Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ritual Sex di Gunung Kemukus

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wow..ada 7x...hingga ngak sedar...tapi jangan lupa istrimu ya ujang..:tegang:
 
Bab 30 : Apakah Aku Bermimpi?


"Siapa kalian? Aku mau dibawa ke mana?" tanyaku ketakutan. Bagaimana mungkin dua wanita yang terlihat lemah mampu membuatku tidak berkutik.

Dua wanita itu memegang pangkal lenganku dengan sangat kuat, sangat kuat. Mereka hanya memakai kain yang menutup hingga dada, tapi kenapa mereka bisa bergerak lincah. Seolah olah kain yang mereka kenakan ditambah beban berat menyeret tubuhku bukanlah penghalang bagi mereka.

Mereka terus berjalan tanpa memperdulikan diriku. Mereka membawaku ke tanah lapang yang terletak di sebuah bukit yang dipenuhi pohon pohon besar dan ada Makam di tengahnya. Makam siapa itu dan siapa yang membawaku ke sini.

Sekarang aku baru bisa melihat wajah orang yang membawaku. Mereka berwajah cantik dan berpakaian seperti dayang dayang yang sering aku lihat di film film. Mereka sama sama cantik.

"Siapa kalian ? Kenapa aku dibawa ke sini?" tanyaku. Perlahan rasa takutku mulai hilang.

"Kami adalah para dayang yang selalu melayani Kanjeng Dewi. " kata salah satu wanita itu.

"Dan makam itu adalah makam Kanjeng Pangeran dan Kanjeng Dewi." kata wanita yang satunya lagi.


"Lalu kenapa aku dibawa ke sini?" tanyaku heran.

"Kanjeng Pangeran dan Kanjeng Dewi telah berpesan kepada kami, apabila kami mau berhubungan badan dengan pria yang bukan suami kami, maka kami akan menerima hadiah. Yaitu kebebasan kami." ujar wanita yang lebih muda.

"Kami ingin kamulah yang menjadi pejantan kami. Menuntaskan birahi kami agar kami mendapatkan hadiah kebebasan kami." kata wanita yang lebih tua.

Lalu kedua wanita itu membawaku ke sebuah tempat tidak jauh dari makam. Betapa kagetnya aku melihat berpasang pasang pria dan wanita telanjang sedang berhubungan sex bersama sama tanpa ada perasaan risih di antara mereka.

Tiba tiba datang dua orang pria tanpa busana menarik ke dua wanita yang membawaku. Wanita yang membawaku tertwa senang saat ke dua pria itu melucuti kain yang mereka pakai. Mereka mulai bercubu dengan bernafsu tampa memperdulikan kehadiranku.

Tiba tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang dan menciumi leherku. Membuatku merinding oleh rasa nikmat. Aku berusaha menoleh, tapi aku tidak bisa melihat wanita yang memeluk dan mwnciumi leherku. Aku yakin dia seorang wanita karna bisa kurasakan teteknya yang lunak menekan punggungku.

Tiba tiba seorang wanita menghampiriku dan menurunkan celanaku hingga mata kaki. Dia berjongkok dan mulai mengulum kontolku dengan bernafsu. Kulumannya begitu liar dan sangat ahli. Sementara tangannya mengocok batang kontolku dan mulutnya menghisap kepala kontolku dengan rakus.

"Aduh, sisisisapa kalllian ?" tanyaku kaget.

Ke dua wanita itu tidak menjawb, wanita yang memelukku dari belakang semakin garang menciumi leherku dan tangannya mempermainkan puting dadaku sedang wanita yang sedang mengulum kontolku terlihat semakin bernafsu mengcok kontolku.

Tiba tiba wanita yang mengulum kontolku mendorong tubuhku hingga jatuh duduk menimpa wanita yang berada di belakangku. Reflek aku berusaha bangkit namun tubuhku di tahan oleh wanita yang berada di belakangku agar tetap dududk.

Wanita yang mendorongku berjongkok di pangkuanku. Tangannya memegang kontolku dan mengarahkannya ke memeknya yang sekilas kulihat tanpa bulu. Yang paling mencolok adalah ukuran dadanya yang jumbo. Wajahnya juga manis has orang jawa. Blesss kontolku masuk memeknya yang sudah basah dan terasa sangat hangat.

"Och biyung, kontol titsan Senapati Kebo Abang ternyata sangat besar Mbakyu " kata wanita yang duduk di pangkuanku.

"Tentu saja Tinuk, Senapati Kebo Abang selain sakti, dia juga adalah pemetik bunga para gadis sehingga dia diusir dari keraton karna sudah kurang ajar meniduri salah satu selir Senapati Utama Majapahit. Itulah sebabnya dia bergabung dengan Kanjeng Pangeran Samudra yang sama sama diusir dari kraton." kata wanita yang dipanggil Mbakyu dan aku bisa menebak wanita yang sedang memacuku adalah Tinuk.

Aku tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan dua wanita itu. Aku tidak tahu tentang titisan atau apalah namanya. Yang aku tahu aku adalah Ujang.

Tinuk semakin.liar memompa kontolku, memeknya yang basah ternyata mempunyai daya cengkeram yang kuat meremas kontolku.

Tiba tiba wanita yang dipanggil Mbakyu bangkit dari duduknya membuatku kehilangan keseimbangan. Tanpa dapat kutahan, tubuhku jatuh terlentang.

Tinuk tertawa kecil melihatku terlentang. Pinggulnya bergerak cepat memompa kontolku keluar masuk memeknya dengan cepat.

"Kakang Kebo Abang, kontolmu besar sekali." kata Tinuk yang memompa kontolku semakin liar sehingga tetek jumbongnya bergerak gerak menggemaskan. Aku meremasnya dengan gemas.

Tiba tiba wanita yang dipanggil Mbakyu berjongkok di mukaku, pantatnya besar dan bulat seperti pantat Bi Narsih. Dengan berjongkok membelakangi Tinuk, aku bisa melihat memeknya tepat di wajahku. Warnanya hitam tanpa bulu. Baunya lembut.

Aku menulurkan lidahku menusuk lobang memek yang agak terbuka sehingga aku dapat melihat bagian dalamnya yang basah. Cairan memeknya terasa asin, justru itu yang aku suka. Menurutku rasanya sangat nikmat.

"Biyung, Kakang Senapati ternyata pintar menjilat memek." kata Mbakyu. Kenapa mereka memanggilku Senapati.

"Mbakyuuu, ennnak benar kontol kakang Senapati, besar, panjang dan keras. Aku gak kuat, aku kelllluarrrrr Kakang....!" Tinuk menjerit nikmat. Memeknya berkontraksi meremas kontolku dengan kencang.

"Tinuk, gantian aku juga mau merasakan keperkasaan kontol Kakang Senapati Kebo Abang." kata Mbakyu.

Tinuk bangkit berdiri sehingga kontolku terlepas dari memeknya. Mbakyu segera bangkit dan berpindah mengangkangi kontolku. Sekarang aku bisa melihat jelas wajah Mbakyu membuat jantungku seperti berhenti berdetak. Yang dipanggil Mbakyu adalah Bi Narsih.

Mbakyu atau yang wajah dan tubuhnya sangat mirip Bi Narsih langsung memompa kontolku dengan cepat tanpa pemasan lagi. Pinggulnya yang besar bergerak dengan liar.

"Kakang, kontol kamu benar benar perkasa." Mbakyu menindih tubuhku. Bibirnya mencium bibirku dengan bernafsu. Aku membalasnya dengan bergairah.

"Kakang, aku kelllluarrrrr....!" Mbakyu berteriak nikmat. Kenudian Bibirnya menghisap leherku dengan kuat meninggalkan tanda merah. Setelah badai orgasmenya reda, Mbakyu banhkit dari atas tubuhku, lalu membaringkan tubuhnya disampingku.

Aku yang belum orgasme langsung menindih tubuhnya. Kuarahkan kontolku ke lobang memeknya yang basah. Bles, kontolku dengan mudah menerobis memeknya. Tapi ada yang aneh, Mbakyu seperti tidur dan suasana sekelilingku bukan lagi hutan tapi ini adalah kamar tempat kami menginap.

Aku memandangi sekelilingku, dan benar ini adalah kamar tempat kani menginap dan wanita yang sedang aku tindih adalah benar benar Bi Narsih yang sedang tidur. Dan kontolku benar benar tertancap di memek Bi Narsih yang tertidur lelap.

Terlanjur, aku mulai memompa memek Bi Narsih dengan pelan dan berhati hati agar Bi Narsih tidak terbangun dari tidurnya. Ternyata dalam keadaan tidur memek Bi Narsih terasa lebih sempit dan nikmat membuatku tidak mampu bertahan lama. Ahirnya pejuhku muncrat di memek Bi Narsih. Setelah badai orgasmeku reda, aku mencabut kontolku pelan pelan lalu membaringkan tubuhku di samping Bi Narsih.

Aku melihat jam tanganku yang tergeletak di meja. Sudah jam 9. Pantesan sudah terang dan ada suara orang mengobrol di warung.

Perlahan aku aku memiringkan badanku menghadap Bi Narsih.

"Bi, jam 9...!" aku membangunkan bi Narsih dengan cara mengusap ngusap pipinya yang halus. Dalam keadaan tidur, Bi Narsih tetap terlihat cantik. Bi Narsih membuka matanya dan tersenyum menatapku.

"Peluk Narsih, Jang.!" kata Bi Narsih manja. Aku berbaring miring memeluk Bi Narsih. Kami saling berpelukan.

"Narsih puas banget, siang dientot 3x malamnya dientot sampe 5x jang. Memek Narsih jadi dower. Hihihi. Tapi enak banget." kata Bi Narsih.

"Mandi yu,Ujang sudah lapar." aku mengajak Bi Narsih mandi. Bi Narsih mengangguk dan bangkit.

"Ujang, kok memek Narsih babyak pejuhnya dan agak ngilu kaya abis dientot? Kamu ngentot Narsih waktu Narsih tidur, ya?" Bi Narsih memandang wajahku. Aku hanya tersenyum malu.

"Dasar nakal, gak puas semalam? Kalo mau ngentot bangunin Narsih jangan langsung main entot." kata Bi Narsih mencubit pipiku dengan gemas.

*******

Selesai mandi kami langsung makan. Perutku rasanya benar benar lapar. Di warung sudah ada 2 pasangan selain kami. Mataku melirik ke wanita yang ada di warumg lalu membandingkannya dengan Bi Narsih dan Mbak Wati, ternyata Bi Narsih dan Mbak Wati lebih cantik dan sexy dibandingkan mereka.

Malam Jum"at Pon tinggal menunggu jam, suasana Gunung Kemukus akan berubah 180 derajat. Ribuan orang akan berkumpul di sini dengan alsan mencari pesugiha dan berbagai macam hajat lainnya. Dan sarat ritual yang harus dilakukan adalah berbuat mesum dengan pasangan yang bisa saja mereka temukan di Gunung Kemukus ini. Walau sangat sulit buat menekan waniya sesama peziarah. Mayoritas wanita di sini adalah PSK yang berkeduk ziarah. Ada juga yang membawa pasangan dari tempat asal mereka.

Seperti aku yang awalnya karna diajak Mbak Wati dan tujuanku sendiri adalah ingin merasakan kenikmatan sex. Apa lagi yang mengajak aku wanita yang cukup cantik dan berbadan syemok seperti mbak Wati. Mumpung ada yang ngajak ngentot gratis tentu saja aku mau. Sangat mau malah.

Tetapi situasinya berubah 180 derajat. Justru di Gunung Kemukus aku menemukan istri dan di Gunung Kemukus aku secara tidak sengaja melihat Bi Narsih menjadi penganut ritual Gunung Kemukus. Dan di sinilah aku tau ternyata ayahku sering ke sini sebelum meninggal dan di sini pulalah aku harus menuntaskan semuanya hingga sempurna

"Jang, jangan melamun, terus." Bi Narsih menepuk pundakku hingga aku kaget.

"Gak kenapa kenapa, Bi." kataku.

"Narsih, bukan Bibi." Bi Narsih berbisik mengingatkanku.

"Eh, iya Narsih." kataku.

Selesai makan Bi Narsih mengajakku berjalan jalan ke area makam Pangeran Samudra. Suasananya sudah mulai ramai, sepanjang jalan Bi Narsih memegang pangkal tanganku membuat para pria yang belum punya pasangan akan iri melihat kami. Walau Bi Narsih berusia lebih tua dariku, tapi kecantikannya membuatku bangga.

"Jang, memek Narsih agak linu gara gara kamu entot waktu tidur. Kamu gak boleh begutu lagi, ya!" kata Bi Narsih berbisik.

"Maafin Ujang, Narsih. Tadi Ujang gak tahan." kataku merasa bersalah. Aku tidak berani menveritakan kejadian yang sebenarnya ke Bi Narsih.

"Iya, udah Narsih maafin kok." Bi Narsih tersenyum. "Dulu waktu pertama kali Narsih ke sini dengan ayahmu suasananya beda." kata Bi Narsih membuatku terkejut.

"Narsih pernah ke sini dengan Ayah?" tanyaku kaget. Bi Narsih mengangguk lemah. Matanya menerawang mengingat kejadian dulu.

"Ayah kamu itu bajingan, Jang. Setiap melihat perempuan cantik dia akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun. Bahkan Narsih yang adik iparnya juga dirusak sampai rumah tangga Narsih berantakan." Narsih menarik nafas panjang.

Aku menunduk gelisah. Aku berusaha mengingat sosok ayahku. Tidak ada kenangan manis yang bisa aku ingat. Justru yang kuingat adalah kenangan manis dengan Mang Karta. Seminggu sekali atau paling lama dua minggu sekali Mang Karta pulang dan selalu membawakan oleh oleh untukku. Lalu Mang Karta akan menggendongku di pundaknya.

"Jang, harusnya Narsih gak menghianati ibu kamu. Narsih sangat menyesal, Jang." Bi Narsih memeluk pinggangku.

"Kita balik ke kamat yuk! " aku mengangguk.

Sepanjang perjlanan pulang Bi Narsih merangkul pinggangku dan aku merangkul pundak Bi Narsih. Kami benar benar seperti sepasang kekasih.

Sesampainya di warung kami langsung masuk kamar. Ternyata Mbak Wati sudah ada di kamar sebelah. Kami bisa mendengar suara Mbak Wati yang merintih keenakan.

"Jang, Narsih hamil.!" Bi Narsih berbisik padaku.

*********
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd