Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Nesha

Bimabet
Hallo kawan-kawan semua, mau menginformasikan sebenarnya cerita tentang Nesha udah ditulis, cuma banyak yg di revisi. Karena beberapa part masih gak yakin dengan alurnya, takut gak natural.

Boleh minta saran gak? Tentang fetish atau fantasi kalian terhadap wanita seperti apa?
Atau misalkan pengen dapet rezeki apa dan seperti apa kalau gak sengaja bertemu dengan seorang wanita?
 
Siapa yg mau lanjut? Lanjut dulu dari cerita part terakhir dan akan belok dibawah. Selamat membaca

Aku yg sudah siap dengan posisi melebarkan pahaku sekarang sedang menunggu Andri melakukan tindakan nya lagi.

Badan kami yg telah menempel satu sama lain membuat nafsuku semakin meninggi.

Bibir kami saling memagut, sedangkan kelamin Andri sedang menggesek di bawah sana mencoba memasuki kemaluan ku.

"Aww, bukan itu ih", kata ku protes saat Andri menekan batangnya namun tidak tepat di lubangnya.

"Maaf maaf nesh", katanya sambil memagut kembali bibirku.

"Ahhh, kaya yg belum pernah ewean aja ih", kataku lagi dengan memegang batang Andri yg sudah mengeras itu lalu mengarahkan ke bagian yg seharusnya.

Andri yg sudah paham lalu menekan dan perlahan batang dia menancap di setiap relung kemsluanku.

Dia menatapku "enak banget memek kamu nesh", timpalnya.

"Ahhh, kontol kamu juga dri", jawabku yg sekarang hanya menikmati setiap gerakan Andri sampai aku merasakan batangnya sudah sepenuhnya memenuhi kemaluanku.

Perlahan Andri mulai menggenjot badanku, "ahh, pelan-pelan dulu dri", kataku.

Aku menatapnya dengan binar kenikmatan.

"Ahh cantik banget kamu, sempurna memek enak wajah cantik", katanya lagi.

Dan aktivitas kami mulai semakin liar, aku terus membalas genjotan Andri dengan desahan dan tatapan nakal kepadanya.

Sedangkan Andri bervariasi memberikan genjotan dengan sambil menciumku dan menjilat payudara ku.

Sampai Andri mengambil hp nya lalu mengarahkan kepadaku, bukan protes yg aku lakukan. Namun aku semakin bernafsu dengan semakin mendesah.

"Ahhh, neshh, dah gak kuat", katanya.

"Bentar dri lagi enakk ahh", protesku.

Namun genjotannya semakin tidak teratur dan cenderung mencepat.

Aku semakin membalas genjotan itu dengan desahan yg liar sampai aku merasakan ada kehangatan memuhi bagian dalam disana yg membuat kenikmatan lebih kepadaku.

Andri menekan dalam batangnya dan aku merasakan denyutan dari otot vaginaku karena gerakan itu.

Desahan kami saling berbalas dan Andri mengecup bibirku.

Aku membalasnya sampai Andri hanya berdiam diatas badanku.

Aku merasakan batangnya mulai mengecil dengan sendirinya dan terlepas dari kemaluanku.

"Ahhh, banyak banget ih itu kamu keluarnya", kataku saat batangnya terlepas dan aku merasakan ada beberapa cairan ikut mengalir keluar.

Andri hanya menjawab sekenanya sambil mengambil hp nya lagi lalu mengarahkan ke kemaluan ku.

"Jangan sampe kesebar dri", kataku pasrah.

"Gak bakal nesha sayang", katanya.

__________________________________________________

Pada sore harinya, setelah Andri sukses menembakan cairan hangat di beberapa bagian tubuhku kami langsung berjalan-jalan di sekitaran pantai, aku hanya menggunakan tanktop dan celana pendek menggandeng Andri yg hanya menggunakan celana pendek aja.

Dari segi look, dia termasuk good looking bagi ku. Dengan badan tinggi dan lumayan berisi. Tidak gendut tapi tidak kekar juga.

Dan itu membuatku tidak malu mengandeng dia. Ya walaupun mungkin sekarang aku posisinya menggandeng suami orang.

Pantai barat tidak begitu rame sore itu, sampai melewati jam 6 kami masih duduk di bibir pantai dengan posisi aku menyandar kepadanya.

Langit mulai gelap, dan kami masih berbincang sampai satu momen kami berciuman di bibir pantai dengan tangan Andri yg menyibak tanktop ku ke bawah.

Tanpa kami sadari, ada seseorang yg menegur kami.

"Mas, mbak.. kalau mau enak2 sebaiknya di hotel aja, jangan disini ya", kata seorang pria paruh baya yg mendatangi kami.

Dia sepertinya seorang nelayan karena berjalan menuju ke sebuah perahu.

Pandangan pria tersebutpun sempat terfokus ke dadaku yg terbuka akibat kegiatan yg kami lakukan. Namun aku tak peduli dan akhirnya kami beranjak.

Di perjalanan Andri menyempatkan untuk membeli dua botol anggur yg sebenarnya aku gak setuju karena aku belum pernah minum alkohol.

Sesampainya di hotel Andri langsung menangkap diriku dan kegiatan seperti siang tadi terulang kembali.

Aku yg sekarang sedang bertumpu di kasur sedang menungging dengan dibarengi desahan dari setiap genjotan dari dia.

"Ahh, ahh, dri.. enak", kataku kencang sambil memegang ujung kasur.

"Neshh.. bentar lagi nih", katanya..

"Ahh nanti dri tahan dulu plis", kataku yg masih menikmati.

"Gak tahan nesh", katanya lalu mencabut penisnya dari vaginaku lalu membalikan badanku.

Di arahkan nya penis itu ke mulutku dan aku langsung memasukkan nya ke mulutku dengan keadaan basah.

Andri sendiri menikmatinya sambil memegang hp yg diarahkan kepadaku.

Lalu aku merasakan semburan dari penis Andri yg langsung masuk ke dalam mulutku.

Rasa asin creamy dari sperma yg dia keluarkan sudahlah menjadi satu candu bagiku. Tidak ada lagi rasa jijik saat aku menelannya.

Sampai penis itu keluar dari mulutku dan Andri tetap merekam kegiatan kita.

"Enak?", Tanyaku.

"Enak banget", katanya.

Selang beberapa saat, kami sudah memakai pakaian dan Andri mengajakku minum di kursi depan kamar kami.


"Belum pernah nesh?", Tanyanya.

"Belum, lu aja ah.. gue enggak", kataku dengan kata yg sedikit tegas kembali kepadanya.

"Yeh, cobain dikit", katanya sambil menuangkan di dua gelas.

Beberapa kali orang lalu lalang di depan kamar kami.

Pada akhirnya aku pun mengambil satu gelas yg berisi anggur itu lalu mulai ku cium.

"Coba deh nesh, enak asli", katanya sambil masih minum dan mengemil cemilan yg kami beli.

Lalu aku menenggak sedikit air dari gelas itu.

"Manis pait dri", kataku.

"Nanti enak anget", katanya.

"Anget mana sama memek gue?", Kataku.

"Anget memek kamu sih", katanya lalu tangannya meraba badanku.

Aku yg hanya menggunakan pakaian terusan seperti daster dan tidak memakai apa-apa lagi hanya menikmati perlakuan dia.

Meja di hadapan kami tidak lah akan menutup kegiatan yg kami lakukan namun Andri terus meraba tubuhku dan tangannya sekarang ke bawah dan menyingkap baju yg kupakai.

Aku yg hanya merespon dengan merenggangkan kaki sedikit kesal saat tangannya sedang mengelus vaginaku lalu terdengar langkah kaki yg mengharuskan kegiatan itu terhenti.

Lalu ada beberapa orang yg lewat di hadapan kami, ada yg beberapa menengok kami dan mungkin sedikit melihat belahan dadaku yg sedikit turun.

Andri sendiri lanjut minum dan aku juga beberapa kali kembali menuangkan anggur itu dan meminum lagi.

Rasa hangat dan pusing sedikit menjalar ditubuhku.

"Dri, aku mau kentang goreng dong", kataku kepada dia.

"Aku telepon dulu ya di pesenin, mau apa aja?", Katanya.

"Kentang goreng sama jus aja, ini mah pait", kataku

Tak ada suara lagi dari Andri sampai tak lama muncul seorang pria berumur 40 tahunan ke area kamar kami.

"Neng tadi nelepon ya? Mau pesen apa?", Katanya

"Oh iya pak, mau kentang goreng sama jus, emang pesen apa pacar saya pak?", Kata ku menjawab.

"Gak jelas neng suaranya", katanya yg sekarang dekat dengan tempat ku duduk.

Aku lalu mencoba bangkit, dan aku kaget saat merasa tubuhku lemas dan pusing yg mengakibatkan aku ambruk seketika.

Badanku langsung jatuh ke pria tadi, tangannya sekarang memegang pinggangku sedangkan tanganku mengait di pundaknya.

"Ahh, pak pusing", kataku dengan perasaan campur aduk.

"Neng mabok ini, kebanyakan minum", katanya yg lalu memangku badan ku seketika.

Aku melihat sekilas Andri sudah tak berdaya di lantai, sepertinya dia mabuk tinggi karena dia masih saja memegang gagang telepon di sebelah meja.

Aku dipangku oleh pria yg tak ku kenal.

"Bapak kuat deh", kataku saat dia memangku ku dengan sengaja ku goda.

"Neng saya tidurin ya di kasur", katanya.

"Tidurin aja pak, terserah bapak gimanain", kataku.

Disela pangkuan dia, dia juga tak lupa menutup pintu kamar dan saat aku di baringkan di kasur. Aku kaget saat dia langsung menyibakkan pakaian ku ke atas yg langsung memamerkan tubuhku.

Tangan dia langsung meraih dadaku dan kepala dia langsung masuk ke tengah-tengah pahaku. Aku langsung membuka kedua pahaku.

Dan aku langsung merasakan apa yg dia lakukan.

Aku merasakan lidahnya bermain liar di vagina ku.

"Uhhh.. pakkk ahh.. ", kataku dengan tangan kesana kemari mencari pegangan.

Lidahnya terus berputar di vaginaku dari atas bawah sampai dia mengemut bagian atasnya.

"Bapakkkk ahh aku gak tahan, memek nesha gatel pengen di ewe", kataku.

Aku sendiri tak fokus melihat apa yg terjadi, namun aku merasakan setiap inci kegiatan yg dia lakukan.

Dari menjilat lalu sekarang jilatannya menjalar ke tubuhku dan sampai di dadaku.

Aku yg hanya menjawab dengan desahan meminta untuk di gauli hanya bisa pasrah menikmati setiap gerakan yg dia lakukan.

Sampai aku merasakan benda tumpul sekarang menggesek vaginaku dan mulut dia sekarang ada di mulutku.

"Ahhh.. gila mimpi apa saya sekarang bisa ngewe neng cantik", katanya menatap ku.

"Ewe nesha pak, puasin nesha", aku membalas tatapan dia.

"Siap neng?", Katanya yg sekarang menciumku.

"Masukin kontolnya pak.. ahh", jawabku membalas cumbuan dia dan menuntun batang yg berambut lebat itu.

_________________________________________________

Pada hari minggu pagi, aku terbangun dengan kondisi geli dan saat aku membuka mata Andri sedang menjilati putingku.

"Ahh geli beb", kataku

"Gimana enak di ewe petugas hotel?", Jawabnya ditengah jilatannya dan tangannya yg meraba pangkal pahaku.

"Kamu tahu? Aduh jangan digigit", jawabku.

"Tahu, aku lemes banget cuma bisa dengerin desahan kamu aja cantik", jawabnya yg sekarang mulai agresif.

"Ahh dri, cepet ewe aku.. gak tahan banget ahh", jawabku saat tangannya sudah berhasil mengobok lubang kemaluanku.

"Mau di ewe siapa? Aku apa orang lain? Atau keduanya?"

"Ahhh sama siapaa ajaa asal di ewe ahh dri ceepett"

"Kedua nya mau?", Katanya

"Ahh iyaahh mauu, puasin memek aku", kataku mencengkram sprei kasur.

________________________________________________________




Dan, hari ini adalah dua bulan setelah kejadian aku bersama Andri dan sampai dititik aku ketahuan oleh istri sah nya dia. Aku yg langsung dilabrak saat sedang bersama Andri di kostan ku.

Hal itu yg pada akhirnya membuat aku harus merubah beberapa hal, selain Andri yg akhirnya resign agar masalah ini tidak merembet ke pekerjaan ku. Aku juga pindah dan sekarang mengontrak sebuah rumah petak.

Kontrakan ku yg baru sekarang adalah susunan rumah petak sebanyak 4 buah, yg berisi kan pasutri 2 dan satu kosong.

Aku sendiri untuk beberapa bulan ini hidup normal tanpa mengalami hal-hal yg aneh. Walau jujur terkadang aku merindukan sentuhan pria di tubuhku.

Aku pun sekarang cukup insten berhubungan dengan kenalanku dari media sosial.

Selebihnya kehidupan ku berjalan tidak ada yg spesial.

Aku kerja, pulang kerja pulang.

Hari ini hari minggu, dan akupun hanya berleha-leha di kostan. Sampai siang hari aku hanya tiduran dan tidak melakukan kegiatan apapun.

Saat waktu udah menunjukkan jam 11, dan perutku menandakan sudah kelaparan. Akupun memutuskan untuk memesan makanan online.

Setelah beberapa menit menunggu, aku kedepan dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaos ketat yg lehernya sedikit terbuka dan sedikit menyembulkan bagian dadaku.

"Teh nesha?", Kata ojol yg sudah berada di depan gang kontrakan ku.

"Muhun a, janten 30rb nya", kataku memberikan uang itu.

Aku tahu pandangan dia fokus ke dadaku yg tepat berada di depan dia.

"Oh iya teh, bisi mau beli biar harga murah mah bisa langsung kontak saya aja teh", katanya.

"Oh emang gak ngerepotin a?", Kataku.

"Enggak kok teh, kontak saya ini", katanya sambil menyebutkan nomor telepon dia.

Aku hanya menuruti nya saja, itung-itung mempunyai teman baru. Lagian dia cukup ganteng untuk ukuran ojol.

Setelah selesai dengan ojol itu, aku berjalan ke belakang menuju kontrakan ku dan berpapasan dengan laki-laki penghuni sebelah.

Dia melemparkan senyum dan tatapannya fokus kepada badanku seolah ingin menelanjangi ku.

Aku hanya melemparkan senyum membalas dia.

Dan akupun makan ayam penyet yg ku pesan tadi.

Udara cukup panas dan makanan yg pedas cukup membuatku bermandikan keringat, dan saat itu ada seseorang memanggil ke arah kontrakanku.

"Teh, punten teh", suara seorang laki-laki yg sekarang berada di depan kontrakan ku.

"Kenapa a?", Kataku bangkit dan ternyata dia adalah laki-laki yg tadi papasan sama aku.

"Punten ganggu makannya", katanya

"Enggak kok a, udah beres"

"Ini teh mau pinjem sapu lidi, punya gak ya teh?", Katanya lagi yg tatapannya tetap ke arah dadaku. Aku berpikir mungkin dia hanya modus untuk meminjam sapu kepadaku, lalu entah kenapa jiwa nakalku muncul saat itu.

"Oh sebentar a, dicari dulu", kataku membiarkan dia berdiri di depan pintu dan leluasa melihatku didalam.

Aku mencari sapu dengan ada beberapa adegan menungging seolah mencari di sela lemari, padahal aku tahu sapu aku gantung di toilet.

Aku yakin dia melihat tubuhku yg sedang berkeringat dengan pakaian yg ngepres badanku.

Lalu aku ke arah toilet dan mengambil sapu itu.

"Oh ini a, tetehnya kemana a gak keliatan?", Tanyaku.

"Itu istri lg ke rumah saudara nya teh", jawabnya yg sekarang ada di depan ku.

Dia tetap menatapku saat aku memberikan sapu yg mau dia pinjam.

"Gerah gini ya a", kataku yg sengaja mencoba mengikat rambut di depan dia. Dia hanya terpaku menatapku.

"Eh iya teh gerah gini", katanya tetap diam berdiri.

"Gak jadi a nyapu nya?", Kataku.

"Eh iya teh jadi", katanya lalu beranjak.


Bersambung.. mungkin segini dulu yah, nanti akan di update dengan cerita yg dibelokan disana. Semoga ada yg suka
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd