BERTEMU NAGA
Perahu dengan panjang 100 meter lebar 7 meter Membelah lautan,nampak para ABK menurunkan layar ke empat,supaya kecepatan kapal bertambah.
"IKAT YANG KUAT...."teriak sang Kapten kapal memerintahkan anak buahnya.
Beruntung ombak lautan masih bersahabat,jadi tidak ada kendala.
Di dalam salah satu kamar kapal terdapat sepasang kekasih,mereka menikmati makan siangnya yang diberikan oleh pelayan kapal.
"Lumayan enak" ucap Udin yang menyantap makanan tersebut. Ia melihat Rany makan dengan lahap.
"Pelan - pelan makannnya,gak ada yang mau ambil makananmu" ucap Udin.
"Humbisnya @$#@$ #@$@#:" ucap Rany yang tak jelas ucapannya karena dimulutnya penuh makanan.
"Aisshh...ne anak mulut penuh gitu sambil ngomong,mana tahu aku dia ngomong apaan" ucap Udin membatin.
Udin makan dengan santainya,sedangkan Rany sudah selesai makan.
"Aaaa....Buka mulutnya " ucap Udin menyuapi Rany dari makanannya.
"Aku sudah kenyang Beb"ucap Rany menolak suapan Udin.
"Tadi itu makanan untuk dirimu,sedangkan yang ini makanan untuk bayi yang ada didalam perutmu..buka mulutnya...Aaaa" ucap Udin.
Mau tak mau Rany membuka mulutnya.
"Nah gitu dong,pinterr" ucap Udin.
Rany hanya mendengus kesal aja,kedua tangannya dilipat di dada sambil mengunyah makanan yang di suapin Udin.
Udin melihat ekspresi Rany hanya senyum - senyum saja.
30 menit selesai Udin menyuapi makanan Udin diberikan pada Rany. Lalu Udin melepaskan topengnya.
EHHH!!!!!! Rany terkejut dan mengeluarkan darah dari hidungnya ketika melihat wajah Udin pertama kali dibalik topeng.
"Sungguh tampan calon suamiku,aku tak menyangka. Aku pikir muka dibalik topeng itu ada yang cacat,gak tahunya sangat sempurna.pantesan dia menggunakan topeng" ucap Rany dalam hati
Udin tak menyadari jika dirinya ditatap oleh Rany dengan hidungnya mengeluarkan darah,sebab Udin lagi memunguti makanan yang terjatuh dipakaiannya dengan wajah menunduk. Begitu Udin selesai memunguti makanan yang jatuh dipakaiannya.
" Beb..mengapa hidungmu berdarah? " ucap Udin dengan muka tanpa dosa.
EHH!!! Rany tersadar lalu mengelap darah yang mengalir dari hidungnya.
"Apakah benar kau ini Udin calon suamiku??" ucap Rany yang belom mempercayai pemuda yang sangat tampan di depannya itu.
"Ne bocah kesambet apaan seh? jangan - jangan dirasuki anak buah Nyi Loro Kidul " ucap Udin lalu berdiri dan menagambil segelas air putih lalu menaruh airnya ke dalam mulut.
"Pu jopa japu koko belo' dem...dem..ndang minggato setan ,demit,hantu, Jin yang merasuki tubuh calon istriku" ucap Udin dalam hati membaca mantra pengusir setan lalu menyemburkan air dalam mulut ke muka Rany.
puufftttt... Air membasahi muka Rany.
Rany kaget karena di sembur Udin dari mulutnya lalu berdiri.
"MENGAPA KAU MEMYEMPROTKAN AIR DIMUKAKU HAHHH???ucap Rany marah tak terima perlakuan Udin.
"Biar setannya pergi dari dalam tubuhmu" ucap Udin dengan entengnya.
"Setan???" ucap Rany bingung.
"Iya setan,masa sama calon suaminya aja sudah lupa,padahal kan kita selalu bersama kecuali mandi aja kita gak bersama,ayang Rany gak mau seh..coba mau.kan enaakk.." ucap Udin.
"Isshhh...Aku itu hanya memastikan saja,apakah benar pemuda yang berwajah sangat tampan dan sempurna ini adalah syaifuddin calon suamiku apa bukan" ucap Rany.
"Ya jelas aku ini calon suamimu lah,apa ayang Rany mau melakukannya lagi seperti kita melakukannya di bawah pohon kelapa?" ucap Udin menggoda.
Wajah Rany menjadi memerah lalu menganggukan kepalanya.
"Asemmmm...Ne anak kelewatan polos apa blo'on seh" ucap Udin membatin.
"Sudahlah ... lupakan yang kukatakan barusan,sekarang apakah ayang Rany mau menjadi lebih kuat apa enggak" ucap Udin Mengalihkan pembicaraanya.
"Aku mau Beb" ucap Rany.
"Mau apa? mau lebih kuat atau mau maen kuda - kudaan? " ucap Udin.
"Hem....Dua - duanya Beb" ucap Rany polos.
"Ya dewa...tolonglah Baim,semoga Baim kuat menahan godaan ini...aminn"ucap Udin dalam hati.
"Ini cincin ruang didalamnya ada Pil ,dan masuklah ke dalam dunia jiwaku" ucap Udin memberikan cincin ruang itu dan memasukkan Rany ke dalam dunia jiwanya.
"Selesai sudah cobaan dedekku barusan,hampir aja dedekku ini meloncat masuk kedalam sarang Rany.." gumam Udin.
Udin pun keluar dari kamarnya.Lalu keliling untuk melihat lautan.
"Hem...Aku pasang array sajalah kapal ini biar gak ada monster yang menyerang" ucap Udin dalam hati. Kemudian Udin pun memasang array untuk melindungi kapal yang ia tumpangi.
setelah memasang array,Udin pergi menuju restoran,lalu Udin memesan cemilan saja dan duduk di pojokkan.
"Semoga saja tidak ada monster yang menyerang,sebab 2 hari yang lalu aku dengar dari nelayan sempat melihat sosok bayangan besar muncul di permukaan air laut didalam kabut" ucap salah satu pengunjung restoran yang berkumpul bersama teman - temannya.
"Mungkin nelayan itu lagi mabuk tuh,mana ada monster besar muncul " ucap temannya menimpali.
"masuk akal juga" ucap temannya.
Udin hanya mendengarkan obrolan mereka sambil merokok.
Salah satu pengunjung mendekati Udin,..
"Maaf..bolehkah aku bergabung denganmu" ucap seorang pemuda sekitar umur 23 tahun.
"Ya silahkan" ucap Udin ramah..
"Terima kasih" ucap pemuda itu.
Udin meminum kopinya lalu menghisap rokoknya lagi.
Pemuda itu memperhatikan tingkah pemuda bertopeng yang ada di hadapannya.
"Minuman apa yang dia minum itu? lalu benda apa yang di hisapnya,sepertinya aku pernah melihatnya tapi tak tahu namanya" ucap pemuda itu membatin.
"Perkenalkan namaku Shu Phar Mang biasa dipanggil Phar Mang atau Phar. Maaf kalau boleh tau minuman apakah yang kau minum itu,karena aku baru pertama kali melihatnya" ucap Phar Mang.
"Namaku Udin, ini adalah kopi. apakah kau mau mencobanya?" ucap Udin.
"Iya aku mau jika boleh" ucap Phar Mang.
Lalu Udin menuangkan kopi yang ada di teko ke dalam cangkir kemudian menyerahkan kepada Phar Mang.
Phar Mang pun menyambut gelas pemberian Udin lalu meminum Kopi itu perlahan,karena kopinya masih panas.
"Wuaaahhhh... Rasanya maknyusss. Darimana kau dapatkan kopi ini anak muda ?" ucap Phar Mang,dia merasakan Jiwanya tenang seperti berada di alam bebas,tanpa ada banyak pikiran baik masalah hutang maupun masalah Istrinya yang super cerewet.
"Itu aku dapatkan didekat kota Chie Rei Bhon bro" ucap udin.
"Bro?? Apa itu anak muda" ucap Phar Mang.
"Bro itu panggilan seseorang kepada kawannya" ucap Udin santai.
"Ooo...begitu ya. Hem..benda apa yang kau pegang itu bro" ucap Phar Mang mengikuti gaya bicaranya Udin.
"Ini Rokok bro..mau kah?" ucap Udin.
"Iya bro aku mau,aku penasaran dengan benda itu,nampaknya terasa nikmat ketika kau menghisap dan mengeluarkan asap itu." ucap Phar Mang.
Udin pun mengeluarkan korek dan Rokok yang biasa saja tanpa adanya efek soal rasa tetap sama,lebih enak daripada rokok bermerek 3 Nomor di Bumi.
"Hisapnya pelan - pelan dan mengeluarkan asapnya juga pelan - pelan ya bro" ucap Udi sambil menyerahkan rokoknya.
Phar Mang mengambilnya dan meletakkan di sela - sela mulutnya kemudian Udin menyalakan Koreknya.
Huufffftttt.....asap keluar dari hidung dan mulut Phar Mang.
"Wow.... Enak sekali rasanya bro. Apakah kau memilikinya lagi? kalau ada aku akan membelinya" ucap Phar Mang yang mulai menyukai Rokok buatan Udin.
"Masih ada tapi harganya 1.000 keping koin emas,itu harga teman. Kalau bukan teman harganya 5.000 keping koin emas" ucap Udin. Ia sengaja memberi harga rokok buatannya itu tidak gratis pada orang yang baru dikenalnya.Jika sudah kenal akrab tidak akan memberi harga,gratis malahan seperti orang - orang sekte elang emas.
Phar Mang pun mengeluarkan uangnya lalu menyerahkan pada Udin.
"Ini bro aku beli rokokmu serta minumanmu" ucap Phar Mang menyerahkan 20.000 keping Koin Emas.
Udin Pun menyerahkan 10.000 batang Rokok dan 4 Kg kopi bubuk dan 6 kg gula yang Udin buat di dunia jiwanya. Udin menanam Tebu dan Kopi,lalu mengolahnya dengan kekuatan yang Udin miliki tanpa proses mesin.
Phar Mang yang melihat semuanya itu terkejut lalu memasukkan kedalam cincin ruangnya.
"Terima kasih bro..kamu adalah temanku yang terbaik" ucap Phar Mang.
"Iya sama - sama. Itu kalau mau buat minuman kopi caranya ambil gelas yang ukurannya segini lalu 1 sendok kopi lalu tambahkan 1 1/2 sendok gula lalu tuangkan air yang sudah mendidih lalu aduk. " ucap Udin menjelaskan cara pembuatan minuman kopi.
"Ooo...begitu ya. terima kasih atas infonya bro" ucap Phar Mang.
Kelompok yang tadi membahas tentang makhluk monster melihat Udin dan Phar Mang menjadi penasaran atas tingkah mereka berdua.
"Nampaknya seru tuh,kita ikut gabung dengan mereka kah?" ucap orang itu pada teman - temannya.
"Iya kayaknya seru,aku baru pertama lihat aja juga kepengen ikut mencoba. Ayo kita kesana." ucap temannya menimpali.
Mereka berempat pun menghampiri meja tempat Udin dan Phar Mang menikmati kopi dan Rokoknya.
"Permisi,apakah kami boleh mencoba yang kalian nikmatin itu?" ucap salah satu kelompok itu.
Udin pun menoleh" Boleh, 1 batang rokok 50 keping koin emas dan untuk kopi 200 keping koin emas pergelasnya" ucap Udin sambil menikmati rokoknya.
Mereka pun mengeluarkan uangnya masing masing.
" Ini saya beli 2 batang dan 1 gelas kopi " ucap pemuda salah satu kelompok itu.
"saya juga sama" ucap yang lainnya.
Mereka berempat memesan 2 batang rokok dan 1 gelas kopi per orang.
Udin pun menyerahkan pesenanan kelompok tersebut."Cara pakainya bakar ujungnya lalu hisap pelan - pelan dan keluarkan pelan - pelan,dan Ini koreknya,cara pakainya cukup tekan yang ini sambil ditahan lalu arahkan apinya ke ujung rokok.Korek ini milikku tidak aku jual,setelah kalian pakai segera kembalikan" ucap Udin.
Mereka berempat pun mencobanya secara bergantian.
huuufttt....
Huufftt...
Uhuk..Uhukk...
Salah satu temannya terbatuk - batuk karena buru - buru kemudian mencobanya lagi...
Huuuffttt...
"Waaahhh... Enaaaakkkk" ucap mereka hampir berbarengan.
kemudian merek Mencoba minum kopinya secara bersama - sama.
"MANTAPPPPPPP" ucap mereka berbarengan begitu merasakan kopi yang pertama kali ia meminum minuman tersebut.
"Apakah masih ada banyak Tuan." ucap pemuda salah satu kelompok tersebut.
"Iya masih ada,apakah kalian mau membeli lagi?" ucap Udin.
"IYA" ucap mereka serempak,lalu mereka mengeluarkan uangnya,jumlahnya ada yang sama ada juga yang beda. Ada yang membeli 9.000 keping koin emas dan ada 25.000 keping koin emas.
Udin mengeluarkan jumlah yang berbeda juga tergantung uang yang mereka keluarkan dan menjelaskan cara pembuatan kopi,setelah mereka mendapatkannya mereka kembali ke meja mereka lagi.
"Woiiii...Korekku mana? jangan main ambil aja gak dikembalikan." ucap Udin kesal.
"He...He...He... Aku lupa Tuan, ini koreknya " ucap pemuda itu yang membawa korek Udin.
"Woooo...Dasar Paijo dua." dengus Udin kesal menerima Koreknya kembali dari pemberian pemuda tersebut. Udin punya teman namanya Paijo,dia sering pinjam korek ke teman - temannya termasuk Udin, tapi jarang mengembalikkan korek yang dia pinjam,padahal Paijo sendiri mengantongi koreknya sendiri.
Para pengjung Restoran sebagian ada yang tertarik dan sebagian lagi tidak. Mereka yang tertarik iku membelinya sama seperti kelompok sebelumnya.
Udin pun meladenin dengan senang.Setelah mereka semua mendapatkan apa yang di inginkan,mereka menikmati di meja masing - masing. Untung saja ada Fentilasi dan pintu itu terbuka,jika engga nanti kejadian waktu di Ruang makan akan terulang kembali.
Jam 1 Siang Udin sudah berada di kamarnya.
"Hem...Nampaknya aku harus buat korek neh,soalnya gasnya tinggal sedikit."ucap Udin sambil mengamati korek Gas yang dia pegang.
Udin pun mencoba membuat korek kayu dengan Elemen yang dia miliki.
5 jamUdin mencobanya namun selalu gagal. Ketika jam 19:00 Udin berhasil membuatnya.
"Yesss...Berhasil aku membuatnya" ucap Udin
Di alam benua,orang - orang menyalakan api pada umumnya menggunakan batu api,ada pula yang menggunakan kekuatan api.
"Hem..Sudah di tingkat mana ya cewek itu,lihat dulu ah.." ucap Udin memasuki dunia jiwanya,tak lupa ia memasang array di kamarnya.
Udin melihat Rany dari kejauhan. Rany sedang memperkuat Pondasi tubuhnya setelah naik tingkat.
"Wah.... sudah di ranah pendakar platinum tingkat 2. Baguslah" ucap Udin,kemudian Ia fuduk sambil membuat rokok biasa dan korek" mayan bisa buat beli jajan anakku nanti setelah aku pulang dari dunia ini" ucap Udin dalam hati.
Udin tak jauh dari posisi Rany berada,sekitar 1 Km. Udin membuat banyak rokok,korek, Pil,serta senjata seperti pedang.
40 Hari Udin berada di dunia jiwanya,lalu Udin melihat perkembangan Rany. "hem...sudah di ranah pendekar Nirwana tingkat 6" gumam Udin. setelah Melihat perkembangan Rany,Udin keluar dari dunia jiwanya.
Setelah Udin keluar dari dunia jiwanya,ia mendengar suara orang sedang panik.
"Hemm..apa yang sedang terjadi" Gumam Udin,lalu keluar tak lupa melepas array pelindungnya. Udin berjalan menuju depan kapal.Nampak para pengawal berdiri melihat sosok yang besar di balik kabut yang menyerang kapal ditumpangi Udin.
Awalnya mereka kaget tiba - tiba diserang oleh makhluk besar namun kapalnya tidak hancur,kemudian para pengawal mengecek karena penasaran,mengapa kapal ini tidak hancur diserang monster besar itu. Begitu Ia cek,ia terkejut..."A... A...Array tingkat tinggi" ucap orang itu lalu melaporkan ke kapten mereka,kemudian sang kapten juga terkejut"Siapa yang memasang array pelindung dikapalku,aku harus berterima kasih dan akan merekrutnya sebagai wakilku" ucap kapten dalam hati.
Udin melihat sosok hitam itu dengan mata dewanya "HEHHH!!! NAGA!!! ucap Udin kaget.
Salah satu ABK yang mendengar ucapan Udin terkejut.
"Apakah itu Seekor naga Tuan?" ucap ABK itu.
"Iya.. Itu Naga berwarna Putih bercorak emas dipinggiran Kulit naga" ucap Udin.
Naga itu menyerang kembali kapal itu dengan mengibaskan ekornya...
Wusshh....
Byurrr..
Bomm...
Array buatan Udin masih Utuh tidak ada keretakan.
"WOIII CACING KREMI...JANGAN KAU SERANG KAPAL INI!!" ucap Udin dengan nada tinggi menggunakan Energi Qi nya.
Sang naga yang memdengar suara Udin tak terima dikatakan cacing kremi,kemudian sang naga menghembuskan nafas apinya ke kapal tersebut..
Wusshhhh......
Bommmm....
Bommmm...
Duar......
"WOOO...Jaluk di kandani kok ngeyel,jaluk di pites kok" ucap Udin lalu melesat terbang ke arah naga
Seluruh orang yang ada disitu kaget melihat pemuda bertopeng itu terbang menuju sosok hitam dibalik kabut itu.
"Jangan - jangan dia yang memasang array dikapalku"ucap kapten dalam hati.
Udin sudah didepan kepala naga,yang jaraknya hanya 5 meter.
"Hei cacing kremi,mengapa kau tetap menyerang? kan sudah aku kasih tau jangan menyerang." ucap Udin.
Sang naga yang berumu 10.000 tahun tersebut sangat marah karena di sebut cacing kremi,ia merasa bahwa dirinya adalah Naga Agung,seharusnya para manusia itu hormat dan patuh.
Sang Naga kembali menyemburkan Apinya ke arah Udin.
Wuushh..... Api tersebut menutupi tubuh Udin.
Sang Naga yakin bahwa pemuda bertopeng itu telah menjadi abu. begitu apinya padam,nampak sosok pemuda bertopeng tidak apa - apa,bahkan pakaiannya masih Utuh.
Sang naga terkejut melihatnya,kemudian sang naga mengunakan cakarnya menyerang Udin.
crashh....
Wuiiing....
Tashhh....
Tashhh....
Tashhh... Udin terhempas ke laut seperti orang melempar batu ke air lalu melompat beberapa kali lalu tenggelam.
Byurr... Udin tercebur di laut.
"Asem...Basah bajuku "ucap Udin . Udin sengaja tidak menahan serangan sang naga.
Kemudian Udin berlari di atas air menuju ekor naga berada lalu memegang erat ekor naga lalu mengehempas tubuh naga di air berulang kali..
Boomm...
Bomm...
Boom...
Nampak gelombang besar seperti tsunami yang dihasilkan akibat tubuh naga terhempas di air.
Kapal yang di tumpangi Udin terseret menjauh akibat gelombang besar akibat hempasan tubuh naga itu tapi tidak memgalami kerusakan.
Boomm...
Bommm..
Sang naga mencoba melepaskan ekornya dari genggaman pemuda bertopeng itu,namun tidak bisa lepas
Boomm...
Bomm...
Lalu Udin melesat ke arah kepala Naga lalu memukulnya memakai kekuatan fisiknya..
Boomm...
Naga itu meraung - raung kesakitan dan tenggelam kedalam lautan. Tak lama kemudian,Naga itu muncul dengan kepala Benjol akibat pukulan Udin.
"Masih Mau lagi kah" ucap Udin sambil mengelus kepalan tangannya.
Sang Naga ketakutan lalu mengeleng - gelengkan kepalanya.
"Pinter,kenapa kamu menyerang kapal nelayan? ucap Udin.
Sang naga pun berbicara selama 1 jam namun Udin tidak mengerti bahasa naga.
"Kamu ngomong apa kumur - kumur seh,masa wassh...wosshhh..weshhh..wosshh...Aku mana paham. Jangkreeekkkk" ucap Udin kesal karena tak paham bahasa Naga.
Sang Naga terkejut,Ia pikir pemuda bertopeng ini paham bahasa naga. Lalu sang naga mendekat ke arah Udin sambil menundukkan kepalanya,jarak antar Udin dan naga hanya 1 meter.
Udin bingung dengan tingkah naga tersebut,tiba - tiba muncul suara seorang gadis dikepalanya.
"Teteskan darahmu di kepala naga itu Bego' " ucap Suara tersebut.
Bibir Udin berkedut - kedut ketika dirinya dikatakan Bego' pada sosok gadis tersebut. Mau jitak kepalanya,tapi Ia gak tahu apa wujudnya sosok itu,jika saja sosok yang berbicara dengan Udin itu ada dihadapannya tentu Udin langsung menjitak kepalanya.
Lalu Udin melakukan apa yang disuruh gadis itu.
Tes... Suara tetesan darah Udin mengenai kepala naga,kemudian darah itu meresap,tak lama kemudian Naga itu mengeluarkan cahaya yang begitu menyilaukan..
"Woiii...silau tahu...asemm..." ucap Udin kesal akibat cahaya yang muncul pada sosok naga tersebut.
Setelah cahaya itu redup,nampak Sosok pria tampan dan Gagah.
Kemudian pemuda itu mendekat ke arah Udin lalu bersujud.
"Terima kasih Tuan,telah memberi sebagian darah tuan pada hamba,hamba siap melayani tuan dan melindungi tuan.
"HEH!!!!! Udin terkejut pada sosok yang bersujud itu,lalu ia tolah toleh mencari sosok naga besar yang panjang 1Km namun tak menemukannya.
"Kemana itu naga pergi?" ucap Udin dalam hati.
"Kamu ada lihat cacing kremi itu gak bro?" ucap Udin pada pemuda yang masih bersujud itu.
Pemuda mendengar perkataan Udin bibirnya berkedut - kedut ,ia ingin menghajar pemuda bertopeng tersebut namun di urungkan niatnya karena dia sudah dikontrak darah oleh pemuda bertopeng itu,otomatis pemuda bertopeng itu adalah Tuannya yang harus ia lindungi. Ia kini berada di Ranah Dewa yaitu Raja dewa kuning tingkat 9 setelah menerima darah dari Udin.
"Itu adalah hamba Tuan yang telah tuan beri kontrak darah pada hamba" ucap pemuda itu masih bersujud.
"HEHH !!!...Udin terkejut.
"Masa seh? " ucap Udin belom percaya.
"Benar Tuan,hamba tidak berani berbohong." ucap pemuda itu.
"Ooo.. begitu, Lah terus namamu siapa? ucap Udin setengah mempercayai ucapan pemuda itu.
"Hamba belom memiliki nama Tuan,"ucap pemuda itu.
"HEHH!!! masa dah gede dan sudah tumbuh bulu keriting gak ada namanya?" ucap Udin kaget,soalnya Udin baru pertama kali menemukan seseorang yang gak ada namanya.
.
"Benar tuan,hamba belom mempunyai nama,jika Tuan memberi nama untuk hamba,hamba akan menerimanya dengan senang hati." ucap pemuda itu.
"Baiklah kalau itu maumu, namamu...Hem...(Udin berpikir sambil memegang dagunya).. A..Ha...Paijo. Namau PAIJO bagaimana? apakah kamu mau? " ucap Udin .
Pemuda itu merasa aneh dengan nama pemberiannya,ia mau protes tapi tidak jadi.
"Terima kasih Tuan, Paijo akan melayani dan melindungi Tuan kemana pun tuan pergi. " ucap Paijo.
Naga itu tak menerima petir kesengsaraan dari langit,karena Naga adalah makluk surgawi.
"Jangan panggil aku tuan,panggil saja BOS UDIN... Paham?" ucap Udin yang tak mau dipanggil Tuan oleh Paijo.
"Baik Tu... Bos Udin" ucap Paijo.
"Ya udah kalau begitu,ayo kita susul kapal itu" ucap Udin.
" Baik Bos Udin" ucap Paijo.
Mereka pun melesat ke arah kapal yang ia tumpangi tadi..Setelah mereka dekat dengan kapal lalu Udin membuka array nya untuk paijo masuk,lalu mereka pun masuk kedalam kapal langsung menuju kamar tempat dimana Udin tidur tanpa diketahui oleh ABK kapal.
.
.
.
.
¤¤¤¤¤¤