Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Suami dan Istri (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Lanjutan suhu, maaf malam ya, tadi banyak kerjaan, mudah-mudahan part ini bisa menghibur suhu-suhu semua disini,
selamat menbaca suhu,,, :beer: :Peace: :semangat:

=======================================================
Part 8,


POV Reno,

Hoooaaaammmmm,,, sembari aku mengulet badanku di atas kasur, aku bangun pagi ini karena mukaku terkena sinar matahari pagi, sambil asik ngulet dan ngumpulin nyawa tiba-tiba,

Arrrrrrrgggggggg,,,,,,, aaarrrrrrgggggg,,,, aaarrrrrrrrrggggg,,,

Aku kaget karena ada teriakan wanita di sebelahku, wanita cantik yang dari dulu sudah kupuja-puja, iya dia clara, aku melihat dia sedang menutup mukanya sambil teriak kemudian dia mengankat selimutnya dan melihat kedalam dan menutupnya lalu dia berteriak kembali,

Clara lalu melihat ke arahku dengan tatapan yang sangat mengerikan,

“Renoooooo,,,,,,”, ucapnya dengan pelan dan berat,

Aku yang mendengarnya sangat takut, dan hendak pergi keluar dari kamar, tiba-tiba clara menjambak rambutku hingga aku terjatuh dan dia menaiki badanku sambil memukuli mukaku,

“apa yang lu lakuin ke gua ha,,, laki-laki brengsek, mesum, kurang ajar”, ucapnya sambil masih memukuli badan dan mukaku,

“tapi kan kamu juga mau malam tadi”, balasku sambil masih melindungi diriku,

“lu sengaja kan bikin gua kaya kemaren,, ayo ngaku lu?”, ucapnya lagi,

“lu dah berani ha bikin gua telanjang dan cabulin gua,, gua bunuh lu”, katanya lagi sambil masih memukuli badan dan mukaku, aku tidak melawan hanya melindungi badan dan mukaku dari serangannya,

“ampun mbul, kan kita ngelakuin itu gak ada paksaan kamu juga mau”,

“alasan aja lu cowok brengsek”, huhuhuhuhuhuhu,,,,

Kudengar clara menangis, akupun refleks langsung bangun dan memiting kedua tangannya di depan dadaku dan aku pun memeluknya,

“lepasin gua,, cepet lepasin gua,, bangsat,, cowok brengsek”, pintanya,

Tapi aku tetap memeluknya dan tidak melepaskannya,

“kenapa lu lakuin ini ke gua reno, huhuhuhuhuhuhuhu”, ujarnya didalam tangis,

Akupun mengelus rambutnya yang panjang untuk menenangkannya,

“kenapa lu bisa ngelakuin ini ke aku, salah ku apa, huhuhuhuhu”, katanya lagi sambil masih menangis dan memukul dadaku,

Akupun masih mengelus rambutnya,

“reno minta maaf ya mbul, kemaren kita terpengaruh obat mangkanya kita ngekauin itu”,

“tapi clara udah gak perawan, apa yang akan clara lakukan sekarang”, lirihnya,

“kamu masih perawan kok mbul, reno gak ngerusak perawanmu, reno masih bisa tahan”, jawabku,

Diambilnya mukaku dan dia teriak di depan mukaku,

“kamu bohong”, plakkk,, katanya sambil di tamparnya mukaku dengan sangat keras sampai aku menengok ke kanan dan terasa sakit di telingaku,

“pukullah lagi mbul kalo itu bisa membuatmu tenang”,

Plak,, plak,, plak,, di tamparnya lagi gua 3 kali, sakitnya, pagi-pagi dah di kasih tamparan 4 kali,

Kemudian di peluknya diriku dengan erat,

“gua benci sama lu, gua benci sama ren-ren, huhuhuhuhu”,

Gua kaget clara nyebut gua ren-ren, udah lama banget gua gak dengar dia ucapin itu sejak 2 smp lalu, lalu aku pun semakin erat memeluknya dan mulai menangis,

“kamu masih ingat ren-ren mbul?”, tanyaku kepadanya,

“kenapa kau perduli itu, apa perdulimu, dasar cowok brengsek gak peka, huhuhuhu”, sambil di jambaknya rambutku,

“jawab mbul, kenapa kamu masih ingat dengan ren-ren”, ucapku sambil memegang mukanya dan kutatap matanya,

“apa yang ingin kau tau haa, kau mestinya sudah tau, dasar cowok gak peka”, jawabnya sambil mencoba melepaskan mukanya dari pegangan tanganku tapi tetap ku pegang,

“memang gua gak peka, mangkanya gua tanya sama lu mbul kenapa?”, tanyaku lagi, tidak terasa semakin banyak air mataku keluar,

“ihhhhhh cowok brengsek”, ucapnya sambil kembali memelukku dan mengelus rambutku,

“mbul sayang sama ren-ren sejak kelas 2 smp”, ucapnya,

“lu ingat ren-ren, dari semua seangkatan kita waktu smp gak ada yang mau temanan sama gua dan selalu bully gua karena fisik gua, tapi lu beda, lu mau temenan sama gua walau gua jahat samalu karena gua gak percaya sama lu dan lu juga yang ngajarin gua untuk bisa berubah”, jelasnya lagi,

“tapi gua benci sama lu, sma waktu kita satu sekolah lu berubah, lu jadi cowok tebar pesona ke siswi yang lain, yang buat gua jadi ilfill sama lu, karena itu gua mau jahatin lu dan buat lu jadi budak gua di sma dulu”, ucap nya lagi,

Aku yang mendengar penjelasannya cukup kaget sekaligus bahagia, akupun semakin memeluknya dengan erat,

“maafin ren ren ya mbul, waktu sma justru ren ren pangling dan kaget atas perubahan fisik mbul yang cantik dan sempurna bodinya, sehingga membuat ren ren minder untuk bisa sama-sama elu”, jelasku juga kepadanya,

“dan makasih ya mbul udah sayang sama ren-ren”, ucapku lagi,

“maafin mbul ya ren udah pukul elu, dan makasih ya elu dah bisa menjaga perawan mbul walau kamu bisa melakukannya”,

“iya mbul” kataku sambil tersenyum kepadanya.

Kamipun kemudian kembali berpelukan sambil clara duduk dipangkuanku,

“jadi mbul maunya kita gimana?”, tanyaku kepadanya,

“jadi TTM aja ya ren, mbul sayang sama ren-ren tapi lom bisa nerima ren-ren jadi pacar mbul, mbul nyaman aja kaya gini sama ren-ren”, ucapnya sambil mencium keningku,

“iya mbul ren-ren terima kok, yang penting masih bisa deket sama kamu, jadi budak kamu dan disuruh-suruh sama kamu kaya dulu juga ren-ren mau kok”, jawabku kepadanya,

Diciumnya bibirku dengan mesra dan lembut, dan sukses membuat kontolku naik dengan gagahnya dan clara merasakan nya,

“nakal ya, itunya udah berdiri aja”, ucapnya.

“habisnya ada cewek cantik dan sexy hanya dibalut selimut didepan gimana gak berdiri”, jawabku sambil tersenyum,

“dasar ren-ren mesum”, sambil di cubitnya perutku dengan sedikit keras, sambil clara turun dari kasur,

“awwwwww,,, sakit, cewek jelek”, kataku kepadanya,

“bodo, jelek gini ren-ren juga suka kan, weeeeekkkkk”, katanya sambil keluar kamar,

“mau mandi bareng gak ren?”, ajak clara sambil kepalanya masuk ke dalam kamar,

“mauuuu,,,”, teriakku kemudian aku turun dari kasur,

“maunya,, weeekkkkkk,,”, ucapnya sambil menutup pintu dan berlari kekamarnya.

Akupun hanya tertawa dan merenung di telentang di pinggir kasur memikirkan kejadian yang tadi, walaupun mukaku sakit akibat tamparan clara tapi aku bahagia karena aku sudah bisa dekat kembali dengannya,

Sedang asik melamun tiba-tiba kak aulia masuk kekamar dengan memakai daster plus jilbabnya menghampiriku,

“duh yang bahagia udah baikan sama clara”, ujarnya kepadaku,

“hehehehe,,, makasih ya kak, udah ajak reno kesini”,

“jadi gimana?, udah jadian lom?”, tanya kak aulia,

“gak kak, hanya TTM dulu aja, itu juga buat reno bahagia bisa deket sama clara”, jawabku,

“semangat ya ren siapa tau clara memang jodohmu, karena clara juga sayang dan suka ke mas raihan”, ucap kak aulia,

Aku yang mendengar itu kaget dan melihat kak aulia karena dia sangat santai bicara seperti itu,

“kak aulia gak marah sama clara pas tau dia suka dan sayang sama mas raihan?”, tanyaku kepada kak aulia,

“enggak, itu kan hati clara bukannya hati mas raihan, kalo mas raihan juga sayang dengan clara baru mbak akan marah”, jawabnya,

“tapi kan kalau nanti clara bisa buat mas raihan beneran suka ke clara gimana kak?”, tanyaku lagi,

“itulah tugas mu reno, kalau kamu sayang dan cinta sama clara, kamu harus bisa membuat clara jatuh cinta sama kamu, kamu mau apa kamu mau mundur aja karena tau saingan kamu”, goda kak aulia ke aku,

“gak, reno gak akan mundur, reno mau bikin clara jatuh cinta sama reno”, jawabku,

“bagus itu baru reno”, ucapnya sambil memelukku,

Kurasakan pelukannya hangat dan menentramkan dan kurasakan payudara kak aulia terasa di badanku karena tidak memakai bh sehingga membuat kontol ku kembali berdiri tegak dan kak aulia mengetahuinya,

“kamu mesum juga ya, udah diri aja ini yang di bawah”, ucapnya kepadaku,

“maaf kak, habisnya kakak gak pake bh kerasa banget di badan reno”, kataku kepadanya,

“emangnya kamu nafsu sama kakak ren?, udah tua loh kakak ini dan anak 2, gak kaya clara yang masih segar”, ucapnya lagi,

“gak kak, kakak masih kelihatan muda, masih sekel badannya”, jawabku sambil tersenyum kepadanya,

“makasih ya ren”, katanya sambil mencium keningku,

Akupun lalu kembali memeluknya dengan erat dan mencium bibir kak aulia dengan lembut dan melepaskannya,

“maaf ya kak”,

“gpp reno sayang, dah sana siap-siap kita sarapan lalu kita semua ke tangkupan perahu ya diajak sama mas raihan kesana”, ajak kak aulia sambil di ciumnya keningku dan bibirku dengan mesra,

Lalu akupun mengambil handuk dan pakaian gantiku untuk langsung ke kamar mandi dan mandi membersihkan diriku, setelah bersih lalu akupun sarapan pagi bersama-sama.


POV Aulia

Aku bahagia dengan kedekatan Reno dan Clara semoga mereka jodoh dan bisa sampai ke pelaminan, akupun kemudian menceritakan itu ke mas raihan dan mas raihan pun bahagia walaupun tetap fantasynya terhadap reno masih menggebu-gebu untuk bisa di realisasikan,

Sebenarnya akupun juga nyaman dengan reno apabila reno mengajakku untuk melakukannya aku akan menerimanya dengan sangat wellcome, apalagi tadi dia sudah berani menciumku duluan,

“gimana ya rasanya kalau reno menggauliku”, ucap pikiran kotorku,

Setelah kami semua selesai sarapan kami lalu kemobil untuk menuju ke gunung tangkuban perahu, sepanjang perjalanan aku melihat reno memfoto pemandangan sekitar dan clara sedang main dengan kedua anak-anak ku,

Sampai di tempat wisata suamiku langsung memarkirkan mobilnya di tempat yang tersedia dan kamipun turun dari mobil,

“waaahhhhh segarnya dan indahnya pemandangan disini yah”, ucapku ke suamiku karena cuaca sangat cerah yang membuat pemandangan sekitar gunung tangkuban perahu sangat indah,

“makasih ya ayah sayang udah ajak kita semua jalan-jalan kesini”, ucapku lagi sambil mencium pipinya,

“sama-sama bunda sayang”, sambil di kecupnya pipi ku juga,

Kamipun langsung menyusuri pinggiran mulut kawah gunung dah saling foto dengan latar belakang pemandangan kawah gunung nya, setelah foto-foto kamipun lanjut mengitari pinggir kawah,

30 menit kami jalan berputar dan berfoto, kamipun beristirahat di warung yang ada di sekitar tempat wisata untuk berteduh karena panasnya matahari,

“pada mau pesan apa?”, tanyaku kesemuanya,

“aku pesan mendoan aja kak, sama es teh manis”, ucap naila,

“clara sama”, ucapnya juga

“reno minum aja kak yang dingin, haus panas banget hari ini”, jawab reno,

“abang sama ade mau apa sayang”, tanyaku ke kedua anakku,

“abang mau baso aja ma”, kata abang,

“ade mau nasi goreng ma”, ucap ade juga,

“rom, mau pesan apa de?”,

“minum aja kak, romi masih belom lapar”, jawabnya.

“kalau ayah gimana?”,

“sama bun, air minum aja, tar ayah cari buah disana ya buat teman makan mendoan”, jawab suamiku,

“ok siap yah”, ucapku, lalu aku memanggil ibu warung,

“bu punten, pesan es teh manisnya nya 8 gelas, terus mendoan nya 2 porsi, baso nya 1 saos sama sambelnya pisah ya bu, sama nasi gorengnya jangan pedas satu ya bu”, pintaku ke ibu warung,

“iya neng”, jawab si ibu, lalu ibu itu masuk kedalam untuk menyiapkan pesanan kami,

Kamipun sembari menunggu pesanan kami datang kami melihat foto-foto yang sudah kami ambil tadi di kamera reno atau di hp kami masing-masing,

“bunda, kesana yuk tadi ade liat ada topi hewan beliin”, ajak anak ku yang bontot,

“ya udah yuk, abang mau ikut sayang?”, ajakku ke anakku yang besar,

“iya bun ikut”, jawabnya,

Akhirnya kamipun turun ke tempat tukang penjual topi hewan yang ada di bawah pintu masuk tempat wisata,

“mang maaf topi nya berapaan ya 1?”, tanyaku,

“Rp 55.000 ribu teh satunya, kalo ambil 2 bisa Rp 100.000 ribu”, jawab mamang nya,

“Rp 90 ribu aja ya mang, aku ambil dua buat anak saya”, tawarku ke abang penjualnya,

“tambahin Rp 5 ribu gimana teh, buat beli eh teh mamang nanti”, jawabnya,

“ya udah mang ok”,

“abang sama ade pilih mau yang mana sayang”,

Si abang memilih topi singa dan si ade memilih topi panda, lalu aku membayar dan meninggalkan tempat tersebut untuk kembali kewarung,

Sampai di warung abang dan adik memamerkan topi barunya ke semuanya dan meminta di foto, akupun berfoto bertiga dengan mereka berlatar kawan dibelakang kami,

Setelah itu kamipun benar-benar istirahat minum dan makan di warung makan karena pesanan kami sudah siap,

Tidak lama kami makan kami dikejutkan oleh kedatangan wanita yang menepuk pundak dan menegor reno, dan renopun terkejut sambil melihat kesebelah kiri,

“hai ren, gimana kabar?, lagi jalan-jalan sama siapa disini?”, tanya wanita itu, dan kulihat raut muka clara sangat cemburu terhadap wanita itu,

“hai, kabar gua baik dan sehat walafiat, ini jalan sama tetangga sal, salma juga jalan-jalan sama siapa? Jawabku dan ku bertanya balik ke salma,

Lalu tiba-tiba wanita yang bernama salma ini pun duduk di sebelah kiri reno, dan lagi-lagi clara menatapnya dengan sinis, aku, naila, suamiku dan romi yang melihatnya menahan tawa sambil meminum minuman kami dan menunggu apa yang akan terjadi kemudian,

“reno udah pesan minum?”, tanya salma,

“emangnya gak punya mata ya, di depan reno udah ada gelas isi es teh manis”, di jawab clara,

Renopun melihat clara yang hanya memainkan HP nya dengan santai,

“ehh ada suara ya, baru tau suara reno sedikit cempreng”, ujar salma kemudian,

“suara reno memang cempreng apalagi sama cewek gak jelas yang disebelah kiri”, jawab clara lagi,

“sama kok gak jelasnya sama cewek yang sebelah kanan”, jawab salma sambil tatap mereka berdua antara clara dan salma,

“lagian ada orang yang gak diundang tau-taunya duduk gak jelas sok kepedean”, cerocos clara,

“sama kok, emangnya situ juga udah jelas, kan bukan siapa-siapanya”, jawab sengit salma,

“tapi gak segatel situ kali”, jawab clara kemudian,

“ye ada yang sewot, kalo gua gatel kan ada yang garuk ini”, ucap salma sambil melihat reno,

Reno yang dilihat seperti itu serba salah karena clara pun melihat dia dengan tatapan yang sangat menakutkan, dan reno terbata-bata untuk melerai kedua wanita di sebelahnya,

Kami yang melihat itu menahan tawa dengan menutup mulut kami sambil pura-pura memainkan HP masing-masing,

“gak ada yang sewot kok, tapi kok ada ya cewek gatelnya gak ilang-ilang dari sma”, sindir clara,

Lalu tiba-tiba,

“hei cewek rese, masalahlu apa sih sama gua, kok lu sewot ya gua deket sama reno”, cecar salma ke clara,

“gua gak ada masalah sama lu tapi gua heran aja sama lu, kok bisa ya ada orang kaya lu”, jawab clara dengan santainya,

“lu suka sama reno?, bilang aja kalo suka jangan kaya anak kecil lu, semenjak sma kelakuan lu ke gua kaya anjing aja”, cecar salma lagi,

“tanya reno aja jangan tanya gua, lagian situ nya aja kegatelan, emang situ juga suka sama reno, kalo suka mah yang wajar aja jangan kaya cewek gatel datengin pembeli”, jawab clara dengan santai nya lagi,

Jawaban terakhir clara berhasil membuat salma naik pitam, kami yang melihat itupun saling kode untuk melerai takut terjadi perkelahian, tidak enak karena ditempat wisata, tiba-tiba renopun bersuara,

“ibu tolong pesan es teh manis nya 2 lagi ya, sepertinya disini ada 2 orang yang sedang panas butuh yang dingin untuk menurunkannya”, ucap reno ke ibu warung, yang membuat clara dan salma sama-sama melotot ke reno dan mencubit badan reno kiri dan kanan,

“awwwww,,, awwwww,,, ihhhh sakittttttt bangettttt,, kalian ini kenapa sih?”, tanya reno ke clara dan salma,

“gak kenapa-napa, sana lu urus aja tuh cewek centil di sebelah lu”, jawab clara,

“lu tuh yang rese”, jawab salma kemudian,

“sudah-sudah memang resiko cowok ganteng di perebutkan cewek-cewek cantik, hahaha”, celoteh dan canda reno, yang kemudian mendapatkan cubitan lagi dari clara dan salma,

Kami yang melihat itupun tertawa,

“hahahahaha,,, cubit aja itu reno memang playboy”, canda suamiku,

“iya tuh cubit saja sampai biru bila perlu buang ke kawah, hahahahaha”, canda romi juga,

“waduh jangan mas, nanti kalau aku jatuh kekawah ada wanita yang sedih nanti”, jawab reno,

Dan berhasil di cubitnya lagi reno, lagi menahan sakit akibat cubitannya datang pesanan reno dan reno pun memberikan ke clara dan salma,

“nah minum biar tensi nya turun ya”, ucap reno,

Renopun di lihat oleh mereka berdua,

“sudah ampun, yuk kita kan disini mau senang-senang jangan berantem ya, gak enak sama yang lain tuh pada ngeliatin”, kata reno ke mereka,

Dan mereka pun meminum minuman mereka masing-masing sambil masing saling tatap,

“di bandung sampai kapan ren?”, tanya salma,

“sampai besok sepertinya sal”, jawab reno,

“terus stay dimana?”, tanyanya lagi,

“di villa komplek wisata sari ater sal”, jawab reno lagi,

“wah deket dong, papa juga sewa villa dekat sari ater, nanti reno bisa main gak ke villa salma malam nanti, papa ngadain acara BBQ an malam nanti”, pinta salma ke reno,

Renopun melihat ke salma dan kita semua termasuk ke clara, clara terlihat hanya menunduk memainkan HP nya saja,

“liat entar ya sal, kayanya nanti malam kami juga ada acara”, jawab reno yang berbohong,

Terlihat salma sedikit kecewa dengan jawaban reno,

“boleh minta no HP mu ren?, kita lost kontak pas lulus sma kemaren, aku sering ngeliat kamu di kampus tapi jarang bisa ketemuan”, pinta salma,

“ehh emangnya kamu jurusan apa?, kok gua gak pernah lihat”, tanya reno,

“jurusan ekonomi ren”, jawab salma,

“ohh ok”, lalu reno memberikan no hp nya ke salma,

“makasih ya ren, tar kita ketemu di kampus”, ucap salma sambil memegang tangan kiri reno dan mencium pipi kirinya dan pamit kepada kami dan pergi meninggalkan warung,

Reno yang mendapat ciuman itu bengong sambil terus melihat kepergian salma,

“patah itu leher, ikut aja tadi dari pada lihat kaya gitu”, cibir clara,

Kami yang mendengar cibiran clara menjadi tertawa

“enak ya dah dapet elusan dan ciuman dari cewek primadona di sma dulu”, cibir clara lagi,

“iya halus tangannya sama lembut bibirnya di pipi gua mbul”, ucap reno, dan langsung mendapatkan hadiah cubitan yang keras di perut kanan reno,

“aaaawwwwwwww,,,, ampun mbul,, sakit, sakit,”, melas reno,

“coba sekali lagi bilang kaya gitu”, ucap clara sambil di kerasin cubitannya,

“gak mbul bercanda, gak betulan aku ngomong kaya gitu”, ujar reno sambil tersenyum dan memegang tangan clara, dan clara pun melepaskannya,

“huh cowok brengsek”, ucap clara,

Hahahahahaha,,, kamipun tertawa keras

“hajar aja reno clara, memang tuman itu”, ujar romi sambil tertawa,

Hahahahaha,, dan kamipun kembali tertawa,

“sudah-sudah kasihan reno itu mukanya jadi merah”, ucapku

Hahahahaha,

Dan kulihat reno sedang merayu clara yang sedang cemberut akibat salma, reno sambil melakukan gerakan bodoh supaya bisa membuat clara tertawa, dan clara pun tertawa sambil mencubiti perut reno,

Hahahahaha,, kamipun kembali tertawa,

Lalu kamipun kembali bercanda sambil tertawa sambil melihat pemandangan pegunungan yang indah,

Sedang asik nya kami mengobrol lalu datang 2 orang laki-laki dan menegur kami semua,

“asallamualaikum, selamat siang”, ucap mereka,

“wallaikumsalam”, jawab kami semua sambil melihat mereka dan akupun terdiam melihat mereka,

“gimana kabar kalian berdua, dan sedang apa kalian disini?”, tanya suamiku dingin kepada mereka,

“kabar kami tergantung jawaban dari abang”, kata salah satu dari mereka sambil melihat dingin ke arah suamiku,

Suamiku lalu diri dan menghampiri mereka berdua,

“lontong, bodat kau ucok”, ucap suamiku sambil memeluk salah satu dari mereka, lalu suamiku ke orang yang satunya,

“tailaso, cukimai kau daeng”, kembali suamiku memeluk mereka,

“bangsat sudah berubah banyak kau ya bang”, kata ucok sambil memeluk lagi suamiku,

“hai aulia”, sapa mereka berdua ke aku,

“kabarku baik bang”, sambil ku tersenyum ke mereka,

Mereka adalah teman baik suamiku dari masa SMA dan Kuliah dulu, mereka dulu berempat tetapi satu nya pergi tanpa kabar, sebenarnya suamikupun begitu meninggalkan mereka dengan menghilangkan jejak dari mereka,

“bisa kita ngobrol disana bang, ada yang ingin ku bicarakan dengan abang”, pintanya ke suamiku, dan suamiku pun melihat kepadaku untuk meminta persetujuan ku, dan akupun mengangukkan kepalaku,

“ya sudah kita duduk di warung sana”, ajak suamiku ke kemereka,

“pinjam suamimu sebentar ya aulia, yuk romi”, ucap bang daeng sambil menepuk pundak romi,

Kulihat suamiku dan kedua temannya itu mengobrol di warung yang ada dekat tempat kami, aku dan romi melihat mereka mengobrol sambil kembali memesan minuman kami yang sudah habis,

Sekitar 1 jam suamiku mengobrol dengan mereka akupun me WA suamiku untuk menanyakan apa masih lama atau tidak karena kita mau ke kawah putih lagi takut kesorean, dan tidak lama suamikupun datang bersama temannya menghampiri kami,

“pamit lah kami ya bang, aulia, romi”, ucap bang ucok sambil memeluk suamiku dan romi juga bersalaman dengan kami semua,

“main-main lah kerumah bang, dekatnya kemayoran ke tanjung priok”, kata bang ucok lagi,

“aman lah nanti kukabari kau ya”, jawab suamiku,

“ya sudah akupun balik lah ya bang, sudah di phone istriku, kapan-kapan kita ngumpul lagi ya”, pamit bang daeng yang sama memeluk suamiku dan romi juga menyalami kami semua,

Setelah mereka pergi suamiku pun masuk ke warung untuk membayar apa yang sudah kami pesan, di jalan mau ke tempat parkir aku bertanya dengan suamiku,

“tadi ngobrolin apa yah”, tanyaku ke suamiku,

Tapi dia memelukku dengan erat sambil tersenyum melihatku sembari tetap berjalan menuju tempat parkir,

“nanti ayah ceritakan semua ke bunda ya, tanpa ayah tambah dan kurangi”, jawab suamiku,

Dan akupun memeluk nya,

Sampai di mobil kamipun langsung menuju tempat wisata berikutnya yaitu kawah putih ciwidey karena hari sudah siang takut kesorean,


POV Raihan

Hari sabtu pagi ini kami semua pergi untuk jalan-jalan ke gunung tangkuban perahu untuk melihat pemandangan pegunungan, di perjalanan aku di dampingi oleh romi adikku dalam mengendarai mobilku melihat pemandangan bagus sepanjang jalan menuju ke gunung tangkuban perahu,

Sampai di tempat wisata kamipun turun dari mobil yang sudah kuparkirkan di tempat parkir, lalu kamipun mulai mengitari pinggir kawah dam mengambil foto-foto yang bagus di sekitar kawah, menjelang siang kamipun beristirahat karena matahari sudah terasa terik dan kami sudah lama berjalan,

Diwarung istriku mulai memesan apa yang kami mau dan kamipun mulai meminum pesanan kami, sedang asik meminum datang wanita cantik berjilbab sama dengan clara menepuk punggung reno dan memberikan salam kepadanya,

Tidak lama terjadi keributan antara mereka bertiga yeng mengundang tawa kami karena perbuatan mereka bertiga dan kemudian wanita itupun pamit kepada kami untuk kembali ke tempat keluarga nya berkumpul,

Jeda 30 an menit kami kembali kedatangan tamu 2 orang pria seumuran dengan ku yang ternyata adalah teman baik dan sahabat karibku dari mulai awal masuk sma sampai aku mau menikah dengan aulia aku memilih untuk pergi meninggalkan mereka,

Aku menghampiri mereka dan memeluk mereka, rasa kangen ku kepada mereka sangat besar, ingin ku meminta maaf kepada mereka karena meninggalkan mereka, lalu mereka pun meminta ijin kepada istriku untuk meminjam diriku sebentar untuk mengobrol dengan mereka dan istriku pun mengijinkan nya,

Sampailah kami di warung tidak jauh di tempat istri dan keluargaku beristirahat,

“teh tolong kopi 3 ya yang hitam aja”, pesanku ke ibu warung,

“baik a”, jawab ibu itu, lalu masuk dan menyiapkan pesanan kami, tidak lama keluarlah 3 kopi dan di taruh di meja kami,

“masih tau selera kita bang hahahahaha”, canda ucok,

Hahahaha,, dan kamipun tertawa,

“gimana kabarmu daeng?”, sudah punya anak berapa kau?”, tanyaku ke daeng, yang nama aslinya adalah Hendra Saputra

“baik bang, yah begini saja nerusin usaha keluarga kembangin restoran sea food, di bandung ini lagi buka 1 cabang baru mangkanya aku kemari bang”, jelas daeng kepadaku,

“tapi masih tinggal di pasarbaru kau kan?”, tanyaku lagi,

“masih bang, bareng sama ibu dan bapak, jaga mereka sekalian”, jawab nya lagi.

“kalau kau cok, udah berapa anak mu?”, sekarang aku bertanya ke ucok yang namanya sebenarnya Bernard tedi tampubolon,

“baiknya kabar ku bang, tapi pernikahan ku di ujung tanduk”, jawab ucok lesu,

“kenapa?”,

“biasa lah bang kalau di batak itu tak ada ada tak ada penerus, akibatnya aku harus mencari pengganti istriku supaya aku bisa mendapat keturunan”, jelas ucok,

“emang sudah berapa tahun kau menikah cok?”, tanyaku lagi,

“sudah 5 tahun lebih bang”,

“sudah berobat ke dokter kau?”,

“sudah bang, sudah ke tempat alternatif juga aku, tapi sampai sekarang belom dikasih Tuhan anak sama aku, padahal kata dokter aku dan istri baik tidak ada yang salah diantara kami berdua, hanya jangankauan spermaku kurang kerahim nya bang”, jelas ucok lagi,

“ya sudah yang sabar lah kau, banyak berdoa ya, jangan banyak nonton bokep biar dapat anak kau”, candaku,

“bodat lah”, hahahahaha,,

“hebat ya kau bang, bisa berubah jadi suami yang baik dan guru bahasa arab yang baik buat mahasiswanya”, ucap ucok,

“tau darimana kau, nguntit kegiatan aku kau ya?”, tanyaku ke ucok,

“hahahahaha, aku kan di reserse, lupa abang, tiap hari nya kerjaan ku kaya gitu”,

“aku minta maaf ke kalian dua ya, yang udah hilang dan kabur dari kalian, aku tau kalau kalian marah sama aku, pukul lah aku kalau bisa membuat kalian memaafkan aku”, ucapku ke mereka,

“kaya masih kecil aja kami ini bang, kami tau kok alasan kau pergi karena untuk menjaga perasaan aulia dan sahabat kita satu lagi kan si adrian kancut itu”, ucap ucok sambil menyalakan rokok nya dan daeng pun sama menyalakan rokok nya juga,

“kau sudah berbaikan sama adrian bang?”, tanya daeng kepadaku,

“belom daeng, kucari dia di rumah nya ternyata sudah pindah dia sama keluarganya, kutanya tetangganya dia tidak ada yang tau dia pindah kemana”, jelasku ke daeng,

“biar saja itu si kancut pergi, dia yang membuang aulia demi seorang pelacur agar bisa ngentot sepuas-puasnya sampai aulia stress gara-gara kelakuan dia, tapi dia juga yang marah pas aulia membuka hatinya ke kamu bang”, jelas ucok lagi,

“tapi aku gak enak cok sama dia gara-gara ini bubar kita berempat”, sesalku,

“cukimai, gak enak kepalamu, kita udah peringatin dia biar kurangin itu kelakuan sex bebas nya dia karena ada aulia tapi dia gak mau dengar, memang udah bebal itu dia, di kepalanya hanya ada memek”, ucap daeng,

“kau ingat dulu kita berempat kan bang, kau lah yang paling kalem dan sabar dari kita berempat, tapi kau jugalah yang paling gila dari kita berempat dalam menyelesaikan masalah”, kata daeng lagi,

“mangkanya pas adrian kancut itu dan teman-teman nya ingin mengeroyokmu karena masalah aulia kau dengan santainya menghabisi mereka dan meyuruh mereka pergi”,

“romi yang terkenal bangor dan tukang berantam di sekolah nya dan di tempat lain, kau juga yang menyelesaikan dengan cara baik-baik atau cara kekerasan”,

“kau ingat bang dulu para bajingan sma, kampus dan preman pasar dan terminal dekat kampus yang tau dirimu sangat menaruh hormat dan segan sama mu karena dengan berani kau menyelesaikan masalah kami teman-temanmu dengan jantan dan pantang mundur”, jelas ucok

“tapi kau bisa menutup itu semua di dalam keluargamu, kalau kata pribahasa orang medan kambing di kampung sendiri tapi banteng di perantauan, kau lah ini bang, sampai adikmu romipun sangat patuh dan sayang padamu, hahahahaha”, cerita ucok lagi,

“sudah lah, masa lalu jangan di ungkit-ungkit lagi”, kataku ke ucok,

“kalian dua ada tau kabar adrian?”, tanyaku ke mereka,

“kemaren 2 bulan yang lalu aku melihat dia di sebuah restoran kayanya dia lagi meeting, setelah selesai dia melihat ku tapi langsung pergi pulang menaiki mobil bersama orang kantornya”, jawab ucok,

“kangen kami sama mu bang, nanti kami main ya ke tempat mu kapan-kapan”, ucap daeng,

“datanglah, aku juga kangen sama kalian tapi jangan sampai larut malam nanti di usir kalian semua sama mamanya anak-anak, hahahaha”, kataku sambil tertawa,

“sebenarnya bukan ini aja kan yang ingin kalian bicarain ke aku”, tanyaku ke mereka,

“ada satu lagi bang”, kata ucok sambil di serahkan hp nya ke aku dan menunjukkan foto wanita di hp nya itu,

“itu adalah istriku bang, istri yang sangat aku cinta dan sayangi, Aurelia Tanisha br Tobing”, ucap ucok

“terus maksudnya apa kau kasih lihat ini sama kami cok?”, tanyaku lagi,

“menurut kalian istriku ini cantik gak bang?”, tanya ucok balik ke kami,

“cantik dan menawan cok istrimu ini”, jawab daeng,

“lalu?”,

“begini bang, kan tadi aku sudah cerita di awal tentang keadaan rumah tangga kami ke kalian”, jelas ucok, sambil tangannya meremas hp milik nya,

“aku ingin kalian membantuku untuk membuahi rahim lia istriku bang supaya dia bisa hamil”, jelas nya lagi ke kami,

Aku dan daeng yang mendengar itupun sangat terkejut dengan permintaan sahabat kami ini,

“tai laso, sudah gila kau ya cok”,

“iya sudah gak waras kamu cok ngomong gitu?”, tanyaku dan daeng bersamaan,

“terserah kalian bilang aku gila atau apa bang, tapi hanya ini solusi yang aku lihat dan bisa kulakukan, kalian sehat dan sudah mempunyai anak, jadi aku mohon tolonglah aku bang”, pinta ucok ke kami,

“gak cok, emang gak ada cara lain, bayi tabung misalnya”, ucapku,

“sudah kulakukan semua bang, sampai sudah habis uangku ratusan juta tapi selalu gagal, dan mamaku sudah menekanku untuk menceraikan lia karena aku adalah anak tertua di keluargaku”, jelas ucok,

“aku gak mau menceraikan dan menyakiti lia bang, dialah yang merubahku sama seperti aulia ke abang, lia sudah rela dimadu untuk bisa aku mendapat keturunan, tapi aku gak mau bang takut aku dengan keadaanya apabila aku menduakan dia”, jelasnya lagi,

“tolonglah aku, hanya kalian lah yang dapat kupercaya untuk kumintakan tolong, kayanya hanya ini jalan keluarnya, makanya tidak di sengaja kita bertemu di tempat ini pasti ada maksudnya”, ucap ucok,

“maksud untuk membantu meniduri istrimu gitu maksudnya cok”, kata daeng ke ucok,

“gimana perasaan lia kalau tau kau meminta ini ke kami cok?”, tanyaku ke ucok,

“aku sudah bicara dengan lia bang tentang solusi ini, malah aku sudah sodorkan orang yang kukenal di media sosial, tapi pas ketemu kalian disini aku langsung meminta tolong ke kalian bang”, jelas ucok,

“tapi kalaupun jadi siapa yang kau pilih dari kami berdua cok?”, tanyaku lagi,

“terserah abang berdua atau abang garap lia bertigaan juga gpp bang, tapi aku mohon jangan kasar ya sama lia nantinya”, jawab ucok,

Akupun saling pandang dengan daeng mengenai permintaan sahabat kami ini,

“gimana pendapatmu daeng sama permintaan ucok ini?”, tanyaku ke daeng,

“jujur bingung aku bang, kalau abang gimana?”,

“kau tanya balik ke aku keong kau daeng hahahaha”, tawaku ke daeng,

“sekarang gini cok, ini permintaan gak main-main, apa kau yakin dengan ini?, dan tenggat sampai kapan mama kau kasih waktu untuk masalah ini?”, tanyaku ke ucok,

“aku sangat yakin 100% bang dengan yang kulakukan ini, dan untuk permintaan mamaku dia kasih waktu sampai tahun depan kalau tidak hamil lia terpaksa dia mencarikan istri baru kepadaku bang”, jawab ucok,

“kapan terakhir istrimu mens cok?”, tanyaku lagi,

“kenapa bang?”,

“bodat, udah jawab saja pertanyaku itu”,

“minggu kemaren bang kayanya terakhir mens lia”, jawab ucok,

“ok berarti masih ada waktu seminggu lebih menuju masa subur, kamu kasih nanti lia makanan bergizi dan obat penguat kandungan untuk pemicu untuk bisa hamil, urusan kami mau atau tidak kasih waktu kami berfikir ya selama seminggu ini, gimana cok?”, jelasku ke ucok,

“ok bang nanti kulakukan apa yang abang bilang tadi sama kutunggu kabar dari kalian dua jadinya gimana ya?”, kata ucok kepadaku,

“tapi kalau jadi apa kau ada dijakarta cok?”, tanya daeng,

“ada bang, tapi kalau ada kasus mendadak kalian saja lah ya yang datang, ku atur nanti di apartment yang ku beli sama lia di daerah pramuka, jangan di rumahku yang di priok takut ketauan tetangga terus di lapor mamaku gawat nanti”, jawab ucok,

“ya sudah kau atur lah cok, nanti kami kabari ya”, ucapku

“ok bang”,

“tapi apa kau gak cemburu cok istrimu kita tiduri?”, tanyaku ke ucok,

“pasti cemburu lah bang, tapi untuk ini dan kalian yang lakuin aku akan memendam rasa cemburuku bang”, jawabnya,

“apa nunggu pas ada kau aja cok biar gak canggung kita”, ucapku lagi,

“mudah-mudahan tidak ada kasus aku bang di hari H nanti”, ucap ucok,

“ok, ya sudah lanjut lagi kita ngopinya jangan bahas ini lagi, o iya lupa, mana no hp kalian mintalah kemaren udah gua delete semua no kalian, hahahahaha”, pintaku sambil tertawa,

“mangkanya kalo emosi itu jangan semua kebawa, jadi kontak temen semua di hapus, bodat, hahahaha”, ujar ucok,

Setelah kami bertukar nomor HP kamipun lanjut mengobrol tentang masalalu maki yang dulu dan tentang hal lain yang membuat kami tertawa, tiba-tiba istriku me wa ku untuk memberi tahu bahwa hari sudah siang dan kita masih akan pergi ke kawah putih,

Akupun pamit ke para sahabatku untuk kembali ke keluargaku karena akan pergi ke kawah putih, sampai di warung tempat keluargaku berada ucok dan daeng pun pamit untuk pergi ke kami, dan kamipun langsung menuju ke mobil yang diparkir,

Di mobil aku meminta romi di belakang supaya istriku disebelahku, sepanjang perjalanan ke kawah putih aku menggenggam tangan istriku sambil menyetir mobil dan istriku melihatku dengan senyum manis penuh tanya sama aku,



POV Aulia

Sepanjang perjalanan ke kawah putih suamiku memegang tanganku yang membuatku heran, tumben-tumbenan suamiku melakukan hal ini sama aku,

Setelah sampai kawah putih kamipun menuju tangga dan turun menuju kawah belerang yang mempunyai air jernih berwarna biru muda, kami lalu berfoto bersama dan berselfi ria sambil berputar mengitari objek wisata kawah putih,

Selama berada di kawah putih suamiku selalu menggandeng tanganku, beda pas berada di gunung tangkuban perahu,

“ayah kenapa gandeng tangan bunda terus?’,

“love u bunda”, hanya itu jawabannya sambil tersenyum manis kepadaku sambil tetap berjalan, yang membuatku semakin penasaran terhadapnya,

“ihhh, ayah kenapa sih kok semenjak dari tangkupan perahu berubah gini?, ada yang ayah sembunyiin ya dari bunda?”, tanyaku lagi,

“ayah ceritain pas nanti di villa ya sayang, semua nya tanpa di potong”, jawab suamiku sambil tersenyum dan mencium bibirku lembut,

Selama 1 jam kami mengitari kawah putih, kamipun semua kembali ke mobil untuk balik kevilla karena waktu sudah jam 4 sore takut kemalaman sampai di villa, sampai di villa sudah jam 17.20 dan kamipun turun untuk mandi dan mempersiapkan makan malam,

Selesai sholat dan makan malam aku dan suamiku ngobrol di teras rumah berdua, suamiku pun menceritakan apa yang dia dan sahabatnya bicarakan tadi, aku yang mendengarnya kaget sekaligus kasihan dengan lia istri bang ucok,

“menurut bunda apa yang harus ayah lakukan sayang?”, tanya suamiku,

“apakah ayah akan melakukan hal yang sama seperti bang ucok lakukan ke lia apabila posisi ayah di posisi bang ucok sekarang?”, tanyaku balik ke suamiku,

“jujur ayah akan melakukan nya bun, karena ayah sangat cinta dan sayang pada bunda dan gak mau kehilangan bunda”, jawab nya kepadaku,

“itulah yang dirasakan bang ucok kepada lia istrinya”,

“intinya ayah jangan pakai perasaan ke lia biar hubungan persahabatan kalian tidak hancur”, kataku ke suamiku,

“jadi bunda ijinin sayang?”, tanya suamiku lagi,

“bunda ijinin ayah asal ayah berfikir yang ayah lakukan ini adalah hal yang benar, dan walaupun jadi, bunda akan menganggap anak yang dikandung lia nanti anak bunda”, jawabku ke suamiku,

“makasih ya bun, ayah sayang dan cinta sama bunda”,

“bunda juga sayang dan cinta sama ayah”,

“dah yuk yah kita istirahat, sudah malam biar besok kuat nanti nyetir sampe jakarta”, ajakku ke suamiku,

“ayuk bunda”, sambil di peluknya diriku dan kami berjalan masuk ke kamar kami, dan beristirahat.


Bersambung,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd