Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perubahan (Remake Version)

Status
Please reply by conversation.
Nich ts nya pas nulis lagi jackpot..
Alhasil tumpah ruah di sket tulisan, gak jadi nulis dech..
:kacau:horor banget kaya nya..
 
loh kapan update nya ini.. perasaan udah lama ditunggu kok belum update juga.. kantong plastik keburu kepake buat yang lain nih..
 
ayo lanjut suhu bagus nih cerita sayng kalo gak sampe tamat
 
Klo gak sebulan yaaaa 2 bulan
Pada readers...
Terima nasib aja.,..
Saya bisanya cuman baca***k bisa ngarang...hahahhahhahahah
 
Mohon maaf hu, cerita ini bakalan mandek sampai batas waktu yg belum ane tentukan. Banyak tugas kantor yang numpuk di akhir tahun ini. Mood nulis jadi ilang gara-gara kecapean hehe... Nanti kalo udh kelar bakalan ane post.
 
Part-8: Sebuah Permainan.

Setelah melihat Sukoco tak bergerak lagi, Armand menggotong tubuhnya dan membuangnya ke kandang srigala peliharaannya. Ia sengaja memisahkan kepalanya terlebih dahulu untuk di kirim ke alamat rumah Sukoco.

"Apa itu tak akan menjadi masalah baru?" tanya Ryan.

"Haha... Tenang saja ini akan menjadi hal yang menarik." ucap Armand Armand.

"Lalu bagaimana dengan dua orang yang sedang terlelap di dalam kamar hotel? Apa kau akan membiarkannya saja?" tanya Ryan.

"Untuk Maura aku memiliki hal lain yang mungkin akan memuaskan dahagaku, dan orang yang satunya. Tenang... Aku sudah mengantongi semua informasi tentang kekayaan perusahaannya dan juga istri serta anaknya, mereka wanita yang cantik dan seksi mungkin kita bisa bersenang-senang dengan mereka," ucap Armand tersenyum.

"Oh ya... Apa kau tau Sukoco adalah pimpinan mafia Kalajengking Hitam?" tanya Ryan.

"Yah... Aku tau! Aku ingin memulai perang lagi. Tanganku rasanya gatal ingin mencabik-cabik tubuh orang" sahut Armand.

"Baguslah.... Karena sisi psikampretmu sudah kembali. Setidaknya aku tak berkerja sendirian lagi sekarang," ucap Ryan.

"Ngomong-ngomong... Apa kau siap bertemu dengan anak dan ibu yang aku ceritakan tadi?" tanya Armand.

"Memangnya kenapa?" Ryan balik bertanya.

"Tidak.... Tidak ada apa-apa.... Mungkin kau belum siap, lain kali saja kita ceritakan ini." Armand lalu berjalan keluar dari ruangan rahasia milik keluarganya. Ruangan di mana ia biasanya menyiksa seseorang untuk mengorek informasi atau hanya sekedar untuk bersenang-senang.

Armand masuk ke dalam ruangan yang lain, di sana terdapat sebuah kasur dan seorang wanita yang masih tak sadarkan diri.

"Ayo sayang... Aku ingin memuaskan kontolku ini." ucap Armand yang langsung mengeluarkan batang penisnya yang berukuran besar itu.

****

Dengan mobil sport merahnya, Ryan menuju alamat rumah Raul. Ia ingin memulai aksinya untuk memikat dua orang wanita yang membuatnya penasaran, ia tau selera sang kakaknya itu tinggi. Jadi jika sampai Armand menyebut dua wanita itu cantik dan seksi, berarti mereka sangatlah cantik. Membayangkan hal-hal itu membuat batang Ryan mulai mengeras, namun cepat-cepat ia menepis semua itu kala ia telah sampai di depan rumah besar nan mewah milik Raul.

"Wah... Sepertinya mereka orang yang sangat kaya," ucap Ryan.

Dengan pakaian yang rapi, ia berjalan masuk ke dalam rumah itu. Dengan alasan ingin berbicara soal bisnis dan mengeluarkan kartu nama dari perusahaan miliknya yang bergerak di bidang properti membuat Ryan dengan mudah masuk ke dalam rumah itu.
Dengan santainya ia melangkah memasuki rumah besar itu, namun baru saja ia sampai di ruang tamu. Sebuah pemandangan indah tersaji di hadapannya.

Seorang wanita yang sangat cantik dan seksi mengenakan kimono sedang asyiknya mengayunkan tubuhnya di atas seorang pria tua dengan pakaian lusuh khas orang yang biasa berjualan di pinggir jalan. Sepertinya pria itu adalah tukang sayur, sebab sebelum masuk kesini Ryan melihat sebuah gerobak.

"Ehhmmm.... Sepertinya sedang ada show," ucap Ryan yang membuat keduanya terdiam dan langsung menghentikan aksi mereka.

"Siapa anda?" tanya Rachel.

"Ohh, saya kesini hanya ingin membicarakan soal bisnis. Kemarin anda mengajukan proposal pada perusahaan Elang Anggara property group bukan?" tanya Ryan.

"Ahh.. Iya... Maaf silahkan duduk, pak Saipul udahan dulu ya. Saya ada tamu," ucap Rachel.

Pak Saipul langsung menurut dan pergi dari tempat itu.

"Ehemm... Apa anda tak keberatan dengan kondisi saya seperti ini?" tanya Rachel.

"Oh tidak... Tidak apa bu. Saya bukan orang yang mengharuskan seseorang berpakaian rapi," ucap Ryan sambil mengalihkan pandangnnya pada mata Rachel.

Sejenak Rachel terpana karena tajamnya pandangan mata Ryan pada dirinya. Seakan-akan dirinya merasakan sensasi yang membuat darahnya bergejolak, bagian bawahnya juga seketika kembali basah.

"Baiklah kita mulai..."

Ryan menjelaskan tentang semua hal yang di butuhkan oleh Rachel untuk meminjam dana dari perusaahan yang Ryan kembangkan. Rachel memperhatikan itu denga seksama walaupun perhatiannya buka tertuju pada apa yang di jelaskan Ryan, namun lebih kepada daya tarik Ryan yang memang sangat menawan.

Hampir sepuluh menit Ryan menjelaskan semuanya dan Rachel menerima sebuah kertas perjanjian yang mereka sepakati berdua. Setelah itu mereka saling bertukar nomer ponsel dan Ryan pamit undur diri.

"Sebelum itu, apa kau mau memuaskanku?" tanya Rachel sambil menyibak kimononya dan mempertontonkan jarinya yang sedang mengelus lubang vaginanya.

"Maaf nyonya, saya sedang buru-buru lain waktu mungkin," ucap Ryan sambil tersenyum.

Ryan kemudian berjalan meninggalkan tempat itu, tentu ia akan menolak karena ia sudah berjanji pada seseorang bahwa ia tak akan melakukan hal itu terkecuali ia mencintai orang tersebut. Saat hampir mencapai pagar, Ryan berpapasan dengan gadis cantik, paras gadis itu membuat Ryan diam membeku.

"Vin.... Vinnaa"
****

"Aaarrgghh.... Ya mah ouuhhh... Hisap terus."

Suara itu terus mengisi sebuah rumah besar, dua penghuni di sana saling memuaskan satu sama lain. Mereka berdua adalah ibu dan anak, Leon yang berusia 20 tahun sedang asyiknya menikmati sedotan bibir tipis milik ibunya Arlena yang kini berusia 39 tahun. Tubuh wanita itu masih menggairahkan untuk banyak pria bahkan anaknya sendiri, tubuh sexy dengan bokong dan dada yang besar menjadi daya tarik yang menopang wajah cantik ke ibuan yang dia miliki.
Sudah sejak SMP ia memuaskan putranya yang nakal ini, tentu semua ini tanpa sepengetahuan Sukoco suaminya.

Ia awalnya terpaksa menjadi budak seks anaknya karena ia ketahuan selingkuh. Leon yang sedari kecil sudah di bekali ilmu beladiri menghajar habis pak RT dan pak Lurah yang waktu itu sedang asyik menggenjot lubang vagina dan mulut ibunya. Hal itu di perparah saat anak buah Sukoco tau dan mereka lalu membunuh pak RT dan Lurah mesum itu.

Kini semuanya berjalan seperti apa yang di harapkan Arlena. Ia yang gila akan kenikmatan selalu puas dengan batang besar berurat milik anaknya. Sedangkan Leon hanya bisa menikmati, ia juga sebenarnya sudah lama tertarik dengan ibunya sendiri dan kini ia mulai memikirkan rencana bagaimana ia bisa merasakan tubuh adiknya yang sudah berumur 16 tahun itu. Tubuh, wajah dan segalanya sama persis seperti ibunya. Seakan-akan jika mereka berjalan berdua orang pasti beranggapan bahwa mereka adalah saudara kembar.

"Mah... Sudah... Aku mau nenen," ucap Leon.

Arlena hanya tersenyum dan langsung duduk di pangkuan anaknya Leon. Mereka sedang asyik memuaskan nafsu mereka berdua di kamar tidur Leon. Tanpa basa-basi mulut Leon langsung menerkam buah dada berukuran 36G itu. Di hisapnya kuat puting kecoklatan itu hingga membuat Arlena gemetar.

"Akkhhh... Sayanngghhh.... Hisap terus puting ibumu ini sayanngghhh.... Oohhh... Ohhh...." erang Arlena sambil menjambak dan menekan kepala anaknya untuk semakin dalam menghisap dan memainkan buah dadanya.

Slluurrrfffttttt..... Kini Leon bergantian menghisap kedua puting buah dada ibunya, buah dada yang dulu menyalurkan asi kini menjadi alat pelampiasan nafsu untuknya. Beberapa cupangan menghiasi buah dada itu. Kulit dada yang putih mulus itu kini menjadi sedikit merah karena jilatan, hisapan, gigitan serta remasan yang di terimanya. Arlena semakin menggila karena perlakuan anaknya itu, ia kini mulai merasakan gelombang orgasme yang datang tiba-tiba dan....

"aaakkkkhhhhhhh......"
Tubuhnya bergetar hebat, cairan cintanya keluar beriringan dengan air kencing yang mengalir deras keluar membasahi tubuh bagian bawah Leon.

"Hosshhh... Hosshhh...."
Deru nafas Arlena terdengar begitu menggairahkan bagi Leon. Pemuda itu lalu merebahkan ibunya dan langsung menancapkan batang penisnya yang berukuran besar kedalam vagina yang dulu menjadi jalan keluar baginya saat ia di lahirkan ke dunia ini.
Dengan kecepatan penuh Leon langsung memompa vagina sang ibu yang sudah sangat licin.

"Aakkhhh... Ouuhhhh sayangghh... Pelannngmhhh pelanbghh naakkhhhh... Mememmkkkhhh mmaammmhh.... Ehhh.... Nyiilkuhhhh," ucap Arlena tertahan.

"Oogghhh.... Gak bisa mah... Memek mamah enak banget uhhh... Uhh... Uhhh,"

Leon dengan ganasnya memompa tubuh ibunya hingga akhirnya sang ibu mencapai orgasme lagi.

"Mahh.... nungging dong," ucap Leon.

Arlena langsung menuruti permintaan anaknya walaupun tubuhnya sudah hampir tak memiliki tenaga lagi.
Dengan satu hentakan penis Leon kembali masuk kedalam vagina Arlena, tarikan pelan dan tusukan yang tajam membuat Arlena terpekik. Matanya mendelik keatas dan hanya menampakkan putihnya saja, ia tak sanggup menerima kenikmatan yang di berikan batang penis anaknya pada vaginanya.

Di dalam sana, kepala penis Leon terus menumbuk dinding rahim Arlena dengan kecepatan yang kadang pelang kadang cepat. Kepala kontol yang sudah memerah itu terus menggempur celah basah milik ibunya yang entah sudah berapa ratus kali ia buahi. Kenikmatan terlarang itu membuat dua insan yang seharusnya saling menghormati menjadi layaknya binatang. Tangan Leon yang awalnya hanya meremas-remas pantat ibunya kini beralih kedepan dan menangkap dua gunung kembar yang berayun-ayun karena hentakan pinggulnya, ia meremas dua gunung itu secara lembut dan menjepit putingnya dengan dua jari telunjuk dan tengah. Erangan Arlema semakin menjadi hingga ia kini kembali mengalami orgasmenya yang ketiga.

Tubuhnya ambruk, namun Leon masih tetap memompanya dengan cepat. Pemuda itu sudah merasakan bahwa penisnya sebentar lagi akan meledak, dengan rpm yang tinggi Leon terus memompa hingga akhirnya spermanya menyemprot deras masuk kedalam tubuh ibu kandungnya itu.

"Hasshh... Hasshhh.... Makasih mah," ucap Leon yang terduduk.
Penisnya seketika lepas dari vagina ibunya yang langsung menumpahkan cairan putih kental yang cukup banyak.
Namun itu belum berakhir, penisnya yang masih tegang membuatnya kembali memasukan penis itu kedalam mulut ibunya.

*Sedangkan diluar.

Ckiittt.....
Suara rem dari sebuah motor matic memecah keheningan siang itu, seorang kurir pengantar barang berjalan sambil membawa paket kesebuah rumah besar. Ia menyerahkan paket itu pada seorang satpam yang berjaga di sana dan kemudian pergi.

Satpam yang menerima paket itu lalu menelpon ke dalam rumah lewat telpon yang sengaja di pasang di pos jaganya.

"Halo bos, ada paket dari orang yang tak di kenal," ucap satpam itu.

"Ogghhh... Apaa? Kau bukalah dulu," ucap Leon sembari merasakan kenikmatan karena penisnya yang sedang di hisap oleh ibunya sendiri.

"Tidakk... Tuan muda, ini... Ini kepala ayah anda," ucap Satpam itu sambil merinding ketakutan.

Leon yang mendengar ucapan satpamnya itu langsung menghampiri pos satpam dalam kondisi telanjang bulat. Ia ingin memastikan bahwa apa yang di ucapkan satpamnya barusan adalah lelucon.

"Sial... Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Leon.

"Ini coba anda baca ini"
Leon mengambil secarik kertas yang di berikan satpamnya.

"Sial.... Sial... Sialll....Tunggu pembalasanku!"

*Namun di balik perkataannya itu terlihat sebuah senyum bahagia dari bibirnya serta ibunya yang sudah menyusulnya dengan kondisi yang sama dengan Leon.
****

"Ahaa.... Semua persiapan sudah lengkap," ucap Armand.

Dilihatnya semua alat yang ada di meja. Pisau bedah, jarum, kawat berduri, benang jahit, gunting, dan sebuah gergaji kecil ada di hadapannya.

Kini ia mengambil kawat berduri itu dan mengikatkannya pada lengan dan kaki Maura.
Maura yang belum sadar tak tau apa yang akan dilakukan suaminya itu pada dirinya.

Armand lalu mengambil sebuah pisau bedah dan ia mulai menelanjangi dirinya sendiri.

"Hahaha.... Baiklah ayo kita bermain."

Bersumbang.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd