Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG remake Lanzuardi Muda ( Bab I )

Chapter V



Waktu sudah menunjukan pukul 14:45.00 Wib sebentar lagi masuk waktu Azhar. Rika yang sedang bersama mbok Darmi di dapur tiba-tiba di kaget kan dengan jatuh nya gelas dari atas meja.

" Mbok.... Apa ini mbok... Kok tiba tiba gelas nya jatuh sendiri ya mbok ? " Tanya Rika dengan penuh penasaran kepada mbok Darmi.

" Mungkin angin kali non... " Jawab mbok Darmi singkat

" Ya mungkin kali ya mbok, muda-mudahan gak ada kejadian apa-apa di perjalanan mas Arsy dan kak Tio. " Saut nya dengan wajah penuh kecemasan.

Walau Rika bukanlah anak dari mbok Darmi dan mbok Darmi juga bukan orang tuanya Rika tapi mereka nampak akrab pedahal baru beberapa jam mereka bersama, sudah merasa lama kenal mungkin kah takdir mereka di pertemukan dengan keadaan seperti itu. Raut wajah Rika penuh dengan kecemasan pikirannya memenuhi sudut sudut praduga dan mulai berimajinasi akan hal hal yang buruk.
Namun Bu Darmi yang menyadari perilaku Rika yang melamun dekat kompor yang sedang memasak air pun di tegur oleh Bu Darmi.

"Non..... Jangan terlalu di pikirkan, berdoa saja semoga tidak ada apa-apa mereka berdua " ucapan mbok Darmi mencoba menenangkan hati Rika yang risau.

" Iya mbok ... Eeeh sudah masuk sholat ashar, saya sholat dulu ya mbok " Ucap nya di iringi senyuman yang teramat manis .

-II-

Sementara di dalam mobil Tio semakin mempercepat laju mobil nya salip kanan goyang kiri. Kemudi kan mobil BMW tua itu dengan sangat lincah selayak nya pembalap dalam sirkuit sembari melirik ke sepion ternyata pengendara mobil Corolla coklat membuntuti nya dengan kecepatan yang hampir mengimbangi. Aksi kejar kejaran mereka semakin menggila di jalanan ibu kota siang hari yang kala itu cukup lenggang namun tetap menarik pertanian pengendara lain. Umpatan dan makian terlontar dari mulut Tio.

" Syi.. lu telepon Saga sekarang, kita butuh bantuan nya Saga " perintah Tio kepada Arsy, dengan sigap dia membuka telepon seluler yang sebesar batu bata dan coba menghubungi saga.

" Hallo bang Saga ada dimana ? Kita di kerjar-kejar orang, mobil kita tadi di tembak sama orang pake motor.. " suasana panik menyelimuti mereka, walau keduanya adalah ahli beladiri namun jika harus menghadapi senjata api apalah daya mereka tetaplah manusia yang bisa terluka dan beresiko tinggi jika menghadapi mereka hanya berdua Saja.

"okey kalian lewat jalan kelapa gading saya cegat disana ini saya sama beberapa orang ke lokasi sekarang, jangan tutup telepon nya oke " perintah Saga kepada Arsyid.

Tio yang terus berusaha lolos dari pengejaran itu pun sudah mulai kwalahan takdir mereka kini bergantung pada prima dan tidak nya performa mobil mereka.

-II-

Sementara Darmawan sedang menikmati sepongan sang sekertaris nya dengan merem melek. Jilatan jilatan yang lembut terkadang kasar dan tempo hisapan yang kuat membuat nya berhenti dari aktifitas pengecekan laporan keuangan itu. Dia fokus meladeni Ayu yang kini sudah berdiri di hadapan nya tangan keriputnya mulai membelai dada putih besar milik ayu, jemari tangan yang kasar itu mempilin-pilin puting payudara coklat, sementara kocokan tangan ayu semakin di percepat pada torpedo milik Darmawan. Tangan kanan Darmawan mulai menjelajahi pangkal paha berusaha menaikan rok panjang yang di kenakan Ayu, desahan dalam ruangan itu semakin memanas tak kala jari telunjuk Darmawan mulai menyentuh dinding-dinding kemaluan Ayu dari luar celana dalam. Mereka tidak sadar jika di jendela terdapat 2 orang yang sedang mengelap kaca dari luar gedung. Pemandangan yang membuat pegawai itu tak lagi melanjutkan pekerjaan nya karena mendapat tontonan gratis dari sang juragan dan sekertaris nya.

-III-

Setelah melakukan ibadah ashar Rika duduk diatas sajadah dia memanjatkan doa untuk ke berhasilan Arsyd agar dia di terima bekerja. Isak tangis nya pecah tak kala dia berdoa memohon ampunan atas dosa yang di lakukan dirinya bersama para preman terminal yang memperkosa nya. Penyesalan penyesalan kembali dia rasakan andai malam itu dia tidak gegabah untuk pulang ke Sukabumi mungkin kejadian naas itu tak akan terjadi dalam kehidupan nya.

"Non ini dapurnya saya beresin ya karena saya sudah selesai masak nya " ucap mbok Darmi dari luar kamar Rika

"Iya mbok... Saya juga sudah selesai sholat nya. " jawab Rika segera bangkit dan melepas mukena nya, menuju dapur tak lupa membawa sebuah buku catatan pribadinya

( Puisi karya Rika )

Jariku melukis mendung di raut senja
Adakah cinta datang mengobati derita
Lebih mudah bagiku mencipta seraut wajah
Daripada terus menunggu berbalut resah

Malam-malamku dihantui indah wajahmu
Kuingin kau hadir dalam gerah tidurku Rintihan rindu tanpa decap
Di setiap heningku satu nama terpahat
Ingin kuungkap tapi tak dapat terucap
Hingga kubiarkan diriku terkurung diruang senyap.

Tulisan itu menggambarkan perasaan nya kepada Arsyid. Baginya Arsyid adalah sosok pelindung namun tetap saja dia masih merasa dirinya Hina dan tak pantas. Namun dia sudah bertekad akan menghabiskan hidup nya kepada Arsyid yang telah menyelamatkan nyawanya serta menampung nya dalam rumah kontrakan itu.

Lanjut siang nanti chapter VI
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd