Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 22: Ending the Feud: Audrey Tapiheru & Cantika Abigail.



Sudah bukan rahasia umum lagi lagi kalau group musik GAC kini sedang break, para personilnya memilih untuk bersolo karir untuk sementara. Tapi yang tidak diketahui publik adalah break ini disebabkan oleh perseteruan antara 2 anggotanya: Audrey dan Cantika.


Sebagai ketua dari kelompok ini, Gamaliel sebenarnya sudah lelah dengan perseteruan antara adiknya dan sahabatnya itu. Gamaliel sudah bingung harus berbuat apa, apalagi sebentar lagi mereka akan melangsungkan konser bersama yang kebetulan produksinya akan ditangani oleh kantor tempat Fahmi bekerja. Gamaliel akhirnya meminta Pak Tono untuk membantunya menyelesaikan masalah ini, dan Pak Tono menyuruh Fahmi untuk menyelesaikan masalah ini. Gamaliel menganggap Fahmi adalah orang yang tepat karena Fahmi memang sudah akrab dengan kedua orang itu sejak program musiknya dengan Raffi Ahmad di salah satu televisi swasta beberapa tahun lalu. Fahmi setuju untuk membantu Gamaliel dan Pak Tono dan akhirnya mengatur untuk bertemu Audrey dan Cantika pada hari Sabtu agar segera menyelesaikan masalah mereka.


Sabtu, Kantor Fahmi.



Suara "bleep" elektronik menarik perhatiannya, Fahmi melihat ke pintu.


"Pak, ada mbak Audrey yang mau ketemu." suara security terdengar lewat interkom.


Audrey Tapiheru memasuki ruangan Fahmk. Kaki panjang dengan sepatu hak tinggi membuatnya terlihat tinggi karena badannya yang mungil, rok kecil ketat yang menutupi bagian belakangnya yang indah, lalu Audrey mengenakan atasan lengan pendek yang menunjukkan sedikit bagian tengah tubuhnya, pas dengan dadanya yang bulat dan indah.


“Fahmi, apa kabar ??” Tanya Audrey, bergerak dengan penuh semangat dan dengan cepat memberinya pelukan hangat yang dibalas dengan rasa lega.


“Apa… Apa tujuan kamu ngundang Aku kesini…?” Audrey mundur, dan senyumnya memudar saat Audrey melihat selebaran konser GAC yang akan datang.


“Oh. soal Cantika." Audrey berkata datar sambil melipat tangannya.
“Aku ga percaya mereka menyeretmu ke dalam masalah ini " lanjut Audrey.
"Audrey, ayolah. Ini lebih dari sekedar tentang Cantika ... ”kata Fahmi. “Semuanya menjadi cukup buruk sehingga manajemen kalian sama Kakak kamu mengatur semua ini." lanjut Fahmi.
“Kamu engga mengenalnya seperti aku! Dia yang sebenarnya! " Kata Audrey, terdengar jengkel hanya memikirkan mantan personil bandnya.
“Dia selalu iri, dia mencuri teman, dan aku yakin dia mencoba mencuri Gamal dan lagu-lagu yang kami juga!” ucap Audrey dengan emosi tinggi.
"Oh, ayolah Audrey, dengarkan dirimu ..." Fahmi berkata dengan menggelengkan kepala.
“Apakah kamu benar-benar berpikir ...”


Ucapan Fahmi terpotong ketika suara pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Audrey dikejutkan dengan kehadiran Cantika.


"Kok ada lo di sini???" tanya Cantika
"Lah, harusnya mah gue yang nanya ngapain lo di sini?!" balas Audrey.


Belum apa-apa, Fahmi sudah lelah menyaksikan pertikaian antara mereka.


"Girls, please! Kita di sini udah menyelesaikan masalah antara kalian, bukan nambah ribut!" ucap Fahmi dengan tegas.


Kedua wanita itupun terdiam.


"Gamal itu udah capek, kasian dia. Dia cuma mau kalian damai terus bisa berkarya bareng lagi" lanjut Fahmi.
"Kalian berdua itu cantik, menarik, berbakat. Banyak orang mau dengerin karya kalian. Stop deh pertikaian ga jelas gini" ucap Fahmi.




Kedua wanita itu kini mulai menyengir mendengar ucapan Fahmi.


“Jadi… gue cantik, ya?” ucap Cantika dengan nada yang sedikit menggoda.
"Gue ga pernah mendengar lo ngomong itu tentang gue." lanjut Cantika
"Aku berpikir kau dan aku akan tetap profesional dalam hubungan kita ..." kata Audrey, melangkah maju ke arah Fahmi mengejutkannya dengan meletakkan tangan di bahunya.
"Gue sendiri selalu menganggap lo sedikit lucu, Mi ..." ucap Cantika.
“Uh… Tunggu, apa ??” ucap Fahmi kebingungan.


Fahmi dengan cepat melirik di antara dua wanita yang menakjubkan itu.


"Ah dia sih lebih dari lucu, dia ganteng" ucap Audrey.


Fahmi mulai tidak nyaman.


"Cewe-cewe, bisa Kita lanjut ke pokok permasalahan ga? Kita di sini buat nyelesaiin masalah kalian" ucap Fahmi dengan gugup.


Cantika dan Audrey kini berada di sisi Fahmi dan sama-sama mengelus pundak Fahmi.


"Kita semua ini temen, Kita ga boleh ngelakuin ini" ucap Fahmi.
"Lo mau bikin kita friendzone ya? Not gonna happen!" jawab Cantika diikuti dengan suara tertawa dari Audrey.


Secara mendadak, Cantika memegang selangkangan Fahmi yang masih terbungkus celana jeans.


"Tidak mungkin ..." Kata Cantika dengan mata lebar terkejut.
"Apa apaan lo??" Audrey mempertanyakan tindakan dan reaksi musuh bebuyutannya yang berambut hitam itu.


“Itu… Rasanya luar biasa!” ucap Cantika sambil tersenyum, mulai tersenyum.
“Ga nyangka gue, ini beneran kontol lo??? Segede gini ??” Senyuman itu sekarang jelas terlihat genit saat dia memandangi pria tampan itu. “
Uh… Kurasa ini bukan waktunya untuk… Mmmmm !!” Fahmi mencoba berbicara tetapi terputus ketika Audrey tiba-tiba meletakkan tangannya tepat di selangkangannya.
"Anjrit !!" seru Audrey, sekarang matanya melebar saat dia memberinya perasaan tegas.
“Lo… Lo benar! Itu terasa besar !! ” ucap Audrey pada Cantika.


Meskipun telah menjadi saingan selama bertahun-tahun sekarang, kedua penyanyi pop yang memukau itu berbagi pandangan dan pengertian yang mungkin didorong oleh penemuan mendadak ini bahwa pria yang mereka berdua lihat hanya sebagai teman untuk waktu yang lama memiliki potensi untuk menjadi seorang yang lebih banyak lagi. Sebelum Fahmi dapat memprotes kejadian yang tiba-tiba ini, dia mendapati dirinya didorong kembali ke sofa di ruang kerjanya, dua wanita ini sekarang berlutut dan dengan cepat mereka menarik dan menurunkan celana Fahmi. Mereka bersama menurunkan celana dalam Fahmi. Baik Audrey maupun Cantika terkesima, mata mereka terpesona pada potongan daging manusia yang tebal dan panjang yang tergantung di antara kakinya , dan sementara otak Fahmi mungkin sedang tercengang saat ini, sebagian dari diri Fahmi mulai bereaksi karena penisnya sudah mulai mengeras.



Situasi itu menjadi lebih buruk, tetapi berubah jadi lebih membaik setelah Audrey dan Cantika mendengar bagaimana Fahmi mengerang, ketika Audrey bergeser kembali ke sampingnya juga, tangannya meraih ke bawah untuk mencengkeram kemaluan Fahmi. Kedua wanita itu berbagi pandangan, ketegangan diantara mereka menghilang sepertinya ada sesuatu yang cocok di antara mereka ketika mereka melirik penis besar itu. Saling memberi anggukan, tangan Cantika bergerak ke atas sehingga dia bisa membelai bagian atas penis Fahmi, meninggalkan Audrey untuk menangani bagian bawah penis Fahmi dengan caranya sendiri sendiri. Dalam waktu singkat, hasil karya gabungan mereka membuat penis Fahmi sekeras batu dengan panjang yang menggiurkan saat kedua telapak tangan para penyanyi cantik meluncur ke atas dan ke bawah, bertabrakan satu sama lain untuk membelai penis Fahmi.


"Liat deh” Audrey sambil melihat dari jarak dekat ke saingan musiknya.
"Kami akhirnya akur ... Tidak berpikir aku akan melihat hari ini ..." Audrey berucap sambil terus menggerakan tangannya di atas penis Fahmi untuk membuatnya mengerang.
“Hei, kalau soal penis besar? Gue akan dengan senang hati berbagi” Cantika menjawab dengan seringai, sama-sama memompa penis Fahmi dengan liar.
“Bagaimana menurutmu Fahmi? Menurut lo, lo bisa menangani gue dan Audrey? ” ucap Cantika sambil sedikit menggoda, membungkuk lebih dekat untuk menekan payudaranya yang besar ke lengannya.
“Se-serius ??” Pria yang terkejut itu terjepit di antara dua penampilan cantik terpanas musik pop di antara mereka berdua dengan mata lebar kaget, tidak bisa percaya pada apa yang ditawarkan Cantika dan Audrey padanya, apalagi apa yang sedang terjadi.


Tiba-tiba Cantika menghentikan kocokannya pada penis Fahmi. Cantika menarik wajah Fahmi ke arah payudaranya sementara Audrey masih terus mengocok penis Fahmi. Fahmi kini merasakan payudara yang menjadi fantasi banyak pria itu. Sementara Fahmi masih terus menyedot payudara Cantika, Audrey kini melahap penis Fahmi.


"Gede banget!" ucap Audrey dalam hati.


Fahmi terus menyedot payudara Cantika dengan liar.


"Terus! Sedot terus!" teriak Cantika keenakan.
“Ahhhhh!” Ooooooooh you mother fucker… I bet you've been dreaming of sucking these for years...” lanjut Cantika lagi.


Di bawah selangakan Fahmi, Audrey masih sibuk memberikan Fahmi blowjob. Fahmi tidak percaya, niatnya dia mendamaikan kedua wanita ini tercapai, bahkan lebih dari itu. Ludah Audrey kini mulai terlihat membekas di penis Fahmi. Erangan Fahmi tertahan oleh payudara Cantika yang besar itu.


"Gue engga nyangka, ternyata perek juga lo. Sedot terus itu kontol!" ucap Cantika pada Audrey sambil mendesah akibat perlakuan Fahmi pada payudaranya.


Audrey tidak menjawab apa-apa, dia terus sibuk menyedot penis Fahmi. Stamina Fahmi sangat kuat sehingga blowjob dari Audrey belum mampu membuatnya orgasme. Mulut Audrey mulai kelelahan dan melepaskan penis Fahmi dari mulutnya.


"Segitu aja kemampuan lo? Minggir, biar ahlinya yang kerja" ucap Cantika.


Cantika kini duduk di atas pangkuan Fahmi dan menghadapnya. Cantika tidan mau menunggu lama dan langsung memasukan penis Fahmi ke dalam liang vaginanya.


"Uuuuhhh" Fahmi melenguh pelan keenakan.


Cantika mulai menggerakan pinggulnya dengan liar.


"Ayo entotin gue terus, Mi! Terus!!!" teriak Cantika dengan liar.
"Cantika, memek lo enak banget!!!" teriak Fahmi.


Audrey hanya memperhatikan permainan antara Cantika dan Fahmi dari dekat.


"Bisa-bisanya lo bilang gue perek, ngaca!" ucap Audrey pada Cantika.


Cantika tidak menghiraukan Audrey dan terus menggerakan pinggulnya. Penis Fahmi terus keluar masuk vagina Cantika. Mantan personil GAC itu kini sedang digarap oleh temannya sendiri. Cantika menutup matanya berusaha untuk meresapi dan menikmati permainan ini sementara kedua tangannya bertumpu pada pegangan kursi. Tangan Fahmi terus meraba-raba payudara Cantika sambil sesekali menciuminya. Fahmi bergerak dengan semakin liar hingga akhirnya Fahmi mendapat orgasmenya.


"Cantika, Aku keluaaaar!!!" Teriak Fahmi.
"Ayo keluarin yang banyak, Mi! Tumpahin peju lo!" teriak Cantika.
"Shit, gue juga mau dapet!" ucap Cantika.


Fahmi menembakkan seluruh isi spermanya ke dalam vagina Cantika, Cantika pun juga mendapat orgasmenya. Fahmi dan Cantika terduduk lemas di atas kursi dengan posisi saling memangku. Cantika beranjak dari pangkuan Fahmi lalu menghisap penis Fahmi dengan bibirnya yang seksi itu untuk membersihkan sisa-sisa sperma dan cairan orgasmenya sendiri.


"Sekarang giliranku!" ucap Audrey dengan semangat.
"Benar sekali!" ucap Fahmi.


Tidak butuh waktu lama untuk penis Fahmi untuk segera berdiri tegak lagi. Cukup dengan melihat tubuh telanjang Audrey, penisnya sudah berdiri lagi. Fahmi menarik Audrey ke mejanya. Fahmi membuat Audrey menungging di atas meja kerjanya. Kini wajah Audrey menempel di meja kerja Fahmi, dan Fahmi memasukan penisnya ke dalam vagina Audrey lewat belakang.


"Gila sempit banget!" ucap Fahmi.
"Aaaahhh!!!" Audrey mulai mendesah saat merasakan vaginanya mulai penuh karena penis Fahmi.
“AHHHHHH FUCK!! Oh!!! Mmmmmmm FUCK!" teriak Audrey.


Terlintas sebuah ide nakal di benak Cantika. Cantika naik dan duduk di atas meja itu sehingga kini vaginanya berada tepat di hadapan Audrey. Audrey paham maksud Cantika dan mulai menjilati vagina Cantika. Erangan Audrey, akibat sodokan penis Fahmi, tertahan oleh vagina Cantika.


"Gila lo, gue engga nyangka lo doyan memek" ucap Cantika pada Audrey.


Sementara itu Fahmi terus menggerakan penisnya keluar masuk vagina Audrey lewat belakang.


"Mhmmmm.... Mmmmmmm ..." Erangan Audrey masih tertahan oleh vagina Cantika yang ada di mulutnya.


Cantika semakin menikmati permainan mulut Audrey di vaginanya.


“MMMMM!! Oh yessss…. Mmmmm!! Oh Audrey!! MMMMM!! You eat pussy… So good!!” ucap Cantika pada teman satu bandnya itu.
“MMMM!! FUCK!! Oh FUCK!! MMMMM YES!!” teriak Cantika ketika mendapat orgasmenya.


Cairan orgasme Cantika mengenai wajah dan mulut Audrey. Sekarang giliran Audrey yang akan mendapatkan orgasmenya.


"Terus! Terus! Terus!" Audrey memohon pada Fahmi untuk terus menggerakan penisnya.


Fahmi tentu dengan senang hati menuruti permintaan Audrey. Fahmi menjambak rambut Audrey dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Audrey dan menciumnya dengan liar dari belakang. Audrey terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.


"I'm cumming!!!" Teriak Audrey.


Penyanyi cantik itu tidak lama juga mendapatkan orgasmenya karena permainan penis Fahmi. Meski Cantika dan Audrey sudah mendapat orgasmenya, tapi Fahmi belum. Fahmi yang kelelahan akhirnya kembali terduduk di kursinya. Muncul ide nakal dari Cantika. Cantika merangkak ke arah Fahmi dan berjongkok di antara selangkangan Fahmi. Cantika meletakkan penis Fahmi di belahan dadanya. Audrey memeluk Cantika dari belakang dan menggerakan dada Cantika ke atas dan ke bawah. Cantika meraih wajah Audrey dan mencium bibirnya sementara Audrey masih memainkan penis Fahmi dengan menggunakan payudara Cantika.


"Oh fuck, here I cum!!!" Fahmi memperingatkan kedua wanita dengan mendengus, dan dengan cepat payudara Cantika dilepaskan dari penisnya, memungkin Fahmi untuk mencengkeram penisnya dan dengan cepat membelai penisnya saat kedua gadis itu berlutut di depannya, mulut terbuka dan dengan wajah rakus seperti mengharapkan hadiah.


Akhirnya Fahmi mengeluarkan lahar putihnya. Cantika dan Audrey menjilati sperma Fahmi langsung dari sumbernya secara bersamaan seperti anak kecil yang menjilat ice cream. Fahmi akhirnya terbaring lemas di atas kursinya.


“Jadi… Jadi semuanya… Semua berteman sekarang?” Fahmi bertanya, bergerak dari kursinya untuk duduk di sofa untuk beristirahat, Fahmi mengerang saat dia duduk kembali.
“Hmmmm… Mungkin iya, mungkin tidak…” kata Cantika.
"Menurutku kita semua akan menjadi teman bercinta yang lebih baik secara pribadi.... Tapi sebaiknya kita merahasiakannya ..." kata Audrey.
"Jadi sebenernya kalian udah damai belum nih? Usahaku udah berhasil?" Tanya Fahmi.
“You just got to fuck us both, and you're worried about if you did a good job or not?” Tanya Audrey.
"Mi, lo udah bikin gue sama Audrey puas banget hari ini. Dan gue yakin lo juga puas. Udahlah" jawab Cantika dengan santai.
"Sekarang Aku tinggal cari alasan ke Pak Tono sama Gamaliel gimana caranya sampai akhirnya bisa bikin kalian damai" ucap Fahmi.




To be continued....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd