Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perlahan Namun Pasti (Season 2)

Lubang manakah yang akan dijamah oleh Iyan terlebih dahulu

  • Lubang putri

    Votes: 44 10,6%
  • Lubang Tante astri

    Votes: 206 49,5%
  • Lubang teh ela

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nuri

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nina

    Votes: 42 10,1%

  • Total voters
    416
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Eps 1



Salam semprot untuk suhuu2 semua. Izinkan ane yang Masih newbie ini untuk membagikan hasil karya ane.


Thread cerita ini merupakan season 2 dari petualangan Rian atau lanjutan dari thread ane sebelumnya. Yang berjudul "Lubang Kecil Di Kamarku".


Jadi untuk suhuu2 semua yang baru pertama kali baca thread dari ane. Ane sarankan untuk untuk membaca thread sebelumnya. Karena mungkin akan ada beberapa part yang bersangkutan.


https://www.semprot.com/threads/lubang-kecil-di-kamarku-tamat.1377162/


Silahkan klik link di atas



Tapi kalo males, dan mau langsung baca yang ini juga ga apa2 sihh. Terserah suhuu2 semua. Yuk langsung aja kita ke cerita.


Pengenalan tokoh


Tante Astri








Usia 36 tahun, kulit putih, ukuran payudara 35D, pantat besar



Teh Ela





Usia 30 tahun, kulit putih, ukuran payudara 36D, pantat besar.


Nina








Usia 17 tahun, kulit kuning Langsat, wajah manis, ukuran payudara 32B


Putri





Usia 18 tahun, kulit putih, wajah cantik, ukuran payudara 34C


Nuri





Usia 19 tahun, kulit sawo matang, wajah manis, ukuran payudara 34D.



Chika





Usia 21 tahun, kulit kuning Langsat, wajah lumayan cantik, ukuran payudara 34D, pantat besar.


Mba Tya





Usia 25 tahun, kulit putih, wajah cantik,ukuran payudara 33C.





Namaku Rian Ardiansyah. Biasa dipanggil Rian atau Iyan. Aku sendiri merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Saat ini usiaku 19 tahun dan baru saja lulus SMA.


Aku sendiri memang setelah lulus SMA tidak melanjutkan pendidikanku untuk kuliah. Tentu saja alasan utamanya karena masalah biaya. Akupun setelah lulus sempat bekerja sebagai operator warnet.


Namun itu hanya pekerjaan sementaraku. Karena pada dasarnya aku menjadi operator warnet hanya untuk mengisi waktu luangku. Sebelum akhirnya aku benar2 masuk ke dalam dunia pekerjaan.


Setelah hampir sebulan aku menjadi operator warnet. Dengan segala keluh kesahnya. Akhirnya hal yang kutunggu tunggu tiba juga.


Saat itu papa memberitahuku bahwa Tanteku. Yaitu Tante Astri, sedang membutuhkan karyawan di tempat kerjanya. Namun tempat Tanteku itu sendiri berada di luar kota.


Aku yang hanya lulusan SMA, awalnya sedikit ragu untuk pergi kesana. Aku takut nanti tidak terbiasa hidup disana. Ditambah Mira adikku pun tidak rela aku pergi meninggalkannya.


Namun akhirnya papa sendiri berhasil meyakinkanku. Ternyata disana Tante Astri memiliki jabatan yang cukup tinggi jadi Akupun akan dipermudah untuk masuk kesana.


Setelah beberapa hari, akhirnya sudah waktunya aku untuk berangkat ke luar kota. Disana sendiri aku tentu saja akan tinggal di rumah Tante Astri untuk sementara. Tante Astri sendiri merupakan adik dari mamaku. Dan iapun seorang single parents.


Akhirnya aku bisa merasakan menjadi anak rantau. Sudah tak sabar rasanya aku ingin segera kesana. Namun ada perasaan sedih juga ketika harus meninggalkan keluargaku.


Apalagi dengan semua kenangan yang telah terjadi antara aku, mama, Mira(adik), Nisa (kakak)dan teh Fira( Kaka ipar). Kalau mengingat hal itu rasanya aku ingin tetap berada disini.


Saat semuanya sudah siap akupun segera berpamitan kepada keluargaku. Akupun sempat berpelukan dengan mereka satu persatu.


Aku:" Iyan pamit dulu yahh, doain Iyah supaya bisa sukses disana"


Mama:" iyahh yan, mama pasti doain kamuu ko. Kamu2 sehat2 yah disana. Jangan bandel, jangan ngerepotin Tante kamu juga"


Aku:" iyahh siapp mah" ucapku sambil melepas pelukan mama


Setelah itu tiba2 Mira pun langsung memelukku dengan cepat. Nampak diantara semuanya adikku Mira lah yang paling sedih. Itu terlihat dari air matanya yang terus mengalir.


Mira:" hiks...hikss..hikss.. Kaka jahat bangett ninggalin aku sendiri"


Aku:" kk kan nanti balik lagi kesini dekk, disana mah cuma sementara doang"


Mira:" benerr yahh, awas aja kalo ga balik lagi"


Aku:" iyahh kk janjii"


Akupun segera melepaskan pelukanku. Kemudian aku mencoba untuk memeluk kakaku Nisa. Namun walaupun sudah ku taklukan tetap saja sifat aslinya kepadaku tidak berubah.


Ia tetap judes kepadaku seperti biasanya. Iapun langsung menangkis tanganku yang hendak memeluknya.


Nisa:" ihh apaan sihh lu, gue mah ga usah kali"


Aku:" yaa kirain lu juga mau gue peluk"


Nisa: " hiihh ogah dehh"


Aku:" hahaha, lu ga ada kata2 gitu buat gue sebelum pergi"


Nisa:" ntar aja gue SMS wkwkwk"


Aku:" hahaha sialan lu"


Setelah itu akupun berpamitan dengan kakakku yang satunya, bang Ichsan. Iyapun turut memelukku saat itu.


Bang Ichsan:" sukses yah yan disana. Nanti jangan lupa tengokin keponakan kamu. Kalo nanti udah lahir"


Aku:" siapp bangg, pasti bakal nengokin Iyan nanti"



Setelah itu aku kini berpamitan dengan teh Fira. Aku sendiri tidak memeluknya saat itu. Ya karena memang ada bang Ichsan dan yang lain melihat. Mungkin kalau hanya ada kita berdua bisa beda jadinya nanti.


Teh Fira:" hati2 yah yan di jalannya, Jangan sampe nyasar terus makan yang teratur Disana yah"


Aku:" siapp tehh"


Setelah itu teh Fira pun sedikit memajukan kepalanya di telingaku. Dan membisikkan sesuatu kepadaku.


" yan, kamu jangan lupa sama anak kamu yang ada di dalam perut ini"


Aku sendiri hanya tersenyum mendengar bisikinnya. Beruntung yang lain tidak terlalu curiga dan memperhatikan kami waktu itu. Aku sendiri masih tak menyangka bahwa aku memiliki anak dari hubunganku dengan teh Fira.


Setelah itu, akupun terakhir berpamitan dengan papa. Papa langsung memelukku dan memberikanku kata2 motivasi. Tentu saja aku sangat tersentuh dengan perkataannya saat itu.


Akhirnya setelah aku berpamitan kepada keluargaku. Akupun pamit untuk berangkat ke kota tempat Tante Astri tinggal. Ada perasaan sedih namun ada perasaan excited juga dalam diriku.


Aku sendiri saat itu memutuskan untuk berangkat menggunakan bus kota bukan dengan motor. Karena memang aku belum terlalu hafal jalan menuju ke tempat tanteku.


Aku tak menyangka akhirnya aku merasakan bagaimana rasanya jadi anak rantau. Walaupun tak sepenuhnya, karena aku masih tinggal menumpang di rumah tanteku nanti.


Selama diperjalanan sendiri tidak ada yang spesial bagiku. Hanya pemandangan di sekeliling jalan yang seperti biasanya. Dan hal itu justru membuatku mengantuk hingga akhirnya secara tak sengaja aku tertidur.


Tak berapa lama aku terbangun kembali. Dan kulihat saat itu jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 09:15. Artinya sudah hampir 3 jam aku tertidur dari keberangkatanku tadi jam 07:30.


Kota ini sendiri memang tidak terlalu jauh dari daerahku. Bisa dibilang ini adalah kota tetanggaku. Jadi tak perlu waktu yang terlalu lama untuk sampai kesana.


Dan benar saja, beberapa menit dari aku terbangun tadi. Kini sepertinya bus kami sudah sampai ke terminal yang dituju. Akupun segera turun dari bus dan segera keluar dari terminal.


Keadaan disana cukup ramai, banyak orang berlalu lalang. Aku sendiri saat itu langsung mencari warung. Karena memang aku sudah merasa lapar saat itu.


Akupun langsung membeli roti dan minum untuk melepaskan rasa laparku. Sambil makan aku kembali melihat alamat yang dikirim melalui pesan di hpku. Semoga aku tidak nyasar saat mencari alamat ini.


Aku sendiri sebenarnya sudah pernah ke rumah Tanteku ini. Tapi itu saat aku masih kecil. Jadi aku hanya samar2 saja ingat dimana rumahnya.


Setelah dirasa selesai makan dan minum. Akupun segera pergi mencari angkot yang sesuai dengan tujuanku.


Beruntung tanteku memberikan alamat lengkap dengan arahan angkutan umumnya. Jadi aku tidak terlalu pusing untuk mencarinya.


Baru saja aku hendak mencari angkot. Tiba2 ada angkot yang berhenti di hadapanku. Dan kulihat kebetulan arahnya sama dengan tujuanku.


Saat itu kulihat seorang wanita keluar dari angkot yang akan kunaiki. Namun saat aku hendak naik ada kejadian yang membuatku berhenti sejenak. Ternyata saat itu si penumpang wanita lupa tidak membawa uang.


"aduhh gimana sih neng, terus ini buat ongkos siapa yang mau bayar neng" ucap si sopir


" Aduhh maaf mang, aku cari dulu siapa tau ada yang nyelip mang" jawab si wanita


" Aduhh lama dong kalo gitu mah neng, tuh mobil belakang dari tadi udah klakson terus neng"


Aku yang melihat hal itu pun sedikit iba dan kasihan terhadap si perempuan itu. Sepertinya ia memang sedang terburu-buru. Hingga membuatnya lupa untuk membawa dompet.


Itu terlihat dari pakaiannya yang sedikit acak2an. Dan rambutnya yang hanya dikuncir saja saat itu. Walaupun dari parasnya sendiri wanita ini bisa dibilang cukup cantik.


Karena rasa kasihan aku sendiri pun memutuskan untuk membayar ongkos milik si perempuan itu.


" Udahh mang, nanti ongkosnya biar sama punya saya aja sekalian"
Ucapku


" Wahh bener mas, okee deh kalo gitu" ucap si sopir


Wanita itupun langsung berterimakasih kepadaku.


" Makasihh mas, makasihh bangett"


" Iyahh mba sama2"


" Kalo boleh tau nama mas siapa?"


"Nama saya Rian mba"


" Owhh makasih banyak yah mas Rian, nanti kalo ketemu lagi pasti bakal aku balas kebaikan mas"


" Iyahh mba tenang aja ga apa2"


Setelah itu akupun segera masuk ke angkot. Dan si perempuan itu pun segera pergi meninggalkan angkot menuju ke tujuannya. Akhirnya angkotpun jalan menuju ke tempat tujuanku.


Kurang lebih 15 menit akhirnya akupun sampai ke tempat yang kutuju. segera kubayar ongkosku dan ongkos si wanita tadi. Setelah itu akupun mulai berjalan mencari rumah tanteku.


Rumah tanteku ini berada di komplek perumahan yang bisa dibilang sangat bagus. Kulihat rumah2 Disana sangat mewah dan elegan. Aku yakin rumah tanteku pun pasti sama.


Akupun langsung menanyakan rumah Tante Astri ke satpam yang berada di pos komplek tersebut.


" Permisi pak, saya boleh tanya"


" Owhh Iyahh ada apa"


" Tau rumah Bu Astri ga pak"


" Owhh tau mas, tapi ngomong2 mas ini siapanya yah"


" Saya keponakannya pak, kebetulan mau kerja di daerah sini jadi tuk sementara saya tinggal di rumah Tante saya dulu"


" Owhh begitu, yaudah saya antar aja mas"


" Ehh makasih pak jadi ngerepotin"


" Ga apa2 ko lagian udah tugas saya juga"


Akupun langsung diantar oleh pak satpam yang baik ini menggunakan motornya. Ternyata jaraknya sendiri tidak terlalu jauh. Dengan berjalan kaki pun sebenarnya bisa2 saja.


" Makasih yah pak udah nganterin"


" Iyahh sama2, ketok aja Bu Astri tadi udah pulang ko"


" Iyahh pak, sekali lagi makasih"


Setelah itu akupun segera mendekati rumah Tante Astri. Benar saja rumahnya cukup besar dan halaman depannya pun lumayan luas. Terlihat ada beberapa tanaman dan rumput2 pendek menghiasi halamannya.


Akupun segera mengetuk pintu rumah tanteku ini. Dan tak lama seseorang pun membukakan pintu untukku. Dan kulihat orang itu adalah sesosok perempuan.


Perempuan itu masih muda, mungkin seumuran dengan adikku Mira. Kulitnya kuning Langsat berwajah manis. Iapun langsung menyapaku ketika melihatku.


" Kaaa.. iyannn"


" Ini siapa?" Jawabku


" Ihh masa ka Iyan lupa sihh, ini aku Nina sepupu ka Iyan"


" Owhh Nina, ko kamu beda banget sekarang"


" Ahh masa sihh kaaa"


" Iyahh dulu perasaan kamu dandanannya masih kek cowo"


" Hahaha Iyahh sekarang mah udah berubah kaa".


Aku sedikit terkejut ternyata wanita di depanku ini adalah Nina. Nina sendiri merupakan anak kedua dari Tante Astri alias sepupuku. Aku sudah hampir tidak mengenalinya.


Karena memang Nina yang sekarang berbeda dengan Nina yang dulu aku kenal. Dulu rambut Nina sendiri sangat pendek dan dandanannya lebih ke cowo. Berbeda dengan sekarang ia terlihat sangat feminim.


Dengan rambut yang terurai panjang. Dan kaos bewarna putih dan celana hotpants merah. Nina benar2 terlihat berbeda saat itu.


" Ayoo ka masuk ibu ada di dalem"


" Owhh Iyahh nin"


" Sini tasnya sekalian aku bawain"


Aku pun segera masuk ke dalam rumah. Dan kulihat keadaan rumah sendiri bisa dibilang mewah bagiku. Sebelumnya sendiri saat aku terakhir rumahnya tidak semewah ini.


Waktu dulu rumahnya masih satu tingkat. Berbeda dengan sekarang rumah ini sekarang sudah 2 tingkat. Dan kulihat banyak perabotan mewah di rumah ini.


Tak lama saat aku masuk kulihat seorang wanita datang menghampiri dan langsung memelukku. Wanita itu adalah tanteku yaitu Tante Astri.


" Aduhh Yann, ko kamu udah gede aja, Tante kangen tau sama kamu" ucap Tante sambil terus memelukku


" Iyahh Tan, Iyan juga udh lama ga ketemu Tante"


Tante Astri pun langsung melepaskan pelukannya padaku. Dan karena posisi kami yang berhadapan aku bisa melihat lekuk tubuh tanteku ini yang sangat sexy menurutku. Walaupun sudah memiliki 2 anak, kurasa itu tidak mengurangi keindahan tubuhnya


Saat itu tanteku sendiri memakai daster dengan belahan dada rendah. Sehingga belahan payudaranya bisa terlihat olehku. Namun saat itu akupun berusaha untuk tidak menatap ke arah itu.


Dan mencoba bersikap biasa. Akupun mengobrol lama di ruang tamu saat itu bersama Tante dan Nina.


Aku:" Nuri kemana Tante?


Tante:" owhh iyahh dia lagi nginep di kosan temen kampusnya. Paling besok dia pulang"


Aku:" hmm gituuu, dulu waktu terakhir Iyan kesini, rumahnya ga Segede ini Tante"


Tante:" hahaha Iyahh yan Alhamdulillah sekarang Tante udah bisa renovasi rumahnya jadi lebih bagus"


Aku:" hmm gituu, hebat banget Tante walaupun single parents tapi Tante tetep masih bisa renovasi rumah pake hasil usaha Tante sendiri"


Tante:" ga usah muji2 gitu ah yan, Tante suka malu"


Yaa seperti yang sudah kubilang Tante Astri sendiri merupakan seorang janda. Suaminya yaitu om Herman yang merupakan seorang tentara meninggal 4 tahun lalu pada saat tugas negara.


Tentu hal itu merupakan pukulan untuk Tante,Nuri dan juga Nina. Namun hebatnya Tante berhasil bangkit bahkan bisa sampai sesukses ini sekarang.


Pada saat kami sedang mengobrol di ruang tamu. Tiba2 datang seorang perempuan yang kupikir adalah pembantunya. Dia datang membawakan minum serta beberapa kudapan untuk kami.


" Silahkan dinikmati a jamuannya" ucap wanita itu kepadaku.


Aku sendiri menjawabnya dengan tersenyum manis ke arahnya. Setelah itu Tante Astri pun mengenalkannya padaku.


Tante Astri:" yan kenalin ini Ela, yang kerja disini"


Aku:" owhh gituu saya Iyan bi, salam kenal"


Ela:" jangan panggil bi dong a, saya belum tua lohh wkwkwk"


Tante Astri:" wkwkwk Iyahh yan, panggil aja Ela atau teh Ela. Dia umurnya masih 30 tahun ko yan"


Aku:" owhh gituu, maaf teh tadi manggilnya bi"


Teh Ela:" wkwkwk ga apa2 ko a, semoga betah yah disini"


Aku:" Iyahh teh makasih"


Perawakan teh Ela sendiri saat itu bisa dibilang sangat bohay. Ia memiliki payudara yang besar. Dan pantatnya pun juga bisa bisa dibilang sama.


Sedangkan dari kulitnya putih, wajahnya sendiri tidak terlalu cantik. Tapi tidak jelek juga. Tapi hanya dengan melihat bodynya aku yakin para lelaki pun sudah tergoda.


Tak kusangka aku disini pun tinggal dengan wanita2 yang sangat menggoda. Tapi itu bukan tujuanku datang kesini. Lagi pula aku tidak yakin wanita2 ini bisa ditaklukkan dengan mudah seperti yang sebelum2nya.


Setelah itu teh Ela pun pergi meninggalkan kami dan kembali ke dapur. Kamipun melanjutkan obrolan kami.


Nina:" kaa Mira kabarnya gimana?"


Aku:" baik ko, dia titip salam buat kamu"


Nina:" wahh? Ihh aku udah lama ga ketemu sama dia"


Aku:" iyaa dia juga katanya pengen banget ketemu sama kamu"


Nina:"ihh, kenapa ga kk ajak aja Mira kesini maen"


Aku:" dia kan sekolah nin, mana mungkin bisa kesini"


Nina:" ishh Iyah sihh"


Tante Astri:" udahh nanti kalo ada waktu libur, kita ajak Mira kesini. Kalo ga kita aja yang nanti kesana"


Nina:" wahh bener Bu? Yee asyikk"


Tante Astri:" keluarga sehat2 aja kan yan Disana?"


Aku:" iyaa Tante Alhamdulillah baik2 aja, bahkan sekarang teh Fira istrinya bang Ichsan lagi hamil Tante"


Tante:" wahh yang benerr? Wee akhirnya kamu punya keponakan yan"


Nina:" teh Fira tuh yang dulu tinggalnya di daerah sini kan Bu?"


Tante:" Iyahh sayang"


Aku:" teh Fira pernah tinggal disini emang Tante?


Tante:" Iyahh, Keluarganya kan banyaknya disini yan, kamu baru tau?"


Aku:" Iyahh Iyan baru tau Tante"


Nina:" hihh gimana sih masa adek iparnya sendiri ga tau"


Aku:" hahaha yaa maap"


Setelah mengobrol akhirnya Tante Astri pun menunjukkan kamar untukku nanti. Letaknya sendiri berada di lantai dua. Atau tepat bersebelahan dengan kamar miliknya.


Saat ku masuk kulihat kamarnya cukup luas. Berbeda dengan yang ada di rumahku. Bisa dibilang ini hampir 2 kali luas kamarku.


Akupun cukup senang menerimanya. Segera kutaruh barang2 serta pakaianku di lemari besar yang sudah tersedia. Kurasakan kasurnya pun saat itu benar benar empuk.


" Gimana kamu suka ga yan kamarnya?" Tanya Tante


" Suka banget Tante, makasih yahh"


" Iyahh sama2, yaudah sekarang kamu mending istirahat dulu aja. Pasti cape tadi dijalan"


" Oke siap Tante"


Setelah itu akupun segera berganti pakaian dan langsung merebahkan tubuhku pada kasur yang empuk ini. Rasanya benar2 nikmat setelah seharian penuh staminaku habis untuk menuju kesini.



Kini aku bisa istirahat di rumah besar yang sangat nyaman dan akan sementara kutinggali. Perlahan akupun tertidur pulas karena memang sudah kelelahan.





Akupun bangun dari tidurku. Dan kulihat saat itu jam dinding sudah menunjukkan jam 08:30 malam. Tak kusangka aku tertidur cukup lama dari siang tadi.


Akupun segera keluar dari kamarku. Dan kulihat di lantai 2 saat itu tidak ada siapapun. Akupun segera turun ke bawah tepatnya ke ruang tengah.


Kulihat saat itu semuanya berkumpul Disana sedang menonton tv. Nina, teh Ela serta Tante Astri. Kulihat mereka sangat akrab satu sama lain.


Dengan rumah yang sebesar ini. Dan hanya diisi oleh 4 wanita saja. Rasanya rumah ini sangat rawan apabila ada maling dan semacamnya.


Namun untungnya aku belum pernah mendengar kabar bahwa rumah tanteku ini kemalingan atau ada yang coba melakukan kejahatan disini. Ditambah adanya aku sekarang mungkin akan membuat rumah sedikit aman.


Saat turun dari atas aku sendiri sempat terkagum dan terperangah dengan pakaian mereka bertiga saat itu. Pakaian mereka benar2 membuatku tergoda saat itu. Apalagi body mereka bisa dibilang cukup mantap.


Saat itu Tante Astri sedang mengenakan pakaian daster kimono hingga setengah pahanya. Terlihat setengah pahanya putih mulus dari atas sini. Selain itu sedikit belahan payudaranya bisa kulihat lagi.


Sedangkan Nina saat ini memakai tanktop bewarna hitam dan celana hotpants yang sama seperti sebelumnya. Terlihatlah bagian kulitnya yang terbuka lebih dari setengah pahanya. Payudaranya sendiri memang bisa dibilang kecil.


Jadi tidak terlalu terlihat walaupun saat itu ia memakai tanktop. Tapi tetap saja melihatnya dengan pakaian minim tentu membuatku tergoda.


Dan satu lagi teh Ela, dia saat itu memakai daster bewarna merah dengan motif bunga. Sebenarnya dari pakaiannya sendiri tidak memperlihatkan belahan payudaranya.


Tapi karena ukuran payudaranya yang besar membuat payudaranya tercetak besar di dadanya saat itu. Ahh rasanya aku ingin mencicipi payudaranya itu.


Setelah itu akupun menghentikan lamunanku tentang mereka. Dan segera turun ke bawah. Mereka pun langsung tersenyum ketika melihatku turun.


Tante Astri sendiri memang sangatlah baik. Ia selalu ramah kepada siapapun. Termasuk kepada pembantunya sendiri.


Itu terlihat dari cara dia memperlakukan teh Ela. Kini bahkan teh Ela duduk di sofa yang sama dengan Tante Astri. Ia memperlakukannya seperti keluarga sendiri.


Tante:" ehh yan kamu udah bangun"


Nina:" nyenyak banget keknya tidurnya yah ka wkwkwk"


Aku:" hahaha iyaa nihh, keknya gara2 kecapean"


Teh Ela:" mau saya buatin makan a, aa kan belum makan"


Aku:" ehh ga usah teh nanti ngerepotin"


Teh Ela:" masa ngerepotin sih a, kan itu udh tugas saya"


Tante:" Iyahh yan, kamu makan dulu gih"


Aku:" hmm Iyahh deh"


Setelah itu akupun pergi ke ruang makan. Berbeda dengan di rumahku yang hanya makan lesehan di ruang tv. Di rumah tanteku ini ada ruang khusus untuk makan.


Akupun segera duduk di meja makan. Karena lokasinya yang berhadapan langsung dengan dapur akupun bisa langsung aktivitas yang ada di dapur.


Saat itu kulihat teh Ela sedang memasak dengan posisi membelakangiku. Dari posisi ini aku tentu bisa melihat gerak gerik serta lekuk tubuhnya.


Ternyata teh Ela selain memiliki payudara yang besar. Ia juga memiliki pantat yang bahenol. Ahh benar2 pemandangan yang indah.


Tak butuh waktu lama untuk ia untuk memasak. Iapun langsung memberikan sepiring nasi dengan ayam goreng dan serundeng. Serta ditambah juga dengan sambal.


Akupun segera makan dengan lahapnya. Karena memang aku sangat lapar saat itu. Teh Ela sendiri kulihat duduk di depanku.


" Gimana a ayam sama serundengnya, enak ga?" Tanya Ela kepadaku.


" Enakk bangett tehh, mantepp"


Teh Ela sendiri hanya tersenyum mendengar pujianku. Dan setelah selesai makan teh Ela pun segera mencuci piringku. Lalu akupun bergabung bersama Tante Astri dan Nina.


Tante:" udah selesai yan makannya?"


Aku:" udah Tante"


Nina:" gimana enak ga ka?"


Aku:" bangettt nin wkwkwk"


Nina:" wkwkwk emang sih masakan teh Ela tuh the best banget"


Tante:" yan"


Aku:" Iyah Tante?"


Tante:" soal kerjaan kamu itu, paling kamu baru bisa kerja Minggu depan yan"


Aku:" owhh iyahh Tante, sebenarnya Iyan juga pengen tanya tanya soal kerjaan Iyan Tante"


Tante:" hmm gituuu, yaudahh biar Tante jelasin garis besarnya aja yah. Nihh kantor tempat Tante kerja tuh kan bergerak di bidang desain. Nahh Tante tuh pengen masukkin kamu ke dalam divisi tante nanti. Karena setau Tante kamu tuh jago bikin desain sama editing kan?"


Aku:" hmm iyaahh Tante, Iyan lumayan ngerti soal buat desain sama editing"


Tante:" nahh Tante tuhh butuh orang kaya kamu buat ngejalaninnya"


Aku:" hmm jadi gitu Tante"


Tante:" iyahh tapi tugasnya bukan cuma itu aja yan, makannya nanti kamu bakal Tante ajarin dulu selama seminggu ini. Sekalian buat ngasah bakat kamu juga"


Aku:" hmm gituuu Tante, emang tugasnya apa aja Tante?"


Tante Astri menjelaskan semuanya kepadaku. Tentang2 tugas2 yang akan aku kerjakan nanti. Akupun cukup paham dengan apa yang coba ia jelaskan.


Yaa aku sendiri memang bisa dibilang cukup pandai dalam mendesain. Baik itu di komputer ataupun di kertas gambar.
Akupun pernah memenangkan lomba desain logo untuk sebuah perusahaan saat SMA.


Kurasa itulah salah satu perhitungan tanteku ingin memperkerjakanku di perusahaan tempatnya bekerja. Meskipun aku hanya lulusan SMA.


Setelah beberapa menit Tante banyak menjelaskan padaku. Akhirnya kamipun selesai mengobrol mengenai pekerjaan yang aku kerjakan.


Terlihat Nina saat itu sudah tertidur di sofa. Mungkin karena ia sudah ngantuk dan bosan mendengar pembicaraan kami saat itu. Tante pun langsung membangunkan Nina dan segera menggandengnya untuk pergi ke kamar.


Singkat cerita pagi haripun tiba, aku sendiri saat itu memang belum waktunya untuk bekerja. Jadi aku tidak ada aktivitas apapun selain di rumah.


Saat aku sedang ngopi di teras depan rumahnya yang luas. Nina dan Tante Astri pun keluar dari dalam. Dan tampak mereka sudah mengenakan pakaian yang rapih.


Tante:" dek, kamu yakin ga mau berangkat bareng sama ibu"


Nina:" iyahh, ga mau ahh"


Tante:" kenapa si, kan bisa lebih cepet kalo naik mobil bareng ibu"


Nina:" soalnya2 temen2 cowo aku tuh matanya suka jelalatan kalo liat ibu nganterin aku ke sekolah"


Aku sendiri hanya diam saja mendengar percakapan mereka. Namun apabila dipikirkan memang benar apa yang dikatakan oleh Nina.


Meskipun Tante saat itu memakai pakaian formal untuk bekerja. Yaitu dengan menggunakan kemeja putih tangan panjang. Dan juga rok span hitam pendek hingga lutut.


Tetapi dengan payudaranya serta pantatnya yang besar. Itu sudah cukup membuat cetakan di kemeja serta roknya. Hal itu membuat body tanteku terlihat menggiurkan.


Tante:" owhh cuma karena itu, ya ga apa2 kali sayang"


Nina:" ihh ga apa2 gimana, aku yang risih liatnya"


Tante:" yaudah kamu mau naik angkot aja?"


Nina:" hmm gimana yah" ucapnya sambil menatap ke arahku


Tante:" gimana dek?"


Nina:" aku mau dianterin ka Iyan aja"


Tante:" anterin sama Iyan? Naik apa?"


Nina:" kan ada motor punya papa yang ga pernah dipake, naik itu aja"


Tante:" emang kamu mau yan anterin Nina ke sekolahnya?"


Aku:" boleh2 aja Tante, Iyan mah ga masalah"


Tante:" hmm gituu, yaudahh bentar Tante ngambil kunci motonya dulu, ayo yan sekalian ikut ke garasi"


Aku:" iyahh Tante"


Akupun segera mengikuti tanteku ke garasi saat itu. Dan akupun sedikit terkejut ketika masuk ke dalamnya. Ternyata motornya sendiri saat itu bukanlah motor biasa.


Motor satu2nya yang ada di garasi itu adalah motor Kawasaki ninja 250cc bewarna hijau. Sudah lama aku rasanya ingin mengendarai motor model ini.


" Gimana kamu bisa ga yan bawanya?" Tanya Tante


" Iyan bisa ko Tante, waktu SMA pernah nyobain belajar"


" Hmm bagus dehh kalo gitu, yaudah kamu anterin yah Nina. Itung2 kamu ngehafal jalan juga yan"


" Iyahh Tante"


Setelah itu Tante pun masuk ke dalam mobilnya. Dan pergi meninggalkan aku dan juga Nina. Sementara aku pun sudah bersiap mengantar Nina ke sekolahnya dengan motor ini.


" Nanti kasih tau yah nin, jalannya kemana aja"


" Iyahh pastii kaa"


Akupun segera melajukan motorku dengan membonceng Nina saat itu. Iapun saat itu terus menunjukkan arah jalan menuju ke sekolahnya.
Lokasinya sendiri tidak terlalu jauh saat itu.


Sehingga kamipun bisa cepat sampai ke sekolahnya. Kulihat keadaan sekolahnya cukup besar. Lebih besar dari sekolahku dulu.


Ninapun berpamitan denganku dan segera masuk ke kelasnya.


" Kaa makasihh yahh, hati2 pulangnya"


" Iyaahh nin"


Akupun segera melajukan motorku ke arah rumah. Saat perjalanan pulang kulihat dipinggir jalan ada seseorang yang menjual jajanan favoritku. Yaitu telur gulung.


Akupun yang melihat itu langsung menepikan motorku. Dan berniat membelinya.


" Mang, berapaan satunya?"


" Owhh 500an a"


" Yaudahh saya beli 5 rb"


Saat si tukang dagang sibuk membuat telur gulung pesananku. Akupun memperhatikan keadaan sekitar. Kulihat di depanku ternyata merupakan salah satu kampus terbesar dan favorit di kota ini.


Saat aku sedang memperhatikan kampus ini. Sambil menunggu pesananku jadi. Tiba2 ada seseorang yang menepuk bahuku.


Akupun reflek langsung melihat ke arahnya. Dan ternyata orang yang menepuk bahuku ini adalah orang2 yang baru2 ini tak sengaja aku bertemu. Dia adalah wanita yang saat itu lupa membawa uang untuk membayar ongkos.


" Mas Rian yang waktu itu bukan?" Tanyanya kepadaku.


" Ehh iyahh, mba orang yang waktu di angkot itu yah"


" Iyahh, ko bisa kebetulan yah ketemu lagi"


" Iyahh yah"


" Mas lagi ngapain disini"


" Owhh ini tadi abis nganterin sepupu ke sekolah. Terus mampir jajan telur gulung dulu dehh"


" Owhh gituu"


" Mba sendiri?"


" Owhh kalo aku mah memang kuliah disini"


" Hmm begitu, pantes dandanannya kaya anak kampus"


" Hahaha iyahh"


" A, ini telur gulungnya a" Ucap si penjual kepadaku.


" Owhh iyahh bentar mang, saya ambil uangnya dulu''


" Biar aku aja mang yang bayarin, berapa semuanya?"


" Owhh gitu, 5 ribu neng" jawab si penjual


" Ehh ga usahh mba biar sama saya aja"


" Ga apa2 mas itung2 balesan waktu itu mas udah baik ke aku"


" Hmm bener nih mba?"


" Iyaahh, ini mang uangnya"


ucapnya sambil memberikan selembar uang 5 ribu ke penjualnya


" Makasihh yah mba udah dibayarin"


" Iyahh sama2 mas, ehh tapi jangan manggil aku mba dong kesannya jadi gimana gitu wkwkwk"


" Owhh gituu, terus panggilnya apa"


" Nama aku putri, jadi panggil putri aja"


" Owhh okee deh, kalo gitu panggil saya juga Iyan aja ga usah pake mas wkwkwk"


" Wkwkwk oke dehh yan"


Akupun sempat mengobrol sesaat dengannya saat itu. Sebelum akhirnya kamipun berpisah.


" Yaudah yan duluan yah, mo ada kelas soalnya"


" Owhh iyahh put, makasih juga traktirannya"


" Iyahh"


Ia pun pergi meninggalkanku masuk ke dalam kampus. Sementara aku kembali mengendarai motorku ke arah rumah.


Apabila dipikirkan putri ini memang benar2 sosok wanita cantik, ditambah kepribadiannya yang ramah dan friendly pun membuatku nyaman berbicara dengannya tadi. Hal itu merupakan tipe wanita favoritku.


Andai saja dia mau menjadi pacarku. Namun kurasa itu hanya khayalanku saja. Mana mungkin anak kampus cantik seperti dia bisa menyukaiku.


Toh juga sepertinya aku tidak akan bisa bertemu lagi dengan dia. Karena yang tadi hanya kebetulan saja.


Selang beberapa lama akhirnya akupun sampai di rumah. Kulihat keadaan rumah saat itu sedang sepi. Karena memang Tante Astri dan Nina serta Nuri sedang tidak ada.


Tentu di rumah hanya ada aku dan teh Ela saja. Aku sendiri kini langsung duduk menonton tv. Sambil menikmati telor gulung yang tadi kubeli.


Karena aku membelinya dengan bumbu pedas yang lumayan banyak. Aku pun cukup kepedasan saat itu. Segera kupergi ke dapur untuk mengambil air minum.


Namun pemandangan yang kulihat di dapur. Benar benar membuatku bergairah saat itu. Kulihat teh Ela saat itu sedang mencoba mengambil sesuatu di lemari gantung dapur.


Namun yang ia kenakan di tubuhnyalah yang membuatku bergairah. Dia saat itu hanya memakai lilitan handuk putih di tubuhnya hingga ke setengah pahanya.


Dari posisiku berdiri ini. Aku bisa melihat belahan payudaranya yang sangat menggoda. Serta pahanya yang mulus dan rambut yang ia Cepol membuat juniorku perlahan mengeras.


Tak lama aku memandangi tubuhnya. Tiba2 ketika ia seperti sedang kesulitan untuk mengambil sesuatu di atas. Secara tidak disengaja handuk ia pakai terlepas dan jatuh ke lantai.


Sontak saja selama beberapa saat terlihat di depan mataku pemandangan yang cukup indah. Payudaranya yang besar dengan puting yang bewarna coklat. Serta bongkahan pantatnya yang juga besar.


Aku sendiri tidak terlalu bisa melihat vaginanya. Karena posisi teh Ela yang miring. Namun melihatnya bugil dalam posisi ini pun cukup membuat juniorku berontak.


Beberapa detik setelah itu teh Ela yang kaget pun. Langsung melihat keadaan sekitar. Dengan kondisi tubuhnya yang masih belum tertutup apapun.


Dan iapun saat itu langsung menatap ke arah jalan keluar dapur. Yang dimana disitulah aku berdiri sekarang menatap tubuhnya.


Iapun langsung kaget ketika melihatku menatap dirinya. Wajahnya langsung memerah ketika melihatku. Suasana canggung pun terjadi ketika mata kami saling menatap satu sama lain.




-bersambung-
Mnyappppp donkll
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd