Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan, maaf kalo di part ini tidak ada adegan wik,, wik,, nya tapi mudah-mudahan bisa menjawab sedikit pertanyaan di part sebelumnya
selamat membaca untuk suhu semua, semoga berkenan :beer: :Peace:

===========================================

Part 5

https://www*****picture.com/q/Aulia.jpg
Aulia Salsabilla Rahma

https://www*****picture.com/q/Naila.jpg
Naila Putri Hidayat

https://www*****picture.com/q/Haji-Amar.jpg
H. Amar Arshaq Kamil

https://www*****picture.com/q/Ibu-Haji-Laila.jpg
Hj, Laila Saraswati

https://www*****picture.com/q/Reno.jpg
Reno Surya Kamil

https://www*****picture.com/q/Mahasiswi-Clara-Salsabila.jpg
Clara Salsabilla


“Clara, ngapain kamu kesini sambil bawa koper dan hujan-hujanan gini”, tanya suamiku,

“aku kesini untuk bisa selalu besamamu, clara sangat cinta dengan mu pak raihan”, jawab clara sambil terjatuh pinsan,

Aku dan naila melihat suamiku dengan tanda tanya besar, dan suamiku juga melihat ku dan naila dengan tatapan bingung

“ayah cepet angkat kedalam kasihan itu mbaknya jatuh di lantai”, kataku kepada suamiku,

Kemudian suamiku mengangkat wanita itu masuk kedalam rumah,

“nai tolong ambil handuk yang besar 2 di lemari belakang sama air teh hangat ya”, pintaku ke naila,

“iya kak”, lalu naila pergi untuk mengambil handuk dan air hangan untuk wanita ini,

Tidak lama naila datang dan memberikan handuknya kepadaku, lalu aku mengambil satu dan mengalasi bangku dan langsung kusuruh suamiku untuk menidurkan wanita itu di bangku, kemudian aku menyelimuti badannya dengan handuk satu lagi supaya terasa hangat badannya,

Aku dan naila kemudian duduk di kursi panjang di sebelah wanita itu dan suamiku duduk di depanku, aku dan naila saling pandang kemudian kami melihat suamiku yang agak salah tingkah di depan kami,

“lalu”, aku mulai berbicara membuka percakapan, dan di respon suamiku,

“lalu apa bunda?”, tanya suamiku sambil melipat tangannya serta melihat ku dan naila,

Naila melihat suamiku dengan tatapan yang sangat lucu, melipat kedua tangan di dadanya sambil tersenyum kecil dan mengangkat alis seakan meminta penjelasan ke suamiku, aku yang melihatnya hampir tertawa tapi aku tahan,

“wanita ini siapa, dan kenapa dia bisa berbicara seperti tadi?”, ucapku.

“huhhh baiklah ayah akan jelaskan sejelas-jelasnya sama bunda”,

Lalu suamiku mulai menjelaskan siapa wanita ini,

“dia adalah Clara ayah gak tau siapa nama panjangnya, mahasiswi ayah di kampus tempat ayah mengajar, dia ikut mata kuliah ayah itu waktu semester 1 dan 2 saja bunda”, jelas suamiku.

“dia itu selama di kampus selalu bersama dengan 4 orang teman wanitanya yang juga mahasiswi ayah juga”, lanjutnya lagi,

“tapi ayah tuh gak tau selama hampir 1 tahun ini tuh mereka mulai mendekati ayah, yang mulai memberikan perhatian-perhatian lebih kalo ayah di kampus, kadang mereka juga memberikan ayah makanan, serta kalau ayah sedang istirahat ngajar dan sedang dikantin kadang mereka datang dengan berbagai alasan supaya bisa ngobrol sama ayah”, ucap nya lagi.

“hanya itu yah?, ayah gak ngumpetin sesuatu sama bunda kan?”,

“Demi Allah bunda, ayah gak bohong, kalo bunda gak percaya coba bunda tanya nanti clara pas dia bangun nanti”, jawab suamiku,

“iya bunda percaya sama ayah”, sambil aku menghampirinya dan menenangkan suamiku,

Naila kulihat pergi ke kamarnya dan tidak lama turun dengan membawa minyak kayu putih, dan mendekati clara dan membuka tutupnya sambil didekati ke hidung clara supaya bisa sadar,

Aku kemudian menyuruh suamiku pindah ke dalam karena aku mau membuka jilbab clara, lalu suamiku masuk kedalam dan aku membantu naila membuka jilbab clara dan mengurut pundak dan leher belakangnya supaya clara sadar,

Tidak lama clara bangun dan melihat kami berdua, naila kemudian mengambil teh hangat yang dibuatnya tadi dan diberikan ke clara,

Setelah clara sadar benar dan meminum teh nya, diapun melihatku dan memelukku sambil menangis terisak-isak,

“maafkan aku ya mbak, maafkan aku, yang sudah lancang berani datang kerumah ini dan melakukan hal yang bodoh tadi”, ucapnya sambil masih menangis di pelukanku,

“sudah clara, tenang ya jangan nangis lagi”, sambil ku elus bagian kepalanya,

Clarapun melepas pelukannya dan meminta maaf kepadaku lagi,

“aku benar-benar minta maaf ya mbak, aku sangat lancang menggoda suami mbak, maafkan aku”, katanya sambil menunduk dan menggenggam kedua telapak tangannya,

“namamu clara ya”, tanyaku sambil mengelus bagian belakang kepalaku,

Iya melihatku dan menganggukkan kepalanya,

“clara sudah makan tadi sebelom kesini sayang?”, aku kembali bertanya kepadanya,

Dan dia hanya menggelengkan kepalanya, akupun lalu berdiri dan menarik pelan tangannya untuk berdiri, lalu aku membawa clara ke kamar mandi belakang dan kuminta naila untuk membawa koper dan handuk yang dipakai clara tadi ke kamar mandi belakang juga,

“mandi dulu ya, nanti habis itu makan ya sayang”, sambil ku elus lagi kepalanya,

“iya mbak”, jawabnya dan clara menutup pintu kamar mandi,

Tidak lama clara keluar kamar mandi dan sudah berganti pakaian yang sopan, lalu menuju meja makan untuk makan, aku dan naila menunggu clara makan sambil minum teh manis, selesai makan akupun membereskan sisa makanan clara dan memberikan nya segelah teh manis hangat kepadanya,

“kayanya mbak butuh penjelasan dari clara deh”, ucapku sambil tersenyum kepadanya.

“iya mbak, clara minta maaf sekali lagi sama mbak karena ucapan clara di depan tadi”,

“Clara kenal pak raihan karena clara adalah mahasiswi dari pak raihan waktu matkul bahasa arab di semester 1 dan 2, pak raihan merupakan dosen yang baik dan sangat membantu kami para mahasiswanya juga sangat menjaga lisan dan matanya terhadap wanita di kampus”, cerita clara,

“di kampus clara mempunyai 4 orang teman wanita yang sudah bareng-bareng sampai sekarang semester 6 ini, tahun kemarin kami ngumpul dan ngobrol tentang kelakuan dosen-dosen pria di kampus kami yang rata-rata walaupun baik tapi rada genit, terlihat dari tatapan mata dan cara bicara mereka juga ada yang sengaja menyenggol anak mahasiswinya”, lanjutnya.

“kecuali pak raihan, kami ber 5 penasaran apa benar pak raihan adalah dosen laki-laki yang baik beda dengan dosen-dosen yang lain, mangkanya kami bertaruh siapa yang bisa menggoda pak raihan akan diberikan hadiah patungan voucher jalan-jalan ke bali sama 4 orang yang kalah nanti”,

“mbak clara ingin lanjut ceritanya, tapi apa mbak marah nantinya?”, tanya clara kepadaku,

“mbak tidak akan marah de”, jawabku kepadanya.

Dilanjutkan cerinya tersebut kepadaku,

“jadi mbak selama hampir satu tahun ini kami berusaha menggoda pak raihan dari mulai sering menyapa, mencoba menemaninya kalo istirahat mengajar, sering memberikan makan siang, tapi selalu tidak bisa mengajak jalan pak raihan di luar kampus, karena pak raihan selalu langsung pulang kerumah kalau sudah selesai mengajar”, ceritanya lagi,

Aku yang mendengar itu sempat tersenyum dan kulirik naila dan dia pun tersenyum,

“tapi maaf mbak selama 1 tahun ini clara menggoda pak raihan, ternyata clara ada perasaan sayang betulan sama pak raihan”, katanya sambil melipat tangannya meminta maaf kepadaku,

Akupun lalu menghampiri clara dan duduk di sampingnya dan membelai kepalanya yang tertutup jilbab,

“bener hanya sayang aja sama pak raihan?”, tanyaku kepada nya,

Aku melihat perubahan wajah clara yang menjadi merah dan menunduk malu,

“maaf mbak lebih dari sayang, clara beneran cinta dan sayang sama pak raihan”, jawabnya sambil bibirnya bergetar menahan malu dan takut kepadaku,

Aku yang mendengar itu memeluk nya dengan erat dan clara kembali menangis dipelukanku, aku sebenarnya marah tapi rasa marahku tertutup dengan rasa kasihanku kepadanya, biarlah waktu yang menjawab tentang perasaan clara tersebut,

Akupun melepaskan pelukanku dan mengapus air matanya,

“nai, ajak clara tidur dikamarmu ya de, kasihan sudah malam, biar clara istirahat dulu, biar besok kita bicarain lagi ya”, kataku kepada naila.

“baik kak”, jawabnya,

“clara ikut mbak yuk kita tidur diatas sayang”, ajak naila sambil tersenyum,

“iya mbak”, lalu clara mengikuti naila untuk masuk kedalam kamarnya.

Dan akupun masuk kekamarku dan melihat suamiku sudah tertidur terlentang di kasur kami,

Aku datang dan tidur rebah di dadanya, dan suamiku bereaksi dan memelukku dengan lembut,

“sudah selesai bun?”, tanya suamiku,

“seneng yang di sukain sama mahasiswi yang cantik dan semok, hihihihi”, godaku sambil mencubit hidung suamiku,

“seneng ya godain ayah”, sambil mengelitiki tubuhku,

Hahahahaha,,, tawa kami berdua,

“tapi bunda gak cemburu apa sama clara sayang?”, tanya suamiku,

“enggak yah kan clara yang suka sama ayah bukannya ayah yang suka sama dia”, jawabku,

“ayooo,, apa ayah juga suka ya sama clara?”, tanyaku balik, sambil kulihat muka suamiku,

“gak bun, cinta dan sayang ayah hanya untuk bunda seorang, walaupun ada wanita yang suka sama ayah, hati ini sudah dikunci dan kuncinya udah ayah taro di hati bunda”, jawabnya sambil mencium kepalaku,

“love u ayah sayang”,,

“luve u to bunda sayang”,

Dan kamipun tertidur sambil masih berpelukan,

Subuh kami bangun dan melakukan aktifitas kami seperti biasa, dan paginya pun anak-anakku sudah diantar budi ke sekolahnya, sarapan pagi sudah tersedia di meja makan, suamiku juga sudah dimeja sambil sarapan karena ada pelajaran pagi di SMA,

Lagi asik sarapan aku melihat naila dan clara turun dari atas sudah mandi dan rapi lalu duduk di meja makan untuk bareng sarapan,

“clara rumah kamu dimana?, nanti siang pas kosong nanti mbak anter kamu kerumah ya, gimana?”,

Tapi kulihat clara hanya diam dan menunduk,

“ada apa clara?, kok diam?”,

“bolehkan clara tinggal disini sementara sampai clara dapat kost mbak?”, tanyanya,

“boleh kok, tapi alasannya kenapa de?”,

“sebenarnya clara kabur dari rumah mbak, habis berantem sama mama”, jawabnya sambil menunduk,

“ohh gitu, mana no HP mamamu ada de?”, tanyaku lagi, dan clara melihatku dengan heran,

“untuk apa mbak?”,

“biar mamamu gak khawatir dan supaya tau dimana sekarang anaknya tinggal, nanti pas clara sudah punya anak baru ngerasain bagaimana rasanya jauh dari anak”,

“mana de nomornya?”, pintaku lagi,

Lalu diberikan nomor mamanya dan langsung kuhubungi,

Tuuuuutttt,, tuuuuttt,, tuuuuttt,,

“hallo assalamualaikum”, salam ibunya disana,

“wallaikumsalam, pagi bu, benar ibu adalah ibunya clara?”, tanyaku,

“benar saya ibunya clara, apakah clara baik-baik saja?”, terdengar suaranya khawatir,

“Clara baik bu, dan sekarang clara tinggal di rumah saya, clara meminta saya untuk bisa menerima dia sementara di rumah ini, oleh sebab itu saya menelepon ibu untuk meminta ijin sama ibu”, jawabku ke ibu nya clara,

“allhamdullah, ternyata clara baik-baik saja, gpp dik biarlah clara disana yang penting dia gak ngerepotin keluarga adik disana kan?”,

“gak kok bu, clara baik kok disini, ibu mau ngomong sama clara?”,

“boleh dik”, lalu kuberikan hp ku ke clara,

Lalu clara ngobrol dengan ibunya dan dia menangis meminta maaf sama ibunya, tapi dia belom bisa balik kerumah, akhirnya clara pun pamit dan mematikan hp ku, dan diberikan kembali hpnya kepadaku,

“ya sudah kamu boleh tinggal disini itung-itung mbak punya teman, tapi kamu harus ikutin aturan di rumah ini dan kamu harus secepatnya balik ekrumah ya de”,

“iya mbak, makasih banyak ya mbak”, ucap nya sambil tersenyum,

“clara mulai sekarang jangan panggil mbak sama bapak ya, bilang aja kakak sama mas ya ke kami”,

“ehh iya kak”, aku dan naila tersenyum melihatnya,

“ya udah lanjutin makannya ya, kakak mau anter mas raihan untuk pergi ngajar”,

suamiku pamit sambil tersenyum kepada naila dan clara, lalu ke depan pintu, akupun mencium punggung tangan suamiku dan suamiku berangkat dengan motornya.

Sampai di dalam kamipun mengobrol lagi bertiga sambil memasak untuk makan siang,

“kak nanti ke mall yuk, kita jalan-jalan sambil beli baju”, ajak naila,

“yuk de, nanti aja pergi jam 9 an biar nanti kita pulang gak telat soalnya takut nanti abang sama ade udak pulang sekolah”,

“ok kak, kamu mau ikut juga clara?”, ajak naila lagi,

“gak kak, clara disini aja, mau ngerjain tugas kampus dulu sama siangan nanti mau nyuci baju clara yang basah kemaren”,

Akhirnya kami kembali memasak sampai selesai kemudian kami bersiap-siap untuk pergi ke mall,

“clara kakak pergi dulu ya sayang, jaga rumah ya de, assallamualaikum”, ucapku

“wallaikumsalam, iya kak”, jawabnya juga,

Sampai di mall aku memarkirkan motorku dan kami lalu masuk ke mall, kami berputar-putar sambil melihat-lihat baju, aku dan naila pun berpisah, naila ingin melihat baju sedangkan aku ingin melihat bh dan celana dalam,

Sampai di counter celana dalam aku melihat-lihat, sedang asik melihat ada yang menegorku di belakang,

“assallamualaikum”, ucapnya,

“wallaikumsalam”, ucapku dan aku membalikkan badan, ternyata yang menyapaku adalah abah ammar, dia menenteng belanjaan dan sambil tersenyum kepadaku,

“itu cocok sama kulit putihmu aulia”, katanya,

Aku lalu malu dan menaruh kembali bh nya di tempatnya kembali,

“abah sama siapa disini?, tumben gak kerja bah?”, tanyaku kepadanya,

“abah sama itu”, sambil memajukan mulutnya dan menunjuk kearah kanan, terlihat bu hj laila sedang memilih celana dalam juga,

“wahhh selera umi bagus ya bah”, sambil kulihat bu hj mengangkat dan melihat celana dalam berendanya,

“iya katanya biar keliatan kaya anak muda, hihihi”, ucap abah sambil tertawa,

“aulia kok gak jadi liat-liat bh sama celana dalamnya?, malu sama abah ya, ya udah abah balik badan nya”, goda abah kepadaku,

Aku yang melihat tingkah abah tersebut hilang rasa grogiku,

“gak kok bah, tadi hanya kaget aja karena ada abah dibelakang hihihihi”,

Hj laila lalu melihat kami dan menghampiri kami,

“ehh ada aulia, sama siapa disini nak?”, tanyanya,

“sama iparku umi naila namanya, tapi lagi lihat-lihat baju”,

“lah kamu disini mau liat daleman ya?”,

“ehh iya umi”,

“minta saran sama abah, abah itu jago loh aulia pilih bh dan celana dalam, umi aja selalu yang pilihin abah, katanya sesuai selera laku-laki, hihihihi”, ucapnya sambil menggoda abah,

Hahahahaha, abah hanya tertawa mendengar celotehan istrinya itu

“ya udah umi lanjut ya, umi tinggal kamu sama abahmu disini, bosen umi kalo di buntutin abahmu pasti cerewet suruh umi buruan belanjanya, hihihihi”, katanya sambil meninggalkan kamu dan melambaikan tangannya,

Akupun kembali memilih dalaman yang akan aku beli, tanpa canggung lagi karena ada abah di sampingku, diambilnya sepasang dalaman berwarna krem dan ungu muda dan diberikan kepadaku,

“warna ini cocok untuk warna kulitmu, dan bentuk dalamannya juga tidak old style, suamimu pasti suka”, ujar abah,

“yang bener bah”, sambil ku ambil dan kulihat lihat,

“di coba saja dulu di ruangan ganti biar keliatan bagus atau tidak aulia”,

“gak ahh bah, aulia rasa dah ok kok”,

“apa kamu takut karena ruangan gantinya hanya gorden ya gak ada pintu”,

Aku hanya mengangguk untuk menjawab abah,

“apa abah temenin biar abah jaga di depan tirainya?”,

“makasih bah, gpp masa abah nungguin aulia coba daleman ini”,

“ya ampun aulia masih malu sama abah ya karena kemaren”, sambil abah tersenyum manis kepadaku,

Aku hanya menunduk malu di depan abah,

Hahahahaha,, abah tertawa melihat ku seperti ini,

“ya udah itu kan ada bangku di depan ruangan coba, tar abah duduk tunggu aulia disana, gimana?”,

“ok bah, jagain ya bah biar jangan ada yang masuk atau intip aulia”,

“kalo abah yang intip boleh kah?”, katanya sambil tertawa kecil,

“coba aja bah nanti aulia bilang umi kalo abah intip aulia, hihihihi”, godaku kepada abah,

Lalu akupun masuk keruang ganti, dan kulihat abah duduk di depan ruangan coba,

Aku lalu membuka baju gamisku dan dalaman yang aku pakai dan mencoba bergantian dalaman yang akan aku beli,

“bagus dan cocok di kulitku, dan terasa pas di payudaraku, ternyata benar abah jago juga dalam hal memilih dalaman, hihihihi”, ucapku dalam hati,

Aku kembali memakai dalamanku dan gamisku, lalu keluar untuk membayar dalaman ya sudah kucoba ini, abah yang melihatku sudah keluar dari ruangan coba lalu menghampiriku,

“gimana aulia cocok dan pas dalamannya?”,

“iya bah, makasih ya udah pilihin buat aulia”, jawabku sambil tersenyum,

Kemudian aku pergi kekasir dan membayar dalaman ku dan kembali ke arah abah,

“habis ini mau kemana aulia?”,

“pulang bah, takut telat kasihan anak-anak nanti sudah sampai rumah bundanya gak ada”,

Abah lalu melihat jam tangannya ternyata masih jam 10.50,

“kita ngeteh dulu yuk disana sambil nunggu umi, capek abah daritadi ngekor umi belanja kaya gak ada capek nya”, katanya sambil bercanda,

Hahahahaha, aku hanya tertawa mendengar perkataan abah,

“yuk bah kita berangkat, tapi gak bilang dulu sama umi?”,

“ah udah gampang nanti abah telepon umi kita nge teh dimana biar dia nyusul”, kata abah kepadaku,

Lalu akupun mengikuti abah sampai di kedai teh lalu duduk dan memesan minuman, tidak lama minuman yang kami pesan datang, akupun WA naila bahwa aku ada di kedai teh sambil menunggunya karena barang yang aku mau beli sudah ada dan dijawab ok nanti nyusul kesana,

“gimana teh disini aulia? Enak?”, tanya abah kepadaku,

“enak bah, udah sering abah sama umi minum disini?”,

“setiap umi belanja abah kalo capek ya nongkrong disini?”,

Lalu kamipun lanjut meminum teh kami masing-masing,

“bah, makasih ya, kemaren abah tidak maksa sampai perkosa aulia kemaren”, ucapku kepadanya.

“abah yang mestinya minta maaf sama kamu yang sudah berani mencabuli kamu dan hampir keterusan, untung kamu menahan abah kalau tidak abah akan sangat bersalah sama mu dan umi”,

“makasih ya aulia sudah menghalangi abah, kamu istri yang baik kelihatan sangat setia sama suamimu raihan walau sempat terpancing nafsu oleh abah kemaren”,

“iya bah aulia juga terima kasih sama abah yang sudah memperlakukan aulia selayaknya wanita baik-baik”,

Kemudian kamipun saling tersenyum dan kembali menikmati teh kami masing-masing, tidak lama terlihat umi masuk kedalam café dan menuju kearah kami sambil membawa tentengan ditangannya, dan duduk di samping abah, Umi lalu memanggil pelayan dan memesan minuman untuk dirinya, dan umi langsung melihatku dengan tajam sehingga membuatku jadi sedikit takut,

“aulia apa yang kamu pikirkan tentang keluarga abah setelah apa yang kamu lihat dan lakukan kemaren?”,

Aku yang mendengar pertanyaan dari umi membuatku gugup,

“mak,,maksud umi gimana?”,

“sudah jujur sama umi, jangan takut sayang, umi dan abahmu dari mulai kita menikah sampai sekarang tidak ada satu hal pun yang di dirahasiakan termasuk kejadian kemaren”, ucap umi sambil memegang tanganku untuk membuat ku tenang,

“apakah setelah kejadian kemaren kamu menganggap umi dan keluarga umi adalah keluarga yang bejad dan tidak bermoral?”, tanyanya sambil masih memegang tanganku,

“tidak umi aulia tidak punya pikiran kesana, hanya saja aulia kaget dan heran kenapa abah dan umi bisa dengan enteng dan mudahnya melakukan hal itu”, jawabku kepada umi,

“umi dan abah minta maaf ya sama aulia karena perbuatan abah dan keluarga umi kemaren, maafkan abah yang kemaren hampir hilang kendali ke aulia karena nafsunya”, ucap umi,

“dan juga maafkan kami ya, yang sudah membuat aulia merasa bersalah sama raihan karena aulia hampir saja melakukan perselingkuhan sama abah”, lanjut umi sambil masih memegang tanganku dan sambil tersenyum manis,

“abah dan umi sudah lama mempunyai fantasi yang sebagian orang menyimpang tapi kami berdua menganggap itu adalah bumbu didalam pernikahan kami, dan kami pun melakukannya dengan kesadaran dan tanpa paksaan yang berujung tersakiti salah satu pihak”, ucap umi kemudian,

Aku yang mendengar itu semakin kaget sembari takjub terhadap keluarga abah dan umi, kami para tetangga mengetahui bahwa keluarga abah itu keluarga yang sangat menjunjung nilai agama, sangat sopan dan sabar dengan para tetangga, dan sering rumah umi dipakai untuk mengisi acara keagamaan ibu-ibu sekitar rumah,

Tapi ternyata di balik itu ada sisi lain keluarganya yang sangat luar biasa yang masyarakat menganggap itu adalah perbuatan dosa dan haram yang upahnya pasti adalah masuk neraka, tapi mereka melakukan itu dengan baik-baik saja sampai sekarang,

“maaf umi kalo aulia lancang, tapi dari kapan abah dan umi melakukan itu dan sudah sampai mana saja yang sudah dilakukan abah dan umi?”, tanyaku kepada umi karena aku penasaran.

“mulai kapan ya bah?, o iya, mulai kami genap pacaran 1 tahun, awalnya abah hanya mencoba memamerkan ku kepada teman-temannya karena katanya dia senang melihat aku menjadi pusat perhatian teman-temannya”, jawab umi,

“lalu kemudian mulai naik sampai tukar pasangan, abah melihat umi di cabuli dan di entot laki-laki lain, 3 some sama temannya, gambang party, pesta orgy dengan komunitas privadi, sampai yang kamu liat kemaren aulia Incest sama reno anak umi sendiri”, jelas umi lagi,

Aku hanya terdiam dan bengong mendengar itu semua,

“apakah umi dan abah tidak saling cemburu pasangannya melakukan hal itu di depan masing-masing?”, tanyaku lagi,

“sangat cemburu”, jawab abah dan umi bersamaan, dan mereka saling lihat dan kemudian tertawa,

“orang yang melakukan hal yang seperti umi dan abah lakukan ini kuncinya hanya komitment, karena yang kami lakukan ini hanya sebatas fantasy kami dan bumbu juga just fun didalam pernikahan kami, buktinya kami sudah melakukan hampir 26 tahun pernikahan kami baik karena yang kami lakukan itu tidak ada pakai hati dan perasaan”, jelas umi lagi.

“dan dengan kami melakukan ini semakin membuat abah dan umi makin sayang dan cinta karena kami belajar memperbaiki diri kalau partner kami lebih baik dari pasangan kami agar tidak ada muncul sifat superior diantara kami”,

“nah sekarang setelah umi jelasin ke aulia, gimana pandangan aulia sekarang ke abah dan umi?”, tanya umi kepadaku,

“aulia bingung menjawabnya umi, sebenarnya aulia malu sama keterbukaan keluarga abah dan umi karena keluarga aulia dan mas raihan hampir menuju kesana”, jawabku kepada umi,

Umi dan abah saling pandang dan tertawa kecil dan lalu melihatku sambil bertanya,

“aulia mau cerita ke abah sama umi?”,

“aulia malu umi, belom siap untuk terbuka kaya umi dan abah, masih ada yang ada di pikiran aulia”,

“ya udah gpp sayang, umi juga awalnya gitu, malah pernah umi pukul dan tampar abah karena fantasynya itu”, ucapnya sambil memegang tanganku lagi,

Aku melihat umi mengeluarkan pulpen dan menulis no hp di kertas tisu,

“ini nomor umi yang lain ya aulia”,

“ini no untuk apa umi?”, tanyaku kepada umi,

“itu no WA grup komunitas keluarga yang satu fantasy sama kami di dalamnya ada sekitar 15 keluarga yang sudah jadi member, kamu dan raihan bisa add no itu ya pakai hp khusus biar gak di buka-buka sama orang lain, nanti kubilang sama member kalo itu no umi yang lain”, jelasnya,

“baik umi, nanti aulia akan bilang sama mas raihan”,

“o iya umi lupa, selain kamu ngajar reno, kamu ngelakuin kegiatan apa lagi aulia?”,

“gak ada umi, kenapa emang umi?”, tanyaku ke umi,

“ini abah kan mau buka bisnis baru usaha developer properti kecil si aulia sekitaran 25 – 30 Milyar, sekelas bikin komplek cluster lah, karena temen abah itu ada banyak tanah nganggur di sekitaran Jawa barat dan banten sana”, jawab umi,

“nah abah bilang sama temennya sini gua bantu jual tanahnya, hanya jualnya sekalian jual rumah di atas tanah itu aulia”,

“kamu kan pintar kalkulus umi bilang sama abah supaya kamu aja yang jadi penaksir biaya, penilai properti dan penasihat keuangannya, pokoknya yang urus uangnya gimana aulia tertarik?”, tanya umi,

“itu kantornya nanti dimana umi?”, tanyaku balik kepada umi,

“abah sih daftar satu alamat sama toko abah yang di deket rumah, tapi kamu bisa kok kerjain itu semua di rumah hanya survey aja baru aulia keluar rumah”, jawab umi,

“ok umi nanti aulia tanya sama mas raihan dulu ya, apakah di ijinin atau tidak”, ucapku

“bagus, harus itu aulia, ya udah yuk kita lanjut minum teh nya”, kata umi,

Lalu kamipun minum teh sambil bercerita ringan progres les kalkulus reno dan hal lainnya,

Aku melihat jam jangan ternyata sudah jam 11.40 sudah waktunya aku pulang takut anak-anakku sudah sampai dirumah, dan akupun kemudian pamit kepada abah dan umi untuk pulang duluan, diluar café akupun menelepon naila menanyakan apakah sudah selesai atau belum dan dijawab sudah selesai, lalu janjian di pintu masuk mall,

Sampai diparkiran motor aku dan naila pun pulang kerumah, sampai dirumah dan memarkir motor di garasi kami masuk kerumah dan melihat clara yang hanya memakai handuk sedang bertengkar dengan reno,



POV Reno

Halo perkenalkan namaku adalah Reno Surya Kamil, aku adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara dan hanya aku anak laki-laki satu-satunya, kata orang anak tengah itu adalah penyeimbang antara anak pertama dan terakhir karena bisa menjadi adik dan kakak sekaligus,

Tapi kenyataannya anak tengah itu hanya menjadi bulan-bulanan ke egoisan dan kemanjaan kedua saudari nya, yang menbuat aku malas untuk dekat-dekat dengan mereka,

Kakaku yang paling tua sudah berumah tangga dan sudah mempunyai anak yang masih berumur 1 tahun, dia menikah dengan pacarnya sehabis wisuda, dan mereka tinggal di perumahan yang hanya berjarak 5 km dari rumah tinggalku,

Adik ku masih kuliah semester 2 di Trisakti fakultas ekonomi, dan dia bareng tinggal di rumah ini sama ku dan kedua orang tuaku,

Sedangkan aku masih kuliah semester 6 di UI fakultas MIPA sama seperti kak aulia yang mengajarkanku kalkulus di semester 6 ini, sudah cukup dengan perkenalan diriku dan keluargaku.

Jam 4.50 pagi aku terbangun karena ketukan dipintu kamarku, abahku selalu membangunkan kami untuk sholat subuh bersama, badanku sangat lelah dan pegal sekali karena semalam aku ngentot 2 ronde sama umi, iya umi kandungku sendiri,

Kemudian aku bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan langsung menuju ruangan kecil khusus untuk kami sekeluarga sholat kalau di rumah, disana sudah ada kedua orang tuaku serta adikku,

Setelah sholat subuh aku pun kembali kekamarku untuk tidur kembali karena badanku yang masih lelah, dan terbangun kemudian sudah jam 8.20 pagi,

“uhhhh,, enaknya”, ucapku sambil ngulet karena baru bangun tidur dan kurasakan badanku sangan fresh,

Aku lalu turun kebawah dan kudapati sudah ada sarapan pagi di meja makan tapi tidak kulihat orangtuaku dan adikku,

“bi,,, bibi,,”, panggilku ke pembantu di rumahku,

“iya mas”, jawab bibi,

“kok sepi bi, abah sama umi kemana bi?”, tanyaku lagi,

“ibu sama bapak pergi ke mall katanya, terus ade udah pergi kuliah dari jam 7 pagi tadi”, jawab bibi lagi,

“ok bi”, lalu aku pun sarapan pagi di temani kopi sambil membuka grup kampus, ternyata dosen kalkulus hari ini tidak bisa hadir karena istrinya sedang sakit dan beliau sedang mengantar ke rumah sakit,

Dan beliau berpesan di grup WA bahwa tugas yang kemaren dikumpulkan via email saja, dan beliau juga memberikan tugas baru untuk mengganti absen masuk hari ini dan dikumpulkan malam nanti, apabila tidak dikumpulkan dianggap tidak hadir kuliah hari ini,

Akupun lalu menutup hp ku dan melanjutkan sarapan pagiku, setelah itu akupun nongkrong di kursi teras sambil ngopi dan kembali melihat-lihat wa di hp ku dan chat ke teman-temanku yang akan bertemu sore nanti di café biasa kita nongkrong,

30 menit aku duduk di teras lalu aku masuk dan mandi, setelah mandi akupun langsung menyalakan laptopku untuk mengirimkan tugas kalkulusku ke dosen, dan aku juga membuka tugas baru nya untuk langsung kukerjakan mumpung tidak ada kuliah hari ini,

Dari 5 soal yang dikasih aku tidak mengerti 2 sampai kepalaku pusing dan aku berhenti untuk menenangkan pikiran ku,

“kerumah kak aulia aja tanya soal yang gak jelas ini”, ucapku dalam hati,

Aku lalu mengeprint soal kalkulusnya dan kuambil buku, kalkulator dan perlengkapan tulisku untuk kubawa ke rumah kak aulia, sampai dirumah kak aulia aku mengucap salam,

“assalamuallaikum, kak aulia”, teriakku tapi tidak ada yang menjawab, dan aku pun mengulang sampai 3 kali, merasa tidak ada yang menjawab akupun mencoba membuka pintu depan rumah kak aulia dan ternyata tidak dikunci,

Akupun masuk dan melihat sekeliling rumah sambil tetap mengucap salam tapi tetap tidak ada yang menyahut, sampai aku menuju ke belakang tempat cuci baju,

Aku melihat seorang wanita yang sedang mandi membelakangiku sedang menyabuni badannya yang putih, rambut hitam yang hampir sepinggang dan mempunyai pantat yang montok, aku terkesima dengan pemandangan yang ada di depanku karena pintu nya terbuka lebar,

Kemudian wanita itu menghadap ke kanan sambil tetap menyabuni badannya sambil berkaca terlihat payudaranya sangat bulat dan kencang serta pentil nya yang masih kecil, dia mengangkat kaki kirinya di atas kursi kecil dan menyabuni kaki sampai belahan memeknya,

Kontolku sangat tegang tercetak di dalam celanaku karena pemandangan indah didepanku, wanita tersebut mulai membilas badannya dengan air sampai bersih dan tiba-tiba dia membalikkan badannya ke arahku dan melihatku sedang berdiri mematung dengan memandang dirinya sambil kontolku yang sedang tegang maksimal karena bagian depan tubuhnya sangat indah dengan memek yang memiliki jembut kecil yang rapi,

“aarrrggggggggg,,,, aarrrgggg,,,, Reno tutup matalu, dasar cowok mesum berengsek”, suruhnya sambil melempar kursi kecil ke arahku dan tepat mengenai badanku, dan dia terus melemparkan barang kepadaku, gayung, ember dan teman-temannya,

Aku hanya diam tanpa perlawanan, kemudian wanita tersebut mengambil handuk dan memakainya serta langsung menujuku dan menamparku dengan sangat keras,

Plaakkk,,,

“dasar laki-laki berengsek, mesum, tukang intip, sedang apa kau disana hah?”, tanya nya dengan penuh emosi,

aku yang masih terdiam setelah ditampar oleh wanita tersebut langsung sadar dan merasakan sakit di pipi kiriku,

“Clara brengsek kenapa kamu menamparku dengan keras, apa salahku?”,

“dasar cowok gak punya otak masih tanya lagi apa kesalahan lu, lu dah liat gua mandi sampe muka mesumlu itu bengong kaya orang tolol”, Ucapnya sadis,

“cih,, lagian lu ngapain mandi gak tutup pintu, bilang aja lu mau pamerin badanlu”, balasku mengejek,

“lagian juga badanlu mana ada bagus-bagusnya”, lanjut ku mengejeknya,

Clara yang mendengar itu langsung menghampiriku dan meremas bajuku sambil memajukan mukanya ke mukaku,

“coba lu bilang sekali lagi apa yang lu bilang tadi?”, ancamnya dengan mata yang sangat seram,

“lu itu punya badan yang jelek, payudaralu juga kecil, pokoknya yang ada di dirilu tuh gak ada yang bagus”, ucapku,

Clara langsung memukuli badanku dari kepala, badan, sampai kakiku, aku yang di pukuli hanya melindungi diri tidak melawan pukulannya,

“dasar cowok brengsek, bangsat, mesum, gua benci sama lu, benci banget”, katanya sambil memukuli badanku,

Akupun lari ke ruang tengah dan clara mengejar ku sembari melempar kembali barang ke arahku,

Sampai di ruang tengah aku kaget karena sudah ada kak aulia dan kak naila, aku lalu berhenti tiba-tiba sehingga clara menambrakku dan aku terpeleset jatuh sehingga kami jatuh sambil berpelukan, aku dibawah dan clara di atas,

Kurasakan ada benda hangat dan kenyal di tangan kanan ku, ternyata itu adalah payudara kiri clara karena handuknya terlepas tadi, aku refleks meremas lembut payudara clara dan clara melihat mukaku langsung dia teriak,,

“aaarrrgggggggg,,,,, Plakk,, plakk,,”, sambil dia menampar mukaku lagi kiri dan kanan,

Clara langsung memakai kembali handuknya dan aku memegang pipiku karena terasa panas,

“apa yang kamu lakukan dasar laki-laki brengsek”, ucapnya sambil menendang ku terus,

Kak aulia dan kak naila langsung datang memisahkan kami supaya tidak berkelahi,

“sudah-sudah clara sabar de, ada apa ini, kenapa kalian bisa berantem?”, Tanya kak aulia,

“laki-laki berengsek dan mesum ini sudah berani mengintip ku mandi”, jawab clara.

Kak aulia pun melihatku seraya ingin jawaban dariku,

“siap juga yang ngintipin lu dasar cewek gila, siapa suruh pintu lu gak tutup, memang niat lu mau pamerin badanlu kan?”, jawabku sengit,

“apa lu bilang ha, sini lu biar gua tampar lagi mukalu”, ucap clara sambil mencoba melepaskan pegangan tangan kak aulia,

“terus kenapa lu remas payudara gua hah,,?”,

“ohh itu payudaralu ya, gua kira pundaklu, bis gua tadi pegang kok gak ada rasanya ya”, ujarku santai,

Clara yang mendengar itu semakin murka dan marah kepadaku, Kak aulia pun meminta kak naila untuk membawa clara ke kamar takut aku dan clara terus berkelahi, clarapun dibawa oleh kak naila kekamarnya dan kudengar clara berteriak sangat keras di kamar kak naila,

Kak auliapun melihatku untuk meminta kejelasan perihal kejadian yang tadi,

“maafkan reno kak tadi reno lancang masuk rumah kakak sampai bisa melihat clara mandi di ruang belakang”, ucapku memelas karena merasa bersalah,

Kak aulia pun datang kepadaku dan memegang pundak kiriku sambil berucap,

“sudah gpp reno itu hanya salah paham, tapi lain kali kalau tidak ada orang di rumah batas mu masuk hanya ruang tamu ini ya, awas jangan diulang”, tegas kak aulia,

“sekarang kamu ada perlu apa kesini?”, tanya kak aulia,

“ini kak ada tugas kalkulus dan ada 2 soal yang reno bingung, mangkanya reno dateng kesini untuk tanya sama kakak”, jawab ku,

“ya udah reno sana kemeja makan, tunggu kakak mau ganti baju dulu nanti kakak bantu ya”, suruh nya,

“iya kak”, lalu akupun menuju ke meja makan dan menunggu disana.

Sedang menunggu kak aulia aku melihat kak naila dan clara turun kebawah dan mereka duduk tepat di depanku, kulihat mata clara sembab habis menangis, clara menatapku dengan tatapan penuh kebencian,

Sebenarnya aku sangat merindukan tatapan matanya itu, iya betul aku sangat kangen sama dia sama clara wanita yang ada di depanku,

Clara adalah wanita yang sangat aku benci sekaligus sangat aku cinta di dalam hatiku, aku kenal dengannya dari mulai kita smp kelas 1 sampai kelas 3 sma kami selalu 1 sekolah tapi lulus sma kami pisah dan hilang kabar sampai aku lihat dia ada di depanku.

Aku cinta dengannya pas ospek masuk sma karena kami satu kelompok, aku seperti tergila-gila waktu itu melihat rupa paras cantiknya, tapi ternyata dibalik itu tersimpan perilaku yang super duper minus, aku selalu di kerjai olehnya, di peralat olehnya, di kambing hitamkan olehnya, sifat egois yang sangat tinggi, serta di topang mulut nya yang sadis dalam menghujat dan mencibir orang lain,

Tapi tetap, walaupun begitu aku tetap selalu cinta dan sayang sama dia, aku berharap dia bisa berubah, dan bisa jadi pacarku hihihihi,

“Ngapain lu cengengesan gitu, ngeledek gua lu ya?”, tanya clara sambil melihatku,

Aku hanya diam tidak menjawab pertanyaannya, soalnya kalau dijawab bisa berabe nanti,

Kak aulia sudah datang ke meja makan dan duduk disebelahku, sedangkan kak naila datang dari dapur sambil bawa nampan berisikan teh untuk kita semua,

Kak aulia pun mulai mengajarkanku kalkulus dan clara pun melihatnya,

“cih,, kalkulus lanjutan kok minta diajarin”, ejeknya kepadaku,

Aku dan kak aulia sama-sama melihat ke clara,

“lemah banget si otaknya”, ejeknya lagi,

“biarin yang penting hasil usaha sendiri, daripada hasil bantuan orang lain, hihihihi”, jawabku tertawa sambil menunduk tidak melihat wajahnya,

“Sudah-sudah kalian ini kaya anak kecil aja”, ucap kak aulia,

“tapi kok kayanya kalian ini saling kenal ya”, selidik kek aulia ke kami,

Aku lalu menjelaskan semua ke kak aulia, dan tanggapannya malah tertawa yang membuat ku jengkel,

“Kata orang antara benci dan cinta itu hanya dibatasi dinding yang sangat tipis lu, hahahahaha”, ujar kak aulia ke kami sambil tertawa,

“kakak setuju kok kalau kalian jadi pacar, cocok”,

“aku gak bakal bisa cocok sama cowok berengsek dan mesum kaya dia kak”, jawab clara,

“lagian siapa juga yang mau sama lu, cewek judes dan super egois”, jawabku juga,

Dan kembali aku dan clara berantem mulut, sedang kan kak aulia dan kak naila tertawa melihat kelakuan kami berdua,





POV Balik Aulia

Tin,, tin,, tin,, terdengan suara motor budi yang sudah sampai mengantar anak-anakku pulang sekolah,

Akupun datang kedepan dan menjemput mereka sembari memaksa budi untuk makan siang bareng sama kami, dan budipun nurut, masuk rumah kemudian aku mengganti baju kedua anakku dan mengajak mereka makan siang,

Setelah makan siang akupun melanjutkan mengajarkan kalkulus kepada reno sambil ditemani oleh naila dan clara,

“caranya kaya gini ya ren, kamu dah ngertikan yang kakak ajarin contohnya?”, tanyaku kepadanya,

“ngerti kak”, jawabnya dan kemudian reno mengerjakan 2 soal yang tadi dia kurang paham.

Setelah selesai akupun mengajak reno dan yang lainnya ke ruang nonton, berharap supaya reno dan clara berbaikan,

“kamu gak ada kuliah de hari ini?”, tanyaku ke clara,

“bentar lagi kak, ada kelas jam 2 siang”, jawabnya,

“ya udah siap-siap sana, nanti mau dianterin reno ke kampus nya”, tanyaku lagi,

“gak mau mending naik grap daripada dianter sama dia”,

“ya udah kalo gak mau nanti kakak telepon ibu bilang clara gak tinggal di tempat kakak lagi”,

“ihh kakak kok gitu sih, kejam banget sama clara”, rajuknya,

“ya udah clara pilih di anter reno apa kakak anter ke rumah ibu”, ucapku kepadanya,

“issss,, ya udah kak, clara mau”, ujarnya sambil melihat ku dan reno bergantian,

“nah reno sekarang pulang sana ganti baju sama ambil motor buat anter clara”, suruhku sambil menggodanya,

“iya kak”, jawabnya sambil terlihat wajahnya yang ceria.

Duh nih anak kayanya perlu waktu berdua untuk bisa mengutarakan perasaannya, ujarku dalam hati.

Clarapun selesai dan sedang menunggu reno, tidak lama reno datang dengan motornya, dan mereka pun pergi menuju ke kampus.

Setelah mereka pergi akupun masuk lagi untuk menidurkan kedua anakku untuk tidur siang,

Jam 5 sore akupun bangun dengan bunyi petir yang menggelegar karena di luar sedang hujan, akupun membangunkan kedua anakku untuk mandi dan mengerjakan pr nya, 30 menit kemudian suamiku sudah pulang dari ngajarnya dan berusaha membuka pagar rumah untuk memasukkan motornya,

Sedang suamiku membuka jas hujannya terlihat motor reno masih teras rumah dengan basah kuyuk karena hanya clara yang pakai jas hujan,

“ehh kok hujan-hujanan ren, sini cepat masuk keringin badannya dulu nanti masuk angin”, ajakku kepadanya,

“gpp kak di rumah aja, reno permisi ya kak, dan titip jas hujan yang dipakai clara ya kak”, katanya kepadaku, sambil melihat clara yang hanya diam melihat reno,

Lalu kemudian renopun pergi lanjut pulang kerumahnya, suamiku lalu menghampiriku dan bertanya kepadaku,

“bun kok bisa reno sama clara?”, tanyanya sambil melihat clara yang sedang membuka jas hujannya,

“huss, tar bunda ceritain ya yah, takut kedengeran clara”, jawabku sambil suamiku memberikan jempolnya,

Sampai didalam suamiku langsung masuk kekamar untuk mandi dan clara juga melakukan hal yang sama,

Kami semua pun bersiap untuk sholat magrib bersama, setelah sholat dan makan malam, clara sedang siap-siap untuk mengerjakan tugas kampusnya di meja makan, lalu aku memberikan nya segelas teh kepadanya dan meninggalkan dia sendiri,

Akupun masuk kedalam kamarku dan berbicara kepada suamiku perihal pembicaraan ku tadi di mall sama abah dan umi, ternyata tanggapan suamiku sangat tertarik dan senang dengan perjalanan pernikahan abah dan grup yang di buat oleh nya,

Lalu suamiku pergi keluar rumah ke ujung gang ketempat cunter jual pulsa untuk beli no baru dan mengambil HP nya yang satu lagi yang disimpannya di laci meja kamar, memasukkan nomernya dan mengaktifkan hpnya tersebut,

Setelah aktif dan bisa dipakaic aku lalu menghubungi no yang dikasih oleh umi dan diangkat oleh umi sendiri,

“halo assalamualaikum umi ini aulia”, ucapku,

“wallaikumsalam”, jawabnya,

“ini no aulia dan mas raihan yang baru ya umi, aulia dah cerita ke mas raihan dan dia setuju umi”,
“ok aulia”, lalu umi memasukkan kami ke dalam grup Pasutri, dan umi menjelaskan bahwa ini adalah no nya yang satu lagi dikarenakan no yang satu sering error dan yang lainnya tidak masalah,

Aku dan suamiku melihat obrolah yang terjadi di grup tersebut, aku melihat expresi suamiku yang sangat antusias seperti anak kecil yang dapet mainan baru, dan kamipun melihat member di grup itu ternyata ada 15 keluarga dan foto picturenya hanya inisial huruf pasangan suami istri tersebut untuk menjaga privasi apabila nanti hpnya dibaca oleh orang lain,

“gimana ya rasanya bun mereka melihat istri mereka di entot lelaki lain di dalam grup ini”, tanya suamiku,

“bunda juga gak tau yah”, sambil memeluk suamiku dan meraba kontolnya yang ternyata sudah sangat tegang dan keras,

“ayah udah keras aja kontolnya hanya ngebayangin doang”, ucapku sambil ku kocok pelan kontolnya,

“iya bun, ayah kok jadi nafsu banget ya”,

Lalu di tariknya aku ke kasur dan suamiku menggauli aku dengan sangat liar dan buas hingga aku di buat sangat capek karena keluar 4 kali barulah suamiku berhenti dan mengecup bibirku lalu rebah di sebelahku,

Sambil kami beristirahat akupun menceritakan tentang tawaran pekerjaan yang diberikan abah dan umi kepadaku, dan suamiku memperbolehkanku karena waktu kerjanya pleksibel dan bisa dikerjakan di rumah, akupun mencium bibir suamiku dan berterima kasih kepadanya,

“love u ayah”, ucapku,

“love u to bunda”, sembari di kecupnya keningku, dan kamipun tertidur,

Ting,, tong,, ting,, tong,, suara bel rumah berbunyi, akupun bangun dan melihat jam ternyata sudah jam 11.50 malam, aku lalu membangunkan suamiku untuk menemani ku melihat siapa yang datang,

Sampai di depan aku dan suamiku melihat dari jendela, ternyata ada seorang lelaki berdiri di depan pagar disamping mobil hitam dan memakai payung sambil melihat ke arah jendela tempat kami melihat,

Suamiku lalu membuka pintu rumah dan kami menuju kedepan pagar untuk membuka pagar karena pria yang datang tersebut adalah adik laki-laki suamiku romi, dia terlihat tersenyum ke arah kami berdua seraya berujar,

“kejuatan”,,


Bersambung,
 
asik banget ceritanya suhu... tapi kentaang... semoga suhu selalu sehat dan segera update agar hilang kentangnya... hhh...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd