Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ritual Sex di Gunung Kemukus

Bab 7 : Curi Curi Kesempatan 3some

"Jang, Teteh istirahat dulu, ya ? Nanti ritualnya kita lanjutin. Makasih ya, Jang, udah mau jadi pasangan ritual Teteh. Teteh belom pernah ngentot seenak, ini." Teh Lilis tersenyum, mengecup pipiku yang berbaring di sampingnya.

"Iya, Teh. Teh Lilis tidur dulu, aja. " kataku.

Tak lama kemudian, Teh Lilis tidur. Nafasnya teratur. Bibirnya yang tipis, seperti tersenyum. Cantik, aku tidak bosan memandang kecantikannya.

Kalau saja aku tidak kebelet, kencing. Aku akan betah berlama lama menatap kecantikan alami, Teh Lilis. Kecantikan alami tanpa polesan.

Aku keluar kamar dengan enggan. Di kamar mandi,aku ketemu Mba Wati yang juga kebelet pipis.

"Jang, kamu enak banget, dapet Teh Lilis yang cantik." goda Mba Wati.

"Mbak juga dapet Pak Budi yang ganteng" jawabku.

"Enakan sama kamu, Jang. Pak Budi, peltu." kata Mba Wati. " kamu mau kencing apa mau nyuci kontol, Jang ?

"Mau kencing sambil nyuci kontol, " jawabku.

"Ya udah, kencing bareng, yuk. Skalian kencingin memek, Mbak. Hihihi." kata Mba Wati.

Kamipun masuk kamar mandi bareng. Santai Mba Wati berjongkok di depanku. Sssrrrr, air kencing keluar dengan derasnya dari memek Mbak Wati yang bergelambir.

"Jang, katanya mau kencing, kok malah ngeliatin Mbak, kencing sich?"

Abis, memek Mbak Wati bagus, bikin ngaceng." kataku, memperhatikan Mbak Wati yang selesai cebok, lalu menaikan celana dalam dan legingnya.

Akupun menurunkan celana trainingku, kontolku langsung keluar, karna tidak memakai celana dalam. Srrr, air kencing keluar dengan deras, hingga tak ada yang tersisa. Blom sempat aku meembersihkan kontolku, Mba Wati tiba tiba berjongkok dan meraih kontolku.

"Coba Mba, cium kontol kamu, pengen tau bau memek cewek secantik Teh Lilis itu, gimana. Pasti baunya masih nempel di kontol, kamu." tanpa menunggu jawaban dariku, Mba Wati mencium kontolku yang setengah tegang, lalu mengulumnya dengan rakus.

Tina tiba ketukan dipintu dan suara panggilan Lastri terdengr mengagetkan kami."siapa di dalem ? Buruan, udah kebelet kencing, nich."

Agak malu, aku membuka pintu kamar mandi, sedang Mba Wati lebih bisa menguasai diri. Mba Wati tersenyum menatap Lastri yang berdiri di depan pintu.

"Idih, mesumnya jangan di kamar mandi. Masih belum puas, ya ?" ledek Lastri, melihat kami.

"Iya, nich. Pasangan baruku, peltu (baru nempel, wis metu)" kata Mba Wati, cuek. Kenapa harus, malu ? Semua orang yang ke Gunung Kemukus sudah pasti akan berbuat mesum.

Lastri hanya mesem, dengan cueknya dia menurunkan celana jeans dan celana dalamnya, srrrr, air kencing keluar dari memeknya, posisi Lastri yang menghadap kami, membuatku dapat melihatnnya.

"Kalo mau ngentot, tak kasih pinjem kamarku" kata Lastri, "tapi....!" Lastri yidak memeruskan kalimatnya.

"Tapi, kamu mau ikutan ngentot, ya ? " tanya Mba Wati tanpa basa basi.

"Hihihi, Mba tau aja." kata Lastri.

"Ya udah, ayo ke kamarmu, Las. Memekku udah gatel pengen dientot kontol si Ujang yang guede. "

Aku yang jadi objek pembicaraan mereka, hanya diam, tidak tau apa yang harus kuucapkan. Melayani 2 wanita sekaligus, hanya pernah aku baca dari buku buku stensilan Enny Arrow. Atau kulihat dari video yang aku tonton bersama teman teman.

"Dasar, orang gila semua. " kata Ibu warung yang tiba tiba sudah ada deket kami.

"Ibu juga kalo dikasih yang gede, maukan ? Hehehe ?" goda Lastri.

Lastri tiba tiba menarik tanganku ke kamarnya, seakan tidak rela , Mnak Wati memegang tanganku. Jadilah aq digandeng 2 wanita yang haus birahi ke kamar Lastri.

Di kamar semuanya berjalan, cepat. Tanpa pemasan yang buang buang waktu. Mba Wati hanua membuka celana legingnya, Lastripun membuka jeans dan celana dalamnya. Mba Wati menyuruh telentang, lalu menarik celana trainingku satu satunya penutup kontolku. Karna aku tidak pakai celana dalam.

Mba Wati membungkuk, melahap kontolku dengan rakus, kesannya agak tergesa gesa, karna ada Pak Budi dan Teh Lilis yang sewaktu waktu bisa bangun, memergoki kami yang sedang berbuat mesum

Setelah kontolku basah, Mba Wati merangkak mengangkangi kontol, blessss dengan mudah kontolku masuk memeknya yang sudah basah. Dengan posisi berjongkok, Mbak Wati mengherakan pinggulnya naek turun. Tangannya bertumpu di sampimg tubuhku.

Lastri tiba tiba mengangkangi wajahku. Memeknya yang gundul disodorkan ke mulutku, kusambut dengan menjulurkan lidahku menyapu memek Lastri yang menggairahkan. Tanganku membuka celah sempit memek Lastri yang merah muda dan sudah basah memancarkan aroma sedap.

Sementara Mba Wati dengan ganas memompa kontolku, berusaha meraih orgasme yang belum sempat didapatkannya saat ngentot dengan, Pak Budi. Bibirnya mendesis menikmati setiap gesekan kontolku dan memeknya.

Dengan posisi terlentang, kontolku yang dientot memek Mba Wati serta lidahku yang menjilati memek Lastri, membuat kosentrasiku terpecah, tidak bisa secara maksimal menikmati menjilat memek Lastri dan ngentot memek Mba Wati. Yang kurasakan hanyalah sensasi sebagai pejantan tangguh yang sedang melayani 2 wanita haus seks.

Berbeda dengan Mba Wati yang total menikmati gesekan memeknya yang diterobos kontolku, apa lagi nafsunya sudah sampai puncaknya, tidak perlu waktu lama, dia mendapatkan orgasmenya.

"Jaaaang, Mba mauuu nyampeeee. Kontol kamu, ennnakkk. Mbak, keluarrrrrrrrr...." diiringi rintihan panjang dan nafas tertahan, tubuh Mbak Wati mengejang. Memeknya berkedut kedut dahsat meremas remas kontolku. Nafasnya terngah engah menikmati orgasmenya perlahan berhenti.

Mba Wati mengangkat tubuhnya, sehingga kontolku terlepas dari memeknya. Mba Wati duduk bersandar dinding triplek, melihat Lastri yang terus menjajalkan memeknya ke mulutku.

Lastri yang melihat Mba Wati selesai menuntaskan hajatnya, mengangkat pinggulnya, beringsut mundur, menenpatkan memeknya sejajar dengan kontolku. Diraihnya kontolku agr tepat di lobang memeknya, perlahan Lastri menurunkan pimggulnya dan kontolku masuk dengan mudahnya.

"Mas, kok enak banget kontol, kamu. Awww, ganjel banget di memekku." kata Lastri memeluk tubuhku. Bibirnya mencium bibirku dengan lembut dan kaku.

"Walah, aku juga pengen ngerasain kontol Masnya yang gede,!" tiba tiba ibu warung sudah masuk kamar. Roknya terangkat, dibukanya celana dalamnya tanpa membuka daster yang dipakainya.

Lastri bangkit, berjongkok di selangkanganku tanpa melepaskan kontolku di memeknya.

"Walah, si Ibu. Udah tua masih pengen kontol anak muda." kata Lastri sambil tertawa pendek. Pinggulnya masih terus bergerak naek turun memompa kontolku dengan perlahan lahan.

"Umurku 45 tahun, Las. Belom tua tua amat," kata ibu warung, tanpa meminta persetujuanku, di mengangkangi wajahku dan menyodorkan memeknya yang berjembut cukup lebat. Bentuknya hampir sama dengan memek Mbak Wati, agak bergelambir, warnanya hitam dan terlihat mungil di balik lipatan lemak. Maklum, Ibu warung tubuhnya gemuk. Lebih gemuk dari Mba Wati. Mungkin beratnya 80 kg.

Dengan rakus, aku menyambut memek ibu warung, tanpa aku kuakkan, memek Ib Warung sudah membuka, jadi lidahku bisa leluasa masuk ke lobangnya dan itilnya kuhisap dengan rakus.

Sementara Lastri bergoyang makin cepat, nafasbya terwngah engah. Memek Lastri rasanya beda dengan memek Mba Wati yang gemuk dan lembut. Memek Lastri lebih kecil dan lebih berasa. Nikmat sekali, walau kosentrasiku terpecah antara menikmati jempitan memek Lastri dan menjilati memek Ibu warung.

"Aduuuuh, masssss. Lastriii, keluar. Ennnak, ngentot sama massss" Lastri mengejang, memeknya terasa semakin hangat. Memeknya berkedut kedut, walau tidak sekeras kedutan memek Mbak Wati.

Setelah orgasmenya reda, Lastri bangkit. Ibu warung langsung menggantikan posisi Lastri menunggangi konyolku. Bles, kintolku masuk memek ibu warung yang tembem dan hangat. Ternyata, walau tubuhnya gemuk, ibu warung bisa bergerak lincah memompa kontolku.

"Wuenak, mas. Kontol kamu mentok sampe dasar memek, ibu." kata ibu warung, matanya mendelik ke atas.

Gila, aku diperkosa oleh 3 wanita, pikirku. Dan sekarang aku bisa menikmati secara maksimal memek ibu warung. Setelah kuperhatikan, ternyat ibu Warung, canti juga. Bibirnya mungil dan agak tebal. Hidungnya bangir.

Nikmat sekali memek ibu warung, apalagi gerakannya yang cepat mengocok kontolku, tidak membuat kontolku sakit karna tertekuk. Tanganku meremas toket ibu warung yang tertutup baju dan bh.

" kenthu, uenakkk, mas. Kontolmu guede." kata ibu warung. Nafasbya terdengar berat.

Akupun ikutan mendesis nikmat, kurasakan orgasmeku semakin dekat. Kuremas tokeynya dengan keras.

"Iya, mas. Remas toketku, uenakkk, masss. Aku mau keluarrrrr, massssss" erang ibu warung.

"Buuuuu, akuu gak tahan, akuuuu keluarrr, bu." erangku. Kontolkupun menyemburkan pejuh yang cukup banyak.

"Iyyya, masssss, akuuu jugaaaa. Aaaa kontolmu, uennnak." tubuh ibu warung mengejang, menyambut orgasmenya yang dahsyat. Yang membuat aku semakin enak adalah, memek ibu warung ternyata bisa ngempot seperti memek Mba Wati.

Setelah orgasmenya reda, ibu pemilik warung bangkit, sehingga kontolku terlepas dari lobang memeknya. Langsung dikenakannya celana dalamnya tanpa melap memeknya.

"Buruan kamu cuci kontol kamu pake sabun. Biar Mbaknya gak tau kamu abus ngentot, waktu dia tidur. " kata ibu warung sambil keluar kamar.

Aku segera memakai celana trainingku. Kulihat Lastri tertidur di pojok tanpa memakai celana, sedang Mba Wati sudah keluar sejak Ibu Warung masuk kamar, tadi.

Akupun ke kamar mandi, mencuci kontolku dengan sabun hingga bersih.

Ketika masuk kamar, ternyata Teh Lilis masih tertidur lelap, dengan tubuh bugil. Celentang, kaki kirinya menekuk, mempertontonkan memeknya yang berjembut jarang. Canti sekali Teh Lilis saat tidur.

Akupun merwbahka tubuhku dusampingnya. Mataku terpejam, perlahan keasdaraanku hilang, rasa kantung membuatku terlelap dengan cepat.
Anjaaayyy iri rasanye ama si UJANG
 
Nitip absen lagee..

Harus sampe tamat ini Suhu Satria..

Ibarat ML harus klimaks ini..
 
mudah mudahan semua usulan akan ditampung, gan. ada yang usul 4some, sudah terealisasi. ada yang usul ada unsur percintaan juga sudah dilaksanakan ada yang usul ritual di alam terbuka, juga sudah. intinya, cerita ini akan mengalir dan berusaha dibuat senatural mungkin.

walau newbu juga masih butuh bimbingan dan masukan dari para master dan suhu di sini.
Ane suka hu , SUNGGUH make BINGITZ
 
Cerita yg bagus..walaupun semakin kesini cerita ttg gunung kemukusnya mulai hilang, tp tetep menarik..
Sedikit saran aja hu dari nubie yg hina ini.. Setelah ini tamat, bikin cerita side story ayahnya si ujang alias gobang..ane penasaran bgt "siapa sebenernya si gobang"
 
Salam hormat buat ceritanya gan, alurnya keren banget, semoga alurnya tetap gak terkesan terburu buru ya gan walaupun udah menuju tamat. Salut buat agan!
 
Bimabet
Mantab.... Ayo om lanjut crita yangy seru bikin penasaran... apakah gobang masih hid
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd