Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA RAHASIA SEORANG ISTRI

Part 13 : hancurnya harga diri keluarga


(Nely)


(Om Flores)


Aku berjalan menuruni tangga dengan wajah tertunduk lesu, selama 2 bulan ini hanya sepatah dua patah kata yang keluar dari bibir Hendri. Suamiku sudah asing bagiku, bukan seperti Hendri yang aku kenal dulu. Sudah beribu maaf aku ucapkan tapi hatinya tetap keras dan tentu aku masih merahasiakan hubungan ku dengan pak parno di belakang nya.

"Ada apa Pi ?" Tanyaku pelan saat berada di toko.

"Lu jaga toko, gw mau pergi ke acara nikahan ko awi" ucap Hendri datar

"Ee… iya Pi…" aku jawab dengan nada pelan karna gak tau apa yang mau aku katakan lagi pada Hendri.

"Eh pi… mami mau bakso" ucapku memancing komunikasi yang baik. Namun Hendri berlalu tanpa berkata sepatah katapun.

"Hmmmm…. Pii… kapan bisa balik kayak dulu sih" aku duduk di kursi kasir yang biasa di duduki oleh Hendri.

Siang itu begitu sepi, setelah 30 menitan aku duduk sambil bermain handphone. tak berapa lama lewat om Flores, matanya tak lepas dari tubuhku seperti ingin menerkam seluruh tubuhku, tapi dia hanya berlalu dan ketika mau sampai gudang dia kembali lagi dan kini duduk di depanku.

"Ce…" suaranya sedikit pelan seperti agak berbisik.

"Apa om..?" Jawabku singkat

"Ayok hehe" cengir om Flores terlihatlah giginya yang kuning dan kumisnya yang tebal terangkat.

"Ayok kemana ?" Aku meletakkan handphone dan menatapnya

"Gudang aja yok" jawab om Flores pelan

"Hah… ? Ngapain" aku mengerutkan keningku

"Ngapain lagi, ngentot lah hehe" om Flores langsung menggenggam tangan ku, nampak tangannya yang hitam menutupi tanganku yang putih.

"Ee… tapi.. nanti ada orang datang gimana" aneh aku tidak berteriak atau melawan untuk melayani nafsu om Flores

"Kita tutup aja ya hehe" om Flores melepaskan tanganku dan berjalan ke gerbang toko depan dan menariknya menutupnya dari dalam.

Setelah toko tertutup om Flores langsung menghampiri ku dan langsung merangkul pundakku. Bibirnya di dekatkan ke leher dekat telinga ku

"Ayok…mmhh… om mauhh hajar memekhh ce nelyhh" cengir om Flores dan berbisik di kumpungku sambil mencium pipiku

"Ahhh… udahhh di kuncii omhh"ujarku sambil melihat ke gerbang depan

"Amanhh… cuphh" om Flores mengecup leherku kembali

"Ahhhh….gelihh…" vaginaku terasa hangat setelah om Flores menciumi leherku

"Nico sama velin mana ?" Tanya om Flores

"Tidur dikamarnya" jawabku menatap om Flores

Seketika tanganku langsung di tarik ke dalam gudang dan dengan tergesa-gesa aku mengikuti langkah om Flores.

Setibanya di dalam gudang om Flores langsung menerkam bibirku dan payudaraku langsung di remas dari luar bajuku.

"Ahhhh…..ommhhh… pelanhhh…. ahhh…" aku seketika mendesah mendapat serangan tiba-tiba dari om Flores

"Sluurppp… slurppp… ngentotinnhhh bini ko Hendri mana bisa pelanhh" racau om Flores sambil menjilati leherku yang mulus dan mulai berkeringat karna panasnya hawa gudang

"Aahhh.. keringat ce Nely enakhh.. gurihh… " om Flores menyapu seluruh keringat di leher ku dengan lidahnya

"Aahhhh… pelanhhh omhh…. Gelihh… ihhh" aku mendongkak kepala ku ke atas searah jilatan om Flores pada leher putihku, jemariku meremas-remas rambut keriting om Flores

"Ahhhh… mantaphh.. bolehkan bini ko Hendri om pake memeknya hehe" om Flores nyengir di depanku,

aku hanya mengangguk pelan tanpa berkata-kata.

"Hahaha bini lu ngasih izin ko" tawa om Flores keras

"Buka baju dong ce" om Flores mendekatkan wajahnya ke leherku kembali sambil menjilat ya

"Aahhhh… awass minggirhhh dulu…mhhh" aku mendorong tubuh om Flores sedikit

"Jangan diliatin" ketusku pada om Flores

"Lah kenapa ce ?" Tanya om Flores yang juga membuka baju dan langsung dengan celana jeans pendek nya, terpampang lah langsung penis besar Hitam berurat om Flores

"Malu, sana jangan liatin" aku menutup kedua payudaraku setelah selesai membuka semua pakaianku

"Hahaha mau ngentot kok malu" om Flores langsung menyosor ke kedua puting payudara ku

"Ihhh…. Sakhhittt…. Pelanhhh… ahhhh" om Flores menggigit gemas kedua putingku dan sepertinya mengecapnya hingga bercak merah di sekeliling payudaraku.

"Ahhh…. Janghhannn di gigithhh" om Flores menggigit dan menariknya hingga nampak payudaraku tertarik mengikuti sedotan bibir om Flores

"Ahhh…. Mantap bener ni tetek ce" dengan liar om Flores membasahi seluruh area payudaraku

"Punya om di anggurin nih ?" Tanya om Flores yang mengarahkan tanganku ke arah penisnya dan dengan sigap ku genggam penis itu yang tidak penuh jemari ku menggenggamnya

"Aahhh.. mantap bener baru di kocok pakai tangan, apalagi masuk ke memek ce Nely " racau om Flores

Seketika badanku di putar balik oleh om Flores dan aku reflek Manahan tubuhku menghadap tembok

"Plakk…plakk…" suara tamparan pada kedua bongkahan pantatku

"Awwwwhhh…. Sakkiittthh" perih rasanya pantatku abis di tampar oleh om Flores

"Plak…plakk …plak…" kini dengan tempo cepat om Flores menampar kiri dan kanan membuat pantatku semakin menungging

"Hahaha udah basah ya ce" wajah om Flores ternyata sudah berada di kedua bongkahan pantatku

"Eee…jangannhh di liatinhh om..malu"

"Ahhhhhhh………." Seketika kepalaku mendongkak ke atas bibirku aku gigit ternyata om Flores langsung melahap lubang vaginaku dan lubang anus ku dari belakang.

Rasanya mau melayang tubuhku merasakan sensasi kenikmatan yang di lakukan oleh laki-laki kasar seperti om Flores ini, terasa selangkangan ku dan pantatku basah bercampur keringat dan air liur om Flores

"Aahhh… memekhh bini ko Hendri emang wangi…slurpppp" dia terus menusuk-nusuk lidahnya ke dalam lubang vaginaku


Aku hanya mampu memejamkan mata menahan kenikmatan ini, pinggulku semakin menunggit mengikuti alur jilatan om Flores


"Aaakkkkhhhhh……" seketika aku berteriak karna dengan keras om Flores langsung menghentakkan penisnya ke dalam vaginaku


"Ahhhh…… kenapahhh gak pelanhh pelanhhh… ouhhhhh " aku menatap om Flores sayu karna kesal dengan perlakuannya


"Hahaha memek ce Nely emang enak di kasarin" tawa om Flores


"Om genjot yahh" om Flores bersiap memegang pinggul ku untuk menggenjot penisnya dalam vaginaku


"Aahhh…. Pelanhh omhhh…." Aku menggigit bibir bawahku dan menatap om Flores sayu memancing gairah om Flores untuk berlaku kasar terhadap tubuhku


"Anjing…. Muka Cece bikin om sangek" racau om Flores sambil menggenjot kuat vaginaku


"Plakk…plakk…plak…."

"Ahhhh…aahhh…ahhhh" bunyi peraduan pantatku dan pinggul om Flores beserta suara desahanku memenuhi ruangan gudang hari itu.


"Plokk….plokkk ..plokk…."

"Aahhhkkkk……..rasain ni Hendri kontol om ngobok-ngobok memek bini lu ahhh…." Om Flores dengan tempo cepat menghujamkan penisnya dan seketika pinggulku di lepasnya sehingga aku tersungkur ke depan


"Ahhhhhhh….. ampunhhhh….. aahhhhh" aku menarik nafas dalam-dalam karna sedari tadi tidak di beri ampun oleh om Flores dengan menggenjot penisnya dengan cepat ke vaginaku


"Gak ada ampun haha om mau bikin ce Nely lemas" sambil mengangkat tubuhku om Flores mendirikan ku berhadapan dengannya


"Mmmhhhh….. slurppp…" bibirku di lahapnya dan lidahku disedot-sedot hingga bibir dan daguku kini basah dengan air liur om Flores . Kaki ku yang satu diangkatnya dan om Flores menghujamkan kembali penisnya


Aku hanya bisa menggelengkan kepala kiri kanan, lenganku bergayut di leher om Flores menahan tubuhku agar tidak jatuh

"Aaahhhhh ….. gelihhh….. " aku mendesah sekuatnya di dalam gudang karna menikmati sodokan om Flores


Seketika om Flores menghentikan genjotannya, aku menatapnya satu menandakan kesal karna lagi merasakan puncak kenikmatan om Flores menghentikan sodokannya.


"Ommhhh.." aku menggigit bibir bawahku menatapnya sayu


"Enak punya om apa suami Cece ?" Tanya om Flores sambil menatap wajahku yang memerah dan mataku yang sayu


"Ihhhh….. janghannnhh gitu ahhhh" aku berusaha menyembunyikan wajahku karna malu


"Jawab, kalau gak om gak mulai ni" ancam om Flores


"Punya omhhh… ahhhh…. Slurpppp……" aku langsung menyambar bibir om Flores aku sudah tidak tau lagi aku dengan siapa bercumbu di gudang tempat suamiku meletakkan barang tokonya

"Hahaha….."

"Sini" om Flores tertawa dan tiba-tiba dia melepaskan penisnya dan duduk di atas susunan semen dan dia langsung mengarahkan tubuhku membelakangi nya

Payudaraku di remasnya kuat dari belakang dan penis itu dengan sigap masuk ke dalam lubang vaginaku

"Ahhhh….. enakhh…..terusshhh" om Flores mulai menggenjot vaginaku, tanganku di tarik kebelakang agar om Flores dapat dengan maksimal menggenjot vaginaku

"Mamiiiiiii……….." tiba-tiba kami di kejutkan dengan velin yang sudah berdiri di pintu gudang melihat ke arah kami

"Ahhh….. velinhh…. Lepashhh ommhh… ahhh.." aku berusaha melepaskan tubuhku dari pelukan om Flores dari belakang namun pingggulku di tahan om Flores

"Ahhh…. Lepashhhh…mhhh…" aku berusaha memukul-mukul tangan om Flores namun tenaganya begitu kuat memelukku

"Mamiii….. mamii kenapaaaa…." Teriak velin

"Omm lepashh… ada velinn " aku melirik ke belakang menyuruh om Flores melepaskan tubuhku

"Hahaha enak aja, om belum keluar " tawa om Flores

"Ahahhhh….. janghhh ahhh….."

"Velinhhh…. Pergii sayhhh ahhhh" om Flores kini menggenjot ku dengan tempo cepat

"Ahhhh… ommhhh lepashhh…."

"Velinhhh ke kamhhharr dulu sayhhangghhh… ouhhhh…" suara ku terputus karna menahan desahan akibat genjotan om Flores

"Plok…plok…plok …" bunyi peraduan pantatku dan paha om Flores pun terdengar kuat di gudang itu

Velin tiba-tiba berlari dari pintu gudang entah kemana, seketika om Flores menghentikan genjotannya

"Ahh… omhh.. gilaaa yahhh bangsathh itu anak ku"

"Kurang ajar…." Aku memukul lengan om Flores yang memperlakukan ku di depan velin anakku

"Hahaha…. Biarin…biar dia tau maminya lagi menikmati kontol om hehe" om Flores seketika membalikkan tubuhku dan langsung mengangkat tubuhku di pangkuannya

Kini aku berada di atas pangkuan om Flores yang duduk di atas sak semen

Cucuran keringat sudah membasahi badan kami berdua

"Cepat selesaikan om" aku menatapnya

"Heheh bentar lagi ce, om belum puashh…" om Flores mulai memaju mundurkan tubuhku dengan menekan bongkahan pantatku

"Ahhh…. Ahhhh…..cepathhh omhhh" desahanku mulai terdengar seiring dengan goyangan penisnya pada vaginaku

"Mamiiiii……. Mamiiiii….. ngapain…" teriak Nico, ternyata Nico dan velin kini berdiri di depan pintu gudang

"Ahhhh….. velhhinnhh… nicohhh ahhh…"

"Pergihhh….. janghhann disitu… ahhh" aku mengayunkan tanganku menyuruh mereka pergi sementara om Flores gak memperdulikan mereka

Om Flores tetap menggenjo vaginaku dengan cepat

"Ahhh…. Ahh…. Omhh… anakku ahhhh" aku menatap mata om Flores sayu

"Hahaha… ahhh…. Biarinhhh… maminya om entot…. Mhhhh…. Slurppp " seketika om Flores melahap payudaraku yang menggantung tepat di wajahnya

"Ahhhhahhhh…… nelyhhh keluarhhh….." aku melolong panjang seiring genjotan om Flores yang semakin cepat dan gigitan pada puting payudara ku

"Miiii…….om Flores lepasin mamiiiii….." teriak mereka berdua yang menyaksikan ibunya sedang melakukan persetubuhan dengan anak buah papinya.

Aku hanya menatap mereka sayu karna tidak tau apa yang harus ku perbuat,

"Cepethhh keluarinhh omhhh" aku menatap om Flores kembali dan seketika tubuhku di angkat om Flores dan aku di baringkan di atas tumpukan semen

"Ommm… lepasinnn mamiiiii….."

"Mamiiii…… hiksss……" mereka masih berteriak melihatku sementara tangis velin sudah pecah

"Bentar… om lagi buat dedek untuk kalian hahaha" sambil mengarahkan penisnya ke arah vaginaku

Aku hanya mampu menutup mulutku dengan tangan dan melihat ke arah kedua anakku yang menyaksikan persetubuhan ku dengan om flores. Sesuatu yang seharusnya tidak di perlihatkan oleh orang tua pada anaknya bahkan ini dengan kuli pekerja kasar papi nya sendiri. Seketika air mataku menetes merasakan kondisi saat ini.

"Aaahhhh…. Mantaphhh….." om Flores melesatkan penisnya ke vaginaku, kakiku di bukanya lebar-lebar

"Miii….. udahhh…..miiiii….." mereka masih berteriak di depan pintu gudang

Kepalaku mengadah ke atas karna menerima penetrasi penis om Flores yang sangat cepat saat menggenjot vaginaku

"Mmmhhhh….mhhhh…aahhhh…." Aku menahan desahanku sambil menatap om Flores

Sementara tanganku masih mengayun menyuruh mereka pergi agar tidak menyaksikan persetubuhan ini.

"Plakk…plakk ..plakk …" om Flores semakin cepat mengayunkan penisnya

"Aahhh….di dalamhh yahh…." Racau om Flores

"Eeeehhh…ahhh… janghhh…." Aku menggeleng namun pinggulku semakin terangkat ke atas menerima sodokan om Flores, desakan orgasme ku pun semakin terasa terdorong keluar.

"Aaakkkkhhhhh……" dengan satu lolongan panjang om Flores menumpahkan spermanya ke dalam rahimku dan tubuhku pun bergetar karna merasakan orgasme bersamaan dengan om Flores

Terasa hangat rahimku di tumpahi sperma dan tubuhku terasa lemas, basah karna keringat dan air liur om Flores. Om Flores mendiamkan penisnya di dalam vaginaku terasa kedutan penisnya di dinding vaginaku.

Mataku tertutup erat sementara nafasku tak karuan merasakan orgasme hebat bersamaan dengan om Flores dan perlahan om Flores menarik penisnya keluar. Terasa lelehan sperma mengalir di pahaku jatuh ke atas tumpukan semen.

"Ahhh anjing, mantap bener memek ce Nely, om sampai lemas" om Flores terduduk di lantai sambil menatap lelehan sperma yang keluar dari vaginaku

"Velin, Nico semoga Peju om nanti jadi adek buat kalian ya hahaha" tawa om Flores sambil berdiri mengambil pakaiannya yang berserakan di lantai

Aku segera membalikan tubuhku membelakangi anakku, karna malu sudah di saksikan darah dagingku sendiri sedang bersetubuh dengan kuli anak buah suamiku.

"Mamiiii……" seketika velin dan Nico berlari ke arahku dan memelukku

"Ehh… sana velin, Nico jangan peluk mami, Mami lagi kotor" aku berusaha menjauhkan mereka dari tubuhku

"Mamiii…. Kenapa… mami ngapain…hikss" tangis velin terisak

"Mami gapapa sayang, kalian keluar dulu gih, tunggu mami di kamar ya" aku menyuruh mereka keluar dari gudang itu

"Ayok… Nico ajak velin ke kamar" suruhku pada anakku

"Iyaa mii…." Nico menggenggam tangan velin dan berjalan keluar dari gudang

Aku segera bangkit dan memakai pakaianku lalu.

"Bangsatttt…. Kurang ajarrr…. Bajingan….." aku memukul mukul tubuh om Flores namun dengan sigap om Flores memelukku dengan erat

"Lepasshh… anjinggg…. Brengsek lu" aku mengumpat sejadi-jadinya pada om Flores

"Lahhh tadi kita ngentot biasa aja, kenapa sayang" om Flores menjilati leherku

"Lepasshh…..lepasinnn" aku mendorong sekuat tenaga tubuh om Flores tapi tenagaku tidak cukup kuat melawan tenaganya

"Itu anak gw, jangan kurang ajar lu bajingan…" aku masih terus melepas kan pelukan om Flores

"Iyaaa tar Peju om jadi anak kita ya hehe" om Flores masih saja tertawa dengan apa yang terjadi padaku.

"Hiksss…. Hikss….." seketika aku menangis

"Udahhh… jangan ngamuk lagi ya ce…yang tadi enak kan…" om Flores mengusap pundakku

"Itu anak Nely om,hiksss…hiks… dia belum ngerti apa-apa hiksss" aku sesegukan menangis kesal dengan om Flores yang masih melanjutkan persetubuhan tadi di depan anak-anak Ku

"Abis nanggung, lagi enak-enak ngentot eh mereka datang, salah mereka sendiri" jawab om Flores seenaknya

Aku hanya terdiam, air mataku terus mengalir membasahi pipiku

"Udah jangan nangis, masak abis ngentot nangis haha" om Flores mendekatkan wajahnya ke wajahku dan mencium bibir ku

Aku hanya diam ketika bibirku di jilati om Flores, lidahnya menerobos mulutku dan menyedot lidahku.

"Ahhh….. udah yok keluar, hehe om suka desahan Nely, buat om semangat genjot memek Nely" om Flores melepaskan pelukannya

"Besok boleh kan om ngentotin Nely lagi" ujar om Flores sambil meremas payudaraku

Aku hanya berdiri mematung tanpa sepatah katapun . Air mata masih mengalir di pipiku

"Om mau ngerokok dulu, toko om buka lagi ya" om Flores pergi meninggalkan ku sendiri di gudang

Aku pun berjalan lemas ke kamarku, pandangan ku kosong. Bukan masalah berhubungan dengan om Flores tadi, tapi bagaimana dengan Nico dan velin yang menyaksikan aku di setubuhi om Flores.

Kubersihkan tubuhku di kamar mandi dan segera mengganti baju dan langsung berjalan ke kamar Nico dan velin. Ketika pintu terbuka kulihat mereka saling termenung

"Nicooo.. velinn" ku dekati mereka

"Maafin mami ya" aku memeluk kedua anakku

"Mami tadi ngapain, mami di apain sama om Flores" ujar velin yang belum mengerti apa-apa

"Mami gak kenapa-kenapa kok, om Flores gak jahatin mami" ujarku sambil ku elus kedua kepala mereka

"Tapi mami kenapa teriak pas om Flores peluk mami, terus om Flores masukin tempat pipis nya ke tempat pipis mami" ujar velin polos

"Mami velin lihat kesakitan kan pas tempat pipisnya di masukin ke tempat pipis mami?" Cecar velin kembali sementara Nico hanya diam tertunduk lesu

"Gak sayang, mami gak kenapa-kenapa ini buktinya baik-baik aja" jawabku

"Velin, Nico mami mau kalian janji ya" ujarku sambil melihat ke arah mereka berdua dan seketika mereka melihat ku

"Kalian harus rahasiain ini dari siapapun dan kalau bisa kalian lupain apa yang kalian lihat tadi" aku menatap mata mereka berdua

"Kenapa gitu mi… kenapa gak bilang ke papi biar papi pukul om Flores" tanya Nico

"Jangan… kalau kalian sayang sama mami sama papi kalian harus janji" tekanku pada mereka

"Bisa ?" Tanyaku kembali

"Tapi mi…" Nico masih menyanggah ucapanku

"Nico kalau kalian sayang sama mami, jangan ceritain ini sama siapapun" aku mengusap rambut Nico dan berusaha meyakinkan nya

"Iyaa mi… Nico janji" ucap Nico lesu

"Velin ?" Tanyaku sambil kutatap matanya

"Iya mi velin juga janji" velin memelukku

"Maafin mami sayang, mami bukan ibu yang baik utk kalian" gumamku dalam hati

"Yaudah mami mau turun dulu ya ke bawah" aku berdiri dan berjalan meninggalkan mereka

Aku hanya berharap mereka bisa melupakan kejadian ini dan menjaga rahasia ini tanpa mengatakannya pada siapapun.

"Ehh…ce Nely udah cantik aja" om Flores duduk tepat di depan meja kasir

Aku terus berjalan dan duduk di meja kasir tempat biasa ko Hendri duduk saat menjaga toko

"Gimana anak ce Nely udah aman ?" Tanya om Flores

"Udah ya om, ini terakhir nely gak mau lagi kejadian seperti tadi" aku berbicara datar pada om Flores

"Yahhh…. Berarti gak boleh ngentotin ce Nely lagi ?" Tanyanya

"Gak…" aku jawab singkat

"Padahal om tadi udah buat ce Nely lemas loh… apa ce Nely gak suka di kasarin ya.. om bisa kok lembut hehe" om Flores menyengir tanpa merasa bersalah

Aku hanya terdiam dengan perkataan om Flores

"Tadi itu luar biasa om"

"Nely lemas sampai sekarang" ujarku dalam hatiku

"Duhhh…kalau di kasih kesempatan lagi om mau deh pelan-pelan hehe" ujar om Flores

"Tar deh ya… Nely masih gak suka om masih ngelanjutin pas ada Nico sama velin" ujarku pelan sambil menatap om Flores

"Hahaha berarti ce Nely suka kan" tawa om Flores

"Gak, kata siapa suka" aku memalingkan wajahku

"Hahaha dapat berapa kali tadi " om Flores sambil berjalan ke tempatku

"Eh ngapain kesini… sana aja nanti nampak orang" aku kaget dengan tindakan om Flores

"Mau remas tetek ce Nely aja" om Flores dari belakang langsung memasukan jemarinya ke dalam baju kaos yang ku pakai

"Lepas omm… lepass…. Nanti nampak orang .. ahhh…." Om Flores dengan kasar meremas payudaraku dengan kuat

"Hahaha dapat berapa kali tadi ?" Tanya om Flores sambil tertawa

"Ihhh…. Ahhh….. apaannhhh sih… ahhh…" om Flores dengan cepat memelintir putingku

"Jawab dulu ce hahaha" tawa om Flores

"Iihhh…tighh.. tiga … ahhh…" aku langsung mendorong tangan om Flores keluar dari bajuku

"Hahaha mantap Rambo, kerja bagus" om Flores terlihat mengusap-usap penisnya dari luar celana jeans-nya

"Sana… nanti ada orang gimana" usirku menyuruh om Flores pergi

"Hihii.. iyaaa…. " Om Flores dengan cepat pindah kembali ke meja di depanku

"Oh iya ce ?" Tanya om Flores

"Kenapa lagi" jawabku ketus

"Rokok om habis, boleh pinjam uang hehe" cengir om Flores sambil mengadah tangannya

"Iihhh… udah merkosa malah minta uang" ketusku sambil menepuk telapak tangan om Flores yang langsung dengan cepat om Flores menggenggam tanganku

"Kulit ce Nely mulus, putih, om sangek terus kalau ngeliatin ce Nely" puji om Flores

"Dasar lu tau aja ya nafsuan" ketusku

"Udah lepas, mau berapa ?" Tanyaku kembali

"30 ribu ce hihi" tawa om Flores sambil melepaskan tangan ku

"Nih 100 ribu, ambil" aku menaruh uang seratus ribu di atas meja

"Kalau gini om tiap hari siap genjot ce Nely, di kasih cepek haha" tawa om Flores

"Enak aja, itu terakhir wekk… udah sana pergi" aku menjulurkan lidahku dan mengusir om Flores

Om Flores dengan cepat berjalan keluar menuju ke arah warung untuk beli rokok

"Fiuhhhh….." kuhela Nafas panjang

Ada rasa puas setelah mendapat kan sentuhan kasar lagi dari laki-laki selain ko Hendri.

"Mhhh…. Ommhhh…" seketika vaginaku berdenyut membayangkan persetubuhan panas di dalam gudang tadi.

Aku terduduk lemas di kursi, badanku terasa tidak berdaya sehabis di hajar habis-habisan oleh penis om Flores. Sesekali aku tersenyum membayangkan kenikmatan tadi.

"Pi… mami cuma mau penis besar, di perlakukan kasar saat di setubuhi ,tapi hati mami, cinta mami utk papi" gumamku dalam hati

Tersadar dari lamunanku, datanglah mobil Hendri. Hendri turun membawa kantong berisi bakso, namun tak berapa lama terlihat ce Jesica turun dari mobil Hendri

"Bakso" ucap Hendri singkat

"Ada ce Jesica Pi?" Tanyaku namun tidak di jawab oleh Hendri

"Nely…. Apa kabar" ce Jesica berlari kecil ke arahku.

"Sehat… Cece apa kabar" kami pun berpelukan

Namun saat berpelukan dia melihat bercak merah di punggung ku.

"Habis ngentot ya" bisik ce Jesica

"Eh… gak kok" sanggahku

"Mainnya kasar banget sampe ninggalin cupangan hihi" ce Jesica melepaskan pelukannya. Aku langsung melihat sekitar pundakku namun tetap tidak terlihat bekas cupangan dari om Flores

"Itu di belakang leher hihi" tawa ce Jesica kecil dan wajahku pun memerah malu dan berusaha menutupinya dengan rambutku

Bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd