Saya sangat suka tulisan anda, om
@OrangPolos. Rapi. Sedikit sekali orang yang bisa menulis seperti ini. Menunjukkan anda orang yang dewasa dan paham berbahasa. Orang yang paham berbahasa menunjukkan kedewasaannya.
Dan kedewasaan anda terbukti dengan cara anda menyikapi setiap masalah dan dalam memegang prinsip.
Namun, kadang2, orang yg sangat dewasa dlm berpikir pun mengalami bias saat logika teracuni perasaan.
Saya tdk ingin memberi saran, krn anda sudah membulatkan tekad, yaitu untuk tidak kembali kepada indah. Menurut saya, itu adalah keputusan yang baik. Baik untuk anda, baik untuk indah.
Jika anda masih ingin menjaga indah, jagalah dari jauh. Setidaknya, dengan membantu biaya apartemennya, itu sudah sangat baik. Selebihnya, biar indah belajar dewasa dari hidup.
Saya hanya bisa mendo'akan yg terbaik untuk anda dan indah, masing-masing.
Saya berharap bisa mencontoh anda dalam berprinsip.
Sedikit nyampah: saya mengalami beberapa hal spt yg om
@OrangPolos alami. Tidak semua, hanya beberapa. Saya lebih dr 10 thn pacaran sblm menikah, krn berbagai halangan dan perbedaan. Dan sebagian besar masa hubungan kami adalah LDR, bahkan setelah menikah. Bukan hanya lintas kota, tapi lintas pulau, bahkan negara. Tapi yg sangat saya syukuri, istri saya bukanlah indah. Puji tuhan.