Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rahasia di Dalam Rahasia

Siang yang sedikit mendung, meskipun sudah masuk musim hujan tapi masih belum turun juga hujan. Santai di warkop nunggu jam habis istirahat tanpa ada gangguan, menikmati sebatang rokok + mp3 Dangdut Koplo Jatim Devi Aldiva Sarangan ( Mungkin para suhu suka dangdut juga ya. . . . . ? ). Curhat sedikit, Masih serba salah dengan teman ku Johan. Tapi apa di kata, Sri yang meminta demi rumah tangganya. Aku ingin menyudahi petualangan ini, tapi dengan siapa aku berlabuh ( dalam anganku saja ).

Sri: ( Diam saja sambil masuk kedalam ).

Sementara aku pergi meninggalkannya, Sampai di kost dengan keadaan capek dan tertidur. malam hari jam 9 malam ada banyak sekali panggilan masuk yang memang sengaja nggak ku angkat. Karena yang menghubungi jelas Sri istri johan. Aku membiarkan saja karena aku tidak mau ribet atau di ribeti dengan urusan orang.


Pesan Untuk Para Suhu Tetap Berhati-hati. Memilih dan Memilah.
mantaap kali suhuku iniihh.. seruu.. lanjutkan hu

maksudnya memilih dan memilah bagaimanahu ?
 
LANJUTAN DARI POST SEBELUMNYA, MAAF AGAK LAMA PARA SUHU.

Habis Beristirahat, sekitar Jam 6, Inginnya NGOPI. Tapi agak males, Tba tiba ada yang ngetok pintu manggil-manggil. Aku bukakan, ternyata Bu Ratih, tumben pasti ada maunya.

Aku: "Ada apa bu? Perlu uang lagi?"
Bu Rat: "kok tau kamu,"
Aku: "Lagi gak ada bu, Belum gajian" ( Bohongku, karena dia kalo ada maunya pasti gini kesannya, kurang baik jika ada uang baru mau, kurang baik untuk aku hehehehehe )
Bu Rat: "Kapan Gajiannya? masih lama?"
Aku: "Lumayan sich, perlu berapa?"
Bu Rat: "Kalo kamu ada aja dech aku bilang, nanti kalo sudah ada kasi tau ya aku butuh"
Aku: " Ok "

Hanya begitu saja, pertemuan antara Aku dan Bu Ratih. Memang aku sudah ingin tidak menggunakannya lagi karena RESIKO TERLALU BESAR. Karena berdekatan sekali dengan Kost.

Setelah berakhirnya bertemu dengan Bu Ratih, Aku melihat HP ada pesan masuk, No baru. "Dari Siapa Ya . . " batinnku, aku buka isunya,
"Mas kata ibu pesanan sudah ada, ( Anaknya Bu Rohmatin )" begitu isi pesan yang aku baca. Pesanan apa ya, aku mengingat ingat. Dan baru ingat kalo aku pesan SELIMUT hehehehe. "Cepat amat dapetnya" batinnku.
Tadi sore padahal baru ketemu, kapan carinya? Hmmm dari pada aku penasaran aku bergegas ganti pakaian dan balas pesan dari anak Bu Rohmatin. "Siap Saya Ambil" Begitu isi pesan ku. Tak lupa membawa uang buat jaga jaga, kalo ada apa apa.

Setelah meluncur ke Area yang di tuju. Aku melihat warung masih buka Separuh karena memang sudah hampir jam 7:30 malam, sudah terlihat sepi. Aku permisi masuk, lalu duduk.

Aku: "Gimana bu sudah ada?"
Bu Roh: "Wah cepet banget datengnya?"
Aku: "Hmmmm katanya pesanannya ada?"
Bu Roh: "Iya tadi , ada cuma seumuran ku ini kira kira mau apa gak?"
Aku: "Pakai tarif ya?"
Bu Roh: "Ya mesti mas bro pakai, hehehehe"
Aku: "Siapa? Ibu sendiri kah hehehehehe" ( Candaku )
Bu Roh: "Hmmmm, Ada di sana langganan ibu, Dia Sudah lama jadi Janda, dia cuma kangen sama suaminya, mungkin dengan cara menghayal sama mas, menurut dia gitu tadi sore"
Aku: "Menghayal maksudnya"
Bu Roh: "Ya gak tau saya, mungkin mengenang masa muda mungkin, Janda sudah lama?"
Aku: "Berapa mintannya bu?"
Bu Roh : "Wah kalo soal itu kurang tau, dia cuma bersedia saja"

"Kampret sialan" batinnku, berarti hanyanya obrolan saja ini? haduh ngapain juga aku OTW, Mana besok Kesini lagi ada janji Sama Sri. Aku terdiam agak lama. Lalu Bu Rohmatin bertanya.

Bu Roh: "Mas carinya yang masih perawan ya mas?"
Aku: "Kalo buat serius ya jelas bu, kalo senang senang ya gak tau lagi seperti apa?"
Bu Roh: ( datang, lalu Duduk di samping kanan ) "Mas cari seperti apa? untuk apa?" ( Agak serius )

Aku: "Sebenarnya ada 2 buk tujuan kesini!! Pertama ingin cari pasangan hidup yang baik dan pengertian kalo yang kedua jika yang pertama gak ada ya senang senang saja"

Bu Roh: "Niat yang mana, 1 atau 2?"
Aku: "Tergantung kondisi"
Bu Roh: "Kondisi apa?"
Aku: "Lagi pingin apa nggak nya"

Bu Rohmatin terdiam cukup lama entah apa yang dipikirkan, dengan penerangan khas desa lampu warna kuning jadi susah untuk Fotoin. Sebenarnya kalo sekilas aku lirik dari sebelahku, untuk ukuran ibu ini masih sangat bagus, yang hanya pernah melahirkan anak satu satunya, Semua masih terlhat ramping, mungkin jika aku berhasil mendapatkannya aku sungguh berbahagia. Karena dia berdiam seperti memikirkan sesuatu aku mulai bertanya seputar keadaan desa sini.

Aku: "Bu desa sini ada aturan khusus gak bu jika sudah ber suami, mungkin ada ciri khas atau kegiatan adat kepercayaan gitu?"

Bu Roh: "Kalo disini biasa saja, mungkin kalo sudah menikah mas ya, paling penting ya harus bisa nyenangin suami agar betah.
Aku: "Memangnya harus gimana?"
Bu Roh: "Contoh ya Johan dia suka jajan karena Istri tidak pengertian, Alias tidak bisa nyenangin suami"
Aku: "Maksudnya detailnya gimana?"
Bu Roh: " Disini kalo, wanita gak bisa nyenangin biasanya di tinggal, mereka para suami mencari yang lebih bisa nyenangin kebanyakan dari segi RANJANG. entah itu beneran atau tidak ibu juga gak tau, tapi tidak semua hanya beberapa saja"

Aku: "Oh gitu, Enak donk disini, aku carikan donk buk anak sini sapa tau bisa jadi tetangga?"
Bu Roh: "Wah kalo itu ya gimana ya, disini gampang gampang sulit, kebanyakan ke kota jadi buruh pabrik"

Aku sejenak diam dan berfikir apa benar yang di kata ibu satu ini. Si Feni barangnya Gundul, menyedot sekali si Sri juga begitu, Gundul menyedot meskipun tidak seperti Feni. APa jangan jangan punya ibu ini juga gundul? hmmmmm membatin saja lah bisannya.

Bu Roh: "Kamu kenapa diam, sambil lihat aku, nafsu ta?"
Aku: "Heheheh nggak bu menilai saja hehehehe" ( Elak ku )
Bu Roh: "Punyaku mas sudah gak bagus wes ndak bisa nyedot atau menjepit, wes tua mas. . . ."
Aku: "Tua lo berapa buk umurnya kok tua tua mulu"
Bu Roh: "Ya hampir mencapai 42 43 mas"
Aku: "Masih sanggup donk hehehehehe"
Bu Roh: "Hehehe gak tau sudah lama soalnya"
Aku: "Berapa lama ?"
Bu Roh: "Ya lama mas lali wisan rasane hehehehe" ( Sambil menepuk pundak ku )

Aku: "Bentuk e masih ingat?"
Bu Roh: "Lah samean iki ya masih lah hehehehe"
Aku: "Oalah hehehehe"
Bu Roh: "Yawes mas besok, malam jumat besok mas kesini apa gak nich?"
Aku: "Gak tau hehehehe,"
Bu Roh: "Yawes kalo kesini beli makan masih ada tapi di dapur sana , besok libur soale kalo kamis malam jumat sepi"
Aku: "yaudah buk aku pulang," ( Sambil berdiri )
Bu Roh: "Ok oh ya uang mu tak ambil kan dulu"
Aku: "Gak usah buat ibu saja buat beli daleman biar awet soalnya kan gak di pake dan gak di jual hehehehe" ( Sambil sedikit lari menaiki sepedaku )

Bu Roh : "Awas ya," ( Sambil keluar menuju samping sepeda) Gak tak jual.

Aku meninggalkan nya dan sial hari ini kosong acara Sex nya hehehe apes lagi.

Keesokan harinya waktu kerja di office mati lampu otomatis pekerjaan tertunda, sampi jam 3 sore belum menyala. Hmmm rejeki nich gak terkuras pikiran ini.
sebel pulang aku nyantai dulu di warkop dan ngirim pesan kepada Sri karena ini jadwalnya, yang sudah di janjikan. " Bagaimana nanti sudah aman kah?" langsung dibalas " Waduh mas jangan nanti ya mas. . . Aku ke RS mertua Sakit" aku balas dengan kesal " Ok ". Hmmmmmmm gagal lagi dech batinku. Dalam lamunan aku berfikir apa aku hanya dinijinkan sekali saja ya? karena Bu Mila, Sari hanya sekali yang 2 kali hanya Bu Ratih itupun kalo ada uang, Feni sudah sekali, Sri juga sudah sekali apa hanya di ijinkan sekali saja ya. . . . . . dalam hatiku berkata seperti itu.

Kalo memang sekali aku gak akan berharap lagi hepi2. tapi jika iya harusnya Bu Rohmatin sekali donk ( pikiran jahat ku). Tapi sudah lah yang lalu biarlah berlalu. Aku hari ini gak kemana mana lah karena juga gak akan ada kegiatan. Baru sampai di kost di kirimi pesan dari anak Ibu Rohmatin. "Mas kata ibu kalo beli makan masih buka di rumah belakang warung" Hanya itu pesan yang aku dapat. Aku balas dengan " Ok nanti habis mahrib ya". Tampa di balas olehnya aku pulang ke kost mandi dan beres beres kamar. Selesai sudah kegiatan di kost. Mahrib pun tiba, Aku berangkat ke warung Bu Rohmatin.

Sampai di sana aku lewat samping Warung aku parkir dan di sambut oleh anak perempuannya, "Buset bongsor Amat anak ini, masih SMP sudah terlihat menyembul". Aku melihat Ibu Rohmatin sedang di dalam dia memperailahkam masuk.

Bu Roh: "Aku kira gak kesini dan gak makan hehehehe"
Aku: "Makan donk"
Bu Roh: "Tak ambilkan sebentar"

Beberapa saat kemudiam anaknya masuk ke kamar entah tidur atau main hp. Bu Rohmatin sudah kembali membawa 1 piring makan dan kopi. Menaruhnya di depanku, Saat itulah aku bisa menilai ibu satu ini, sangat masih bisa di gunakan.

Bu Roh: "Silahkan"
Aku: "Iya"
Bu Roh: "Kamu mikir apa tadi, melamun segala"
Aku: "nggak lagi nglamun kerjaan aja"
Bu Roh: "Oalah kerjaan ya besok lagi donk di pikir"
Aku: "Lha kalo besok suruh mikir sekarang mikir apa?"
( Sambil makan makanan yang di ambilkan tadi ).

Bu Roh: "Makan aja dulu, Aku mau ke Rumah sebelah mau bayar les Anak ku dulu"

Sementara Bu Rohmatin keluar aku menghabiskan makanan dan menikmati secangkir kopi+Asap rokok.
Beberapa saat Bu Rohmatin Pulang.

Bu Roh: "Sudah habis?" ( Sambil duduk depan ku )
Aku: "Sudah buk,"
Bu Roh: "Itu loh tadi , yang ngelesi anak ku tanya juga kamu itu siap, aku jawab anak kost byasa makan di warung, tak tanya lagi, kamu tertarik, dia jawab nggak cuman tanya saja".

Aku: "Mange single buk?"
Bu Roh: "Nggak, hehehehe sudah bersuami anak 2 masih kecil"
Aku: "Ya pantes saja gak mau wong sudah ada suaminya heheheheh"
Bu Roh: "Kata mu suruh promosi hayo . . . .?"
Aku: "Hehehehehe, oh ya buk kalo malam jumat gini mesti sepi ya sini?"
Bu Roh: " Ya sepi dari dulu, Sudah menjadi tradisi kalo hari ini banyak yang mau TANDING heheheh"
Aku: "Ya kah, wah boleh donk ngintip tetangga nanti"
Bu Roh: "Hmmmm ngawur ae , gituan kok di intip, Kamu gak kesini sore tadi banyak cewek yang mondar mandir kalo kamis"

Aku: "Hehehe gitu ya, Ibu kok gak dandan sich, kan malam jumat?"
Bu Roh: "Hmmmm siapa juga yang mau di layani?" ( Agak sewot )
Aku: "Lah kan ada aku, masak gak mau, Johan aja ibu kesemsem" ( Aku pojokkan keadaannya )
Bu Roh: "Ya sich, cuman ragu" ( Dia menunduk )
Aku: "Ragu kenapa , kan sama saja barangnya?"
Bu Roh: "Hmmmm, kamu itu masih muda godain ibu melulu, aku bilang enggak ya nggak johan kan hanya iseng, Tapi tak lihat Kamu nyerang terus, aku kan sudah tua, hanya begini, sudah tidak menarik , muka juga mau keriput?"

Aku: ( Aku kegirangan dan bersorak, SSI memang sangat penting sekali jika mau dapat hasil ) "Kata ibu barangnya masih Ok?"
Bu Roh: "Masih mungkin, takutnya kurang menjepit"
Aku: "Coba dulu, capa tau bisa hehehehe, Aku bawa uang jika di jual?"

Bu Roh: "Ya nggak mas kalo dijual, mang aku PSK ap?"
Aku: "Ya udah kalo gak di jual, Ga masalah,"
Bu Roh: "Sini aku beresin dulu bekan makannya"

Selama dia membawa piring kebelakang aku hanya lihat jam sudah hampir jam 8, wah kalo gak dapet apes dech aku, beberapa saat dia kembali, masih tetap memakai baju khas desa Daster longgar tanpa lengan, Dia duduk aku perhatikan dengan seksama knapa dadanya nggak kelihatan lagi ya tapi kok ada mancungnya dikit, wah jangan jangan tidak pakai BH kebelakang tadi di lepas, hhhhh pikirku.

Bu Roh: "Hawa hari sedikit panas ya, Apa aku karena mandi jam 3 tadi ya agak panas"
Aku: "Ya mungkin bu, ya mandi sana biar seger" ( Sambil sedikit melirik keArah dadanya, )
Bu Roh: "Yawes tak mandi, bentar lagi, oh ya mau tanya aku, kamu sebenere sudah pernah niduri cewek?"
Aku: "Pernah donk, mang kenapa bu?"
Bu Roh: "Kemarin katanya belum sekarang pernah, kok plin- plan?"
Aku: "Heheheheh, iya lupa aku bu"
Bu Roh: (diam agak lama Sambil menunduk dan sepertinya mengingat ingat sesuatu )
Aku: ( Hanya menunggu Saja )
Bu Roh: "Kapan kapan saja ya sama aku kalo mau sich ?"
Aku: "Knapa gak sekarang?"
Bu Roh: "Besok aja ya atau kapan kapan aku belum siap"
Aku: "ya sudah bu kapan-kapan gak papa , kalo gitu aku permisi dulu ya bu? Oh ya berapa nich makan tadi"
Bu Roh: "Ya. . . besok aja kalo kesini"
Aku: "Hutang dulu nich" ( Sambil aku berdiri dan bersalaman )

Aku pulang ke kost karena sudah menjelang malam, dan beristirahat karena esok akan memulai aktivitas dan melanjutkan perjuangan hidup.

HARI INI MEMANG TIDAK MENDAPATKAN HAL INDAH, TETAPI INGAT PERJUANGAN MASIH BERLANJUT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd