Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Chapter 15

Begitulah kehidupan Yanah dengan kehamilannya, hampir setiap hari Mertuanya mengajak bercinta dan melampiaskan hawa Nafsunya terhadap Yanah. Yanah pun semakin tenggelam dalam lautan birahi terlarang antara Mertua dan Menantu, entah kenapa libido Yanah meningkat setelah dinyatakan hamil. Tak bosan-bosan rasanya dirinya di setubuhi sang Mertua bahkan suaminya pun masih memberikan nafkah bathin meski tidak sesering dulu.

Namun karena kesibukan pekerjaan ditambah percintaan terlarangnya dengan Yudhi, membuat Abas agak jarang menyetubuhi istrinya yang semakin ganas di ranjang. Abas sering kewalahan menghadapi kebinalan istrinya yang tiba-tiba saja berubah drastis, Abas memaklumi kondisi istrinya yang kemungkinan bawaan orok atau dalam istilah umumnya “ngidam”. Dan Abas pernah membaca sebuah artikel kesehatan tentang seks perempuan hamil, di beberapa kasus kehamilan memang mengakibatkan libido sang Perempuan jadi lebih meningkat ketimbang sebelumnya.

Seperti pepatah mengatakan, tak akan ada pesta yang tak berakhir, maka kegiatan seksual Yanah dengan pujaan hatinya Pak Muslim pun harus berakhir karena keadaan. Ibu Suhaenih mertua perempuan Yanah tiba-tiba saja jatuh sakit dan harus dirawat, otomatis Pak Muslim tidak ada waktu lagi untuk menyetubuhi menantunya yang menawan. Pak Muslim lebih banyak menghabiskan waktu di Rumah Sakit menjaga istrinya yang terbaring lemah tak sadarkan diri beberapa hari.

Yanah pun mulai uring-uringan, hasrat seksualnya tidak tersalurkan dengan sebagaimana mestinya. Abas mulai sibuk dengan urusan kantor, bahkan sering meninggalkan Yanah keluar kota beberapa hari. Yanah pun hanya bisa menangis dalam malam-malam sepinya tidak ada yang menyirami haus dahaga asmara membara yang menggelora didada. Maka seperti malam-malam biasanya, malam itu Yanah pun gelisah dalam tidurnya. Miring ke kiri salah, miring ke kanan salah, terlentang salah, tengkurap pun salah.

Ditengah kegelisahan yang melanda tiba-tiba Yanah ingat akan seseorang, dan Yanah berniat untuk mendatanginya esok hari. Seulas senyum mengembang di bibir Yanah, dirinya sudah bulat bertekad akan mendatanginya, perlahan dan pasti mata Yanah terpejam terbelenggu dalam kantuk untuk menyambut hari esok yang penuh warna dan keceriaan.

Pagi-pagi sekali Yanah sudah bangun dan membersihkan diri, kemudian berdandan secantik mungkin demi menemui seseorang itu, padahal tanpa dandan pun Yanah sudah terlihat cantik dan menarik. Sambil mematut diri didepan cermin Yanah mereka-reka kiranya apa yang akan dilakukannya nanti, hatinya berdebar penuh harap namun ragu, adakah kebenaran dan kebaikan apa yang akan dilakukannya nanti. Namun bisikan syetan sudah mempengaruhi Yanah untuk terus melangkah tanpa ragu mewujudkan apa yang ada didalam benak pikirannya.

Taksi online pesanan Yanah pun sudah datang, Yanah bergegas sejurus kemudian dirinya sudah meluncur di dalam Taksi Online menuju suatu tempat. Tepat jam 08.00 WIB Yanah sudah sampai disana, dilihatnya beberapa pasangan pasutri sudah mengantri ingin berkonsultasi. Gemetar dan deg-degan Yanah memasuki Klinik itu, bayangan beberapa bulan lalu pun berkelebat di benaknya, sambal terus melangkah Yanah tetap sibuk dengan kecamuk pikirannya. Yanah mengambil nomor antrian dan mencoba duduk tenang diruang tunggu bersama pasien yang lain.

Waktu berjalan sangat lambat menurut pendapat Yanah, nomor antrian 5 terasa begitu lama dan menjemukan untuk tetap bertahan menunggu. Hingga tiba waktunya nomor antrian Yanah disebutkan keras-keras membuat Yanah tersentak kaget, sekilas melirik HP yang digenggamnya dan waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB, perlahan dengan hati-hati Yanah melangkah menuju ruang praktik itu dan membuka pintunya pelan-pelan. “Selamat Pagi Dok” Yanah berusaha ramah menyapa sosok lelaki Tua berpakaian serba putih yang duduk dengan tenang di balik mejanya.

“Selamat Pagi juga Mbak….Ehhhhh…Mbak nya datang lagi?? Mana suaminya Mbak?? Silahkan duduk…” dokter itu ramah menyilahkan Yanah untuk duduk dan itu sedikit membuat Yanah semakin tenang dan rileks. Yanah duduk dengan mantap didepan dokter Boy yang menatapnya penuh senyum misterius. “Gimana Mbaknya…ada yang bisa saya bantu hmmm…??” kembali dokter Boy menyapa Yanah dengan lembut, suaranya tenang penuh wibawa namun terdengar ringan di telinga.

“Hmmmmm…anu..dok..anu….” Yanah gugup, “Hehehehe..anu nya kenapa Mbak…??” sang dokter malah menggodanya. Yanah pun bersemu merah di goda dr. Boy libidonya meningkat dan cairan nakal mulai merembes keluar dari lubang senggamanya. Yanah gelisah duduknya karena merasakan becek dibawah sana, “Hmmmm..begini dok, saat ini saya sedang hamil dan ingin memeriksakan kondisi kehamilan saya..” Yanah mulai menguasai suasana. “Wahhhh selamat ya Mbak” dr. Boy mengulurkan tangan berusaha menyalami Yanah yang hanya mengatupkan kedua belah tangannya didepan dada tanda menjawab ucapan selamat sang dokter.

“Terima kasih dok” dr. Boy menarik kembali tangan nya dan mengatupkan kedua tangan nya didepan dadanya juga agar seirama dengan Yanah. “Berapa bulan Mbak...perutnya belum terlihat besar ya” dr. Boy kembali berbasa-basi dengan Yanah. “Ehmmmm…baru 6 minggu dok” Yanah menjawab dengan antusias. “Selamat sekali lagi, namun sayangnya saya bukan dokter kandungan Mbak….hehehheehe”dr. Boy terkekeh mesum. “Saya berikan rekomendasi dokter kandungan yang bisa memeriksa Mbak nya ya…” sejurus kemudian dr. Boy menuliskan sebuah memo, Yanah yang menyaksikan itu buru-buru menjawab.

“Ehmmm…..anu dok…mohon maaf tapi saya merasa ada keganjilan dalam kehamilan ini dok, mohon bantuannya untuk memeriksa saya” Yanah memelas, dr. Boy sejenak menatap Yanah lekat-lekat, “Tapi saya bukan dokter kandungan Mbak, saya gak yakin bisa membantu Mbaknya….tapi hmmm baiklah..silahkan berbaring disana..” dr. Boy menunjuk kearah tempat tidur pemeriksaan. Yanah hampir melompat kegirangan ketika dr. Boy mau memeriksanya, dengan sigap Yanah menuju tempat pemeriksaan, tanpa di komando dua kali Yanah segera mencopot celana panjang lapisan gamisnya beserta celana dalam dan digantungkan disisi dinding tempat tidur.

Dr. Boy hanya tersenyum dan menggeleng melihat kelakuan Yanah, ditutupnya gorden ruang pemeriksaan itu, perlahan disingkapnya Gamis Yanah keatas dan terpampanglah kelamin Yanah yang kecil menggoda membuat dr. Boy menelan ludahnya. “Hmmmm…coba Bagian mana yang ganjil Mbak…” suara dr. Boy memecah kesunyian, tatapannya masih tertuju pada vagina indah yang sedikit basah ditengahnya. “Ehhhhh…anu..dok…hmmmm..itu…bagian itu..” Yanah tak jelas berbicara apa yang disambut senyuman oleh dr. Boy.

dr. Boy duduk didepan memek Yanah yang merekah karena kedua kakiya sudah mengangkang lebar siap untuk diperiksa. Tangan dr. Boy perlahan meraba paha Yanah yang mulus tanpa cela, terus ke atas dan sedikit ke tengah menuju memeknya. Yanah menggelinjang ketika tangan lelaki tua itu tepat menyapu bibir memeknya. “Ahhhh…iya…iyaaa….dok..disitu..” Yanah meracau “Hehehehehe……saya periksa sebentar ya Mbak…tahan sedikit ya kalau sakit” tangan dr. Boy mengusap-usap gundukan memek Yanah yang sudh basah dan blesss dua jari dr. Boy masuk ke lubang sempit wanita yang sedang hamil itu.

“Ouuuhhhhh….shhhhh…” Yanah mendesah merenggangkan kakinya lebar-lebar menyambut jari dr. Boy yang mulai keluar masuk ke liang senggamanya. “Gimana Mbak…masih sakit….hmmmmm???” dr. Boy bertanya tanpa menghentikan kocokan jarinya, Yanah hanya mengangguk pasrah. Dr. Boy semakin berani sambil tetap mengocokkan jarinya dilubang sempit yang berwarna pink itu, dia melepaskan celana panjang dan celana dalamnya. Yanah yang sedang memejamkan matanya menerima kocokan jemari dr. Boy tak mengetahui apa yang dilakukan dokter tua itu.

“Mbak…saya harus memeriksa lebih dalam ini, kelihatannya Bagian dalam yang bermasalah” dr. Boy berujar perlahan, Yanah yang memejamkan mata sekilas membuka matanya kemudian berucap “Siilllaahkaannn doook….sshhhh….hmmmm” kemudian kembali memejamkan matanya dan sedikit mengangkat pantatnya menyambut tusukan demi tusukan jemari dr. Boy dalam liang senggamanya. Kedua tangan dr. Boy menangkan bongkahan pinggul Yanah dan menahannya agar tidak bergerak, di letakkan nya kepala jamurnya yang sudah tegang sejak awal didepan gerbang kewanitaan Yanah.

Sekali hentak dr. Boy menghujamkan kontolnya dalam-dalam ke lubang memek Yanah, yang seketika mendelik kesakitan menerima serangan kencang dari kelamin sang dokter. “Ouhhhh…Ahhhhh…dookkkkkk….ahhhhhh…sakiitttt….” Yanah menggelepar, pinggulnya bergetar hebat mebuat dr. Boy melenguh kencang merasakan jepitan memek Yanah yang mulai mengempot menyedot kontolnya untuk masuk lebih dalam. “Ahhhhh…..sempiiitnya Mbak…..uuuhhhhhhh…ini namanya Mbak sange minta di ewe…ssshhhhhh…..ahhhh” dr. Boy meracau vulgar sambil menggenjot Yanah.

Ditengah desahan dan rintihannya Yanah bersemu merah wajahnya mendengar ocehan dr. Boy, namun birahinya sudah memuncak dan perlu di tuntaskan maka Yanah kemudian bergerak liar menyambut genjotan-genjotan dr. Boy. Yanah meliuk-liukan pantatnya mencoba memeras kontol dr. Boy yang bergerak lincah di lubang senggamanya. Kedua insan berlainan jenis kelamin itu sibuk menuntaskan gelora birahinya, desahan dan lenguhan saling bersahutan dari bibir mereka.

Suasana kamar periksa itu begitu mesumnya, didalam tirai gorden yang menutupi kegiatan mereka dr. Boy dan Yanah terus berpacu dalam birahi. Hasrat yang selama ini terpendam sepertinya dikeluarkan sepuas-puasnya oleh keduanya. Tak peduli masih banyak antrian di luar ruang kliniknya, dr. Boy menusukan kontolnya dengan ganas ke dalam memek Yanah yang masih menjepit dengan kuatnya. Hampir-hampir saja pertahanan dr. Boy jebol menikmati legitnya memek Ibu rumah tangga yang baru pertama kali hamil ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd