Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ritual Dewi Kesuburan (Beauty and Beast Series)

Status
Please reply by conversation.
Ritual Dewi Kesuburan

Julie 1



-------------------------------
ME61DNF_t.jpg


...................

Pak Camat pun membawa koper dan tas besar yang Julie bawa kedalam rumah

" Ayo mbak.... Bapak tunjukkan kamar nya mbak Julie...." ucap pak Camat lalu ia masuk kedalam ruang tengah dan diikuti Julie dibelakang nya.

Julie pun sebenernya cukup bingung dengan kondisi rumah itu.

Meski terlihat modern dengan perabotan yang juga lumayan modern namun suasana ruang tengah itu begitu kacau, benar-benar berantakan.

Barang barang berserakan dimana mana.

" Oh.... Itu ulah nya si Joko sama Tini mbak...." ucap pak Camat seakan tau dengan apa yang Julie pikirkan saat itu.

Julie sebenarnya masih bingung siapa itu joko dan Tini.
.
.
.

Namun ia belum bertanya pada pak Camat. Mereka pun naik ke lantai 2 rumah itu.

Di lantai 1 terdapat 3 kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tengah dengan sofa besar didepan TV 54 inch itu.

Sedangkan di lantai 2 hanya terdapat 2 kamar tidur yang memang diperuntukkan jika ada tamu yang datang. dan ruang tengah serta sebuah balcony di lantai 2.

Dari balkon ini mereka bisa melihat keindahan daerah desa C yang sebenarnya paling kurang indah diantara keempat desa lain karena memang sebagian besar lahan nya adalah dataran rendah berumput dan digunakan untuk gembala ternak.


" Mbak mau pilih kamar yang mana....? Ini biasanya dipakai kalau ada tamu juga kok mbak..... Kalau kamar bapak ada di lantai 1 tadi mbak..." ucap pak Camat.

" Hhnmm..... Yang itu aja deh pak...." jawab Julie yang sebenarnya tak tau dan tak mau tau apa bedanya kedua kamar yang terlihat sama saja itu.


Pak Camat pun membawa barang bawaan Julie kedalam kamar itu.

" Silahkan mbak Julie istirahat dulu.... Nanti sekitar jam 2 siang kita mulai acara sensus nya..." ucap pak Camat. Lalu pria tua itupun pergi turun ke lantai 1
.
.
.

Semetara itu Julie berada di kamar nya, ia lihat kamar itu terlihat lumayan nyaman jika dibanding rumah pak karto kemarin.

Didalam kamar ada 1 spring bed ukuran single bed dengan sprei dan selimut , kemudian sebuah meja dan lemari yang cukup besar.

Julie pun memasukan bajunya kedalam lemari pakaian di kamar ini, sementara itu pak Camat pergi untuk mempersiapkan acara sensus penduduk yang akan segera dimulai.

Julie di kamar sendiri pun menghabiskan waktunya dengan rebahan dan bermain main dengan HP nya meski sekedar melihat galeri karena di tempat itu sinyal sangat lah susah.
.
.
.

Saat Julie sedang asyik membuka HP nya tiba-tiba........

" hihihi..... Hihihihi..... Ibuk.... Hihihi " terdengar suara seperti tertawa seorang wanita atau lebih bisa dibilang tertawa Kuntilanak bagi Julie yang memang penakut.

Dengan penuh keraguan Julie pun berjalan menuju ke depan pintu kamar untuk melihat suara dari mana itu.

Perlahan lahan Julie mendekat ke arah pintu.



Dan.......

Saat Julie membuka pintu kamar itu lalu ia menengok ke samping, tiba-tiba

" AAAAAA.......Setaannnn..... .." Julie pun berteriak karena kaget setengah mati melihat sesosok wanita yang terlihat cukup berumur dengan pakaian gaun putih dan rambut panjang yang berantakan sedang berdiri di dekat kamarnya.

Seketika reflek Julie pun melompat masuk ke kamar dan langsung menutup pintu dengan keras.


Suara teriakan Julie pun terdengar dari bawah dimana Pak Camat Tono dan yang bebrapa perangkat desa lain sedang melakukan diskusi.

" Suara apa itu pak....?" tanya salah seorang bapak bapak disana.

Pak Camat yang kaget pun segera berlari menuju ke lantai dua dan ia melihat putrinya yang baru selesai mandi sedang berdiri dan tertawa tawa didepan kamar Julie.

" tini..... Ngapain kamu disini....??!! Yok ikut bapak ke kamar kamu...." ucap pak Camat pada wanita aneh itu.

Tapi mendengar perkataan pak Camat justru membuat wanita bernama marni itu seperti marah.


Secara tiba-tiba Tini melompat ke arah pak Camat dan mencoba mencakar tubuh pak Camat,

tapi dengan cekatan pak Camat berhasil menghindar dan menangkap kedua tangan tini.

Wanita yang terlihat gila itu seperti tak kehilangan ide, ia lalu mencoba menggigit tangan pak Camat,

tapi kembali pak Camat berhasil membalikan posisi tubuh tini, sehingga wanita aneh itu tak bisa menggigit nya.


Pak Camat pun langsung mengangkat dan menggendong tubuh marni menuju ke lantai 1 dan memasukan nya ke kamar nya

" Ngamuk lagi ya pak....?" kata si sekretaris Camat.

" Iya pak... Biasa....." jawab pak Camat lalu ia menutup dan mengunci kamar tini itu.

" Kenapa pak....? Masih nyebut nyebut ibu nya....?" tanya si bendahara desa itu.

" I... Iya pak.... Kalau biasa kalau mau waktunya festival selalu begitu...." jawab pak Camat.

" Kasihan lho pak Camat.... Hartanya banyak tapi sayang kurang beruntung dalam urusan keluarga.... " ucap si wakil Camat.

" Ya... Semoga festival besok itu sukses ya pak ya.... Kaya desa sebelah tahun lalu.... Semoga bisa membawa berkah buat pak Camat juga.... Hehehe " ucap pak sekretaris Camat itu.

Lalu keempat pria 50 dan 60 tahunan itu pun tertawa terbahak bahak sambil mempersiapkan data untuk sensus.
.
.
.

Semetara Julie masih terlihat sangat shock dengan hal tadi. Ia Yang memang penakut dan anak mama pun benar-benar merasa takut dan ingin pulang.

Seluruh tubuh Julie pun merinding habis karena rasa takut luar biasa yang ia rasakan tadi.

Julie masih tak tau apakah wanita tadi manusia ataukah penampakan hantu di rumah itu. Saat Julie masih was was tiba-tiba


Tok.... Tok.... Tookk........

Terdengar suara ketukan pintu kamar Julie, Julie pun kembali kaget dan ia tentu tak berani membuka pintu kamar nya itu.

" Siapa ya....?" tanya Julie dengan penuh perasaan aneh di hatinya.

" Ini bapak mbak.... Pak Camat...." jawab pak Camat dari luar, seketika Julie pun lega karena tau itu adalah pak Camat.

Julie pun membuka kan pintu kamar.

" I... Iya... Ada apa pak....?" tanya Julie dengan gugup karena ia masih merasa gelisah dengan penampakan tadi.

" Ayo mbak.... Sebentar lagi kita berangkat mbak.... Keburu sore soalnya...." ucap pak Camat Tono.

" Oh... Berangkat sekarang pak...? Kalau gitu aku siap siap dulu ya pak " jawab Julie

" Baik mbak.... Bapak tinggu dibawah" jawab pak Camat lalu ia pun turun ke lantai satu dan menyiapkan motor.
.
.
.

Sementara itu Julie masih dikamar dan bersiap siap, ia ber dandan tipis dan kembali mengoles lipstik tipis di bibir imut nya,

sehingga kulit putih Julie terlihat makin cantik dan glowing dipadukan dengan lipstik pink yang ia oleskan di bibir nya membuat Julie semakin cantik.

Tak lupa Julie pun meyemprot kan parfum mahal nya itu ke tubuh nya yang sebenarnya juga sudah sangat wangi tanpa parfum pun,

tapi ia selalu memakai parfum kesukaan nya tiap kemana pun.

Lalu terakhir tak lupa Julie menyisir dan merapikan rambut lurus panjang nya itu dan ia kenakan lagi sweeter yang ia lepas tadi.

Lalu Julie pun berjalan kebawah menuju ke tempat pak Camat, karena tak ada di ruang lantai satu Julie pun keluar rumah



Saat melihat Julie keluar dari rumah keempat pria paru baya itupun langsung terpesona dan tercengang melihat kecantikan Julie yang amat luar biasa itu.

Para pria tua ini pun hanya bisa melonggo melihat Julie bagaikan melihat bidadari dari kayangan..

Dalam hati para pria tua berkata

"bagaimana ada cewe secantik itu datang ke desa kita".


Lalu....

" eh mbak Julie udah datang.... Sini mbak" ucap pak Camat memanggil Julie menuju ke arah nya dan bebrapa bapak bapak petinggi kecamatan itu.

" kenalin pak... Ini Julie... Dia bakal ikut kita sensus penduduk" ucap pak Camat.

" Julie pak.... Salam kenal" ucap Julie memperkenalkan dirinya.

Para pria tua itu pun langsung mengulurkan tangan nya untuk minimal bisa menyentuh Julie dan benar saja saat ber salaman betapa terkejut nya para pria tua merasakan betapa hangat dan halus nya tangan gadis cantik ini,

ditambah lagi wangi semerbak dari tubuh gadis ini membuat jiwa raga mereka seakan terbang entah kemana.

Secara bergantian para bapak itu menyalami dan memperkenalkan diri mereka

" mbak asalnya dari mana?" tanya pak sekcam

" Aku dari jakarta pak...." jawab Julie

" oh pantes neng cantik banget kaya bidadari neng.... Hehe" ucap pak Wakil Camat sambil tersenyum mesum.

Yang jelas langsung membuat pipi Julie merah karena menahan malu..

" iya neng Julie cantik banget deh.... Kaya bintang sinetron... Atau jangan jangan neng Julie artis ya...?" tanya pak bendahara.

" Hehe... Ngga pak..." jawab Julie dengan malu malu

" Hush.... Ngawur kalian.... Mbak Julie nya jadi ngga nyaman kan...? Yok langsung aja ke kantor " ucap pak Camat.

" Ya elah pak... Mentang mentang besok bakal...... Awww" ucap pak bendahara terputus saat pak sekcam mencubit perutnya dan ia menatap pak bendahara seakan ada perkataan yang harusnya tak keluar.

" Yok kita berangkat...." ucap pak sekcam. Lalu mereka pun berangkat menuju ke kantor.

Mereka pun pergi dengan berboncengan motor Julie dibonceng pak Camat dan pak sekdes dengan pak wakil, sedangkan pak bendahara sendirian.

Meski matahari bersinar terang tapi entah mengapa di desa itu benar-benar tak terasa panas seperti di kota kota besar, sehingga Julie pun merasa nyaman saja naik motor.

Karena baru pertama dibonceng motor seperti ini Julie pun merasa bingung kenapa posisi nya selalu mendekat ke arah pak Camat.


Ya....
Memang motor itu memiliki jok yang licin dan cenderung cekung kedepan,

sehingga membuat penumpang nya akan tiba-tiba maju ke depan ke arah si pengemudi.

" mbak pegangan aja... Jalannya bakal jelek...." ucap pak Camat, dan benar saja jalanan pun benar-benar berlubang,

sehingga berkali-kali Julie terdorong maju kedepan

" Maaf pak...." ucap Julie saat tubuhnya terdorong ke arah punggung pak Camat.

" Pe... Pegangan ya.... Mbak.... " ucap pak Camat dengan nada bergetar.


Ya.......
Saat ini pak Camat sudah tak bisa ber konsentrasi ke jalan.

Karena selama perjalanan berkali-kali ia bisa merasakan betapa kenyal dan bulat nya kedua payudara Julie.

Meski sudah ditutup dengan pakaian yang serba besar dan bebrapa lapis pakaian tapi pak Camat bisa merasakan betapa indah nya dada Julie yang gadis itu sembunyikan dibalik pakaian nya itu.

Tapi perjalanan pun segera terhenti karena jarak kantor dari rumah yang hanya 5 menit dengan motor.

Mereka pun turun dari motor dan pak Camat kembali coba ber konsentrasi dan menghilangkan pikiran negatif nya pada Julie.
.
.
.

Pak Camat pun mengajak Julie untuk masuk kedalam kantor, mereka pun memilih milih data yang akan disurvei hari ini diikuti keempat bapak tadi.

Pak Camat pun membagi tugas pada ketiga bawahan nya untuk mulai sensus hari ini.

Pak Camat pun lalu keluar dari kantornya dan terdengar ia melakukan sebuah briefing yang tanpa diduga diikuti sekitar 10 pria yang usianya sekitar 30 hingga 50 tahunan.


Ternyata mereka adalah relawan yang ikut dalam sensus ini.

Karena malu bertemu dengan banyak orang, Julie pun hanya duduk di ruangan pak Camat.

Tak lama kemudian pak Camat pun membubarkan kumpulan dan mereka langsung menuju ke lokasi pendataan mereka masing-masing,

sementara pak Camat kembali masuk ke ruangan kerjanya.


Pak Camat terlihat mencari data dari tumpukan kertas yang tersisa.

" Ini mbak.... Data warga disini yang namanya Pakai nama Sri...." ucap pak Camat sambil memberikan setumpuk kertas yang cukup banyak.

Julie pun melihat tumpukan kertas itu, lalu ia membaca data penduduk yang ternyata semua bernama depan maupun belakang Sri.

Julie pun kaget ternyata ada puluhan warga dengan nama Sri.

" Banyak banget ya pak...?" tanya Julie.

" Iya mbak... Ini tadi udah bapak data nama warga perempuan yang pakai nama Sri ternyata ada banyak..." jawab pak Camat.


Julie pun terlihat kecewa karena ia tau ini mungkin tak akan sebentar.

Pak Camat pun tersenyum melihat Julie sedang manyun sambil membolak balik data itu,

wajah Julie benar-benar terlihat sangat imut dan cantik bagi pak Camat dan bagi para pria normal lain.


" Jadi ini harus dikunjungi semua pak jadinya?" tanya Julie

" Iya mbak... Mau ngga mau... Tadi yang lain udah bapak prioritas kan buat cari temen mbak..." jawab pak Camat.
.
.
.

Lalu tak lama kemudian...

" Ayo mbak udah hampir jam 3...mending mulai sekarang biar lebih efektif " ajak pak Camat

" ayok pak.... Hufft" jawab Julie dengan malas malasan. Dan mereka berdua pun berangkat menuju rumah pertama warga bernama Sri......
----------------------------------
.
.
.
.
.


Di tempat lain.......

Terlihat 4 orang bapak bapak berkumpul di sebuah lapangan luas mereka sedang mendiskusikan sesuatu, mereka adalah Pak wakil Camat, sekretaris Camat, bendahara Camat dan seorang bapak bapak muda berusia sekitar 30an tahun akhir bernama pak min yang tak lain adalah kepala desa itu.

" Gimana Min..... Persiapan buat acara besok....?" tanya Wakil Camat

" Udah pak... Kayaknya kemarin sama pak Camat suruh acara gede gedean ya....?" tanya pak min.

" IYA.... min besok bukan cuma acara biasa.... Besok kan sekalian ada xxxxcxx" jawab pak sekcam

" Woohh..... Beneran ya pak...? Xxxx nya jadi?" tanya pak min.

" Jadi lah min...." jawab pak wakil Camat

" Woowww..... Bukan e terakhir udah 30 tahun lebih yang lalu yak...? Pas itu aku masih umur 5 tahun pak... Belum tau apa-apa" ucap pak min

" Jadi min.... Pas itu yo diadakan tapi gagal min.... Anak e ngga ada yang jadi..." jawab pak bendahara camat

" iyo lah min... Pas iku Bapak mu paling semangat dulu.... Dia nyampe bolak balik bawa sapi nya cuma buat lihat xxxxxx itu.... Hahaha" ucap pak Wakil Camat.

" Emang yang dulu bu Tina cakep banget ya pak...?" tanya pak min.

" woh... Dulu cakep min...." jawab pak bendahara

" Kalau yang sekarang.... Gimana pak.... Emang udah ada orangnya...?" tanya pak min.

Seketika ketiga pria tua itu hanya saling pandang, lalu ketiganya tertawa terbahak bahak..
.
.
.
.

" Kamu belum lihat yo min....? " tanya pak sekcam

" belum pak... Dari kmaren disini terus ngurus iki.... " jawab pak min.

" Yang sekarang GILAA..... min..... Cakep nya minta ampun...." jawab pak bendahara dengan sangat antusias disertai dengan senyuman mereka

" beneran pak....? Sama almarhum bu Tina dulu...? " tanya Pak Min

" Wahhhhh..... Jauh Min..... Yang ini gilaaa tenan.... Udah muda... Cakep.... Putih banget.... Kaya artis kota min.... Pokok e cakep banget min.... Kamu kalau lihat pasti langsung batang kontol mu tegak.... Hahaha " jawab pak bendahara.

" iyo e tadi... Kontol ku langsung ngaceng pas lihat.... " ucap pak sekcam

" Halah.... Ngacengan pak.... Hahaha...... Tapi bener sih cakep banget.... Tapi body nya ngga terlalu kelihatan " ucap pak Wakil Camat.

" pasti dibalik baju nya.... Body nya... Sluurrrppp.... Hhmmm" ucap pak bendahara yang memang paling mesum diantara ketiganya itu.

" Hah.... Ada ada aja kamu pak..... Hahaha" ucap pak sekcam.

" Wah... Kalau beneran jadi ngga sabar aku pak..... Pengen buruan lihat Xxxx itu," ucap pak min

" Yaudah kerja sing benar yo min... Jangan sampe ada yang kurang..." ucap pak Wakil Camat.

Dan mereka pun pergi meninggalkan pak min yang sedang mempersiapkan segala sesuatu buat acara besok.

Mereka bertiga pun berjalan sambil masih ngobrol

" Untung banget ya Si. yyyyyy, bentar lagi bakal dapet rejeki gede begitu... " ucap pak bendahara

" iye tu.... Dulu juga sama begitu...." jawab pak sekdes

" Tapi kan dulu kite masih muda semua dan cuma dia yang belum ada istri.... Tapi dulu aja udah untung banget apalagi yang sekarang.... " sahut pak bendahara Dengan agak kesal.

" Iya cuma bayangin MMMM bugil aja udah ngaceng kontol gw... Apalagi sampe bisa jamah dan bahkan....... Huuhhh.... Enaknya idup.... Gw pengen deh.... " ujar pak sekdes


" Apa gw culik aja ya si MMM..... Nanti gw culik..... Gw hamilin..... Sampe bunting.... Terus gw nikahi.... Biar punya keturunan yang cakep.. " ucap pak bendahara

" Lah.... Halu lu.... Istri mu gimana...?? Wkwkw.... Kalau cuma halu gw juga mau....." timpal sekcam itu.


Lalu.....

" Hush..... NGOMONG APA KALIAN BAPAK BAPAK...... Kalian mau omongan ini aku sampaikan ke pak Camat.

Kalian lupa dengan semua to...? Kalian mau semua nya hilang..... Sekarang situasi desa kita sedang ngga baik-baik aja..... " ucap pak Wakil Camat dengan penuh emosi

" Iye pak.... Sorry sorry.... Maaf pak... Kita cuma canda doang tadi... Hehehe " ujar mereka berdua

" Inget ya pak.... Betapa pentingnya acara besok bagi seluruh desa kita ini... Ini bakal menanggung nasib semua warga desa kita.... Inget kan désa sebelah yang kmaren tahun lalu sukses acaranya.... Sekarang lihat desa mereka makmur banget...." ujar pak wakil Camat menasihati

" Iye pak paham......." ucap mereka dengan nada memelas.

" Ya udah yok... Lanjut jalan lagi.... Masih banyak tugas pak Camat.... " ucap pak Wakil Camat, laku mereka pun kembali melakukan aktifitas mereka masing-masing.
...............
.
.
..
...

Kembali ke kantor Camat, Julie pun membawa kertas dokumen itu didalam tas, lalu Julie dan pak Camat pun mulai berangkat menuju ke lokasi pertama dengan motor pak Camat.

Sekitar 10 menit perjalanan mereka pun sampai, dalam hati pak Camat ia sebenarnya kesal karena kondisi jalan tadi yang sangat halus,

sehingga ia tak bisa mengulang momen seperti tadi.

Tapi pak Camat langsung membuang pikiran negatifnya itu dan kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang pimpinan wilayah itu.

Merrka pun sampai di tempat pertama yaitu sebuah peternakan ayam.

Namun Julie justru terlihat ragu untuk melangkah masuk

" Ayo mbak sini...." ucap pak Camat menggoda Julie yang terlihat ragu karena banyaknya kotoran ayam berserakan di tempat itu.

Namun akhirnya karena terpaksa Julie pun mengikuti langkah pak Camat dengan sangat hati-hati,

bagikan seorang yang sedang mengendap endap menyusup ke dalam rumah orang lain.


Pak Camat pun hanya tersenyum melihat tingkah lucu Julie itu.

" Hufftt....akhirnya sampai juga" ucap Julie yang lega. Kemudian terlihat pak Camat menanyakan keberadaan si pemilik peternakan spesialis penghasil TELOR ini kepada salah seorang bocah kecil disana.
.
.
.

Lalu bocah itu menunjuk ke arah kandang ayam yang begitu besar.

Dan ternyata bocah itu menunjuk ke arah seorang wanita yang sedang membersihkan kandang ayam besar itu.

" oh.... Makasih le...." ucap pak Camat, lalu...
" Mbak...... Mbak Julie sini...." panggil pak Camat Tono. Julie pun segera mendekat ke arah pak Camat.

" Ada Apa ya pak?" Tanya Julie.

" Itu mbak yang namanya Sri lagi bersihin kandang ayam.... Itu di dalem " ucap pak Camat sambil menunjuk seorang wanita didalam kandang itu.

" Silahkan mbak kalau mau masuk...." ucap pak Camat menggoda Julie.


Julie yang menganggap pak Camat serius pun menanggapi nya dengan serius, seketika guratan rasa takut tergambar jelas di wajah Julie.

" Hhmm.... Mmmhhm..... Mmmm...." Julie hanya terlihat mondar mandir tanpa berkata apapun dan terlihat khawatir karena memang Julie takut dan jijik dengan segala jenis hewan ternak yang masih hidup.

Pak Camat pun hanya kembali tersenyum sambil memperlihatkan pipi nya yang sudah banyak berkerut itu.

" Gimana mbak Julie.... Silahkan masuk...." ucap pak Camat menggoda tamunya itu.

" Hmm.... Maaf pak..... Julie.... Julie..... Julie takut pak...." jawab Julie sambil manyun yang membuat pak Camat ingin mencaplok bibir merah Julie itu, seketika pak Camat pun hanya tertawa
.
.
.

" Hahaha.... Bercanda mbak... Bapak bercanda....." ucap pak Camat puas mengerjai gadis cantik itu.

Julie yang masih belum connect pun hanya mematung bingung.

" kenapa pak...? Ada apa pak....?" tanya Julie penuh tanda tanya.

" Mbak disini aja.... Biar bapak yang kesana... Hehehe " ucap pak Camat

" terimakasih pak...." §jawab Julie yang tidak mengerti jika dirinya barusan di prank dengan lelucon bapak-bapak oleh pak Camat.

Pak Camat pun segera masuk ke kandang dan memanggil wanita itu, lalu mereka berdua pun keluar dari kandang.

" Ini bukan mbak yang dicari....? " ucap pak Camat Sambil menunjuk ke arah wanita dibelakang nya.

Terlihat wanita berusia berusia 50 tahunan itu. Julie pun segera mengingat dan membandingkan wajah wanita itu dengan wajah mbok sri pembantu nya Citra dulu.
.
.
.
Namun....Sayang sekali ternyata wanita itu bukanlah Mbok Sri yang mereka cari..

" Hmm.... Maaf pak kayaknya bukan deh..." jawab Julie.

" Beneran bukan mbak....?" tanya pak Camat memastikan.

" Bukan deh pak.." jawab Julie.

" Dia namanya Sri juga mbak. Dia dulu kerja jadi PRT"


=============
END EPISODE 1
=============
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd