Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Petualangan Udin

BALIK KE MASA SEKOLAH SMA





Suatu tempat yang belum diketahui tempatnya.

Tempat itu sangat indah,ada air terjun,Kolam berisi ikan Koi, bunga berbagai macam warna tumbuh di taman.

Nampak seorang pemuda memakai pakaian merah ke emasan bergambar burung Phoenix tertidur pulas. Pemuda itu adalah Udin.

Nampak jarinya bergerak tak lama kemudian perlahan matanya terbuka.

Udin menoleh kekiri dan kekanan,lalu duduk.

"Aku ada dimana?" gumam Udin celingukan.

Tiba - tiba muncul tumpukan Buku didepan Udin.

"JUANCOOOKKKK...." teriak Udin mengumpat saat melihat didepan matanya tumpukan buku itu muncul.

"Belgedhes memang kok,sudah tau aku lagi bingung.... Malah ngagetin aja." ucap Udin.

"Hem..... Apa ini kerjaannya Rissa ya." ucap Udin dalam hati.

Udin mengira itu adalah kerjaannya Rissa.

Udin lalu membaca buku tersebut.

"Cara memperbanyak diri" Gumam Udin.

Ketika Udin membaca buku itu,nampak buku itu bersinar kemudian sinar itu merembet dari telapak tangan Udin menjalar ke lengan Udin lalu masuk kedalam tubuh Udin tanpa Udin sadari.

"Bagus juga ilmu ini.. Coba Aaaaaah..." ucap Udin.

Udin pun mempraktekkan. Udin lalu memfokuskan fikirannya. Tak lama kemudian muncul kembaran disamping.

"EH... Bisa...... " ucap mereka serempak.

"Asem....Malah ngomongnya sama lagi.." ucap Udin serempak dengan kembarannya.

Udin asli memperhatikan kembarannya.

"Perasaan umurku 12 tahun,mengapa sekarang seperti Anak Kuliahan ya" ucap udin dalam hati melihat dari atas sampai bawah kembarannya.

Udin lalu memfokuskan fikirannya.

"Oke......" ucap Udin. Kembarannya diam saja.

"Yes berhasil " ucap Udin dalam hati.

"Kamu bisa berubah menjadi orang lain?" ucap Udin asli.

"Bisa lah... Udin gitu loh.... " ucap kembaran Udin.

"Coba kamu berubah menjadi Paijo." ucap Udin asli.

kembaran Udin lalu berubah menjadi Paijo.

"Wuuuiiihhh... Canggih..." ucap Udin dalam hati

Udin Asli lalu memperbanyak dirinya lagi,setelah itu Udin asli meminta kembarannya merubah bentuknya seperti teman - temannya.

"Nah... Sekarang Tugas kalian Baca buku ini biar gak kelamaan." ucap Udin asli.

Mereka pun membaca tumpukan buku itu.

Nampak buku yang dibaca Udin dan kembarannya mengeluarkan sinar dan masuk dalam tubuh.

Dalam sejam mereka selesai membaca Buku. Para Tubuh palsunya kembali ke Udin asli.

Begitu para kembarannya itu masuk,Udin mendapat pemahaman dan Ilmu yang baru.

"Hem...Badanku terasa Ringan." gumam Udin.

"Tadi aku baca mengenai portal dimensi,Apa aku coba saja ya" ucap Udin dalam hati.

Udin lalu Fokus,ia mengingat Kembali masa - masa ia sekolah waktu SMA. Lalu Udin menggerakkan tangannya.

"EH...!!?? Udin terkejut ada portal dimensi didepannya.

"Masuk apa enggak ya...Masuk sajalah.Penasaran aku" ucap Udin lalu masuk dalam lorong itu.

Begitu Udin masuk dalam Lorong,Lorong itu tertutup dengan sendiri.

Udin berjalan didalam Lorong,tak sampai lama Udin berjalan ada cahaya didepannya,Udin lalu memakai ilmu menghilang,karena didalam buku itu ada peraturan yang harus dipatuhi,jika melanggar hukuman terberat ialah dimusnahkan oleh sang pencipta.

Udin muncul didalam kelas.

"Ini kan kelasku yang dulu waktu aku sekolah." ucap Udin dalam hati.

Udin melihat jam dinding.

"Pantesan sepi.. Lha wong jam 6 pagi gini" ucap Udin.

Udin lalu keluar dari kelas. Dirinya bisa menembus dinding berkat Ilmu barunya itu.
Udin berkeliling sekolahnya yang dulu.Ia bernostalgia saat masih sekolah. Kemudian ia teringat masih ada hutang belum dibayar,ketika mau bayar,sang pemilik kantin sudah pergi ketika dirinya naik kelas.

Udin pun menuju kantin tersebut. Nampak dari kejauhan pemilik Kantin itu baru datang.

"Yesss akhirnya aku bisa bayar hutang"ucap Udin dalam hati.

Udin Kemudian melesat keluar sekolah,ia mencari toko emas sambil terbang.

Begitu Udin menemukan toko emas,Udin turun ditempat yang sepi. Lalu merubah Wujud menjadi orang lain.

Udin mempercepat waktu 2 jam,sebab toko emasnya itu masih tutup.

Setelah selesai dipercepat,Udin mengeluarkan perhiasan dari cincin ruangnya,kemudian memakai dan sebagian ia mengantongi lalu Udin berjalan ke arah Toko emas itu.

Tak tampai 10 menit Udin sampai di toko emas.

"Permisi Pak"ucap Udin.

"Iya Bu... Ada perlu apa?" ucap bapak penjaga toko emas sekaligus pemilik.

"Ini saya mau jual emas saya.. Tapi surat - suratnya hilang" ucap Udin alasan.sambil menyerahkan 2 kalung dan 5 gelang emas.

Udin merubah wujudnya sebagai Ibu - Ibu yang kaya,memakai banyak perhiasan dibadannya.

"Sebentar ya bu.. Saya cek dulu" ucap bapak itu.

"Silahkan..." ucap Udin.

Tak lama kemudian bapak pemilik toko itu membaw timbangan serta perhiasan Udin,ia menimbang didepan Udin agar tak ada dusta diantara penjual dan pembeli.
Transaksi pun berjalan lancar tanpa hambatan.

"Terima kasih banyak pak.." ucap Udin.

"Sama - sama Bu..." ucap bapak itu.

Udin berjalan sambil mencari tempat yang sepi,

Ada 1 orang melihat Udin berjalan.

"Waahh... Ibu itu emasnya banyak. Jambret aaahh..." ucap seora pria yang melihat Udin berjalan. Lalu mengikuti Udin dari belakanng.

"Sial... Ada yang mengikuti" ucap Udin dalam hati.

Udin kemudian berlari dengan cepat.

"Sial... Dia tahu aku ikutin" ucap pria itu juga berlari mengejar Udin.

Udin melihat ada tempat yang sepi lalu ia cepat - cepat memghilang.

"Selamet...Aku bisa kabur.."ucap Udin.

Tak lama kemudian Pria yang mengikuti Udin sampai ditempat Udin.

"Kasih pelajaran saja lah." ucap Udin dalam hati.

Udin memgepal tangannya sambil meniup - niup kemudian memukul perut pria itu tanpa Qi.

Buuuggh...... Hooeek...

Pria itu tersungkur ditanah sambil memegang perutnya yang kesakitan.

"Mamam tuh bogem mentahku" ucap Udin dalam hati lalu melesat terbang ke arah sekolahannya.

"Seandainya aku Bisa terbang,pasti aku gak kesusahan naik angkot" Ucap Udin dalam hati sambil terbang,angkot jaman sekolah Udin lebih memilih penumpang Umum daripada pelajar. Berbeda dengan angkot sebelum dirinya berpindah dimensi,yang mana angkot memburu para pelajar kadang ngetem didepan sekolahan.Maklum sekarang banyak orang memiliki kendaraan pribadi.

Tak lama kemudian Udin sampai disekolah

"Hem,.... Berubah menjadi siapa ya,kalau orang tuaku nanti curiga..

10 menit kemudian Udin memiliki ide.

"A haaaa..... Berubah menjadi kepala sekolah saja." ucap Udin.

Udin melesat ke arah kantin.ia mencari tempat sepi lalu berubah menjadi kepala sekolah.
Kemudian Udin berjalan ke arah kantin tersebut.
"Bu beli Rokoknya 1 bungkus" ucap Udin.

Udin ingat kepala sekolahnya perokok,dan kantin itu jualan rokok. Makanya Udin berubah menjadi kepsek.

"Ini Pak rokoknya..." ucap Bu kantin sambil menyerahkan Rokok yang biasa dibeli oleh pak Kepsek.

"Ini uang Rokok,dan Ini Uang buat Udin bila Udin belanja ditempat Ibu tidak membayar. Aku mohon sama ibu jangan bilang sama Udin dan yang lainnya ya. dan ini buat Ibu" ucap Udin sambil menyerahkan Uang.

"Kebanyakan Pak..." ucap Bu Kantin.

"itu rejeki untuk Ibu. Gak baik nolak rejeki" ucap Udin.

"Terima Kasih pak.." ucap Bu kantin.

Udin lalu berjalan menjauhi Kantin itu,

Baru saja mau masuk WC umun tiba - tiba Bu Intan datang.

"Pak... Mau ngapain disini?" ucap Bu Intan heran, Sebab yang mau dimasukin pak Kepsek itu Toilet Umum bukan Toilet khusus untuk para guru.

"Asem... Guru BPku datangin aku lagi." ucap Udin dalam hati.

"Aku kebelet... Mau ikut kah?" ucap Udin asal.

"Hem... Ayook..." ucap Bu Intan.

"Waaasssuuuu..... Malah mau lagi. Jangan - jangan ada sesuatu antara kepala sekolah dengan guru BPku."ucap Udin dalam hati.

"Gak usah,aku mau BAB.." ucap Udin lalu berlari menjauhi Bu Intan.

Kriiieet..... Brrukk....

Udin lalu menghilang dan tak menghilangkan aura keberadaannya ,lalu menembus pintu Toileet.

"Selamet - selamet." ucap Udin dalam hati sambil mengusap - Ngusaapp dadanya.

Udin lega bisa membayar Utang,Sebab setelah dirinya naik kelas,bu kantin itu tutup. dan tak kembali lagi.

Udin lalu masuk Lorong waktu lagi,ia berencana ke tempat tinggalnya yang dulu sebelum ia terakhir keluar rumah untuk mancing.

Begitu sampai disana. Udin melihat dirinya beserta keluarganya.

Nampak Rissa terkejut,soalnya Rissa merasakan ada kekuatan yang begitu besar ada didekatnya. Ia tak bisa melawan sebab kekuatannya hanya 1 % saja,sisanya terkurung dalam Cincin.Rissa celingukan mencari aura yang ia rasakan.

"Asem aku lupa menutup auraku" ucap Udin dalam hati lalu memutup auranya.

"Aneh... Tadi aku merasakan ada aura yang begitu besar ada disini" ucap Rissa dalam hati.

"Maaf ya dek... Aku gak bisa menyapamu" ucap Udin dalam hati.

Udin lalu mempercepat waktunya.

"EH... !!?? Udin terkejut melihat tak ada Rissa dan kedua anaknya.

"Aku kecepatan rek" ucap Udin lalu memutar kembali.

Begitu ketemu... "Loh mereka mau kemana" ucap Udin dalam hati memperhatikan keluarganya sedang membawa koper besar.

Udin mengikuti keluarganya itu.

"Apa dia mau pindah?" ucap Udin dalam Hati.

Udin memperhatikan wajah ke dua anaknya itu.

"Sepertinya aku pernah melihat mereka,tapi dimana ya?" ucap Udin dalam hati sambil mengikuti keluarganya itu.

Tak lama kemudian mereka sampai di Bandara.

Udin mempercepat setengah jam.

Nampak keluarga Udin masuk dalam pesawat.

Udin mengikuti terus keluarganya itu.

skip perjalanan keluarga Udin.

Kini mereka ada di Jogjakarta. Ternyata Rissa membeli Rumah yang lumayan besar.

Udin mempercepat waktunya hingga kedua anaknya tumbuh besar. Rudi masuk SMA,sedangkan Bella masuk SMP sedangkan Rissa sudah tidak ada.

"Asem.... Aku ingat sekarang... Aku pernah bertemu dengan mereka di sawah... Juangkreekk..." ucap Udin dalam hati.

Udin Ingin rasanya memeluk mereka,tapi apalah daya,karena peraturan itu ia tidak bisa.

Jika muncul tanda merah artinya tidak boleh berinteraksi langsung dengan orang yang memiliki hubungan keluarga,bila muncul tanda hijau berati boleh tapi jangan berlebihan. Kebetulan Tanda yang muncul itu warna hijau.

Udin melihat mereka duduk didekat kolam renang sambil bermain Hape.Udin memperhatikan Hp itu.

"Itu kan Hp yang aku kasih, Jadi itu nyata bukan mimpi" ucap Udin dalam hati.

Udin merasakan ada energi Qi dirumah itu. Lalu Udin mengeceknya.

"Pantesan ada Qi disini,ternyata ada array pengumpul Qi , " ucap Udin dalam hati.

"Hape ini sungguh canggih ya dik,tanpa paket kita bisa menonton puas video Online.nelpon juga begitu. Gak perlu lagi beli pulsa. Batre habis tinggal salurkan Qi saja,tahan air lagi" ucap Rudi sambil memainkan hape pemberian Udin.

"Iya Kak... Adik pikir itu hanya Mimpi,Eh.. Gak tahunya beneran ada. Berarti disurga itu lebih canggih ya Kak daripada di Bumi" ucap Bella sambil dengarin musik dari hape pemberian Udin.

"Juangkreeekk... Ayah belum mati wooiii" ucap Udin dalam hati.

"Dik... Ini kakak mau coba telpon ayah,siapa tahu bisa sampai disurga.." ucap Rudi.

"Iya kak... Di coba saja." ucap Bella.

Tiba - tiba cincin ruang Udin bergetar.

"Semprulll... " ucap Udin dalam hati lalu agak menjauh dari Rudi dan Bella.

Rumah mereka dilindungi Array. Udin bisa menembus array tersebut,sebab array itu lemah bagi dirinya.

Udin mengeluarkan Hapenya. lalu memasang array kedap suara disekeling dirinya.sebab jaram Udin dan keduanya anaknya hanya 15 meter saja.

"Ya hallo nak.. Ada apa?" ucap Udin.

"Hallo juga Yah***k ada apa - apa ayah,Rudi hanya mengetes saja.Ayah lagi ngapain" ucap Rudi.

"Ayah lagi melayang di atas rumah Nak" ucap Udin sambil melihat kedua anaknya itu.

"Wuuiihhh... Ayah hebat bisa melayang,Rudi saja gak bisa."ucap Rudi.

Bella mendekati Rudi.

"Kak pinjam dong,bella mau bicara sama ayah."ucap Bella.

Rudi memberi HPnya pada Bella.

"Halloo ayah..."ucap Bella.

"Hallo juga cantik..." ucap Udin.

"Ada ibu gak disitu yah? ucap Bella.

"Ibu lagi ngerumpi sama tetangga" ucap Udin asal.

"Ooo... begitu.Kirain ada Ibu.. Bella kangen sama ayah dan ibu." ucap Bella.

"Iya... Ayah juga kangen kalian.belajar yang rajin ya sayang." ucap Udin .

"Iya Ayah....Kita rajin belajar disini" ucap Bella.

Udin dan kedua anak mengobrol via HP.

selama 1 jam mereka mengobrol.

"Hem... Aku balik saja lah,nanti mereka mencariku" ucap Udin dalam hati.

Udin membuat portal lagi lalu masuk kedalam.

Tak lama kemudian Udin muncul di Mansion tempat mereka menginap.Udin tak melihat tanda hijau ataupun merah. Berarti ini adalah waktu yang sebenarnya untuk Udin muncul.

Udin melihat Paijo dan Ponijan berlatih Ilmu sihir di halaman belakang.

Nampak Rissa sudah tumbuh dewasa mengikuti pertumbuhan Udin.Rissa saat ini sedang menyirami bunga.

Udin mencoba telepati ke Rissa.

"Mau ku bantu gak Dek" ucap Udin telapati.

Rissa terkejut,Alat buat nyiram tanaman terjatuh dari pegangan tangannya.

"Ini benaran Kang Mas?" ucap Rissa telepati.

"Bukan... Aku adalah Suami clarissa Yue Yan." ucap Udin telepati.

Rissa celingukan kesana kesini mencari keberadaan Udin.

Udin lalu mendekat lalu memeluk Rissa.

Rissa ikut menghilang ketika dipeluk Udin.

"Kang Mas....!!??"Rissa terkejut bisa melihat Udin. Rissa menitikkan airmatanya sambil membalas pelukan Udin.

"Iya sayang... Maaf ya baru bisa nemuin adek." ucap Udin.

"Jangan tinggalin adek lagi... Huuu...huuuu"ucap Rissa menangis.

"Iya sayang... "ucap Udin sambil mengusap rambut Rissa.

Kemudian Rissa dan Udin masuk didunia cincin.

Udin menampakkan dirinya.

Saat Ini Udin dan Rissa berada di Kamar. Mereka duduk di tepi kasur.

"Kang Mas selama ini kemana saja" ucap Rissa sambil meluk Udin.

"Hem... Aku gak tahu tempatnya itu dek,aneh tahu... Masa ada banyak pulau melayang" ucap Udin.

"Pulau melayang?Maksudnya? " ucap Rissa penasaran

Udin menceritakan semuanya kepada Rissa. Tak ada yang ditutup - tutupi.

"APAAAAA...!!!?? ucap Rissa terkejut sambil melepaskan pelukannya saat Udin bilang mampir kebumi dan bertemu Rissa yang dulu sampai Rudi dan Bella tumbuh dewasa.

"Beneran itu Kang Mas?" ucap Rissa.

"Benar sayang... Aku gak berani bohong,kalau bohong nanti masuk neraka,kalau gak percaya tanya saja sama pak de Paijo" ucap Udin.

Rissa menyerang* Udin. Udin pun tak mau kalah,ia pun membalas menyerang* Rissa.
(*Bukan Kelahi/ Berantem loh ya.Adegan dewasa)

¤¤¤

*Ceritakan apa enggak neh?
 
BALIK KE MASA SEKOLAH SMA





Suatu tempat yang belum diketahui tempatnya.

Tempat itu sangat indah,ada air terjun,Kolam berisi ikan Koi, bunga berbagai macam warna tumbuh di taman.

Nampak seorang pemuda memakai pakaian merah ke emasan bergambar burung Phoenix tertidur pulas. Pemuda itu adalah Udin.

Nampak jarinya bergerak tak lama kemudian perlahan matanya terbuka.

Udin menoleh kekiri dan kekanan,lalu duduk.

"Aku ada dimana?" gumam Udin celingukan.

Tiba - tiba muncul tumpukan Buku didepan Udin.

"JUANCOOOKKKK...." teriak Udin mengumpat saat melihat didepan matanya tumpukan buku itu muncul.

"Belgedhes memang kok,sudah tau aku lagi bingung.... Malah ngagetin aja." ucap Udin.

"Hem..... Apa ini kerjaannya Rissa ya." ucap Udin dalam hati.

Udin mengira itu adalah kerjaannya Rissa.

Udin lalu membaca buku tersebut.

"Cara memperbanyak diri" Gumam Udin.

Ketika Udin membaca buku itu,nampak buku itu bersinar kemudian sinar itu merembet dari telapak tangan Udin menjalar ke lengan Udin lalu masuk kedalam tubuh Udin tanpa Udin sadari.

"Bagus juga ilmu ini.. Coba Aaaaaah..." ucap Udin.

Udin pun mempraktekkan. Udin lalu memfokuskan fikirannya. Tak lama kemudian muncul kembaran disamping.

"EH... Bisa...... " ucap mereka serempak.

"Asem....Malah ngomongnya sama lagi.." ucap Udin serempak dengan kembarannya.

Udin asli memperhatikan kembarannya.

"Perasaan umurku 12 tahun,mengapa sekarang seperti Anak Kuliahan ya" ucap udin dalam hati melihat dari atas sampai bawah kembarannya.

Udin lalu memfokuskan fikirannya.

"Oke......" ucap Udin. Kembarannya diam saja.

"Yes berhasil " ucap Udin dalam hati.

"Kamu bisa berubah menjadi orang lain?" ucap Udin asli.

"Bisa lah... Udin gitu loh.... " ucap kembaran Udin.

"Coba kamu berubah menjadi Paijo." ucap Udin asli.

kembaran Udin lalu berubah menjadi Paijo.

"Wuuuiiihhh... Canggih..." ucap Udin dalam hati

Udin Asli lalu memperbanyak dirinya lagi,setelah itu Udin asli meminta kembarannya merubah bentuknya seperti teman - temannya.

"Nah... Sekarang Tugas kalian Baca buku ini biar gak kelamaan." ucap Udin asli.

Mereka pun membaca tumpukan buku itu.

Nampak buku yang dibaca Udin dan kembarannya mengeluarkan sinar dan masuk dalam tubuh.

Dalam sejam mereka selesai membaca Buku. Para Tubuh palsunya kembali ke Udin asli.

Begitu para kembarannya itu masuk,Udin mendapat pemahaman dan Ilmu yang baru.

"Hem...Badanku terasa Ringan." gumam Udin.

"Tadi aku baca mengenai portal dimensi,Apa aku coba saja ya" ucap Udin dalam hati.

Udin lalu Fokus,ia mengingat Kembali masa - masa ia sekolah waktu SMA. Lalu Udin menggerakkan tangannya.

"EH...!!?? Udin terkejut ada portal dimensi didepannya.

"Masuk apa enggak ya...Masuk sajalah.Penasaran aku" ucap Udin lalu masuk dalam lorong itu.

Begitu Udin masuk dalam Lorong,Lorong itu tertutup dengan sendiri.

Udin berjalan didalam Lorong,tak sampai lama Udin berjalan ada cahaya didepannya,Udin lalu memakai ilmu menghilang,karena didalam buku itu ada peraturan yang harus dipatuhi,jika melanggar hukuman terberat ialah dimusnahkan oleh sang pencipta.

Udin muncul didalam kelas.

"Ini kan kelasku yang dulu waktu aku sekolah." ucap Udin dalam hati.

Udin melihat jam dinding.

"Pantesan sepi.. Lha wong jam 6 pagi gini" ucap Udin.

Udin lalu keluar dari kelas. Dirinya bisa menembus dinding berkat Ilmu barunya itu.
Udin berkeliling sekolahnya yang dulu.Ia bernostalgia saat masih sekolah. Kemudian ia teringat masih ada hutang belum dibayar,ketika mau bayar,sang pemilik kantin sudah pergi ketika dirinya naik kelas.

Udin pun menuju kantin tersebut. Nampak dari kejauhan pemilik Kantin itu baru datang.

"Yesss akhirnya aku bisa bayar hutang"ucap Udin dalam hati.

Udin Kemudian melesat keluar sekolah,ia mencari toko emas sambil terbang.

Begitu Udin menemukan toko emas,Udin turun ditempat yang sepi. Lalu merubah Wujud menjadi orang lain.

Udin mempercepat waktu 2 jam,sebab toko emasnya itu masih tutup.

Setelah selesai dipercepat,Udin mengeluarkan perhiasan dari cincin ruangnya,kemudian memakai dan sebagian ia mengantongi lalu Udin berjalan ke arah Toko emas itu.

Tak tampai 10 menit Udin sampai di toko emas.

"Permisi Pak"ucap Udin.

"Iya Bu... Ada perlu apa?" ucap bapak penjaga toko emas sekaligus pemilik.

"Ini saya mau jual emas saya.. Tapi surat - suratnya hilang" ucap Udin alasan.sambil menyerahkan 2 kalung dan 5 gelang emas.

Udin merubah wujudnya sebagai Ibu - Ibu yang kaya,memakai banyak perhiasan dibadannya.

"Sebentar ya bu.. Saya cek dulu" ucap bapak itu.

"Silahkan..." ucap Udin.

Tak lama kemudian bapak pemilik toko itu membaw timbangan serta perhiasan Udin,ia menimbang didepan Udin agar tak ada dusta diantara penjual dan pembeli.
Transaksi pun berjalan lancar tanpa hambatan.

"Terima kasih banyak pak.." ucap Udin.

"Sama - sama Bu..." ucap bapak itu.

Udin berjalan sambil mencari tempat yang sepi,

Ada 1 orang melihat Udin berjalan.

"Waahh... Ibu itu emasnya banyak. Jambret aaahh..." ucap seora pria yang melihat Udin berjalan. Lalu mengikuti Udin dari belakanng.

"Sial... Ada yang mengikuti" ucap Udin dalam hati.

Udin kemudian berlari dengan cepat.

"Sial... Dia tahu aku ikutin" ucap pria itu juga berlari mengejar Udin.

Udin melihat ada tempat yang sepi lalu ia cepat - cepat memghilang.

"Selamet...Aku bisa kabur.."ucap Udin.

Tak lama kemudian Pria yang mengikuti Udin sampai ditempat Udin.

"Kasih pelajaran saja lah." ucap Udin dalam hati.

Udin memgepal tangannya sambil meniup - niup kemudian memukul perut pria itu tanpa Qi.

Buuuggh...... Hooeek...

Pria itu tersungkur ditanah sambil memegang perutnya yang kesakitan.

"Mamam tuh bogem mentahku" ucap Udin dalam hati lalu melesat terbang ke arah sekolahannya.

"Seandainya aku Bisa terbang,pasti aku gak kesusahan naik angkot" Ucap Udin dalam hati sambil terbang,angkot jaman sekolah Udin lebih memilih penumpang Umum daripada pelajar. Berbeda dengan angkot sebelum dirinya berpindah dimensi,yang mana angkot memburu para pelajar kadang ngetem didepan sekolahan.Maklum sekarang banyak orang memiliki kendaraan pribadi.

Tak lama kemudian Udin sampai disekolah

"Hem,.... Berubah menjadi siapa ya,kalau orang tuaku nanti curiga..

10 menit kemudian Udin memiliki ide.

"A haaaa..... Berubah menjadi kepala sekolah saja." ucap Udin.

Udin melesat ke arah kantin.ia mencari tempat sepi lalu berubah menjadi kepala sekolah.
Kemudian Udin berjalan ke arah kantin tersebut.
"Bu beli Rokoknya 1 bungkus" ucap Udin.

Udin ingat kepala sekolahnya perokok,dan kantin itu jualan rokok. Makanya Udin berubah menjadi kepsek.

"Ini Pak rokoknya..." ucap Bu kantin sambil menyerahkan Rokok yang biasa dibeli oleh pak Kepsek.

"Ini uang Rokok,dan Ini Uang buat Udin bila Udin belanja ditempat Ibu tidak membayar. Aku mohon sama ibu jangan bilang sama Udin dan yang lainnya ya. dan ini buat Ibu" ucap Udin sambil menyerahkan Uang.

"Kebanyakan Pak..." ucap Bu Kantin.

"itu rejeki untuk Ibu. Gak baik nolak rejeki" ucap Udin.

"Terima Kasih pak.." ucap Bu kantin.

Udin lalu berjalan menjauhi Kantin itu,

Baru saja mau masuk WC umun tiba - tiba Bu Intan datang.

"Pak... Mau ngapain disini?" ucap Bu Intan heran, Sebab yang mau dimasukin pak Kepsek itu Toilet Umum bukan Toilet khusus untuk para guru.

"Asem... Guru BPku datangin aku lagi." ucap Udin dalam hati.

"Aku kebelet... Mau ikut kah?" ucap Udin asal.

"Hem... Ayook..." ucap Bu Intan.

"Waaasssuuuu..... Malah mau lagi. Jangan - jangan ada sesuatu antara kepala sekolah dengan guru BPku."ucap Udin dalam hati.

"Gak usah,aku mau BAB.." ucap Udin lalu berlari menjauhi Bu Intan.

Kriiieet..... Brrukk....

Udin lalu menghilang dan tak menghilangkan aura keberadaannya ,lalu menembus pintu Toileet.

"Selamet - selamet." ucap Udin dalam hati sambil mengusap - Ngusaapp dadanya.

Udin lega bisa membayar Utang,Sebab setelah dirinya naik kelas,bu kantin itu tutup. dan tak kembali lagi.

Udin lalu masuk Lorong waktu lagi,ia berencana ke tempat tinggalnya yang dulu sebelum ia terakhir keluar rumah untuk mancing.

Begitu sampai disana. Udin melihat dirinya beserta keluarganya.

Nampak Rissa terkejut,soalnya Rissa merasakan ada kekuatan yang begitu besar ada didekatnya. Ia tak bisa melawan sebab kekuatannya hanya 1 % saja,sisanya terkurung dalam Cincin.Rissa celingukan mencari aura yang ia rasakan.

"Asem aku lupa menutup auraku" ucap Udin dalam hati lalu memutup auranya.

"Aneh... Tadi aku merasakan ada aura yang begitu besar ada disini" ucap Rissa dalam hati.

"Maaf ya dek... Aku gak bisa menyapamu" ucap Udin dalam hati.

Udin lalu mempercepat waktunya.

"EH... !!?? Udin terkejut melihat tak ada Rissa dan kedua anaknya.

"Aku kecepatan rek" ucap Udin lalu memutar kembali.

Begitu ketemu... "Loh mereka mau kemana" ucap Udin dalam hati memperhatikan keluarganya sedang membawa koper besar.

Udin mengikuti keluarganya itu.

"Apa dia mau pindah?" ucap Udin dalam Hati.

Udin memperhatikan wajah ke dua anaknya itu.

"Sepertinya aku pernah melihat mereka,tapi dimana ya?" ucap Udin dalam hati sambil mengikuti keluarganya itu.

Tak lama kemudian mereka sampai di Bandara.

Udin mempercepat setengah jam.

Nampak keluarga Udin masuk dalam pesawat.

Udin mengikuti terus keluarganya itu.

skip perjalanan keluarga Udin.

Kini mereka ada di Jogjakarta. Ternyata Rissa membeli Rumah yang lumayan besar.

Udin mempercepat waktunya hingga kedua anaknya tumbuh besar. Rudi masuk SMA,sedangkan Bella masuk SMP sedangkan Rissa sudah tidak ada.

"Asem.... Aku ingat sekarang... Aku pernah bertemu dengan mereka di sawah... Juangkreekk..." ucap Udin dalam hati.

Udin Ingin rasanya memeluk mereka,tapi apalah daya,karena peraturan itu ia tidak bisa.

Jika muncul tanda merah artinya tidak boleh berinteraksi langsung dengan orang yang memiliki hubungan keluarga,bila muncul tanda hijau berati boleh tapi jangan berlebihan. Kebetulan Tanda yang muncul itu warna hijau.

Udin melihat mereka duduk didekat kolam renang sambil bermain Hape.Udin memperhatikan Hp itu.

"Itu kan Hp yang aku kasih, Jadi itu nyata bukan mimpi" ucap Udin dalam hati.

Udin merasakan ada energi Qi dirumah itu. Lalu Udin mengeceknya.

"Pantesan ada Qi disini,ternyata ada array pengumpul Qi , " ucap Udin dalam hati.

"Hape ini sungguh canggih ya dik,tanpa paket kita bisa menonton puas video Online.nelpon juga begitu. Gak perlu lagi beli pulsa. Batre habis tinggal salurkan Qi saja,tahan air lagi" ucap Rudi sambil memainkan hape pemberian Udin.

"Iya Kak... Adik pikir itu hanya Mimpi,Eh.. Gak tahunya beneran ada. Berarti disurga itu lebih canggih ya Kak daripada di Bumi" ucap Bella sambil dengarin musik dari hape pemberian Udin.

"Juangkreeekk... Ayah belum mati wooiii" ucap Udin dalam hati.

"Dik... Ini kakak mau coba telpon ayah,siapa tahu bisa sampai disurga.." ucap Rudi.

"Iya kak... Di coba saja." ucap Bella.

Tiba - tiba cincin ruang Udin bergetar.

"Semprulll... " ucap Udin dalam hati lalu agak menjauh dari Rudi dan Bella.

Rumah mereka dilindungi Array. Udin bisa menembus array tersebut,sebab array itu lemah bagi dirinya.

Udin mengeluarkan Hapenya. lalu memasang array kedap suara disekeling dirinya.sebab jaram Udin dan keduanya anaknya hanya 15 meter saja.

"Ya hallo nak.. Ada apa?" ucap Udin.

"Hallo juga Yah***k ada apa - apa ayah,Rudi hanya mengetes saja.Ayah lagi ngapain" ucap Rudi.

"Ayah lagi melayang di atas rumah Nak" ucap Udin sambil melihat kedua anaknya itu.

"Wuuiihhh... Ayah hebat bisa melayang,Rudi saja gak bisa."ucap Rudi.

Bella mendekati Rudi.

"Kak pinjam dong,bella mau bicara sama ayah."ucap Bella.

Rudi memberi HPnya pada Bella.

"Halloo ayah..."ucap Bella.

"Hallo juga cantik..." ucap Udin.

"Ada ibu gak disitu yah? ucap Bella.

"Ibu lagi ngerumpi sama tetangga" ucap Udin asal.

"Ooo... begitu.Kirain ada Ibu.. Bella kangen sama ayah dan ibu." ucap Bella.

"Iya... Ayah juga kangen kalian.belajar yang rajin ya sayang." ucap Udin .

"Iya Ayah....Kita rajin belajar disini" ucap Bella.

Udin dan kedua anak mengobrol via HP.

selama 1 jam mereka mengobrol.

"Hem... Aku balik saja lah,nanti mereka mencariku" ucap Udin dalam hati.

Udin membuat portal lagi lalu masuk kedalam.

Tak lama kemudian Udin muncul di Mansion tempat mereka menginap.Udin tak melihat tanda hijau ataupun merah. Berarti ini adalah waktu yang sebenarnya untuk Udin muncul.

Udin melihat Paijo dan Ponijan berlatih Ilmu sihir di halaman belakang.

Nampak Rissa sudah tumbuh dewasa mengikuti pertumbuhan Udin.Rissa saat ini sedang menyirami bunga.

Udin mencoba telepati ke Rissa.

"Mau ku bantu gak Dek" ucap Udin telapati.

Rissa terkejut,Alat buat nyiram tanaman terjatuh dari pegangan tangannya.

"Ini benaran Kang Mas?" ucap Rissa telepati.

"Bukan... Aku adalah Suami clarissa Yue Yan." ucap Udin telepati.

Rissa celingukan kesana kesini mencari keberadaan Udin.

Udin lalu mendekat lalu memeluk Rissa.

Rissa ikut menghilang ketika dipeluk Udin.

"Kang Mas....!!??"Rissa terkejut bisa melihat Udin. Rissa menitikkan airmatanya sambil membalas pelukan Udin.

"Iya sayang... Maaf ya baru bisa nemuin adek." ucap Udin.

"Jangan tinggalin adek lagi... Huuu...huuuu"ucap Rissa menangis.

"Iya sayang... "ucap Udin sambil mengusap rambut Rissa.

Kemudian Rissa dan Udin masuk didunia cincin.

Udin menampakkan dirinya.

Saat Ini Udin dan Rissa berada di Kamar. Mereka duduk di tepi kasur.

"Kang Mas selama ini kemana saja" ucap Rissa sambil meluk Udin.

"Hem... Aku gak tahu tempatnya itu dek,aneh tahu... Masa ada banyak pulau melayang" ucap Udin.

"Pulau melayang?Maksudnya? " ucap Rissa penasaran

Udin menceritakan semuanya kepada Rissa. Tak ada yang ditutup - tutupi.

"APAAAAA...!!!?? ucap Rissa terkejut sambil melepaskan pelukannya saat Udin bilang mampir kebumi dan bertemu Rissa yang dulu sampai Rudi dan Bella tumbuh dewasa.

"Beneran itu Kang Mas?" ucap Rissa.

"Benar sayang... Aku gak berani bohong,kalau bohong nanti masuk neraka,kalau gak percaya tanya saja sama pak de Paijo" ucap Udin.

Rissa menyerang* Udin. Udin pun tak mau kalah,ia pun membalas menyerang* Rissa.
(*Bukan Kelahi/ Berantem loh ya.Adegan dewasa)

¤¤¤

*Ceritakan apa enggak neh?

Hayoooo ceritain ajahhh... wkwkwkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd