Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Ritual Sex di Gunung Kemukus

Makin mantab updatenya Om.
Ujang sudah keluar masuk alam gaib
Ini mah bakalan sakti, ati2 Jang main begituan banyak resikonya
 
Bab 33 : Serangan Gelap


"Kakang, sekali lagi aku tanya, bersediakah Kakang melakukan ritual Pancamakarapuja untuk mengembalikan kesaktianmu yang hilang karna dilumpuhkan Senapati dari Demak. Bersediakah Kakang ?" Ginggin membentakku dengan garang. Matanya yang melotot menjadi merah karna marah.

"Ritual Pancamakarapuja bisa aku lakukan dengan menghilangkan MAMSA : memberikan tumbal kepada Dewi Shakti. " kataku tegas. Aku berdiri bersiap menghadapi bekas prajurit pilihan pengawal Pangeran Samudra yang terkenal ketangguhannya. Walau sekarang semua kesaktianku sudah dilumpuhkan oleh Senapati dari kerajaan Demak, tapi kemampuan silatku sebagai bekas Senapati Kerajaan Majapahit belum hilang. Tanganku meraih Tombak yang kusenderkan di pohon bersiap menghadapi serangan. Tombak yang selalu jadi temanku sejak aku jadi prajurit kerajaan.

"Hentikan Ginggi, apa yang akan kalian lakukan ?" teriak seorang wanita yang wajahnya sangat mirip dengan Bi Narsih dan yang selalu dipanggil dengan sebutan Mbakyu. Dayang kesayangan dan sekaligus pengawal pribadi Dewi Ontrowulan.

"Jangan ikut campur Sekar. Ini urusan kami." Ginggi menjawab garang.

"Tentu saja aku akan ikut campur karna Kebo Abang adalah adik seperguruanku. " gertak Sekar.

"Aku peringatkan sekali lagi, Sekar Ireng. Jangan ikut campur.!" Ginggi kembali menggertak garang.

Mendengar gertakan Ginggi, Mbakyu Sekar malah melancarkan sabetan cundrik yang tiba tiba sudah ada di genggaman tanganya. Secepat kilat cundriknya menusuk tenggorakan Ginggi. Dengan sigap Ginggi memiringkan tubuhnya ke samping. Ginggi membalas, goloknya menebas leher Mbakyu. Mbakyu dengan gesit menangkis golok yang mengarah lehernya.

"Hentikan, beri aku waktu seminggu untuk memulihkan kesaktianku! Apabila aku gagal, maka aku akan melakukan upacara Pancamakarapuja. Bagaimana Ginggi ? teriakku lantang.

" Baik, aku setuju." Ginggi memasukkan goloknya diikuti oleh anak buahnya.

Kulihat Mbakyu menarik nafas lega. Dia segera menyarungkan cundriknya lalu menghampiriku.

"Kamu tidak apa apa, Dik?" tanya Mbakyu Sekar. Aku hanya menganggukkan kepapa.

"Kakang Ginggi, bawa ke dua wanita itu ke pondokku. Aku akan memulai ritual memulihkan kesaktianku." kataku memerintahkan Ginggi.

"Baik, Kakang.!" Ginggi memerintahkan anak buahnya membawa ke dua wanita yang akan menemaniku ritual.

Aku mengajak Mbakyu Sekar ke Pondokku yang menghadap ke arah makam. Sebuah bangunan sederhana dari bilik yang menghadap Makam Pangeran Samudra.

"Aku harus bisa memulihkan kesaktianku, Mbakyu. Pulih tanpa upacara Panca makara puja. Akan aku hilangkan bagian 1. MADA atau mabuk-mabukan
MAUDRA atau tarian melelahkan hingga hilang kesadaran
MAMSA xxxxxxxxxxx
MATSYA xxxxxxxxxx

Aku hanya akan melakukan ritual :
MAITHUNA atau bersetubuh secara berlebihan ). Hanya dengan cara itu aku yakin akan berhasil, mbakyu." kataku menatap wajah cantik Mbakyu Sekar yang wajahnya sangat mirip dengan Bi Narsih atau mungkin juga Bi Narsih adalah titisan dari Mbakyu Sekar.

"Baiklah Adik Kebo Abang, kita akan melakukan MAITHUNA. Aku akan membantumu dengan ilmu yang aku miliki untuk mengembalikan kesaktianmu. " ujar mbakyu Sekar.

"Kakang Kebo Abang, ini wanita persembahan yang kami bawa...!" teriak salah seorang anak buah Ginggi.

"Mbakyu, tolong bawa ke dua wanita itu ke hadapanku !" perintahku kepada Mbakyu Sekar. Walau Mbakyu Sekar adalah kakak seperguruanku, tapi derajatku lebih tinggi.

"Baik Adik Kebo Abang." Mbakyu Sekar keluar menyambut dua wanita yang akan menjadi persembahan. Tidak lama, Mbakyu datang membawa dua orang gadis yang cantik, wajah mereka agak mirip yang membedakannya hanyalah bentuk tubuhnya. Yang lebih tua tubuhnya proposioanal dan yang agak muda bentuk tubuhnya agak gemuk, semok.

"Adik Kebo Abang, apa lagi yang diperlukan untuk ritual ?" tanya Mbakyu.

"Mari kita ke Sendang Mbakyu, kita lakukan upacara penyucian diri." kataku. "Siapa nama kalian ?" tanyaku ke dua wanita yang terlihat sangat ketakutan.

"Chentini dan ini adikku Nawang. Tuan, jangan jadikan kami sebagai tumbal Dewi Shakti." Chentini dan Nawang tiba tiba memeluk kakiku memohon agar mereka diselamatkan.

"Aku tidak akan menumbalkan kalian. Aku hanya ingin kalian menemaniku ritual bersetubuh. Kalau kalian bersedia, maka kalian akan mendapatkan hadia." kedua wanita itu hanya menunduk gelisah.

Aku mengajak Mbakyu dan kedua wanita itu menuju sendang yang berada di kaki bukit Kemuku. Sesampainya di Sendang, aku menyuruh ke dua wanita itu mandi menggunakan air sendang. Setelah mandi, kami kembali ke pondok

"Mbakyu, siapkan dupa untuk pemujaan. " kataku.

Dengan sigap Mbakyu Sekar menyiapkan perapian untuk membakar dupa. Aku lalu membakar dupa memanjatkan puja mantra yang khidmat dengan diiringi asap dupa.

Setelah selesai membaca japamantra, Mbakyu menghampiriku dengan tubuh bugil, Mbakyu lalu duduk dipangkuanku yang sedang bersila. Sementara dua gadis persembahan duduk di pojok ruangan, seperti Mbakyu mereka juga sudah dalam keadaan bugil.

Mbakyu Sekar melumat bibirku disaksikan oleh ke dua gadis persembahan. Aku balas ciumannya dengan bernafsu. Cukup lama kami berciuman.

Mbakyu lalu bangkit menghampiri Gadis yang paling tua menuntun tangannya menghampiriku yang duduk di ranjang kayu dengan kaki terjuntai di pinggir ranjang. Mbakyu Sekar menekan pundak gadis itu agar berjongkok menghadap kontolku.

"Cepat kamu hisap kontol Adik Kebo Abang. Ingat, jangan sampai terkena gigimu, atau kamu akan dikorbankan untuk menjadi tumbal Dewi Shakti." kata Mbakyu tegas penuh ancaman.

Chentini menggenggam kontolku dan memasukkanya ke dalam mulutnya yang mungil. Lalu Chentini mulai menghisap kontolku dengan kaku. Benar benar gadis desa yang polos, pikirku.

"Cukup Chentini, naiklah ke pangkuanku." kataku. Aku berbaring di ranjang kayu yang keras. Kusuruh Chentini berjongkok di atas kontolku yang sudah sangat ngaceng.

Mbakyu memegang kontolku agar tepat berada di.lobang memek Chentini, setelah pas Mbakyu Sekar menyuruh Chentini menurunkan pinggulnya agar kontolku masuk lobang memek perawannya.

"Ampun sakittt, Tuan!" wajah Chentini terlihat menahan sakit saat kontolku berusaha merobek selaput daranya. Ditambah labi memeknya masih kering. Buat para wanita pasti bisa membayangkan rasa sakitnya. Tapi rasa sakit yang dialami Chentini masih kalah oleh rasa takutnya dijadikan korban persembahan untuk Dewi Shakti. Ahirnya setelah berjuang menahan sakit, kontolku amblas di memek perawannya. Tampak darah mengalir membasahi kontolku.

Melihat darah mengalir dari memek perawan Chentini, aku menyuruh gadit itu berbaring. Chentini bangkit dari pangkuanku. Wajahnya tampak lega rasa sakitnya berkurang. Aku merangkak di selangkangan gadis cantik itu. Kurenggangkan pahanya agar mengangkang sehingga aku bisa melihat memeknya yang berwarna merah oleh darah.

Aku menjilat darah di memek perawan di Chentini. Aku menghisap memeknya agar tidak ada lagi darah yang tersisa di memek gadis cantik itu. Lalu aku menoleh ke arah Nawang yang menunduk ketakutan tidak.berani melihat ke arah kami.

Lalu aku kembali melihat wajah cantik Chentini yang terisak isak menangisi keperawanannya yang terenggut paksa. Sebenarnya aku ingin kembali memasukkan kontolku ke dalam memek gadis cantik yang bertubuh sexy ini, tapi aku meras iba. Biarlah Chentini memulihkan kondisinya terlebih dahulu.

Aku berjalan ke arah Nawang yang duduk merangkul dengkul berusaha menyembunyikan tubuh telanjangnya. Aku mengangkat tubuhnya yang semok, kurebahkan di samping Chentini yang tidur miring menghadap bilik. Aku merenggangkan paha Nawang agar mengangkang sehingga aku bisa melihat memek tembemnya yang mulus tanpa bulu. Memek yang masih begitu rapat dan menyimpat berjuta kenikmatan.

Aku merangkak di atas tubuh montok Nawang, kuarahkan kontolku ke lobang memek Nawang, setelah pas aku mendorongnya dengan keras, merobek paksa selaput daranya agar mengeluarkan darah yang akan aku hirup untuk memulihkan kesaktianku.

"Ammmmpun Tuaaaaan, sakittt..!" Nawang menjerit keras saat kontolku merobek paksa selaput daranya.

Hatiku terasa pilu mendengar jeritan Nawang. Tapi inilah satu satunya cara untuk menyelamatkan kedua gadis cantik yang tidak berdosa ini. Cara untuk menyelamatkan mereka agar tidak menjadi tumbal kekejian Ginggi dan anak buahnya. Tumbal yang akan dipersembahkan ke Dewi Shaktu. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi.

Setelah 7x sodokan, aku mencabut kontolku dari memek perawan Nawang. Kujilati darag yang mengalir dari memeknya. Darah perawan yang kurenggut paksa. Tak kuhirapkan tangusan Nawang yang sangat memilukan. Aku terus menghisap agar darah perawannya habis terhisap olehku. Aku bangkita setelah tak ada lagi darah yang tersisa.

Sekarang saatnya aku ngentot sepuasnya dengan Mbakyu Sekar, biarlah Chentini dan Nawang memulihkan dirinya. Biarlah mereka berdua menyesali nasibnya. Yang jelas nereka berdua telah aku selamatkan. Mereka tidak akan dikurbankan untuk Dewi Shakti. Karna hanya gadis perawan yang bisa dijadikan tumbal. Sekarang mereka berdua bukan perawan lagi.

Aku menghampiri Mbakyu yang menatapku dengan senyum manisnya. Tubuh bugilnya sudah siap memuaskan hasratku. Mbakyu Sekar adalah kakak seperguruanku sekaligus gundik yang selalu siap menerima hujaman kontolku selama kami menjadi buronan kerajaan Majapahit dan Kerajaan Demak. Mbakyu Sekar berjongkok, dilahapnya kontolku yang baru saja merobek paksa 2 memek perawan.

Mbakyu benar benar gundik yang hebat, dia tahu bagaimana memperlakukan kontolku agar mendapatkan kenikmatan yang maksimal. Lidahnya begitu ahli menjilat kepala kontolku dan tangannya mengocok batang kontolku yang panjang.

Setelah puas menghisap kontolku, Mbakyu mendorng tubuhku duduk di bangku panjang yang ada di pondok,. Mbakyu naik ke pangkuanku lalu diraihnya kontolku agar tepat berada di lobang memeknya yang sudah sangat basah. Dengan mudah kontolku masuk memek Mbakyu yang sudah sangat basah

"Nikmat sekali Adik, kontol kamu benar benar perkasa mampu menaklukkan memekku yang tak pernah terpuaskan. " Mbakyu mulai memompa kontolku dengan liar. Pinggulnya bergerak cepat dan suaranya yang berisik saat ngentot mampu menarik perhatian Chentini dan Nawang yang menoleh ke arah kami.

Aku menghisap tetek Mbakyu dan meremasbya dengan keras dan itu akan membuat Mbakyu semakin liar dan membuatnya cepat mendapatkan orgasmenya. Dan perkiraanku tepat, Mbakyu berteriak nyari.

"Adikku, Mbakyumu kelllluarrrrr, ennnak kontol kamuuu!" Mbakyu memelukku erat. Pinggulnya semakin ditekan ke pangkuanku seakan ingin agar kontolku semakin dalam masuk memeknya.

Setelah Mbakyu Sekar tenang, aku memengang pantatnya yang besar, lalu aku berdiri sambil menggendong mbakyu. Aku berjalan ke ranjang dengan kontol yang tertancap di memek Mbakyu. Kurebahkan Mbakyu di ranjang, dekat kaki Chentini dan Nawang yang sekarang sedang duduk memeluk dengkul. Mereka memandang kami yang sedang bertempur dengan ganas.

Sekarang aku yang memegang kendali, kupompa memek Mbakyu yang terlentang di pinggir ranjang, membuat ranjang kayu bergoyang keras. Hingga ahirnya Mbakyu kembali mendapatkan orgasmenya lagi. Tapi aku tidak perduli, aku terus memompa memeknya dengan cepat dan bertenaga, hingga ahirnya aku merasa akan mendapatkan orgasme.

"Mbakyu, akkku kelllluarrrrr. Memek kamu benar benar ennnak." kuhujamkan kontolku sedalam dalamnya, tubuhku mengejang memuntahkab pejuhku yang sangat banyak.

"Akkku juga, kelllluarrrrr, adikkuuuu..!" ternyata Mbakyu menyusulku meraih orgasmenya. Kulhat Mbakyu tersenyum puas.

Setelah stamina kami pulih, aku mengajak Mbakyu, Chentini dan Nawang kembali ke Sendang. Jalan yang menurun dan dipenuhi akar akar pohon membuat kami harus melangkah dengan hati hati.

Tiba tiba aku merakan kesiur angin yang mengarah ke kepalaku. Sebagai bekas senapati yang terlatih, aku tau ini adalah serangan yang mengarah ke titik vitalku. Reflek aku meloncat ke arah kiri berusaha menghindar dari serangan itu. Sehingga aku tidak menyadari kalau di sebelah kiriku adalah jurang yang cukup dalam dan aku terjatuh ke dalam jurang.


Bersambung....
 
Lha kok malah nyungsep ke jurang, trus ritualnya gimana nih jang..
 
Bimabet
Wow.. Ujang bin Kakang Kebo Abang menjilati darah perawan di memek Chentini dan Nawang, kalo boleh tau rasanya gimana jang?? Hee..

Trus semangat nulisnya hu...
Ditunggu update lanjutan-nya, Trims..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd