Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Rossa - Sang Asisten yang Telaten

missrossa

Semprot Holic
Daftar
30 Oct 2019
Post
336
Like diterima
7.056
Bimabet

Rossa, Sang Asisten yang Telaten




Sinopsis Cerita :
Perekonomian keluarga yang mengalami masalah karena bisnis sang suami sedang terpuruk, membuat sang istri harus ikut membantu menopang ekonomi keluarga dengan bekerja di sebuah perusahaan. Tak disangka, Bos pemilik perusahaan adalah salah satu teman kuliah sang istri, sehingga membuat sang istri dengan mudah dapat diterima di perusahaan tersebut. Pekerjaan yang awal - awalnya normal saja, makin hari makin mulai tidak terkontrol. Istri yang terbuai dengan besaran bonus yang diberikan si Bos membuatnya lupa diri, sehingga melupakan batasan dan persyaratan yang sebelumnya sudah disepakati bersama sang suami.

Index Cerita :
Bagian 1 - Semua Karena Terpaksa
Bagian 2 - Ternyata Si Dia
Bagian 3 - Tulang Punggung Keluarga
Bagian 4 - Jadi Serba Bisa


Enjoy The Story !
 
Terakhir diubah:
Nafasku yang masih memburu karena dihantam beberapa kali orgasme membuat kedua payudaraku mengembang mengempis, begitu juga vaginaku yang basah tidak hanya karena lendir vaginaku, tapi juga lelehan sperma Pak Bobby, atasanku. Sementara tepat diatas pusarku, ada 2 tumpuk pecahan uang seratus ribuan dengan nominal 20 juta rupiah. Beberapa kali terdengar suara shutter serta kilauan flash dari kamera pak Bobby. Dia mengabadikan tubuh telanjangku yang lemas karena orgasme, dengan hiasan cairan sperma dan tumpukan uang di tubuhku.

***************************************************

Awal dari Semua Ini

Hai, kenalin namaku Rossa. Di cerita ini, aku ga pengen berpanjang lebar tentang diriku, karena kalian bisa ikuti dari awal kisahku di cerita ini :

https://www.semprot.com/threads/no-quote-istri-nakal-yang-suka-tantangan.1340780/

Memasuki usia 6 tahun pernikahanku dengan mas Harno, seakan musibah datang silih berganti. Padahal kata orang, setelah 5 tahun pernikahan, sebuah pasangan justru dianggap telah berhasil melewati lika-liku cobaan dan ujian awal pernikahan. Namun justru setelah fase yang dianggap orang berhasil lulus, justru ujian datang di pernikahan kami. Bisnis mas Harno setahun terakhir ini tidak baik-baik saja, meskipun bukan sepenuhnya salah dia, tapi di awal sebetulnya aku sudah memperingatkan dia. Bisnis mas Harno memburuk setelah dia mencoba masuk ke proyek-proyek plat merah. Pembayaran yang tertunda, bahkan tidak dibayar sama sekali adalah hal yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Padahal, dulu dia sendiri berkata tidak ingin, tidak berminat dengan proyek-proyek plat merah yang terkenal dengan hal-hal buruk seputar keuangan.

Namun ternyata, prinsipnya goyah kala seorang oknum pejabat menawarinya untuk kerjasama dengan nilai proyek yang terbilang fantastis, dan memang mas Harno belum pernah mengerjakan proyek dengan nilai sebesar itu. Aku ga memungkiri memang, andaikata proyek itu berhasil, maka keuangan keluarga kami akan sangat-sangat terjamin. Sayangnya adalah, ketika satu proyek belum terselesaikan dengan baik, justru datang proyek-proyek lain yang masuk, yang membuat mas Harno seakan kesurupan, melihat potensi keuntungan yang bakal didapatkan.

Bukannya untung, malah buntung. Itulah tepatnya yang sedang terjadi pada kami. Dari 8 proyek yang mas Harno kerjakan, tidak ada satupun yang berhasil lunas tepat waktu. Semuanya molor dengan waktu yang menurutku tidak wajar, sehingga membuat kami harus mencari pinjaman sana-sini, termasuk juga ke bank. Ketika angsuran tiap bulan terus berjalan, pembayaran juga tidak kunjung membaik.

Kehidupan sehari-hari kami yang dulunya lancar-lancar saja, ingin makan dimana, ingin pergi kemana, ingin beli apa masih bisa tercukupi, sekarang kami harus benar-benar menghemat pengeluaran. Padahal, makin kesini pengeluaran kami tentunya makin meningkat seiring makin tumbuhnya kedua anak kami. Belum lagi, tahun depan si sulung pastinya bersiap untuk masuk SD, yang biayanya tentu tidak murah. Biaya sekolah yang makin mahal, dengan fitur yang terlalu dilebih-lebihkan menurutku, belum lagi biaya entertainment untuk mengikuti gaya hidup para wali murid di sekolah, membuat aku sedikit terpikir untuk membantu mas Harno.

Malam itu, anak-anak sudah terlelap tidur karena seharian tadi asyik bermain dengan eyangnya. Aku mencoba mengawali pembicaraan serius dengan mas Harno ketika kami sedang tiduran berdua di kamar. Pada intinya, aku ingin membantu mas Harno dengan bekerja di perusahaan, berbekal ijazah kuliahku, yang memang belum terpakai setelah lulus. Obrolan hangat kami seakan didukung oleh semesta, dimana saat itu mulai hujan yang tidak begitu deras, namun berhasil membuat suasana menjadi dingin namun menentramkan. Ada mungkin sekitar 1.5 jam aku dan suamiku membahas plus minus aku bekerja di luar rumah, termasuk memperhitungkan bagaimana nantinya anak-anak ketika kutinggal bekerja. Akhirnya, tepat jam 11 malam, kami sudah sepakat, suamiku mengizinkan aku untuk membantu perekonomian keluarga dengan bekerja di luar, tapi dengan beberapa persyaratan yang mas Harno ajukan. Rasanya aku tidak terlalu keberatan dengan syarat-syarat yang mas Harno berikan, maka dari itu kemudian aku minta doa restu padanya, kalo mulai besok aku akan segera hunting lowongan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensiku, serta bisa memenuhi persyaratan-persyaratan yang suamiku berikan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd