Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Nesha

Pengin baca nesha di gangbang dan di jadiin budak sex, dan dia malah ketagihan
 
Part 5

Setelah kejadian tidak terduga siang itu, yg mana aku memberikan bonus ke driver ojol sebuah kesempatan untuk meremas dadaku. Aku merasakan rasa horny yg terus menerus sampai malam.

Sampai saat aku jam 7 keluar dari kamar, aku sedang melihat ayahku di pijit oleh mang Ujang. Dia adalah tetanggaku, dan aku mendekat ke posisi ayah yg berada di ruang tv, sebuah ruangan yg tersekat oleh lemari dari ruang tamu.

Disana ada mama juga dan ada Andre adikku yg baru kelas 4 SD.

"Kakak td bukannya bilang gak enak badan?", Tanya ayahku.

"Iya yah lumayan", kataku menjawab sambil bercanda dengan mamah dan Andre.

"Yaudah, nanti giliran kakak pijit aja", kata ayahku yg sedang tengkurap.

"Eh gausah yah", kata ku.

"Udah sok aja di pijit kak, kakinya aja biar besok ke tasiknya enakan", kata mamah ku. Aku akhirnya meng-iyakan saja ucapan mereka dan sekitar 15 menit ayahku selesai.

Karena saat itu aku cuma menggunakan kaos oversize dan celana pantai, aku langsung disuruh tengkurap di hadapan mang ujang.

Aku sedikit deg-degan, karena aku tidak menggunakan celana dalam dan bra saat itu. Aku berpikir pasti mang ujang melihat jelas bentuk pantatku.

Aku yg sekarang sudah tengkurap di hadapan mang ujang hanya membenamkan wajah ku ke bantal.

"Udah gede aja ya neng nesha", kata mang ujang berbicara dengan ayah dan mamaku.




"Siap ya neng, gak sakit kok", kata dia dan dengan kalimat itu yg aku bayangkan adalah aku sedang disetubuhi oleh dia.

Saat tangan hangat dan licin mang ujang menyentuh betisku. Ada rasa nyaman sekaligus rasa geli yg ku rasakan.

Aku yakin mang ujang mendengar desahan ku setiap dia menekan tangannya di kakiku.

Aku hanya bisa membenamkan wajah ke bantal dan aku merasakan lembab di daerah kemaluan ku yg notabene ada di hadapan mang ujang.

"Mama mau kemana?", Aku berkata saat aku melihat mama beranjak bersama Andre.

"Ini si andre mau nasi goreng cenah, kamu mau apa?", Tawar mama

"Kwetiau aja mah", kataku dan aku melihat mamah keluar bersama Andre menggunakan motor.

Ayahku sendiri sekarang fokus ke berita di televisi dan aku sendiri masih menikmati pijitan mang ujang.

Entahlah aku merasakan kulitku sangat sensitif saat itu, pijatan mang ujang berhasil menghantarkan arus listrik ke kepalaku yg membuat aku mendesah setiap dia tekan.

"Enak neng?", Tanya dia

Aku hanya membalas dengan anggukan dan sekarang tangannya mulai meraba pahaku. Pahaku yg tertampang sampai atas karena celana pantai ku sangat pendek.

Dan setiap pijatan disana, aku seperti mengangkat pinggulku mengikuti gerakan pijatan dia yg berhasil semakin membuat ku basah.

Sampai tak lama aku mendengar suara dari luar.

"Punteennn", suara laki-laki memanggil dari luar.

Ayahku langsung sigap beranjak dan membukakan pintu, aku tidak melihat siapa itu karena posisiku terhalang lemari untuk melihat pintu yg berada di ruang tamu.

"Punten pak rw ieu th Aya masalah", kata orang itu dan aku mendengar suara ayah sedikit menjauh namun masih bisa terdengar olehku. Oh, ya ayahku sendiri adalah seorang kepala RW.

Aku terkejut dengan desahan yg jelas saat tiba-tiba mang Ujang memijat pantatku.

"Ahhh.. mang", kataku seperti sedang di genjot olehnya

"Sakit neng?", Tanya nya.

Aku hanya bisa menggeleng menjawab pertanyaan dia. Aku yakin wajahku merah saat itu.

"Masa sakit neng itu aja malah becek memeknya", kata dia berbicara jelas.

Degg..

Jantungku serasa copot saat itu juga, hal yg aku duga terjadi saat mang ujang melihat jelas basah celanaku akibat kemaluanku sendiri.

Namun di tengah pijatan di pantatku itu aku masih terus menikmati nya sampai aku sedikit mengangkat pinggulku dan sedikit membuka pahaku.

Sampai mang ujang seperti menarik kedua sisi celanaku.

"Ahhh mang geli", kataku ingin mendesah

"Wah tembem kieu neng memeknya", kata dia

"Mang udahhhhh", aku sedikit merengek dalam desahan

"Neng dangukeun nya, bisi pak RW masuk", kata dia yg belum aku mengerti maksudnya aku merasakan tangan dia menyibak kemaluanku. Walaupun masih terhalang satu kain namun aku merasakan betul tangannya seolah mau menerobos ke dalam.

Dan di sisi lain pula. Aku mengangkat pinggulku dan mendesah hebat.

Dengan aku terus memperhatikan suara dari ayahku yg mengobrol diluar, aku mendesah terus dengan tangan mencengkram kasur karpet tempat dimana aku dipijat.

Aku merasakan tangan mang ujang terus berputar dan menekan lubang kemaluanku.

"Nikmatin aja neng biar enakan badannya", kata dia dan tanganku di tuntun oleh tangan kiri dia ke sebuah batang hangat yg aku tahu itu apa.

Dan aku langsung memberikan pijitan juga di batang itu.

"Aduh ahh geus jago kieu neng nyoo kontol gening", katanya ditengah pijatan dia dan pijatanku di batang yg sangat berbulu. Aku tidak tahu seberapa besar bentuknya namun ku rasa batang itu sangat berurat.

Sampai aku merasakan tangan dia sekarang menyelinap masuk ke dalam celanaku dan aku membuka pahaku untuk memberikan kekuasaan lebih.

Dan aku merasakan kulit yg menerpa kemaluanku. Dan karena kemaluan ku sudah basah ditambah tangan mang ujang yg basah dari minyak pijat. Membuat jari itu langsung masuk mengobok kemaluanku yg membuat aku semakin tak karuan.

Pijatanku di batang mang ujang juga sangat cepat dan sekarang jari itu juga sangat cepat keluar masuk memompa kemaluanku.

Sampai tak lama mang ujang membalikan badanku secara tiba-tiba dan tangan dia langsung menarik kaos oversize ku ke atas yg disana langsung memberikan pemandangan dari dadaku.

"Ahh neng", desah dia dengan posisi batang itu di tempelkan di dadaku dan aku langsung mengerti untuk mengambil alih lagi kocokan tangan dia dengan tanganku sampai


Crot... Crott crottt

Beberapa semburan dari batang dia meleleh di dadaku dan tanganku yg terus menerus memompa batangnya. Aku melihat ekspresi mang ujang yg sangat menggemaskan. Sampai aku menyadari bahwa diluar masih ada ayahku.

Aku langsung bangun dengan sperma yg masih di dadaku dan aku menurunkan bajuku.

"Mang udah", kataku yg berlari ke kamar.

Posisi kamarku sendiri tepat berada di hadapan mang ujang sekarang dan dengan keadaan pintu terbuka aku membuka bajuku di depan dia.

Lelehan sperma yg sekarang turun ke perutku aku colek dan aku jilat seperti cream. Mang ujang hanya melongo melihat kelakuanku yg selanjutnya aku menarik celanaku ke bawah sampai telanjang.

Mang ujang terus melongo terkesima melihat kelakuanku yg sekarang menungging ke hadapan mang ujang yg memperlihatkan jelas kemaluanku kepadanya. Tanganku sendiri merekahkan kemaluan ku yg masih sangat basah.

"Mang ujang punya hutang ya aku belum puas", kataku di tengah kelakuanku sampai aku mendengar pintu tertutup dan berarti ayahku sudah ke dalam rumah lagi.

Aku segera bangkit dan menutup pintu kamarku.

"Eh udah dipijitnya kak?", Tanya ayahku setengah berteriak

"Udah yah, aku langsung ngantuk abis dipijit", jawabku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd