Chapter 43: Bunga Citra Lestari, The Hot Young Widow
Special Guest Star: Acha Sinaga
Kostan Fahmi.
Jam menunjukkan pukul 5 pagi dan Fahmi terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara telepon. Fahmi diajak oleh sahabatnya, Herman, untuk membantunya menggarap sebuah video clip yang mana dengan senang hati Fahmi terima. Sejak perusahaan Pak Tono bangkrut, Fahmi bertahan hidup dengan menerima banyak pekerjaan freelance. Berbeda dengan shooting sinetron atau film, biasanya shooting video clip perlu waktu selama beberapa hari saja. Video clip ini dibuat untuk lagu terbaru dari penyanyi cantik bernama Bunga Citra Lestari.
Bunga Citra Lestari memang adalah salah satu objek fantasi Fahmi sejak lama. Bahkan menurut Fahmi sejak menjanda Bunga menjadi semakin seksi.
"Siapa sih telepon pagi-pagi buta gini?" Tanya sesosok wanita disebelah Fahmi.
"Udah kamu tidur lagi aja, nanti siang Aku harus berangkat kerja." Ucap Fahmi pada wanita itu sambil mengecup kening wanita itu.
Wanita itu ternyata adalah artis FTV sekaligus selebgram, Acha Sinaga, yang sedang berkunjung ke Indonesia. Acha selama ini tinggal di Australia bersama suami dan anaknya yang masih bayi, sesekali dia pulang ke Indonesia hanya untuk memuaskan rasa kangennya pada penis Fahmi.
"Kamu kalau lagi perlu kerjaan bilang aja, nanti Aku tanyain ke Kakak Iparku." Ujar Acha.
"Gapapa, Aku masih bisa cari kerja sendiri kok." Jawab Fahmi diikuti dengan sebuah kecupan mesra di bibir Acha.
Acha malah menarik Fahmi dan mencium bibirnya dengan liar sehingga lidah mereka saling beradu dan bertukar ludah. Semalam padahal keduanya sudah bermain dengan sangat liar, tapi pagi ini nafsu mereka kembali bangkit dengan tinggi. Tangan Acha tidak tinggal diam, jari jemari Acha dengan lihai mempermainkan penis Fahmi.
"Terus Cha, enak banget! Gilaaaa!" Teriak Fahmi keenakan karena menerima 'serangan' dari Acha Sinaga.
Acha tersenyum nakal melihat Fahmi yang sudah kembali 'on' karena permainan tangannya. Kini Acha duduk di atas selangkangan Fahmi dan mulai memasukan penis Fahmi ke dalam vaginanya. Acha menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas tubuh Fahmi.
Mereka bercinta dengan posisi reverse cowgirl. Ibu muda itu terus menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas Fahmi. Saat bercinta dengan lelaki lain seperti ini, Acha bisa dengan leluasa melupakan statusnya sebagai seorang Istri dan seorang Ibu. Fahmi hanya bisa menggerayangi tubuh Acha dari belakang sambil sesekali menampari pantat putih Acha.
"Gilaaaa! Aku mau keluar!" Teriak Acha.
"Sama, Aku juga! Kita keluar bareng ya!" sahut Fahmi.
"Aaaahhhh...!!!!" Akhirnya mereka berdua berteriak dan mengalami orgasme secara bersamaan.
Fahmi dan Acha merasa kelelahan dan mereka berdua bernafas dengan keras seperti orang yang habis lari marathon. Acha menaruh kepalanya di atas dada Fahmi dan memeluk Fahmi. Fahmi menyambutnya dengan mencium kening Acha, keduanya akhirnya tertidur karena kelelahan.
Studio Shooting.
"Siang Mbak Unge" sapa Herman.
"Eh Mas Herman, siang juga" sapa Brisia kembali.
"Mau ngenalin dia nih mbak" ucap Herman menunjuk ke arah Fahmi.
"Nama dia Fahmi, dia yang akan bantu jadi Production Assistant Hari ini" lanjut Herman.
"Salam kenal mbak" ucap Fahmi sambil mengulurkan tangannya.
"Salam kenal juga mas. Mohon kerjasamanya" ucap Bunga sambil tersenyum dan menjabat tangan Fahmi.
Herman mengenalkan Fahmi pada anggota kru lainnya. Seharian itu hari Fahmi diisi oleh technical meeting untuk persiapan shooting. Kesan yang Fahmi tangkap adalah selain memang berbakat, Bunga sangat baik dan humble serta ramah senyum. Senyum janda cantik itu dapat meluluhkan hati pria mana saja yang melihatnya. Yang menarik perhatian Fahmi adalah payudara Bunga dan pakaiannya yang ketat, seakan Bunga memang mengundang pria untuk melihat payudaranya yang super itu. Sejak menjanda memang Bunga sengaja semakin memakai pakaian yang dapat menarik perhatian lawan jenisnya.
Fahmi secara diam-diam memasukan obat bubuk perangsang kedalam makanan dan minuman Bunga yang sudah disiapkan oleh tim produksi. Bubuk itu tidak memiliki rasa, tapi efeknya bisa menaikkan birahi bagi yang mengkonsumsinya. Bubuk itu Fahmi dapatkan di sebuah toko online yang sudah lama menjadi langganannya. Laura Basuki, Dinda Kirana, dan Mikha Tambayong, mereka semua sudah pernah menjadi korban dahsyatnya efek obat perangsang itu.
Selesai shooting, Bunga pun memakan makanan tersebut sambil ngobrol ringan dengan produsernya, sambil sesekali membahas soal pekerjaan atau pun soal anaknya. Bunga memang sangat akrab dengan produsernya, terutama sejak dirinya menjanda. Tanpa terasa makanan dan minuman itu pun habis dan obat perangsang itu mulai bereaksi dalam tubuh Bunga. Bunga mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya.
"Loh kok kayaknya tiba-tiba udaranya jadi panas ya? Kok jadi gerah gini?" Tanya Bunga.
Produser Bunga hanya memandangi Bunga dengan heran.
"Engga ah, Nge, biasa aja kok. Lagian ini kan ruangan ber AC, terus ini habis hujan deres juga. Masa iya kerasa panas?" jawab sang Produser.
Bunga tidak menjawab karena tiba-tiba jantungnya berdetak kencang, ia merasa ada sesuatu yang lain dari dalam dirinya. Darahnya serasa mengalir lebih kencang, wajahnya pun tiba-tiba memerah semu, dirasakannya selangkangannya pun mulai mengeluarkan cairan tanpa bisa ia kendalikan.
"Gu... gue ke ruang latihan vocal dulu ya.." kata Bunga sambil merapikan kotak makannya kemudian mengambil tasnya dan hendak bergegas menuju ke ruangan latihan vocal.
"Ga mau ditemenin, Nge?" Tanya produser itu.
"Ga usah, Gue cuma mau latihan sedikit kok sebelum besok take lagi." Jawab Bunga.
"Oh, yaudah deh. Aku tunggu di sini aja" Jawab produsernya lagi.
Bunga mencoba menutupi birahi yang melandanya. Memang Bunga berniat kembali sendiri ke ruang latihan vocal dan melakukan masturbasi.
Studio Musik/Ruang Latihan Vocal.
Bunga masuk dan mengunci ruang rekaman itu. Bunga tidak perlu khawatir karena ruangan itu memang disediakan khusus untuk dirinya berlatih vocal. Tanpa basa basi, Bunga langsung melepaskan seluruh pakaiannya dan berbaring di lantai. Janda muda itu langsung memasukan microphone ke dalam vaginanya dan mulai bermasturbasi, sementara tangan kanannya memilin-milin payudaranya sendiri.
"Ssssttttt.... Aaaahhh..." Bunga menikmati masturbasinya.
Tangan Bunga menggerakan microphone dalam vaginanya dengan sangat liar. Bunga sendiri sebenarnya sering bermasturbasi menggunakan microphone, botol shampoo, dan benda tumpul lainnya, terutama sejak dirinya menjanda.
"Oooohhh... Hsssshhhh..." Bunga semakin larut dalam permainan ujung microphone itu di vaginanya.
Fahmi, yang dari tadi bersembunyi di ruang rekaman itu, diam-diam memperhatikan dan merekam kegiatan Bunga itu. Rekaman itu bukan digunakan untuk memeras Bunga, tapi nantinya untuk bahan onani Fahmi sendiri.
Fahmi akhirnya sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dia saksikan dan langsung melepaskan pakaiannya. Fahmi menghampiri Bunga dari belakang. Bunga dibekap dari belakang oleh Fahmi sehingga menjatuhkan microphone yang ia gunakan untuk bermasturbasi.
โEmmpphh... emmffhhhh...โ Bunga berusaha memberontak sekuat tenaga.
Bunga berusaha melepaskan dirinya dari bekapan Fahmi, tapi sudah bisa ditebak, tenaga perempuan bertubuh mungil seperti Bunga tidak ada tandingannya untuk tenaga besar Fahmi.
โEh... Fahmi?! Lo mau apa??!!!โ Bunga ternyata mengenali Fahmi.
Ketika Bunga hendak bangun, Fahmi langsung memimpa tubuh Bunga, menekan tubuh Bunga agar tidak bisa kemana-mana. Fahmi tersenyum bangga melihat Bunga yang meronta-ronta.
"Aku mau bantuin kamu, kayaknya kamu perlu bantuan." Jawab Fahmi.
Fahmi mengecupi dan mencumbui tengkuk leher Bunga.
โHemmmโฆ. Jangaann... Fahmiiiiโฆ.โ Artis berwajah cantik polos itu menggeliat, merasa geli sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Fahmi.
Namun karena Bunga sudah terkena pengaruh obat perangsang, rasanya perlawanan Bunga semakin melemah dan hanya semakin โmemancingโ nafsu Fahmi, apalagi sejak menjanda nafsunya terus menumpuk tanpa pelampiasan. Si runner bejat itu pun terus menciumi tengkuk leher Bunga.
โHhmmmmmmโฆ Fahmiiii..โฆโ Seketika Bunga mendesah pelan saat merasakan kedua susunya diremas-remas lembut oleh Fahmi.
Bunga tau ini salah, tapi Bunga tidak bisa memungkiri kalau perbuatan Fahmi ini sungguh enak. Meski suaminya sudah tiada, tapi Bunga masih merasa perbuatan ini mengkhianati suaminya, tapi sekali lagi rasa enaknya perlakuan Fahmi mematikan akal sehatnya, apa lagi belakangan ini sejak menjanda tidak ada laki-laki yang menyentuhnya, dan Bunga juga sibuk dengan kegiatan shooting dan perekaman lagu.
Tanpa pikir panjang, Fahmi membenamkan wajahnya ke buntalan payudara Bunga yang nampak indah itu. Ukuran payudara Bunga yang pas serta pentilnya yang nyaris berwarna merah muda semakin menantang nafsu Fahmi.
โAkhh!!!โ Bunga terpekik kaget.
โFahmiiii... Stooooopโฆ Jangaaan...โ Bunga masih menunjukkan sedikit penolakan.
Ternyata batinnya masih bisa sedikit melawan pengaruh obat perangsang pemberian Fahmi itu.
"Ayolah, ga usah nolak. Kita sama-sama pengen kan?" Goda Fahmi sambil memilin-milin payudara Bunga.
โAahmm.... heemmmhhhโฆ. Fahmiiiiโฆ.โ Lirih Bunga dengan pelan dan lembut.
"Aku tau sejak menjanda kamu pasti perlu pelampiasan!" Ujar Fahmi.
"Bangsat lo, nekat banget sih!" Balas Bunga.
Kedua mata Ibu muda itu menutup, kini Bunga mulai menggigit bibir bawahnya sendiri. Sepertinya, saat ini Bunga sudah benar-benar โkalahโ dengan nafsunya sendiri. Puas dengan payudaranya, kini Fahmi mulai menyerang vagina aktris cantik itu.
โAaahhh jangaan Fahmiiiiโฆ Jangaannhhโฆ.โ Dengan sisa kesadaran dan tenaganya, Bunga berusaha menahan kepala Fahmi untuk menjauh dari daerah pribadinya.
Tentu saja Fahmi tetap bersikeras. Dia menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir kemaluan Bunga.
โAaahhmmmmโฆโ Tubuh Bunga bergetar.
Tenaga Bunga mengendur setelah Bunga mulai โterbuaiโ belaian lidah Fahmi pada vaginanya.
โOoohhhhh... emmm.... enaakkโฆ.โ Desah Fahmi terus menjilati vagina Bunga.
โMmhhh... Uummm... Fahmiiiiiiโฆ.โ Bunga tak bisa menahan sensasi nikmat pada selangkangannya.
"Memek janda emang udah dijamin mantap abis!" ucap Fahmi.
Entah mengapa dipuji begitu malah membuat nafsu Bunga semakin naik. Yang tadinya kedua tangan Bunga ingin menjauhkan kepala Fahmi, kini malah menekan kepala Fahmi ke selangkangannya sendiri. Sekarang kedua kaki wanita berusia 37 tahun itu secara alami melebar, sehingga Fahmi pun semakin leluasa menggerogoti vagina Bunga.
โAaahh.... ahhh..... aaahhh..... EEMMMHHHHH!!!!!โ Ibu satu orang anak itu mengerang kencang keenakan.
Bunga akhirnya mendapat orgasmenya. Fahmi dengan liar menjilati cairan orgasme Bunga. Beruntung ruang rekaman itu terletak agak jauh dari ruang lain dan didesign untuk kedap suara, sehingga teriakan Bunga dan Fahmi tidak akan terdengar oleh siapapun.
Fahmi menciumi bibir Bunga dan memuntahkan cairan orgasme Bunga dari mulutnya ke mulut Bunga. Setelah itu, Fahmi langsung berdiri dan mengarahkan penisnya ke vagina Bunga.
"Engghhh..pe-pelan pelan Mi.." kata Bunga.
Meskipun sudah tidak perawan dan sudah pernah melahirkan, tapi vagina Bunga terasa sangat sempit, apalagi ukuran penis Fahmi memang besar.
"Siap ya Unge.." Ucap Fahmi pada Bunga.
Belum sempat dijawab, Fahmi sudah keburu mendorong pinggulnya sekuat tenaga dan amblas lah seluruh batang penis itu ke dalam vagina Bunga Citra Lestari.
"Aaaaaaahhhhhhhhhhhhโฆ" pemeran film Habibie & Ainun itu hanya bisa memejamkan mata sambil menggigit bibirnya menahan sakit karena ukuran penis Fahmi yang besar.
"Sorry Nge, abis aku udah ga tahan sih.." kata Fahmi sambil mendesah.
Setelah Bunga terlihat mulai tenang dan vaginanya mulai beradaptasi dengan ukuran penis Fahmi, Fahmi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju secara perlahan. Bunga yang sudah tidak tahan pun mengikuti insting dasarnya dan mulai menggerakan pinggulnya sendiri, berharap Fahmi mau menggerakan penisnya dengan lebih cepat.
Fahmi, yang paham dengan maksud Bunga, memenuhi permintaan wanita itu dengan menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat lagi. Bunyi plokk..plokkk.. terdengar tiap kali kedua benda itu bertemu.
"Ahhh..aaahh..ahhh..." Bunga mendesah sejadi-jadinya.
Fahmi memperhatikan wajah cantik Bunga Citra Lestari yang kini ada tepat dihadapannya. Wajah cantik itu kini memerah dan penuh keringat dan Bunga terus memejamkan matanya.
Fahmi terus menciumi bibir Bunga Citra Lestari. Remasan Fahmi pun kembali mendarat di kedua payudara Bunga. Di bawah pun Fahmi semakin cepat memacu penisnya keluar masuk vagina Bunga. Serangan-serangan itu membuat Bunga tidak tahan lagi. Namun tiba-tiba di saat Bunga sudah hampir mencapai orgasmenya, Fahmi malah mencabut penisnya.
"Eh, kok dicabut sih?!" Janda muda itu bertanya dengan nada protest.
Sepertinya efek obat perangsang itu sudah 100% mengambil alih fikiran dan hati Bunga. Fahmi tersenyum bangga melihat efek obat itu.
โGimana, Nge? Mau dimasukin lagi nggak?โ Goda Fahmi yang terus menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke permukaan vagina Bunga.
โMasukin lagiiiโฆpleaseeeโฆ.โ Lirih Bunga memelas, bahkan terdengar seperti memohon-mohon.
โOke dehโฆheheโฆ" Jawab Fahmi sambil tertawa.
Kombinasi maut obat perangsang dan lama tidak merasakan sentuhan lelaki membuat janda muda itu terlihat seperti wanita murahan. Fahmi membalik tubuh penyanyi lagu "Sunny" itu dan kembali memasukan penisnya ke vagina Bunga dengan cara doggy style. Kian lama rasa nikmat itu terasa semakin kuat, Bunga mulai mengeluarkan desahan-desahan penuh kenikmatan.
โAaahh... Aaaahhh....โ Bunga mendesah keenakan.
Fahmi mulai meningkatkan tempo tumbukan penisnya terhadap vagina Bunga. Fahmi juga menyukai sensasi kedua pahanya yang terus bergesekan dengan bokong halus milik Bunga Citra Lestari.
"Aaahhh... Aaahhh... Uummhhh... Mmmhhhโ Nafas dan desahan Bunga semakin cepat, berbanding lurus dengan kecepatan hujaman penis Fahmi.
Fahmi menjambak rambut Bunga yang panjang dan lurus itu dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Bunga dan menciumnya dengan liar dari belakang, tentu saja Bunga membalas ciuman itu dengan lebih liar. Tiba-tiba, Bunga melepaskan ciuman itu dan terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.
"Teee... Russss..." ucap Bunga sambil keenakan.
"Bangsat lo Fahmi! Ayo, perkosa gue terus!!!" Perintah Bunga.
Tidak perlu diminta, Fahmi semakin bergerak dengan liar, bahkan terkesan seperti Bunga dipakai asal-asalan. Payudara Bunga terus bergoyang dan terguncang dengan liar akibat gerakan Fahmi.
"Gue... Mau... Keluar... Oooohhh!!!" teriak Bunga Citra Lestari sambil terbata-bata.
"Oh, yeeeessss... Thank God..... Enak banget!!!" ucap Bunga saat akhirnya dia mendapat orgasmenya.
Fahmi berhenti sejenak sekedar ingin meresapi siraman vagina Bunga yang begitu hangat pada batang kejantanannya. Tak lama kemudian, Fahmi mulai menggenjot lagi.
โCcpphhh... ccpphhhh..โ Fahmi melumat bibir Bunga dengan sangat bernafsu, dan Bunga juga membalasnya dengan begitu bergairah dan penuh nafsu.
Fahmi tiba-tiba melepas penisnya dari tubuh Bunga dan dengan cekatan membalik tubuh Bunga.
"Aku masukin lagi ya..." tanya Fahmi sambil menggesek-gesekan penisnya di bagian luar pantat Bunga.
"Terserah lo aja, puasin gue pokoknya!" jawab Bunga dengan lemas.
Tapi bukannya dimasukan ke dalam lubang vagina, Fahmi malah menganal Bunga. Bunga tidak protes dan malah ikut menggerakan pantatnya.
"Oh yeah!" teriak Bunga dengan puas.
Fahmi terus menggerakan penisnya keluar masuk lubang pantat Bunga. Pantat seorang Bunga Citra Lestari ternyata lebih nikmat dari dugaannya. Fahmi memainkan penisnya dengan kasar sehingga Bunga berteriak sejadi-jadinya. Fahmi menjambak rambut Bunga dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Bunga dan menciumnya dengan liar dari belakang. Bunga terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.
"I'm cumming!!!" Teriak Bunga.
Salah satu juri Indonesian Idol itu tidak lama juga mendapatkan orgasmenya karena permainan anal Fahmi.
"Gila, enak banget.... Udah lama gue ga sepuas itu." ucap Bunga sambil ngos-ngosan.
"Iya, enak banget" ucap Fahmi.
Fahmi, yang belum mengalami orgasme, berdiri dan mengarahkan penisnya ke wajah Bunga. Bunga paham betul apa yang diinginkan Fahmi. Fahmi menekan pipi Bunga dan langsung menghujamkan penisnya ke dalam mulut Bunga.
โUgghh ugghh.โ Air mata merembes keluar dari sela-sela mata Bunga.
โuhuk... uhuk... uhuk... uhukโฆ.โ Bunga terbatuk-batuk karena penis Fahmi yang besar itu.
Hujaman penis Fahmi mengenai kerongkongannya berkali-kali. Bunga kelihatan benar-benar larut dalam permainannya ketika mengemut-emut batang penis Fahmi. Lidahnya menari-nari dengan panasnya saat mengulum penis Fahmi.
"Ungeee.... Aku mau keluaaaar...." Ujar Fahmi sambil memejamkan matanya sambil menikmati moment ini.
Mendengar itu Bunga malah bertindak liar dengan semakin memperdalam sedotannya dan jilatannya sehingga Fahmi akhirnya mendapat orgasmenya di dalam mulut Bunga. Bunga nampak tak memberontak, justru terlihat semakin menikmati. Bunga melepas penis Fahmi, dan sperma Fahmi sudah ditelannya semua. Tidak lupa Bunga juga menjilati penis Fahmi untuk membersihkan penis Fahmi dari sisa-sisa sperma. Sebagai hadiah penutup, Bunga mengecup kepala penis Fahmi.
Tanpa berkata apa-apa, Fahmi beranjak dari lantai, langsung cepat-cepat berpakaian dan keluar dari ruang latihan vocal itu sementara Bunga terbaring lemas di atas lantai sambil berusaha mengatur nafasnya lagi. Wajah putih Bunga terlihat merah dan penuh keringat. Terdengar suara ketukan di pintu ruang rekaman lagu Bunga.
"Unge, udah belom latihan vocalnya? Kita udah harus pulang nih, kamu kan udah ditunggu anak kamu loh" ucap assistant pribadi Bunga dari luar pintu.
"I... Iyaaa... Sebentaaaar..." Jawab aktris cantik itu dengan lesu.
Bunga segera berpakaian lagi, mengelap keringatnya dan mengenakan makeup seadanya agar tidak ada orang yang curiga. Pemain film Saus Kacang itu meninggalkan ruangan makeup untuk kembali ke rumah agar bisa berkumpul bersama anak semata wayangnya. Setelah sekian lama tidak merasakan sentuhan lelaki, akhirnya Bunga Citra Lestari dapat melepaskan nafsu yang terpendam dalam dirinya, ini semua berkat Fahmi dan obat perangsangnya.
To Be Continued....