Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

.8. DESA MELATI


Siang hari di sebuah pinggiran hutan monster,seorang pemuda meloncat dari pohon satu ke pohon yang lainnya,ia sedang mencari rumah penduduk.Pemuda itu tak lain adalah Udin. Udin berhenti sejenak di atas pohon yang tingginya 30 meter.

"Untung saja cewek itu gak tahu kalau aku kabor,"gumam Udin. Karena sang gadis menangis sambil membenamkan mukanya di kedua kakinya . Udin kabur bukan berarti tidak mau bertanggung jawab tapi takut pada istrinya .

.........​




Didalam hutan monster lapisan ke dua.

Seorang gadis tengah menangis dalam posisi jongkok,kepalanya dibenamkan dikedua kakinya...

Hiks....Hiks...Hiks.....

Huuu...Huuuu

Tangisan sang gadis yang tak sengaja dilecehkan oleh Udin namun ia tak menyadari bahwa Udin telah kabor dari tadi.

Setelah 10 menit bepergian Udin barulah ia menyadarinya,karena tak ada suara pemuda yang telah melecehkan dirinya.

"Siall.....dia kabor. Awas saja jika ketemu akan aku cincang tubuhnya..."ucap sang gadis penuh amarah..

Ia bisa saja menyuruh ayahnya untuk menangkap pria tersebut,namun ia urungkan niatnya di karenakan ia kabur dari rumah. Sang gadis tersebut hendak dijodohkan oleh sang Raja yang tak lain ayahnya dengan seorang pangeran. Pangeran tersebut telah mempunyai 2 istri dan banyak selir, sang gadis tak sengaja mendengar percakapan antara sang ayahandanya dengan ibundanya. Tak mau di jadikan dijadikan Istri ke 3 maupun selirnya. Maka dari itu sang gadis kabur dari rumah.

...​


Kembali Udin saat ini

Tak lama kemudian Udin melihat sepasang suami istri seorang berumur 50an tahun sedang membawa kayu bakar yang dipanggul diatas kepala. Udin pun segera menghampirinya.

"Permisi Bapak,Ibu... "Ucap Udin dengan sopan.

"ya....ada apa wahai anak muda?" tanya bapak tersebut sambil mengamati pakaian yang Udin pakai.Karena pakaian Udin yang ia pakai nampak asing.

"Nganu....dimana desa terdekat disini?"ucap Udin.

"Arah sana Tuan,kira - kira dua jam akan sampai jika berjalan kaki."jawab Bapak itu sambil menunjuk arah. Bapak tersebut bersikap sopan karena takut menyinggung orang yang salah.

"hem...maaf Tuan,apakah tuan pendatang baru?" ucap bapak itu bertanya.

"Ooooo...disana ya pak, Iya aku pendatang baru,
Oh iya, ini bapak sama ibu mau kemana?" ucap Udin.

"Kami mau pulang Tuan,ke desa Melati yang Tuan tanya tadi."ucap Bapak tersebut.

Udin yang melihat orang tua tersebut merasa kasian,di usia 50an masih bekerja keras menanggung hidup.

"Sini pak saya bantu bawa kayunya,kita perginya sama - sama,soalnya aku takut nyasar lagi".ucap udin

"Tidak usah Tuan,saya masih sanggup membawanya"ucap bapakitu menolak secara halus.

"Gak papa pak,hitung - hitung aku balas budi karena bapak telah menunjukkan arah Desa"ucap Udin.

Mendengar ucapan Udin tersebut,mau tak mau memberikan kayu yang ia bawa tadi ke Udin.

Udin menerimanya kemudian dipanggul diatas kepala,sebenarnya Udin bisa saja membawa kayu tersebut tanpa di panggul,cukup menjentikkan jarinya kemudian kayu itu pun melayang dan mengikuti kemauan Udin.Namun Udin tak mau melakukannya , Udin tidak mau membuat ke dua orang tua tadi ketakutan.

Mereka bertiga lalu melanjutkan perjalanan ke arah Desa Melati.

Walaupun Udin sudah menjadi Kuat,Namun itu tak membuat dirinya sombong dan angkuh. Dirinya tetaplah seperti dia yang dulu,suka menolong.

Udin saat ini menekan kekuatannya berada di Ranah pendekar Perunggu Tingkat 6.

Diperjalanan,mereka di cegat sekelompok bandit.
"Pak, sepertinya kita akan kedatangan tamu" ucap Udin yang merasakan sekelompok orang berada 1Km dari tempat Udin,Orang tua yang yang bersama Udin itu pun mersa keheranan namun ia memeoercayainya.

Tak lama kemudian muncullah para bandit yang menghadang rombongan Udin,bandit tersebut berjumlah 10 orang yang rata - rata berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9 dan pemimpin mereka berada di ranah pendekar perak tingkat 4.

"Serahkan harta kalian jika mau melewatin jalan ini,jika tidak nyawamu akan melayang.." ucap salah satu bandit tersebut .

"Asem,premannya bawa senjata tajam,apa enggak takut di tangkap polisi apaaa..malakin orang kaya gitu"gumam Udin..

"Woiii... Bocah...apa kau tuli?? serahkan hartamu jika kamu mau lewat jalan ini"ucap bandit yang lain dengan nada tinggi.

"Bocah??? "gumam Udin menoleh kiri kanan ke belakang tidak ada bocah.

"Aku Udin,dan aku bukan Bocah "ucap Udin yang tak rerima perkataan bandit itu. Karena Udin merasa umurnya sama dengan bandit yang bertanya pada dirinya.

"kalau tak mau dibilang bocah,cepat serahkan hartamu. Baru kamu boleh lewat" ucap bandit itu lagi.

"kalau aku tak mau kenapa?" ucap Udin santai.

"kamu cari mati bocah rupanya?? ucap bandit itu .

"kamu serang dia"ucap bandit itu menyuruh temannya untuk maju menyerang Udin.

temannya bandit itu maju menyerang tanpa menjawab perintah temannya itu,sementara ketua bandit hanya diam dan mengawasi saja.

Udin yang melihat bandit itu maju ke arahnya untuk menyerang hanya menghindar saja,

Melihat temannya yang dari tadi menyerang Udin tak dapat menyentuh Udin pun geram dan maju membantu temannya itu. Sisa kawanan bandit itu hanya diam dan menonton saja,sedangkan ketua bandit yang melihat Udin selalu menghindar dari serangan ke dua anak buahnya menjadi terheran - heran. Bagaimana gak heran,melihat kekuatan Udin hanya berada di ranah pendekar perunggu tingkat 6 bisa menghindari serangan 2 orang anak buahnya yang berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9. Seharusnya Udin sudah mati atau terluka parah,tapi kenyataanya Udin masih segar bugar dan tak tersentuh sedikitpun.

"Apa cuman segini saja kemampuan kalian?" ucap Udin sambil menguap dan menghindari serangan bandit tersebut.

Ketua bandit yang memdengar perkataan Udin langsung memerintahkan sisa anak buahnya untuk mengeroyok Udin.

" Kalian serang dia jangan diam saja." ucap Ketua bandit membentak anak buah yang tersisa.

Para bandit itu pun melesat maju memyerang Udin.

Namun hasilnya tetap saja,Udin selalu menghindar dari serangan para bandit itu. Tak lama kemudian Ketua bandit itu maju menyerang.

Hiyaatttt......

Udin melihat Ketua bandit ikut menyerang hanya menghindar saja.

"Bocah k*****t.... Kamu bisanya hanya menghindar saja " ucap Ketua bandit dengan nada geram. Karena serangannya tak dapat menyentuh Udin.

"Rasakan ini...Jurus Pedang Pembelah Langit. Hiyaatttttt...

Ketua bandit itu mengeluarkan Jurus terkuatnya untuk mengalahkan Udin.

Udin yang melihat serangan dari ketua bandit itu diam saja dan menerima serangan tersebut.

Booooommmm........

Debu berterbangan menutupi Udin, ketua bandit yang melihat serangannya berhasil mengenai Udin senang sekali dan tertawa terbahak - bahak. Ia mengira Udin telah tewas.

Ha...Ha....Ha...Ha....

"Akhirnya kau mati juga bocah" ucap ketua bandit itu merasa senang serangannya berhasil.

Tak lama kemudian debu - debu itu hilang, nampaklah Udin yang masih berdiri tegak masih utuh dan sehat bugar.

Ehhh.....! ketua bandit itu terkejut.

"Sudah selesai kalian menyerang aku? sekarang giliran aku yang akan memyerang kalian" ucap Udin langsung melesat ke arah para bandit itu.

Tak sampai satu tarikan nafas, para bandit itu sudah tergeletak di tanah dengan muka babak belur dihajar Udin.

"Lah kok malah tidur. Woiii bangun....." ucap Udin setengah berteriak.

Ketua bandit itu bersusah payah untuk berdiri.

"Ammpuuuunn Tuan...jangan bunuh saya" ucap ketua bandit dengan tubuh bergetar.

"Siapa juga yang mau bunuh kalian,tadi aku cuman mukul nyamuk yang hinggap di tubuh kalian" ucap Udin dengan santai.

Mendengar jawaban Udin para bandit itu pun berkedut - kedut di bibirnya. Apaan mukul nyamuk,nyata - nyatanya tidak ada nyamuk yg hinggap ditubuh mereka.

"Ampuni kami Tuan,kami janji tidak akan berani lagi berbuat jahat Tuannn" ucap salah satu anak buah bandit tersebut.

"Baiklah kalau begitu, Kalian harus bernjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap Udin sambil berjalan ke arah ketua bandit berada dan menyentuh keningnya.

Udin membaca peristiwa apa saja yang dilakukan oleh ketua bandit itu.

"Hem...sadis juga dianya"ucap Udin membatin.

"Aku akan mengawasi kalian,jika kalian masih nekat berbuat lagi. Maka aku tidak akan segan - segan mengirim kalian ke neraka" ucap Udin dengan nada tinggi.

"Dan untuk kamu,jangan kamu sembunyikan sebagian hasil jarahanmu di pohon itu"ucap Udin menunjuk ketua bandit itu.

Ketua bandit itu pun terkejut,bagaimana dia tahu bahwa dia selalu menyembunyikan sebagian hasil jarahannya sebelom dibagi rata.

"Ya tuan kami berjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap mereka serempak.

Kemudian Udin pun melanjutkan perjalanan kembali..
 
.8. DESA MELATI


Siang hari di sebuah pinggiran hutan monster,seorang pemuda meloncat dari pohon satu ke pohon yang lainnya,ia sedang mencari rumah penduduk.Pemuda itu tak lain adalah Udin. Udin berhenti sejenak di atas pohon yang tingginya 30 meter.

"Untung saja cewek itu gak tahu kalau aku kabor,"gumam Udin. Karena sang gadis menangis sambil membenamkan mukanya di kedua kakinya . Udin kabur bukan berarti tidak mau bertanggung jawab tapi takut pada istrinya .

.........​




Didalam hutan monster lapisan ke dua.

Seorang gadis tengah menangis dalam posisi jongkok,kepalanya dibenamkan dikedua kakinya...

Hiks....Hiks...Hiks.....

Huuu...Huuuu

Tangisan sang gadis yang tak sengaja dilecehkan oleh Udin namun ia tak menyadari bahwa Udin telah kabor dari tadi.

Setelah 10 menit bepergian Udin barulah ia menyadarinya,karena tak ada suara pemuda yang telah melecehkan dirinya.

"Siall.....dia kabor. Awas saja jika ketemu akan aku cincang tubuhnya..."ucap sang gadis penuh amarah..

Ia bisa saja menyuruh ayahnya untuk menangkap pria tersebut,namun ia urungkan niatnya di karenakan ia kabur dari rumah. Sang gadis tersebut hendak dijodohkan oleh sang Raja yang tak lain ayahnya dengan seorang pangeran. Pangeran tersebut telah mempunyai 2 istri dan banyak selir, sang gadis tak sengaja mendengar percakapan antara sang ayahandanya dengan ibundanya. Tak mau di jadikan dijadikan Istri ke 3 maupun selirnya. Maka dari itu sang gadis kabur dari rumah.

...​


Kembali Udin saat ini

Tak lama kemudian Udin melihat sepasang suami istri seorang berumur 50an tahun sedang membawa kayu bakar yang dipanggul diatas kepala. Udin pun segera menghampirinya.

"Permisi Bapak,Ibu... "Ucap Udin dengan sopan.

"ya....ada apa wahai anak muda?" tanya bapak tersebut sambil mengamati pakaian yang Udin pakai.Karena pakaian Udin yang ia pakai nampak asing.

"Nganu....dimana desa terdekat disini?"ucap Udin.

"Arah sana Tuan,kira - kira dua jam akan sampai jika berjalan kaki."jawab Bapak itu sambil menunjuk arah. Bapak tersebut bersikap sopan karena takut menyinggung orang yang salah.

"hem...maaf Tuan,apakah tuan pendatang baru?" ucap bapak itu bertanya.

"Ooooo...disana ya pak, Iya aku pendatang baru,
Oh iya, ini bapak sama ibu mau kemana?" ucap Udin.

"Kami mau pulang Tuan,ke desa Melati yang Tuan tanya tadi."ucap Bapak tersebut.

Udin yang melihat orang tua tersebut merasa kasian,di usia 50an masih bekerja keras menanggung hidup.

"Sini pak saya bantu bawa kayunya,kita perginya sama - sama,soalnya aku takut nyasar lagi".ucap udin

"Tidak usah Tuan,saya masih sanggup membawanya"ucap bapakitu menolak secara halus.

"Gak papa pak,hitung - hitung aku balas budi karena bapak telah menunjukkan arah Desa"ucap Udin.

Mendengar ucapan Udin tersebut,mau tak mau memberikan kayu yang ia bawa tadi ke Udin.

Udin menerimanya kemudian dipanggul diatas kepala,sebenarnya Udin bisa saja membawa kayu tersebut tanpa di panggul,cukup menjentikkan jarinya kemudian kayu itu pun melayang dan mengikuti kemauan Udin.Namun Udin tak mau melakukannya , Udin tidak mau membuat ke dua orang tua tadi ketakutan.

Mereka bertiga lalu melanjutkan perjalanan ke arah Desa Melati.

Walaupun Udin sudah menjadi Kuat,Namun itu tak membuat dirinya sombong dan angkuh. Dirinya tetaplah seperti dia yang dulu,suka menolong.

Udin saat ini menekan kekuatannya berada di Ranah pendekar Perunggu Tingkat 6.

Diperjalanan,mereka di cegat sekelompok bandit.
"Pak, sepertinya kita akan kedatangan tamu" ucap Udin yang merasakan sekelompok orang berada 1Km dari tempat Udin,Orang tua yang yang bersama Udin itu pun mersa keheranan namun ia memeoercayainya.

Tak lama kemudian muncullah para bandit yang menghadang rombongan Udin,bandit tersebut berjumlah 10 orang yang rata - rata berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9 dan pemimpin mereka berada di ranah pendekar perak tingkat 4.

"Serahkan harta kalian jika mau melewatin jalan ini,jika tidak nyawamu akan melayang.." ucap salah satu bandit tersebut .

"Asem,premannya bawa senjata tajam,apa enggak takut di tangkap polisi apaaa..malakin orang kaya gitu"gumam Udin..

"Woiii... Bocah...apa kau tuli?? serahkan hartamu jika kamu mau lewat jalan ini"ucap bandit yang lain dengan nada tinggi.

"Bocah??? "gumam Udin menoleh kiri kanan ke belakang tidak ada bocah.

"Aku Udin,dan aku bukan Bocah "ucap Udin yang tak rerima perkataan bandit itu. Karena Udin merasa umurnya sama dengan bandit yang bertanya pada dirinya.

"kalau tak mau dibilang bocah,cepat serahkan hartamu. Baru kamu boleh lewat" ucap bandit itu lagi.

"kalau aku tak mau kenapa?" ucap Udin santai.

"kamu cari mati bocah rupanya?? ucap bandit itu .

"kamu serang dia"ucap bandit itu menyuruh temannya untuk maju menyerang Udin.

temannya bandit itu maju menyerang tanpa menjawab perintah temannya itu,sementara ketua bandit hanya diam dan mengawasi saja.

Udin yang melihat bandit itu maju ke arahnya untuk menyerang hanya menghindar saja,

Melihat temannya yang dari tadi menyerang Udin tak dapat menyentuh Udin pun geram dan maju membantu temannya itu. Sisa kawanan bandit itu hanya diam dan menonton saja,sedangkan ketua bandit yang melihat Udin selalu menghindar dari serangan ke dua anak buahnya menjadi terheran - heran. Bagaimana gak heran,melihat kekuatan Udin hanya berada di ranah pendekar perunggu tingkat 6 bisa menghindari serangan 2 orang anak buahnya yang berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9. Seharusnya Udin sudah mati atau terluka parah,tapi kenyataanya Udin masih segar bugar dan tak tersentuh sedikitpun.

"Apa cuman segini saja kemampuan kalian?" ucap Udin sambil menguap dan menghindari serangan bandit tersebut.

Ketua bandit yang memdengar perkataan Udin langsung memerintahkan sisa anak buahnya untuk mengeroyok Udin.

" Kalian serang dia jangan diam saja." ucap Ketua bandit membentak anak buah yang tersisa.

Para bandit itu pun melesat maju memyerang Udin.

Namun hasilnya tetap saja,Udin selalu menghindar dari serangan para bandit itu. Tak lama kemudian Ketua bandit itu maju menyerang.

Hiyaatttt......

Udin melihat Ketua bandit ikut menyerang hanya menghindar saja.

"Bocah k*****t.... Kamu bisanya hanya menghindar saja " ucap Ketua bandit dengan nada geram. Karena serangannya tak dapat menyentuh Udin.

"Rasakan ini...Jurus Pedang Pembelah Langit. Hiyaatttttt...

Ketua bandit itu mengeluarkan Jurus terkuatnya untuk mengalahkan Udin.

Udin yang melihat serangan dari ketua bandit itu diam saja dan menerima serangan tersebut.

Booooommmm........

Debu berterbangan menutupi Udin, ketua bandit yang melihat serangannya berhasil mengenai Udin senang sekali dan tertawa terbahak - bahak. Ia mengira Udin telah tewas.

Ha...Ha....Ha...Ha....

"Akhirnya kau mati juga bocah" ucap ketua bandit itu merasa senang serangannya berhasil.

Tak lama kemudian debu - debu itu hilang, nampaklah Udin yang masih berdiri tegak masih utuh dan sehat bugar.

Ehhh.....! ketua bandit itu terkejut.

"Sudah selesai kalian menyerang aku? sekarang giliran aku yang akan memyerang kalian" ucap Udin langsung melesat ke arah para bandit itu.

Tak sampai satu tarikan nafas, para bandit itu sudah tergeletak di tanah dengan muka babak belur dihajar Udin.

"Lah kok malah tidur. Woiii bangun....." ucap Udin setengah berteriak.

Ketua bandit itu bersusah payah untuk berdiri.

"Ammpuuuunn Tuan...jangan bunuh saya" ucap ketua bandit dengan tubuh bergetar.

"Siapa juga yang mau bunuh kalian,tadi aku cuman mukul nyamuk yang hinggap di tubuh kalian" ucap Udin dengan santai.

Mendengar jawaban Udin para bandit itu pun berkedut - kedut di bibirnya. Apaan mukul nyamuk,nyata - nyatanya tidak ada nyamuk yg hinggap ditubuh mereka.

"Ampuni kami Tuan,kami janji tidak akan berani lagi berbuat jahat Tuannn" ucap salah satu anak buah bandit tersebut.

"Baiklah kalau begitu, Kalian harus bernjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap Udin sambil berjalan ke arah ketua bandit berada dan menyentuh keningnya.

Udin membaca peristiwa apa saja yang dilakukan oleh ketua bandit itu.

"Hem...sadis juga dianya"ucap Udin membatin.

"Aku akan mengawasi kalian,jika kalian masih nekat berbuat lagi. Maka aku tidak akan segan - segan mengirim kalian ke neraka" ucap Udin dengan nada tinggi.

"Dan untuk kamu,jangan kamu sembunyikan sebagian hasil jarahanmu di pohon itu"ucap Udin menunjuk ketua bandit itu.

Ketua bandit itu pun terkejut,bagaimana dia tahu bahwa dia selalu menyembunyikan sebagian hasil jarahannya sebelom dibagi rata.

"Ya tuan kami berjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap mereka serempak.

Kemudian Udin pun melanjutkan perjalanan kembali..

makasih updet lanjutannya @GI_karjo
 
9. MENCARI INFORMASI
.



Sebuah Desa yang di tinggali kurang dari 2.000 jiwa penduduk nampak damai,jarang ada kejahatan. Karena di desa tersebut dijaga oleh para prajurit dari kerajaan. Desa tersebut perbatasan dengan hutan monster, Desa itu sering dikunjungi para pendekar untuk datang ke hutan monster tersebut untuk meningkatkan kekuatan mereka serta mencari harta yang tersembunyi didalam hutan. Desa itu akan ramai jika ada suatu acara seperti acara penerimaan murid sekte,yang mana salah satu ujian untuk masuk sekte tersebut harus mengambil sesuatu didalam hutan monster.
Desa itu bernama Desa Melati.

nampak dari kejauhan Udin serta 2 orang tua yang Udin tolong mendekati arah gerbang pintu masuk Desa. Para penjaga yang melihat sudah hapal dengan 2 orang tua itu namun tidak dengan Udin nampak heran,dengan siapa pak tua itu berjalan.

"Hei....Bocah. Tunjukkan tanda pengenalmu jika kamu mau masuk ke desa ini.!" ucap salah satu penjaga itu ketika Udin mau masuk ke desa mereka.

Udin yang mendengar perkataan penjaga tersebut langsung mengeluarkan dompetnya lalu menyerahkan KTPnya.

Para penjaga nampak kebingungan benda yang Udin berikan tersebut. Karena baru pertama kali melihat tanda pengenal seperti itu. Dia tak mengerti tulisan yang ada di KTP itu.

"Ini apa bocah?..aku minta tanda pengenalmu bukan benda aneh ini" ucap penjaga tersebut sedikit geram.

Udin kaget melihat reaksi penjaga itu ketika dia melihat KTPnya.

"Loh...katanya tadi minta tanda pengenal,ya itu sudah tanda pengenalku." ucap Udin dengan keheranan.

"bocah...kau jangan bermain - main dengan kami" Ucap penjaga itu dengan nada geram.

"Lah siapa juga yang bermain - main paman. Itu tanda pengenalku yang aku buat dikantor kecamatan" ucap Udin sedikit heran dengan sikap penjaga itu.

Salah satu teman penjaganya datang menghampiri karena mendengar perdebatan antara temannya dengan pendatang yang akan masuk desa.

"Chen Ho...Kenapa kau berisik sekali?" tanya teman penjaga yang datang menghampiri.

"Bocah itu yang mulai duluan,aku minta tanda pengenal malah dikasih kaya begini" ucap Chen Ho yang kesal pada Udin sambil menunjukkan KTP Udin tersebut.

Teman Chen HO mengamati benda yang dipegangnya itu pun bingung . "Gimana chang lue...Apa kau tau itu apa?" tanya Chen Ho.
Chang Lue menjawab hanya menggelengkan kepalanya .

"Bocah... Ini bukan tanda pengenal. Tanda pengenal itu seperti ini." ucap Chang Lue sambil menunjukkan tanda pengenalnya.

Udin yang melihat tanda pengenal penjaga gerbang itu mengerutkan dahinya,karena Ufin melihat hanya sebuah plat besi yang ditengahnya ada batu giok yang ada ukirannya.

"Nganuu paman,aku gak punya yang seperti itu."ucap Udin sambil menggaruk garukan kepalanya meski tak gatal.

"Baiklah,jika kau tak punya. Maka kau harus membayar 1 keping Emas untuk biaya masuk." ucap Chang Lue.

Mendengar perkataan penjaga itu lalu Udin pun mengeluarkan 1 keping emas sesuai yang dia minta dan menyerahkannya.

Kemudian Udin pun masuk kedalam Desa itu bersama ke dua orang tua yang dibantunya,kedua orang tua tersebut tidak dikenakan biaya masuk dikarenakan mereka penduduk asli desa Melati. Hanya pendatang saja yang dikenakan biaya masuk.

Sampailah mereka di kediaman orang tua itu. Lalu bapak itu menawarkan untuk beristirahat dahulu di rumahnya.

"Tuan mari singgah dahulu di gubuk kami,maaf jika gubuk kami seperti ini."ucap Bapak itu.

Udin yang melihat rumah Bapak itu merasa prihatin,bagamana tidak. Rumah yang tak layak Huni tersebut ditempati mereka.

"Terima kasih Pak atas tawarannya,aku harus melanjutkan perjalananku. Oh iya pak,ini ada sedikit rejeki buat bapak" ucap Udin menolak secara halus sambil menyerahkan bungkusan yang berisi uang emas.

Bapak itu yang melihat pemberian dari Udin hendak menolak,namun Udin memaksanya.

"Terima saja pak,kalau enggak ingin aku marah" ucap Udin menakuti kedua orang tua itu..

""Terima kasih Tuan" ucap Bapak itu sambil gemetar.gimana gak bergetar,ia ingat waktu didalam hutan sewaktu Udin melawan para bandit itu hanya sebentar saja mengalahkan bandit tersebut. Kemudian Udin pun pergi meninggalkan mereka.Setelah Udin pergi bapak itu melihat isi didalam kantung tersebut lalu terkejut melihat isinya.

"Bu.. coba kamu lihat ini" ucap bapak itu pada istrinya. Kemudian sang istri pun mendekat dan melihat isinya.

Mereka langsung terduduk lemas dilantai sambil menangis bahagia karena mendapatkan banyak uang emas yang diberikan Udin.

Kembali Udin saat ini.

Udin yang pergi meninggalkan orang tua itu melihat lihat desa Melati,ia melihat banyak ornamen - ornamen yang biasanya Udin lihat di film kungfu china.

"Hem...ini kampung orang china kah?..Kok gak ada tulisan bahasa indonesianya" gumam udin sambil berpikir.

Udin yang belom pernah belajar bahasa china kini ia bisa membaca tulisan china merasa heran .

"Apa di dalam hutan Borneo ada perkampungan China ya?,pakaian mereka juga seperti orang china meskipun itu pakaian zaman dulu." ucap udin membathin.

Udin melihat bangunan seperti warung makan yang ia sering singgah bersama teman-teman kerjanya di jam istirahat. Segera ia masuk dan duduk dipojokan,tak lama pelayan datang.

"Selamat datang Tuan,Tuan mau pesan apa." ucap sang pelayan wanita itu.

Karena posisi pelayan itu ada dibelakang Udin,Udin pun memutar badannya.

"aku pesan makanan yg ada disini dan minumnya air putih saja" ucap Udin.

Pelayan yang melihat wajah Udin pun terkejut,dan memerah mukanya dikarenakan wajah Udin sangat tampan dan gagah.

"Mbak....mbak...hallooo." ucap Udin yang melihat pelayan itu terkesima.

"Maaf..Maaf tuan" ucap pelayan tersadar itu segera pergi.

Setelah pelayan itu pergi Udin memikirkan tentang peristiwa yang dia alami,dari dia mancing hingga tersesat hingga sampai saat ini. Ada suatu keanehan yang dia alami. dari Hewan buas yang besarnya diluar nalar,kekuatan yang ia dapat,hingga pakaian penduduk yang ia lihat dan Udin tak melihat satu pun kendaraan yang ia biasa jumpai.

"Apa aku pindah ke Dunia lain ya seperti yang aku lihat di Film - film channel yutub." gumam Udin.

Udin yang sedang melamun terkejut ketika pelayan restoran menghampirinya dengan membawa makanan yang Udin pesan.

"Jangkreeekk bin Kadallll...Asemmm kaget aku" ucap Udin yg terkejut.

"Maaaf.. Tuan Maaf...aku tak bermaksud mengngagetkan Tuan, Aku hanya mengantarkan makanan ini" ucap pelayan itu ketakutan.

"Ya sudah gakpapa,taruh aja dimeja"ucap Udin sambil mengelus - ngelus dadanya.

Pelayan itu pun meletakkan pesanan Udin dimeja lalu pergi meninggalkan Udin.

"Rasanya kok kaya gini ya,masih enak masakan istriku. sedikit hambar" gumam Udin ketika menyantap makanan tersebut.

Ketika Udin lagi makan,terdengar obrolan dari pengunjung lainya.

"Eh,kalian tahu tidak sekte Gagak Emas membuka kembali perekrutan murid baru."ucap pengunjung itu.

"Tidak,aku tidak tahu tentang sekte itu,malah yang aku tau ada sayembara dari kerajaan Ming bahwa dalam sayembara itu mengatakan barang siapa yang menemukan Putri raja dalam keadaan hidup akan diberi hadiah 5000 keping emas."ucap pengunjung lainnya.

Udin yang mendengar percakapan mereka pun terkejut."Sekte??Kerajaan?? Jadi aku beneran pindah ke dunia lain terus gimana cara aku balik ke duniaku"pikir udin.

"Aku harus mencari jalan pulang,apapun caranya itu akan aku lakukan" gumam Udin bersemangat. Kemudian keluar dari restoran itu tak lupa ia membayarnya. Kemudian Udin menuju tempat informasi yang berada di desa itu.Tapi sebelom Udin pergi kesana, ia singgah ke Toko penjual pakaian,karena pakaian Udin tak sesuai dengan pakaian pada umumnya,Udin tak mau gara - gara pakaian yang ia kenakan akan menimbulkan masalah kemudian hari. Sampailah Udin di depan Toko pakaian yang dia cari.

"Selamat datang Tuan di toko kami" ucap pelayan toko dengan ramah kepada Udin.

Udin pun hanya tersenyum lalu masuk kedalam Toko. Ketika Udin melewati kaca cermin,Ia terkejut melihat muka dan penampilannya.

"Apakah itu diriku?" ucap Udin membatin sambil meraba - raba wajahnya.

Wajah Udin tampak seperti dia masih muda dulu tapi bedanya yang dulu wajahnya biasa - biasa saja sekarang berubah sangat Tampan.

Pelayan toko yang melihat Udin itu segera menghampirinya.

"Maaf tuan,ada yang bisa saya bantu? ucap pelayan itu bertanya sambil membungkukkan badannya.

"Hem... Adakah pakaian yang cocok denganku. Soalnya aku malas mencari - cari pakaian itu." ucap Udin.

"Ada tuan,yang ini pakaiannya. Ini pakaian berbahan biasa saja,jika Tuan ingin pakaian yang berkwalitas bagus itu agak mahal harganya tuan" ucap pelayan tersebut menunjukkan pakaian yang ia jual.

"Tunjukkan pakaian yang mahal itu" ucap Udin.

Kemudian pelayan itu mengambil pakaian yang diminta Udin.

" Ini tuan pakaiannya"ucap pelayan itu sambil menyerahkan pakaian yang terbuat dari sutra itu.

Udin menerimanya dan memeriksa pakaian itu.

"hem...Pakaiannya halus,adem warnanya pun bagus serta hiasan gambar berupa burung" gumam Udin.

"Aku beli yang ini,ada berapa jumlah pakaian yang sama kaya gini" ucap Udin.

"Tidak banyak Tuan,hanya tersisa 6 saja" ucap pelayan itu.

"Ya udah,aku beli semuanya" ucap Udin santai.

Sang pelayan itu terkejut,karena ia berpikir Udin tak sanggup membayarnya.

"Totalnya 600 keping emas Tuan." ucap pelayan itu.

Udin pun mengeluarkan uangnya. " Ini uangnya sisanya untukmu" ucap Udin kemudian pergi meninggalkan toko itu.

Setelah Udin pergi,pelayan toko itu menghitung jumlah uangnya Udin. Ia terkejut karena Udin memberikan 800 keping emas. Ia tak menyangka bahwa pemuda yang dikiranya miskin ternyata mempunyai banyak uang.

Setelah Udin beli pakaian, ia pergi ke arah tempat dimana ada informasi publik berada.
Sesampainya disana,udin bertanya pada seorang pria paruh baya yang sedang duduk santai meminum Teh.

"Permisi kek, maaf mengganggu kakek." ucap Udin dengan sopan.

Kakek tersebut itu pun menoleh melihat Udin, kakek tersebut merasa heran dengan pakaian yang Udin pakai.

"Ya.. Ada apa bocah" ucap Kakek itu.

"Nganuu...Saya ingin bertanya seluk beluk tempat ini serta wilayah lainnya" ucap Udin.

"Apa kau tidak berasal dari Benua Tengah?" ucap kakek itu dengan heran.

"Iya kek, saya bukan berasal dari benua tengah. Saya ditinggal rombongan saya ketika saya tertidur " ucap Udin beralasan.

"Ooooo...begitu "ucap kakek sambil mengelus jenggotnya.

Kemudian Kakek itu memberikan informasi apa saja yang dia tahu.

Setelah sang kakek tersebut memberikan Informasi, Udin hendak pergi ke penginapan.

"Terima kasih kek,atas informasi yang kakek berikan" ucap Udin membungkuk dan menyerahkan sejumlah koin emas kepada sang kakek.

"Ya sama - sama" ucap kakek itu tersenyum ketika melihat Udin memberikan koin emas."baru kali ne aku dapat koin emas sebanyak ini hanya memberikan informasi umum"ucap kakek membatin.Karena biasanya orang yang membayar kakek tersebut rata - rata hanya 1keping emas,itu pun orang yang memberikan bukan orang sembarangan. Namun tak disangka,orang yang kira kakek itu gelandangan malah memberikan 50 koin emas.
 
10. KEKUATAN YANG TERSEGEL
.


Penginapan Melati Putih.

Udin segera pergi mandi karena badannya lengket.Udin bisa saja tidak mandi dengan air,cukup menggunakan kekuatannya sudah bersih namun Udin tak mau melakukannya.
Selesai mandi Udinpun mencoba memakai pakaian yang ia beli tadi. Udin sedkit kesulitan karena ia baru pertama kali memakai pakaian seperti itu.

"Asemm....gimana seh ini cara pakainya,mending aku minta jahitkan aja sendiri pakaian yang sering aku pakai?" gerutu Udin.

berjam - jam Udin mencoba memakai pakaian itu dan akhirnya bisa. Kemudian Udin menatap penampilannya di cermin kaca.

"Tambah Ganteng aku pakai pakaian ini,gak percuma aku beli " ucap Udin bangga.

Udin belom memeriksa semua buku kitab yang dia temukan di Goa waktu itu serta Udin belom sepenuhnya tau kondisi keadaan seluruh benua ini. Entah itu Politik,Keadaan tiap - tiap wilayah dan lain lain.
Udin berencana untuk pergi ke Kota terdekat,siapa tau saja bisa kembali pulang. Karena Udin sudah sangaat rindu dengan keluarganya.

Karena hari sudah sore,Udin memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanannya esok pagi hari. Selama menunggu hari esok,Udin memcoba meditasi,karena setelah keluar dari Goa Udin tak pernah lagi meditasi. Ketika ia Meditasi ia dikejutkan dengan sesuatu yang ada didalam dirinya.

"Eh..Ini cahaya apa ya yang ada dalam tubuhku,seperti cahaya dalam kolam itu" gumam Udin.

Udin mencoba memahami akan kekuatannya itu,tak lama barulah ia paham akan cahaya dalam tubuhnya.

1. Putih = Elemen cahaya

2. Biru. = Elemen Es

3. Biru Muda = Elemen air

4. Merah = Elemen Api

5. Merah Muda = Elemen Racun

6. Coklat = Elemen Tanah

7. Hitam = Elemen Kegelapan

8. Emas = Elemen Logam

9. Hijau = Elemen Angin

10. ????

11. ????

Udin mengerutkan keningnya ketika ia mengamati 2 Elemen yang terakhir warnya samar - samar. Udin mencoba tuk mendalami untuk mencari tahu cahaya itu namun kepala Udin tiba - tiba merasakan sakit luar biasa.

"Akhhhh......... " teriak Udin yang kesakitan.

"Hosshh...Hoshh...Hoshhh...

"Asem... kepalaku rasanya mau pecah" gerutu Udin yang kesal akibat ingin mengetahui warna elemen misterius itu. Seperti ada yang menghalangi.

Udin menyudahi aktifitas meditasinya itu. Kemudian Terlelap tidur.

.....​


Esok harinya Udin bersiap - siap meninggalkan penginapan itu,ia menghampiri pelayan yang menjaga penginapan lalu membayarnya. Kini Udin memakai penutup wajah agar orang lain tak melihat wajah aslinya dan menjadi masalah kemudian hari.

Udin melihat sekelompok pemuda seperti murid sekte yang hendak menuju kota,Udin mengikuti mereka dari kejauhan saja.


"Aku ikuti saja mereka,dari pada aku nyasar lagi. kan bangkek " ucap udin membatin.

Namun di tengah perjalanan kelompok itu berhenti,mereka menyadari ada yang mengikuti mereka.

"Apes,sepertinya dia tahu kalau aku buntuti mereka" gumam udin.

"Keluar kau dasar pengecut,jangan bersembunyi saja..." tariak salah satu pemuda dalam kelompok mereka.

Udin yang mendengar ingin menampakkan dirinya namun tiba - tiba...

"Haa...Ha.... Ha....."

Muncullah beberapa puluh orang berbaju hitam yang mengepung kelompok yang di ikutin Udin itu.

"Serahkan hartamu atau kuhabisi nyawamu" Teriak salah satu bandit itu.

"Cihh...dasar sampah..Berani - beraninya kau memeras kami. Kau tak tahu siapa kami?" ucap salah satu kelompok sekte itu.

"Itu bukan urusanku..yang penting serahkan hartamu jika ingin selamat.." ucap bandit itu lagi.

Karena mereka tak mau menyerahkan hartanya kemudian kelompok sekte tersebut menyerang para bandit itu.

"Serang........" ucap pemuda sekte itu.

tak lama kemudian pecahlah pertempuran mereka. jumlah kelompok sekte hanya 15 orang saja dipihak bandit berjumlah 40 orang. Pertarungan yang tak seimbang itu mengakibatkan kelompok pemuda sekte sudah ada yang terluka parah.

Trang.....

Tinggg...

Bunyi senjata beradu.

Akhhhh....

Bommm...

Akhhh....

Udin yang melihat pertempuran itu tak tega melihatnya. Ia diam - diam membantu dari kejauhan. Udin melempar daun alang - alang yang ada disekitar Udin ke arah bandit itu.

Jlebb....

Jlebb....

Jlebb...

Jlebb...

Jlebb...

Jlebb...

Akhh.....

Akhh.....

Akhh.....

Akhh....

Para bandit itu jatuh bertumbangan karena tertancap rumput alang - alang di leher mereka. Hanya menyisakan ketua bandit.

Kelompok pemuda sekte itu terkejut melihat para bandit tersungkur ditanah.
Tak mau menyia - nyiakan kesempatan itu,kelompok pemuda sekte itu menyerang ketua bandit tersebut.

"Terima kasih pendekar telah menolong kami " Ucap salah satu pemuda sekte itu sambil berteriak. Karena mereka tak tahu siapa yang menolong mereka.

Pertempuran itu dimenangkan kelompok pemuda sekte,mekipun menang kelompok mereka sebagian ada yang terluka parah. Mereka saling membantu temannya untuk mengobati rekan mereka yang terluka.

Di sisi lain

Udin merasa syok,karena tak menyangka seranganx tadi membunuh orang, baru kali ini dia membunuh orang. Ia takut akan ditangkap dan di masukkan dalam penjara. Badannya gemetaran....

"Aku bunuh orang... Aku membunuh orang... bagaimana ini... " Ucap udin ketakutan.

Dalam ketakutannya Udin tiba - tiba muncul suara didalam kepala Udin.

"Bunuhlah yang pantas dibunuh,karena jika kau tidak membunuh maka dirimu yang dibunuh" ucap suara itu.


"EH !!!.... Suara ini " Udin terkejut ketika mendengar suara dikepalanya.

Udin ingat waktu kejadian di Goa itu sama persis dengan suara yang dia dengar barusan.

"Kamu siapa?? Tunjukkan dirimu.." ucap Udin dengan nada tinggi.

"Kau tak perlu tahu siapa aku,suatu saat pasti kau akan mengetahuinya" ucap suara itu lagi.


"Juaaaancoooook" ucap Udin kesal dengan suara itu.

Udin melihat kelompok pemuda itu melanjutkan kembali perjalanannya, Udin pun mengikuti mereka lagi dari kejauhan.

Tak terasa 3 hari Udin mengikuti kelompok itu sudah tiba di depan gerbang masuk Kota. Kota itu bernama Kota Kaifeng. Kota itu berdekatan dengan kerajaan Ming.

Setelah kelompok pemuda sekte itu masuk kota,barulah Udin menampakkan dirinya dan menuju pintu masuk kota. Tak lupa ia menekan kembali kekuatannya di Ranah pendekar perunggu tingkat 5.

petugas itu memberhentikan langkah Udin.

"Tunjukkan tanda pengenalmu" ucap petugas itu.

" Nganu...maaf paman,tanda pengenal aku hilang dalam perjalanan." ucap Udin beralasan.

Petugas itu melihat Udin dari bawah keatas,
" kamu pergilah ke gedung itu untuk membuat tanda pengenal,karena peraturan sekarang setiap orang yang datang dan pergi harus menunjukkan tanda pengenal.Jika tidak maka akan dimasukkan dalam penjara,sebagai bentuk penghianatan. Tapi sebelom kau kesana bayar dulu biaya masuk sebesar 5 Koin emas,setelah dari sana maka kembali lagi kesini untuk menunjukkan tanda pengenalmu" ucap petugas gerbang kota menjelaskan.

Udin pun pergi ke tempat yang ditunjukkan petugas tersebut. Sesampai disana,nampak wanita yang berumur 25 tahun menjaga tempat itu.


"Permisi,maaf mengganggu Nona. Aku ingin membuat tanda pengenal." ucap Udin ke petugas itu.

wanita itu menatap Udin dari atas ke bawah.

"letakkan kedua tanganmu di batu kristal itu" ucap wanita itu cuek.

Kemudian Udin melakukan apa yang disuruh penjaga tersebut,ketika Udin menyentuh batu kristal tersebut mengeluarkan cahaya Putih serta tingkat kekuatan.

Eh....... Udin terkejut.

"Hem...Aliran putih di Tahap ranah pendekar perunggu tingkat 5" gumam penjaga itu.

"Nama?" ucap panjaga itu bertanya pada Udin.

"Syaifudin " ucap Udin jujur.

"Nama yang aneh,sudah gitu pakai topeng pula,apa jangan - jangan wajahnya aneh juga"ucap petugas itu membathin.

"Ini tanda pengenalmu biayanya 50 koin perak" ucap petugas itu.

Udin mengeluarkan 1 koin emas lalu menyerahkan ke petugas itu.

"Ini uangnya,terima kasih sudah membuatkan tanda pengenalku,sisanya ambil saja" ucap Udin kemudian pergi. Udin menuju gerbang masuk tadi untuk menunjukkan tanda pengenalnya.

Setelah selesai urusan tersebut, Udin melihat - lihat kota itu.

"Wahh...Bagus banget bangunan ini meskipun tak ada gedung pencakar langit."gumam Udin merasa takjub.

Tiba - Tiba saja ia melihat dua orang anak kecil meminta - minta kepada tiap orang yang melewati dia.

"Tuan....kasihanilah kami,kami belom makan 2 hari ini.Tuan... Kasihanilah kami.." Ucap anak tersebut yang nampak lebih tua dari temannya itu.

Udin menghampiri kedua bocah itu dan memberinya 50 koin emas.

"Terima kasih Tuan,Terima kasih Tuan....

huuu...huu...huuu...

"Ya" ucap Udin singkat lalu pergi meninggalkan kedua bocah itu.

Udin berjalan mencari penginapan terlebih dahulu. Ia melihat plang nama penginapan pedang langit. Lalu udin segera masuk.


"Permisi...apakah ada kamar kosong" ucap Udin ke pelayan penginapan.

"Sebentar Tuan..."

tak lama kemudian.

"Maaf tuan,kamar biasa sudah penuh.hanya tersisa 2 kamar VIP." ucap pelayan tersebut.

" Aku ambil VIP saja" ucap Udin.

"Biayanya 20 keping emas permalam Tuan. Jika Tuan ingin mendapatkan pelayanan makanan maka Tuan harus menambah 2 keping emas." ucap Pelayan tersebut.

Udin mengeluarkan sejumlah koin emas.

"Aku sewa selama 7 hari serta makanannya" ucap Udin.

pelayan itu menghitung uang Udin,..

"Tuan..maaf uangnya kelebihan" ucap pelayan itu.

"Ambil saja sisanya" ucap Udin.

lalu pelayan tersebut menyerahkan kunci kamar itu ke Udin.

"Ini Tuan kunci kamarnya di Nomor 429 lantai 3." ucap pelayan itu.

"Terima kasih nona" ucap Udin lalu pergi ke lantai 3.

Dikamar Udin membaringkan tubuhnya di kasur.
"Apa yang harus aku lakukan di kota ini" gumam Udin...
Karena bosan Udin pun menajamkan indra pendengarannya sejauh 500Meter.
Banyak percakapan yang didengar Udin. Namun hanya 1 yang membuat Udin tertarik dari salah satu yang ia dengar yaitu tentang pelelangan di pavilium Naga Emas. Pelelangan tersebut akan di selenggarakan 2 hari lagi.

"Pelelangan ya,hemm..... Aku coba kesana ahh...siapa tahu ada yang menarik." gumam Udin.

Lalu Udin pergi ke dunia jiwanya untuk mengecek tanaman yang ia tanam.

"Woahhhh.... sudah berbuah semua.." ucap Udin takjub dengan tanaman yang ia tanam.

Udin memetik salah satu buah yang dia tanam.

Nyam...nyam...nyamm.

"Ahhh....segar..." ucap udin senang.

"Eh...Sepertinya ada yang ketinggalan. Apa ya??? ucap Udin berpikir....

" A Ha.....Rokok. Mana rokokku...dah lama aku gak ngerokok." ucap Udin.

Kemudian udin mengeluarkan rokoknya dan kopi sashetannya,tak lupa ia merebus air langsung di gelas almunium yang dia buat sendiri.

Sruputtt... Ahhh... mantap jiwa.

"Eh mana korekku...

Udin sibuk mencari koreknya,dia lupa kalau bisa mengeluarkan api dengan kekuatannya.

"Nah ketemu...

wusshh..... asap rokok mengebul..

",Ahhh.... Nikmat sekali rasanya ini rokok karena dah lama tidak merokok" gumam Udin.

Setelah selesai merokok,kemudian Udin segera bangkit,lalu Udin menuju kebun Herbalnya untuk memanen.

"Sayang sekali tidak ada tanaman tembakau dan cengkeh di hutan monster,kalau ada kan enak. Aku bisa merokok tiap hari tanpa khawatir kehabisan stok." gumam Udin.

Rokok Udin hanya tersisa 12 bungkus saja. Maka dari itu Udin menghematnya.

" Apa aku coba inovasi lain ya,tanaman herbal ini aku jadikan rokok"pikir Udin.

" Aku coba sajalah siapa tahu berhasil..

kemudian Udin mengambil Daun embun es,Daun rumput hati,Daun Bidara surga.
Lalu udin memotong kecil - kecil dan mengeringkan daun - daun itu,setelah kering Udin membuat alat linting dari kekuatannya,tak lupa dia membuat kertas. setelah jadi Udin pun mencoba hasil ujicobanya...

"huuuuffttttt......asap rokok mengebul.....

"Wooooowww....lebih nikmat dari rokok yang aku beli" Ucap udin dengan senang..

Setelah Udin membuat 3000 batang rokok,Udin pun keluar. Ia ingin mencari tahu tentang pelelangan yang ada di pavilium Naga Emas.
Udin bertanya pada salah orang yang pejalan kaki.

" Maaf paman,pavilium Naga Emas dimana ya" ucap Udin pada pejalan kaki itu.

"Kearah sana jika kau mau ke pavilium Naga Emas,apakah kau mau mendaftar menjadi peserta lelang? soalnya batas pendaftaran sampai sore ini." ucap pejalan kaki itu.

"Iya paman. Aku mau daftar..terima kasih paman" ucap udin lalu pergi kearah yg ditunjuk oleh orang itu.

Udin sudah sampai di depan gedung pavilium Naga Emas...
 
11. BATU MISTERIUS


Siang hari cuaca di kota Kaifeng sangat cerah,seorang pemuda sedang berdiri didepan pelelangan Naga Emas, pemuda itu sedang mengamati orang - orang yang datang ke pelelangan tersebut,ada yang datang hanya mendaftar,ada yang menjual barang,ada pula yang menanyakan barang yang akan dilelang. Ada seorang pria paruh baya nampak lesu ketika keluar dari pelelangan itu. Kemudian pemuda itu datang menghampiri.

Pemuda itu adalah Udin.

"Mengapa kakek lesu dan kurang semangat kek" ucap Udin mendekati pria paruh baya itu.

"Aku ingin membeli Pil Tulang, namun di pelelangan itu tak punya,aku sudah pergi ke beberapa kota namun hasilnya sama. Berapapun itu harganya akan aku beli, Pil itu sangat langka sekali." ucap pria paruh baya itu menunduk lesu tanpa melihat Udin.

"Hem....Pil Tulang itu seperti apa warnanya kek atau enggak bahan - bahannya apa saja untuk membuatnya" tanya Udin karena dia belom mempelajari semua buku tentang jenis - jenis pil dan cara untuk membuatnya secara keseluruhan.

Pria paruh baya itu masih menunduk sambil menjelaskan ciri - ciri pil itu serta bahan - bahannya,namun ada bahan yang sangat langka. Makanya sangat jarang ada pil tersebut.

"Sepertinya aku punya pil itu,pil pemberian sang kakek guru. Belom ada kupakai sama sekali" ucap Udin membatin. Kemudian Udin mengeluarkan 1 butir pil Tulang itu dari cincin penyimpanannya.

"Apakah seperti ini Kek?" ucap Udin menyodorkan pil tersebut kearah pria paruh baya.

Pria paruh baya itu meloncat karena kaget ketika pemuda yang mendekatinya itu memiliki pil yang selama ini ia cari.

" Ba...Ba....Bagaimana kamu mendapatkan pil ini wahai anak muda?" ucap pria paruh baya terbata - bata karena terkejut melihat pil itu,pil yang ditunjukkan Udin itu berada di level 6 sedangkan rata - rata Pil yang dijual di alam fana ini paling tinggi di level 4 itu pun sangat jarang sekali ada dan mahal harganya. Pria paruh baya itu melihat penampilan Udin dari atas ke bawah serta melihat kekuatannya.

"Pemuda ini seperti keluarga bangsawan,namun tingkat kultivasinya rendah,bagaimana dia mendapatkan pil yang sangat langka ini, Apa jangan - jangan ada orang dibelakangnya sangat kuat. Aku harus hati - hati dan tak mau menyinggungnya" ucap pria paruh baya membatin.

"Pil ini pemberian kakek guruku,sewaktu aku tersesat, jika kakek mau ambillah pil ini" ucap Udin menyodorkan Pil itu.

Pria paruh baya itu nampak ragu.

"Ambillah kek... Kakek gak usah membayar dengan uang. Cukup do'akan saja semoga usahaku berhasil"ucap Udin lagi.

Pria paruh baya itu pun menerima Pil itu lalu bersujud di hadapan Udin.

"Terima kasih wahai anak muda" ucap pria paruh baya sambil bersujud menangis bahagia .

Orang - orang di sekelilingnya terkejut melihat Leluhur sekte yang disegani dan di takuti bersujud pada seorang anak muda bertopeng itu.

"Ehh..... Udin terkejut akan aksi yang dilakukan pria paruh baya itu.

"Berdirilah kek,tidak usah sujud kepadaku. Gak enak dilihat banyak orang" ucap Udin mendekatinya kakek untuk berdiri.

Pria paruh baya itu menangis bahagia, karena sudah 2 bulan ia mencari kemana mana belom ketemu. Akhirnya ia mendapatkannya dari seorang pemuda yang ia tidak kenal sama sekali. Pil Tulang itu digunakan untuk kesembuhan Cucunnya yang terluka akibat bertarung dengan hewan buas di hutan monster.

"Terima kasih wahai anak muda " sambil membungkukkan badannya.

"Ini terimalah sebagai ungkapan rasa terima kasihku" ucap pria paruh baya menyodorkan Lencana batu Giok sektenya.

"Apa ini kek?" ucap Udin heran.

"Ini adalah lencana sekte Harimau Putih,bila kau mau memasuki wilayah tunjukkan saja lencana ini maka kau tidak dikenakan biaya masuk Dan bila ada waktu berkunjunglah ke sekteku." ucap pria paruh baya itu.

"Oooo... begitu. terima kasih kek, kalau ada waktu luang aku akan kesana untuk berkunjung."ucap udin merendah.

Kemudian pria paruh baya itu pergi. Lalu Udin berjalan ke arah gedung pelelangan Naga Emas. Pelelangan itu dijaga 2 orang yang berada di ranah Pendekar Emas tingkat 5. Para Penjaga pelelangan itu memepersilahkan Udin masuk,mereka tidak mau membuat masalah pada pemuda tersebut setelah melihat kejadian antara Leluhur Sekte Harimau Putih dengan pemuda itu.

Udin melihat wanita muda yang menjaga resepsionis pelelangan Naga Emas.

"Permisi Nona..."ucap Udin merendah.

Nona itu melihat Udin yang memakai Topeng tersebut menjawab Dingin. " Ada perlu apa"

"Nganu... Aku mau daftar sebagai peserta lelang dan juga mau menjual beberapa Pil ." ucap Udin sambil menyodorkan Pil Penyembuh 10 butir lev 6 yang dimasukkan dalam botol kecil.

Nona itu menerima botol pemberian Udin dan membukanya,ketika terbuka keluarlah aroma pil tersebut..

"I.....Ini pil Penyembuh level 6" ucap Nona tersebut terkejut dan terbata - bata.

" Dari mana kau mendapatkan Pil ini" tanya Nona itu sambil menyipitkan matanya.

"Itu pemberian guruku" ucap udin.

Nona itu merasa heran,mengapa pemuda ini menjual pil berharganya,sedangkan pemuda itu kekuatannya berada dibawahnya, ini malah menjualnya."Sebentar aku mau menemui kepala pelelangan dahulu" ucap nona itu bergegas pergi meninggalkan Udin.

******

Tok...Tok...Tok..... suara pintu kepala pelelangan berbunyi

"Masuk saja tidak dikunci pintunya." terdengar suara berteriak yang ada didalam ruangan tersebut.

Krreeiiittt.... Pintupun terbuka.

"Maaf mengganggu paman Han,diluar ada seseorang yang hendak menjual Pil ini." Ucap nona itu menyodorkan botol tersebut pada pamannya.

Paman Han tesebut menerima botol yang berisikan pil Penyembuh lev 6,ketika ia membukanya keluarlah aroma pil tersebut..

"Ma.....Ma...Mana orang yang menjual pil ini Li'er?" ucap paman Han terkejut dan terbata - bata...

" Ada di depan paman,aku suruh dia menunggu" ucap Jiang Li nama Nona yang menjaga resepsionis tersebut.

"Ayo kita temui dia sekarang" ucap paman Han sambil berjalan kearah tempat dimana Udin berada.

*****

Udin yang bosan menunggu itu lalu mengambil dan memainkan HPnya,sesekali ia foto selfi...

cekreekk...

cekreekk...

"Hehehehehe...mayan buat kenang- kenangan nanti,tapi sayang gak ada sinyal. Coba ada,pasti dah aku uploud ke medsos dengan status MEMBUAT GEGER DI PELELANGAN NAGA EMAS." gumam Udin sambil cengengesan.

Jika sang kakek guru Udin mengetahui Udin menjual Pil pemberiannya maka dia akan mendapat omelan serta jitakan dikepalanya. Sebab Udin menjual pil pemberian kakek gurunya yang tak seharusnya ia jual di alam fana ini.

Tak lama kemudian datanglah kepala pelelangan bersama seorang gadis disampingnya.

"Maaf,apakah Tuan yang mau menjual pil ini" ucap paman Han pada udin.

Udin yang mendengar lalu membalikkan badannya.

"Iya paman,ada apa ya? Apa ada masalah" ucap Udin santai.

"Saya kepala pelelangan Naga Emas ini,namaku Han Shi Men"ucap paman Han memperkenalkan dirinya.

"Bisakah Tuan ikut kedalam untuk membicarakan tentang pil ini" ucap paman Han dengan nada serius.

"Hem....bisa paman." ucap Udin.

Kemudian mereka menuju ruang kerja Kepala Pelelangan Naga Emas.
Sesampainya mereka didalam ruangan tersebut,Paman Han kemudian mempertanyakan Pil itu.

" Dari mana Tuan dapat pil penyembuh Lev 6 ini" ucap Paman Han.

"Ooooo.... Pil ini. Pil ini aku dapat dari Guruku. Karena aku tak membutuhkannya maka aku jual saja" ucap Udin menjelaskan.

Memang benar sekali,Udin tak membutuhkan pil tersebut,karena Udin mempunyai kekuatan yang dapat menyembuhkan lukanya sendiri. Baik itu Luka dari benda tajam maupun racun yang mematikan.

Setelah Mereka mendengar penjelasan dari Udin,tanpa sadar mereka menjatuhkan rahangnya kebawah.

"Halllooo.... paman Han?" Udin melambaikan tangannya kearah paman Han.

"Ehh...Tidak apa - apa. Apakah Tuan yakin menjual pil ini. Karena pil ini bisa menimbulkan peperangan." ucap Paman Han.

"Yakin lah Paman,kalau gak yakin aku gak mau menjual pil itu,lagian aku masih punya pil itu dan satu hal lagi jangan panggil aku dengan sebutan Tuan. Panggil saja Udin."

"Ini untuk paman" ucap udin sambil memberikan 10 butir pil Penyembuh didalam botol kecil.

Paman Han yang melihat Udin menyerahkan botol kecil itu menerimanya.

"Baiklah jika itu keinginanmu,Paman akan menjual pil ini,tapi secara bertahap. dan masalah harga paman hargai 1 pil ini 5 juta koin emas jadi totalnya 50 juta koin emas,sisa hasil lelang akan diberikan setelah acara lelang selesai. untuk pajaknya sebesar 10% dari hasil lelang. Apakah Tu- Nak Udin setuju? ucap paman Han.

"Aku ngikut aja paman Han,masalah hasil dari lelang maupun sisanya aku percaya sama Paman Han" ucap Udin.

Kemudian Paman Han menyerahkan cincin penyimpanan yang berisikan koin emas.

"Ini uang dari pil itu serta ini kartu VIP dan Kartu ungu, nak Udin akan mendapatkan Diskon 10% dari pembelian lelang dengan menggunakan kartu Ungu ini di setiap pelelangan Naga Emas berada."ucap Paman Han sambil menyerahkan kartu tersebut pada Udin.

Udin pun menerima pemberian paman tersebut dan langsung memasukkan dalam cincin penyimpanannya tanpa memeriksa terlebih dahulu.

"Terima kasih Paman Han" ucap Udin sambil membungkukkan badannya.

"Iya sama- sama,kenapa gak diperiksa dulu uangmu itu Nak Udin" ucap Paman Han.

"Tidak usah paman,aku percaya sama paman. aku permisi dulu paman.

Udin pun keluar dari pavilium pelelangan Naga Emas menuju penginapan.

Didalam perjalanan ke penginapan Udin tak sengaja melihat seorang gadis memakai topeng. Udin pun melihat secara sekilas saja namun tiba - tiba dia berhenti.

"Itu kan cewek yang aku temui di hutan monster" ucap Udin membathin. Udin tahu identitas gadis bertopeng itu dari tanda titik hitam di bawah lehernya. Ketika ia tak sengaja menyentuh gunung kembar milik gadis itu Udin melihat tanda titik hitam itu.

"Semoga aja dia gak mengenali aku,kalau dia kenal maka bisa amsiong aku"ucap Udin membatin lalu melanjutkan perjalanannya.

Sesampai di kamar penginapan Udin kembali masuk keruang jiwa miliknya.

"Aku dah lama gak membuka buku kitab pemberian kakek guru serta kitab yang aku temukan didalam goa. Buka dulu ahh...Siapa tahu ada gunanya." gumam Udin.

Udin pun mempelajari buku kitab tersebut,Udin mengambil kitab Alchemist dan membukanya.

Selama 2 hari diruang jiwa,Udin pun sudah selesai mempelajari isi kitab Alchemist. Kemudian Udin mencoba mempraktekkannya.

"Hem... Aku akan mencoba membuat pil energi,siapa tahu berhasil. Soalnya pil Energi pemberian guru sudah habis. Semua bahan - bahan ada disini. Yoshhh... Mari buat pil." ucap Udin semangat. Udin mencoba inovasi lain dari pil - pil yang dibuat oleh alchemist pada umumnya,yaitu menambahkan 1 miligram air surgawi.

Bommm.... Asap mengepul

Percobaan pertama Udin gagal,

Boommm.... Asap mengepul

Kedua Gagal lagi,

Boommm...Asap mengepul

ke tiga gagal maning.

"Jiangkreeek...kok angel to" ucap Udin kesal.

Setelah percobaan ke 100 barulah Udin bisa membuatnya..

Boommmmm.... wusshhh.....Asap mengepul.

" Ha... Ha... Ha....Ha.... Akhirnya aku berhasil yeeeeiii " ucap Udin tertawa sambil melompat kegirangan.

Pil buatan Udin berada di level 7 berkwalitas 150% berkat tambahan air surgawi.

***

Didalam cincin Pelangi Udin.

"Hahhhhh...

"Apa aku tak salah lihat,Dia bisa membuat pil lev 7 dalam percobaannya tanpa bantuanku" ucap sang gadis yang ada didalam cincin pelangi tersebut terkejut.

Sang gadis itu belom mau menampakkan wujudnya ke Udin, sang gadis berpikir belom saatnya ia mengetahuinya.

****

Udin yang senang telah berhasil membuat Pil pertamanya itu tak mengetahui bila ada yang mengawasinya didalam cincin pelangi tersebut.

Udin pun membuat lagi Pil energi serta pil lainnya. Tak terasa sudah menggunung pil buatan Udin.

"Capek juga buat pil ini" gumam Udin lalu bersender di bawah pohon apel emas sambil meminum teh hangat,tak lupa ia membakar rokok buatannya..

Hufftt.... asap rokok mengebul..

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan" ucap Udin.

Selesai beristirahat kemudian Udin mengambil buku kitab Array. Udin tidak tahu kitab jenis apa yang dia pelajari, dia hanya tahunya belajar dan memahami,dah itu saja. Udin yang memegang kitab Dewa membuka dan mempelajarinya.

Bab 1 kitab array

"Azzzz.... Ne buku apa seh kok susah banget memahaminya" ucap Udin merasakan cenut - cenut di kepalanya.

"mending ngopi dan ngudud dulu lah biar fresh pikiran." gumam Udin.
rokok buatan Udin itu sebenarnya bisa meningkatkan kekuatan seseorang yang berada di bawah tahap ranah Pendekar Emas.sedangkan keatasnya tidak merasakan efeknya,dikarenakan bahan - bahan rokok itu bagian dari bahan pembuat pil energi.

Udin yang kini nampak serius mempelajari kitab dewa Array tersebut meskipun kepalanya terasa cenut - ccenut.

Hari berganti Hari Udin fokus mempelajari array.

"Cukup disini saja dlu,alx bentar lagi acara pelelangan akan di mulai"gumam Udin.

Kemudian Udin keluar dari dunia jiwanya untuk bersiap - siap ke acara lelang,Udin mengganti pakaiannya dengan warna merah cerah bergambarkan Naga.

di pavilium Naga Emas sudah ramai orang- orang antri dan berkumpul,mereka mendengar bahwa pavilium Naga Emas dikota Kaifeng melelang pil Penyembuh lev 6.Banyak bangsawan,pejabat,ketua sekte,bahkan Raja Ming datang untuk datang dan membeli pil itu.

Sesampainya Udin di depan gedung pelelangan itu,Ia ikut antri di barisan peserta lelang.

Dari kejauhan paman Han yang melihat Udin mengantri mendatangi si Udin.

"Nak Udin,mari masuk kedalam. Nak Udin tidak usah mengantri" ucap paman Han.

" Eh paman Han,siap paman..." ucap Udin mengikuti.

Setelah Udin keluar barisan antrian,banyak yang terkejut.

"Siapa pemuda itu,sampai - sampai kepala pelelangan bersikap sopan dan menjemput pemuda itu" ucap orang yang antri

"Iya..bahkan sang Raja saja tidak diberlakukan seperti itu" ucap orang lain menimpali.

Udin kini masuk dalam gedung dan diantar oleh paman Han ke Ruang VIP No 6.

"Mari nak Udin,silahkan masuk. nak Udin butuh apa? nanti paman siapkan" ucap paman Han.

"Terima kasih paman,itu tidak perlu. Aku bisa sendiri" ucap udin .

"Ya udah kalau begitu,paman tinggal dulu ya" ucap paman Han.

"Iya paman" ucap Udin.

Setelah paman Han itu pergi,Udin melihat peserta lelang,mulai dari lantai 1 hingga lantai 3. Ketika Udin melihat ulang,Udin terkejut melihat sosok yang pernah ia jumpai.

"Eh...Itu kan gadis itu" gumam Udin.

Sejam Kemudian barulah acara lelang dimulai.

muncullah gadis yang berpakaian seksi.

MOHON PERHATIAN SEMUA!!!
SAYA DISINI PEMBAWA ACARA LELANG,PERKENALKAN NAMAKU LIU MEI.
AKU AKAN BACAKAN PERATURAN DALAM LELANG INI.

1. SIAPA YANG MENAWAR LEBIH TINGGI MAKA DIALAH PEMENANGNYA.

2. DILARANG MEMBUNUH SESAMA PESERTA LELANG.

3. DILARANG MEMBAWA - BAWA NAMA GELAR ,PANGKAT ATAUPUN KEKUASAAN.

NAH ITU DIA PERATURAN DALAM LELANG PAVILIUM NAGA EMAS. JIKA MELANGGAR MAKA DIANGGAP PENGHIANAT. SANGSINYA TIDAK DIPERBOLEH MENGIKUTI LELANG SELANJUTNYA SELAMA 20TAHUN DAN MASUK DALAM TAHANAN SELAMA 6 BULAN.

ACARA LELANG KAMI MULAI.....

Tak lama muncul orang yang membawa peti..

INI ADALAH PEDANG PERUNGGU DENGAN KWALITAS SANGAT BAGUS. KAMI BUKA DENGAN HARGA 50 KEPING PERAK. SETIAP KELIPATANNYA NAIK 5 KEPING PERAK.

60... teriak salah satu peserta lelang lantai 1

65...

70..

80...

ADA YANG MAU MENAWAR LAGI SELAIN 80? SAYA HITUNG SAMPAI .JIKA TIDAK ADA YANG MENAWAR MAKA PEDANG PERUNGGU INI JATUH KE PESERTA LELANG NO. 165.

80 PERAK 1

80 PERAK 2

80 PERAK 3

PEDANG INI JATUH KE PESERTA LELANG NO 165.

KITA LANJUT LAGI DENGAN BARANG KE 2.

Muncullah pelayan membawa peti lalu membukanya.

Udin yang melihat barang - barang yang dilelang tidak tertarik,Karena Udin sudah punya yang lebih bagus,banyak lagi.

Suara Riuh gemuruh peserta lelang yang mengajukan penawaran.

Begitu tiba di sesi 9.

INI ADALAH PEDANG EMAS,YANG TINGKAT KWALITASNYA TIDAK DIRAGUKAN LAGI. SAYA BUKA DENGAN HARGA 200 KEPING EMAS.

Kembali suara riuh gemuruh itu muncul,nampak peserta lelang dengan No. 569 menawar barang itu .

500 keping emas.. teriak peserta lelang 569.

550 keping emas...tawar peserta lainnya.

Udin yang lihat itu pun tersenyum. Tak lama pedang Emas itu jatuh ke peserta lelang No 448.

SELANJUTNYA. INI ADA BATU MISTERIUS YANG MANA BATU INI DITEMUKAN DIRERUNTUHAN BANGUNAN KUNO, BATU INI TIDAK MUDAH DI PECAHKAN. SAYA BUKA DENGAN HARGA 300 KEPING EMAS.

Udin yang melihat hanya cuek saja.namun tiba - tiba muncul suara di kepalanya.

"Ambil batu itu atau tidak kamu tidak bisa pulang" ucap suara itu.

Udin yang mendengar mengerutkan dahinya.

"Emang itu batu apa." ucap Udin.

"Jangan banyak tanya,ambil atau tidak pulang selamanya" ucap suara itu meninggi.

"Asemmmmm..." runtuk Udin.

" 500 Keping emas " ucap Udin menawar..

Orang lain yang mendengar sebagian mencibir ada pula yang menyebutnya tidak waras.

500 KEPING EMAS.....

APAKAH ADA YANG MAU MENAWAR LAGI.

500 KEPING EMAS 1

500 KEPING EMAS 2

500 KEPING EMAS 3.

BATU INI JATUH KE TANGAN VIP NO 6.

Tak lama batu itu diantar pelayan ke ruangan Udin.

"Permisi Tuan,ini barang yang anda pesan"ucap pelayan itu.

Udin pun menerima kemudian membayarnya

"Maaf Tuan,uangnya kelebihan 100 keping emas." ucap pelayan.

"Ambil aja itu untukmu dan aku minta tolong berikan ini kepada peserta lelang No. 569."ucap Udin sambil memberikan cincin penyimpanan yang isinya sebuah pedang Emas,berlian, serta beberapa pil pada pelayan itu.

"Baik dan Terima kasih Tuan " ucap pelayan itu dengan senyum bahagianya. Gimana tidak bahagia,baru kali ini ia mendapat tips besar.biasanya ia menerima paling banyak 50 perak.

Kemudian pelayan itu pun pergi meninggalkan Udin.

"Ini batu apa seh,sepertinya cocok buat lempar mangga di pohon." gumam Udin.

Udin dulu waktu kecil suka mengambil mangga milik tetangganya dengan cara melempar pakai batu,lemparan Udin selalu tepat sasaran. hingga teman -temannya menjuluki udin sang pelempar batu no 1 didesanya,tak ada yang bisa mengalahkan Udin. ( Jangan ditiru ya teman - teman itu perbuatan yang tidak baek).
 
12. MEMBERIKAN PIL PADA RAJA

.


Sore hari di Kota Kaifeng ,udara disana tidaklah seberapa panas. Namun ada tempat yang Udaranya panas,tempat itu adalah Pavilium Pelelangan Naga Emas. Di dalam gedung situasi semakin memanas diakibatkan para peserta saling bersaing untuk mendapatkan item yang di lelang.

10.000.....

11.000.....

12.000....

20.000....

"Woiii...jangan menaikkan harga seenaknya" teriak peserta lelang yang tak terima karena orang yang menawar itu menaikkan harga.

"Kalau tak punya uang jangan sok ikut lelang,kan peraturannya jelas,siapa yang menawar paling tinggi maka dialah pemenangnya" ucap peserta lelang yang menawar 20.000 keping emas tadi.

20.000 KEPING EMAS 1

20.000 KEPING EMAS 2

20.000 KEPING EMAS 3.

PEMENANGNYA PESERTA LELANG NO. 882.

SELANJUTNYA BARANG YANG DILELANG ADALAH...

Pelayan pelelangan masuk membawa peti berukuran sedang memanjang.

PEDANG BERLIAN.PEDANG INI KWALITASNYA 75% . SAYA BUKA HARGA 10.000 KEPING EMAS. SETIAP PENAWARAN BERKELIPATAN 1000 KEPING KOIN EMAS

12.000....

13.000...

14.000...

15.000...

16.000...

17.000...

20.000...

Udin hanya menyaksikan acara tersebut sambil merokok. Karena bosan,lalu ia melihat peserta di ruang VIP No.1. Udin mengerutkan dahinya.
" Apakah itu Raja Ming"gumam Udin.karena Udin tidak melihat mahkota yang dia pakai,hanya melihat pakaiannya saja yang nampak berbeda dari peserta lainnya. Kemudian Udin memanggil pelayan pelelangan.

Setelah pelayan itu datang kemudian Udin menanyakan perihal tamu VIP No. 1 itu.

"Benar Tuan,itu adalah Raja Ming" ucap pelayan itu.

Kemudian Udin menggunakan Mata Dewanya."Hemm... Sepertinya aku harus menolongnya,jika tidak bisa perang nanti"ucap Udin membatin.

"Ini tolong berikan pada Raja Ming, jangan bilang ini pemberianku,bilang aja pemberian Paman Han,dan ini tips untukmu" ucap Udin memberikan cincin penyimpanan yang berisi Pil Penyembuh,pil Energi,dan kertas berisi catatan kecil.

"Siap Tuan,hamba akan memberikannya pada Raja Ming"ucap pelayan itu lalu pergi meninggalkan Udin.

"Sungguh kasihan. Seorang Raja baik hati yang suka menolong rakyatnya itu terkena racun,aku gak tau siapa yang memberikan racun itu."ucap Udin membatin.

Udin melihat pelayan pelelangan itu masuk keruangan VIP No. 1 lalu menyerahkan barang yang dititipkan Udin. Raja itu terkejut ketika memgetahui isi didalamnya lalu beranjak pergi.

INI DIA YANG KITA TUNGGU - TUNGGU.

INI ADALAH PIL PENYEMBUH LEV 6. KWALITASNYA 90%. SAYA BUKA HARGA 6 JUTA KEPING EMAS. SETIAP KELIPATANNYA TERSERAH KALIAN.hehehehe.....

Para peserta lelang hampir jatuh dari kursinya karena baru kali ini tidak disebutkan kelipatannya,malah diberi kebebasan langsung.

10 juta.....

15 juta....

30 juta.....

Teriakan penawaran tertinggi saling sahut menyahut.

200juta....

Udin yang mendengar itu hampir terjatuh dari kursinya.

"Bussetttt dah,200 jutaa!!! Woooowww.... padahal pil lev 6 saja bisa mencapai segitu apa lagi pil buatanku" ucap Udin membatin.

250juta.....

300juta....

500juta....

750 juta.....

900 juta....

....

....

900 JUTA KEPING EMAS 1

900 JUTA KEPING EMAS 2

1 Milyar..... ucap suara tiba - tiba di ruang VIP 4.

Peserta yang kalah saing tidak mau membuat keributan didalam gedung pelelangan, dikarenakan peraturan Lelang.

1 MILYAR KEPING EMAS 1

1 MILYAR KEPING EMAS 2

1 MILYAR KEPING EMAS 3

PEMENANGNYA RUANG VIP NO. 4.

SAYA MEWAKILI PELELANGAN NAGA EMAS MENGUCAPKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASINYA. 1 BULAN AKAN DATANG DI ADAKAN LELANG LAGI. SAYA HANYA MEMBERI BOCORAN SAJA,BULAN DEPAN YANG DILELANG ITU PIL PENYEMBUH LEV 6. JADI SIAPKAN DANA KALIAN UNTUK MEMBELINYA.

Para peserta lelang yang mendengar tersebut terkejut dan bersemangat,mereka akan berlomba lomba untuk mendapatkan Pil yang belom mereka mendapatkannya.

Setelah pengumuman tersebut para peserta membubarkan diri. Namun Udin masih berada di ruang VIP No 6. Tak lama pintu ada yang mengetuk.

Tok...Tok...Tok...

"Masuk aja paman" ucap Udin sambil memainkan batu yang ia beli tadi.

" Nak Udin,aku datang untuk menyerahkan hasil lelang pil yang nak Udin jual" ucap paman Han...

"Husstttt..... paman,jangan kencang - kencang ngomongnya nanti ada yang dengar. Kan gawat." ucap Udin memelankan suarannya.

"He..he..he...Maaf nak Udin" ucap Paman Han sambil menyerahkan uang hasil lelang didalam cincin penyimpanan.

"Oh iya paman,ini ada hadiah untuk paman" ucap Udin mengeluarkan botol kecil berisi 10 butir pil Energi.

"Kan kemarin sudah nak Udin berikan,itu aja belom paman pakai" ucap paman Han menolak secara halus.

"Buka aja dulu paman,nanti paman akan mengetahuinya" ucap Udin santai.

wusshhh.... aroma pil itu menyebar ketika botol itu terbuka.Botol pil itu langsung ditutup segera oleh Paman Han...

" I........Ni "ucap paman Han terbata - bata.

"Itu pil Energi paman, aku buat sendiri. maaf ya paman jika hasilnya buruk,soalnya aku baru pertama kali buat." ucap Udin sambil cengengesan.

Seketika itu rahang paman Han jatuh dan hampir pingsan.

"Bagaimana mungkin seorang yang berada di ranah Pendekar perunggu tingkat 5 bisa membuat pil lev 7 dengan kwalitas 150%" ucap paman Han membatin.

"Maaf nak Udin,sebenarnya Nak Udin ini berada di ranah apa? " ucap paman Han.

" Menurut paman aku di ranah apa?"ucap Udin dengan santainya,karena Udin tak mau memberitahu tingkat kekuatan aslinya pada sembarang orang.

"Paman tidak tahu nak" ucap paman Han.

"Hem...anggap saja aku diatas tingkatmu paman"ucap Udin.

"Hehhhh... di ranah pendekar kaisar. tapi itu mustahil,karena orang yang berada diranah kaisar hanya mampu membuat pil Lev 2 itu pun kwalitasnya 30% saja" ucap paman Han membatin. Karena tingkat kultivasi paman Han saat ini berada di ranah pendekar Raja tingkat 4.

"Sudah...tidak usah difikirkan paman,nanti bisa mati berdiri loh" ucap Udin sedikit becanda.

"Baiklah kalau begitu,paman undur diri dulu"ucap paman Han..

"Eh ...Tunggu dulu paman" ucap udin ketika teringat sesuatu.

"Ya ada apa?"ucap paman Han.

"Hem...Tadi aku memberikan pil kepada Raja Ming melalui pelayan paman,tolong jangan dikasih tau ya kalau aku yang memberikan dan membuat pil itu,soalnya tadi aku pakai nama paman" ucap Udin sambil mengaruk garukkan kepalanya meskipun tak gatal.

plokkkk... paman Han menepuk keningnya sendiri.

" Nanti apa yang harus aku katakan pada raja Ming jika dia ingin tahu siapa yang buat pil itu nak?" ucap paman Han galau.

"Bilang aja kakek misterius yang memberikannya,setelah itu paman tambahin apa gitu supaya Raja Ming yakin,beres kan" ucap Udin santai.

"Oh iya.. Ya.. Bisa - bisa itu.

Paman Han tersenyum melebar.

" Ya sudah kalau begitu, Paman tinggal dulu soalnya masih ada yang perlu paman urus" Ucap paman Han.

" Ya paman silahkan....." ucap Udin.

Setelah paman Han Pergi lalu Udin pun beranjak keluar ruangan VIP, ketika hendak melewati pintu gerbang pavilium Udin melihat Jiang Li sedang sibuk di meja resepsionis. Udin pun mendekatinya.

"Ekhemmm... Dehem Udin

Jiang Li yang mendengar suara itu langsung menghentikan aktifitasnya.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan" ucap Jiang Li sopan.

"Enggak ada apa - apa,aku hanya ingin memberikan ini padamu, jangan beritahu orang lain termasuk pamanmu dan juga jangan kau jual" ucap Udin sambil menyerahkan botol yang berisi Pil Kecantikan,pil Energi dan pil penyembuh. Setelah memberikan botol itu Udin langsung pergi.

"Terima kasih tuan" ucap Jiang Li menerimanya dan langsung membuka botol itu,tak lama kemudian dia terduduk dilantai karena syok.

Kembali Udin saat ini.

Udin berjalan menuju penginapan,ditengah jalan ia menjumpai pengemis yang minta - minta.Udin pun datang menghampiri pengemis itu.
"kakek bersikap biasa saja ya dan segera pulang"ucap Udin berbisik sambil menyerahkan sejumlah koin emas.

kakek pengemis itu mengangguk saja dan menerima pemberian Udin.ketika ia buka apa yang diberikan Udin,ia langsung pulang dengan hati bahagia sambil menangis terharu,baru kali ini ada yang memberikan 20.000 keping koin emas secara cuma- cuma. Bahkan raja mereka saja hanya memberikan 100 koin perak.kakek pengemis itu sebenarnya ingin bersujud pada Udin,namun ia teringat perkataan Udin tadi.

Udin membagi - bagikan sebagian koin emas hasil penjualan pil itu pada pengemis yang ia jumpai.

sesampainya di penginapan,Udin langsung merebahkan tubuhnya di kasur.lalu tertidur.

Esok harinya.

Udin sudah bangun sebelom matahari terbit.
Kemudian pergi keluar untuk joging.

" Dah lama aku gak joging" gumam Udin sambil berlari lari.

Tak terasa Udin sampai di alun - alun kota dan duduk bersender di bawah pohon besar.

"Kapan ya aku bisa pulang"gumam udin

" Emmmaaakkkkk....Udin kangennnn Pengen pulang....." ucap Udin berteriak.

"Kalau kangen pengen pulang,ya tinggal pulang. Gitu aja kok repot" tiba - tiba ada suara wanita dibalik pohon yang ia bersandar.

Udin tidak tau lawan bicaranya itu siapa,jika ia tahu pasti dia menjatuhkan rahangnya. Sebab lawan bicara Udin itu adalah seorang gadis yang pernah ia jumpai di hutan monster.

"Ya kalau tau jalan pulang enak aja tinggal cusshh pulang,lah ini...Jalan untuk pulang aja kagak tau" ucap udin menimpali suara itu.

"Memangnya rumahmu dimana" ucap wanita itu.

"Rumahku di Bangun Reksa Blok A No.47" ucap udin menimpali lagi.

"Bangun Reksa?? Dimana tuh,aku belom pernah dengar nama itu?" ucap wanita itu.

"Bangun Reksa itu ada di pulau Borneo" ucap Udin.

"Pulau Borneo?? Apakah pulau itu terletak di alam Dewa?" ucap wanita itu.

"Alam Dewa?? Emangnya ada alam Dewa..?" ucap udin penasaran.

" Ya jelas ada lah, Dahulu kala ada seorang Dewa datang ke alam benua ini, tapi kejadian itu sudah 500 Tahun yang lalu" ucap wanita itu lagi.

"Apakah dewa itu masih ada?" ucap Udin.

"Sudah pergi,dia datang kesini karena mencari kucingnya yang hilang" ucap wanita itu.

"Oooo...kirain masih ada. Jika masih ada kan aku bisa ikut kesana." ucap Udin.

"Kalau mau kesana harus pakai portal dimensi,tapi portal itu enggak tahu ada dimana." ucap wanita itu.

"Portal dimensi?" ucap udin membatin sambil berpikir.

" Terima kasih atas informasinya ini ada sedikit hadiah untukmu."ucap Udin sambil meletakkan botol kecil disamping wanita itu. wanita tersebut posisinya masih membelakangi Udin. Kemudian Udin pun pergi meninggalkan wanita tersebut.

Ketika Udin sudah jauh pergi barulah wanita tersebut menengok kebelakang kemudian melihat disampingnya ada botol yang diletakkan oleh Udin. Kemudian wanita itu membuka botol tersebut.

"Pil ini...!! Jangan - jangan orang yang memberikan aku pedang serta Pil adalah orang yang sama." ucap wanita itu membatin. Dia hendak mengejar Udin namun kehilangan jejak.

¤¤¤¤¤
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd