Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan Windy

Windy Baru



Satu momentum yang dialami Windy, mengubah sebuah karakter yang sebelumnya pemalu, alim dan tenang menjadi sosok yang berani berekspresi, sedikit binal dan berani mencoba hal baru. Ya, itulah yang terjadi setelah mengenal dunia sex. Seorang Windy yang sebelumnya selalu menutupi diri dengan pakaian lebar, tertutup dan berhijab sudah bermetamorfosa. Pakaian terbuka, sexy dan mengeskpose bagian tubuhnya bukan hal aneh lagi dipakai oleh Windy saat pergi keluar rumah.

Hanya saat berangkat kuliah saja, seluruh tubuhnya tertutup rapat karena memang itu aturan dari pihak kampus. Hanya saja, tidak ada yang tahu terkadang di balik pakaian yang menutupi tubuhnya secara rapat, tidak ada lagi pakaian dalam yang melekat di tubuhnya. Seringkali, Windy hanya mengenakan busana outfit tanpa memakai pakaian dalam ketika berangkat kuliah.

Itu semua akibat dari ulah Roy yang membuat Windy, berani tampil sexy di balik tampilan relijiusnya. Meski berawal dari sebuah keterpaksaan, Windy semakin terbiasa tanpa mengenakan pakaian dalam ketika beraktivitas di luar.

“yank..udah sore..bangun, jadi belanja nggak?” lirih Windy membangunkan Roy yang tergolek di sampingnya tanpa sehelai benang pun. Keduanya baru saja berpacu meraih kenikmatan sepulang kuliah, sehingga tertidur tanpa sehelai benangpun. Roy terlelap sambil memeluk tubuh telanjang Windy di atas kasur kamar kos Roy.

ya, kos Roy menjadi sebuah tempat yang selalu dikunjungi Windy hampir setiap hari. Kamar berukuran 3 x 4 meter itu menjadi saksi kedua tubuh telanjang itu saling berbagi peluh dan kenikmatan setiap harinya. Teman-teman kos Roy tak ada yang mempermasalahkan, karena mereka pun melakukan hal yang sama dengan pacar-pacar mereka. Hanya saja, Windy memang dianggap istimewa oleh para penghuni kos tersebut.

Mulai dari penampilannya yang selalu Nampak anggun dengan busana rapi tertutup beserta hijab yang menyertainya. Hingga desahan Windy saat berpacu meraih kenikmatan di ranjang yang selalu saja terdengar hingga keluar kamar. Windy memang sulit mengontrol suaranya saat tubuhnya disetubuhi Roy, terutama saat mengalami puncak kenikmatannya. Bukan hanya desahan, namun kata-kata sensual selalu terucap tanpa sadar dari mulutnya yang merah dan sensual tersebut.

Bibirnya terdengar fasih mengucap mulai dari kata “kontol, memek, ngentot, itil” dan istilah lain yang terdengar tabu. Ya semua itu selalu terucap saat Windy terbakar birahi yang tanpa disadarinya diucapkan dengan keras membuat hampir semua penghuni kos bisa mendengarnya. Hingga mereka pun menjuluki Windy sebagai Miyabi Syariah saat membicarakannya. Hampir semua penghuni kos merasa iri dengan Roy yang bisa mendapatkan Windy, seorang yang saat berpakaian terlihat alim namun menjadi liar ketika berada di atas kasur.

“hhmmm…jam berapa sekarang?” lenguh Roy tanpa membuka matanya.

“Hampir jam 4 yank..” sahut Windy sambil menggoyang tubuh Roy dan berusaha melepaskan tangan Roy yang memeluknya.

Bukannya menjawab, namun Roy malah menyusupkan kepalanya ke bawah dan mencari dua bongkahan yang ada di dada Windy. Begitu menemukan yang dicarinya dengan cepat Roy mengulum ujung payudara Windy yang membuat Windy kaget. Segera didorongnya kepala Roy, namun Roy justru memainkan lidahnya di putting payudara Windy membuat Windy mendesah.

“aaacchhh…udah yank..ssshh…yyyaa..nnnkk…aaacchh…” desah Windy sambil tangannya berusaha melepaskan kepala Roy dari payudara kirinya. Namun, bukan menghentikan gerakan mengemut payudara Windy, justru Roy semakin liar memainkan lidahnya menyapu seluruh payudara Windy dan memberikan beberapa tanda merah di kulit payudara Windy yang putih tersebut.

Tangan Roy juga menelusup kearah selangkangan Windy dan mulai meraba vagina yang tertutup bulu jembut lebat tersebut. Jari tengah Roy menelusup di antara belahan vagina Windy yang mulai basah karena rangsangan yang dirasakan pada putting payudaranya. Ya, Windy memang tidak bisa menahan birahi bila mengalami sentuhan di putting payudaranya. Sedikit saja putting payudaranya terkena sentuhan, maka akan dengan cepat memunculkan rangsangan pada tubuhnya.

Demikian pun yang dialaminya sekarang, ketika rangsangan itu datang pada dua bagian tubuhnya yang paling sensitif. Nafsu Windy pun dengan segera mulai membara. Meski kedua tangannya berusaha melepaskan dari pelukan Roy, namun lambat laun kedua tangannya mendekap kepala Roy yang sedang asyik menikmati merahnya putting payudara Windy secara bergantian kiri dan kanan.

“aaaarrgg……..eemmmmpphhhhh……yyyaaaaaaannnkkkk…….ooouuhhh..yaaannnkkkk…….” desah Windy samkin tak terkendali saat mulut Roy dengan liar menyedot payudaranya. Vagina Windy pun semakin basah dan membanjiri jari tangan Roy yang semakin dalam memainkan klitoris Windy.

Windy yang semakin terbakar birahinya tak bisa menahan gejolak birahinya.

“yyaaannnkkk….mas….maaassukkkannn yaaaannnkk…..ouhhhhh….”

“emmffmmaaa….sssuuukkk aaafffaaa” jawab Roy sambil mulutnya terus menyedot payudara Windy dengan ganas

“kkooonnn….toooolll….mmuuu aaarrrhhh yaannnnkkkk oouughhh” racau WIndy sambil kepalanya bergeleng-geleng menikmati serbuan birahi dari Royy..

“aaa….ppffaaaa” sahut Roy sambil mulutnya tak lepas dari payudara Windy

“kkkkkooonnn…..tooooolllll yyaaaaaaaaankkkk….” jawab Widy semakin keras

Roy yang menyadari Windy sudah sangat birahi…semakin menggoda Windy. Dilepaskan kecupannya dari payudara Windy dan berbisik di telinga kanan Windy sambil menjilati telinga tersebut.

Apppaa yannkkk….nggak dengar aku” lirih Roy sambil mendekap tubuh Windy menempelkan kedua bongkahan payudara WIndy ke dadanya.

“kkkkooooonnnntoooooollllll aachhh yaaankkkkkk…..kooonnnnnntooooolll” lenguh Windy dengan keras hingga Roy yakin suara Windy terdengan hingga keluar kamarnya. Dan benar saja, suara Windy ini didengar oleh beberapa teman kos Roy yang memang selalu setia menunggu di depan kamar kos Roy. Mereka selalu menguping setiap kali Windy datang karena pasti akan mendengar desahan binal dan liar dari Windy. Mereka saling berpandangan sambil menahan tawa mendengar lenguhan WIndy yang tidak terkendali tersebut. Tanpa sadar semua orang yang ada di depan kamar Roy segera melihat selangkangan masing-masing yang sudah menonjol.

Mereka saling berimajinasi tentang apa yang terjadi di dalam kamar kawan mereka tersebut. Karena untuk mengintipnya, rasanya mustahil karena semua ventilasi sudah ditutup rapat. Suara teriakan Windy semakin jelas terdengar dari dalam kamar Roy.

“ooouhhh yyaaannkkkk teeeeeerrrrr……..uuusssss aaaachhh teeem….piiiikkk uuuhhhhh aaaachhhh aaacchhh…..”

Semua orang di depan kamar ROy saling menelan ludah mendengar desahan Windy yang tidak lagi terkendali. Satu persatu, mereka beranjak pergi masuk ke kamar masing-masing. Apalagi tujuannya jika bukan untuk menyalurkan fantasi mereka di dalam kamar secara swalayan menggunakan tangannya.

Sementara di dalam kamar Roy, Windy semakin liar. Tubuhnya yang duduk di atas pinggung Roy semakin cepat bergerak mempertemukan kedua alat vital mereka. Keringat semakin deras mengucur membasahi tubuh telanjang Windy membuat Roy semakin terpesona. Namun Roy tetap berusaha mempertahankan nafsunya dengan berusaha rilek dan meremas payudara Windy.

Sesekali Windy mengangkat kedua kakinya, sehingga menjadikan tubbuhnya hanya bertumpu pada vaginanya yang menjepit kontol Roy. Gaya ini menjadikan kontol Roy semakin melesak ke dalam rahim Windy karena tubuh Windy tidak ada lagi yang menahannya. Windy menaikkan pinggulnya, dan sebelum kontol Roy lepas dari jepitan vaginanya Windy mengangkat kedua kakinya yang menapak di kasur. Hal ini menjadikan tubuhnya dengan cepat turun membuat kontol Roy melesak secara maksimal ke dalam vaginanya.

Akibatnya, tak lama kemudia Windy merasa vaginanya mulai akan bergetar hebat dan meledakkan kenikmatan. Semakin cepat Windy menggerakkan pinggulnya dan menjadikannya semakin desahan yang keluar dari mulut Windy semakin binal dan tak terkendali

“ooouughhhh yyaaaannnkkk…..aaaakkkk…..uuu oooohhhh…temm….piiikkkk…kuu aahhh yyaaannkkkk…”

Roy yang mengetahui Windy hampir orgasme piun semakin cepat mempermainkan putting payudara Windy dan sesekali meremas lembut. Sementara satu tangan Windy menahan tubuhnya di atas paha Roy dan tangan kanannya meremas kepalanya yang semakin liar bergoyang.

“yaaannkkkk……ooougghhh….aaaaa..kuuuuu kkkkkeeeellluuu…..aaahhh aaarrrr yyyaaankkk kooootollllll…..yyyaankkk kooonnnn…..ttoooolllll aaaaaarrrhhhhh yaaankkk koooonnnn……toooolllllllllll”

Teriakan Windy memenuhi seluruh kamar Roy. Dan seiring itu tubuh Windy pun roboh di atas tubuh Roy namun pinggulnya nampak masih bergerak-gerak. Pertanda sisa sisa serbuan kenikmatan masih dirasakannya.

Roy pun menciumi rambut WIndy yang berantakan sementara tangannya meraba punggung Windy yang basah oleh keringat. Sesekali dicumnya kening kekasih hatinya itu dengan lembut sementara WIndy masih menikmati sisa kenikmatannya sambil terpejam. Kepalanya tertumpu di dada bidang sang pacar yang dengan sayang membelai rambutnya.

“kamu nakal yankk…iicchhh” protes Windy sambil mulutnya mencium bagian bawah leher Roy dan membuat cupang.

“hehehehe salah sendiri gampang sange..weeee” ledek Roy

“iiisshhh kamu sih pake ngenyotin susu ama mainin tempikku” rungut Windy sambil mencubit pinggang ROy membuat Roy tergelak

“ya udah…jadi belanja gak? “sahut Roy

“Kamu nggak pengen nngecrot dulu? “

“Nggak usah sayang…nanti keemalaman belanjanya”

“beneran? Ini kontolmu masih di dalam tempikku loh yank. Masih keras tuh”

“Iya…aku liat kamu puas aja udah seneng. “ yakin Roy

“awas kalo nanti kamu ngentot ama cewek lain, aku gak mau ngasih jatah lagi” ancam Windy

“Tenang yank…kl gak kuat nanti aku ijin ngocok sendiri deh ya”

“”Huuumd…gak papa kalau ngocok. Tapi janji jangan ngentot ama yang lain”

“Oke janji..yuuukk siap-siap”

“Oke aku ke kamar mandi dulu. Ya” jawab Windy sambil bangkit dari atas tubuh Roy dan menarik pinggulnya yang masih menjepit kontol Roy.

Sssluurrrpp pluuup…terdengar suara saat vagina Windy. Dan terpampanglah kontol Roy yang masih menegang begitu Vagina Windy terlepas. Windy yang merasa gemas melihat gagahnya kontol Roy yang dihiasi urat segera menunduk dan tangan kanannya segera menggenggam batang kontol yang masih mengeras tersebut.

Roy yang melihat ulah Windy merasa kaget, “eh yank mau ngapain katanya mau bersih-bersih”

Tanpa menjawab pertanyaan Roy Windy segera menunduk dan membuka mulutnya serta langsung memasukkan batang kontol Roy yang masih basah oleh cairan kenikmatan dari vaginanya. Tanpa rasa jijik, Windy segera menjilat batang kontol Roy dan mengulumnya hingga hampir seluruh batang kontol itu masuk ke dalam mulutnya.

Sekitar lima menit Windy menghisap batang kontol Roy dan melumatnya. ROy hanya bisa terduduk dan memegang kepala Windy sambil sesekali menekan agar semakin dalam kontol itu masuk ke dalam mulut Windy. Kemudian Windy melepaskan hisapannya, dan mengerling nakal pada Roy yang nampaknya berharap lebih.

“udah ya dah bersih. Aku mandi dulu hihihihi” ucap Windy sambil berdiri dan lari menuju kamaar mandi. Roy pun mengerjap kesal karena dibikin kentang oleh Windy. Tak lama terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi. Roy yang terlanjur merasa kesal, melihat bra dan g string Windy tergeletak di lantai. Pikiran nakalnya pun muncul.

Diraihnya kedua pakaian dalam Windy tersebut, dan Roy pun langsung mengocok batang kotolnya dengan menggunakan g string. Sementara bra Windy akan dijadikan alas untuk menampung semua sperma yang keluar dari kontolnya.

Tak lama, Roy merasa batang kontolnya mulai berdenyut. Ia pun semakin cepat mengocok batang kontolnya dan mengarahkan ujung kontolnya pada bra milik Windy dan benar saja, sejurus kemudian ujung kontol Roy memuntahkan sperma yang langsung menghiasi bagian dalam bra milik Windy.

Bersamaan dengan muncratnya sperma ROy, Windy keluar dari kamar mandi tanpa menggunakan apapun. Matanya melotot saat melihat Roy sedang menyemburkan sperma dari ujung kontolnya. Windy berteriak saat menyadari, bahwa bra milikya digunakan Roy untuk menampung sperma yang jumlahnya sangat banyak. Terlebih saat melihat g stringnya digunakan untuk mengelap sisa sisa sperma yang masih tersisa di ujung kontol ROy.

Windy pun segera hendak merebut g string dari tangan Roy. Namun Roy dengan gesit mecelupkan g string tersebut ke dalam bra WIndy yang dipenuhi sperma membuat g string itu pun berlumuran sperma.

“hahhaha…..weee gak kena” girang Roy saat melihat Windy gagal merebut g stringnya.

“iihh…usil banget sih. Jadi penuh sperma nih bra ama cd aku”sungut Windy sambil mengangkat bra dan g string itu ke depannya.

“halah biasanya juga ngecrot di muka biasa aja” ejek Roy

“beda. Kl udah nempel di kain jadi gak enak. Kalau langsung sih enak”

“Udahh ich gitu aja sewot. Yuuk pake baju terus berangkat” Jawab ROy sambil bangkit menujju kamar mandi untuk membersihkan diri.

“Terus aku gak pakai daleman gitu?” Teriak Windy dengan sedikit sewot



Nah..kira kira bagaimana rencana belanja mereka? apakah Windy berani berangkat belanja tanpa pakaian dalam? atau rencana belanja harus digagalkan? next session menunggu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd