Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

MASA LALU MINGMEI

Udin memberikan Token pada Paijo,agar bisa melewati array yang ia buat. Udin meminta Paijo mengawasi Mingmei ketika mencari obat herbal. Sedangkan Udin berada Disamping Kaisar Chang Li Wan.

"Paman Wan... Tadi itu namanya Bibi Mingmei. Bibi mingmei akan merawat Paman Wan hingga sembuh." ucap Udin.

"Mingmei?? Berarti dia bukan istriku yang dulu,tapi mengapa wajahnya sangat mirip dengan Liangyi ya?" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

Tak Lama kemudian Mingmei datang membawa peralatan dan tanaman herbal yang Ia dapatkan disekitar rumahnya yang ditanam oleh Umam. Umam sengaja menanam Obat herbal disamping dan belakang rumah,agar warga tidak kesusahan saat mencari tanaman herbal.

Mingmei menghaluskan tanaman itu dengan alat batu yang ada didapur . Setelah halus,ia memeriksa tubuh kaisar Chan Li Wan untuk mencari bekas gigitan Ular,Begitu ketemu Ia m3nghisap agar racun itu keluar,lalu melepehkan Racun itu pada tempat yang ia sediakan,Selesai mengeluarkan racun ia menempelkan Ramuan itu pada tubuh yang terkena gigitan Ular.

Setelah itu ,Mingmei membuat Ramuan untuk diminum. Ia memasukkan Bahan - bahan itu kedalam blender yang ia ambil didapur,ia menambahkan air lalu menyalakan Blender tersebut.

Alat blender itu terdengar sangat Halus,tidak ada suara mesin blender saat menghaluskan bahan - bahan herbal,yang terdengar hanyalah suara bahan helbal saat terkena mata pisau blender.

"Alat apa itu,mengapa bisa menghancurkan Bahan - bahan herbal tanpa harus menumbuk?" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati saat melihat Mingmei mengahaluskan bahan - bahan herbal tersebut.

Setelah hancur,Mingmei menuangkan kedalam Gelas,tak lupa menaruh saringan agar tidak terikut kotoran herbal. Setelah semua tersaring,Mingmei memberikan minuman tersebut pada Kaisar Chang Li Wan.

Dengan telaten Mingmei meminumkan Obat tersebut.

"Bibi..." ucap Udin.

"Iya Bos... Ada apa?" ucap Mingmei saat meminumkan obat herbal dimulut Kaisar Chang Li Wan.

"Bibi seorang Tabib kah?" ucap Udin.

"Bentar Bos... tunggu ini habis dulu" ucap Mingmei.

"Iya Bi.. " ucap Udin.

Tak lama kemudian,minuman itu habis.

"Dulu Mingmei ikut bersama seorang Kakek Tabib, Saat Mingmei umur 6 tahun,Mingmei bersama ayah dan ibu sedang dalam perjalanan pulang,saat itu jalan sepi tak ada orang lewat,namun tiba - tiba Ada puluhan Ular jatuh dari pohon. Ayah dan Ibu Mingmei tewas terkena gigitan Ular,Mingmei teriak minta Tolong sambil menghalau Ular yang ingin menggigit Mingmei pakai kayu,namun nahas,Ada ular dibelakang Mingmei menggigit kaki Mingmei. Lalu Mingmei jatuh tak sadarkan diri.
Begitu Mingmei bangun,Mingmei berada ditempat yang asing,Lalu muncul Kakek - kakek membawa obat. Kakek itu yang menyelamatkan Mingmei,tapi sayang orang tua Mingmei tidak bisa diselamatkan. Setelah Mingmei sembuh,Mingmei diajarkan oleh Kakek itu mengenai tanaman herbal,ternyata Kakek itu seorang Tabib Beliau tak menyebutkan namanya,jadi Mingmei manggilnya kakek tabib, Mingmei tinggal dan belajar cara meracik tanaman Herbal .Banyak yang berobat pada kakek, Rata - rata mereka terkena Racun,Ada pula yang tidak kena racun seperti batuk,demam,lumpuh dan Lain - lain,tempat tinggal Kakek tabib agak jauh dari penduduk desa.12 Tahun lalu kalau tidak salah datanglah Kelompok tengkorak tiga daun,mereka meminta kakek membuatkan penawar racun,tapi kakek tabib menolak,sehingga mereka membunuh Kakek tabib,Saat mereka membunuh,Mingmei berada diluar lalu masuk mau menaruh Obat herbal,mereka melihat Mingmei saat menaruh obat herbal. Mingmei lalu dibawa oleh mereka,Mingmei disuruh meracik obat penawar racun,bila tidak mau maka dibunuh. Mau tak mau Mingmei melakukan itu,Mingmei kenal Lingling saat ia terkurung bersama ibunya,setelah ibunya tewas,Mingmei yang merawat Lingling bersama para tahanan. Mereka tak berani menyentuhku,karena ketua mereka melarangnya.Kalau gak salah saat itu Lingling masih berumur 1 tahun saat ia ditangkap. Begitu Lingling umur empat tahun,ibunya Lingling tewas . Saat Ibunya dipakai oleh mereka,Mingmei yang menjaga Lingling,kadang tahanan yang lainnya bila Mingmei sedang membuat ramuan anti racun. Ada Racun yang susah dibuat penawar,karena bahannya itu sangat langka. Mingmei hampir dibunuh oleh mereka,untungnya ketua mereka datang lalu menyelamatkan Mingmei. Orang yang hendak membunuh Mingmei itu dibunuh oleh Ketua mereka.Begitu Boss...Maaf kalau Mingmei sedikit curhat masa lalu Mingmei" ucap Mingmei sambil menitikkan airmatanya.

Udin memberikan sapu tangan pada Mingmei.

"Maaf Bibi,Udin membuat Bibi bersedih" ucap Udin.

"Gakpapa Bos.... Mingmei merasa senang sekali Bos membebaskan Kami" ucap Mingmei lalu memeluk Udin.

"Sama - sama Bi... Awalnya Udin hanya balas dendam saja,soalnya mereka membuat teman Udin terluka parah hingga Dantiannya hancur. Lalu Kami mendatangi mereka dan membunuh semuanya Begitu Bi" ucap Udin

"Iya Bos... Ini Mingmei tinggal dulu,soalnya Lingling waktunya makan." ucap Mingmei.

"Iya Bi.. " ucap Udin.

"Maaf ya Paman Wan, Udin membuat paman Wan lumpuh" ucap Udin dalam hati.

"Paman...Paman jangan beri tahu identitas Paman ya,nanti kalau Paman sembuh Paman pakai nama paman Li Wan saja,jangan nama lengkap Paman.Ini Udin tinggal dulu " ucap Udin berbisik lalu pergi keluar kamar.

.

.

***

Kini Udin berada didalam Rumahnya lebih tepatnya didalam kamar tidur. Udin masuk dalam Dunia Cincin.

Nampak Han Meiling Xing mengobrol dengan Sulastri dengan wujud setengah manusia setengah hewan agar Han Meling Xing bisa mengerti ucapannya.

"Bos Udinn... " ucap Kakashi Sujatmiko menghampiri Udin dalam wujud Harimau.

"Ada apa Kakashi?" ucap Udin.

"Bibi Meiling Biar disini aja ya?" ucap Kakashi Sujatmiko

"Hem... Itu tergantung Meilingnya Koro." ucap Udin. sambil berjalan ke arah Sulastri.

"Kakashi gak punya teman bermain" ucap Kakashi Sujatmiko

"Hem.... Nanti Udin cari teman untuk Kakashi,tapi gak sekarang" ucap Udin

"Makasih Bos... Bos memang terbaik" ucap Kakashi Sujatmiko.

"Emang ayahmu tidak mengajak Maen" ucap Udin duduk disamping Han Meiling Xing.

"Ayah mah Cuman sebentar aja mainnya sama Kakashi,Begitu maen sama Ibu lama banget. " ucap Kakashi Sujatmiko.

"Wuiihhh.... Berapa lama ayahmu Maen Kakashi" ucap Udin.

"Gege Udin Bisa bahasa Harimau?" ucap Han Meiling Xing.

"Bisa sayang,ne lagi ngobrol sama Kakashi Sujatmiko" ucap Udin.

"Lama Bos.... Sampai - sampai Ayah marah bila Kakashi menghampiri Ayah ketika bermain sama Ibu" ucap Kakashi Sujatmiko.

Tak lama kemudian Kuciah muncul lalu menggigit leher Kakashi Sujatmiko lalu pergi.

"Kakashi bilang Apa Gege?" ucap Han Meiling Xing.

"Itu... Kakashi bilang Senang banget bermain denganmu sayang" ucap Udin.

"Ooo begitu.... Oh iya, Itu Istana punya Gege Udin kah?" ucap Han Meiling Xing.

"Bukan... itu Titipan dari seseorang,Udin hanya numpang saja sayang.Suatu saat orangnya datang untuk mengambil kembali.Kenapa emangnya sayang?" ucap Udin sedikit berbohong.

"Gakpapa Sayang.. Aku cuman ingin tahu saja" ucap Han Meiling Xing.

"Bibi.. Kita tinggal dulu ya.. " ucap Udin.

"Semoga aja diluar sudah malam " ucap Udin dalam hati.

"Iya Bos... " ucap Sulastri.

Udin dan Han Meiling Xing kini berada di dalam Kamar. Nampak diluar sudah malam hari.

"Asem... Beneran sudah malam" ucap Udin ketika melihat dari kaca jendela.

"Ayo Gege Udin.. Kita Tidur" ucap Han Meiling Xing yang sudah berebah duluan dikasur.

"Ayooo.. " ucap Udin. Lalu naik ketempat tidur lalu berebah disamping Han Meiling Xing.

"Hem... Gege Udin mau isap susuku apa enggak seperti Gege Udin menghisap Susunya Bibi Juminten." ucap Han Meiling Xing.

"Gak usah aneh - aneh sayang, waktu itu aku salah bicara,seharusnya minta susu kotak yang ada dalam lemari pendingin . Eh malah bibi Juminten Ngasih susu dalam kain,dipaksa pula" ucap Udin.

Nampak Han Meiling Xing mengeluarkan Air matanya.

"Cup - cup... jangan nangis ya sayang," ucap Udin sambil memeluk Han Meiling Xing. Tak lama kemudian mereka tertidur.

.

.

.

***

.

Satu bulan Kemudian,Kaisar Chang Li Wan bisa bicara tapi belum bisa menggerakkan tubuhnya. Dengan Telaten MingMei merawat Kaisar Chang Li Wan,Mingmei juga mengganti Pakaian Kaisar Chang Liwan,Sebelum Udin menyadarkan Kaisar Chang Li Wan,Udin melepas Cincin ruang milik Kaisar Chang Li Wan serta mengambil Identitas kekaisaran,agar Mingmei tidak curiga. Lingling entah mengapa memanggil Kaisar Chang Li Wan dengan sebutan ayah. Begitu Kaisar Chang Li Wan bisa bicara,Lingling mengobrol dengan kaisar Chang Li Wan.

Satu Bulan kemudian.

Kaisar Chang Li Wan Bisa menggerakkan tubuhnya. Sehingga ia bisa bermain dengan Lingling.Tapi itu gak bisa lama - lama. Sebab jika lama - lama maka tubuhnya menjadi sakit

Para anak Buah Udin memberitahukan pada warga desa agar jangan mendekati Mingmei atas perintah Bos Udin,Mereka semua patuh,ada salah satu pemuda yang naksir dengan Mingmei tidak jadi mendekati Mingmei begitu dengar ucapan anak buahnya Udin.

Satu bulan Kemudian.

Tubuh Kaisar Chang Li Wan bisa bergerak seperti sedia kala,ia sembuh berkat tanaman herbal yang diberikan oleh Mingmei.

"Ayah....Main yuk" ucap Lingling.

"Ayoo....Mau maen apa Ling'er" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Maen Kuda - kudaan" ucap Lingling.

"Baiklah.. Ayo naik kepunggung ayah" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mingmei hanya melihat mereka sambil tersenyum.

"Ayoo Ayah... Jalan... " ucap Lingling ketika sudah naik dipunggung Kaisar Chang Li Wan.

Kaisar Chang Li Wan meniru suara kuda. Lalu merangkak mengelilingi Ruang keluarga.

"Ling'er.. Ayo nak turun,waktunya makan siang" ucap Mingmei.

"Lingling gak mau turun,Lingling mau makan sambil naik Kuda." ucap Lingling.

"Kasihan Ayah nanti,badannya capek" ucap Mingmei.

"Gakpapa... ,Lingling berada diatas punggungku sambil makan" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mingmei pun menyuapi Lingling sambil bermain.

"Ayah...Lingling pengen punya adik" ucap Lingling.

"EH....!!?? Mingmei terkejut mendengar permintaan Lingling.

"Hem... Lingling pengen punya berapa adik?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil merangkak.

"Hem.... Dua saja ayah" ucap Lingling.

"Nanti Ayah dan Ibu akan membuat adik untuk Ling'er..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Assiiik..... Lingling Nanti punya adik" ucap Lingling kesenangan.Lalu ia turun.

"Ibu... Kapan Ibu buatnya..." ucap Lingling.

Mingmei bingung mau jawab apa.

"Nona Mingmei... Maukah kamu menjadi istriku" ucap Kaisar Chang Li Wan meletak lutut kiri dilantai sedangkan lutut kanan diatas seperti melamar pada Umumnya.

Muka Mingmei memerah lalu mengangguk - anggukkan kepalanya.

Kaisar Chang Li Wan sebelumnya sudah bercerita,dulu ia pernah punya Istri,istrinya tewas karena terkena Racun. Lalu ia pergi untuk mencari putranya yang sedang mencari obat. ia sengaja berkata seperti itu atas saran dari Udin,agar Mingmei jangan diberitahu identitas aslinya.

Tak lama kemudian Udin datang.

"Halo Lingling... sudah makan apa belum" ucap Udin.

"Halo juga kak Udin,ini Lingling lagi makan." ucap Lingling.

"Nah kebetulan Bos datang bisa jadi saksi" ucap Kaisar Chang Li Wan mengikuti orang - orang manggil Udin dengan sebutan Bos.

"Saksi apaan Paman,Saksi kunci? Saksi persidangan?,Saksi membuat sertifikat Tanah?" ucap Udin.

"Bukan itu Bos... Maksudku itu Saksi pernikahan Kita" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"APAAAAAAAAA????!!! " ucap Udin terkejut.

"Gimana Bos?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem.... Kalau bisa Warga disini saja Paman,jangan Udin saja" ucap Udin.

"Boleh juga Usul Bos... Baiklah kalau gitu,tapi Paman minta tolong panggilkan warga desa ya" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Siap Paman" ucap Udin lalu pergi .

Udin menelepati Anak buahnya untuk memanggil warga desa untuk berkumpul didepan rumah Mingmei.

Tak lama kemudian warga desa berdatangan bersama Anak buah Udin.

Nampak pakaian mereka sebagian kotor karena sedang diladang.

"Ada Apa Bos" ucap salah satu warga.

"Hari ini adalah hari yang bersejarah ,dimana Paman Li Wan dan Bibi Mingmei akan menikah" ucap Udin.

"Haaaaaaa...." mereka menjatuhkan rahangnya kebawah. Ia tak menyangka Mingmei akan menikah dengan Pria paruh baya. kecuali anak buah Udin.

Tak Lama Kemudian Kaisar Chang Li wan dan Mingmei datang.

"Maaf tiba - tiba saya meminta kalian untuk datang kesini,awalnya saya ingin Bos udin saja menjadi saksi,tapi Bos Udin tidak mau. Ia mau semua warga menjadi saksi" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ooo Begitu" ucap warga hampir serempak.

Lalu Kaisar Chang Li Wan mengucapkan Sumpah dan janji setianya. Setelah itu giliran Mingmei mengucapkan sumpah dan janji setianya.

salah satu warga kaget saat mendengar kaisar Chang Li Wan menyebut nama lengkapnya.

"Seperti nama Kaisar Chang? Masa seh dia kaisar,... Ah... Gak mungkin dia kaisar,waktu datang loh pakaiannya jelek" ucap salah satu warga. Sebab begitu Ia pertama kali dirawat,warga desa datang menjenguk,saat itu pakaian yang dipakai kaisar Chang Li Wan sangat lusuh dan tak layak pakai.

"Gimana para saksi" ucap Udin.

"SAAAH.........." ucap mereka serempak.

"Cium...Cium...Ciumm... Cium.. " ucap semua orang.

Kaisar Chang Li Wan mencium bibir Mingmei.

setelah mencium,para warga menyalami pengantin baru tersebut.

Anak buah Udin mengeluarkan Minuman dalam kemasan dan juga Roti lalu dibagi - bagikan.

"Maaf ya... Tuan Rumahnya pelit gak mau masak makanan yang banyak" ucap Udin.

"HAHAHAHAHAHA..... mereka tertawa bersama.

"Gakpapa Bos... Ini saja sudah cukup. Apa lagi bos memberi kami tempat tinggal yang begitu luar biasa hebatnya,istana Kaisar saja belum tentu punya" ucap warga A

"Betul itu Bos... Jika dipilih antara Istana kaisar dengan Rumah ini,aku pilih rumah ini Bos.. Soalnya di Istana gak Ada TVnya..." ucap Warga B

"Emang benar seh apa yang dikatakan warga disini,Peralatannya sangat luar biasa hebat,bahkan di istanaku saja tidak punya" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

Tiba -Tiba ada suara musik dari alun - alun desa.

Rupanya Paijo,Kuwi ,Ponijan dan Djarwo mengeluarkan sound sistem dari cincin Ruang yang ditemukan dimeja makan itu. Barang - barang yang diambil Umam kata Shan tidak usah dikembalikan,Meng Cheng Louh memberikan pada Udin.

Anak Buahnya Udin bernyanyi di iringi Music dari HP yang disambungkan via wifi bukan blutut.

Warga desa berdatangan ke alun - alun,mereka disana berjoget dan bernyanyi bersama,sebab warga desa tahu lagu itu dari TV,meskipun aneh,tapi warga desa mencoba menyanyikan lagu - lagu tersebut,rata - rata yang disukai warga itu adalah lagu campur sari.

Nampak Paijo menyanyikan lagu Banyu Langit,warga desa ikutan bernyanyi sambil berjoget.

Sworo angin ๐ŸŽถ
Angin sing ngreridu ati๐ŸŽถ
Ngelingake sliramu sing tak tresnani๐ŸŽถ
Pengen nangis๐ŸŽถ
Ngetokke eluh neng pipi๐ŸŽถ
Suwe ra weruh๐ŸŽถ
Senajan mung ono ngimpi๐ŸŽถ
Ngalemo๐ŸŽถ
Ngalem neng dadaku๐ŸŽถ
Tambanono roso kangen neng atiku๐ŸŽถ
Ngalemo๐ŸŽถ
Ngalemo neng aku๐ŸŽถ
Ben ra adem kesiram udaning dalu๐ŸŽถ
Banyu langit๐ŸŽถ
Sing ono nduwur kayangan๐ŸŽถ
Watu gedhe๐ŸŽถ
Kalingan mendunge udan๐ŸŽถ
Telesono๐ŸŽถ
Atine wong sing kasmaran๐ŸŽถ
Setyo janji๐ŸŽถ
Seprene tansah kelingan๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purba๐ŸŽถ
Melu krungu swaramu ngomongke opo๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purba๐ŸŽถ
Sing neng langgran Wonosari Yogjokarto๐ŸŽถ
Janjine lungane ra nganti suwe suwe๐ŸŽถ
Pamit esuk lungane ra nganti sore๐ŸŽถ
Janjine lungo ra nganti semene suwene๐ŸŽถ
Nganti kapan tak enteni sak tekane๐ŸŽถ
Udan gerimis๐ŸŽถ
Telesono klambi iki๐ŸŽถ
Jroning dodo๐ŸŽถ
Ben ra garing ngekep janji๐ŸŽถ
Ora lamis๐ŸŽถ
Gedhene nggonku nresnani๐ŸŽถ
Nganti kapan๐ŸŽถ
Aku ora biso lali๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purbo๐ŸŽถ
Melu krungu suaramu ngomongke opo๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purbo๐ŸŽถ
Sing neng langgran Wonosari Yogjokarto๐ŸŽถ
Janjine lungane ra nganti suwe suwe๐ŸŽถ
Pamit esuk lungane ra nganti sore๐ŸŽถ
Janjine lungo ra nganti semene suwene๐ŸŽถ
Nganti kapan tak enteni sak tekane.๐ŸŽถ

"Ayoo Paman... Bibi... Kita kesana... " ucap Udin.

"Ayoo" ucap mereka serempak,tak lupa Lingling dibawa ke alun - alun.

Semua Orang - orang menikmati Lagu yang dibawakan Anak buah Udin,Sebab Suaranya sama seperti yang ada di TV. berbeda dengan warga desa,suaranya masih ada yang salah mengucapkannya,meskipun begitu mereka sangat suka dengan lagu campur sari.

.

.

.

ยคยคยคยค
 
MASA LALU MINGMEI

Udin memberikan Token pada Paijo,agar bisa melewati array yang ia buat. Udin meminta Paijo mengawasi Mingmei ketika mencari obat herbal. Sedangkan Udin berada Disamping Kaisar Chang Li Wan.

"Paman Wan... Tadi itu namanya Bibi Mingmei. Bibi mingmei akan merawat Paman Wan hingga sembuh." ucap Udin.

"Mingmei?? Berarti dia bukan istriku yang dulu,tapi mengapa wajahnya sangat mirip dengan Liangyi ya?" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

Tak Lama kemudian Mingmei datang membawa peralatan dan tanaman herbal yang Ia dapatkan disekitar rumahnya yang ditanam oleh Umam. Umam sengaja menanam Obat herbal disamping dan belakang rumah,agar warga tidak kesusahan saat mencari tanaman herbal.

Mingmei menghaluskan tanaman itu dengan alat batu yang ada didapur . Setelah halus,ia memeriksa tubuh kaisar Chan Li Wan untuk mencari bekas gigitan Ular,Begitu ketemu Ia m3nghisap agar racun itu keluar,lalu melepehkan Racun itu pada tempat yang ia sediakan,Selesai mengeluarkan racun ia menempelkan Ramuan itu pada tubuh yang terkena gigitan Ular.

Setelah itu ,Mingmei membuat Ramuan untuk diminum. Ia memasukkan Bahan - bahan itu kedalam blender yang ia ambil didapur,ia menambahkan air lalu menyalakan Blender tersebut.

Alat blender itu terdengar sangat Halus,tidak ada suara mesin blender saat menghaluskan bahan - bahan herbal,yang terdengar hanyalah suara bahan helbal saat terkena mata pisau blender.

"Alat apa itu,mengapa bisa menghancurkan Bahan - bahan herbal tanpa harus menumbuk?" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati saat melihat Mingmei mengahaluskan bahan - bahan herbal tersebut.

Setelah hancur,Mingmei menuangkan kedalam Gelas,tak lupa menaruh saringan agar tidak terikut kotoran herbal. Setelah semua tersaring,Mingmei memberikan minuman tersebut pada Kaisar Chang Li Wan.

Dengan telaten Mingmei meminumkan Obat tersebut.

"Bibi..." ucap Udin.

"Iya Bos... Ada apa?" ucap Mingmei saat meminumkan obat herbal dimulut Kaisar Chang Li Wan.

"Bibi seorang Tabib kah?" ucap Udin.

"Bentar Bos... tunggu ini habis dulu" ucap Mingmei.

"Iya Bi.. " ucap Udin.

Tak lama kemudian,minuman itu habis.

"Dulu Mingmei ikut bersama seorang Kakek Tabib, Saat Mingmei umur 6 tahun,Mingmei bersama ayah dan ibu sedang dalam perjalanan pulang,saat itu jalan sepi tak ada orang lewat,namun tiba - tiba Ada puluhan Ular jatuh dari pohon. Ayah dan Ibu Mingmei tewas terkena gigitan Ular,Mingmei teriak minta Tolong sambil menghalau Ular yang ingin menggigit Mingmei pakai kayu,namun nahas,Ada ular dibelakang Mingmei menggigit kaki Mingmei. Lalu Mingmei jatuh tak sadarkan diri.
Begitu Mingmei bangun,Mingmei berada ditempat yang asing,Lalu muncul Kakek - kakek membawa obat. Kakek itu yang menyelamatkan Mingmei,tapi sayang orang tua Mingmei tidak bisa diselamatkan. Setelah Mingmei sembuh,Mingmei diajarkan oleh Kakek itu mengenai tanaman herbal,ternyata Kakek itu seorang Tabib Beliau tak menyebutkan namanya,jadi Mingmei manggilnya kakek tabib, Mingmei tinggal dan belajar cara meracik tanaman Herbal .Banyak yang berobat pada kakek, Rata - rata mereka terkena Racun,Ada pula yang tidak kena racun seperti batuk,demam,lumpuh dan Lain - lain,tempat tinggal Kakek tabib agak jauh dari penduduk desa.12 Tahun lalu kalau tidak salah datanglah Kelompok tengkorak tiga daun,mereka meminta kakek membuatkan penawar racun,tapi kakek tabib menolak,sehingga mereka membunuh Kakek tabib,Saat mereka membunuh,Mingmei berada diluar lalu masuk mau menaruh Obat herbal,mereka melihat Mingmei saat menaruh obat herbal. Mingmei lalu dibawa oleh mereka,Mingmei disuruh meracik obat penawar racun,bila tidak mau maka dibunuh. Mau tak mau Mingmei melakukan itu,Mingmei kenal Lingling saat ia terkurung bersama ibunya,setelah ibunya tewas,Mingmei yang merawat Lingling bersama para tahanan. Mereka tak berani menyentuhku,karena ketua mereka melarangnya.Kalau gak salah saat itu Lingling masih berumur 1 tahun saat ia ditangkap. Begitu Lingling umur empat tahun,ibunya Lingling tewas . Saat Ibunya dipakai oleh mereka,Mingmei yang menjaga Lingling,kadang tahanan yang lainnya bila Mingmei sedang membuat ramuan anti racun. Ada Racun yang susah dibuat penawar,karena bahannya itu sangat langka. Mingmei hampir dibunuh oleh mereka,untungnya ketua mereka datang lalu menyelamatkan Mingmei. Orang yang hendak membunuh Mingmei itu dibunuh oleh Ketua mereka.Begitu Boss...Maaf kalau Mingmei sedikit curhat masa lalu Mingmei" ucap Mingmei sambil menitikkan airmatanya.

Udin memberikan sapu tangan pada Mingmei.

"Maaf Bibi,Udin membuat Bibi bersedih" ucap Udin.

"Gakpapa Bos.... Mingmei merasa senang sekali Bos membebaskan Kami" ucap Mingmei lalu memeluk Udin.

"Sama - sama Bi... Awalnya Udin hanya balas dendam saja,soalnya mereka membuat teman Udin terluka parah hingga Dantiannya hancur. Lalu Kami mendatangi mereka dan membunuh semuanya Begitu Bi" ucap Udin

"Iya Bos... Ini Mingmei tinggal dulu,soalnya Lingling waktunya makan." ucap Mingmei.

"Iya Bi.. " ucap Udin.

"Maaf ya Paman Wan, Udin membuat paman Wan lumpuh" ucap Udin dalam hati.

"Paman...Paman jangan beri tahu identitas Paman ya,nanti kalau Paman sembuh Paman pakai nama paman Li Wan saja,jangan nama lengkap Paman.Ini Udin tinggal dulu " ucap Udin berbisik lalu pergi keluar kamar.

.

.

***

Kini Udin berada didalam Rumahnya lebih tepatnya didalam kamar tidur. Udin masuk dalam Dunia Cincin.

Nampak Han Meiling Xing mengobrol dengan Sulastri dengan wujud setengah manusia setengah hewan agar Han Meling Xing bisa mengerti ucapannya.

"Bos Udinn... " ucap Kakashi Sujatmiko menghampiri Udin dalam wujud Harimau.

"Ada apa Kakashi?" ucap Udin.

"Bibi Meiling Biar disini aja ya?" ucap Kakashi Sujatmiko

"Hem... Itu tergantung Meilingnya Koro." ucap Udin. sambil berjalan ke arah Sulastri.

"Kakashi gak punya teman bermain" ucap Kakashi Sujatmiko

"Hem.... Nanti Udin cari teman untuk Kakashi,tapi gak sekarang" ucap Udin

"Makasih Bos... Bos memang terbaik" ucap Kakashi Sujatmiko.

"Emang ayahmu tidak mengajak Maen" ucap Udin duduk disamping Han Meiling Xing.

"Ayah mah Cuman sebentar aja mainnya sama Kakashi,Begitu maen sama Ibu lama banget. " ucap Kakashi Sujatmiko.

"Wuiihhh.... Berapa lama ayahmu Maen Kakashi" ucap Udin.

"Gege Udin Bisa bahasa Harimau?" ucap Han Meiling Xing.

"Bisa sayang,ne lagi ngobrol sama Kakashi Sujatmiko" ucap Udin.

"Lama Bos.... Sampai - sampai Ayah marah bila Kakashi menghampiri Ayah ketika bermain sama Ibu" ucap Kakashi Sujatmiko.

Tak lama kemudian Kuciah muncul lalu menggigit leher Kakashi Sujatmiko lalu pergi.

"Kakashi bilang Apa Gege?" ucap Han Meiling Xing.

"Itu... Kakashi bilang Senang banget bermain denganmu sayang" ucap Udin.

"Ooo begitu.... Oh iya, Itu Istana punya Gege Udin kah?" ucap Han Meiling Xing.

"Bukan... itu Titipan dari seseorang,Udin hanya numpang saja sayang.Suatu saat orangnya datang untuk mengambil kembali.Kenapa emangnya sayang?" ucap Udin sedikit berbohong.

"Gakpapa Sayang.. Aku cuman ingin tahu saja" ucap Han Meiling Xing.

"Bibi.. Kita tinggal dulu ya.. " ucap Udin.

"Semoga aja diluar sudah malam " ucap Udin dalam hati.

"Iya Bos... " ucap Sulastri.

Udin dan Han Meiling Xing kini berada di dalam Kamar. Nampak diluar sudah malam hari.

"Asem... Beneran sudah malam" ucap Udin ketika melihat dari kaca jendela.

"Ayo Gege Udin.. Kita Tidur" ucap Han Meiling Xing yang sudah berebah duluan dikasur.

"Ayooo.. " ucap Udin. Lalu naik ketempat tidur lalu berebah disamping Han Meiling Xing.

"Hem... Gege Udin mau isap susuku apa enggak seperti Gege Udin menghisap Susunya Bibi Juminten." ucap Han Meiling Xing.

"Gak usah aneh - aneh sayang, waktu itu aku salah bicara,seharusnya minta susu kotak yang ada dalam lemari pendingin . Eh malah bibi Juminten Ngasih susu dalam kain,dipaksa pula" ucap Udin.

Nampak Han Meiling Xing mengeluarkan Air matanya.

"Cup - cup... jangan nangis ya sayang," ucap Udin sambil memeluk Han Meiling Xing. Tak lama kemudian mereka tertidur.

.

.

.

***

.

Satu bulan Kemudian,Kaisar Chang Li Wan bisa bicara tapi belum bisa menggerakkan tubuhnya. Dengan Telaten MingMei merawat Kaisar Chang Li Wan,Mingmei juga mengganti Pakaian Kaisar Chang Liwan,Sebelum Udin menyadarkan Kaisar Chang Li Wan,Udin melepas Cincin ruang milik Kaisar Chang Li Wan serta mengambil Identitas kekaisaran,agar Mingmei tidak curiga. Lingling entah mengapa memanggil Kaisar Chang Li Wan dengan sebutan ayah. Begitu Kaisar Chang Li Wan bisa bicara,Lingling mengobrol dengan kaisar Chang Li Wan.

Satu Bulan kemudian.

Kaisar Chang Li Wan Bisa menggerakkan tubuhnya. Sehingga ia bisa bermain dengan Lingling.Tapi itu gak bisa lama - lama. Sebab jika lama - lama maka tubuhnya menjadi sakit

Para anak Buah Udin memberitahukan pada warga desa agar jangan mendekati Mingmei atas perintah Bos Udin,Mereka semua patuh,ada salah satu pemuda yang naksir dengan Mingmei tidak jadi mendekati Mingmei begitu dengar ucapan anak buahnya Udin.

Satu bulan Kemudian.

Tubuh Kaisar Chang Li Wan bisa bergerak seperti sedia kala,ia sembuh berkat tanaman herbal yang diberikan oleh Mingmei.

"Ayah....Main yuk" ucap Lingling.

"Ayoo....Mau maen apa Ling'er" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Maen Kuda - kudaan" ucap Lingling.

"Baiklah.. Ayo naik kepunggung ayah" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mingmei hanya melihat mereka sambil tersenyum.

"Ayoo Ayah... Jalan... " ucap Lingling ketika sudah naik dipunggung Kaisar Chang Li Wan.

Kaisar Chang Li Wan meniru suara kuda. Lalu merangkak mengelilingi Ruang keluarga.

"Ling'er.. Ayo nak turun,waktunya makan siang" ucap Mingmei.

"Lingling gak mau turun,Lingling mau makan sambil naik Kuda." ucap Lingling.

"Kasihan Ayah nanti,badannya capek" ucap Mingmei.

"Gakpapa... ,Lingling berada diatas punggungku sambil makan" ucap Kaisar Chang Li Wan.

Mingmei pun menyuapi Lingling sambil bermain.

"Ayah...Lingling pengen punya adik" ucap Lingling.

"EH....!!?? Mingmei terkejut mendengar permintaan Lingling.

"Hem... Lingling pengen punya berapa adik?" ucap Kaisar Chang Li Wan sambil merangkak.

"Hem.... Dua saja ayah" ucap Lingling.

"Nanti Ayah dan Ibu akan membuat adik untuk Ling'er..." ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Assiiik..... Lingling Nanti punya adik" ucap Lingling kesenangan.Lalu ia turun.

"Ibu... Kapan Ibu buatnya..." ucap Lingling.

Mingmei bingung mau jawab apa.

"Nona Mingmei... Maukah kamu menjadi istriku" ucap Kaisar Chang Li Wan meletak lutut kiri dilantai sedangkan lutut kanan diatas seperti melamar pada Umumnya.

Muka Mingmei memerah lalu mengangguk - anggukkan kepalanya.

Kaisar Chang Li Wan sebelumnya sudah bercerita,dulu ia pernah punya Istri,istrinya tewas karena terkena Racun. Lalu ia pergi untuk mencari putranya yang sedang mencari obat. ia sengaja berkata seperti itu atas saran dari Udin,agar Mingmei jangan diberitahu identitas aslinya.

Tak lama kemudian Udin datang.

"Halo Lingling... sudah makan apa belum" ucap Udin.

"Halo juga kak Udin,ini Lingling lagi makan." ucap Lingling.

"Nah kebetulan Bos datang bisa jadi saksi" ucap Kaisar Chang Li Wan mengikuti orang - orang manggil Udin dengan sebutan Bos.

"Saksi apaan Paman,Saksi kunci? Saksi persidangan?,Saksi membuat sertifikat Tanah?" ucap Udin.

"Bukan itu Bos... Maksudku itu Saksi pernikahan Kita" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"APAAAAAAAAA????!!! " ucap Udin terkejut.

"Gimana Bos?" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Hem.... Kalau bisa Warga disini saja Paman,jangan Udin saja" ucap Udin.

"Boleh juga Usul Bos... Baiklah kalau gitu,tapi Paman minta tolong panggilkan warga desa ya" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Siap Paman" ucap Udin lalu pergi .

Udin menelepati Anak buahnya untuk memanggil warga desa untuk berkumpul didepan rumah Mingmei.

Tak lama kemudian warga desa berdatangan bersama Anak buah Udin.

Nampak pakaian mereka sebagian kotor karena sedang diladang.

"Ada Apa Bos" ucap salah satu warga.

"Hari ini adalah hari yang bersejarah ,dimana Paman Li Wan dan Bibi Mingmei akan menikah" ucap Udin.

"Haaaaaaa...." mereka menjatuhkan rahangnya kebawah. Ia tak menyangka Mingmei akan menikah dengan Pria paruh baya. kecuali anak buah Udin.

Tak Lama Kemudian Kaisar Chang Li wan dan Mingmei datang.

"Maaf tiba - tiba saya meminta kalian untuk datang kesini,awalnya saya ingin Bos udin saja menjadi saksi,tapi Bos Udin tidak mau. Ia mau semua warga menjadi saksi" ucap Kaisar Chang Li Wan.

"Ooo Begitu" ucap warga hampir serempak.

Lalu Kaisar Chang Li Wan mengucapkan Sumpah dan janji setianya. Setelah itu giliran Mingmei mengucapkan sumpah dan janji setianya.

salah satu warga kaget saat mendengar kaisar Chang Li Wan menyebut nama lengkapnya.

"Seperti nama Kaisar Chang? Masa seh dia kaisar,... Ah... Gak mungkin dia kaisar,waktu datang loh pakaiannya jelek" ucap salah satu warga. Sebab begitu Ia pertama kali dirawat,warga desa datang menjenguk,saat itu pakaian yang dipakai kaisar Chang Li Wan sangat lusuh dan tak layak pakai.

"Gimana para saksi" ucap Udin.

"SAAAH.........." ucap mereka serempak.

"Cium...Cium...Ciumm... Cium.. " ucap semua orang.

Kaisar Chang Li Wan mencium bibir Mingmei.

setelah mencium,para warga menyalami pengantin baru tersebut.

Anak buah Udin mengeluarkan Minuman dalam kemasan dan juga Roti lalu dibagi - bagikan.

"Maaf ya... Tuan Rumahnya pelit gak mau masak makanan yang banyak" ucap Udin.

"HAHAHAHAHAHA..... mereka tertawa bersama.

"Gakpapa Bos... Ini saja sudah cukup. Apa lagi bos memberi kami tempat tinggal yang begitu luar biasa hebatnya,istana Kaisar saja belum tentu punya" ucap warga A

"Betul itu Bos... Jika dipilih antara Istana kaisar dengan Rumah ini,aku pilih rumah ini Bos.. Soalnya di Istana gak Ada TVnya..." ucap Warga B

"Emang benar seh apa yang dikatakan warga disini,Peralatannya sangat luar biasa hebat,bahkan di istanaku saja tidak punya" ucap Kaisar Chang Li Wan dalam hati.

Tiba -Tiba ada suara musik dari alun - alun desa.

Rupanya Paijo,Kuwi ,Ponijan dan Djarwo mengeluarkan sound sistem dari cincin Ruang yang ditemukan dimeja makan itu. Barang - barang yang diambil Umam kata Shan tidak usah dikembalikan,Meng Cheng Louh memberikan pada Udin.

Anak Buahnya Udin bernyanyi di iringi Music dari HP yang disambungkan via wifi bukan blutut.

Warga desa berdatangan ke alun - alun,mereka disana berjoget dan bernyanyi bersama,sebab warga desa tahu lagu itu dari TV,meskipun aneh,tapi warga desa mencoba menyanyikan lagu - lagu tersebut,rata - rata yang disukai warga itu adalah lagu campur sari.

Nampak Paijo menyanyikan lagu Banyu Langit,warga desa ikutan bernyanyi sambil berjoget.

Sworo angin ๐ŸŽถ
Angin sing ngreridu ati๐ŸŽถ
Ngelingake sliramu sing tak tresnani๐ŸŽถ
Pengen nangis๐ŸŽถ
Ngetokke eluh neng pipi๐ŸŽถ
Suwe ra weruh๐ŸŽถ
Senajan mung ono ngimpi๐ŸŽถ
Ngalemo๐ŸŽถ
Ngalem neng dadaku๐ŸŽถ
Tambanono roso kangen neng atiku๐ŸŽถ
Ngalemo๐ŸŽถ
Ngalemo neng aku๐ŸŽถ
Ben ra adem kesiram udaning dalu๐ŸŽถ
Banyu langit๐ŸŽถ
Sing ono nduwur kayangan๐ŸŽถ
Watu gedhe๐ŸŽถ
Kalingan mendunge udan๐ŸŽถ
Telesono๐ŸŽถ
Atine wong sing kasmaran๐ŸŽถ
Setyo janji๐ŸŽถ
Seprene tansah kelingan๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purba๐ŸŽถ
Melu krungu swaramu ngomongke opo๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purba๐ŸŽถ
Sing neng langgran Wonosari Yogjokarto๐ŸŽถ
Janjine lungane ra nganti suwe suwe๐ŸŽถ
Pamit esuk lungane ra nganti sore๐ŸŽถ
Janjine lungo ra nganti semene suwene๐ŸŽถ
Nganti kapan tak enteni sak tekane๐ŸŽถ
Udan gerimis๐ŸŽถ
Telesono klambi iki๐ŸŽถ
Jroning dodo๐ŸŽถ
Ben ra garing ngekep janji๐ŸŽถ
Ora lamis๐ŸŽถ
Gedhene nggonku nresnani๐ŸŽถ
Nganti kapan๐ŸŽถ
Aku ora biso lali๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purbo๐ŸŽถ
Melu krungu suaramu ngomongke opo๐ŸŽถ
Ademe gunung merapi purbo๐ŸŽถ
Sing neng langgran Wonosari Yogjokarto๐ŸŽถ
Janjine lungane ra nganti suwe suwe๐ŸŽถ
Pamit esuk lungane ra nganti sore๐ŸŽถ
Janjine lungo ra nganti semene suwene๐ŸŽถ
Nganti kapan tak enteni sak tekane.๐ŸŽถ

"Ayoo Paman... Bibi... Kita kesana... " ucap Udin.

"Ayoo" ucap mereka serempak,tak lupa Lingling dibawa ke alun - alun.

Semua Orang - orang menikmati Lagu yang dibawakan Anak buah Udin,Sebab Suaranya sama seperti yang ada di TV. berbeda dengan warga desa,suaranya masih ada yang salah mengucapkannya,meskipun begitu mereka sangat suka dengan lagu campur sari.

.

.

.

ยคยคยคยค
wkakakkakak...akhirnya kaisar belah duren mene eui.. mantap suhu @GI_karjo ...
ndak buat @umam bunting jg dengan @PaijoKenthir1976 .....hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd