Venus
Teo
Venus :
Apa aku bisa segera menjadi VIOLENCE setelah mendapatkan pasangan kalung gigi hiu ini, ya? Bagaimana nanti bentuk VIOLENCEku itu apa seperti monster juga? Apa mirip seperti KUHR?
Aku masih saja di rumah Teo dan teman-temannya di pemukiman kumuh ini. Hidup mereka sangat menyedihkan... Bagaimana kalau aku membantu mereka? Kurasa tabunganku cukup untuk meminjami mereka untuk membuka sebuah usaha.
Mereka sedang makan nasi bungkus yang baru dibeli mereka di sebuah warung pinggir jalan. Aku tidak ikut makan karena masih kenyang dengan burger tadi sore.
Apa kalian mau terus begini? tanyaku tiba-tiba.
Mereka semua berhenti makan mendengar pertanyaanku. Mereka semua memandangiku. Mungkin antara tersinggung atau tidak mengerti apa yang kubicarakan.
Apa maksudmu? tanya Teo.
Nggak... Cuma... Apa kalian tidak mau mengubah nasib kalian dari yang tidak menentu seperti ini dengan sesuatu yang mempunyai tujuan... Sesuatu yang lebih berarti... Bukannya aku bilang cara begini tidak berarti... " jelasku.
Cuma cara beginilah yang kami tau... Yang kami bisa buat... Yang kami bisa dapat... Kami sama sekali tidak punya kesempatan untuk mendapat yang lebih baik... " jawab bang Udin.
Aku bisa membantu kalian untuk membuka usaha kecil-kecilan... Aku yang menyiapkan dananya... Kalian yang bekerja.. Bagaimana? usulku akhirnya.
Usaha kecil-kecilan? Apa kau bercanda... Venus, kan belum lama kenal kami... Masa begitu saja mau memberi modal pada kami yang biasa hidup di jalan begini... " ragu mereka sendiri.
Tidak... tidak... Aku percaya dengan kalian... Kalian orang yang baik... Buktinya... selama aku di sini... Aku tidak pernah diperlakukan yang tidak baik... Bahkan kalian memperlakukan aku seperti teman kalian... Diajak makan, bermain, ngobrol... Makanya aku senang bersama kalian... " terangku.
Dan karena kalian temanku... Apa salahnya kalau aku membantu teman sendiri... Lagian... uang itu kan.. nantinya akan kalian kembalikan juga... Juga dalam pengawasanku... " lanjutku.
Usaha kecil apa... yang mau Venus modali...? akhirnya Teo membuka bicara.
Jenis usahanya terserah kalian... Asal bagus dan menguntungkan... Terutama yang bisa kalian kerjakan... Kalian dulu sekolah sampe kelas berapa? tanyaku langsung saja.
Bang Udin sampe kelas 2 SMP... Bang Joko kelas 1 STM... Si Herry sama Safri dulu cuma sampe kelas 1 SMP sedang aku cuma tamat SMP... " jelas Teo.
Hmm... Aku juga tidak begitu mengerti bisnis... Tapi jenis usaha kecil ini harus sederhana saja... Tidak usah terlalu memburu keuntungan.. yang penting bisa mendapat pelanggan yang banyak... " pikirku keras. Apa ya jenis usaha untuk orang-orang jalanan seperti mereka?
Ada ide? tanyaku lagi.
Bagaimana kalau kita membuka warung saja...? usul Safri dari belakang mulai tertarik.
Warung makanan atau kebutuhan sehari-hari? tanyaku balik.
Iya, ya? Kalau warung makan... Siapa yang bisa masak... Kalau warung sampah disini sudah banyak yang begitu... " mundurnya sendiri. Yang lain nampaknya setuju dengan pikiran Safri.
Bagamana kalau kita buka bengkel sepeda motor atau elektronik... Aku kan dulu STM elektronik... " usul bang Joko.
Ya... Cuma abang yang bisa... Kami empat jadinya ngapain...? tolak Herry.
Kalian kan bisa belajar... Tidak susah... Seminggu aja kalian pasti bisa... " Bang Joko masih bertahan.
Ya... Itu bagus... Lebih bagus kalau kita punya banyak pilihan.. Ada lagi...? tantangku.
Kita buat loper koran yang resmi saja... " usul Herry.
Maksudnya? tanyaku.
Dulu kami jualan koran dari bandar besarnya... Kami satu hari ambil berapa lembar koran setelah laku kami setor... lalu kami dapat bagian... Yang tidak laku dikembalikan... " jelasnya.
Hmm... Jadi begitu...? Itu bagus juga... Ada yang lain? tanyaku lagi.
Bagaimana kalau kita jualan tanaman hias...? usul Teo.
Tanaman hias? mereka semuanya terdiam.
Kita semua pasti bisa mengerjakan pekerjaan ini karena tidak susah... Hanya perlu ketekunan dan kesabaran saja, kan? tambahnya.
Lagipula... Sudah banyak yang berhasil dengan usaha tanaman hias ini... Asal tanamannya sehat dan subur... Pasti banyak yang mau membelinya... " lanjut Teo.
Itu juga bagus... OK... Kita sudah punya beberapa pilihan... Kita akan pilih salah satu dari jenis usaha yang bagus tadi... Yaitu... Pertama... Usaha bengkel... Kedua... Loper koran besar... Betulkan namanya..? Ketiga... Usaha tanaman hias... Kita pakai cara suara terbanyak untuk memilih jenis usaha ini... Bagaimana? usulku memberi komando.
Semua setuju untuk memberikan pilihan secara langsung. Dan aku langsung membawakan acara demokratis itu.
Yang memilih usaha bengkel... Angkat tangan... " seruku memulai. Hanya bang Joko yang angkat tangan. OK... hanya satu suara... "
Yang memilih usaha loper koran besar... Angkat tangan.. lanjutku. Kali ini Herry dan Safri yang angkat tangan.
Baik dua suara... Yang memilih usaha tanaman hias... Angkat tangan... " Aku melihat Teo dan bang Udin mengangkat tangan.
Hmm... Loper koran dan Tanaman hias suaranya imbang... " gumamku.
Tapi Venus belum memilih... Kamu juga harus ikut memilih, kan? Kamu kan yang punya modal... " seru bang Joko mengingatkanku.
Oh, iya... Sampe lupa... " aku jadi mulai berpikir, apa yang akan aku pilih. Jadi bandar koran? Kedengarannya gak keren... Jadi pengusaha bunga... eh, tanaman hias... Bagus juga... Aku kan suka bunga...
Aku memilih usaha tanaman hias saja... " seruku akhirnya. Nah,... apa kita sudah sepakat membuat usaha tanaman hias, kan...?
Selama beberapa jam kemudian kami hanya mendiskusikan tentang hal ini. Tentang tempat usahanya, pencarian bahan dan bibit, jenis tanaman awal, harga tanaman dan macam-macam hal lainnya.
Ternyata tidak mudah membuat usaha seperti ini. Apa lebih baik semuanya kuserahkan terserah bagaimana mereka saja. Pengetahuanku tentang bisnis tidak begitu bagus. Lain dengan Athena yang memang hobi bisnis.
Ini memang perasaanku sendiri atau atau memang udaranya, aku merasa agak lebih dingin sekarang dari pada beberapa menit yang lalu.
Hih... Kok, disini jadi lebih dingin, ya? Apa sudah mau hujan? kataku memulai.
Iya... Jadi lebih dingin... Biasanya aku tidak pernah kedinginan... karena sering keluar malam dan kena hujan... Tapi ini memang dingin... " tambah bang Udin.
Ini lebih dari sekedar dingin... Aku jadi takut... " lanjut Safri.
Iya... Aku jadi takut... Ada apa ini...? Apa ada setan yang lewat... Kenapa jadi begini...? tambah bang Joko.
Hih... Bulu kudukku berdiri semua... " Herry bergidik sambil meringkuk di sudut ruangan.
Sedang Teo diam saja sambil merapatkan kedua tangannya kebadan. Menghangatkan diri.
Ya ampun...! Ini pasti karena ada iblis-iblis itu disekitar sini. Mereka pasti sedang mencariku. Kurang ajar. Kalau mereka berani melukai teman-temanku ini...
Ooo... Rupanya kau ada disini... Bintang ketiga... He..he... he... " seru sebuah suara dari langit-langit rumah.
Kami segera melihat keatas mencari suara itu. Disebuah sudut tepat diatas Herry sedang meringkuk, seekor mahluk sedang bergantung disana.
Rupanya seperti kera yang memakai baju armor dari bahan metal berlambang A terbalik. Ini pasti salah satu prajurit utama LUCIFER. Kabar buruk.
Semuanya lari! seruku tanpa pikir panjang.
Belum sempat orang yang paling dekat dengan pintu, bang Joko, mencapai pintu, Pintu itu telah hancur karena dipaksa sesuatu.
Lalu muncul dari luar mahluk yang sama dengan yang bergantung di langit-langit itu. Ia berjalan dengan menopangkan kedua tangannya. Persis cara berjalan kera.
Ada dua mahluk iblis ini yang pasti mustahil kalau dikalahkan dengan cara biasa. Harus memakai core... Tapi dengan keadaan KUHR yang masih kecil itu, aku ragu kalau bisa mengalahkan satu saja.
He... he... he... Kalian tak akan bisa lari kemana-mana... Terutama kau bintang ketiga! He... he... he... " seru iblis yang dipintu.
Siapa kalian??!... Kenapa kalian ada dua? seruku panik.
Aku AZAZEL... Kau pasti ingat denganku karena saudaramu bintang kelima pernah menghancurkanku waktu itu... " jawabnya.
Lalu kenapa kau masih ada disini? tanyaku memberanikan diri.
Teman-temanku sesama prajurit utama... memberikan ARMOR 10 NERAKA ini dan aku menjadi hidup kembali... Juga aku berlipat ganda menjadi 10... Sekarang ada 10 AZAZEL yang sedang memburu kalian... Lima bintang! He... he... he... " jelasnya.
Kurang ajar...! Ternyata berat sekali mengatasi para iblis ini hanya dengan cara biasa.
Hmm... Ada banyak juga orang didalam rumah sekecil ini... Bagaimana kalau kuhancurkan saja semuanya... Termasuk kau... Bintang ketiga... He... he... he... " serunya.
Venus... Kenapa kau bisa kenal dengan monster seperti ini? tanya Teo heran bercampur takut.
Aku tidak kenal... Aku hanya pernah mendengar nama mereka... Tapi kita harus melawan... Mereka berdua bermaksud membunuh kita semua... " jelasku.
Mereka berlima, bang Joko, bang Udin, Teo, Safri dan Herry kini merapatkan badan mereka masing-masing agar dapat menghadapi kedua monster yang sedang mengancam mereka. Aku juga ikut merapatkan badan.
Ok... Kita bagi dua serangan... Tiga orang menghadapi satu monster... Pakai cara apa saja... Yang penting jangan sampai terlepas dari lingkaran kita... Mengerti...? bisik bang Joko memberi strategi menghadapi monster itu.
Hmm... Memakai cara itu... Ayo kita coba... HIAAATTT! seru AZAZEL yang bergantung di langit-langit.
AZAZEL itu langsung menerjang kami semua dengan melompat dengan cepat.
Tendang! komando bang Joko.
Tiga orang yang paling dekat dengan AZAZEL itu langsung melayangkan kaki mereka keatas. PLAK!
Karena perbedaan kekuatan yang sangat jauh, ketiganya langsung terdorong kebelakang dan membuat tiga orang lainnya ikut jatuh.
Kalian pikir bisa melawan prajurit utama LUCIFER? Itu hanya ada dalam mimpi kalian... He... he... he... " serunya senang sekali.
Aduh... kakiku sakit sekali... " bang Joko, Safri dan Herry menyeringai kesakitan akibat benturan dengan kaki AZAZEL tadi. Mungkin keseleo atau patah.
Mereka semua ketakutan karena tidak ada cara lain. Kami hanya bisa merapat ke dinding kayu. Tidak ada cara lain...
KUHR! Keluar bantu kami...! teriakku terpaksa.
Core manusia hiu kecil itu segera berdiri tegak didepan kami. Mereka semua melihat aku dan coreku bergantian. Antara percaya dan tidak.
KUHR tanpa diperintah dua kali langsung menyerang AZAZEL yang terdekat dengannya. Tapi ia langsung saja dikeroyok oleh mereka berdua hingga kelabakan.
Beberapa kali pukulan dan tendangan kedua AZAZEL itu mampir ditubuhnya yang kecil. Aku tidak tega melihatnya.
Aku langsung menghambur membantu KUHR dengan membawa potongan balok yang sempat kutemukan. Teo berusaha mencegahku.
Balok itu langsung patah begitu menghantam bahu AZAZEL yang akan menendang KUHR. Ia langsung saja mengganti targetnya dan menendangku dengan keras sekali.
Beberapa tangan kurasakan menangkap tubuhku yang terpental jauh. Ketika kubuka mata kulihat Teo, bang Udin juga Safri orangnya. Makasih, bang... " ucapku.
Venus... Kita mungkin tidak akan bisa selamat setelah ini... Jadi aku mau bilang kalau aku suka kamu... " ucap Teo mengejutkanku.
Aku hanya bisa memandangi wajahnya. Bang Udin dan Safri yang mendengarnya juga tak kalah kaget denganku. Tapi mereka tak mengatakan apapun.
Aku juga tak bisa berbicara karena aku melihat sebuah serangan baru AZAZEL yang dilakukannya dari atas dan menyebabkan kami semuanya tercerai berai.
Semua teman-teman baruku telah tampak tak sadarkan diri bergelimpangan dirumah kecil ini. Yang paling aku khawatirkan adalah Teo... Ada luka dikepalanya. Aku hanya bisa menyeka darah yang menempel di pelipisnya.
HEEeaaaaaahhhhh! seru AZAZEL kembali menyerangku. Aku melihatnya dengan perasaan yang campur aduk. Antara marah dan benci. Takut dan khawatir...
FWWWUUUUSSSSHHH!
Tubuhku terasa ringan bak angin sejuk di sore hari. Tetapi sangat penuh dengan energi.
RUSH! VIOLENCE!
Tubuhku berubah! Itu kutau sewaktu kumelihat bahwa dua kalung gigi hiu yang kini kupakai ini menggabungkan dirinya menjadi sebuah gigi hiu yang jauh lebih besar dan mempunyai lebih banyak gerigi.
Seluruh kulit tubuhku menjadi sepenuhnya merah seperti kulit KUHR. Kedua bahuku yang membulat juga mempunyai sirip hiu. Tanganku membesar juga mempunyai jalinan sirip yang bersambung. Hal yang sama juga ada disisi kedua kakiku. Jari tanganku kini juga mempunyai kuku-kuku tajam yang sama dengan milik KUHR. Juga ada ekor yang menghiasi dibelakangku.
Secara garis besar aku kini sangat kuat. Dengan elemen angin, sepertinya aku bisa menghajar iblis-iblis ini sekarang!
Venus yang kini berbentuk VIOLENCE itu, sedang bersiap-siap untuk menyerang balik. Kedua prajurit utama LUCIFER itu kelihatan kaget melihat perubahan mangsa mereka menjadi lebih kuat. Hal yang sangat mereka tidak harapkan saat ini adalah melepaskan buruan yang sudah didepan mata.
RUSH Venus sudah membuat sebuah gerakan menyerang yang sangat cepat. Gerakan yang sangat sulit diikuti mata biasa karena kedua AZAZEL itu kini terjengkang karena hantamannya.
Kurang ajar... Dia kuat sekali... Apa itu yang disebut VIOLENCE yang legendaris itu? gerutu AZAZEL yang pertama. AZAZEL kedua masih mengusap-usap kepalanya yang terluka sayat kuku tajam RUSH Venus.
Matilah kalian semua karena mengganggu teman-temanku dan aku...! lalu ia menghambur kembali menyerang dan membuat beberapa kerusakan pada ARMOR 10 NERAKA kedua iblis itu.
Gerakan elemen angin yang dimiliki RUSH Venus sangat sulit dihindari kedua AZAZEL, ditambah lagi dengan kuku tajamnya membuat mereka tak berkutik.
Hmm... KUHR... Ayo bantu aku! Kembali berubah kebentuk petarungmu! Sekarang! perintahnya pada corenya yang menungu. Ia siap.
Segera KUHR kecil itu diselimuti angin puyuh kecil yang kemudian membesar. Ada beberapa sinar terang yang memancar dari dalam pusaran angin itu lalu akhirnya mengecil dan hilang sama sekali meninggalkan sebuah sosok petarung core. KUHR!
KUHR sedang berjongkok lalu berdiri menunggu perintah selanjutnya. Kita hancurkan mereka semua, KUHR! seru RUSH Venus.
Tampaknya KUHR sudah punya target sendiri karena ia langsung menyerang AZAZEL yang terdekat dengannya dengan sebuah pukulan hiu. Lalu disusul dengan cabikan kukunya.
AZAZEL itu terhuyung-huyung tak kuasa menahan kesakitan akibat luka-luka yang didapatnya dari KUHR petarung. Lalu dengan serangan terakhir, ia sedang terperangkap dalam sebuah pusaran angin sementara KUHR melambung keatas menyiapkan serangan KEPALA RAJA HIU!
Sinar blitz biru berbentuk kepala hiu itu segera menelan tubuh AZAZEL hingga tak berbekas lagi dan mengakhiri tugas yang diberikan pada KUHR petarung.
Keadaan AZAZEL bagian RUSH Venus juga tak kalah parahnya. ARMOR 10 NERAKA itu sudah tak pantas disebut armor lagi karena sudah sangat hancur hingga menunjukkan luka-luka ditubuh AZAZEL yang tak terlindungi.
Ia sudah sangat kepayahan hingga ia ingat sesuatu! Ia merencanakan sesuatu.
Ia berjalan tertatih mengitari ruangan hingga. Hiaaaaa! teriaknya tiba-tiba seperti akan menyerang. Ternyata tidak, ia mengambil Teo yang terbaring pingsan dilantai dan menjadikannya sandera.
Kurang ajar! Apa maumu dengan Teo??! seru RUSH Venus marah sekali. KUHR juga ikut berjaga menunggu instruksi.
Heh... Teo? Itu namanya...? Pasti orang ini sangat berarti bagimu... Kau tadi berubah VIOLENCE juga karena dia... Apa kau suka dia, heh? korek iblis itu licik.
Apa urusanmu... Ayo kita teruskan pertarungan kita! Jangan bawa-bawa dia atau orang lain... Kau hanya mencari aku, kan? elak RUSH Venus sebisanya.
He... he... he... Aku tidak bodoh... Aku sudah banyak mengalami hal seperti ini... Kau pasti suka dia... Aku sudah lihat itu... Bagaimana kalau kita tambah luka lagi di kepalanya...? serunya lagi memancing amarah RUSH Venus.
Jangan! Atau kau nanti akan menyesal! teriaknya mencegah hal itu terjadi.
Boleh saja... Kau suruh core-mu ini mundur dan kembalilah ke bentuk manusiamu... Mungkin akan kupertimbangkan... He... he... he... " liciknya.
KUHR! Mundurlah... " perintahnya pada core petarung itu. Tapi aku tak tau bagaimana menjadi manusia biasa lagi...! sambungnya.
Tidak tau?? Bagaimana mungkin... Sial!... Pasti karena perbuatanku tadi jadi memicu perubahan ini... " kaget AZAZEL. Padahal aku mau mencoba menyicipi bagaimana rasa salah satu lima bintang ini... Bagaimana kalau bentuk VIOLENCE-nya saja... Pasti akan lebih nikmat... " pikirnya.
Ayo! Mendekatlah padaku...! Pelan-pelan saja...! Dan jangan mencoba macam-macam... Atau lelaki ini akan kehilangan kepalanya... " ancam AZAZEL memulai rencananya.
RUSH Venus menuruti keinginan iblis itu demi Teo tidak terluka. Saat ia sudah tepat didepan AZAZEL, ia berhenti dan berdiri diam. AZAZEL merangkul tubuh Teo dan satu tangannya mengancam leher dengan kuku tajam.
Jangan berpikir kalau kau mau menyerangku... Kalau tidak... " AZAZEL menekankan kukunya dan membekas dikulit leher Teo.
Bagus... Hng...? iblis itu lalu menjulurkan tangannya dan menjangkau dada RUSH Venus, lalu mulai meremasinya. Enak juga, kan...? Katakan kalau kau juga merasakannya...? Enak sekali... Lembut juga.. gumamnya keenakan.
Bagaimana kalau yang sebelah sini... " lanjutnya menggerayangi seluruh tubuh VIOLENCE itu hingga sampai ke selangkangannya.
Hm... padat sekali... Pasti ini sangat enak... " katanya kegirangan dan melakukan sesuatu dibalik sana.
Setelah beberapa saat, dari balik kaki Teo muncul bukan hanya satu, tapi dua buah penis panjang besar. Itu kepunyaan AZAZEL yang ditelusupkannya lewat kaki Teo.
He..he... he... Ayo pegang... Lihat ini besar, kan... Ini juga enak... Ayo pegang! suruhnya keterlaluan.
Dengan terpaksa, RUSH Venus memegang kedua benda panjang menjijikkan itu. Kocok!
Lagi dengan lebih terpaksa, ia harus mengocok kedua benda itu. Iblis itu sangat senang dan keenakan. Ia harus membayarnya dengan mahal.
Ia telah mengurangi perhatiannya pada sanderanya dan, AKKHHH!
AZAZEL kehilangan dua buah penisnya dengan sekali sentakan kuat dari RUSH Venus. Dengan enteng, kedua benda itu dibuangnya kesamping dan menangkap Teo yang terlepas dari dekapan AZAZEL.
Kontolku! Kau... mencabut dua kontolku! serunya histeris. Ia kini terhuyung mundur.
KUHR! serunya tenang.
Sebuah serangan cepat dari KUHR petarung mengakhiri hidup iblis prajurit utama itu. Dan mengabur hilang.
Masih dalam dekapan RUSH Venus, Teo tetap tak sadarkan diri. KUHR... Bagaimana cara aku kembali menjadi manusia? Apa kau tau caranya?
Kau harus bersatu dengan orang ini... Pemilik pasangan gigi hiu ini... " jawabnya.
Bersatu...? Apa maksudmu dengan bersatu? tanyanya lagi karena tak mengerti.
Begini... " KUHR menjawab dengan meloloskan celana panjang yang dipakai Teo berikut celana dalamnya. Begini caranya... "
Aku harus main dengan Teo...? kaget RUSH Venus melirik pada penis Teo yang masih tidur. Apa itu jalan satu-satunya, KUHR?
Hanya dengan cara ini... kau bisa kembali kewujud manusiamu... Tidak ada cara lain.. jawabnya tegas.
Tapi... Tapi aku tidak bisa main di sini... Bagaimana... kalau nanti yang lainnya sadar dan melihat kami...? ragunya.
Kita kembali saja ke rumahmu... Disana lebih aman... " usul KUHR memberi jalan.
Mmm... Baik... Kita kembali ke rumah... Tapi bagaimana keadaan mereka? Apa mereka baik-baik saja...? cemas RUSH Venus tentang teman-temannya yang lain.
Mereka tidak apa-apa... Hanya sedikit luka yang tidak parah... Ayo kita pergi... " ajak core itu.
Berdua mereka pergi dengan kecepatan tinggi. RUSH Venus membawa Teo di pelukannya menuju pulang.
Sebentar saja mereka telah sampai melewati jendela dan masuk kamar Venus.
Teo langsung dibaringkan di tempat tidur. Ia terbaring hanya dengan memakai baju kaos tanpa celana karena tadi sudah dibuka KUHR.
RUSH Venus hanya bisa memandangi penis Teo yang lemas dengan bimbang. Antara mau dan tidak. Pasti Teo akan takut melihatnya seperti itu.
Ayo... Lakukanlah... Jika tidak... kau tak akan bisa kembali menjadi manusia... " bujuk KUHR.
Dengan ragu, RUSH Venus merangkak menaiki tempat tidur. Tepat di paha Teo ia duduk dan menyentuh penisnya pelan.
Ragu-ragu, ia memegang dan mulai bekerja untuk membangunkan penis itu. Awalnya hanya dikocok pelan, tetapi karena dengan begitu mulai hangat dan membesar, RUSH Venus jadi semakin bersemangat.
Ia kini bahkan memasukkan penis yang mulai membesar itu kedalam mulutnya dan menghisapinya kuat-kuat. Teo walaupun begitu tak juga sadar. Hanya menggeliat-geliat keenakan.
RUSH Venus tak henti-hentinya mengulum penis itu hingga tumbuh besar sekali. Sampai tak muat lagi didalam mulutnya.
Wah... KUHR... Ini sebesar punyamu, kan? serunya girang sekali. Tak sia-sia ia mengerjai Teo seperti ini. Usahanya berhasil.
Kini, RUSH Venus tak mau membuang waktu lagi. Ia segera beringsut naik dan memposisikan penis besar itu ke vagina VIOLENCE-nya.
Eh... Ternyata lubangnya ada... Tadi waktu dipegang AZAZEL tidak terasa ada lubang ini... " herannya karena penis Teo sudah tiba di bibir vaginanya dengan mudah.
Itu hanya bisa terjadi bila kau didepan orang ini... " jelas KUHR. Hanya orang ini!
Mmm... Ahhhhhhh... Enak sekali... " serunya saat benda itu meluncur masuk dalam di liangnya. Lalu RUSH Venus menggoyang-goyangkan seluruh tubuhnya agar penis besar panjang itu bisa terkocok di liangnya.
Bila orang biasa melihatnya akan sangat mengerikan sekali melihat seks antara manusia dan mahluk yang disebut monster itu. Tetapi karena Teo masih belum sadar juga...
RUSH Venus sangat menikmati seks itu hingga perubahannya mulai terjadi. Dimulai dari kepalanya dan seluruh wajahnya. Saat itulah, Teo mulai membuka matanya dan melihat seluruh proses morphing VIOLENCE kembali menjadi manusia.
Tetapi karena wajah yang dilihatnya adalah wajah Venus juga kenikmatan yang sama-sama mereka rasakan, mereka berdua hanya bisa berpandangan dan membiarkan seluruh proses itu terjadi.
Sampai seluruh tubuh Venus kembali normal, pergerakan keluar-masuk penis Teo di liang Venus sama sekali tak berkurang.
Tangan Teo sudah mulai berani kelayapan dan hinggap didada remaja Venus, meremas dan mempermainkan putingnya.
Venus merendahkan kepalanya agar ia bisa mencium bibir Teo dan akhirnya mereka bergulingan di tempat tidur itu dengan liar sekali. Teo yang memimpin seks itu dengan memompakan pingangnya pada vagina Venus.
Pada puncaknya, Teo menyemburkan sperma hangatnya pada liang Venus tanpa terbendung lagi dan mereka tetap berpelukan saja seperti untuk beberapa lama.
Mmm... Aku juga... menyukaimu, Teo... " kata Venus memulai pembicaraan.
Benarkah...? katanya.
Ya... Sebenarnya sejak pertama kali bertemu kamu... Saat kalian menolongku dulu... dari penipu-penipu itu... " jelasnya.
Tapi aku kurang PD... berdekatan denganmu... Aku orang yang sangat miskin... Dibanding kamu... yang sangat kaya... Aku tidak ada apa-apanya... " sesal Teo.
Aku tidak pernah memikirkan itu... Biar saja... Kalau kau mau berusaha... Kita berusaha... Kita bisa berhasil juga... Makanya aku mau menolong... " kata Venus.
Tapi bagaimana kita bisa selamat dari monster-monster tadi?... Dan kau juga tadi berubah jadi monster...? tanya Teo akhirnya penasaran.
Aku sudah menghancurkan kedua monster itu... " jawabnya.
Menghancurkan monster itu...? Bagaimana caranya?
Sebenarnya kami berdua... Dengan KUHR... core manusia hiu ini... " ucap Venus memperkenalkan core-nya yang dari tadi berdiri menunggu.
Heh... siapa... siapa dia?? kagetnya. Tapi karena ia maih dipeluk Venus, ia tidak bisa menjauh kemana-mana.
Jangan takut... Dia itu milikku... Namanya KUHR... Core.. Inti terdalam dari diriku... Dengan dia dan aku yang berubah VIOLENCE, kami berdua menghancurkan kedua monster jelek itu... " jelas Venus.
Bagaimana caranya... Venus bisa terlibat dengan urusan monster begini...? Itu kan mengerikan sekali, tanya Teo lebih jauh.
Sebenarnya mereka bukanlah monster... Mereka itu iblis... dan mereka sedang mencari seseorang... Orang itu kami kenal karena dia adalah pacar abang sepupuku... mas Satria... Mereka mencari Carrie untuk membangkitkan LUCIFER... tuan mereka.. jelas Venus.
Mereka mencari-cari kami karena ingin menyingkirkan orang-orang yang melindungi Carrie... Kami... sekeluarga... Jangan heran kalau aku dan saudaraku bisa menjadi monster.. lanjutnya.
Masih membingungkan... juga sangat mengerikan... Ini masalah yang sangat berat... " ungkapnya cemas.
Sekarang tidak lagi... Kalau aku bisa berubah menjadi VIOLENCE, semua masalah ini akan semakin mudah untuk dihadapi... " ujar Venus tenang. Apa Teo takut...?
Mmm... gak juga... kalau Venus yang monsternya, ya..? godanya. Yeee... Kalau aku jadi monster lagi... aku harus main lagi denganmu supaya berubah jadi manusia... " serunya tak mau kalah.
Ini... Venus udah jadi monster lagi... Kita harus main lagi... " seru Teo kemudian mengulum bibir Venus kembali. Lalu mereka bercinta lagi dengan liar di atas tempat tidur itu.
*****************************************************************************