Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Side Story IX: Raffi Ahmad & Laudya Chyntia Bella



Note: Side Story ini adalah sequel dari Side Story VIII: ************** & Ayu Ting Ting.


Rumah Raffi


Betapa terkejutnya Raffi Ahmad saat menemukan sebuah kamera di samping tempat tidurnya. Ketika Raffi membuka isi Kamera itu ternyata isi videonya adalah sang Istri, Nagita, sedang menggarap Ayu Ting Ting dengan seorang preman. Tidak bisa dibayangkan betapa kecewanya Raffi melihat sifat asli istrinya itu. Raffi terduduk dipinggir kasur dengan keadaan bingung, sedih, kecewa, dan marah.


Raffi tidak tahu kepada siapa dia harus mengadu. Raffi tidak mungkin menceritakan ini pada Ibunya, Mertuanya, atau Syahnaz. Raffi juga tidak mungkin menceritakan ini pada Baim Wong atau Andre Taulany, bisa-bisa curhatannya malah dijadikan konten YouTube oleh mereka. Bagaimanapun Raffi masih ingin menjaga martabat Istrinya itu.


Tiba-tiba Raffi teringat dengan mantan kekasihnya, Laudya Chyntia Bella. Memang mereka sudah bukan lagi sepasang kekasih, tetapi mereka masih saling bercerita mengenai masalah mereka masing-masing. Raffi bahkan membantu Laudya untuk move on ketika Laudya baru bercerai dari suaminya.


Raffi mengambil handphonenya lalu membuka aplikasi chat untuk menghubungi Bella.


Raffi: Assalamualaikum, Bell. Ini Raffi
Bella: Waalaikumsalam, Raf. Ada apa ya?
R: Bisa ketemuan ga ya?
B: Bisa aja sih, tapi ada apa ya?
R: Gapapa Bel, aku cuma perlu temen ngobrol aja. Aku lagi ada masalah sama Gigi.
B: Yaudah, ke rumah aja sini. Kita cerita-cerita.
R: Makasih ya Bel. Sebentar lagi Aku pasti jalan kesana.
B: Yaudah, Aku tunggu ya. Assalamualaikum.
R: Iya, thank ya, Waalaikumsalam.


Raffi menutup teleponnya dan bersiap-siap untuk bertemu dengan Bella.


Rumah Bella.



Raffi tiba di rumah Bella. Rumah mereka memang tidak terlalu jauh karena Raffi tinggal di Lebak Bulus dan Bella tingga di Jagakarsa. Raffi memencet Bel rumah Bella sambil mengucapkan salam hangat.


"Assalamualaikum" Raffi memberi salam sambil memencet Bel.


Bella membukakan pintu untuk Raffi.


"Waalaikumsalam. Eh Raffi, apa kabar? Yuk masuk dulu" ajak Bella.
"Mama, Gigi, sama adik-adik sehat, Raf?" tanya Bella
"Alhamdulillah, mereka sehat, Bel" jawab Raffi.
"Eh, masuk rumah dulu yuk" ajak Bella.
"Gimana, jalanan macet, Raf?" tanya Bella ke Raffi untuk sekedar basa basi.
"Biasalah, Bel, namanya juga jalanan Jakarta hehehe" jawab Raffi


Bella mempersilahkan Raffi masuk ke dalam rumahnya. Rumahnya tidak terlalu besar namun nyaman. Sepertinya Bella masih tinggal sendiri tanpa ditemani pembantu atau assistant. Sejak bercerai memang Bella memutuskan untuk menyendiri untuk sementara waktu.


"Mau minum apa, Raf?" Tanya Bella.
"Apa aja Bell, ga usah repot-repot" jawab Raffi.


Bella mengambilkan secangkir teh manis hangat untuk Raffi.


"Jadi kamu mau cerita apa, Raf?" tanya Bella.
"Ada masalah sama pernikahanku, Bell. Dan ini kayaknya bakal berat banget" Raffi menjawab sambil menundukkan kepalanya.
"Yaudah, ceritain aja biar kamu lega, siapa tau Aku bisa kasih masukan juga" lanjut Bella.


Raffi mulai bercerita mengenai masalahnya pada Bella. Raffi merasa Nagita sekarang ini lebih sibuk mengurus urusan pribadinya dan video YouTube ketimbang mempedulikan dirinya dan Rafathar. Raffi merasa Gigi menelantarkan keluarganya. Raffi juga bercerita soal video yang dilihatnya di Kamera yang mana mengejutkan Bella. Raffi memperlihatkan video itu pada Bella dan Bella sangat terkejut melihatnya. Bella tidak menyangka Gigi bisa berbuat sesadis itu.


Bella tidak bisa berkata apa-apa soal pernikahan Raffi dan Gigi karena masalahnya pelik sekali, tapi Bella berusaha menjadi pendengar yang baik, apalagi yang bercerita ini adalah sahabat sekaligus mantan kekasihnya, tidak banyak memang sepasang mantan kekasih yang bisa menjadi sahabat seperti mereka. Tidak terasa pembicaraan mereka berlangsung selama satu jam. Raffi nampak sedikit lebih lega setelah bercerita pada Bella.


Setelah itu Bella juga mulai bercerita soal pernikahannya yang gagal, rumitnya proses perceraian mereka dan bagaimana Bella kini takut untuk membuka hatinya lagi karena trauma. Raffi tidak terlalu mendengarkan cerita Bella, Raffi terlalu fokus memperhatikan wajah mantan kekasihnya itu.


"Bella masih secantik dan sebaik dulu ya, bahkan sejak pakai jilbab juga makin cantik. Coba aja dulu gue kawinnya sama dia" ucap Raffi dalam hati.


Suasana diantara mereka semakin cair, bahkan Raffi dan Bella jadi teringat tentang masa lalu mereka ketika mereka masih berpacaran dan saat masih tergabung dalam band BBB. Diam-diam Bella juga memperhatikan wajah tampan Raffi yang sedikit membangkitkan gairahnya


"Makasih yah kamu udah mau dengerin cerita Aku" ucap Raffi.
"Sama-sama, Raf. Itulah gunanya teman. Makasih juga kamu mau dengerin Aku" jawab Bella.
‘’Kamu juga jangan kapok menikah lagi Bel. Meski pernikahan kamu gagal, pasti ada kok imam buatmu" bisik Raffi pelan.


Bella tersenyum mendengar ucapan Raffi. Mereka saling menatap, seakan tatapan dengan penuh cinta seperti saat mereka berhubungan dulu. Raffi mengecup kening Bella tanpa ada reaksi penolakan.


"Maaf Aku kebawa suasana" Raffi jadi salah tingkah.
"Engga apa-apa, Aku juga sedikit kebawa suasana" jawab Bella.


Mereka saling menatap satu sama lain. Raffi memeluk Bella dan berkata


"Terima kasih sekali lagi untuk ini, aku sangat menghargainya."


Raffi mulai menarik diri dan Raffi benar-benar terkejut ketika Bella memeluk Raffi lebih erat dan mendadak menarik wajah Raffi ke arahnya menciumnya. Bella semakin menarik wajah Raffi untuk ciuman yang dalam.


Bella tau perbuatan mereka ini salah dan ini dosa, tapi Bella sudah lama merindukan sentuhan lelaki. Bella melihat Raffi adalah orang yang tepat untuk saat ini. Raffi sedang sedih dan butuh pelepasan dan Bella juga sudah lama menahan nafsu syahwatnya. Ini istilahnya adalah friends with benefit, atau dalam kasus ini tepatnya ex boyfriend with benefit.


"Bel, apa kamu yakin tentang ini?" Raffi bertanya ketika dia mematahkan ciuman itu.


Bella hanya menatap Raffi dan mengangguk sambil tersenyum. Mereka berdua jatuh kembali ke sofa dan terus mencium bibir satu sama lain. Raffi mulai mencium lehernya dan tangannya naik ke atas kakinya yang luar biasa. Raffi menarik rok panjang Bella ke atas dan mencengkeram pantatnya yang kencang dan penuh sementara Bella terus menciumi Raffi.


"Astaghfirullah... Ini dosa, tapi ini enak banget. Aku ga bisa ngelawan ini" ujar Bella dalam hati.


Raffi pun telah melepas kaos yang di kenakannya, sedangkan dia kini berusaha melepas kaos yang di pakai baju lengan panjang yang dikenakan Bella, akhirnya baju Bella pun berhasil di lepas Raffi.



Mereka kini melanjutkan dengan saling berusaha melepas pakaian dalam yang di kenakan pasangannya, terlihat gundukan payudara Bella yang tertutup bra berwarna hitam, walaupun tidak sebesar milik Nagita, namun payudara Bella terlihat sempurna. Bella hendak melepaskan hijabnya, tapi ditahan oleh Raffi.


"Jangan! Kamu telihat cantik banget dengan jilbabmu itu, Bel” ujar Raffi.


Bella mengurungkan niatnya untuk melepas jilbabnya karena request Raffi. Raffi memberanikan dirinya untuk meraba Bella lebih jauh. Raffi meremas payudaranya. Dalam ciuman mereka, Bella mendengus. Tak ada penolakan dari Bella. Bagi Raffi empuk sekali buah dada Bella.


“Di kamar aja, please!” bisik Bella pada Raffi.


Bella takut ada yang memergoki mereka jika mereka melakukan hubungan terlarang ini di ruang tamu. Raffi mengerti dan sekarang mengangkat tubuh Bella. Raffi membopong Bella masuk ke dalam kamarnya, kemudian mengunci pintunya.


Di sana, tubuh Bella makin terekspos jelas tanpa sehelai benang pun kecuali hijabnya yang masih menutupi kepalanya. Raffi sudah mulai memeluk Bella, Raffi terlihat sangat bernafsu melumat bibir Bella. Raffi mulai melumat bibir Bella dan meremas-remas pantat Bella, terlihat jilbab yang di kenakan Bella pun sudah mulai acak-acakan. Meski sudah tidak lama saling bercinta dengan satu sama lain, mereka masih ingat bagaimana caranya saling memuaskan.


Raffi kini mulai menjilati dan menghisap kedua payudara Bella yang sudah terlepas dari bra-nya, Raffi sangat bernafsu melihat payudara Bella yang bulat sempurna dengan putting yang masih berwarna kemerahan, sedangkan tangan Raffi pun sibuk membelai vagina Bella yang terlihat indah dan sempurna. Bella akhirnya terbuai dengan permainan Raffi dan mulai asyik mengocok perlahan penis Raffi yang udah tegang maksimal.


“Ehhhhmmm...." Bella melenguh panjang saat bibir Raffi sudah menyentuh sebuah garis berwarna merah yang tertutup dengan hiasan bulu-bulu halus di selakangan Bella.


Tangan Raffi terus meremas buah dada Bella, sedangkan mulut Raffi sibuk menggelitik tonjolan daging yang ada di ujung kemaluannya. Bella mengerang, melenguh bahkan berusaha menendang Raffi karena rasa geli yang ia terima.


Sebuah sodokan lembut dari lidah Raffi masuk ke dalam liang senggama Bella membuat tubuh janda muda itu melengkung hebat. Diremasnya kepala Raffi sebagai tanda dia orgasme pertama. Bahkan ia squirt dua kali semburan ke mulut Rafi. Nafas Bella seperti seseorang lari marathon. Buah dadanya naik turun seiring nafasnya.




Satu tahun lalu Bella bercerai dengan suaminya lantaran sakit hati karena tempramen suaminya. Kali ini vagina Bella, yang sudah satu centimeter di depan penis Raffi Ahmad, akan terbelah kembali. Kepala penis Raffi kini sudah siap menerobos masuk terowongan super ketat itu.


‘’Emmmhhh.....ssshhhh..." desah Bella.


Raffi perlahan menggerakan pinggulnya. Raffi dan Bella mendesah. Bella hanya bisa menggenggam sprei tempat tidurnya. Raffi mulai mempercepat gerakannya dan kini Bella memeluk erat Raffi. Bella mendesis, meringis, merintih-rintih saat kelaminnya dan kelamin Raffi saling bergesekan.


‘’Uhhhhh....Yeaaahhh...sempit banget sayang. Enak!!!’’ ucap host acara Dahsyat itu menahan berjuta-juta kali lipat kenikmatan.
"Raaafff.....Teruuusss!!!" Bella berteriak keenakan.


Tampak Bella sedikit meringis karena vaginanya terdesak benda tumpul. Raffi terus menggerakan penisnya keluar masuk vagina Bella. Setelah 15 menit Raffi menggarap Bella, Bella berinisiatif untuk merubah posisi menjadi Woman on Top alias posisi cowgirl. Raffi terkejut sekaligus senang melihat inisiatif Bella ini.


Pemain film Virgin itu kini berada di atas tubuh Raffi yang terbaring di atas ranjang, dia berusaha memasukkan kepala penis Raffi ke dalam vaginanya, sedikit demi sedikit penis Raffi pun masuk ke dalam vagina janda muda itu, Raffi pun membantu dengan ikut mendorong penisnya agar masuk ke dalam vagina Bella.


Bella mulai menggerakan pinggulnya dengan liar bagaikan koboi yang sedang berusaha menjinakkan kuda liar. Raffi hanya bisa menggerayangi tubuh Bella sambil sesekali menciumi dada dan puting Bella dan menampari pantat Bella. Gerakan Laudya Chyntia Bella itu semakin menggila saat mendengar desahan Raffi yang keenakan.


"Bellaaaaaa... Aku mau keluar nih!!!" teriak Raffi.


Bella menghentikan goyangannya dan malah memasukan penis Raffi ke dalam mulutnya sehingga Raffi menembakkan seisi spemanya ke dalam mulut Bella. Bella mejilati penis Raffi dengan rakus dan menyedot habis sperma Raffi. Bella menggunakan hijabnya untuk membersihkan sisa-sisa sperma Raffi Ahmad.


Raffi memberikan sebuah kejutan pada Bella. Raffi mendorong Bella ke ranjang dan kini posisi tubuh Raffi sekali lagi ada di atas tubuh Bella. Raffi berusaha untuk merangsang vagina Bella dengan cara memijatnya.


"Uuuuuhhhh" Bella melenguh pelan.


Pijatan tangan Raffi di vagina Bella terasa cukup enak dan membangkitkan gairah Bella. Lama kelamaan, vagina Bella mulai terasa basah. Pijatan tangan Raffi akhirnya semakin cepat sehingga membuat Bella mengerang keenakan.


"Aaaahhhh!!!" Bella mengalami squirt akibat pijatan tangan Raffi.


Setelah itu, Raffi membalik tubuh Bella dan kembali memasukkan penisnya di vagina Bella, tapi kali ini lewat belakang, dan vagina Bella langsung digenjot dengan kasar hingga tubuh Bella terguncang.


Bella hanya bisa menggeram dan mendesah menerima perlakuan dari Raffi yang sembarangan itu. Raffi memainkan penisnya dengan kasar sehingga Bella berteriak sejadi-jadinya akibatnya payudara Bella yang montok itu terguncang-guncang. Raffi memegang bagian belakang jilbab Bella dan menariknya kebelakang, seakan-akan menjambak rambut Bella. Raffi meraih wajah Bella dan menciumnya dengan liar dari belakang.


Bella terus mendesah dan berteriak karena permainan Raffi. Raffi juga sesekali menampari pantat Bella sehingga ada bekas telapak tangan Raffi di pantat Bella yang halus itu.


"Aahhh..... Aahhhh...." Bella mendesah dengan kencang dan tubuh seksinya terlihat semakin kepayahan menerima permainan dari Raffi.


"Raf, Aku mau keluar lagi" Bella memperingati Raffi sambil mendesah.
"Bareng, Aku juga mau keluar!" balas Raffi.
"Aaaahhh!!!!" teriak Bella dan Raffi secara bersamaan.


Keduanya orgasme di saat yang sama. Raffi ambruk di atas tubuh Bella. Raffi dan Bella saling berciuman dengan mesra dan lidah mereka saling beradu. Bella meletakkan kepalanya di atas dada Raffi dan mereka berdua memejamkan mata. Raffi mengelus-elus kepala Bella yang masih terbungkus hijab acak-acakan itu dan sesekali menciumi keningnya.


Raffi untuk sejenak melupakan masalahnya dengan istrinya serta perselingkuhan istrinya. Raffi berusaha untuk menikmati moment ini. Sementara itu Bella merasa bimbang. Di satu sisi dia senang akhirnya bisa menyalurkan nafsu syahwatnya yang sudah dia tahan sejak setahun belakangan, tapi di satu sisi Bella merasa bersalah karena telah berzina dengan suami orang.


"Ya Allah, Aku tau ini dosa. Tapi Aku sudah tidak sanggup jika harus menahan lagi, tadi itu enak banget" ujar Bella dalam hati.


Mereka berdua akhirnya tertidur dengan lelap sambil tersenyum puas dan bahagia. Tanpa mereka ketahui bahwa preman sewaan Nagita, Bayu, mengikuti Raffi seharian ini dan secara diam-diam berhasil merekam perzinaan antara Raffi dan Bella lewat jendela.


"Wah, si Gigi pasti seneng nih bakal dapet mangsa baru abis si Ayu kemarin" ucap Bayu sambil tersenyum licik.

 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd