Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Perlu pakai bahasa resmi negara nggak nih ? (bahasa Inggris, Itala, Jerman, Dll)

  • Ya ! (biar feel dramanya terasa) / dua-duanya nggak papa

    Votes: 38 17,8%
  • Nggak usah ! (Bahasa Indo aja, biar gampang)

    Votes: 176 82,2%

  • Total voters
    214

Sanji_blackleg

Adik Semprot
Daftar
28 Apr 2022
Post
111
Like diterima
582
Lokasi
Oymyakon
Bimabet
RED LICENCE

“Karya pertama bergenre fiksi-sejarah, berdasarkan referensi kejadian nyata dunia.”
- Blackleg Author




Starring :
Monica Bellucci as Luciana Viagnelli
Benicio Del Toro as Alejandro 'Barry' Gaspore
Christina Hendricks as Daphine Leonides
Kelly Brook as Qristal Scarlett Sky


.:::::::::::.

“Mereka diam-diam memulai pergerakan. Unit-355 yang membelot dari organisasi 'Red Licence'. Hingga kini, keberadaan mereka masih sebatas dugaan. Tak ada satupun media mainstream berhasil mengungkap. Petualangan Barry juga keterlibatannya dalam biro intelijen ‘Red Licence’, dibalik beberapa peristiwa juga kejadian konflik besar dunia.”

.::::::::::.

INDEX :

KATA PENGANTAR
Keterangan baca
Prolog
S1E1 Dari Roma ke London
Intro S1E2 Malam ini, Pristina...
Intro S1E3 Sang Wanita Alpha
Intro S1E4 Hukum Omerta
Intro S1E5 Sindrom Kesetiaan
Intro S1E6 Hantu London
Intro S1E7 Tradisi ‘Furbizia’
Intro S1E8 Busur & Pedang
Intro S1E9 Koran Pagi
Intro S1E10 Unit-355
Intro S1E11 Bunda Renjana


.::::::::::.


RED LICENCE 90’s (Prequel)

INDEX :
Prolog
E1 Camp Romeo
E2 Misi Pertama Daphine
E3 Operation Kelesh-Bey
E4 Pelempar Belati
E5 Souvenir Perusahaan
E6 Badai Musim Panas












:polisi:
.::: Disclaimer :::.

1. Karya ini 100% fiksi. Tokoh, waktu, tempat hubungannya dengan kejadian peristiwa hanya karangan semata.

2. Penulis tidak pernah bermaksud menyudutkan suatu agama, kelompok, organisasi, instansi, suku, ras di dalam cerita. Murni didapat dari referensi sumber google, wikipedia, youtube, dll. Kesalahan penafsiran, bukan tanggup jawab penulis.

3. Cerita ini ditulis untuk sekedar hiburan dan hobby, namun hak cipta berada di tangan penulis. (Hanya dirilis pada platfrom Semprot.com (Unrated Version) & Wattpad , dilarang meng-copy sebagian / keseluruhan isi).

4. Parental Advisory : Explicit Content! Cerita ini mengandung unsur dialog kasar, kekerasan (fisik-mental), perilaku & adegan seksual dewasa. Di dunia nyata penulis mengecam segala bentuk pelecehan, kekerasan, perkosaan, dan diskriminasi. ‘That's all crime punishable by human law and by God !’ - Shusaku.

5. Jalan cerita dan skenario yang dibuat akan panjang. Penuh dengan plot twist sehingga tidak semua episode dibumbui adegan Sex yang membara, TS ingin menonjolkan drama fiksi sejarah, juga pengembangan konflik dalam cerita.

6. Salah satu tujuan konsep penulisan yang saya bawa pada cerita ini, seolah-olah pembaca merasakan seperti menonton film/serial. Sehingga akan banyak adegan dan detail efek suara pada cerita.

7. Karena latar cerita bersetting di Eropa, maka beberapa percakapan dan dialog menggunakan metode mix-language (bahasa native negara masing-masing - bahasa indonesia). TS selalu menggunakan keterangan alih bahasa (🇬🇧 🇩🇪 🇮🇹) untuk menerjemahkan dengan maksud penggambaran dialog.

8. Baca dengan teliti timeline cerita. Alur waktu (jam, tanggal, tahun), setting tempat, juga penokohan dalam cerita karena memiliki hubungan satu sama lain.


“Dimana pun, ketidakadilan adalah ancaman dari keadilan dimana pun...” - Martin Luther King
 
Terakhir diubah:
KATA PENGANTAR (SESI CURHAT)
Seorang nubie, dari hobi nonton film jatuh cinta ke tulisan. Sampai akhirnya iseng-iseng main ke forum tercinta ini di tahun 2017-an
Menyenangi karya-karya film sampai novel (Action, Biopic, Documentary, Drama, Romance Sci-fi, Thriller, sampai War sekalipun) yang logis, relate, punya pesan moral (walau diri sendiri nggak bermoral). Dari betapa alotnya isi kepala om Christopher Nolan, kocaknya mas Quentin Tarantino, sampai rumitnya pakde Steven Spielberg. Akhirnya memantapkan (nekad-red) untuk menulis cerita dengan berbekal pengalaman jam terbang cendek ‘penulis nubie, lisensi youtube’.

Yah, walaupun dalam posisi harus membagi pada realita kehidupan karena pada dasarnya, hobi baca sama nulis buat ngisi waktu senggang saja...

Anyway, saya haturkan terima kasih kepada para penulis legend di blog yang juga legendaris, Kisahbebe (Shusaku, Pujangga Binal, Ninja gaijin, Naga Langit, Andani Citra, dll). Juga para suhu di forum tercinta ini, suhu Jaya Suporno, Bramloser, Racebannon, Pendekarguolowo, Kisanak87, dll. Berkat karya beliau-beliau ini, saya diberikan pencerahan soal membangun jalan cerita, adegan, pengembangan konflik dan bagaimana passionate dikembangkan untuk para pembaca setia.

Harapannya cerita ini bukan hanya selesai, tidak hanya berhenti pada kata Tamat. Bagi penulis karya ibarat pelajaran, tidak akan pernah sempurna dilihat dari manapun, karena sejatinya manusia hidup adalah terus belajar, belajar dan belajar.

Jangan galak-galak yak komennya... Karena penulis jujurly ber-hati hellokitty (dibentak nangis T_T), Tabik !​

Wassalam,
Sanji_blackleg


“Hey, Do you know about 'All Blue' ? I'll find the All Blue!” - Sanji
 
Terakhir diubah:
PROLOGUE :
THE RIOT

1980's



(Stasiun Central, kota Bologna)
2 Agustus 1980 | pukul (UTC+1) 10.00 pagi

2 Agustus 1980...

Mari kita coba berandai-andai, menjadi seorang warga kota Bologna yang pagi hari itu akan memulai rutinitas pekerjaan.

Yah, seperti kebanyakan orang taat pajak lainnya.

Secangkir kopi panas dan roti saat sarapan, sebelum kemudian keluar rumah dengan setelan blazer rapi dan sepatu pantofel mengkilap. Si sopir taksi yang paham dengan arah tujuan kantor kita langsung menghampiri ke bahu jalan.

Namun belum sempat taxi itu berjalan...

‘DUARRRR !’
‘DUARRRR !
DUARRRR!

(Bom daya ledak tinggi)

‘NGIIIIIIIIIIIIINGGGG
WIIYYUUU...

WIIYUUUU...’

(Bunyi Sirine Ambulance)

Posisi mobil taksi kita berada kurang lebih berjarak 2 km dari perkiraan lokasi ledakan barusan.

Dari jendela pintu taksi, mata kita menangkap sosok laki-laki muda berlarian di antara kerumunan massa yang setengah linglung dengan kehebohan dan bebunyian sirine polisi.
Cepat namun juga harus waspada, dia berlarian menuju ke rumah. Begitu dikejutkan suara ledakan dan sirine bahaya barusan, bergegas balik badan meninggalkan kedai kopi dengan was-was. Yang bahkan pesanannya belum sempat dibuat.
Bersama 2 anggota keluarga si rumah, lelaki itu belum genap 9 bulan tinggal di Bologna, provinsi region Emilia-Romagna.
Lelaki tampan yang cerdas ini, adalah lulusan terbaik sarjana hukum di kampusnya dulu, tinggi menjulang, tampil gagah dibalik setelan grey-blazer yang dikenakan ketika berdinas di balaikota.
‘Brkk ! Brak ! Brak !’

Laki-laki tadi sampai harus mendobrak pintu ruang kerja sang ayah, saking paniknya.
Saking kencangnya berlarian dari kedai kopi, celana kainnya sampai lusuh setelah terperosok di antara handle lemari kayu tua, yang bahkan tidak lebih tinggi dari ujung rambutnya.
Disana berserakan berkas, di antara map-map baru yang masih wangi. Dari ujung ke ujung ruangan, sebetulnya dia jarang masuk ke ruang kerja ayahnya. Tumpukan kertas dengan materai berserakan, tertumpuk di antara lembaran koran-koran La gezzeta Italia, cetakan edisi 2 minggu yang lalu.

Tampangnya merah padam, panik. Keringat dingin yang tidak biasa mengalir deras, bercucuran kian membasahi pelipisnya. Sembari cepat-cepat mencari berkas yang diminta ayahnya untuk segera dibakar hangus.
Miguel Viagnelli (25), adalah kebanggan sekaligus tangan kanan sang ayah, Marco Viagnelli (58). Pemuda berwajah tampan tirus, jangkung, dengan bibir menawan khas lelaki Italia, gemetaran sambil komat-kamit saat membakar hangus semua berkas di tungku perapian.

Sementara sang saudarai perempuannya, bernama Luciana Viagnelli (10), pagi itu masih belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kala sirine polisi terdengar nyaring menyapu perhatian seluruh sudut Bologna menuju Stasiun pusat.

Lucia kecil yang cantik ini, ditanya dewasa ingin menjadi apa? jawabannya, Ajaib.

Jika kebanyakan bocah perempuan cilik ingin melenggak-lenggok jadi model, jadi penyanyi terkenal di hollywood, atau seorang permaisuri pangeran kaya di cerita dongeng kuno, Lucia kecil yang tomboy namun polos mantap bercita-cita menjadi...
“Pembalap Ferrari perempuan pertama di dunia!”, jawab Lucia, si tomboy yang cerdas !
Saat kejadian ini, Lucia kecil masih sibuk menggapai mimpi dari balik selimut dan bantal empuk di kamarnya. Ini adalah weekend yang menyenangkan untuk sekedar keluar rumah.

Pagi hari itu sekitar pukul (UTC+1) 10.25 waktu setempat, di Stasiun Central-Bologna diguncang insiden berdarah.
Kerusuhan, teror oleh sekelompok orang bersenjata, hingga ledakan bom yang langsung disorot jaringan headline news dengan subjek tajuk : NAR (Armed Revolutionary Nuclei), kelompok sayap kanan ‘Neo-Fasis’ Italia.
Belakangan, investigasi yang dilakukan interpol (dibantu oleh CIA) mengindikasikan adanya campur tangan dari kelompok ekstrimis sayap kiri, Red Brigades (Brigate Rosse).
Diberitakan, aksi teror keji ini melukai 200 orang ditambah 85 orang meninggal di antaranya.


“Pembantaian Bologna, Bologna tidak akan Lupa !”
Hari itu awan mendung kelabu mengiringi tangis diseluruh Bologna. Kota paling toleran dan damai sepanjang sejarah Italia.
Penduduk Italia berduka. Seluruh masyarakat Eropa ramai-ramai mengucapkan belasungkawa. Para pemimpin negara, terang-terangan mengecam murka.

“Para baj*ngan ini ! Apa anda tau motifnya ?!” tanya seorang wartawan surat kabar Italia kepada sang Perdana Menteri saat itu.
Francesco Cossiga (52), sudah menduga sejak awal serangan itu dilakukan oleh komplotan ‘Neo-Fasis’ yang sebetulnya akan dimulai pada 3 Agustus (sehari kemudian), awalnya...

“Entahlah, berbeda dengan terorisme sayap kiri, yang menyerang jantung negara melalui tokoh-tokoh pentingnya, sayap kanan lebih memilih tindakan seperti pembantaian disertai huru-hara. Mungkin karena tindakan ekstrem (Teror Bom) memicu kepanikan dan reaksi impulsif…”- Cossiga (52), PM Italia 1979-1980

Ancaman teroris hari itu, dicurigai juga melibatkan banyak tokoh yang berada dekat di pusaran internal rezim yang berhaluan sosialis.
Namun, hal itu tegas dimentahkan oleh Allesandro Pertini (84), Presiden Italia saat itu yang disokong basis masa partai sosialis.

Insiden berdarah ini, nantinya akan dicatat oleh sejarah sebagai rentetan di masa-masa kelam Italia, * ‘Years of Lead’.

* Years of lead, periode gejolak sosial dan politik di Italia yang berlangsung dari akhir 1960-an hingga akhir 1980-an, yang ditandai oleh gelombang insiden terorisme politik dari sayap kiri maupun sayap kanan.

Berikut adalah sebagian kecil dari sekian juta cerita getir para korban konflik politik Eropa, dampaknya mungkin meluas hingga belahan dunia lain, medio 1990 hingga saat ini.
“Eropa terlalu arogan untuk merebut apa yang mereka inginkan, namun eropa juga akan membayar telak terhadap apa yang selama ini mereka takutkan.” - Muammar Gaddafi

Permulaan cerita kita mulai dari Salerno di Italia selatan, menuju Pristina, hingga menyebrang ke daratan Irlandia.


1990, Miguel Viagnelli (kakak) & Luciana Viagnelli (Adik)
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd