Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ritual Sex di Gunung Kemukus

Bab 31 : Siapa Mereka ?

Aku kaget mendengar Bi Narsih hamil. Bagaimana mungkin aku menghamili bibiku sendiri. Ini gila. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semuanya sudah tidak bisa dirubah.

"Kamu gak usah takut, Mamangmu sudah tahu Narsih hamil. Mamangmu gak marah, hubungan kita sudah direstui Mamangmu. " kata Bi Narsih tersenyum menenangkan diriku.

Aku hanya bisa tersenyum hambar. Aku tahu di dasar hatinya Bi Narsih pasti terpukul dengan kehamilannya. Dulu dia hamil oleh ayahku dan kini dia kembali hamil oleh anaknya. Ini benar benar gila. Aku bisa merasakan kepedihan di hati Bi Narsih. Kepedihan yang hanya bisa dirasakan Bi Narsih.

"Jang, Narsih tidur dulu ya, persiapan buat malam Jum'at Pon nanti. Memek Narsih masih perih gara gara kamu entot waktu tidur." kata Bi Narsih membuatku merasa semakin bersalah.

Kuperhatikan wajah cantik Bi Narsih uang terpejam seakan ingin bisa melupakan semua beban hidup yang begitu berat. Wanita yang kuat, dia bisa menyembunyikan semua penderitaannya dengan baik. Sehingga tidak ada yang mengetahuinya.

"Jang, kamu gak nelpon Ningsih ?" tanya Bi Narsih mengagetkan lamunanku. Ternyata Bi Narsih belum tidur.

"Eh, enggak !" kataku.

"Kamu telpon sana. Di bawah kema4in Narsih lihat ada WARTEL. Kasian Ningsih pasti mikirin kamu. Kalian masih pengantin baru." Bi Narsih memaksaku menelpon Ningsih. Ahirnya aku keluar menuju wartel.

Ternyata benar ad wartel tidak jauh dari pintu masuk Gunung Kemukus. Aku segera memencet nomer area bogor.

Aku agak lega setelah menelpon Ningsih dan Lilis, keadaan mereka baik baik saja jadi aku bisa sedikit tenang. Aku bisa fokus melakukan ritual. Selesai menelpon aku kembali ke kamar penginapan. Kulihat Bi Narsih sudah tidur. Akupun ikut tidur.

********

Malam Jum'at Pon suasana Gunung Kemukus berubah seperti pasar malam. Pengunjung yang belum punya pasangan akan berlomba mencari pasangan. Yang sudah punya pasangan akan seger masuk kamar untuk ritual selanjutnya. Ritual nikmat yang bikin orang ketagihan.

Aku dan Bi Narsih tetap di dalam kamar. Wajah Bi Narsih tampak gelisah entah apa yang dipirkannya. Mungkin kehamilannya atau apa?

"Narsih sakit?" tanyaku.

"Enggak, Jang. Cuma rasanya aneh saja aku hamil dan ayah anakku justru kamu." kata Bi Narsih tersenyum. Senyum yang terasa pahit.

"Narsih pernah hamil oleh ayah kamu dan sekarang hamil oleh kamu. Nanti anak kamu manggil Dinda apa? Bibi atau kakak? Gak usah dipikirin, Sayang. !" ujar Bi Narsih.

Bi Narsih memelukku dan .encium bibirku dengan mesra. Lidahnya menjukur masuk mulutku dan menggelitik lidahku. Cukup lama kami berciuman.

Bi Narsih bangkit dan membuka pakaiannya hingga bugil. Aku pun ikut membuka pakaianku tanpa disuruh. Sekarang kami berdua sudah bugil.

Bi Narsih berjongkok sementara aku tetap berdiri. Bi Narsih melahap kontolku dengan bernafsu. Dijilatinya kepala kontolku samnil mengocong batang kontolku. Nikmat sekali rasanya saat mulut Bi Narsih menghisap hisap kepala kontolku.

"Sih, enak banget sepongan kamu
" kataku merem melek keenakan.

"Jang, tiduran. Narsih pengen 69!" kata Bi Narsih.

Aku berbaring di ranjang kecil yang hanya cukup untuk berdua. Bi Narsih merangkak di atas tubuhku, memeknya menghadap wajahku dan wajahnya menghadap kontolku yang sudah sangat tegang.

Bi Narsih menurunkan pinggulnya sehingga memeknya yang hitam menyentuh hidung dan mulutku. Baunya enak sekali apalagi memek Bi Narsih sudah mulai basah. Perlahan aku menjilat memek bi Narsih. Rasa memek membuatku ketagihan. Semakin banyak cairan yang semakin nikmat rasanya. Tak bisa dilikiskan dengan kata kata.

Sementara aku menjilati memeknya, Bi Narsih begitu agrresif menjilati dan menghisap kontolku. Kami saling memberi dan menerima. Sama sama enak. Yang paling enak tentu saja aku, bisa ngentot gratis dengan bibiku yang cantik dan sexy.

"Aduh apun Jang, Narsih mau kelllluarrrrr, gak tahannnn Akuuuu kelllluarrrrr...!" Bi Narsih semakin menurunkan pinggulnya, otomatis memeknya menyumpal mulutku.


Setelah orgasmenya reda, Bi Narsih berbalik mengangkangi kontolku, perlahan Bi Narsih menurunkan pinggul dengan mudah memeknya menelan kontolku yang panjang dan besar.

"Aduh memek Narsih masih perih, Jang.!" Bi Narsih meringis menahan perih membuatku tidak tega melihatnya kesakitan seperti itu.

"Kalo perih jangan dipaksa, Sih !" kataku dengan perasaan bersalah.

"Gak apa apa, Sayang. Pelan pelan aja, ya ! Sekarangkan malam Jum'at Pon, ritual kamu harus sempurna." kata Bi Narsih sambil menggerakkan pinggulnya dengan lembut.

Gerakkan Bi Narsih yang pelan membuat otot otot memeknya semakin menyempit, rasanya sangat terasa menjepit kontolku. Rasanya sangat nikmat, mengingatkanku dengan jepitan memek istriku dan Desy saat.aku jebol perawannya. Walau memek Bi Narsih lebih basah.

"Masih sakit gak, Sih? " tanyaku hawatir.

"Udah mendingan, Say. Udah mulai terasa enak... Kontol kamu gede banget, sich...!" kata bi narsih sambil menindih tubuhku. Bibirnya mencium bibirku dengan mesra. Sedangkan pinggulnya terus bergerak memompa kontolku dengan lembut.

"Sih, memek kamu ennnak banget. " kataku sambil meremas pantat Bi Narsih yang besar. Perlahan aku menyambut gerakan Bi Narsih.

"Pelan pelan aja ya ngentotnya ya, Say...!" kata Bi Narsih.

"Iya sayang.... Narsih mau pimdak di bawah gak?" tanyaku mesra.

"Gak usah, Say. Biar Narsih di atas aja.." kata Bi Narsih. Aku tau Bi Narsih belum bisa menikmati sodokan kontolku di memeknya yang masih terasa sakit akibat aku entot saat dia tidur. Tapi aku melakukannya tidak sengaja. Kupikir hanya mimpi.

Aku berusaha berkonsentrasi menikmati jepitan memek Bi Narsih agar aku bisa secepatnya orgasme. Dan ahirnya aku bisa meraih orgameku.


"Sih, akuuuus sampe...!" aku mengerang menyemburkan pejuhku di memek Bi Narsih.

"Enak Jang?" Bi Narsih menarik nafas lega melihatku sudah orgasme. Dia mengangkat pinggulnya lalu berbaring di sampingku.

"Jang, malam ini sekali aja ngentotnya, ya ! " kata Bi Narsih sambil menatapku lembut.

"Sih, maafin Ujang ya ! Ujang gak sengaja ngentotin Narsih waktu tidur.." kataku dengan perasaan bersalah. Lalu aku menceritakan tentang mimpiku hingga saat aku terbangun ternyata yang aku entot Bi Narsih.

"Narsih tahu kok. Narsih juga dulu pernah ngimpi hal yang hampir sama dengan kamu. Yang penting selama sampe malam jum'at kliwon minimal semalam kamu ngentotin Narsih sekali. Tapi Narsih tahu, nafsu kamu akan menjadi sangat tinggi karna pengaruh dari ritual ini. Makanya Narsih bakal ngijinin kamu ngentotin cewek lain di sini sampe ritual kamu sempurna." kata Bi Narsih menerangkan panjang lebar.

Bi Narsih mengajakku keluar kamar melihat situasi di puncak Gunung Kemukus yang sangat ramai oleh para pengunjung dan para pedagang. Terutama pedagang obat yang mempromosikan dagannya dengan menggunakan pengeras suara.

Kami duduk di akar pahon besar di tempat yang agak gelap. Aku menyenderkan badanku ke pohon dan Bi Narsih bersandar di dadaku. Kami yerdiam asik dengan pikiran masing masing sambil memperhatikan suasana sekeliling.

Tiba tiba aku melihat sekelilingku berubah menjadi hutan. Tidak ada lagi orang yang berkerumun dan hingar bingar suara tukang obat yang menjajakan daganganya. Suasana berubah menjadi sunyi hanya ada aku dan bi Narsih yang duduk di bawah pohon besar. Sangat besar.

"Jang...! Orang orang pada ke mana ? Kita ada di mana ? " kata Bi Narsih ketakutan.

"Iya, Bi. Tempat ini tempat yang Ujang datangi dalam mimpi." suaraku bergetar. Berarti ini bukan mimpi. Karna Bi Narsih mengalami hal yang sama denganku.

Tiba tiba datang beberapa orang yang terdiri dari pria dan wanita. Kalau aku hitung ada 10 orang wanita dan 6 orang pria tanpa baju. Si wanita hanya menggunakan kain yang menutup hingga dada dan yang.pria hanya menggunakan celana panjang sebatas lutut.

"Kakang Kebo Abang, ini kami membawa 10 wanita yang kami bawa dari desa terdekat untuk melakukan ritual pemujaan kepada Dewi Shakti." kata seorang pria yang paling garang wajahnya dipenuhi brewok yang tidak teratur.

Ke 10 wanita itu duduk bersimpuh dengan wajah yang terlihat sangat ketakutan. Wajah mereka menunduk tidak berani menatapku.

Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan aku tidak pernah mendengar nama Dewi Shakti. Siapa yang dimaksud Dewi Shakti. Apa yang dimaksud dengan pemujaan? Dan aku bukanlah Kebo Abang. Kurasakan tangan Bi Narsih mencengkeram pergelangan tanganku terasa begitu dingin. Aku menunduk menatap wajah Bi Narsih yang menoleh ke arahku. Wajah Bi Narsih terlihat sangat pucat.

Bersambung...
 
Siapa Mereka..???
Aku pun tak tau. Hee..
Bs bgt agan TS motong cerita.
Bikin tambah penasaran aja.
 
Wooww setuju sama suhu diatas..wah kalo ini ada jadi film bokep bakalan kalahin JAV karena alur ceritanya bagus banget.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd