Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perlahan Namun Pasti (Season 2)

Lubang manakah yang akan dijamah oleh Iyan terlebih dahulu

  • Lubang putri

    Votes: 44 10,6%
  • Lubang Tante astri

    Votes: 206 49,5%
  • Lubang teh ela

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nuri

    Votes: 62 14,9%
  • Lubang nina

    Votes: 42 10,1%

  • Total voters
    416
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
akNya IyaaNnn
Eps 6



Mulustrasi Tante Astri








Mulustrasi mba Tya





Mulustrasi kak Citra





Mulustrasi Nuri





...


" Yan Tante boleh masuk?"


Tentu saja aku sedikit terkejut. ternyata orang yang mengetuk tadi adalah Tante Astri. Entah apa tujuannya ingin masuk ke kamarku ini.


Tapi yang pasti situasi pasti akan menjadi canggung. Jadi aku lebih baik mencoba bersikap seperti biasanya.


" Iyahh Tante boleh"


Setelah itu Tante astri pun masuk. Kulihat saat itu pakaiannya sudah rapih dengan seragam kantornya. Iapun langsung menghampiriku.


Dilihat dari wajah dan ekspresinya ketika melihatku. Kulihat ia nampak serius. Seolah ada hal yang ingin ia selesaikan denganku.


Ahh sial apakah aku akan dimarahinya. Dikarenakan kejadian semalam. Tapi bukankah dia juga menikmatinya.


" Yan, Tante mau ngomong sama kamu"


" Owhh iyahh Tante"


" Jadi soal semalem, Tante ga perlu jelasin lagi kan tentang apa yang terjadi semalem"


" Iyahh Tante, Iyan minta maaf sebelumnya udah lancang kaya gitu"


" Iyahh yan, tapi itu bukan sepenuhnya salah kamu juga kan, Tante juga sama waktu itu. Pokonya kita sama2 kebawa suasana."


" Iyahh Tante"


" Nahh pokonya kejadian semalem cukup jadi rahasia kita aja. Dan jangan sampe hal kek gitu terulang lagi. Cukup pertama dan terakhir aja kemarin kejadian gitu."


" Iyahh Tante"


" biar gimana pun kita tuh Tante sama keponakan. Ga baik kalau kita sampe berbuat sejauh itu. Kamu ngerti kan yan?"


" Hmm iyahh Tante. Maafin Iyan yah"


" Iyahh ga apa2 ko udah Tante maafin"


" Makasih yah Tan"


" Iyahh, yaudah ayo kita ke bawah aja"


Saat itu Tante benar2 menjelaskannya secara tenang. Ia tak terlihat marah sama sekali ternyata. Akupun sedikit merasa tenang karena masalah sudah terselesaikan.


Namun tentu saja ada rasa kecewa yang sangat besar kurasakan. Dikarenakan mulai sekarang aku mungkin sudah tidak bisa melakukan keinginanku pada tanteku.


Walaupun sebenarnya aku pun tau, Tante juga menginginkan hal tersebut. Tapi ia pun masih lebih memikirkan soal hubungan keluarga di antara kami. Mungkin ia takut akan dampak yang terjadi nantinya.


Setelah itu akupun pergi ke bawah bersama Tante. Saat kami berdua keluar kamar, ternyata saat itu ada Nuri juga yang hendak turun ke bawah.


Nuri:" Ibu abis ngapain dari kamar ka Iyan?"


Tante astri:" Owhh ini ada yang perlu ibu omongin soal kerjaan"


Nuri:" Owhh Iyah ka, nanti aku juga ada yang mau diomongin yah sama Kaka"


Aku:" soal apa?"


Nuri:" ada deh pokonya nanti"


Aku:" hmm okee2"


Kami bertiga pun langsung turun ke meja makan. Kulihat disana sudah ada Nina dan teh Ela. Nina pun langsung tersenyum ketika melihatku datang.


Yaa mungkin itu karena apa yang terjadi semalam. Aku sendiri masih tak menyangka Nina memberikan blowjob padaku semalam. Padahal saat itu justru aku sedang menginginkan ibunya.


Kamipun makan bersama saat itu seperti biasanya. Dan setelah itu akupun berangkat kerja seperti seharusnya. Namun kali ini aku tidak mengantar Nina terlebih dahulu ke sekolah.


Katanya ia akan pergi bareng dengan temannya saja. Akupun hanya mengiyakan saja saat itu. Lalu segera berangkat ke kantorku.


Namun saat di jalan masuk perumahan, aku secara tidak sengaja melihat ada Aldy yang sedang duduk di motor. Kini aku mengerti mungkin teman yang dimaksud adalah pacarnya Aldy.


Akupun sempat menghentikan motorku sesaat di depannya.


" Dy, lagi nunggu Nina?"


" Ehh iyahh ka Iyan"


" Ninanya tadi udah siap2 ko mau berangkat"


" Owhh Iyah makasih ka Iyan"


" Hati2 awas ketauan ibunya yah wkwkwk"


" Iyahh ka siapp bakal hati2 wkwkwk"


Setelah itu akupun kembali melajukan motorku ke arah kantor. Kurang lebih setengah jam akhirnya akupun sampai juga.


Setelah memarkirkam motor ninjaku. Aku kini langsung masuk sendiri ke dalam kantor. Tidak lagi menunggu Dimas ataupun Chika.


Namun baru saja aku mau masuk ke dalam. Langkahku sempat terhenti sepersekian detik. Hal itu karena aku sempat terpana dengan apa yang kulihat.


Aku melihat seorang wanita yang sangat cantik berdiri di depanku. Bukan hanya wajahnya saja. Tapi iapun memiliki bentuk tubuh yang sangat luar biasa.


Payudaranya yang terlihat sangat besar. Begitu pun dengan pantatnya yang bohay. Meskipun masih dalam balutan rok span hitam dan kemeja putihnya.



Kulihat ia sedang melihat ke arah seseorang saat itu.


" Dahh sayangg, hati2 bawa motornya" ucapnya kepada orang itu.


Ternyata setelah kulihat ia sedang berbicara kepada seorang lelaki yang membawa motor Kawasaki ninja juga sama sepertiku. Aku rasa lelaki itu sudah pasti pacarnya. Dan tadi ia baru saja mengantarnya kesini.


Setelah itu lelaki itu pun pergi meninggalkan area sekitar kantor. Sedangkan si wanita itu melanjutkan langkahnya untuk masuk ke dalam kantor.


Aku sendiri rasanya baru pertama kali melihatnya berada di kantor ini. Tak kusangka ada wanita secantik dan seseksi dia yang bekerja di sini.


Setelahnya akupun ikut masuk ke dalam dan setelah itu seperti biasanya langsung naik lift untuk kelantai 7. Hingga akhirnya akupun sampai di ruangan kerjaku.


Kulihat saat itu sendiri sudah mulai ramai. Kurasa hampir semuanya sudah datang. Aku sendiri memang sengaja agak sedikit siang datangnya.


Akupun segera berjalan ke mejaku. Saat berjalan menuju mejaku, aku melihat tas milik mba Tya sudah ada di kursinya.


Begitu juga kursi di sebelah kanan mba tya. Kini sudah ada tas yang ditaruh disana. Padahal sebelumnya kemarin kursi itu kosong tidak ada yang mengisi.


Akupun Segera duduk di kursiku saat itu. Dan kulihat ternyata Chika dan Dimas sendiri memang belum datang. Terlihat dari mejanya yang masih kosong.


Namun tak lama akhirnya mereka pun datang bersamaan setelahku. Mereka pun langsung datang ke mejaku saat itu.


Dimas:" yan lu udah Dateng aja"


Aku:" iyee padahal gue tadi sengaja agak siangan dikit ko Lo masih pada belum Dateng"


Chika:" iyahh tadi macet di jalannya"


Aku:" Owhh gituu"


Dimas:" yaudah gue mau ke meja gue dulu"


Chika:" okeyy"


Tak lama setelah Dimas pergi ke mejanya. Tiba2 datang mba Tya, kulihat saat itu ternyata ia datang dengan wanita cantik yang tadi kulihat di depan kantor. Mereka pun berjalan ke arahku saat itu, sambil terus mengobrol.


Setelah sampai di sebelahku, Mba tya pun akhirnya duduk di kursinya. Dan yang tak kusangka wanita cantik itu pun juga duduk di sebelah mba Tya. Kurasa meja dan kursi yang kemarin kosong adalah milik wanita cantik ini.


Setelah itu akupun mendengarkan percakapan di antara mereka berdua.


" Ehh cit, lu udah kenalan belum sama junior baru kita?"


" Owhh emang udah ada?"


" Ini liat di sebelah kiri gue"


Setelah itu wanita itupun menengok ke arahku dan juga Chika. Iapun langsung tersenyum begitu melihat kami berdua.


" Owhh mereka berdua junior barunya. Hayy kaliann salam kenal yah"


" Iyahh salam kenal juga mba" jawabku


" Nama kalian berdua siapa?"


" Nama saya Rian Ardiansyah mba, biasa dipanggil Iyan"


" Owhh iyann, salam kenal yah nama aku citra. Panggil aja kak Citra yah"


" Owhh iyahh, mohon bimbingannya yah kaa"


" Iyahh, itu yang sebelahnya siapa?"


" Nama saya Chika Cantika kaa, saya juga karyawan baru disini. Salam kenal" jawab chika


" Iyahh salam kenal juga yahh. Semoga kita bisa cepet akrab"


" Iyahh kaa"


Akupun kini sudah tau namanya. Kurasa inilah wanita yang dimaksud Dimas saat itu. Wanita yang bernama citra.


Dimas sendiri memang tidak pernah salah dalam mencari wanita cantik. Kurasa kami satu selera dalam hal wanita. Terlebih tentang kak Citra ini.


Setelah itu kamipun bekerja seperti biasanya. Hingga akhirnya waktu istirahat makan siang pun tiba. Seperti biasanya aku dan Dimas pergi ke kantin.


Tadi awalnya kami pun mengajak Chika. Tapi katanya ia tidak ikut,dengan alasan sedang diet. Yaa aku juga sebenarnya tidak terlalu peduli mengenai hal itu.


Kamipun akhirnya tiba di kantin. Seperti biasa setelah mengambil makanan. Kamipun segera mencari tempat duduk untuk makan.


Saat sedang makan kami pun mengobrol sambil melihat lihat orang di sekitar.


" Ehh dim, keknya gue udah tau yang namanya citra yang kemaren lu sebutin"


" Iyee gue juga udah liat. Tempatnya ada di Deket meja lu kan"


" Hahaha iyee"


" Beruntung banget sih lu anjirr, cewe cantik semua di sekitaran Lo"


" Hahaha iyalahh, emang lu ga ada?"


" Ga ada anjirr batang semua"


" Hahahaha rasakan"


" Ehh yan2 liat Tuhh"


" Ada apaan?"


" Kak Citra sama mba Tya lagi ngambil makan"


" Hmm benerr"


" Gilaa yah mantepp bener bodynya"


" Iyee bener"


" Lu lebih suka yang mana? Kalo gue sih kak Citra"


" Hmm iyee sama gue juga"


" Walaupun lebih tua dari gue. Keknya gue bakal usaha deh buat jadiin dia pacar gue"


" Ga mungkin"


" Lu ngeremehin gue"


" Bukan ngeremehin, tapi dia udah pacar"


" Wahh? Tau dari mana lu?"


" Tadi gue ga sengaja liat waktu mau masuk kantor. Dia tadi dianterin pacarnya"


" Anjirr beruntung banget tuh orang"


" Iyee benerr"


" Yan, kira2 dia bakal duduk disini ga yah. Soalnya kursi di depan kita kan kosong dua"


" Ga usah ngarepp lu, ga mungkin lahh"


" Iyaa sih, ngapain juga mereka mau duduk sama kita"


" Iyee benerr, udah lanjut makan aja"


Selang beberapa saat kami melanjutkan tuk melahap makanan kami. Kami dikejutkan oleh suatu hal. Hal yang tak pernah kami kira sebelumya.


Saat itu kami agak menunduk untuk melahap makanan kami. Sehingga kami tidak terlalu melihat keadaan sekitar.


Dan yang tak kuduga terlihat ada dua orang perempuan menarik kursi yang ada di depan kami. Saat itu aku hanya bisa melihat tubuh bagian bawahnya saja.


Sebelum akhirnya aku menegakkan kepalaku ke atas. Dan betapa terkejutnya aku ternyata dua orang wanita itu adalah orang yang tadi kami terus bicarakan. Yaa itu adalah ka Citra dan mba Tya.


Terkejut akan hal itu pun sampai membuatku langsung tersedak saat itu. Begitu juga dimas. Mereka pun langsung kebingungan melihat kami.


Ehhmm.. ehmm.. ohmmm...


Ka citra:" ehh kalian pada kenapa?"


Mba Tya:" iyaa ko bisa bareng gitu keseleknya"


Ka citra:" iyaa minum dulu minum"

ucapnya sambil memberikan minum yang ada di meja.


Aku:" ehmm.. ehmm makasihh kaa"


Mba Tya:" jangan2 kalian kaget yah kita Dateng?"


Dimas:" hehehe iyahh mba"


Mba Tya:" hmm ada ada aja. Owh iyahh cit, ini juga karyawan baru namanya Dimas."


Kak Citra:" Owhh gituu, kenalin aku citra panggil aja ka Citra"


Dimas:" Owhh iyahh kaa, saya Dimas Alvian panggilannya dimas"


Kak Citra:" hmm gituu, kalian udah dari tadi disini?"


Aku:" hmm baru2 ko kaa"


Kak Citra:" kita boleh ikut duduk disini kan? sekalian supaya bisa cepet akrab juga sama kalian"


Dimas:" owhh boleh ko kaa. Boleh bangettt"


Kak Citra:" owhh boleh banget yah wkwkwk"


Setelah itu mereka pun makan bersama kami. Saat itu secara perlahan kami pun sudah mulai akrab satu sama lain.


Dari percakapan kami sendiri. Kulihat kak Citra sendiri memang tipe orang yang banyak berbicara. Sedangkan mba Tya justru sebaliknya.


Berbeda dengan kak Citra yang sepertinya sangat penasaran dengan latar belakang kami. Mba Tya sendiri hanya bertanya dan berbicara seperlunya. Ternyata mereka memiliki sifat yang bertolak belakang.


Setelah waktu istirahat makan siang selesai, kami pun kembali pergi menuju meja kerja kami masing2. Hingga tak terasa waktu pulang pun tiba.


Akupun saat itu setelah membereskan semuanya. Segera pergi ke lantai bawah dan kulihat di depan kantor ada mba Tya yang sedang berdiri sendiri.


" Belum pulang mba?"


" Belum yan, nunggu jemputan dulu"


" Owhh gituu"


" Yan"


" Iyahh mba"


" Ada yang pengen mba omongin sama kamu"


" Hmm soal apa mba"


" Hayu ikut mba aja dulu"


Setelah itu akupun mengikuti mba Tya berjalan. Dan hingga akhirnya kamipun berhenti di depan ruangan gudang.


Kulihat saat itu bisa dibilang cukup sepi. Tak ada orang berlalu lalang. Dan hanya kami berdua yang ada disini.


Dari situasi ini sepertinya aku sudah bisa menebak mba Tya akan bicara apa. Menurutku dia pasti akan membahas perihal kejadian di dekat toilet. Yang mana saat itu aku tidak sengaja melihatnya.


" Yann"


" Iyahh mba"


" Mba boleh tanya?"


" Owhh boleh ko mba. Mau tanya apa?''


" Waktu itu pas kamu interview disini. Kamu ngeliat mba kan waktu itu di Deket toilet?"


Dan benar saja dugaanku. Aku sendiri awalnya sempat bingung mau menjawab jujur atau bohong. Karena aku pun sedikit takut menjelaskan apa yang kulihat waktu itu.


" Hmm gimana yah mba"


" Ko gimana, udah kamu jujur aja kamu liat kan?"


" Hehe iyahh maaf mba, waktu itu saya ngga sengaja liat"


" Tuhh kan benerr, gini yan kamu bisa jaga rahasia kan?"


" Iyahh bisaa ko mba"


" Nahh tolong rahasiain yah yang kamu liat waktu itu. Jangan sampe bilang ke siapa2"


" Iyahh siapp mba tenang aja"


" Tapi kamu sebelum mba ngomong gini. Kamu sebelumnya belum pernah ngebocorin ini ke orang lain kan?"


" iyahh ko mba belum, saya ngga pernah ngebocorin ini ke siapa2"


" Hmm baguss dehh kalo gitu. Janji yah yan ini cuma rahasia kita aja"


" Iyahh mba janji ko saya"


" Oke kalo gitu makasih yah, maaf juga sampe harus dibawa kesini buat ngomong kek ginian wkwkwk"


" wkwkwk iyaa ga apa2 ko mba"



Setelah itu kamipun kembali berjalan ke depan. Dan akhirnya setelah itu akupun memutuskan untuk pulang duluan dengan motorku. Sementara mba Tya masih menunggu jemputannya.


" Duluan yah mba"


" Iyahh hati2 yan"


Diperjalanan sendiri, sebenarnya aku masih memikirkan sebenarnya siapa lelaki yang bersamanya waktu itu. Walaupun aku bertemu kembali dengan lelaki itu ketika interview.


Aku sendiri saat itu kurang memperhatikan apa jabatannya dan siapa namanya. Kurasa mereka bener2 menjalin hubungan secara diam2. Dan mungkin aku yang pertama kali mengetahui hubungan gelap mereka.


Setelah 30 menit di jalan. Akhirnya akupun tiba di rumah. Dan kulihat saat itu ternyata Tante astri sudah pulang.


Ia saat itu sedang duduk di teras. Dan sudah mengganti pakaian kantornya. Kini ia sudah memakai kaos bewarna putih dengan celana yang lumayan pendek.


" baru pulang kamu yan?"


" Hehe iyahh Tante"


Sejujurnya situasi sendiri saat itu masih sedikit canggung. Jadi kami hanya sekedar bertegur sapa saja. Dan setelah itu akhirnya akupun masuk ke dalam rumah.


Setelah masuk ke dalam kulihat saat itu sudah ada Nuri dan juga Nina yang sedang nonton tv. Nuri sendiri seperti senang ketika aku datang. Seolah dia memang sudah sedari tadi menungguku.


Nuri:" ka Iyan.."


Aku:" iyahh kenapa nur?"


Nuri:" ada yang pengen aku omongin"


Aku:" owhh yang tadi pagi tea yah"


Nuri:" iyahh ka"


Aku:" okee bentar yah nur, kk bersih2 dulu. Lengket semua nih badan"


Nuri:" hmm oke ka"


Nina:" mau ngomongin apa ka?"


Nuri:" rahasia, anak kecil belum boleh tau"


Nina:" idihh apaann dahh"


Aku:" wkwkwk yaudah tungguin yah nur"


Nuri:" iyahh kaa"


Setelah selesai mandi akupun segera keluar dari kamarku. Dan kulihat ternyata Nuri pun baru keluar kamarnya. Namun pandanganku lagi2 hilang fokus ke bagian tubuhnya.


Saat itu sendiri Nuri memakai Tanktop putih dengan bawahan hotpants hitam. Namun hal yang membuatku terpana adalah kulihat tonjolan kecil di bagian dadanya.


Apakah dia tidak memakai bh? Ahh sial apakah semua wanita disini memang jarang memakai bh saat di rumah pikirku. Karena kulihat kemarin Tante astri pun sama seperti ini.


" Udahh beres ka?"


" Iyaa udah"


" Hayu ka kita cerita di teras depan aja"


" Hmm bukannya di teras depan ada ibu kamu"


" Owhh ibu udah masuk ko tadi"


" Okee2"


Setelah itu kamipun akhirnya duduk di teras depan. Dalam suasana matahari sudah mulai tenggelam saat itu. Aku sendiri masih belum tau apa yang ingin Nuri ceritakan padaku.


" Jadi kamu mau cerita apa nur?"


" Hmm sebenarnya lebih ke nanya sih ka bukan cerita"


" Owhh gituu, mau nanya apa?"


" Sebenarnya kk ada masalah apa sama putri?"


" Maksudnya?"


" Kenapa kk tiba2 ngilang ninggalin putri gitu aja"


" Owhh soal itu"


" Kk jahat banget tau ga"


" Lahh ko kk yang jahat"


" Yaiyalah kaa, kk sampe buat temen aku murung terus akhir2 ini"


" Hahh putri murung?"


" Iyahh gara gara Kaka"


Tentu saja aku terkejut mendengar hal itu. Kenapa putri bisa murung karena aku. Bukankah dia sudah punya pacar.


" Oke sekarang kasih tau aku deh, kenapa alasan kk tiba2 ngilang gitu aja?"


" Hmm gimana yah nur jelasinnya"


" Aku ga mau tau pokonya kk harus jelasin"


Saat itu bisa dibilang Nuri berbicara denganku dengan nada yang lumayan keras. Kurasa ia sangat marah saat itu padaku. Baru pertama kali aku melihat Nuri seperti ini.


" Jadi sebenarnya gini nur..."


Akhirnya akupun menjelaskan penyebab aku menghindar dari putri akhir2 ini. Kujelaskan semua yang kulihat saat itu. Ketika aku mengantarnya ke kampus.


Namun setelah aku menjelaskan. Nuri sendiri bukannya prihatin dengan ceritaku. Ia justru saat itu tertawa.


" Kenapa kamu ketawa?"


" Wkwkwkwk enggaa, lucu aja dengernya"


" Lucu bagian mananya sih nur?"


" Wkwkwk kk nihh yah ada2 aja orangnya"


" Maksudnya?"


" Kk cuma liat mereka pelukan terus kk nyangka putri udah punya pacar? Yaa enggalah kaa"


" Hahh? Tapi mereka keliatan mesra banget waktu itu"


" Nihh ciri2 cowonya idungnya mancung bukan? Terus mukanya kek arab2 gitu?"


" Hmm iyahh bener"


" Itu Tuhh cuma temen putri kaa. Namanya galih. Dia tuh temen aku juga ko"


" Temen tapi ko mesra banget sampe meluk2 gitu"


" Nihh yah kaa dia tuh bukan cuma pelukan sama putri doang. Tapi sama aku juga. Gini ceritanya jadi dia tuh temen dari kecilnya putri kaa. Dan putri tuh udah Deket banget sama dia tapi cuma sebagai temen. Nahh akhir2 ini ada kali udah lebih dari 2 Minggu si galih tuh ga masuk kuliah karena sakit DBD. Keadaannya pun sempet kritis waktu itu. Yaa aku sama putri sebagai temennya jadi khawatir dong.Dan Alhamdulillah ternyata hari itu pas kk nganterin aku, dia itu udah sembuh total. Jadi wajar aja kalo putri sama aku sampe meluk dia"


" Hmm gituu toh alasannya. Tapi bisa aja kan putri beneran suka sama si galih itu?"


" Kalo itu aku jamin engga"


" Kenapa engga?"


" Soalnya dia sukanya sama Kaka"


" Hahh?"


" Dia sukanya sama Kaka"


" Pasti kamu ngomong gitu cuma karena firasat doang kan"


" Engga kaa, dia sendiri yang cerita ke aku"


" Hmm yang benerr?"


" Iyalahh, dia sampe nangis tau ga ceritanya ke aku. Jahat banget Kaka"


" yaa kan waktu itu kk juga belum tau kalo ternyata ceritanya kaya gitu"


" Hmm iyahh, makannya tanya gera ke putrinya. Atau ga kalo kk ragu bisa tanya ke aku aja. Jangan ngambil kesimpulan sendiri gitu"


" Hmm iyahh kk minta maaf"


" Jadi masalahnya cuma karena salah paham doang kan?"


" Hmm iyahh sih nur"


" Kalo kk emang laki2 dan masih suka sama putri. Mending kk sendiri yang langsung ngomong ke dia. Aku ga mau terus jadi perantara di antara kalian berdua"


" Hmm iyahh nur nanti kk bakal bilang"


" Nahh gituu jelaskan sekarang"


" Hehe iyahh. Makasih yah nur"


Setelah mendengar penjelasan Nuri, tentu saja aku terkejut ternyata aku hanya salah paham dengan apa yang kulihat saat itu.


Selain itu entah kenapa perasaanku menjadi lebih tenang setelah mengetahui fakta sebenarnya. Apalagi setelah mendengar bahwa putri pun memiliki perasaan yang sama padaku.


Namun disisi lain, aku sendiri terkejut dengan perubahan sifat Nuri. Ia benar-benar berbeda dari Nuri yang aku kenal.


Namun hal itu pun terasa wajar. Kurasa ia bersikap seperti itu dan marah padaku karena ia sangat peduli kepada putri. Yaa kurasa memang aku yang sepenuhnya salah disini.


Setelah semua pembahasan kami selesai. Dan hari pun saat itu sudah Maghrib. Akhirnya kamipun masuk ke dalam rumah.


Saat malam hari, sebenarnya aku sendiri bingung harus mencoba menghubungi Putri sekarang atau tidak. Tapi setelah dipikir pikir lagi lebih baik aku nanti menemuinya secara langsung saja. Untuk memperjelas semuanya.


Karena malam itu tak ada hal yang bisa kukerjakan. Dan aku pun saat itu merasa gabut. Akupun saat itu memutuskan untuk membuka laptopku.


Sebenarnya niat awalku waktu itu adalah untuk menonton anime Naruto yang sudah ku download. Namun secara tak sengaja, niatku pun berubah. Ketika melihat suatu file di atas file animeku.


Yaa itu merupakan file yang berisi koleksi film *******. Ada kurang 3 sampe 5 video bokep yang dari dulu kusimpan. Entah kenapa tiba2 birahiku pun mulai naik dan sudah lama rasanya aku tidak nonton film bokep.


Setelah itu akupun segera mengambil earphone. Lalu mematikan lampu kamarku juga saat itu. Setelah semua persiapan selesai, segera kumulai video bokep yang ingin kutonton.


Adegan demi adegan kutonton saat itu. Dari mulai permainan blowjob si perempuan. Hingga sampai bagian si perempuan di genjot habis2an oleh si pemeran lelakinya.


Tanpa sadar akupun mulai menurunkan celanaku. Dan langsung mengocok juniorku seketika itu. Sembari pandanganku terus fokus ke layar laptopku.


Ditambah suara desahan si perempuan di earphone yang kudengar membuat libidoku semakin naik. Ahh rasanya aku sebentar lagi akan keluar.


Namun karena mataku yang terlalu fokus ke laptop. Dan tanganku yang terus mengocok juniorku. Membuatku tak waspada akan keadaan sekitar.


Secara tak diduga kamarku yang saat itu gelap. Tiba2 mendapat cahaya penerangan dari arah belakangku. Aku yang kaget pun refleks melihat ke belakang.


Dan betapa terkejutnya aku ternyata penerangan itu berasal dari pintu yang terbuka. Dan yang lebih mengejutkanku ada orang yang sedang menatapku saat ini. Dan itu adalah Tante Astri.


Iapun hanya bisa bengong dan terkejut melihatku. Bagaimana tidak, saat itu laptopku masih nyala dan terus memainkan video bokep yang sedari tadi kutonton.


Sementara itu kini celanaku sudah ada di bawah lututku. Yang artinya Tante astri pun melihat juniorku saat ini sedang tegang maksimal. Kamipun sempat terdiam selama beberapa saat.


Hingga akhirnya setelah itu Tante Astri yang kulihat membawa kertas di tangannya. Tiba2 berbalik badan dan jalan keluar dari kamarku. Dan langsung menutup pintunya.


Tak ada sepatah katapun yang keluar darinya waktu itu. Aku kini hanya bisa terdiam dengan semua yang telah terjadi tadi.


Bagaimana pun dari apa yang Tante astri lihat, itu sudah menjelaskan semuanya. Aku sedang onani sambil menonton video bokep. Itulah yang pasti ada di pikiran Tante Astri kini.


Baru saja masalahku dengan Tante Astri selesai. Kini muncul masalah baru lagi. Entah harus bagaimana lagi aku menyelesaikannya.


Akupun kali ini hanya bisa pasrah saja. Juniorkupun yang sedari tadi ngaceng sudah mulai layu kembali. Seketika moodku hancur waktu itu.


Kumatikan dan kututup laptopku waktu itu. Dan setelah itu akupun langsung merebahkan seluruh tubuhku di kasur.


Rasanya sekarang aku sudah bingung bagaimana menjelaskan apa yang terjadi tadi. Dan bagaimana agar nanti bila aku bertemu Tante Astri. Tidak ada lagi rasa canggung.


Terus memikirkan hal itu, lama lama akupun mengantuk. Dan akhirnya aku pun tertidur saat itu.



Saat aku sedang dalam tidurku. Di dalam mimpiku saat itu aku melihat seseorang sedang melakukan blowjob pada juniorku. Namun saat itu aku tidak dapat melihat dengan jelas siapa wanita yang memberikan blowjob ini.


Aku merasakan kehangatan dan rasa nikmat yang luar biasa di bagian selangkanganku. Rasanya nikmat ini benar benar seperti nyata. Kupikir aku sudah lama tidak memimpikan hal seperti ini lagi.


Namun tak lama secara perlahan, akupun justru malah terbangun dari mimpiku. Namun anehnya saat itu kenikmatan itu masih tetap bisa kurasakan.


Karena merasa aneh akupun mencoba membuka mataku dan melihat ke arah selangkanganku. Akupun benar benar terkejut dengan apa yang kulihat.


Ternyata saat itu kenikmatan yang kurasakan bukanlah mimpi. Kini yang kulihat ada seorang wanita sedang melakukan blowjob pada juniorku.


Namun karena mataku belum terbuka sepenuhnya aku belum bisa melihat dengan jelas siapa wanita ini. Mungkinkah dia Nina? Karena Nina sebelumnya pernah melakukan blowjob juga padaku.


Tapi secara perlahan pandanganku pun semakin jelas. Dan dari perawakannya kulihat secara perlahan kurasa ini bukanlah Nina. Tunggu bukankah itu Tante Astri?.


Yaa benar ternyata orang yang sedang memberikan blowjob padaku adalah Tante Astri. Nampaknya dia masih belum tersadar bahwa aku sudah bangun. Dan kini sedang memperhatikannya.


Aku sebenarnya tak menyangka dengan apa yang kulihat. Bagaimana mungkin Tante Astri yang membuat perjanjian denganku tapi justru dia yang mengingkarinya.


Tunggu, apakah mungkin ini semua gara2 kejadian tadi. Saat dimana ia tidak sengaja melihat aku dan juniorku sedang onani sambil menonton bokep. Apakah itu pemicunya sampai dia melakukan ini?.


Bahkan saat inipun dia sudah melepaskan kaosnya. Hingga kini hanya memakai bh hitam dan celana pendeknya saja. Dan Tentu saja hal itu membuat mataku pun melek.


Kurasa Tante Astri benar2 horny sampai melakukan blowjob padaku secara diam2. Mungkin ia berpikir aku tidak akan bangun sama sekali dengan apa yang ia lakukan ini. Akupun saat itu hanya bisa menikmati nikmatnya blowjob milik Tante Astri.


Namun sialnya saat aku sedang menikmati rasanya blowjob milik tanteku ini. Aku tak sengaja menggerakkan tubuhku. Yang langsung membuat Tante Astri pun menoleh ke arah wajahku.


Saat itu juga ekspresinya berubah. Terlihat ia sangat kaget dan mungkin juga malu. Iapun langsung melepaskan juniorku dari genggaman tangan dan mulutnya.


" Iyan Kamu bangun!!?" Tanyanya dengan mata yang terkejut


" Tante..."


Belum selesai aku menyelesaikan ucapanku. Tante Astri pun langsung bangkit dari kasurku. Dan kembali mengambil kaosnya yang ada di kasur.


Kurasa saat itu dia hendak kabur dan pergi keluar kamarku. Entah kenapa aku sendiri, secara refleks langsung memegang tangannya dan menahannya untuk pergi.


Kurasa pikiranku saat itu kembali sudah dipenuhi oleh nafsuku. Apalagi kini justru Tante Astri yang memulainya. Hal itu justru membuatku pun jadi tambah berani.


" Yan, maafin Tante.. Tante mau ke kamar lagi"

ucapnya sambil mencoba melepaskan genggamanku.


" tunggu Tante, Tante kenapa ga jujur aja sih sama Iyan"


" Jujur apa yan"


" Jujur kalo Tante juga pengen dan ga bisa nahan kan"


" Itu ngga bener yan"


" Terus tadi apa, Tante tiba2 ngejilatin punya Iyan diem2 gitu"


" Ituu.. Tante ga tau Yann, lepasin Yan Tante mau balik ke kamar"


Melihat tingkah Tante Astri yang salah tingkah dan malu malu kucing pun. Justru membuatku semakin tak tertahankan lagi.


Bukannya melepaskan genggamanku, seperti apa yang diminta Tante Astri. Aku justru menarik tangannya. Hingga kini ia jadi tertarik dan terbaring di kasurku.


Ia pun sedikit terkejut dengan apa yang kulakukan. Dan iapun langsung mencoba bangkit kembali. Namun hal itupun segera langsung kucegah.


Dengan segera aku pun berusaha memegangi tangannya dan menindih tubuhnya. Walaupun sedikit agak sulit akhirnya akupun berhasil.


Kini tubuh tanteku sudah kukunci dengan tubuhku. Dan kini wajah kami pun saling bertatapan. Kulihat saat itu matanya berusaha untuk tidak menatap mataku.


" Tante maafin Iyan, sekarang Iyan bener2 udah ga bisa nahan lagi"


" Jangan Yan, kita kan udah janji"


" Kan Tante sendiri yang duluan ngelanggarnya, Iyan cuma coba buat lanjutinn"


" Hmm kalo soal itu..."


Sebelum ia menjawab bagian itu dan mencoba mengelak kembali pertanyaanku. Dengan segera kucumbu bibirnya yang membuat dia terkejut seketika.


Ccccppp.. ccpppp... ccpppp...


" Yann, berhenti Yann ccpppp..cppp"

Ucapnya sambil berusaha melepaskan serangan ku.


Aku sendiri sebenarnya merasa aneh. Padahal Tante Astri duluan yang memulainya. Dengan memberikan blowjob padaku secara diam2.


Tapi justru kini ia malah bersikap seperti seorang yang tidak ingin melakukannya. Aku yakin dibalik penolakan dan sifat malu2 kucingnya ini. Ada hasrat yang sedari tadi ia tahan.


Karena cumbuanku di mulutnya kurasa belum berhasil. Akupun menurunkan cumbuanku ke bagian lehernya. Yang membuat iapun sedikit mendesah.


" Ahhh... Yann.. jangann"


Aku sendiri sebenarnya tidak mengerti dengan diriku yang sekarang ini. Entah kenapa aku sekarang jadi sangat agresif dan tidak memperdulikan hal lain selain nafsuku.


Apakah mungkin ini semua karena aku sudah lama tidak merasakan lubang kenikmatan milik wanita. Sehingga membuatku berani melakukan hal senekat ini.


Walaupun saat itu aku sudah mencumbu bagian lehernya. Namun saat itu kulihat sepertinya Tante Astri masih berusaha menahan hasrat seksualnya.


Aku sendiri sebenarnya ingin Tante Astri pun menikmatinya sama sepertiku. Karena aku tidak ingin kesannya hal ini hanya karena keinginanku Saja. Maka dari itu aku terus mencoba untuk lebih merangsangnya.


Akupun teringat dengan satu bagian yang sangat mudah untuk merangsang tanteku. Karena sudah beberapa kali aku melakukannya. Baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.


Mulai kugerakkan dan kuselipkan satu tanganku masuk ke dalam celananya. Dan secara perlahan akhirnya aku menyentuh bagian pantatnya yang masih tertutup cd. Setelah itu kuremas bagian pantatnya itu secara perlahan.


" Yann.. jangann.. disitu.. ahhh"


Dan terlihatlah ekspresinya yang sedari tadi merem seolah menahan sesuatu. Kini matanya mulai terbuka dan mengeluarkan ekspresi wajah sayu sama seperti sebelum2nya.


Melihat ekspresi wajahnya yang sayu dan bibirnya Yang sedikit terbuka. Membuatku pun tak tahan. Aku pun kembali mencoba mencumbu bibirnya.


Ccpppp.. ccpppp... ccpppp...


Awalnya Tante astripun menolak lagi. Tetapi setelah aku kembali meremas bagian pantatnya. Perlahan bibirnya mulai terbuka lalu tak lama...


Sllrppppp.. sllrppppp.. sllrppppp..


Yaa lidahnya keluar dan menyambut lidahku. Sehingga lidah kami saat itu saling menari satu sama lain. Tak hanya itu iapun juga membalas memberikan kecupan pada bibirku.


Sllrppppp... sllrppppp... sllrppppp..


Ccpppp.. ccpppp.. ccpppp...


Kurasa Tante Astri kini sudah benar benar terbawa oleh permainan. Kini aku sudah bisa menikmati sepenuhnya bibirnya yang lembut ini.


Sllrppppp... sllrppppp.. sllrppppp..


Lidah kami tak ada hentinya terus bermain. Setelah beberapa saat akhirnya akupun kembali turun ke bagian lehernya. Dan kini Tante Astri pun sudah tak menahan desahannya lagi.


Sllrppppp... sllrppppp.. sllrppppp...


" Yann.. ahhhhh"


Tak ingin puas sampai disitu saja. Kini tanganku yang lain pun mulai bergerilya. Karena saat itu sudah tak ada perlawanan lagi dari tubuh tanteku.


Pertama tanganku coba menyentuh bagian payudaranya yang kini hanya tertutup oleh bh saja. Kuremas payudaranya itu, yang membuat Tante Astri keenakan.


" Ahhh.. Terusss.. Yannnn"


Akupun kini mulai meremas payudaranya dari luar bh dengan kedua tanganku.


" Ahhh.. iyahh.. yan.. ahhh"


Setelah itu akupun berusaha untuk melepaskan bhnya ini. Dan tak ada perlawanan dari Tante Astri. Bahkan ia turut membantuku dengan sedikit menaikkan punggungnya.


Setelah melepaskan kaitan bhnya. terlihatlah bentuk payudaranya yang sangat indah. Payudaranya yang besar dengan puting yang bewarna coklat.


Dari ukurannya sendiri mungkin payudaranya itu sedikit lebih kecil dibandingkan dengan milik teh Fira. Ahh tanpa tunggu lama segera kucumbu payudaranya saat itu.


Sllrppppp.. sllrppppp... sllrppppp...


" Ahhh.. gelii.. Yann.. disituu.. ahh"


Akupun terus menjilati bagian demi bagian di payudaranya. Bisa dibilang hampir tak ada yang tertinggal. Semuanya merasakan sapuan lidahku.


Sllrppppp.. sllrppppp.. sllrppppp..


" Ahhh.. ahhh.. hmmpp.."


Sementara itu tanganku yang menganggur pun langsung meremas remas payudara yang satunya. Yang membuat ia semakin keras mendesah.


" Ahhh.. ahhhhh... Enakkk.. ahhh.."


Selama beberapa menit aku terus melakukannya. Hingga akhirnya kini tanganku mulai mencoba lebih bergerilya lagi. Tanganku pun terus turun dari payudaranya.


Mulai dari kuelus Elus bagian kulit perutnya yang halus. Kemudian akhirnya turun ke bagian inti. Yaitu selangkangannya yang masih tertutup celana.


Sambil terus sedari tadi memainkan payudaranya. Tanganku pun mencoba menyentuh dan mengelus bagian selangkangannya dari luar celana.


Namun betapa terkejutnya aku, baru saja tanganku menyentuh selangkangannya. Tiba2 tubuh Tante Astri langsung bergelinjang. Setelah tanganku mendarat di selangkangannya yang masih tertutup celana ini.


" Ahhhhh... Yann... Ahhhhhhhhh..."


Seketika kurasakan celananya langsung basah saat itu. Dan kulihat wajah Tante Astri, baru saja menandakan bahwa ia tadi orgasme.


Aku sendiri sebenarnya tak menyangka baru saja awal permainan. Tante Astri sudah orgasme lagi. Mungkin hal ini karena Tante Astri pun sudah lama tidak merasakan sentuhan lelaki.


Jadi tubuhnya menjadi terlalu sensitif. Setelah menerima rangsangan awal dariku ini. Kubiarkan sejenak Tante Astri menikmati orgasmenya.


Kulihat saat itu ia masih mencoba mengatur nafasnya. Dan masih menikmati sisa-sisa orgasmenya.


Setelah beberapa saat akhirnya aku mulai melanjutkan aksiku kembali. Kini tanganku mulai berusaha menarik celana pendek milik Tante Astri.


Awalnya dia diam saja dengan aksiku ini. Namun tiba tiba2 Tante astripun memegangi tanganku yang hendak menarik celana pendeknya.


" Yann.."

Ucapnya sambil menatap ke arahku


" Iyahh?"


" Cuma kali ini doang yah kita ngelakuin kek gini..."

Lalu setelah itu iapun melepaskan genggaman tangannya padaku.


Awalnya kukira Tante Astri bakal kembali melarang atau menolak karena saat itu ia sempat menghentikan aksiku dengan tangannya.


Namun ternyata tidak, dengan ia mengatakan hal itu ia berarti mengizinkanku untuk bertindak lebih jauh lagi. Dengan sudah mendapatkan lampu hijau dari Tante Astri.


Akupun sudah tidak mau membuang-buang waktu lagi. Kuteruskan aksiku kembali. Yang tadi sempat berhenti sejenak.


" Iyann buka yah Tante.." ucapku sambil mulai menarik celananya ke bawah.


Iapun saat itu hanya mengangguk Saja. Yang berarti iapun menyetujui dan menginginkan hal tersebut. Ahh akupun benar2 tidak sabar dibuatnya.


Segera kuturunkan celana pendeknya beserta dengan cd-nya yang terlihat bewarna merah muda. Secara perlahan namun pasti akhirnya akupun bisa melihat bagian indah dari tubuhnya ini.


Dan akhirnya setelah terlepas. Akupun bisa melihat bagaimana keindahan tubuh Tante Astri dalam keadaan bugil.


Benar benar luar biasa, walaupun usianya kini sudah lebih dari 35 tahun. Namun kemolekan tubuhnya masih sangat terlihat olehku.


Kulitnya yang masih kencang dan putih. Lalu payudaranya yang besar dan menggoda serta bagian putingnya yang bewarna kecoklatan. Dan tentu saja yang paling utama bagian vaginanya yang indah.


Kulihat saat itu di sekitar vaginanya terdapat bulu2 yang lumayan lebat. Yang membuatku menjadi semakin bergairah melihat hal itu. Sudah lama aku tidak melihat vagina dari jarak sedekat ini.


Tanpa tunggu lama, akupun mencoba memainkan jariku di vaginanya. Pertama ku raba dan ku elus elus terlebih dahulu bagian luar vaginanya. Saat itu vaginanya sudah terasa basah akibat orgasmenya tadi.


Perlahan mulai kumainkan klitorisnya yang sudah mulai mengeras kembali. Kumainkan klitorisnya itu dengan jariku. Hal itupun membuat Tante Astri merasa keenakan kembali.


" Ahhhh.. Yann.. jangannn... Disituu.. ahhh"


Akupun terus memainkan vaginanya saat itu. Tak jarang kucoba masukkan satu jariku ke dalam vaginanya ini. Dan kumainkan jariku di dalamnya.


" Ahhhh... Yann.. ahhhh.. udahh... Yann.. cepett... Ahh"


" Cepettt apa Tante?"


" Cepett.. masukkin.. punyaa.. kamuu.."


Yaa kurasa Tante Astri memang sudah tidak sabar ingin merasakan juniorku masuk ke dalam vaginanya. Aku sendiri memang sudah tak mau berlama lama lagi.


Langsung saja kulepaskan seluruh pakaianku saat itu. Hingga kini kami sudah sama sama bugil. Tatapan Tante astripun tak ada hentinya terus ke arah juniorku yang sudah tegang maksimal.


" Ayoo..yan.. masukkin.. cepett"


Aku sendiri cukup heran dengan perubahan sikapnya yang cepat ini. Padahal sebelumnya ia sangat malu malu kucing. Tapi kini justru malah ia memintaku terlebih dahulu.


Tanpa menunggu lama segera kulebarkan pahanya saat itu. Dan segera kutempatkan juniorku tepat di depan lubang vaginanya. Kugesekkan juniorku saat itu di belahan vaginanya.


" Ahhh.. Yann.. masukkinn.. hmmppp"


Dan akhirnya secara perlahan mulai kumasukkan Juniorku ke dalam lubang vaginanya. Ahh benar benar terasa nikmat ketika secara perlahan juniorku mulai tertelan oleh lubang vaginanya.


Sensasi nikmat yang sudah lama tak kurasakan. Akhirnya aku bisa merasakannya lagi. Tante Astri pun tiada hentinya mendesah ketika juniorku semakin masuk ke dalam.


" Ahhh..Yann.. lebihh.. dalemm.. lagiii.. Yann.. ahh"


Mendengar hal itu segera kuhentakkan seluruh juniorku ke dalam vaginanya. Yang membuat kami mendesah kenikmatan saat itu.


Slebbbb..



" Ahhh..."


" Gedee.. bangettt.. Yann.."


" Ahh.. punya..Tante.. jugaa.. enakkk"


Sungguh luar biasa walaupun umurnya sudah bisa dibilang tidak muda lagi. Dan juga sudah memiliki dua anak. Namun vaginanya ini benar benar sangat nikmat.


Akupun membiarkan terlebih dahulu juniorku di dalam vaginanya. Agar vaginanya terbiasa dengan juniorku.


Sementara itu tanganku pun kini mulai bergerak menggapai dua buah payudara besarnya. Segera kuremas kembali bukit kembar tersebut.


" Ahhh.. ahhh.. gerakkinn.. yan.. sekarang.. ahh"


Perlahan namun pasti, akupun mulai menggerakkan juniorku keluar masuk vaginanya. Kumulai dengan gerakan tempo pelan. Dan hal itu sudah cukup membuat Tante astri kenikmatan.


" Ahhh.. iyahh.. gituu.. Yann.. ahhh"


Sementara itu tanganku tak ada hentinya memainkan payudaranya. Kupilin pilin bagian putingnya yang sudah mengeras. Membuatnya pun semakin mengeluarkan ekspresi wajah yang menggairahkan.


" Ahhh.. Yann... Gelii... Hmmppp"


Melihat ekspresinya yang sayu menatapku. Membuatku pun tak kuasa melihatnya. Segera kuturunkan tubuh bagian atasku menindih tubuhnya.


Dan saat wajah kami sudah saling berhadapan. Kembali kucumbu bibir Tante Astri saat itu. Tante astripun langsung mengimbangi cumbuanku di bibir dan lidahnya.


Sllrppppp... sllrppppp... sllrppppp....


Di bagian bawah, perlahan akupun mulai mempercepat tempo genjotanku. Yang membuat Tante Astri semakin keras mendesah.


" Ahhhh.. ahhhh.. Yann.. ahhhh"


Beberapa menit aku terus menggenjotnya seperti ini. akupun akhirnya kembali mempercepat tempo genjotanku menjadi tempo maksimal.


" Ahhhh.... Enakkk.. enakkkkkk... Ahhhhh"


Setelah beberapa lama kami bersetubuh dalam tempo cepat ini. Akhirnya Tante Astri mencapai orgasmenya yang kedua.


" Ahhh.. Yann.. Tante... Mauu.... Keluaaaaarrr... Ahhhhhhhhh"


Tubuh tante Astri langsung bergelinjang kembali. Wajahnya menandakan kenikmatan yang kini ia rasakan. Dan kurasakan cairan kenikmatannya menyentuh juniorku yang masih berada di dalam vaginanya.


Setelah itu akupun langsung melepaskan juniorku dari dalam vaginanya. Kulihat Tante Astri pun masih mencoba mengatur nafasnya. Kubiarkan dia istirahat sejenak.


Setelah itu akupun memiringkan tubuh Tante Astri. Sementara aku berbaring di belakangnya. Kulihat Tante Astri masih sedikit kebingungan.


" Hhhh.. hhhh.. kamu mau ngapain yan?"


" Kita ganti posisi Tante"


" Hahh? Gimana?"


Setelahnya kuangkat satu kakinya ke atas. Dan kutempatkan juniorku di depan lubang vaginanya. Tanpa tunggu lama segera kuhentakkan seluruh juniorku masuk kembali ke vaginanya.

Blesshhh..


" Ahhhh.. yann.."


Secara perlahan mulai kugerakkan juniorku keluar masuk. Kini kusetubuhi Tante Astri dalam posisi miring. Tante Astri pun mulai mendesah kembali.


" Ahhhh.. .. penuhh.. yann... Ahhh"


Sungguh nikmat yang luar biasa ketika juniorku terus bergerak keluar masuk dalam tempo sedang.


Sementara itu tanganku pun mulai mencoba meremas payudaranya yang berada di depan.


" Ahhh... Iyahh.. gituu.. Yann.. remess.. teruusss... Ahhh"


Akupun mulai mempercepat genjotanku ke tempo yang lebih cepat. Yang membuat Tante astri semakin meracau tak karuan.


" Ahhhh.. ahhh... Dalemmm.. dalemmm.. yannn.. shhhh"


" Ahhh.. Yann.. cium... Tantee... Yann.. ahhh"


Setelah itu Tante pun menolehkan kepalanya ke belakang. Tanpa tunggu lama langsung kusosor bibirnya saat itu.


Ccppcpcp... ccppcpcp... ccppcpcp...


Setelah itu Tante Astri pun menjulurkan lidahnya sehingga akhirnya lidah kami pun saling bermain kembali.


Sllrppppp.. sllrppppp... sllrppppp...


Setelah beberapa menit aku menggenjotnya kurasa sudah hampir waktunya aku akan keluar. Akupun mulai menambah rangsangan pada tubuh Tante Astri dengan tanganku.


Kini tanganku mulai berjalan ke arah vaginanya. Atau lebih tepatnya klitorisnya yang sudah mengeras. Segera kumainkan dengan jariku.


" Ahhhh..Yann... Kalo...disituu... Jangannn.. Yann... Ahhhh"


Dengan genjotan juniorku di tempo maksimal. Dan jariku yang terus memainkan klitorisnya. Membuat Tante Astri pun dibuat gelagapan dan hal yang tak kuduga pun terjadi.


" Ahhhh.. Yann... Jangannn.. dimaininn.. gituu.. yan.. ahhh.."


" Bisaa.. bisaa.. tantee... Muncraaaatt... Yan... Ahhhhhhhhh"


Crrtt.......crrrtt.....crrrttt... Crrrttt...


Tiba2 Tante Astri squirting saat itu. Cairan kenikmatannya muncrat ke kasurku. Menerima sensasi itu akupun sudah tidak bisa menahannya lagi.


" Ahhh.. tantee.. keluarinnn.. dimana...?"


" Ahhh... Terr...serrrahh.. Yann..."


Mendengar hal itu segera kuhentakkan dalam dalam Juniorku di vaginanya. Dan akhirnya....


Croottt... Croottt... Croottt


Seluruh pejuku, kini sudah kutembakkan dalam dalam di vagina Tante Astri. Terlihat iapun sangat menikmati ketika pejuku sudah masuk di dalam vaginanya.


" Ahhh.. angett.. Yann.."


" Ahhh.. enakk.. bangettt.. Tante"


Segera kulepaskan juniorku dari dalam vaginanya. Dan terlihat pejuku yang sedikit mengalir keluar dari vaginanya. Setelah itu kamipun berbaring bersebelahan, menikmati sisa sisa orgasme kami.


" Hhhhhh.. hhh... Yann.."


" Iyahh Tante?"


" Ingett yah cuma kali ini doang kita ngelakuin kek gini"


" Hhhh iyahh Tante"


Setelah istirahat kami cukup. Tante astripun langsung memakai pakaiannya. Dan pergi meninggalkan kamarku.


Tak ada banyak kata yang keluar dari mulutnya setelah persetubuhan ini. Kurasa dia masih malu untuk berbicara. Mengingat apa yang sudah terjadi.


Sementara aku pun langsung memakai pakaianku juga. Kulihat saat itu sudah pukul 3 pagi. Dan karena merasa lelah akhirnya akupun tertidur kembali di kasurku.


Pagi haripun tiba, untungnya saat itu aku bangun tepat waktu dan tidak telat. Setelah kejadian semalam.


Setelah selesai mandi dan kini aku sudah rapih. Akupun segera turun ke bawah untuk ikut sarapan. Aku sendiri penasaran bagaimana tingkah Tante Astri ketika melihatku setelah kejadian semalam.


Saat sampai di meja makan. Ternyata saat itu Tante Astri sudah tidak ada. Dan hanya ada Nuri, Nina dan teh Ela.


Aku:" Tante kemana teh?"


Teh Ela:" owhh ibu udah berangkat duluan a"


Nina:" ayoo ka sarapan"


Aku:" iyahh nin"


Entah benar atau salah, kurasa Tante Astri berusaha menghindari bertemu denganku. Mungkin dia masih merasa malu akan apa yang telah terjadi di antara kami.


Saat aku sedang memikirkan hal itu. Tiba tiba Nuri memanggilku.


Nuri:" kaa.."


Aku:" iyahhh"


Nuri:" ingett yah sama janji kk" dengan tatapan serius


Aku:" iyahh nur tenang aja"


Yaa aku sendiri memang sudah berniat untuk memperbaiki hubunganku dengan putri. Tapi kurasa aku belum punya waktu untuk bertemu dengannya secara langsung.


Setelah selesai, akupun segera berangkat ke kantor menggunakan motor ninjaku. Dan hari hari di kantor pun kujalani seperti biasanya.


Namun bedanya saat itu, karena ada banyak tugas yang harus kukerjakan di kantor. Akupun akhirnya menerima hari lembur pertamaku.


Saat itu aku, Dimas, Chika bahkan juga ka citra kami lembur hingga malam saat itu. Karena itu pertama kalinya bagiku. Aku benar benar merasa lelah.


Seharian hanya terduduk di kursiku sambil terus menatap layar komputer. Benar benar membuatku penat. Akupun bahkan hampir tertidur saat itu.


" Nihh minum kopi dulu biar tetep seger"

Saat aku sudah mengantuk dan hampir tertidur. Tiba2 ka citra memberikan segelas kopi di meja kerjaku.


" Ehhh makasihh kaa"


" Iyahh, ngantuk yah? Wkwkwk"


" Hehe iyahh kaa"


" Wkwkwk wajar ko, nanti juga kamu biasa"


" Iyahh kaa"


" Yan, mau bantuin kk ga?"


" Bantuin apa ka?"


" Ini bantu bawa berkas berkas ini ke ruangan Bu Astri"


" Owhh iyahh siapp kaa"


Kulihat saat itu memang banyak sekali berkas berkas tugas milik ka citra di mejanya. Tak kusangka dia bisa selesai mengerjakan semua ini dalam satu hari. Dia memang benar benar hebat.


Akupun berjalan bersama ka citra sambil membawa berkas itu ke ruangan Tante Astri. Saat hendak masuk ke ruangan Tante Astri, kulihat dari arah lain Dimas sendiri menatap serius ke arahku yang sedang bersama ka citra.


Tentu saja dia sangat iri melihatku bisa bersama ka citra. Akupun iseng mengeluarkan ekspresi mengejek ke arahnya. Yang membuatnya terlihat makin kesal.


Saat masuk sendiri, ternyata Tante Astri saat itu sudah tidak ada. Kurasa ia memang sudah pulang dari tadi. Padahal aku ingin tau bagaimana tingkah Tante kepadaku nantinya.


" Taro disini aja yan"


" Owhh iyahh kaa"


" Makasih yah yan, udah bantu bawain"


" Ehh ga apa2 ko kaa, itung2 balesan karena kk udah ngasih kopi"


" Wkwkwk iyahh, kamu mau pulang jam berapa?"


" Hmm paling bentar lagi kaa, ada kerjaan dikit lagi yang belum beres"


" Owhh gituu, yaudah kalo gitu aku pulang duluan yahh"


" Owhh iyahh kaa hati2 di jalan"


Setelah itu akupun melanjutkan pekerjaanku. Dan akhirnya saat waktu sudah menunjukkan pukul 20:45 kerjaanku selesai juga. Dengan bahagia segera kurapihkan mejaku dan bersiap untuk pulang.


Akupun berpisah dengan Dimas dan juga Chika untuk pulang ke rumah masing2. Kulajukan motorku saat itu dengan kecepatan normal.


Sepanjang jalan sendiri kulihat semakin kesini jalan pun saat itu semakin sepi. Tak terlihat orang2 yang berada di pinggir jalan. Dan hanya ada sedikit kendaraan yang melewati jalan menuju rumah.


Namun saat aku melajukan motorku dengan kondisi jalan yang sepi. Dari jarak yang tak terlalu jauh di depanku. Kulihat ada seorang wanita yang sedang berjalan kaki.


Dan ternyata ketika semakin dekat.
Akupun semakin jelas dapat melihat wajahnya saat itu. Dan ternyata wanita itu adalah putri.


Kulihat dia sedang berjalan berlawanan arah denganku. Kurasa ini merupakan sebuah kebetulan. Aku sendiri memang sangat ingin bertemu dengan putri.


Sesuai tujuan dan janjiku kepada Nuri. Namun yang membuatku merasa aneh dan khawatir adalah sedang apa dia berjalan kaki di jalan yang sesepi ini. Bagiku ini sangatlah berbahaya bagi seorang wanita sepertinya.


Baru saja aku memikirkan hal tersebut. Tiba2 datang motor yang arahnya sama denganku. Mendekat ke arah putri.


Akhirnya hal yang aku takutkan pun terjadi. Kulihat saat si pengendara jaraknya sudah sangat dekat dengan putri. Tiba2 orang yang diboncengnya dengan sigap menarik tas yang sedari tadi putri bawa.


Karena gerakannya yang sangat cepat dan tenaga putri yang kalah kuat. Dengan mudahnya tas itu kini berpindah tangan. Putri pun langsung berteriak ketika tas tersebut diambil.


" Jambrett.. jambrett... Tolong.. jambrett!!!!"


Melihat hal itu, dan si pemotor yang langsung menggas motornya dengan cepat. Akupun tidak bisa tinggal diam Saja. Segera kupercepat motorku untuk mengejar motor si penjambret.


Awalnya sendiri memang jarak motornya dengan motorku lumayan jauh. Tapi karena si penjambret hanya memakai motor matic. Dan aku yang saat itu memakai motor ninja.


Tentu saja bukan hal sulit untuk mengejarnya. Secara perlahan namun pasti motorku terus mendekat ke arahnya. Dan sampai akhirnya akupun berhasil mengejar motor tersebut.


Kudekatkan motorku ke arah motornya. Sehingga posisi motor kami bersebelahan sangat dekat. Mereka pun cukup Panik melihatku kini bisa menyusulnya.


Akupun terus mendekat ke arahnya dan setelah kurasa sudah cukup dekat, tanpa ampun ku tendang motor tersebut dengan kakiku. Yang akhirnya membuat motor tersebut terjatuh ke pinggiran jalan.


Tanpa tunggu lama akupun segera memberhentikan motorku. Dan berjalan ke arah mereka berdua yang terlihat sedang kesakitan akibat terjatuh tadi.


Namun tanpa kusadari ternyata kejadian tadi juga disaksikan oleh beberapa warga yang sedang duduk-duduk di warung sisi jalan. Mereka pun juga langsung mendekat ke arah kami.


" Ehh ada apa ini mas? Ko motor dia ditendang gitu"


Kulihat mereka yang tidak tau kejadian yang sebenarnya. Wajahnya terlihat menunjukkan kekesalan padaku. Agar tak terjadi kesalahpahaman segera kujelaskan apa yang terjadi.


" Dia jambret pak, dia tadi ngambil tas temen saya. Itu buktinya pak"

Ucapku sambil menunjuk ke arah tas yang si pelaku pegang.


Salah satu warga pun langsung mengambil tas tersebut. Dan segera memeriksanya. Dan akhirnya mereka pun percaya dengan apa yang kukatakan.


" Owhh jangan2 lu jambret yang akhir2 ini sering Operasi disini yah"
Ucap salah satu warga


"Bukan pak bukann" ujar si pelaku


" Bukan2 terus ini tas siapa yang dari tadi Lo pegang" jawabku yang emosi saat itu.


Iapun saat itu hanya bisa terdiam. Nampaknya ia sudah tidak bisa mengelak lagi dari apa yang sudah kutuduhkan. Terlebih barang bukti tas milik putri semakin meyakinkan warga saat itu.


" Udahh mas tenang2, jambret2 ini biar warga sini aja yang urus. Soalnya keknya mereka juga yang sebelum2nya ngejambret tas milik warga sini kemaren2."


" Iyahh mas makasihh banyak yah mas udah bantu nangkep. Maaf juga tadi udah sempet salah sangka" ujar bapa yang lainnya


" Iyahh ga apa2 ko pak, makasih juga udah bantu mau ngurusin jambret ini. Kalo gitu saya mau nganterin tas ini dulu ke yang punyanya"


" Owhh iyahh mas silahkan, makasih sekali lagi mas"


Aku pun akhirnya meninggalkan si penjambret itu yang kini sudah diurus oleh para warga sekitar. Dengan segera aku pun melajukan motorku ke arah tempat putri tadi.


Namun saat motorku sudah sampai di tempat kejadian putri dijambret. Keadaan disana sudah sepi. Tak terlihat ada orang sama sekali.


Aku pun mencoba mencarinya di sekitaran daerah tersebut. Sehingga tak jauh dari situ, aku melihat seorang wanita sedang duduk tertunduk di ayunan yang ada di taman.


Dari pakaiannya serta rambut dan posturnya kurasa wanita itu adalah putri. Akupun segera memarkirkan motorku. Dan berjalan mendekat ke arahnya.


Semakin aku mendekat ke arahnya. Semakin ku dengar suara tangisan yang keluar darinya. Nampaknya ia sangat sedih dengan apa yang sudah terjadi tadi.


Setelah beberapa langkah akhirnya kini aku sudah berdiri di hadapannya. Namun nampaknya ia masih belum sadar akan kedatanganku.


" Put.."


Iapun seketika langsung menegakan kepalanya. Dan kulihat wajahnya sudah basah oleh air mata. Ia pun terkejut ketika melihat wajahku.


" Iyann?"


" Ini tas punya kamu kan?"

Ucapku sambil memperhatikan tas miliknya di tanganku.


Tiba2 seketika ekspresi wajahnya berubah. Ekspresi sedih yang tadi kulihat, perlahan mulai berubah menjadi senyuman. Iapun saat itu langsung bangkit berdiri.


Dan tanpa kuduga, bukannya mengambil tas yang coba kuberikan. Ia malah langsung memelukku saat itu. Aku tentu terkejut dengan apa yang ia lakukan.


" Makasihhh yann.."

Ucapnya dalam pelukan


Tubuhnya sangat terasa hangat ketika memeluk tubuhku. Entah kenapa tiba2 jantungku berdegup kencang saat itu. Perasaan bahagia tak bisaku sembunyikan.


Dan dari pelukannya ini, aku kini tau. Bahwa kisahku yang sempat terhenti dengan putri. Baru akan dimulai kembali.









- bersambung-
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd