Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MENUJU BENUA TIMUR

.

Suasana di salah satu dermaga benua Tengah nampak cerah,semilir angin berhembus sepoi - sepoi . Kapal nelayan berjejer rapi dari yang kecil hingga yang terbesar. Kapal itu tidak menggunakan mesin tapi menggunakan layar seperti perahu phinisi. Para warga nampak hilir mudik beraktifitas seperti biasanya. Nampak sepasang kekasih sedang berjalan bergandengan tangan menuju sebuah loket untuk membeli tiket perahu. Sepasang kekasih itu tak lain adalah Udin dan Rany,mereka telah tiba di penjual tiket perahu.

"Permisi,apakah ada tiket untuk penyebrangan ke Benua Timur" ucap Udin.

Nampak seorang pria dewasa sedang mencatat berkas di meja lalu mendongakkan kepalanya melihat pemuda dan seorang gadis.

"Maaf anak muda,tiket kapal untuk hari ini tidak ada,karena kapal tadi pagi sudah berangkat. Adanya tiket untuk besok pagi harganya 10.000 keping koin emas per orang " ucap bapak itu.

"Hem,aku beli untuk besok pagi 2 orang" ucap Udin sambil menyerahkan uangnya.

Bapak itu menghitung uang Udin. Tiket perahu untuk perjalanan ke Benua Timur memang sangat mahal sepadan dengan medan yang dilalui sangatlah berat serta penyedia layanan itu juga menyewa pendekar untuk membasmi monster yang menghalangi perjalanan,dan menyediakan makanan yang enak untuk penumpang selama berlayar.

Bapak itu selesai menghitung Uangnya Udin, Ini tiketnya anak muda,jangan sampai ketinggalan kapal,jika ketinggalan maka tiket itu hangus"

"Siap pak,terima kasih banyak" ucap udin sambil mengambil Tiket tersebut lalu mencari penginapan,karena hari sudah sore.

"Beb ...kita cari penginapan dulu ya" ucap Udin pada Rany. Rany hanya mengangguk saja.

Mereka berjalan mencari penginapan,setelah menemukan mereka memasuki penginapan tersebut.

"Permisi...apakah ada kamar yang kosong " ucap Udin pada seorang penjaga penginapan.

"Maaf Tuan,kamar yang kosong hanya sisa 1 kamar VIP saja " ucap pelayan itu.

"Ya udah gakpapa,aku pesan 1 kamar saja" ucap Udin.

" 1 malam 20 keping koin emas Tuan " ucap pelayan itu.

Udin pun menyerahkan 100 keping koin emas.

"Maaf tuan ini kebanyakan" ucap pelayan itu sambil menyerahkan kelebihan uang Udin.

"Ambil saja sisanya buatmu" ucap Udin..

"Hem..tenyata pemuda yang menjadi calon suamiku orangnya dermawan,aku tak salah pilih untuk memutuskan" ucap Rany dalam hati.

"Terima kasih tuan,ini kuncinya(sambil menyerahkan kunci tersebut pada Udin) kamarnya lantai 3 sebelah kanan no 245 Tuan" ucap pelayan itu.

"Iya..terima kasih" ucap Udin.mereka pun pergi meninggalkan resepsionis itu.

"Sungguh pasangan yang serasi," ucap pelayan itu dalam hati.

Ada dua pasang mata yang melihat Udin bertransaksi saat menyewa kamar.

"Gadis itu cantik sekali. Bagaimana kalau kita culik dan bunuh kekasihnya itu" ucap pemuda pertama

"Iya,gadis itu sangat cantik..bahkan putri kekaisaran saja kalah dengan kecantikan gadis itu. Baiklah kita akan culik dan bunuh kekasihnya" ucap Pemuda ke dua.

"Nanti malam kita datangin kamar mereka,kalau tidak salah mereka di kamar no 245" ucap pemuda pertama.

"Siap..ayo kita pergi dari sini" ucap pemuda ke dua.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan penginapan tersebut.

Saat ini Udin dan Rany sudah berada di dalam kamar yang mereka sewa.

"Ayang Rany mau mandi sendirian atau aku mandikan" ucap Udin menggoda Rani.

"Belom sah beb,jadi tidak boleh mandi bareng ...weee(sambil menjulurkan lidahnya)" ucap Rany berjalan ke arah kamar mandi.

"Asem...kirain mau mandi bareng,kan enak tuh saling gosok menggosok lalu gesek menggesek." ucap Udin membatin ketika melihat Rany sudah masuk dalam kamar mandi.

Sambil menunggu Rany selesai mandi,Udin memasang array pelindung dan membuat kopi dan mengeluarkan 1 bungkus rokok,setelah selesai membuat kopi,Udin berjalan ke arah jendela lalu membukanya,setelah itu Udin membakar rokoknya...

Huuffttt....

wusshhh.... asap keluar dari mulut dan hidungnya.

"Pantesan waktu mimpi itu ketika dedekku masuk agak susah n sempit,kirain istriku minum jamu rapet wangi,gak taunya aku jebol goa prawann anak gadis orang" ucap Udin dalam hati sambil menikmati rokok dan kopinya.

Setelah 2 batang rokok habis,barulah Rany keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah.

" Tumben ayang Rany keramas?" ucap Udin.

"Ini kan gara - gara kamu beb,aku harus keramas" ucap Rany kesal.

"He...He...He...iya juga seh, ayang Rany mau lagi kah" ucap Udin menggoda Rany.

"ENGGAK....CEPAT MANDI SANA.." ucap Rany agak marah,karena ia tak mau keramas lagi.

"Iya..ya...Aku mandi dulu" ucap Udin lalu masuk dalam kamar mandi.

Setelah Udin masuk kamar mandi,Rany melihat minuman di meja yang tinggal separo . "Ini minuman apa? kok hitam begini..Apakah ini racun? kalau racun mengapa gege Udin meminumnya." ucap Rany yang baru pertama kali melihat kopi. Ia pun mencoba mencicipinya dengan mencelupkan jarinya.

"Hem..Rasanya pahit plus manis tapi enak" gumam Rany. Kemudian Rany meminum habis kopi sisanya Udin itu.

Udin pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian dengan warna Hitam bermotif naga dan dalaman putih.

"Haa....Ha....Ha.....Ha....Ha..... Udin tertawa ketika melihat tepi bibir Rany nampak ampas kopi sisa dia minum.

????
"Apanya yang lucu beb?" ucap Rany yang belom menyadarinya.

Ha...Ha...Ha...Itu di bibir kamu beb ...Ha...Ha....Ha......

Rany pun mengelap bibirnya,nampak butiran hitam di tangan setelah ngelap bibirnya..

"Huuuuh Dengus Rany kesal lalu membelakangi Udin.

Udin kemudian mendekati Rany lalu memegang perutnya dari belakang.

"Kalau ayang Rany mau kopi,nanti kakak buatin tapi minumnya jangan sama ampas - ampasnya ya" ucap Udin lembut didekat kuping Rany.

Lalu Rany berbalik menghadap Udin,"Apakah ayang Udin masih punya kopi" ucap Rany.

"Masih donk,mau berapa gelas? nanti aku buatin" ucap Udin lembut.

"Hem...1 aja ayang udin" ucap Rany dengan nada manja.

"Oke...siap laksanakan bos" ucap Udin lalu melepaskan tangannya dari tubuh Rany kemudian mengeluarkan 1 teko kopi yang sudah Udin buat tadi,kopi tersebut masih panas. Lalu Udin mengeluarkan cangkir kosong kemudian mengisi cangkir tersebut dengan kopi.

"Ini kopinya Tuan putri" ucap Udin sambil menyerahkan Kopinya dengan sikap seperti kesatria yang menghadap rajanya.

"Terima kasih,engkau adalah pelayanku yang paling setia " Ucap Rany seolah - olah mengikuti permainan Udin.

Lalu Rany meminum kopi tersebut.
"Bagaimana rasanya tuan putri? apakah sudah pas atau kurang?" ucap Udin.

"Hem...Rasanya kurang pas jika tidak ada yang memijat pundakku" ucap Rany.

"jiangkreeeekk...."umpat Udin dalam hati.
Udin pun berdiri lalu bergerak ke belakangnya Rany,setelah itu memijat pundaknya.

"Nah...Sekarang rasanya pas mantap,terima kasih pelayan setiaku" ucap Rany santai sambil menikmati kopi dan pijatan Udin.

"Kalau orang lain sudah aku pites ne orang,untung aja dia calon istriku" ucap Udin dalam hati.

"Beb.." ucap Udin sambil memijat pundaknya Rany

"Hemm....

"Apakah orang tuamu tidak mencarimu ?" ucap Udin.

"Pastinya dia akan mencariku bersama teman - temannya" ucap Rany.Rany tak memberi tahu Udin bahwa dirinya adalah putri semata wayang dari Ketua sekte terkuat No . 1 di Benua Timur.

"Kok mereka belum ada muncul" ucap Udin.

"Jarak tempuh untuk kesini sangatlah jauh beb,mungkin 2 bulan lagi mereka akan tiba disini" ucap Rany.

"Oooo...begitu. Hem... disana kantor KUA jauh gak Beb? ucap Udin.

"KUA?? Apa itu ayang Udin? ucap Rany merasa asing dengan istilah itu.

"KUA itu Kantor Urusan Agama yang mengurus hal - hal mengenai pernikahan,perceraian..Begitu ayang Rany" ucap Udin.

"Disana tidak ada KUA, Adanya Altar suci untuk mengucapkan janji suci pada pasangannya yang disaksikan oleh kedua orang tua serta warga yang ada" ucap Rany.

"Altar suci?? Asemmm,ribet amat ya. Semoga gak seribet aku ngurus pernikahanku waktu itu,mondar mandir kesana kemari,nanya kantor KUA berada." ucap Udin dalam hati. Udin hanya tau rumah pak RT sama kantor kelurahan aja yang sering ia lewati,begitu ngurus surat - surat pernikahan,kelimpungan lah Udin.

Rany pun selesai meminum kopinya.

"Ayang Udin dapat kopi ini dimana?" ucap Rany.

"Kopi itu aku dapat di pegunungan bromo bersama ayah dan rombongan ayah sewaktu mau menghadiri turnamen antar sekte Beb" ucap Udin yang masih memijat pundak Rany.

"Ayah?? Apakah ayahnya ayang Udin ada disini?" ucap Rany masih posisi duduk dan menambah kopi lagi.

"Beliau adalah ayah angkatku Beb serta beliau adalah Ketua sekte elang emas" ucap Udin.

"Sekte elang emas?? seperti pernah dengar nama itu." ucap Rany dalam hati.

"Apakah sekte itu yang kalah 9 kali berturut - turut itu Beb? ucap Rany untuk memastikannya.

" Iya beb,tapi waktu turnamen kemarin,sekte elang emas menjuarai semua pertandingan dengan mudah,sebab murid - muridnya berada di ranah Saint" ucap Udin...

"Puufftttttt.... kopi menyembur dari mulut Rany karena kaget ada murid sekte berada di ranah saint.

"kenapa beb?? ucap udin berpindah posisinya disamping Rany lalu mengelap mulutny Rany.

"berapa usia murid itu beb" ucap Rany yang penasaran,karena setahu Rany orang yang berada di ranah saint itu rata - rata Umurnya di atas 100 tahun.

"kalau gak salah hem...(udin sambil memegang dagunya) 19 - 20 tahun Beb" ucap Udin.

"HAHH!!!! Rany terkejut sambil menjatuhkam rahangnya kebawah.

"Aiishh,kenapa seh ini cewek," ucap Udin dalam hati.

"Ditingkat berapa murid itu Beb?" ucap Rany,ia hampir terjatuh dari kursinya karen terkejut mendengar pemuda sekte usianya 20 tahun sudah berada di ranah saint.

"Kalau gak salah di ranah saint tingkat 5 mungkin sekarang sudah di ranah emperor atau mungkin Holly emperor" ucap Udin.

Gedebugh....suara tubuh Rany terjatuh dari kursinya..

"Ayang Rany Kenapa? Sakit kah?" ucap Udin menghampiri Rany yang terjatuh dari kursinya lalu membantunya berdiri.

"Aku gak sakit Beb, hanya terkejut saja. Bagaimana bisa sekte yang tidak besar bisa menghasilkan murid di ranah Saint,sedangkan sekte besar saja hanya di ranah emas tingkat 10." ucap Rany.

"Yoo jelas iso dong Beb,lha wong tak iwangi kok" ucap Udin bangga.

????

"Ya jelas bisa dong beb,soalnya aku yang membantu" ucap Udin menterjemahkan bahasa jawanya.

"APAAA!!!!!! ucap Rany terkejut bukan main,begitu tahu penyebab murid sekte elang emas berada di ranah saint.

"Aishh...Ayang Beb mau berada di ranah saint juga kah? ucap Udin.

"Maauuuuuu...." ucap Rany manja sambil memeluk lengan Udin.

"Ya sudah,Nanti pas perjalanan saja ya sayang" ucap Udin sambil mengelus rambut Rany.

" Hu... um " ucap Rany.

"Kita tidur dulu Beb" ucap Udin,lalu berjalan ke tempat tidur. Rany naik ranjang duluan.

"Ayang Rany tidur disini,aku tidur dibawah saja" ucap Udin.

"Kenapa gak tidur berdua saja Beb? ucap Rany.

"Emangnya Ayang Rany mau melakukannya lagi? ucal Udin menggoda.

Rany menganggukkan kepalanya mukanya bersemu merah.

"Aishhh ini anak,polos atau blo' on seh.. " ucap Udin dalam hati.

"Nanti saja kalau sudah SAH ya sayang" ucap Udin lembut. Lalu mengecup kening Rany.
Kemudian menyelimuti tubuhnya Rany.

"I LOVE YOU" ucap Udin mengecup keningnya Rany lagi.

???

"Aku cinta kamu itu artinya beb,nanti ayang Rany menjawab LOVE YOU TO" Ucap Udin.

"LOVE YOU TO ayang Udin" ucap Rany.

Udin kini berebah dilantai dan Rany mulai mengantuk dan tidur.

"Sepertinya ada 2 kecoa yang mencoba mau masuk."ucap Udin yang mengetahui dari mata dewanya, Udin melihat Dua orang berusaha masuk lewat jendela,tapi terhalang array yang dipasang Udin.

"Aku singkirkan sajalah " ucap Udin membatin lalu menembakkan kekuatan Esnya yang berbentuk jarum..

Track...

Track... Suara jarum Es menembus kaca..

Akhhh..... teriakan Dua orang yang terkena jarum Es tepat di jantung dan tembus.

gedebugh....suara dua orang jatuh berbarengan kemudian tewas. Nampak lobang di dada mereka .

"Selesai...tinggal tidur" ucap Udin dalam hati.

.

.

.
Besok paginya Udin masih tidur,sedangkan Rany sudah bangun dan selesai mandi.

"Beb....bangun..cepetan mandi " ucap Rany membangunkan Udin dengan mengoyang goyangkan bahunya Udin.

"Hem....5 menit lagi Beb"ucap Udin malas untuk bangun.

"5 menit lagi kapal akan pergi,otomatis tiket hangus ayang Udin " ucap Rany.

"EH!!!! Udin terkejut langsung bangun dan menuju kamar mandi. Tak sampai 5 menit Udin keluar lagi.

"Ayooo pergi. Nanti ketinggalan kapal." ucap Udin. Udin hanya cuci muka dan gosok gigi saja.

"Hu...Um Rany menganggukan kepalanya.

Rany takut ketinggalan kapal,karena kemarin gak disebutkan jam berapa berangkatnya.

Tak lupa mereka mengembalikan kunci kamar,dan berjalan ke arah dermaga. Sempat mereka melihat kerumunan di samping bangunan tempat dimana mereka menginap namun mereka tidak mau melihatnya.

Sesampainya didermaga sudah terjadi antrian untuk masuk kapal,mereka pun ikut mengantri.

"Besar juga ini kapal "gumam Udin ketika melihat kapal di dermaga itu.

"Tiket kapalnya Tuan" ucap penjaga Dermaga memeriksa orang - orang yang akan menaiki kapal.

Udin pun mengeluarkan tiket tersebut.

"Silahkan masuk Tuan" ucap petugas itu.

"Terima kasih" ucap Udin. Lalu Udin dan Rany memasuki kapal itu kemudian mencari kamarnya,di tiket sudah disediakan kamar untuk tidur.

"Ini kalau gak salah" gumam Udin lalu mencocokkan Tiket dengan No kamar itu."Benar" gumam Udin. kemudian Udin membuka kamar tersebut.

Kreeeiittt...

"Bagus juga kamarnya,bersih dan rapi" ucap Udin dalam hati.

"Beb mau sarapan buah dulu kah" ucap Udin.

"Iya aku mau " ucap Rany.

Kemudian Udin mengeluarkan buah - buahan dan tak lupa kopi panas.

"Kira - kira kapan sampai disana Beb? ucap Udin.

"paling cepat 45 hari,paling lambat ya 60 hari Beb" ucap Rany.

"Oooo...begitu ya." ucap Udin.

mereka pun bersantai menikmati sarapannya. Udin tidak berani merokok di depan calon istrinya. bahkan waktu sudah nikah Udin merokoknya diteras rumah,sebab waktu itu pernah Udin merokok dekat istrinya lalu istrinya batuk - batuk kena asap rokok. mau tak mau merokoknya menjauh.

Sejam kemudian terasa getaran kapal akan berangkat. Udin pun melihat keluar dari jendela kamarnya.

"Hem ...sudah berangkat"gumam Udin.

Tok...Tok...Tok... suara pintu kamar Udin di ketuk.

"PEMERIKSAAN TIKET" ucap seseorang berteriak

Udin berjalan ke pintu dan membuka,lalu memperlihatkan Tiketnya.

Setelah selesai memperlihatkan tiketnya,petugas kapal memeriksa kamar lainnya,mereka tak ingin ada penumpang gelap yang naik dikapal mereka.

"Kok hampir sama ya seperti di Bumi ada pemeriksaan tiket lagi,waktu naik kapal Tidar,umsini dari Semayang ke surabaya pun begitu" ucap Udin dalam hati.

.

.

.

.¤¤¤¤
 
BERTEMU NAGA



Perahu dengan panjang 100 meter lebar 7 meter Membelah lautan,nampak para ABK menurunkan layar ke empat,supaya kecepatan kapal bertambah.

"IKAT YANG KUAT...."teriak sang Kapten kapal memerintahkan anak buahnya.

Beruntung ombak lautan masih bersahabat,jadi tidak ada kendala.

Di dalam salah satu kamar kapal terdapat sepasang kekasih,mereka menikmati makan siangnya yang diberikan oleh pelayan kapal.

"Lumayan enak" ucap Udin yang menyantap makanan tersebut. Ia melihat Rany makan dengan lahap.

"Pelan - pelan makannnya,gak ada yang mau ambil makananmu" ucap Udin.

"Humbisnya @$#@$ #@$@#:" ucap Rany yang tak jelas ucapannya karena dimulutnya penuh makanan.

"Aisshh...ne anak mulut penuh gitu sambil ngomong,mana tahu aku dia ngomong apaan" ucap Udin membatin.

Udin makan dengan santainya,sedangkan Rany sudah selesai makan.

"Aaaa....Buka mulutnya " ucap Udin menyuapi Rany dari makanannya.

"Aku sudah kenyang Beb"ucap Rany menolak suapan Udin.

"Tadi itu makanan untuk dirimu,sedangkan yang ini makanan untuk bayi yang ada didalam perutmu..buka mulutnya...Aaaa" ucap Udin.

Mau tak mau Rany membuka mulutnya.
"Nah gitu dong,pinterr" ucap Udin.

Rany hanya mendengus kesal aja,kedua tangannya dilipat di dada sambil mengunyah makanan yang di suapin Udin.

Udin melihat ekspresi Rany hanya senyum - senyum saja.

30 menit selesai Udin menyuapi makanan Udin diberikan pada Rany. Lalu Udin melepaskan topengnya.

EHHH!!!!!! Rany terkejut dan mengeluarkan darah dari hidungnya ketika melihat wajah Udin pertama kali dibalik topeng.

"Sungguh tampan calon suamiku,aku tak menyangka. Aku pikir muka dibalik topeng itu ada yang cacat,gak tahunya sangat sempurna.pantesan dia menggunakan topeng" ucap Rany dalam hati

Udin tak menyadari jika dirinya ditatap oleh Rany dengan hidungnya mengeluarkan darah,sebab Udin lagi memunguti makanan yang terjatuh dipakaiannya dengan wajah menunduk. Begitu Udin selesai memunguti makanan yang jatuh dipakaiannya.

" Beb..mengapa hidungmu berdarah? " ucap Udin dengan muka tanpa dosa.

EHH!!! Rany tersadar lalu mengelap darah yang mengalir dari hidungnya.

"Apakah benar kau ini Udin calon suamiku??" ucap Rany yang belom mempercayai pemuda yang sangat tampan di depannya itu.

"Ne bocah kesambet apaan seh? jangan - jangan dirasuki anak buah Nyi Loro Kidul " ucap Udin lalu berdiri dan menagambil segelas air putih lalu menaruh airnya ke dalam mulut.

"Pu jopa japu koko belo' dem...dem..ndang minggato setan ,demit,hantu, Jin yang merasuki tubuh calon istriku" ucap Udin dalam hati membaca mantra pengusir setan lalu menyemburkan air dalam mulut ke muka Rany.

puufftttt... Air membasahi muka Rany.

Rany kaget karena di sembur Udin dari mulutnya lalu berdiri.

"MENGAPA KAU MEMYEMPROTKAN AIR DIMUKAKU HAHHH???ucap Rany marah tak terima perlakuan Udin.

"Biar setannya pergi dari dalam tubuhmu" ucap Udin dengan entengnya.

"Setan???" ucap Rany bingung.

"Iya setan,masa sama calon suaminya aja sudah lupa,padahal kan kita selalu bersama kecuali mandi aja kita gak bersama,ayang Rany gak mau seh..coba mau.kan enaakk.." ucap Udin.

"Isshhh...Aku itu hanya memastikan saja,apakah benar pemuda yang berwajah sangat tampan dan sempurna ini adalah syaifuddin calon suamiku apa bukan" ucap Rany.

"Ya jelas aku ini calon suamimu lah,apa ayang Rany mau melakukannya lagi seperti kita melakukannya di bawah pohon kelapa?" ucap Udin menggoda.

Wajah Rany menjadi memerah lalu menganggukan kepalanya.

"Asemmmm...Ne anak kelewatan polos apa blo'on seh" ucap Udin membatin.

"Sudahlah ... lupakan yang kukatakan barusan,sekarang apakah ayang Rany mau menjadi lebih kuat apa enggak" ucap Udin Mengalihkan pembicaraanya.

"Aku mau Beb" ucap Rany.

"Mau apa? mau lebih kuat atau mau maen kuda - kudaan? " ucap Udin.

"Hem....Dua - duanya Beb" ucap Rany polos.

"Ya dewa...tolonglah Baim,semoga Baim kuat menahan godaan ini...aminn"ucap Udin dalam hati.

"Ini cincin ruang didalamnya ada Pil ,dan masuklah ke dalam dunia jiwaku" ucap Udin memberikan cincin ruang itu dan memasukkan Rany ke dalam dunia jiwanya.

"Selesai sudah cobaan dedekku barusan,hampir aja dedekku ini meloncat masuk kedalam sarang Rany.." gumam Udin.

Udin pun keluar dari kamarnya.Lalu keliling untuk melihat lautan.

"Hem...Aku pasang array sajalah kapal ini biar gak ada monster yang menyerang" ucap Udin dalam hati. Kemudian Udin pun memasang array untuk melindungi kapal yang ia tumpangi.
setelah memasang array,Udin pergi menuju restoran,lalu Udin memesan cemilan saja dan duduk di pojokkan.

"Semoga saja tidak ada monster yang menyerang,sebab 2 hari yang lalu aku dengar dari nelayan sempat melihat sosok bayangan besar muncul di permukaan air laut didalam kabut" ucap salah satu pengunjung restoran yang berkumpul bersama teman - temannya.

"Mungkin nelayan itu lagi mabuk tuh,mana ada monster besar muncul " ucap temannya menimpali.

"masuk akal juga" ucap temannya.

Udin hanya mendengarkan obrolan mereka sambil merokok.

Salah satu pengunjung mendekati Udin,..

"Maaf..bolehkah aku bergabung denganmu" ucap seorang pemuda sekitar umur 23 tahun.

"Ya silahkan" ucap Udin ramah..

"Terima kasih" ucap pemuda itu.

Udin meminum kopinya lalu menghisap rokoknya lagi.

Pemuda itu memperhatikan tingkah pemuda bertopeng yang ada di hadapannya.

"Minuman apa yang dia minum itu? lalu benda apa yang di hisapnya,sepertinya aku pernah melihatnya tapi tak tahu namanya" ucap pemuda itu membatin.

"Perkenalkan namaku Shu Phar Mang biasa dipanggil Phar Mang atau Phar. Maaf kalau boleh tau minuman apakah yang kau minum itu,karena aku baru pertama kali melihatnya" ucap Phar Mang.

"Namaku Udin, ini adalah kopi. apakah kau mau mencobanya?" ucap Udin.

"Iya aku mau jika boleh" ucap Phar Mang.

Lalu Udin menuangkan kopi yang ada di teko ke dalam cangkir kemudian menyerahkan kepada Phar Mang.
Phar Mang pun menyambut gelas pemberian Udin lalu meminum Kopi itu perlahan,karena kopinya masih panas.

"Wuaaahhhh... Rasanya maknyusss. Darimana kau dapatkan kopi ini anak muda ?" ucap Phar Mang,dia merasakan Jiwanya tenang seperti berada di alam bebas,tanpa ada banyak pikiran baik masalah hutang maupun masalah Istrinya yang super cerewet.

"Itu aku dapatkan didekat kota Chie Rei Bhon bro" ucap udin.

"Bro?? Apa itu anak muda" ucap Phar Mang.

"Bro itu panggilan seseorang kepada kawannya" ucap Udin santai.

"Ooo...begitu ya. Hem..benda apa yang kau pegang itu bro" ucap Phar Mang mengikuti gaya bicaranya Udin.

"Ini Rokok bro..mau kah?" ucap Udin.

"Iya bro aku mau,aku penasaran dengan benda itu,nampaknya terasa nikmat ketika kau menghisap dan mengeluarkan asap itu." ucap Phar Mang.

Udin pun mengeluarkan korek dan Rokok yang biasa saja tanpa adanya efek soal rasa tetap sama,lebih enak daripada rokok bermerek 3 Nomor di Bumi.

"Hisapnya pelan - pelan dan mengeluarkan asapnya juga pelan - pelan ya bro" ucap Udi sambil menyerahkan rokoknya.

Phar Mang mengambilnya dan meletakkan di sela - sela mulutnya kemudian Udin menyalakan Koreknya.

Huufffftttt.....asap keluar dari hidung dan mulut Phar Mang.

"Wow.... Enak sekali rasanya bro. Apakah kau memilikinya lagi? kalau ada aku akan membelinya" ucap Phar Mang yang mulai menyukai Rokok buatan Udin.

"Masih ada tapi harganya 1.000 keping koin emas,itu harga teman. Kalau bukan teman harganya 5.000 keping koin emas" ucap Udin. Ia sengaja memberi harga rokok buatannya itu tidak gratis pada orang yang baru dikenalnya.Jika sudah kenal akrab tidak akan memberi harga,gratis malahan seperti orang - orang sekte elang emas.

Phar Mang pun mengeluarkan uangnya lalu menyerahkan pada Udin.

"Ini bro aku beli rokokmu serta minumanmu" ucap Phar Mang menyerahkan 20.000 keping Koin Emas.

Udin Pun menyerahkan 10.000 batang Rokok dan 4 Kg kopi bubuk dan 6 kg gula yang Udin buat di dunia jiwanya. Udin menanam Tebu dan Kopi,lalu mengolahnya dengan kekuatan yang Udin miliki tanpa proses mesin.

Phar Mang yang melihat semuanya itu terkejut lalu memasukkan kedalam cincin ruangnya.

"Terima kasih bro..kamu adalah temanku yang terbaik" ucap Phar Mang.

"Iya sama - sama. Itu kalau mau buat minuman kopi caranya ambil gelas yang ukurannya segini lalu 1 sendok kopi lalu tambahkan 1 1/2 sendok gula lalu tuangkan air yang sudah mendidih lalu aduk. " ucap Udin menjelaskan cara pembuatan minuman kopi.

"Ooo...begitu ya. terima kasih atas infonya bro" ucap Phar Mang.

Kelompok yang tadi membahas tentang makhluk monster melihat Udin dan Phar Mang menjadi penasaran atas tingkah mereka berdua.

"Nampaknya seru tuh,kita ikut gabung dengan mereka kah?" ucap orang itu pada teman - temannya.

"Iya kayaknya seru,aku baru pertama lihat aja juga kepengen ikut mencoba. Ayo kita kesana." ucap temannya menimpali.

Mereka berempat pun menghampiri meja tempat Udin dan Phar Mang menikmati kopi dan Rokoknya.

"Permisi,apakah kami boleh mencoba yang kalian nikmatin itu?" ucap salah satu kelompok itu.

Udin pun menoleh" Boleh, 1 batang rokok 50 keping koin emas dan untuk kopi 200 keping koin emas pergelasnya" ucap Udin sambil menikmati rokoknya.

Mereka pun mengeluarkan uangnya masing masing.

" Ini saya beli 2 batang dan 1 gelas kopi " ucap pemuda salah satu kelompok itu.

"saya juga sama" ucap yang lainnya.

Mereka berempat memesan 2 batang rokok dan 1 gelas kopi per orang.

Udin pun menyerahkan pesenanan kelompok tersebut."Cara pakainya bakar ujungnya lalu hisap pelan - pelan dan keluarkan pelan - pelan,dan Ini koreknya,cara pakainya cukup tekan yang ini sambil ditahan lalu arahkan apinya ke ujung rokok.Korek ini milikku tidak aku jual,setelah kalian pakai segera kembalikan" ucap Udin.

Mereka berempat pun mencobanya secara bergantian.

huuufttt....

Huufftt...

Uhuk..Uhukk...

Salah satu temannya terbatuk - batuk karena buru - buru kemudian mencobanya lagi...

Huuuffttt...

"Waaahhh... Enaaaakkkk" ucap mereka hampir berbarengan.

kemudian merek Mencoba minum kopinya secara bersama - sama.

"MANTAPPPPPPP" ucap mereka berbarengan begitu merasakan kopi yang pertama kali ia meminum minuman tersebut.

"Apakah masih ada banyak Tuan." ucap pemuda salah satu kelompok tersebut.

"Iya masih ada,apakah kalian mau membeli lagi?" ucap Udin.

"IYA" ucap mereka serempak,lalu mereka mengeluarkan uangnya,jumlahnya ada yang sama ada juga yang beda. Ada yang membeli 9.000 keping koin emas dan ada 25.000 keping koin emas.

Udin mengeluarkan jumlah yang berbeda juga tergantung uang yang mereka keluarkan dan menjelaskan cara pembuatan kopi,setelah mereka mendapatkannya mereka kembali ke meja mereka lagi.

"Woiiii...Korekku mana? jangan main ambil aja gak dikembalikan." ucap Udin kesal.

"He...He...He... Aku lupa Tuan, ini koreknya " ucap pemuda itu yang membawa korek Udin.

"Woooo...Dasar Paijo dua." dengus Udin kesal menerima Koreknya kembali dari pemberian pemuda tersebut. Udin punya teman namanya Paijo,dia sering pinjam korek ke teman - temannya termasuk Udin, tapi jarang mengembalikkan korek yang dia pinjam,padahal Paijo sendiri mengantongi koreknya sendiri.

Para pengjung Restoran sebagian ada yang tertarik dan sebagian lagi tidak. Mereka yang tertarik iku membelinya sama seperti kelompok sebelumnya.

Udin pun meladenin dengan senang.Setelah mereka semua mendapatkan apa yang di inginkan,mereka menikmati di meja masing - masing. Untung saja ada Fentilasi dan pintu itu terbuka,jika engga nanti kejadian waktu di Ruang makan akan terulang kembali.

Jam 1 Siang Udin sudah berada di kamarnya.

"Hem...Nampaknya aku harus buat korek neh,soalnya gasnya tinggal sedikit."ucap Udin sambil mengamati korek Gas yang dia pegang.

Udin pun mencoba membuat korek kayu dengan Elemen yang dia miliki.

5 jamUdin mencobanya namun selalu gagal. Ketika jam 19:00 Udin berhasil membuatnya.

"Yesss...Berhasil aku membuatnya" ucap Udin

Di alam benua,orang - orang menyalakan api pada umumnya menggunakan batu api,ada pula yang menggunakan kekuatan api.

"Hem..Sudah di tingkat mana ya cewek itu,lihat dulu ah.." ucap Udin memasuki dunia jiwanya,tak lupa ia memasang array di kamarnya.

Udin melihat Rany dari kejauhan. Rany sedang memperkuat Pondasi tubuhnya setelah naik tingkat.

"Wah.... sudah di ranah pendakar platinum tingkat 2. Baguslah" ucap Udin,kemudian Ia fuduk sambil membuat rokok biasa dan korek" mayan bisa buat beli jajan anakku nanti setelah aku pulang dari dunia ini" ucap Udin dalam hati.

Udin tak jauh dari posisi Rany berada,sekitar 1 Km. Udin membuat banyak rokok,korek, Pil,serta senjata seperti pedang.

40 Hari Udin berada di dunia jiwanya,lalu Udin melihat perkembangan Rany. "hem...sudah di ranah pendekar Nirwana tingkat 6" gumam Udin. setelah Melihat perkembangan Rany,Udin keluar dari dunia jiwanya.

Setelah Udin keluar dari dunia jiwanya,ia mendengar suara orang sedang panik.

"Hemm..apa yang sedang terjadi" Gumam Udin,lalu keluar tak lupa melepas array pelindungnya. Udin berjalan menuju depan kapal.Nampak para pengawal berdiri melihat sosok yang besar di balik kabut yang menyerang kapal ditumpangi Udin.

Awalnya mereka kaget tiba - tiba diserang oleh makhluk besar namun kapalnya tidak hancur,kemudian para pengawal mengecek karena penasaran,mengapa kapal ini tidak hancur diserang monster besar itu. Begitu Ia cek,ia terkejut..."A... A...Array tingkat tinggi" ucap orang itu lalu melaporkan ke kapten mereka,kemudian sang kapten juga terkejut"Siapa yang memasang array pelindung dikapalku,aku harus berterima kasih dan akan merekrutnya sebagai wakilku" ucap kapten dalam hati.

Udin melihat sosok hitam itu dengan mata dewanya "HEHHH!!! NAGA!!! ucap Udin kaget.

Salah satu ABK yang mendengar ucapan Udin terkejut.

"Apakah itu Seekor naga Tuan?" ucap ABK itu.

"Iya.. Itu Naga berwarna Putih bercorak emas dipinggiran Kulit naga" ucap Udin.

Naga itu menyerang kembali kapal itu dengan mengibaskan ekornya...

Wusshh....

Byurrr..

Bomm...

Array buatan Udin masih Utuh tidak ada keretakan.

"WOIII CACING KREMI...JANGAN KAU SERANG KAPAL INI!!" ucap Udin dengan nada tinggi menggunakan Energi Qi nya.

Sang naga yang memdengar suara Udin tak terima dikatakan cacing kremi,kemudian sang naga menghembuskan nafas apinya ke kapal tersebut..

Wusshhhh......

Bommmm....

Bommmm...

Duar......

"WOOO...Jaluk di kandani kok ngeyel,jaluk di pites kok" ucap Udin lalu melesat terbang ke arah naga

Seluruh orang yang ada disitu kaget melihat pemuda bertopeng itu terbang menuju sosok hitam dibalik kabut itu.

"Jangan - jangan dia yang memasang array dikapalku"ucap kapten dalam hati.

Udin sudah didepan kepala naga,yang jaraknya hanya 5 meter.

"Hei cacing kremi,mengapa kau tetap menyerang? kan sudah aku kasih tau jangan menyerang." ucap Udin.

Sang naga yang berumu 10.000 tahun tersebut sangat marah karena di sebut cacing kremi,ia merasa bahwa dirinya adalah Naga Agung,seharusnya para manusia itu hormat dan patuh.
Sang Naga kembali menyemburkan Apinya ke arah Udin.

Wuushh..... Api tersebut menutupi tubuh Udin.

Sang Naga yakin bahwa pemuda bertopeng itu telah menjadi abu. begitu apinya padam,nampak sosok pemuda bertopeng tidak apa - apa,bahkan pakaiannya masih Utuh.
Sang naga terkejut melihatnya,kemudian sang naga mengunakan cakarnya menyerang Udin.

crashh....

Wuiiing....

Tashhh....

Tashhh....

Tashhh... Udin terhempas ke laut seperti orang melempar batu ke air lalu melompat beberapa kali lalu tenggelam.

Byurr... Udin tercebur di laut.

"Asem...Basah bajuku "ucap Udin . Udin sengaja tidak menahan serangan sang naga.
Kemudian Udin berlari di atas air menuju ekor naga berada lalu memegang erat ekor naga lalu mengehempas tubuh naga di air berulang kali..

Boomm...

Bomm...

Boom...

Nampak gelombang besar seperti tsunami yang dihasilkan akibat tubuh naga terhempas di air.

Kapal yang di tumpangi Udin terseret menjauh akibat gelombang besar akibat hempasan tubuh naga itu tapi tidak memgalami kerusakan.

Boomm...

Bommm..

Sang naga mencoba melepaskan ekornya dari genggaman pemuda bertopeng itu,namun tidak bisa lepas

Boomm...

Bomm...

Lalu Udin melesat ke arah kepala Naga lalu memukulnya memakai kekuatan fisiknya..

Boomm...

Naga itu meraung - raung kesakitan dan tenggelam kedalam lautan. Tak lama kemudian,Naga itu muncul dengan kepala Benjol akibat pukulan Udin.

"Masih Mau lagi kah" ucap Udin sambil mengelus kepalan tangannya.

Sang Naga ketakutan lalu mengeleng - gelengkan kepalanya.

"Pinter,kenapa kamu menyerang kapal nelayan? ucap Udin.

Sang naga pun berbicara selama 1 jam namun Udin tidak mengerti bahasa naga.

"Kamu ngomong apa kumur - kumur seh,masa wassh...wosshhh..weshhh..wosshh...Aku mana paham. Jangkreeekkkk" ucap Udin kesal karena tak paham bahasa Naga.

Sang Naga terkejut,Ia pikir pemuda bertopeng ini paham bahasa naga. Lalu sang naga mendekat ke arah Udin sambil menundukkan kepalanya,jarak antar Udin dan naga hanya 1 meter.

Udin bingung dengan tingkah naga tersebut,tiba - tiba muncul suara seorang gadis dikepalanya.

"Teteskan darahmu di kepala naga itu Bego' " ucap Suara tersebut.

Bibir Udin berkedut - kedut ketika dirinya dikatakan Bego' pada sosok gadis tersebut. Mau jitak kepalanya,tapi Ia gak tahu apa wujudnya sosok itu,jika saja sosok yang berbicara dengan Udin itu ada dihadapannya tentu Udin langsung menjitak kepalanya.
Lalu Udin melakukan apa yang disuruh gadis itu.

Tes... Suara tetesan darah Udin mengenai kepala naga,kemudian darah itu meresap,tak lama kemudian Naga itu mengeluarkan cahaya yang begitu menyilaukan..

"Woiii...silau tahu...asemm..." ucap Udin kesal akibat cahaya yang muncul pada sosok naga tersebut.

Setelah cahaya itu redup,nampak Sosok pria tampan dan Gagah.

Kemudian pemuda itu mendekat ke arah Udin lalu bersujud.

"Terima kasih Tuan,telah memberi sebagian darah tuan pada hamba,hamba siap melayani tuan dan melindungi tuan.

"HEH!!!!! Udin terkejut pada sosok yang bersujud itu,lalu ia tolah toleh mencari sosok naga besar yang panjang 1Km namun tak menemukannya.

"Kemana itu naga pergi?" ucap Udin dalam hati.

"Kamu ada lihat cacing kremi itu gak bro?" ucap Udin pada pemuda yang masih bersujud itu.

Pemuda mendengar perkataan Udin bibirnya berkedut - kedut ,ia ingin menghajar pemuda bertopeng tersebut namun di urungkan niatnya karena dia sudah dikontrak darah oleh pemuda bertopeng itu,otomatis pemuda bertopeng itu adalah Tuannya yang harus ia lindungi. Ia kini berada di Ranah Dewa yaitu Raja dewa kuning tingkat 9 setelah menerima darah dari Udin.

"Itu adalah hamba Tuan yang telah tuan beri kontrak darah pada hamba" ucap pemuda itu masih bersujud.

"HEHH !!!...Udin terkejut.

"Masa seh? " ucap Udin belom percaya.

"Benar Tuan,hamba tidak berani berbohong." ucap pemuda itu.

"Ooo.. begitu, Lah terus namamu siapa? ucap Udin setengah mempercayai ucapan pemuda itu.

"Hamba belom memiliki nama Tuan,"ucap pemuda itu.

"HEHH!!! masa dah gede dan sudah tumbuh bulu keriting gak ada namanya?" ucap Udin kaget,soalnya Udin baru pertama kali menemukan seseorang yang gak ada namanya.

.

"Benar tuan,hamba belom mempunyai nama,jika Tuan memberi nama untuk hamba,hamba akan menerimanya dengan senang hati." ucap pemuda itu.

"Baiklah kalau itu maumu, namamu...Hem...(Udin berpikir sambil memegang dagunya).. A..Ha...Paijo. Namau PAIJO bagaimana? apakah kamu mau? " ucap Udin .

Pemuda itu merasa aneh dengan nama pemberiannya,ia mau protes tapi tidak jadi.

"Terima kasih Tuan, Paijo akan melayani dan melindungi Tuan kemana pun tuan pergi. " ucap Paijo.

Naga itu tak menerima petir kesengsaraan dari langit,karena Naga adalah makluk surgawi.

"Jangan panggil aku tuan,panggil saja BOS UDIN... Paham?" ucap Udin yang tak mau dipanggil Tuan oleh Paijo.

"Baik Tu... Bos Udin" ucap Paijo.

"Ya udah kalau begitu,ayo kita susul kapal itu" ucap Udin.

" Baik Bos Udin" ucap Paijo.

Mereka pun melesat ke arah kapal yang ia tumpangi tadi..Setelah mereka dekat dengan kapal lalu Udin membuka array nya untuk paijo masuk,lalu mereka pun masuk kedalam kapal langsung menuju kamar tempat dimana Udin tidur tanpa diketahui oleh ABK kapal.

.

.

.

.

¤¤¤¤¤¤
 
Terima kasih atas sambutannya..padahal ceritaku jelek loh..dan aku bukan penulis yang handal seperti para suhu dimari. Aku hanya penulis receh...
meski bukan penulis handal tp jenengan bikin cerita yg apik, lucu, imoet...😂😂😂😂 dan cerita ini mengingat kan cerita lama yg telah lama menghilang dr peredaran
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd