ahh.. pelaann ajaa... aa... ahh
desahanku makin menjadi saat dia menambah ritme genjotan di memekku.
plopp.. plopp plopp
ini pergumulan kedua ku dengan dia, setelah terhalang oleh dia berbicara di telepon dan membersihkan gelas yg ku pecahkan. Dia kembali ke kasur, tempat aku masih rebahan tanpa sehelai benangpun.
Awalnya aku kaget saat dia menyergap dadaku langsung.
genjotan yg ini terasa sangat nikmat, dengan posisi saling bertatap-tatapan, aku sangat bangga saat dia ikut mendesah nikmat di tengah genjotan yg dia berikan.
ahh.. ahh.. a kalem nanti cepet kelu.. ar.. lagi..
aku mendesah sambil mengingatkan agar dia bsia menjaga ritme genjotan nya, aku gak mau dia cepet keluar di saat masih nikmat.
Memekku seolah sangat basah di percumbuan kedua ini, entah karena tadi dia sudah mengeuarkan cairan nya di memekku, yg mungkin membuat memekku masih basah.
ahh.. a pintu bawah belum.. di kun... ci....
di balik desahan dan kenikmatan ini, aku masih ingat akan hal ini salah.
"udah.. di kunci neng ahh..
genjotan dia makin cepet di memekku..
ahh.. ahh.. iyah .. a iqbal en.. akk.. ahh
ploop plopp plopp ploopp
suara dari memekku terdengar jelas.
sekitar 15 menit dia bisa bertahan dengan genjotan nya yg membuat aku sangat2 nikmat, perasaan yg sudah pernah ku rasakan namun hal ini sangat berbeda karena aku menikmati di cumbu oleh dia, bahkan mungkin aku yg minta.
AAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH
dia mendesah keras dengan menancapkan kontolnya di memekku. Kaki ku di angkat oleh dia dan di topang ke pundaknya.
ku rasakan kontolnya muncrat juga di dalam memekku untuk ke dua kalinya.
Hahh hah hah
dia ambruk ke tubuhku. Ku peluk dia, pelukan hangat yg sudah lama tidak ku berikan kpd laki2.
"Enak a?" bisiku kpd dia.
dia hanya mengangguk lalu melepaskan kontolnya.
ploopp
ahh
aku sedikit mendesah, dia lalu ambruk di sebelah ku. Dengan napas yg masih memburu, aku bangga bisa bikin dia puas karena ku.
Ku raba memekku, basah banget sih tapi gak ada cairan yg keluar setelah dia memuntahkan sperma nya lagi.
"aku ke toilet dulu ya a", kata ku.
dia hanya mengangguk.
Aku berjalan ke bawah, dengan keadaan tanpa sehelai benang.
Aku ke toilet, disana aku membersihkan semua tubuhku.
Sekitar 15 menit aku kembali ke atas, ku lihat a iqbal tertidur disana, dengan kontolnya yg lemas. Uh pas pertama aja cepet keluarnya ternyata, pas ke dua kali mah, lama banget.
ku berkata dalam hati.
Aku ambil pakaian ku, ku pake semua nya.
Aku turun lagi ke bawah, aku ke dapur, ku buka kulkas, gak ada apa2 disana. Niatnya aku mau masak buat A iqbal.
Akhirnya ku putuskan untuk membuat nasi goreng, waktu menunjukan jam 5 sore. Tapi pintu studio udah di tutup dari tadi.
saat aku sedang bikin nasi goreng, aku kaget saat ada tangan merangkul ku dan langsung menuju dadaku, saat itu aku hanya memakai tanktop.
"Lagi apa neng? seksi amat", bisiknya.
ku lirik dia, dengan tatapan manisnya.
"uh udah nakal ya aa sekarang mah", kataku.
"hehe abisnya pas bangun terus liat cewek cantik seksi di dapur", godanya.
"hu udah di kasih enak mah tibatiba jadi suka gombal ya aa", kataku.
dia lalu masuk ke toilet.
"nih a, aku bikin nasgor, kalo masalah rasa gak tahu enak apa engga sih", kataku saat dia keluar dari toilet.
"kalo buatan kamu mah pasti enak, kaya jepitan memekknya", dia malah merangkul ku lagi dan berbisik.
bulu kudukku berdiri saat dia melakukan itu.
Cupp
dia malah langsung memberikan cumbuan di mulutku.
Ku layani cumbuan dia.
Lalu ku lepaskan.
"Mau lagi a?", tanyaku nakal.
"hehe emang gak cape neng ?", tanyanya.
"engga koq a"
"gausah neng hehe, yu kita makan aja dari tadi beum makan nanti kamu sakit mag nya", ajaknya.
Di tengah gairah yg perlahan naik lagi, dengan bijaknya dia masih memperhatikan kesehatan ku. Itu sih yg bikin aku penasaran sama dia.
Lalu, kami makan nasi goreng yg ku buat.
"A, udah makan aku pulang yah", kataku.
"iya neng, aa anterin", jaawabnya.
"Gausah a, aku pesen gr*b aja" kataku.
"aa yg anterin neng, udah lewat jam kerja nya jadi harus di anterin", alasan nya.
aku iyain aja, seneng sih dia berlaku seperti itu.
lalu sekitar jam setengah 6 sore aku di antar sama dia pulang ke kostan ku. Disana udah ada anis baru pulang.
A iqbal langsung pamit pergi lagi.
"ciee cowok baru, siapa git ?", tanya anis saat kami berpapasan di pinggir jalan.
"ih apaan sih, dia bos aku", jawabku malu2.
"haha ya terus kalo bos emang kenapa ? Ga boleh pacaran sama karyawan gitu git ?" tanyanya.
"Ya, engga sih nis hehe" jawabku.
"haha nah kan, selama sama2 single mah sah sah aja git", kata anis.
deg.. hati kecilku ingat sama teh intan, seorang wanita bersahaja yg sebentar lagi menjadi pendamping A Iqbal. Aku sedikit termenung saat itu, entah lah rasanya aku udah jahat sama teh intan.
"kenapa git ? ayo ke kamar", kata anis mengangetkan ku.
"oh, iya hayu nis", jawabku.
bersambung..
update tipis, lagi sibuk soalnya.
ichtyophile
Senpai Semprot
Udah dapet 2 celup, hu. Masih ada celupan lagi gak?
misternobody
Semprot Addict
- Daftar
- 28 Jan 2018
- Post
- 490
- Like diterima
- 2.275
karena alur yg awalnya di rencanain berubah gara2 ada 2 POV, ane kembali ke waktu yg sebenernya ya.
12 oktober 2017
POV Iqbal
Gw lagi di perjalanan ke ciwidey pake motor kawasaki estrella gw dengan kecepatan lumayan tinggi.
Di belakang gw ada seorang cewek merangkul gw.
"pelan aja iqbal santai", kata dia di belakang.
"iya iya teh"
Sesampai nya di sebuah rumah, udah banyak orang disana, ada beberapa motor juga terparkir disana. Gw turun, di ikuti cewek yg gw bawa tadi.
"Langsung masuk teh ?", tanya gw ke dia.
"Iya hayu, kita ke Gita langsung", kata dia.
dia lalu berjalan ke dalem rumah, gw ikutin dia. Di dalam ada beberapa orang sedang memegang al-qurban, mengelilingi seorang manusia yg telah di panggil oleh sang khalik.
Lalu muncul seorang wankita yg tak asing bagi gw, dengan wajah lusuh sedang menangis dia langsung memeluk cewek yg gw bawa. Gw ada di belakang mereka yg sedang berpelkukan. Cewek yg gw bawa mencoba memberikan kalimat untuk ta'bah.
"teteh, mamah teteh"
"Sabar, ya, gita sayang, kamu harus kuat sayang", kata cewek yg gw bawa.
suasana disana sangat sendu, sangat murah. Walaupun cuaca cerah, namun tertutup oleh rasa duka yg mnenyelimuti.
Gw beranjak ke sebelah kiri, dimana seorang bapak sedang mengaji dengan sesekali mengusap mata nya.
"pak, yg sabar ya pak", kata gw sambil bersalaman dengan dia.
"muhun cep iqbal, nuhunnya", kata dia.
gw lalu duduk di belakang para orang yg sedang mengaji, dan beberapa pelayat disana.
"Bal, sini", kata wanita yg gw bawa tadi, wanita yg 3 bulan lagi mungkin akan menjadi istri gw.
gw mengikuti dia ke sebuah kamar, disana ada dua orang wanita.
Wanita yg pertama adalah wanita yg dulu gw potret saat mau nikah, satu lagi wanita yg baru2 ini memberikan pengalaman yg sangat indah bagi gw. Dia nangis sejadi jadinya.
Dia seolah kejang2 disana dengan menangis keras.
"Bal, pegangin bal biar tenang", suruh Intan.
"Masa sama aku teh?", tanya gw.
"iya cepetan, aku mau tenangin dia", kata dia panik.
Gw ke belakang wanita itu. Gadis itu langsung bersandar ke tubuh gw. Huh gila, sempet2 nya fikiran gw salah fokus nya pas posisi itu.
Lalu dari depan gw, Intan memeluk tubuh dia. Dia mencoba menenangkan dia.
"sabar sayang, udah jangan gini kamunya gita, kasihan mama nya, kamu harus kuat", kata dia berbisik pelan.
Dia hanya menjawab dengan tangisan yg lebih keras.
"Udah nong jangan gitu, mamah udah tenang disana udah", kata cewek satu lagi, dia menunduk di kursi depan cermin.
"Udah gita, dengerin teteh", kata Intan lembut namun tegas.
Dengan posisi memegang kedua pipinya dan langsung menghadap dengan dia.
"Udah kamu nya jangan gini, kasian mama kamu nya, kamu harus rela harus ridho. Justru ini yg terbaik bagi semuanya, ini yg harus bikin kamu lebih dewasa ya gita", lanjut Intan.
Cewek yg bersandar ke gw sedikit melemah, tangisan nya pun perlahan mereda.
dan..
gubrag..
tubuhnya lemas langsung menimpa tubuh gw. Dia pingsan.
"Bal, benerin posisinya", suruh teh intan.
gw nurut aja dan merangkul tubuh gita, Muka dia masih memancarkan kecantikan nya walaupun dalam keadaan seperti ini.
"udah kamu ikut solat gih, terus ikut ke kuburan, aku mau jaga dia dulu disini. Bawa HP kalo dia udah sadar aku mau ajak dia ke kuburan", kata Intan lagi.
"Iya, iya teh" kata gw.
Hari itu, adalah dimana seorang teman wanita gw kehilangan sebuah hal yg berharga di hidupnya. Namun namanya Hidup, kematian pasti ada. Yg ada pasti tiada.
Gw ikut solat dan ikut ke kuburan nya sampai beres.
sekarang gw masih di rumah dia, masih nunggu cewek yg gw bawa untuk pulang. Dia masih di dalam masih menenangkan Gita.
"A bade kopi ?", di lamunan gw ada cewek menawari gw itu.
"oh boleh teh", kata gw.
Di temani sekuntung tembakau hisap, gw nikmati kopi itu di teras.
"aa yg punya studio foto tempat gita kerja ?", tanya wanita itu menghampiri gw.
"oh, iya teh"
"lah, kalo yg punya kenapa dulu yg motret preweding aku aa sendiri", katanya.
"haha studio kecil2lan teh, pegawai nya cuma dua, ya terpaksa harus turun tangan langsung", kata gw.
"ohh gitu, oh iya, kirain aa pacarnya gita", katanya pelan namun jelas.
"hah, gimana teh ?", gw nanya balik pura2 gak denger.
"iya soalnya lusa dia cerita katanya lagi deket sama bosnya, eh ternyata udah ada yg punya", kata dia.
"ohh.. masa sih teh, hehe tapi ya gitu deket sebatas bos sama karyawan aja sih teh", sanggah gw.
"haha tegang amat a aku nanya gitu", kata dia lagi.
Ya.. dia berhasil bikin pikiran gw melayang kemana-mana, pikiran gw pernah melakukan sesuatu sama gita, pikiran gw udah mau meminang seorang gadis yg sekarang dekat dengan Gita.
"eh, iya aku titip gita aja ya a, aku gak bisa jagain dia terus soalnya. Ya walaupun kata aa kalian cuma sebatas karyawan sama bos aja, aku harap aa bisa jaga gita juga yah, dia anaknya masih labil soalnya. Gampang ngikut arusnya", lanjut dia lagi.
"haha, iya siap teh pasti, selama masih ada berada di satu dunia kerja insyaalloh bisa ke awasi lah teh", kata gw.
"sama aa jangan keterusan ya sama gita, kasian pacar aa nya, kasian juga gita nya a", kata dia lagi.
"maksud teteh?", tanya gw bingung.
"gita cerita sama aku semuanya koq a, yaa aku harap sih ya bisa jadi pacar, tapi kalo aa nya udah punya mah mau gimana lagi kan", lanjutnya.
gw bingung saat itu, gak bisa ngomong apa2.
"jangan keterusan ya a, inget kata aku, kasian gita sama pacar aa nya, nanti aa yg nyesel sendiri. Yg udah terjadi biarin terjadi aja a, susah sih kalo nafsu udah ngalahin logika, apalagi gita anaknya masih baru tahu hal2 dewasa a, aku titip dia yah", kata dia lalu beranjak dan langsung masuk ke dalam rumah.
Sebuah penyelasan langsung merasuki pikiran gw saat itu.
Bingung juga harus gimana.
"bal, hayu pulang, kamu pamit dulu gih", seorang wanita mengangetkan lamunan gw.
"oh, iya iya teh", kata gw kaget.
"ih malah melamun, lamunin apaan", kata dia.
"lamunin teteh", kata gw spontan.
"huu. boong banget, sejak kapan kecuekan kamu berubah jadi romantis, dasar", grutunya.
"hehe, aku pamit dulu ke dalem teh", kata gw.
"Iya cepe, aku tunggu di motor".
Gw lalu pamit, ke bapaknya, ke wanita yg gw potret saat mau nikah, ke suaminya dia juga. Gak lupa sama Gita Meyliana.
bahkan saat gw pamit ke dia, dia memberikan pelukan hangat ke tubuh gw di depan semua orang. Gila banget sih emang, tapi ya itu kenyataan nya.
Gw lalu menyusul wanita yg udah nunggu gw di motor, wanita kuat dan tegar.
Lalu kami pergi dari rumah itu.
"bal, main dulu yuk", kata dia saat udah di jalan.
"Kemana teh ?"
"ke rancabali yuk bal, mau berendam di air anget, enak kayanya", kata dia.
"hah, kan gak bawa baju ganti teh", kata gw.
"mampir dulu aja ke toko baju, beli celana sama baju buat berendam aja", katanya.
"iya deh hayu, tapi yg seksi ya teh", kata gw. entahlah pikiran dan nafsu gw sedang bertarung disana, nafsu gw seolah terus mengingatkan kejadian yg di lakukan bersama seorang wanita kala itu adalah hal yg bisa di lakukan juga sama cewek yg gw bonceng saat ini.
"ih nakal yah sekarang", kata dia.
"hehe 3 bulan lagi teh, sedikit nyuri start kan syah2 aja", kaat gw.
"iya iya gimana kondisi disana aja ya iqbal", kata dia.
Disaat itu. Gw langsung semangat meluncur ke daerah rancabali, gak lupa gw mampir ke toko baju di ciwidey deket alun2 nya. Gw beli kaos sama celana pendek juga CD, Intan beli kaos tipis U-neck dan celana pendek, gak lupa CD sama bra dia beli satu.
dan..
udah ah ya.. bersambung.. udah melenceng nih fokusnya..
Tapi seru jusa sih ya, tambahin SS sama cewek yg sekarang udah jadi isrti gw. Lanjut jangan ? jangan, ah.. ya.. dia istri gw men.. Tapi ada beberapa pengalaman nakalnya sih sama dia, apalagi pas belum resmi. Ah, udah ah, nanti malah mau denger cerita dia.
Gw kasih ilustrai istri gw aja yah.
Dan.. jeng jeng jeng jeng.. ini hanya ilustrasi, gw bisa nemu foto itu di akun salah satu universitas di cimahi, dan kenapa gw pilih dia jadi ilustrasi intan, ya karena lumayan mirip fostur tubuhnya sih.
12 oktober 2017
POV Iqbal
Gw lagi di perjalanan ke ciwidey pake motor kawasaki estrella gw dengan kecepatan lumayan tinggi.
Di belakang gw ada seorang cewek merangkul gw.
"pelan aja iqbal santai", kata dia di belakang.
"iya iya teh"
Sesampai nya di sebuah rumah, udah banyak orang disana, ada beberapa motor juga terparkir disana. Gw turun, di ikuti cewek yg gw bawa tadi.
"Langsung masuk teh ?", tanya gw ke dia.
"Iya hayu, kita ke Gita langsung", kata dia.
dia lalu berjalan ke dalem rumah, gw ikutin dia. Di dalam ada beberapa orang sedang memegang al-qurban, mengelilingi seorang manusia yg telah di panggil oleh sang khalik.
Lalu muncul seorang wankita yg tak asing bagi gw, dengan wajah lusuh sedang menangis dia langsung memeluk cewek yg gw bawa. Gw ada di belakang mereka yg sedang berpelkukan. Cewek yg gw bawa mencoba memberikan kalimat untuk ta'bah.
"teteh, mamah teteh"
"Sabar, ya, gita sayang, kamu harus kuat sayang", kata cewek yg gw bawa.
suasana disana sangat sendu, sangat murah. Walaupun cuaca cerah, namun tertutup oleh rasa duka yg mnenyelimuti.
Gw beranjak ke sebelah kiri, dimana seorang bapak sedang mengaji dengan sesekali mengusap mata nya.
"pak, yg sabar ya pak", kata gw sambil bersalaman dengan dia.
"muhun cep iqbal, nuhunnya", kata dia.
gw lalu duduk di belakang para orang yg sedang mengaji, dan beberapa pelayat disana.
"Bal, sini", kata wanita yg gw bawa tadi, wanita yg 3 bulan lagi mungkin akan menjadi istri gw.
gw mengikuti dia ke sebuah kamar, disana ada dua orang wanita.
Wanita yg pertama adalah wanita yg dulu gw potret saat mau nikah, satu lagi wanita yg baru2 ini memberikan pengalaman yg sangat indah bagi gw. Dia nangis sejadi jadinya.
Dia seolah kejang2 disana dengan menangis keras.
"Bal, pegangin bal biar tenang", suruh Intan.
"Masa sama aku teh?", tanya gw.
"iya cepetan, aku mau tenangin dia", kata dia panik.
Gw ke belakang wanita itu. Gadis itu langsung bersandar ke tubuh gw. Huh gila, sempet2 nya fikiran gw salah fokus nya pas posisi itu.
Lalu dari depan gw, Intan memeluk tubuh dia. Dia mencoba menenangkan dia.
"sabar sayang, udah jangan gini kamunya gita, kasihan mama nya, kamu harus kuat", kata dia berbisik pelan.
Dia hanya menjawab dengan tangisan yg lebih keras.
"Udah nong jangan gitu, mamah udah tenang disana udah", kata cewek satu lagi, dia menunduk di kursi depan cermin.
"Udah gita, dengerin teteh", kata Intan lembut namun tegas.
Dengan posisi memegang kedua pipinya dan langsung menghadap dengan dia.
"Udah kamu nya jangan gini, kasian mama kamu nya, kamu harus rela harus ridho. Justru ini yg terbaik bagi semuanya, ini yg harus bikin kamu lebih dewasa ya gita", lanjut Intan.
Cewek yg bersandar ke gw sedikit melemah, tangisan nya pun perlahan mereda.
dan..
gubrag..
tubuhnya lemas langsung menimpa tubuh gw. Dia pingsan.
"Bal, benerin posisinya", suruh teh intan.
gw nurut aja dan merangkul tubuh gita, Muka dia masih memancarkan kecantikan nya walaupun dalam keadaan seperti ini.
"udah kamu ikut solat gih, terus ikut ke kuburan, aku mau jaga dia dulu disini. Bawa HP kalo dia udah sadar aku mau ajak dia ke kuburan", kata Intan lagi.
"Iya, iya teh" kata gw.
Hari itu, adalah dimana seorang teman wanita gw kehilangan sebuah hal yg berharga di hidupnya. Namun namanya Hidup, kematian pasti ada. Yg ada pasti tiada.
Gw ikut solat dan ikut ke kuburan nya sampai beres.
sekarang gw masih di rumah dia, masih nunggu cewek yg gw bawa untuk pulang. Dia masih di dalam masih menenangkan Gita.
"A bade kopi ?", di lamunan gw ada cewek menawari gw itu.
"oh boleh teh", kata gw.
Di temani sekuntung tembakau hisap, gw nikmati kopi itu di teras.
"aa yg punya studio foto tempat gita kerja ?", tanya wanita itu menghampiri gw.
"oh, iya teh"
"lah, kalo yg punya kenapa dulu yg motret preweding aku aa sendiri", katanya.
"haha studio kecil2lan teh, pegawai nya cuma dua, ya terpaksa harus turun tangan langsung", kata gw.
"ohh gitu, oh iya, kirain aa pacarnya gita", katanya pelan namun jelas.
"hah, gimana teh ?", gw nanya balik pura2 gak denger.
"iya soalnya lusa dia cerita katanya lagi deket sama bosnya, eh ternyata udah ada yg punya", kata dia.
"ohh.. masa sih teh, hehe tapi ya gitu deket sebatas bos sama karyawan aja sih teh", sanggah gw.
"haha tegang amat a aku nanya gitu", kata dia lagi.
Ya.. dia berhasil bikin pikiran gw melayang kemana-mana, pikiran gw pernah melakukan sesuatu sama gita, pikiran gw udah mau meminang seorang gadis yg sekarang dekat dengan Gita.
"eh, iya aku titip gita aja ya a, aku gak bisa jagain dia terus soalnya. Ya walaupun kata aa kalian cuma sebatas karyawan sama bos aja, aku harap aa bisa jaga gita juga yah, dia anaknya masih labil soalnya. Gampang ngikut arusnya", lanjut dia lagi.
"haha, iya siap teh pasti, selama masih ada berada di satu dunia kerja insyaalloh bisa ke awasi lah teh", kata gw.
"sama aa jangan keterusan ya sama gita, kasian pacar aa nya, kasian juga gita nya a", kata dia lagi.
"maksud teteh?", tanya gw bingung.
"gita cerita sama aku semuanya koq a, yaa aku harap sih ya bisa jadi pacar, tapi kalo aa nya udah punya mah mau gimana lagi kan", lanjutnya.
gw bingung saat itu, gak bisa ngomong apa2.
"jangan keterusan ya a, inget kata aku, kasian gita sama pacar aa nya, nanti aa yg nyesel sendiri. Yg udah terjadi biarin terjadi aja a, susah sih kalo nafsu udah ngalahin logika, apalagi gita anaknya masih baru tahu hal2 dewasa a, aku titip dia yah", kata dia lalu beranjak dan langsung masuk ke dalam rumah.
Sebuah penyelasan langsung merasuki pikiran gw saat itu.
Bingung juga harus gimana.
"bal, hayu pulang, kamu pamit dulu gih", seorang wanita mengangetkan lamunan gw.
"oh, iya iya teh", kata gw kaget.
"ih malah melamun, lamunin apaan", kata dia.
"lamunin teteh", kata gw spontan.
"huu. boong banget, sejak kapan kecuekan kamu berubah jadi romantis, dasar", grutunya.
"hehe, aku pamit dulu ke dalem teh", kata gw.
"Iya cepe, aku tunggu di motor".
Gw lalu pamit, ke bapaknya, ke wanita yg gw potret saat mau nikah, ke suaminya dia juga. Gak lupa sama Gita Meyliana.
bahkan saat gw pamit ke dia, dia memberikan pelukan hangat ke tubuh gw di depan semua orang. Gila banget sih emang, tapi ya itu kenyataan nya.
Gw lalu menyusul wanita yg udah nunggu gw di motor, wanita kuat dan tegar.
Lalu kami pergi dari rumah itu.
"bal, main dulu yuk", kata dia saat udah di jalan.
"Kemana teh ?"
"ke rancabali yuk bal, mau berendam di air anget, enak kayanya", kata dia.
"hah, kan gak bawa baju ganti teh", kata gw.
"mampir dulu aja ke toko baju, beli celana sama baju buat berendam aja", katanya.
"iya deh hayu, tapi yg seksi ya teh", kata gw. entahlah pikiran dan nafsu gw sedang bertarung disana, nafsu gw seolah terus mengingatkan kejadian yg di lakukan bersama seorang wanita kala itu adalah hal yg bisa di lakukan juga sama cewek yg gw bonceng saat ini.
"ih nakal yah sekarang", kata dia.
"hehe 3 bulan lagi teh, sedikit nyuri start kan syah2 aja", kaat gw.
"iya iya gimana kondisi disana aja ya iqbal", kata dia.
Disaat itu. Gw langsung semangat meluncur ke daerah rancabali, gak lupa gw mampir ke toko baju di ciwidey deket alun2 nya. Gw beli kaos sama celana pendek juga CD, Intan beli kaos tipis U-neck dan celana pendek, gak lupa CD sama bra dia beli satu.
dan..
udah ah ya.. bersambung.. udah melenceng nih fokusnya..
Tapi seru jusa sih ya, tambahin SS sama cewek yg sekarang udah jadi isrti gw. Lanjut jangan ? jangan, ah.. ya.. dia istri gw men.. Tapi ada beberapa pengalaman nakalnya sih sama dia, apalagi pas belum resmi. Ah, udah ah, nanti malah mau denger cerita dia.
Gw kasih ilustrai istri gw aja yah.
Dan.. jeng jeng jeng jeng.. ini hanya ilustrasi, gw bisa nemu foto itu di akun salah satu universitas di cimahi, dan kenapa gw pilih dia jadi ilustrasi intan, ya karena lumayan mirip fostur tubuhnya sih.
ichtyophile
Senpai Semprot
SS bareng Intan kayaknya menarik, hehe. Untunglah Gita sekarang udah ada yg punya, semoga sampai ke pelaminan, aamiin.
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
