Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,7%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 89 17,9%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 90 18,1%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 95 19,2%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,0%

  • Total voters
    496
  • This poll will close: .
Rusnita kuwi bakul jamu gendong sing nganggo jarit kembenan nanging mlorotan.
Awake iso wekel berotot merga sering ngusungi gabah diangkut saka sawah digawa bali ngomah.
Halah... ancen mboh kok
 
Update Spesial Malam Jum'at

Juni 2005. Aku telah kelas 3 SMA. Untuk menghindari variable2 yang merugikan, aku akan menjalankan sekenario hidupku seperti dulu. Namun aku sedikit memodifikasinya demi keamanan dan kenyamanan saat aku bekerja. Tempat kos semasa kuliah dulu sudah mulai aku beli dari sekarang, namun aku juga membeli 2 rumah dibelakangnya. Yang langsung aku renovasi menjadi satu bangunan dua lantai untuk tempat kerjaku nanti. Dengan sebuah pintu penghubung rahasia dari dalam kamarku. Kamar 1,5 meter x 2 meter yang dulu aku tempati, tidak disewakan lagi sejak aku membelinya, namun kamar2 lain masih tetap disewakan seperti biasa. Bahkan aku sempat bertemu mbak Aisah, saat aku pura2 sedang mencari kos2an murah, padahal aku sedang mengawasi persiapan tempat tinggalku kelak saat mulai memasuki jenjang kuliah.



Kelas 3 SMA ini aku dikejutkan dengan kedatangan guru olahraga baru, pengganti pak Riki, namanya Bu Rusnita, umurnya masih 25 tahun, suaminya seorang pelaut. Dengan tinggi badan 175 dan berat badan 65 membuat tubuh Bu Rusnita terlihat kekar dan padat. Menurut isu, Bu Rusnita adalah mantan atlet MMA. Bu Rusnita adalah variable baru dalam kehidupan keduaku ini. pada kehidupan pertamaku pak Riki mengajar bidang olahraga hingga aku lulus SMA.


Mulustrasi Bu Rusnita

Ternyata Bu Rusnita adalah guru yang memiliki professionalitas dan kredibiltas tinggi. Hari pertama ia mengajar telah mencari tahu siapa2 murid yang memiliki prestasi bagus didalam bidang olehraga. Sejak kejadian memalukan tahun lalu, membuat Pak Riki yang lebih mengutamakan team basket untuk mendongkrak nama baik sekolahan, akhirnya memutuskan untuk mengajukan pindah, rupanya kehancuran team basket sekolahan kami membuat semangat pak Riki jatuh dalam mengajar. Itulah kenapa muncul variable baru Bu Rusnita, ternyata karena aku telah merubah variable lamaku dimana Team Basket sekolahan terkenal hingga aku tamat sekolah.

Hari pertama Bu Rusnita mengajar sudah mencari aku.

“halo Aji….. ibu sudah membaca semua prestasi yang kamu raih…. Tampaknya kita akan makin sering bertemu untuk kedepannya” ucap Bu Rusnita sambil menyalami tanganku dengan sedikit tenaga.

“trimakasih Bu….. ibu terlalu menyanjung saya…… saya hanya suka olahraga beladiri saja” ucapku. Padahal awal aku belajar beladiri hanya karena tidak ingin dibuly lagi, namun ternyata latihan kerasku membuat aku banyak meraih prestasi di berbagai bidang seni beladiri yang aku pelajari, karate, tekwondo, boxing, silat tradisional, jiuitsu, muay thai, kapoeira, systema, taekkyeon, dan wushu, adalah ilmu beladiri yang kupelajari sejak SD.

“dalam waktu dekat ibu akan ajak nak Aji ke tempat latihan ibu di rumah” ucap Bu Rusnita.

Tiga minggu kemudian Bu Rusnita memberikan alamat rumahnya kepadaku, ia menunggu kedatanganku minggu pagi. Ia menyuruhku membawa pakaian olahragaku saat datang nanti. Awalnya aku enggan untuk datang, namun aku tidak enak hati menolaknya.

Minggu pagi aku sudah meluncur menuju rumah Bu Rusnita dengan sepeda motor bebekku. Ternyata rumah Bu Rusnita berada di pinggiran kota kabupaten. Rumah dua lantai berdiri di tengah2 hamparan sawah yang luas, dipinggir jalan raya. Rumah itu cukup jauh dari tetangga sekitarnya. Mungkin karena mantan atlet MMA membuat ia tidak takut tinggal sendirian jauh dari tetangga.

“pagi bu…..” ucapku menyapa Bu Rusnita yang sedang lari di perkarangan, mengelilingi rumahnya sendiri.

“eh nak Aji….. kirain tidak datang…… masuk… masuk……” ucap bu Rusnita sambil membuka pintu gerbang rumahnya.

Aku pun langsung memasukan motorku kedalam perkarangan rumahnya. Kulihat tubuh bu Rusnita dibanjiri keringat, dengan memakai tanktop dan celana hotpants membuat otot2 bu Rusnita terlihat jelas olehku, termasuk otot payudaranya

“ayo nak Aji ikut lari pagi bereng Ibu…” ucap bu Rusnita.

Aku yang sudah memakai kaos oblong dan celana training langsung menaruh tasku di teras rumahnya. Aku pun ikut berlari mengikuti langkahnya di samping Bu Rusnita. Bu Rusnita sengaja membangun jogging track di sekeliling perkarangan, sepanjang dinding dalam rumahnya. Rindangnya pepohonan dan sejuknya udara persawahan membuat tempat itu sangat nyaman untuk berlari pagi.

1 jam kami berlari tanpa henti, hingga akhirnya Bu Rusnita mengakhiri sesi lari pagi ini.

“wah ternyata nafas kamu kuat juga ya Ji” ucap Bu Rosnita.

“tampaknya nafas ibu lebih kuat dari saya…” jawabku.

Bu Rusnita mengajaku masuk kedalam rumahnya setelah kami beristirahat selama 15 menit di perkarangan rumahnya. Rumah Bu Rusnita terlihat biasa saja, walau cukup luas, namun saat kami memasuki lantai dua rumahnya, aku cukup dibuat terkejut. ruangan dengan matras lebar, dikelilingi alat2 olah raga yang lumayan lengkap, seluruh dindingnya dikelilingi banyak jendela yang bisa dibuka untuk sirkulasi udaranya.

“wew…… ini luar biasa sekali bu…..” ucapku terkagum2.

“di sini tempat ibu berlatih” ucapnya.

“ngomong2 suami dan anak2 ibu kemana? Kok tidak kelihatan dari tadi?” ucapku.

“ibu baru 1 tahun menikah belum punya anak, suami ibu pelaut, mungkin 4 bulan lagi baru pulang” ucapnya sambil berjalan kearah salah satu alat gym, dan memulai olahraga beratnya.

Mulustrasi Bu Rusnita saat melakukan olahraga dengan alat2 fitnes di rumahnya






“pakai Ji, mana aja yang kamu suka” ucap Bu Rusnita mnyuruhku untuk memakai alat2 yang tersedia di sana.

Aku pun berjalan kearah samsak besar yang tergantung di langit2 ruangan.

buk…buk….buk…buk…buk… buk…buk….buk…buk…buk… buk…buk….buk…buk…buk…

aku sangat suka melatih kecepatan dan kekuatan pukulanku.

“wah pukulan kamu kuat juga ya Ji…” ucap Bu Rusnita yang saat ini sedang menggunakan alat gym untuk mengencangkan otot pahanya.

“akh ibu bisa aja…” ucap ku yang terus melancarkan pukulanku.

buk…buk….buk…buk…buk… buk…buk….buk…buk…buk… buk…buk….buk…buk…buk…

setelah cukup lama melakukan olah raga berat. Aku dan Bu Rusnita melanjutkan dengan melakukan peregangan. Saat peregangan pemandangannnya sedikit menggoda birahiku. saat kayang, terlihat jelas belahan memek Bu Rusnita tercetak jelas di celana hotpansnya yang sudah cukup basah. begitu pun saat split, kami split saling berhadap2an. Bu Rusnita tanpa rasa sungkan melakukan peregangan badannya di depanku. Untung saja aku memakai celana traning yang longgar, dan kaos yang cukup besar, sehingga celana dan kaosku dapat menutupi tonjolan besar celanaku, karena kontolku sedang ereksi maksimal.

Setelah cukup lama kami melakukan perenggangan, aku dan bu Rusnita tiduran terlentang di atas matras ruangan itu.

“makasih Ji, sudah mau nemenin Ibu olahraga hari ini…” ucap Bu Rusnita sambil menatap langit2 ruangan.

“sama2 Bu, setiap hari saya juga olahraga sendiri, jadi saya juga senang bisa nemeni ibu olah raga seperti ini” jawabku.

“kita sparing yuk Ji…” ucap Bu Rusnita.

“waduh….. saya tidak siap Bu……” jawabku.

“sudah lama ibu tidak sparing, sudah ada setahun ini” ucap Bu Rusnita.

Pov Bu Rusnita

Sejak menikah, suamiku menyuruh aku berhenti menjadi atlet MMA, beliau membangunkan tempat olehraga sebagai gantinya. Aku yang merindukan pertarungan, akhirnya mencoba mengajak Aji untuk sparing. Awalnya ia sempat menolak, namun saat aku bilang merindukan sparing, ia pun menyanggupinya. Namun ia enggan mencopot kaos nya saat sparing. Namun ia tetap mau mengganti celana traningnya dengan boxer. Aku pun tidak mempermasalahkan hal itu, toh bukan pertandingan, hanya untuk berlatih saja.

Namun aku tetap mengganti pakaianku dengan sport bra dan celana boxer.

Setelah selesai memakai sarung tangan, pengaman kepala dan gigi. Aku memasang alarm 5 menit sebagai jeda istirahat.

Round 1

Aku dan Aji mengatur jarak, jangkauan ku lebih panjang dari Aji. aku melakukan beberapa serangan pukulan dan tendangan, Aji selalu bisa menghidar dan menahan pukulanku dan tendanganku. Aku harus bisa mencari celah untuk melakukan serangan kuncian. Namun hingga 3 menit kami hanya saling melancarkan tendangan, pukulan, dan tangkisan dengan tetap menjaga jarak. Hingga menit ke 5 Aji lebih sering menghindar dan menjauh dariku.

Tulalit……

Alarm berbunyi. Kami saling diam berdiri mengambil nafas.

“lumayan hebat kamu Ji…… namun ronde berikut jangan terlalu jauh mengatur jaraknya dong” ucapku.

‘hehehehehe……..” jawaban Aji hanya tawa saja.

Satu menit kami istirahat menarik nafas.

Ronde 2

Aku dan Aji kembali mengatur jarak. Aji melancarkan tendangan sampingnya mengincar kakiku, aku tahan tendangannya dengan tanganku, aku langsung menerjang ke depan tubuhnya, lalu aku mentackle kakinya dengan kedua tanganku. Tubuh Aji langsung terjatuh ke lantai matras, aku langsung melancarkan pukulan ke wajahnya, Aji mendouble cover pukulanku di wajah, namun aku langsung mengincar rusuknya. Saat aku mengincar rusuknya Aji langsung melakukan sentakan kaki hingga aku kehilangan keseimbangan sesaat, saat itu ia langsung berhasil berdiri terlepas dari tekanan kakiku. Aku yang sempat diatas angin sangat yakin tackle an kedua aku akan bisa menguncinya kembali.

Aku langsung menerjang saat Aji kembali melancarkan tendangannya, namun ia berhasil mengerakan tubuhnya sedikit kesamping menghindari tacklean ku, aku yang terkejut langsung terjatuh keatas matras, sambil berusaha berpegangan pada apapun yang dapat kuraih.

Breeekkk……..

Brukkk……..

Aku terjatuh, Aji juga terjatuh tidak jauh dariku. Namun aku merasa tanganku sedang memegang sebuah kain. Aku lihat kain itu.

“eh inikan celana boxer Aji” bathinku sambil memalingkan wajahku kearah Aji dalam posisi duduk bersujud.

Aji juga dalam posisi hendak bangun dari tidur tengkurapnya. Kedua telapak kakinya tepat di depanku, badannya melintang lurus jauh dariku, sehingga saat Aji bangun dengan mengangkat badan dan pinggulnya, justru membuatku melihat dengan jelas kontol Aji menjuntai di sela2 kakinya yang sedang bersujud untuk bangun. aku terkejut melihat ukurannya, kontol lemas Aji ukurannya dua kali lebih besar dari kontol suamiku saat ereksi maksimal. Aku hanya diam terpaku. Saat dengan santai Aji menjulurkan tangannya kepadaku, untuk membantuku bangun.

Tulalit……

Tanda ronde ke 2 habis.

Aku menerima uluran tangan Aji. namun aku tidak bangun untuk berdiri, aku bangun untuk duduk sambil tangan kiri menyembunyikan celana boxer Aji di punggungku.

Aku terkejut saat Aji dengan santainya duduk di depanku sambil menekuk kakinya mengangkang dihadapanku, rupanya karena kaos besar yang Aji pakai, membuat Aji tidak sadar bahwa ia sudah tidak memakai boxer lagi menutupi tubuh bagian bawahnya, karena Aji menduduki bawah kaos lebarnya, sehingga textur matras yang kasar tidak terasa pada kulit pantatnya yang polos.

“wah ternyata Bu Rusnita hebat juga…. “ ucap nya dengan nafas yang masih ngos2an.

Aku yang duduk dengan merapatkan kakiku merasa tidak nyaman, karena mulai terasa gatal dan basah pada memek gundulku.

Aku yang merasa tidak nyaman dengan rasa gatal dan basahku, akhirnya memutuskan untuk bangkit, meninggalkan pemandangan yang sangat mengugah birahi itu. meninggalkan celana boxer Aji tergeletak di atas matras.

Pov Aji

Aku terkejut melihat celana boxer ku ada dibelakang Bu Rusnita, aku melihatnya saat Bu Rusnita tiba2 bangkit meninggalkanku menuju tempat ganti baju.

Dengan perasaan degdegkan aku langsung bangkit memungut celana boxerku yang telah sobek. Aku langsung berjalan kearah celana traning dan tasku, memasukan boxer sobekku kedalam tas ranselku, lalu aku mengambil celana traningku, saat aku hendak memakainya terdengar suara Bu Rusnita dibelakangku.

“pakai handuk ini Ji. kita sauna dulu sebelum mandi” ucap Bu Rusnita sambil menyodorkan sebuah handuk putih kearahku. Bu Rusnita sudah memakai handuk putih, melilit di badannya, rambutnya juga telah dililit oleh sebuah handuk kecil.

Akupun langsung menyambutnya, bu Rusnita berjalan meninggalkanku menuju ruang sauna.

Aku pun langsung memakai handuk putih itu dengan melilitkannya di pinggangku. Handuknya lumayan besar untuk menutupi pinggangku. Aku lalu menanggalkan kaos ku, meletakannya didekat tas ranselku, lalu berjalan kearah ruang sauna yang tadi dimasuki oleh Bu Rusnita, mungkin ada lebih dari satu kamar sauna didalam ruang itu bathinku.

Saat aku membuka pintu kamar sauna, aku terkejut, ternyata cuma ada satu kamar sauna. Kulihat bu Rusnita sedang menuangkan air kedalam tungku sauna.

“masuk Ji……. habis olahraga paling enak mandi sauna” ucapnya.

Aku pun melangkahkan kakiku memasuki ruang sauna. Lalu menutup pintunya.

Ruang sauna berukuran 1,5 x 2 meter. Aku duduk tepat di dekat pintu, sedangkan Bu Rusnita duduk dekat tungku sauna.

Pov Bu Rusnita

Aku sempat mencuci memekku di dalam kamar mandi sebelum memutuskan untuk mandi sauna, aku sebenarnya enggan mengajak Aji sauna bareng bersamaku, karena masih ada rasa tidak nyaman di hati saat melihat kontol besarnya, sangat berbeda jauh dengan tubuhnya yang pendek. Namun alangkah egoisnya aku jika tidak mengajaknya juga, sebab sehabis olahraga paling enak mandi uap sauna, setelah itu baru mandi air hangat.

Akhirnya aku memutuskan untuk mengajaknya ikut sauna. Kuserahkan handuk putih untuk ia kenakan. Aku pun langsung masuk kedalam bilik sauna yang ada dipojok ruangan olahraga itu.

Saat aku menuang air sedikit demi sedikit kedalam tungku sauna, pikiranku masih terbayang2 kontol Aji yang sangat besar itu. walau kontol suamiku cuma sepanjang 8 cm, namun aku selalu puas dengan pemanasan yang suamiku berikan.

Saat melihat kontol Aji yang lemasnya saja hampir dua kali dari kontol suamiku, aku tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya di memek sempitku.

Aku terkejut dari lamunanku saat Aji datang membuka pintu bilik sauna. Ternyata walau tubuh Aji pendek, ototnya terlihat kekar terbentuk. Terlihat ada keraguan Aji untuk masuk kedalam.

“masuk Ji……. habis olahraga paling enak mandi sauna” ucapku.

Aji pun langsung masuk dan duduk di dekat pintu sauna. Untuk menghilangkan kecanggungan diantara kami akupun mulai membuka obrolan.

“kamu mulai latihan sejak umur berapa Ji?” tanyaku.

“sejak kelas 1 SD bu” jawab Aji.

“pantas badan kamu bagus…” ucapku.

“badan ibu juga bagus…..” ucap Aji.

“masa… banyak yang bilang badan ibu serem” ucapku, sambil memperlihatkan otot dipaha dan lenganku kepada Aji.

“serem bagi mereka yang tidak suka olahraga, kalau buat penggemar olah raga, badan ibu dibilang bagus” ucap Aji. Sambil menatap kearah tubuhku.

Aku terkejut saat melihat kepala kontolnya menyembul keluar dari lilitan handuknya. Tampak Aji gelagapan menaikan lilitan handuknya hingga kebawah dadanya.

“maaf bu…….” Ucap Aji. yang menyadari aku sempat melihat kepala kontolnya yang ereksi.

“ahhh… gak apa2 wajar masih darah muda….” Ucapku sambil pura2 menyibukan diri dengan menuang air kedalam tungku. Aku kembali merasakan kegatalan pada memekku, terasa memekku mulai mengeluarkan cairan cintanya. Sudah dua bulan aku tidak merasakan kehangatan kontol suamiku, biasanya aku hanya bermasturbasi saat menjelang tidur untuk menghilangkan penat dihati.

“Jujur Ibu penasaran…” ucapku.

“penasaran apa bu….” Tanya Aji.

“penasaran lihat kontol Aji saat ereksi maksimal….” Ucapku sambil menatap matanya.

“ehhhh….. jangan bu….. Aji malu lah…..” jawab Aji.

“ayo lah Ji….. Ibu janji hanya sekedar melihat saja…. “ ucapku sambil menangkupkan kedua tanganku di depan dadaku.

“jangan Bu…. Aji malu….. pasti nanti ibu ketakutan melihatnya….” Ucap Aji.

“kalau engak, gimana kalau kita saling memperlihatkan…. Aji tidak penasaran lihat memek dan payudara Ibu?” ucapku memberikan penawaran.

“ehhh…… jujur aja Aji penasaran lihat tubuh wanita berotot seperti ibu jika telanjang…. tapi….”

Belum sempat ia meneruskan ucapannya, aku langsung memutar tubuhku kearah Aji, melepaskan lilitan handukku dan membukanya lebar2, sambil mengangkat satu kaki keatas bangku sauna, memperlihatkan memek sempitku yang merekah kepada Aji.

Mulustrasi memek berotot


“nah Ibu sudah buka… sekarang gantian Aji juga…..” ucapku.

Aji terdiam beberapa saat, matanya tidak lepas dari memek gundulku, sambil tangannya mengelus pelan kontolnya dari luar handuk yang dikenakannya.

Aku yang tidak sabaran langsung menggeser dudukku mendekati Aji dengan satu kaki tetap diatas bangku sauna, mengangkang kearahnya. Perlahan kubuka lilitan handuk di pinggang Aji.

Aku langsung terkejut melihat kontol besar Aji.

“berapa panjang dan lebarnya….?” tanyaku pelan.

“gak tahu Bu…. belum pernah ukur” jawab Aji. sambil matanya tetap menatap memek gundulku.

Pov Aji

Aku terpana melihat kekencangan otot Bu Rusnita, baru kali ini aku melihat otot paha dan memek yang sekecang itu dari luar, apakah otot dalam memeknya juga sekencang otot luarnya, membayangkannya saja membuat kontol ereksiku berkedut2.

“boleh pegang ya JI….. “ ucapnya tiba2 sambil memegang kontolku dengan tangan kanannya. Mengayun2kan sebentar, lalu mengocok pelan kontolku dengan satu tangan.

“Aji juga boleh pegang ibu kalau Aji mau pegang…” ucap Bu Rusnita sambil mengarahkan tangan kiriku kearah payudaranya.

Aku pun langsung meremas2 payudara Bu Rusnita, terasa sekali otot2 di payudara itu, berbeda sekali rasanya dengan payudara2 yang selama ini pernah aku jamah.

“kontol kamu pernah masuk kedalam memek perempuan gak Ji…?” tanya Bu Rusnita. Sambil mulai mengocok kontolku dengan dua tangannya.

“pernah…” jawabku jujur.

“pacar kamu…?” tanyanya lagi.

“iya…” ucapku jujur.

“pacar kamu tidak kesakitan…?” tanya Bu Rusnita lagi.

“eeemmm tidak tahu….. yang saya tahu hanya tubuhnya bergetar hebat sampai 5-10 kali setiap kali kami ngentot” ucapku.

“ehh kok kasar ngomongnya…?” ucap bu Rusnita.

“kasar…?” ucapku terkejut, karena aku merasa tidak ngomong kasar kepada bu Rusnita.

“jangan bilang ngentot dong, itu kalimat kasar, bagusnya bersetubuh…” ucap bu Rusnita.

“oh gitu ya…… ibu pacar saya yang bilang itu ngentot…” jawab ku.

“ehhh….. maksud kamu…? Aji juga ngentot dengan ibu pacar Aji….” ucap bu Rusnita terkejut.

“kok ibu juga bilang ngentot… katanya tidak boleh….” Ucapku bingung.

“ehhh iya… maaf terserah deh kalau gitu mau ngomong gimana, toh sama aja” ucap Bu Rusnita sambil terus memainkan kontolku.

Pov Bu Rusnita

“nih anak reinkarnasi dari perjaka tua kali ya … polos amat…” bathin ku.

Sudah lama aku mengocok, kontolnya, namun reaksinya hanya mempermainkan satu payudaraku saja. Aku cukup terkejut saat mendengar ibunya pacar Aji juga ikut menikmati kontol Aji. Anaknya aja bisa sampai 5 kali keluar, gimana ibunya?

Aku makin penasaran ingin merasakan kontol besar Aji di dalam memekku.

“ibu boleh coba juga Ji?” ucapku malu2, aku sudah tidak tahan lagi dengan rasa gatal dan senat senut di memek basahku.

Pov Aji.

“coba apa Bu….?” tanyaku bingung.

“coba kontol mu juga seperti pacar kamu dan mamanya…” ucap Bu Rusnita.

“ehhh….. jangan Bu….. saya takut ibu nanti tidak nyaman dengan kontol besar saya….” ucapku.

Aku khawatir hubunganku dengan Bu Rusnita menjadi buruk jika sampai aku mengentotnya.

“ayo lah Ji, sekali saja…” ucap bu Rusnita.

Tubuhku sedikit tersentak saat tiba2 Bu Rusnita menjilat kepala kontolku.

“sekali saja ya bu……. saya tidak mau kejadian ini merusak hubungan baik kita….” Jawabku.

“iya…. sekali saja…..” ucap Bu Rusnita sambil berdiri mematikan tungku sauna, lalu menarik tanganku keluar, berjalan menuju tengah matras tempat kami tadi bertanding laga.

Bu Rusnita menyuruhku untuk berbaring, setelah itu ia melangkahkan kakinya di atas kepalaku.

“tolong jilatin memek Ibu ya Ji, ibu paling suka dijilatin memeknya sebelum ngentot….” Ucap Bu Rusnita sambil menurunkan pinggulnya diatas wajahku.

Aku yang sudah nafsu langsung menjilat2 celah memek basahnya.

“ssstttthhhhhhhh……” desis Bu Rusnita saat celah memeknya mulai kujilat, Bu Rusnita pun langsung menurunkan tubuhnya, dan menjilat2 batang kontolku yang ada dalam ganggaman tangan kanannya.

Pov Bu Rusnita

Kontol Aji benar2 besar sekali, bahkan aku tidak dapat menggenggamnya secara penuh. Dengan kepala kontol berdiameter 4cm, batang kontolnya bisa mencapai 6cm. kalau lihat panjangnya bisa lebih dari 22cm. tidak kebayang olehku bagaimana rasanya nanti jika kontol besar ini memompa memek basahku.

Melihatnya membuat aku begitu nafsu, aku ingin Aji puas dengan layananku, ku hisap2 kepala kontol Aji, ku kocok dengan satu tanganku, kujilat2 seluruh batangnya hingga ke biji pelernya. Tidak ada bagian yang luput dari jilatanku.

Posisi WOT adalah favoritku, namun melihat panjangnya kontol Aji, aku rasa posisi WOT tidak akan nyaman untukku. Jadi aku putuskan Aji yang mengendalikan permainan dari atas. Aku pun langsung turun dari tubuh Aji. kubaringkan tubuhku disamping Aji, aku tarik badan Aji agar menindih tubuhku. Aji langsung menghisap payudaraku secara bergantian, kedua kakinya berada diantara kakiku yang mengangkang lebar. Perlahan aku tuntun kontol Aji agar kepala kontolnya tepat pada lobang memekku yang sempit.

“ssssstttttthhhhhhhhhhhh…………………………………………” desis ku ketika perlahan Aji mulai memaksakan kontol besarnya membelah memek sempitku.

Blessss………………

“aaaakkkkkkkhhhhhhhhh……………………………” kontol Aji langsung menyentuh mulut rahimku dengan keras. sedikit ngilu di mulut rahimku saat terdorong oleh kontol panjang Aji.

Aji mendiamkan sesaat kontolnya sambil menjilati kedua payudaraku bergantian.

Perbedaan tinggi badan kami membuat Aji dengan mudah menghisap payudaraku, tidak lama kemudian Aji mulai mengayunkan kontolnya secara perlahan.

Kontol besar Aji terasa penuh di memekku, batang kontolnya sangat terasa menggesek dinding dalam memekku, kenikmatan yang sangat luar biasa bagiku.

“ssstttthhhh ……. akhhhhh……ssttthhhh…… kontolmu enak banget sayang……… akkkhhhhhh…… sssttthhhh……akkkkhhhhh……. ssssttthhhhh…….. akhhhhhh……. terus entotin ibu yang kenceng………. ssstttthhhh ……. “ desis ku saat menerima hujaman kontol Aji di memekku.

“memek ibu juga enak sekali…….. terasa sekali mengurut2 kontol Aji………” ucap Aji disela2 ciuman bibirnya.

“ssttthhhh…… terus sayang….akhhhh…..sssttthhhh…… akkhhh….. ssssttthhhhh…….. dikit lagi…… akhhhh……. ssstttthhhh ... Akkh… yang kenceng… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” pinggulku bergetar dengan hebatnya saat orgasme dasyat melandaku. Kupeluk Aji dengan kencangnya, kutancapkan kukuku di punggungnya.

Aji mendiamkan kontolnya beberapa saat di dalam memekku, membiarkanku meresapi kenikmatan yang baru saja kuterima.

“bangun Bu…. Aji mau ngentot ibu sambil berdiri….” Ucapnya sambil melepas kontolnya dari memek ku.

Ploppp…..

“akkkhhhh…….” Terasa ngilu saat kontol besar Aji terlepas dari memekku. Aku pun langsung berdiri mengikuti arahan pejantan mudaku.

Aji menekan punggungku agar sedikit membungkuk, lalu tangannya mencengkram lenganku, perlahan diarahkannya kembali kepala kontolnya ke lobang memekku.

Blesss……….

“aaaakkkkkkhhhhhhhh………..” rasanya nikmat sekali saat kontol Aji menyeruak kembali kedalam memekku.

Kedua tangannya menarik tanganku kebelakang, sambil ia mulai mengayun kontolnya dengan cepat di memekku.

“akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” kembali tubuhku bergetar hebat. aku sampai tidak kuat berdiri, Aji dengan sigap langsung memeluk perutku, disaat lututku terasa lemas dan hampir jatuh.

Perlahan Aji membaringkanku kembali ke karpet matras, lalu dengan kedua tangannya yang kokoh, Aji dengan mudah menarik pinggulku untuk menungging di depannya. Dengan bertumpu pada kedua sikuku, aku menunggingkan pantatku sedikit lebih ke atas.

Aji kembali mengarahkan kepala kontolnya kecelah lobang memekku. Dengan perlahan Aji kembali menekan kontolnya.

“ssssstttttttttttttttttttthhhhhhhhhhhhhh………………………….. akkkhhhhhhhhhhhh………………….” Kontol Aji kembali menekan dengan keras mulut rahimku, sehingga menghadirkan rasa ngilu pada perutku.

Dengan ritme cepat Aji kembali menyodokan kontol kerasnya didalam memekku. Terasa ngilu2 nikmat saat kontol besar Aji menekan dinding memekku, dan kepala kontolnya menekan mulut rahimku.

“akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” tidak butuh waktu lama, tubuhku kembali bergetar hebat. Aji tidak memberikan waktu untukku menikmati gelombang orgasme ketigaku, ia terus menyodokan kontolnya dengan cepat dan keras.

“akhh….akhh…nak Aji…akhh….akhh…berhenti dulu sayang….akhh… akhh…ibu sudah tidak kuat lagi sayang….akhh… akhh….memek ibu terasa ngilu sayang…...akhh…akhh…. kita istirahat……akhh…akhh…sebentar sayang…. akhh…akhh… aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” kembali pinggulku bergetar dengan hebatnya, Aji langsung mendiamkan kontolnya di memekku, memberikan aku waktu untuk menikmati gelombang orgasmeku. Sambil tangannya tidak lepas menarik tanganku kebelakang.

“kan ibu yang minta…. jadi nikmati saja…… jangan salahkan Aji, jika kontol Aji membuat ibu kewalahan…” ucap Aji sambil kembali mengayunkan kontolnya didalam memekku. Aku merasa seperti sedang diperkosa oleh Aji, saat Aji memaksakan dirinya mengentoti memekku tanpa memberikan waktu bagiku untuk beristirahat.

“akhh….akhh…ampun nak Aji…. akhh….akhh…ampun….. akhh… akhh…ibu sudah tidak kuat….. akhh… akhh….akhh…tolong kasih ibu waktu …..akhh….akhh…untuk beristirahat sebentar….. akhh… akhh…akhh… aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” kembali aku mendapatkan orgasme dahsyat, kepalaku sudah ambruk ke atas matras, sementara kedua tanganku masih ditarik Aji lurus kebelakang tubuhku. aku sudah tidak kuat lagi menahan beban tubuhku.

Pov Aji

Entah perasaan apa yang ada dihatiku. Tiba2 aku ingin menyiksa guruku ini dengan kontol kerasku. Aku sengaja tidak memberikan waktu baginya untuk beristirahat. Melihat Bu Rusnita tersiksa oleh rasa lelah, ngilu dan nikmat menghadirkan sensasi luar biasa padaku. Sebenarnya Bu Rusnita bisa dengan mudah melepaskan dirinya dari peganganku, mungkin karena perasaan tidak enak jika mengecewakanku membuat dirinya membiarkan aku terus menyiksanya dengan rasa nikmat kontolku.

“akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” Tubuh wanita berotot itu kembali bergetar, tidak ada protes lagi keluar dari mulutnya. Tampak mulutnya terbuka lebar dengan lidah sedikit menjulur keluar, tampak aliran liur keluar dari mulutnya membasahi matras.

“akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh… akhh….akhh…akhh….akhh…akhh… akhh…akhh…

aaaakkkkkkhhhhhhhhhhhhh………………………………” sudah 21 kalinya Bu Rusnita mendapatkan orgasme dasyatnya.

“akkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………………”

Ku tekan kontolku dengan keras hingga Bu Rusnita jatuh tengkurap.

Crottt……… Crottt……… Crottt……… Crottt……… Crottt……… Crottt……… Crottt………

“aaaaakkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………………………” Bu Rusnita mendapatkan multi orgasme pertamanya saat merasakan peju hangatku didalam memek basahnya.

Plopp…….

“akkhhh………”

Kontolku terlepas dari memek Bu Rusnita, saat aku menjatuhkan diriku terlentang di samping tubuhnya.

Bu Rusnita hanya diam membisu, menatapku, sambil tangan kirinya terjulur kearah dadaku. Meletakannya di atas dadaku.

Kami pun akhirnya tertidur pulas dalam posisi itu dengan perut keroncongan karena hari sudah siang.

Pov Bu Rusnita

Aku terbangun dari tidurku, kulihat Aji masih tidur telentang di samping tubuhku. Aku langsung bangun duduk sambil merenggangkan ototku. Ku lihat kontol besar Aji tergolek lemas di pangkal pahanya, kontol yang sudah memberikan kenikmatan luar biasa dalam hidupku.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 2 siang. aku langsung turun kebawah dengan telanjang bulat, mencuci memekku dari sisa2 peju Aji yang sudah mengering di sela2 pahaku. Aku sedikit khawatir, nanti sore aku harus pergi ke apotik untuk membeli obat anti hamil.

Dalam keadaan telanjang bulat aku memanaskan lauk yang kusimpan di lemari es. Lalu kuhangatkan pula nasi yang tadi pagi sempat kumasak. Setelah menyiapkan makanan diatas meja makan, aku langsung menyambar jubah mandiku, naik ke lantai atas untuk membangunkan Aji.

Pov Aji

Aku terbangun saat merasa ada beban yang menindihku diiringi bisikan pelan ditelingaku.

“Aji….. bangun sayang…… kita makan dulu…. Nanti nak Aji bisa melanjutkan tidurnya di kamar Ibu sehabis kita makan……” ucap Bu Rusnita ditelingaku pelan.

Aku menggeliatkan tubuhku pelan. Bu Rusnita menatap mataku sambil tetap menindih pinggulku dengan kedua tangan di samping kepalaku.

“sudah jam berapa Bu….” ucapku.

“sudah jam 2, yuk kita makan dulu sayang……” ucap Bu Rusnita bangun sambil menarik tanganku. Ia memberikan sebuah jubah mandi kepadaku.

“Aji mau ke kamar mandi dulu Bu…” ucapku.

“ya sudah, ibu tunggu di bawah ya sayang……” ucap Bu Rusnita sambil menatap ku pergi menuju kekamar mandi.

Pov @Kakekeot

Tampak Aji turun dari lantai atas dengan memakai kaos dan celana trainingnya, dengan sebuah tas ransel menyampir di pundaknya.

Aji dan Bu Rusnita tampak duduk berdua di meja makan, menikmati makan siang sederhana yang disajikan Bu Rusnita.

Setelah makan, Aji memutuskan untuk segera pulang. Namun Bu Rusnita mencegahnya. Bu Rusnita langsung duduk dipangkuan Aji, menghadap Aji, dengan kedua kaki mengangkang di pangkuan Aji, saat Aji hendak bangun dari duduknya.

“nginap di rumah Ibu ya sayang……….. ibu masih kangen sama nak Aji……….” sambil ia merangkulkan tangannya di leher Aji, lalu mencium bibir Aji, sebelum Aji sempat membalas ucapannya.

“kan janjinya cuma sekali aja Bu………” ucap Aji sambil menatap wajah cantik Bu Rusnita, sesaat setelah Bu Rusnita melepaskan bibirnya dari bibir Aji.

“iya….. tapi ibu masih kangen……” ucap Bu Rusnita.

“lain kali aja Bu…… Aji banyak tugas dari sekolahan…..” ucap Aji.

“janji ya sayang…..?“ ucap Bu Rusnita manja.

“iya….” jawab Aji.

Akhirnya sejak saat itu setiap Minggu Aji selalu datang untuk “berlatih” di tempat Bu Rusnita.







Bersambung.....................................
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd