Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Rahnia Tiara Syakila Andini - Panggil aku Titi

“Ya udah pak, kita pindah ke kamar aja” aku pun mengajak pak Jo menuju kamar ku. Sesampai dikamar aku dan pak Bejo duduk ditepian ranjang sambil saling bertatapan mata. Tatapan pak Bejo yang merupakan bapak dari teman ku membuat menjadi malu dan berusaha memalingkan pandangan dari tatapannya yang tajam yang membuat ku sedikit kurang nyaman. Tatapan tajam dari bapak teman ku ini membuat dada ku semakin berdebar – debar, yang membuat ku berusaha menundukkan kepala bawah untuk berusaha menghindari pandangan dari pak Bejo.

Bejo : Akhirnya Ti, yang selama ini bapak hanya bisa memimpikan bisa berduaan dengan Titi dapat terwujud (ucap pak Bejo kepada ku)

Titi : Hhhuuuummmppppp… iyaa pak (jawab ku semakin deg – deg kan dengan tatapan pak Jo yang sekarang juga sudah menggenggam kedua tangan ku)

Hujan yang deras membuat suasana semakin mendukung apa yang akan terjadi selanjutnya. Sifat malu yang aku tunjukkan di hadapan pak Bejo semakin membuatnya gemas, hal ini aku rasakan dengan genggaman tanggannya semakin erat yang perlahan – lahan mulai mendekap pinggang ku dan mendekatkan tubuhnya mendekat. Tangan pak Bejo pun kini sudah berada di tangan lengan ku untuk menarik tubuh ku semakin mendekat,

Kini bibir hitam pak Bejo pun mulai mendarat di bibir ku, aku bisa merasakan nafasnya yang beraroma yang kurang sedap layaknya perokok berat mulai menjamah bibir ku. Deru nafas pak Bejo pun semakin berat karena lidahnya terus berusaha membuka mulut ku. Seperti orang yang sudah terbungkus nafsu, pak Bejo yang merupakan bapak dari teman ku ini terus berusaha menemukan lidah yang berada didalam mulut yang aku tutup rapat – rapat dengan segala usaha yang akhirnya membuat ku kalah dan pasrah saat lidah pak Bejo akhirnya berhasil menemukan lidah ku. Saat ini mulut hitam pak Bejo pun tak henti – hentinya mengulum habis bibir ku, diantara aktivitas memancing birahi ku

Bejo : Manis kali bibir kamu Ti, bapak selalu membayang kamu loh Ti dan hari ini bapak akhirnya bisa menikmati bibir manis mu yang hanya bisa bapak bayang kan.

Sekalibat kalimat yang diucapkan pak Bejo pun terhenti dan langsung melumat habis kembali bibir ku, permainan mulut yang ganas dari pak Bejo adalah hal pertama yang aku rasakan. Karena selama ini, aku dan suami ku hanya berciuman tidak seganas apa yang pak Bejo lakukan kepada ku dengan penuf nafsu yang perlahan – lahan membuat ku kini mulai membalas setiap ciuman dari bibir nya. Pak Bejo pun semakin ganas, saat mengetahui saat ini aku sudah mulai membalas setiap ciumannya.

Titi : Pakk pelan – pelan ajaa…. (Pintu ku terhadap pak Bejo yang lansung dibalas senyuman darinya)

Bejo : Hehehehe maaf Ti, bapak nafsu banget sama kamu soalnya.

Titi : Iyaa pakk,, tapi pelan pelan aja.. mana bau rokok lagi…

Bejo : Tapi Titi suka kan dikasarin dengan mulut bauk bapak ?? (Pertanyaan pak Bejo kepada ku)

Titi : Iyaa pak, Titi suka.. tapi pelan – pelan aja yaaaa.. Dari tadi gigi bapak kenak terus di bibir Titi, bisa – bisa luka nanti bibirnya.. (balasku dari pertanyaan pak Bejo)

Pak Bejo pun melanjutkan ciumannya dibibir ku, walaupun ciumannya kasar tapi tida seperti tadi yang sekarang aku mulai bisa mengimbangi ciuman dari bapak temen ku ini yang tanpa sadar aku pun sudah mulai menikmati setiap ciuman dari pak Bejo sampai – sampai kini liur pun sudah membasahi bibir kami berdua seperti hujan deras yang membasahi halaman.

Tangan kasar pak Bejo pun kini mulai merebahkan tubuh ku di kasur yang seharusnya menjadi tempat dimana aku dan suami ku, namun kali ini kasur dikamar ku sedang ditempati oleh sepasang manusia yang berbeda usia dan status dimana aku sebagai seoang istri yang taat sedang bermesraan dengan seorang lelaki yang merupakan bapak dari teman ku sedari kecil. Tubuh tua pak Bejo pun mulai menindih tubuh muda ku dengan bibirnya tanpa henti – henti terus melumat bibir ku dengan penuh nafsu. Namun anehnya, aku tidak menolak setiap cumbuan dari pak Bejo. Tetapi saat ini aku semakin menikmati ciuman ganas yang diberikan pak Bejo sehingga membuat tubuh ku panas dan ingin rasanya aku bertelanjang karena panas dan basahnya tubuh ku karena sedang dikejar nafsu membara. Walaupun diluar hujan yang turun semakin derasnya sehingga membuat udara semakin dingin, tetapi tubuh ku dan pak Bejo tetap saja basah karena keringat dari panasnya tubuh kami. Ac dengan suhu yang rendah pun tetap tidak mampu menghilangkan panasnya nafsu yang sedang membara diantaranya 2 orang yang berbeda usia sedang dilanda nafsu.Tangan ku pun kini sudah merangkul leher dari bapak temen ku ini untuk mendekatkan wajahnya agar ciuman mesra pun semakin memanas. Sambil melepas ciumannya, pak Bejo pun kembali membuka pembicaraan.

Bejo : Ti, bapak remesnya yaa nenen nya (pinta pak Bejo kepada ku)

Titi : Jangan pak.. Titi gak mau… (padahal didalam hati aku justru sangat ingin mendapatkan remasan dari pak Bejo, tetapi tetap saja hati dan pikiran ku masih bisa bekerja sama untuk menolak keinginan pak Bejo yang ingin meremas payudara ku)

Bejo : Yaa udah, kalau gitu bapak boleh entotin memek Titi yaa… (kembali pak Bejo mengutarakan keinginannya)

Titi : Gak mau pak,, Titi gak mau.. Titi kocokin aja yaa..

Bejo : Yahh tapi sambil Titi sepongin yaa.. mau kan…

Titi : Tapi Titi gak pernah nyepong pak.. (balas ku atas permintaan bapak temen ku ini)

Bejo : Hehehehe jadi bapak dong yang perawanin mulutnya. (sambil menurunkan celananya dan mengeluarkan kemaluannya yang besar dan panjang).. Mau bapak ajarin gak Ti (sambil mengocok batang kontolnya yang semakin membesar dihadapan ku)

Titi : Hhhuuummmppppp (aku hanya bisa menahan ludah saat melihat kemaluan pak Bejo yang begitu sangat besar dan melebihi punya suami ku, apa jadinya kalau kemaluan besar itu masuk ke vagina ku.. pasti bakalan robek batin ku dalam hati)

Pak Bejo pun mulai berpindah posisi dengan menyandar di atas ranjang dan kemudian menuntun ku untuk duduk menungging diantara kaki nya yang sedang mengangkang, sehingga kini posisi ku sudah berhadapan dengan batang kemaluannya yang berdiri tegak, besar dan panjang dengan bulu hitam di pangkalnya. Batang kemaluannya yang hitam serta 2 buat telur yang ditutupi kulit yang sudah keriput membuat ku semakin takut dan tidak bergerak saat melihatnya. Sungguh gila, ternyata bapak dari temen ku ini memiliki pentungan yang luar biasa dalam pikiran ku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd