Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PESAN UNTUK BU GURU

agak plot twist...
jadi revenge ini,....
ditunggu update selanjutnya suhu...
 
jadi ga sabar mengenai kehamilan si Almira yang berkali' kali itu, yang membuat susunya jadi berkali" lipat besarnya
 
PENGONTROL FIKIRAN

Siang itu ibu Dedeh menjenguk Anto di dalam sel penjara karena tindakan Anto yang telah berselingkuh dengan indah rekan kerja ya di laporkan oleh suami indah ke pihak berwajib hingga Anto kini untuk beberapa saat harus mendekam di dingin ya ruang sel tahanan atas tuduhan perbuatan perzinahan dan pemerasan.
Dimana indah menambah beban tuntuan untuk Anto untuk menyelamatkan diri ya sendiri agar tidak di ceraikan oleh suami ya. Indah memilih mengaku jika Anto selalu mengancam diri ya jika tidak memenuhi dan melayani apa yang di inginkan Anto. Hal ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Anto karena harus menerima pil pahit di hianati oleh pasangan selingkuhnya sendiri.

Bu Dedeh datang untuk memberikan dukungan moril kepada Anto meskipun Bu Dedeh bukan lah ibu kandung Anto namun melihat Anto menderita di penjara membuat Bu Dedeh bersedih, Bu Dedeh berjanji pada Anto untuk segera mengeluarkan Anto dari dalam penjara. Bu Dedeh mencoba meminta bantuan pada pak Dani yang memiliki banyak koneksi orang penting agar membantu kasus Anto agar cepet selesai.

Bu Dedeh terus meyakinkan Anto untuk tetap bersabar sambil menunggu kembali kabar dari nya. Usai menjenguk Anto Bu Dedeh pun segera mengirim pesan pada pak Dani untuk bertemu dan membicarakan tentang kasus Anak ya Anto guna meminta pertolongan dari rekanan pak Dani.
Hal itu sontak saja segera di ketahui oleh Rahmat yang selalu memantau segala gerak gerik aktifitas HP dari Bu Dedeh yang sudah lama Rahmat sadap untuk memuluskan aksi ya.

Tak lama berselang pak Dani memberikan sebuah alamat ke pada Bu Dedeh untuk tempat pertemuan ya besok. Rahmat pun tak menyia nyiakan kesempatan itu untuk ikut memantau langsung apa yang akan Bu dedeh lakukan besok dengan pak Dani.
Rahmat segera memberi tahukan kabar tersebut kepada Ken tentang berita tersebut dan Ken kemudian menyatakan siap ikut dalam misi terakhir Rahmat tersebut.
Sementara itu Rahmat cukup terkejut dengan lokasi yang di pilih oleh pak Dani untuk bertemu dengan Bu Dedeh karena lokasi tersebut berada cukup jauh di pinggiran kota.

Ke esokan pagi ya rahmat melihat di CCTV rumah Bu Dedeh tengah bersiap siap packing beberapa perlengkapan dan pakaian ke dalam koper kecil seperti hendak pergi untuk waktu yang cukup lama. Dugaan Rahmat Bu Dedeh akan menemui pak Dani beberapa waktu seperti janji mereka kemarin.
Rahmat berfikir keras bagaimana cara agar dia bisa mengetahui segala yang terjadi tentang pertemuan Bu Dedeh pan pak Dani nanti.
Rahmat sempat berputus asa karena untuk kali ini Rahmat tak dapat berbuat banyak dan hanya bisa menerka nerka apa yang terjadi antara Bu Dedeh dan pak Dani nanti.

Berbekal peralatan pengintai Seperti kamera perekam dan peralatan lainnya Rahmat dan Ken bergegas memacu mobil mereka ke tempat yang sudah di janjikan Bu Dedeh dan pak Dani untuk bertemu. Rahmat dan Ken terus berharap akan adanya ke ajaiban yang membuat mereka bisa mengetahui agenda pertemuan Bu Dedeh dan pak Dani nanti.

Setelah berkendara hampir 2 jam tibalah mereka di sebuah perkebunan teh yang sangat luas diman titik pertemuan itu berada di sebuah rumah besar di tengah perkebunan teh. Melihat itu Rahmat dan Ken merasa jika nanti akan ada sesuatu yang besar terjadi di tempat itu.
Rahmat dan Ken lantas turun dan mengamati ke sekeliling rumah dimana tidak ada satu pun orang di sana namun lampu lampu terlihat menyala dan keadaan rumah tersebut terlihat rapih dan sangat bersih terawat seakan akan ada yang baru saja membersihkan ya.
Setelah mengintari kesekeliling rumah tersebut dan tidak mendapati adanya penjaga di rumah tersebut dengan sigap Rahmat mengambil peralatan kamera perekam ya dalam mobil dan lantas meminta Ken untuk berjaga jaga di depan jika kemungkinan akan ada orang yang datang saat Rahmat berusaha masuk ke dalam rumah.

Untung saja Rahmat membawa beberapa pasang kamera yang berukuran cukup kecil namun memiliki resolusi gambar yang sangat baik. Tanpa pikir panjang Rahmat mencari cara untuk dapat masuk ke dalam rumah.
Setelah mencoba dari pintu depan dan belakang yang terkunci lantas Rahmat mencoba dari arah jendela samping rumah, dan keberuntungan mulai berpihak pada Rahmat manakala jendela samping rumah tersebut dapat Rahmat buka dengan mudah dan tanpa membuang waktu Rahmat segera masuk ke dalam rumah tersebut.

Setelah berada di dalam rumah Rahmat kemudian mengamati ke adaan sekitar dalam rumah. Dia mulai berfikir dimana dia harus meletakan kamera tersembunyi milik ya agar dapat merekam segala aktivitas yang akan terjadi di rumah tersebut nanti. Pertama Rahmat meletakan satu kamera di ruang tengah dimana kamera iya tempatkan tersembunyi di dekat perabotan antik yang ada di atas lemari tempat menyimpan banyak barang antik lainnya .

Lantas Rahmat menuju salah satu ruangan yang iya yakini sebagai kamar tidur utama dimana kamar tersebut benar benar bersih rapih dan wangi dengan ranjang besar di dalam ya dan sprey yang seperti ya baru saja di ganti, tanpa pikir panjang Rahmat langsung menempatkan dua buah kamera tersembunyi dalam kamar tersebut untuk memantau segala kemungkinan yang akan terjadi dalam kamar tersebut .
Lantas setelah selesai menempatkan dua kamera tersebut Rahmat lantas mencari letak kamar mandi yang ada di belakang dan tanpa menunggu lama Rahmat kembali meletakan sebuah kamera tersembunyi di sana.

Masing masing kamera dapat bertahan 24 jam nonstop merekam maupun daring . Untuk menjaga segala kemungkinan Rahmat memilih untuk menempatkan sumber signal teatring di sana untuk dapat melihat secara langsung dari kamera yang iya sudah siapkan tanpa harus berfikir repot untuk kembali lagi ke dalam rumah untuk mengambil hasil rekaman. Setelah beberapa saat mencari sumber listrik yang tersembunyi akhir ya Rahmat berhasil membuat semua kamera dalam posisi live dan dia dapat memantau langsung ke adaan di dalam rumah. Hal itu di ikuti telpon dari Ken yang memberi tahu pada Rahmat agar cepat keluar dari rumah karena ada kendaraan sepeda motor yang sedang melaju ke arah rumah sekarang. Mendengar hal itu Rahmat bergegas keluar memalui jendela samping tempat iya masuk sebelumnya.

Dengan tergesa gesa Rahmat menghampiri Ken yang kini sedang terlihat membuka kap mobil ya dan bertingkah seolah mobil sedang dalam masalah.
Tak jauh dari arah jalan setapak kebun rahmat melihat seorang kake tua yang berboncengan dengan wanita tua mendekat ke arah mobil Ken.

" Kenapa nak mobil ya" tanya kakek tua ke pada Ken. Dengan wajah tenang Ken menjawab jika mobil mereka mogok di sini dan Ken meminta izin untuk sejenak mencoba memperbaiki mobil ya disini.
Lantas sang kakek tua pun mengizinkan Ken dan Rahmat untuk membenarkan kendaraan Ken yang sebetulnya tidak terjadi masalah sedikitpun.
"Memang tadi ya mau kemana nak kok sampai mobil ya mogok di sini nak" tanya nenek tua yang kini sedang berjalan ke arah teras rumah dengan membawa kantung kresek yang terlihat seperti kudapan jajanan warung tradisional.
"Iya nek ini tadi ya pengen jalan jalan aja ngeliat lihat perkebunan teh eh mobil ya malah mogok di sini" jawab Ken sambil tersenyum pada nenek yang berlalu masuk ke dalam rumah.
Lantas Rahmat bertanya pada sang kake
"Maaf kek ini rumah siapa ya di tengah perkebunan gini rumah ya bagus kek apa kakek dan nenek tinggal di sini" tanya Rahmat dengan tertawa terbahak bahak sang kake menjawab jika rumah tersebut bukan milik ya ataupun istri ya. Mereka hanya di beri tugas untuk menjaga dan merawat rumah tersebut oleh pemilik ya, sang kake memberi tahu jika pemilik rumah tersebut adalah pak Broto salah satu petinggi di aparatur keamanan negara. Kebetulan beliau mau beristirat disini sejenak nanti sore jadi kake dan nene mempersiapkan segala ya untuk menyambut pak Broto nanti. Mendengar penjelasan dari sang kake aku semakin yakin akan ada kejadian seru nanti di dalam rumah.
"CCCCKKKKK CCCCCKKKKK CCCKKK GGGGRRRRRUUUNNKKK GGRRRRUUUNNKK" akhirnya mobil pun kembali di nyalakan oleh Ken lantas Rahmat dan Ken pun pamit pada kake penjaga rumah tersebut. Di dalam mobil Ken Rahmat sudah kini terlihat membuka laptop dan saat di nyalakan Rahmat dapat melihat seluruh isi rumah dari layar laptop ya dan permainan pun segera di mulai.
 
PENGONTROL FIKIRAN BAGIAN 2

POV BU DEDEH


Pagi itu ku awali dengan fikiran yang begitu kalut, bagaimana tidak anak angkat ku Anto yang sudah ku anggap seperti anak sendiri harus mendekam di balik jeruji besi akibat kasus perselingkuhan ya dengan rekan kerja ya. Otak ku terus berfikir keras bagaimana cara ya agar aku bisa membantu Anto agar segera kembali bebas dari segala permasalahan ya kini, dengan terpaksa aku meminta bantuan pada Dani kepala sekolah dimana dulu aku mengajar. Karena aku tahu Dani banyak memiliki relasi orang orang penting yang aku rasa akan sangat berguna guna membantu kesulitan Anto.

Aku memang memiliki kedekatan khusus dengan Dani sejak beberapa waktu terakhir, terlebih saat aku sudah di tinggal mati oleh suami ku dan harus hidup sendiri. Meskipun sebenarnya aku tahu hubungan ku dengan Dani adalah suatu kesalahan karena Dani masih berstatus sebagai suami orang lain. Namun ke gigihan Dani yang terus menyemangati ku dan menemani ku di saat masa tersulit dalam hidup ku di tambah segala janji janji manis ya pada ku yang membuat ku mulai membuka pintu hati untuk ya.
Dalam pesan singkat ya Dani meminta ku agar mempersiapkan diri guna menemani ya berlibur sekaligus membicarakan jalan keluar untuk permasalahan Anto. Sejujurnya aku tak ingin melakukan ya, karena aku tahu Dani akan dengan mudah mencari kesempatan guna memperdaya diriku untuk kepuasan pribadi ya. Namun jujur aku tak ada pilihan lain, apapun akan ku lakukan asalkan Dani dapat menepati janji janji ya untuk membantu ku perihal permasalahan Anto.

Saat sedang berbenah pakaian ku ke dalam koper menantu ku datang menyapa ku di dalam kamar,
"Mamah mau kemana mah ko pagi pagi sudah packing packing barang"
Tanya menantu ku yang tak lain adalah istri dari Anto anak ku.
"Eh kamu sayang .. ini mamah mau nginep dulu kerumah sodara mama.. mama mau cari bantuan buat nyelesaikan masalah Anto mudah mudahan ada yang bisa bantu mamah" ucap ku pada menantu ku yang terlihat sangat murung akhir akhir ini terlepas setelah iya tahu bahwa suami ya telah berselingkuh di belakang ya, namun aku terus menyakinkan dan memohon pada dia agar tetap berada di samping Anto dan memaafkan segala kesalahan ya, meski aku tahu di relung hati ya pasti sangat terluka namun aku bersyukur iya masih mau berada di samping suami ya sampai saat ini.
"Kamu hati hati ya di rumah kalo ada apa apa telpon mama aja ya" ucap ku pada menantu ku sambil aku memegang tangan ya dan berharap dalam hati untuk dia tetap sabar menjalani semua cobaan ini.
"Aku boleh ikut gak mah biar mamah gak kesepian di jalan" ucap menantu ku dengan tatapan yang sayu
"Gak usah tenang aja kamu di rumah aja tenangin diri kamu doain aja biar mama bisa bawa kabar baik buat kamu sama suami kamu"
Ucap ku seraya mengelus rambut ya.
"Iya mah mudah mudahan mas Anto bisa segera bebas ya mah" ucap menantu ku yang ku balas dengan senyuman.
"Ya sudah mama mau siap siap bentar lagi jemputan mama Dateng kamu baik baik di rumah ya sayang" ucap ku pada menantu ku.

Setelah segala persiapan selesai ku lakukan aku mengirim pesan pada Dani yang telah berjanji untuk mengirim supir ya untuk menjemput ku ke tempat yang sudah iya janjikan. Selang beberapa waktu supir Dani pun tiba di depan rumah ku. Segera aku berpamitan pada menantu ku dan masuk ke dalam mobil yang sudah siap mengantar ku bertemu dengan Dani.

Di dalam mobil pikir ku kembali melayang membayang kan bagaimana nasib ku kedepan ya, begitu berat semua ini ku rasa namun aku tak boleh menyerah, terlebih aku masih merasakan trouma yang begitu mendalam atas kejadian pelecehan ku dulu hal itu terus mengiang ngiang di otak ku dan membuat luka yang begitu dalam. Mengingat itu semua air mata ku mulai menetes dari pipiku aku berharap Dani tak melakukan hal hal yang tidak tidak terhadap ku, aku berharap Dani akan tulus membantu ku menghadapi ini semua, meski ada sedikit keraguan dalam hati ku, secara aku tahu pasti Dani sedah sering menggoda ku meski hanya dalam pesan di HP dan aku terkadang membiarkan ya jika aku rasa itu sudah melampaui batas namun Dani selalu bisa kembi mengambil hati ku setelah melakukan kesalahan terhadap ku.

Mobil melaju begitu cepat menembus deras ya hujan yang menuju batas kota dimana Dani berjanji akan menemui ku.
Setelah 2 jam menembus hujan deras akhir ya aku sampai di sekitar perkebunan teh yang begitu luas dimana sore itu di selimuti kabut menutupi hampir seluruh perkebunan teh sore itu.
Saat sedang memperhatikan keadaan sekitar dari dalam mobil, tiba tiba ada pesan masuk dari Dani yang menanyakan keberadaan ku dan meminta ku untuk beristirahat terlebih dahulu jika sudah sampai di tempat tujuan dan dia akan segera menyusul ku kesana. Aku pun membalas pesan itu dengan singkat.

Saat setelah mobil melaju ke tengah perkebunan teh mobil pun berhenti di pelataran yang cukup luas dimana berdiri bangunan tua yang cukup mewah di sana ku perhatikan di sekitar tak ada satu pun bangunan lain di perkebunan itu selain rumah mewah ini. Terlihat bangunan ya begitu rapih dan terawat dengan baik sang sopir pun kemudian turun dan membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku masuk ke dalam rumah tersebut.
Setelah koper ku dimasukan ke dalam rumah sang supir pun kemudian pamit meninggalkan ku sendiri di rumah tersebut.
Pemandangan yang tersaji begitu asri dengan kabut yang menyelimuti seluruh hamparan luas kebun teh, sejenak aku merasakan tenang dan nyaman menikmati moment saat ini. Ku Hela nafas panjang ku sambil duduk di depan teras menanti kehadiran Dani yang telah mengabari ku bahwa sesaat lagi dia akan sampai menemui ku.

Baru beberapa saat aku diam melamun tiba tiba ada sebuah mobil yang masuk ke pelataran depan dimana aku yakin itu adalah Dani.
Dan benar dugaan ku itu adalah Dani namun tak hanya dia seorang yang turun dari mobil melainkan ada dua pria lain ya yang turun dari mobil bersamaan dengan Dani.
Seorang pria berbadan tegap dan tambun yang terkesan penuh wibawa dan seorang pria muda dengan kaca mata dengan pakaian yang serba rapi di samping ya.
"Sudah lama menunggu di sini maaf ya tadi aku jemput dulu teman teman ku yang akan membantu kita ke depan ya untuk menyelesaikan permasalah Anto."
Ucap Dani pada ku seraya menghampiri ku yang tengah berdiri di samping pintu masuk rumah
"Iya mas gak apa apa saya baru sampai juga ko belum lama" jawab ku sambil tersenyum ramah ke arah Dani dan ke dua rekan ya yang terus memandangi diri ku yang tengah berdiri.
" Oh iya ini kenalin Broto teman ku dan Alvin rekan pak Broto yang akan membantu kita nanti"
Ucap Dani memperkenalkan ke dua rekan ya padaku
" Dedeh" ucap ku memperkenalkan diri sambil bersalaman dengan pria yang berperawakan tegap " Broto " jawab ya dengan suara yang tegas dan berwibawa
"Dedeh" ucap ku pada pria muda yang ada di depan ku sambil menyodorkan tangan ku
"Alvin" balas pemuda itu dengan sorot mata ya yang tak henti memandangi tubuhku.

"Silahkan masuk mari kita berbincang bincang ya di dalam biar lebih nyaman ucap Dani sambil mempersilahkan aku dan yang lain ya masuk kedalam rumah.
Setelah masuk ke dalam rumah kami lantas duduk di ruang tamu dimana Dani langsung mengungkapkan permasalah yang sedang ku alami kepada Broto dan Alvin yang menyimak obrolan Dani dengan sangat serius, Dani bercerita panjang lebar tentang maksud dan tujuan ya untuk memohon bantuan dari Broto dan Alvin.
Setelah mendengar penjelasan dari Dani Broto lantas mengemukakan pendapat ya sambil menghisap roko di tangan ya.
" Bisa saja saya nanti akan coba bantu kesulitan Bu Dedeh Bu Dedeh tenang saja saya akan membantu memecahkan masalah bu Dedeh dengan bantuan rekan saya Alvin, Bu Dedeh tak perlu cemas serahkan kepada kami"
Ucap Broto yang membuat hati ku begitu lega serasa lepas seluruh beban yang ada di kepala ku saat ini.
"Saya ucapkan terimakasih yang sebesar besar ya kepada pak Broto dan pak Alvin yang sudah bersedia membantu kesulitan saya entah apa yang saya dapat lakukan untuk membalas jasa dari pak Broto dan pak Alvin" ucap ku sambil menatap ke arah pak Broto yang tengah asik menghisap rokok dan Alvin yang sedari tadi ku perhatikan terus menatap ke arah tubuh ku.
Senujur ya aku merasa sangat risih dengan tatapan mata Alvin yang seolah menelanjangi ku namun aku berusaha bersikap acuh. Toh busana muslim yang ku gunakan saat ini sudah sangat tertutup meski harus ku akui payudara ku yang begitu besar masih terlihat begitu menonjol di balik gamis hitam yang ku gunakan kini .
Dani terlihat keluar rumah ke arah mobil dan kembali dengan koper kecil yang iya taruh di tengah ruangan.
" Bagiamana pak semua ya bisa di atur kan pak Broto dan Alvin sudah tau harus berbuat apa kan nanti."
Ucap Dani seraya kembali duduk di samping ku yang berhadapan dengan pak Broto yang langsung tertawa lepas mendengar ucapan dari Dani
"HAHAHAHAHAHAHAHAHA tentu saja Dani tenang saja semua akan ku atur tapi ingat tidak ada yang cuma cuma di dunia ini tergantung dari apa yang akan ku dapat kan maka itu yang akan ku balas nanti Dani" ucap pak Broto seraya kembali tertawa lepas sambil menghisap rokok ya di ikuti Alvin yang ikut tertawa lepas mendengar ucapan pak Broto.

"Memang bapa meminta berapa agar bisa membantu saya pak sebutkan saja asalkan anak saya bisa bebas saya akan memberikan ya" ucap ku pada pak Broto yang langsung di jawab dengan senyum picik dari bibir ya.
" Simpan saja uang mu aku tak membutuhkan ya .. Dani nampak ya kau belum memberi tahu dia akan harga yang harus iya bayar untuk ini semua" ucap pak Broto pada Dani yang langsung di jawab oleh Dani
" Bu Dedeh kami tak memerlukan uang ibu sepeserpun untuk membantu ibu, ibu cukup menemani kami semua di sini semalam suntuk dan besok akan kami pastikan Anto bebas dari penjara maka dari itu ibu harus bisa memenuhi segala keinginan kami di sini sekarang jika ibu ingin semua ya berjalan baik baik saja dan apabila ibu menolak maka akibat ya akan fatal terhadap Anto, ibu gak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Anto kan di dalam penjara sana" ucap Dani dengan senyum picik di wajah ya yang sontak membuat jantung ku serasa ingin copot dan membuat sekujur tubuhku kaku, bagai di sambar petir pertolongan yang ku harapkan nampak ya hanya lah semu kini aku harus menyiapkan diri ku untuk kembali mengalami hal menjijikan di dalam hidup ku dan itu seketika membuat ku kembali meneteskan air mata.

" Sudah bu tak usah menangis ibu liat koper itu sebaiknya cepat bawa koper itu masuk ke dalam kamar dan berikan kejutan untuk kami semua" ucap Alvin pada ku seraya tertawa terbahak bahak di ikuti Broto dan Dani yang tertawa lepas. Sontak aku mengumpat pada mereka bertiga atas semua yang baru saja terjadi
" Bajingan kalian semua biadab tega sekali kalian memanfaatkan kerapuhan ku untuk memuaskan nafsu binatang kalian semua cuh aku tak Sudi" umpat ku seraya meludah ke arah Dani dan langsung di bayar dengan tamparan yang begitu keras dari Dani yang melayang tepat ke pipi ku.
"PLLAAAKKK" dasar wanita tak tahu di untung sudah baik kami mau membantu mu sekarang cepat masuk ke kamar dan bawa koper itu masuk pelacur jika tidak nyawa anak mu di dalam sel akan segera berakhir cepat"PPPLLLAAAKKK" kembali sebuah tamparan melayang di pipiku yang membuat harga diriku seketika bagai terkoyak koyak. Tak pernah terbayang kan oleh ku harus kembali berada di posisi seperti saat ini. Namun aku tak ada pilihan lain demi keselamatan anak ku Anto dengan berat hati aku beranjak mengambil koper itu masuk kedalam kamar dan ketiga pria bejat itu bersorak melihat aku beranjak memasuki kamar.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd