Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner Season 2 (Chapter 19: Putri Tanjung )

Status
Please reply by conversation.
Side Story 2: Faradilla Yoshi dan Stella Cornelia.

Note: Seharusnya update side story hanya di weekdays, tapi saya lagi lowong dan bosan jadilah bikin short side story. Do not copy my story without my authorization.
*Short Update*



Secara bersamaan Faradilla Yoshi dan Stella Cornelia terkena virus Covid. Mau tidak mau keduanya harus dikarantina dan keduanya memilih untuk dikarantina bersama dalam satu kamar. Meski keduanya hanya memiliki gejala ringan, kedua aktris muda itu tetap memilih untuk dikarantina di rumah sakit.

Rumah Sakit.



Stella tidak bisa tidur dan menghubungi suaminya via chat di tempat tidurnya, dia dikejutkan oleh suara ketukan di pintu kamarnya.

"Stel, ini Aku. Aku baru kelar teleponan sama Brian" ucap Dilla.

Stella membukakan pintu kamarnya dan mempersilahkan Dilla masuk. Dilla dan Stella duduk di ranjang.

"Jadi gimana?" tanya Stella.
"Keputusan Aku udah bulet. It's over" ucap Dilla dengan menghela nafas.
"Yaudah kalau menurut kamu ini jalan yang terbaik" ucap Stella lagi.

Tunangan Dilla yang bernama Brian mengetahui perselingkuhan Dilla dengan Pak Kevin sehingga menghancurkan rencana pernikahan mereka. Dilla tidak berujar apa-apa dan memeluk Stella sambil menangis kencang. Stella berusaha untuk menenangkan Dilla tapi Dilla masih terus menangis. Saat memeluk Dilla, Stella dapat merasakan payudara Dilla yang terkenal besar itu menempel dengan payudaranya. Ini bukan saat yang tepat, tapi payudara Dilla membuat nafsu Stella tiba-tiba naik. Lalu terbesitlah pikiran nakal dari Stella untuk menggarap Dilla malam ini.

"Udah jangan nangis, Dil" ucap Stella sambil mengusap air mata dari pipi Dilla.

Dilla kemudian menatap wajah Stella dan begitu juga sebaliknya. Stella yang sudah tidak tahan akhirnya melumat bibir Dilla. Dilla memberontak dan melepas ciuman Stella.

"Stella, stop!" teriak Dilla.

Tapi Stella sudah kepalang nafsu sehingga kembali mencium Dilla dengan paksa. Sejak dikarantina, Stella memang harus menahan nafsunya karena tidak bisa bercinta dengan sang suami. Stella melihat ini adalah kesempatan yang tepat untuk menuntaskan nafsunya yang terbendung selama di Rumah Sakit. Dilla masih berusaha memberontak tapi usahanya sia-sia. Stella tidak peduli dan malah menahan kepala Dilla sambil terus menciumi bibirnya.

Akhirnya usaha perlawanan Dilla terkalahkan oleh hawa nafsunya sendiri dan kini perlahan Dilla malah membalas ciuman Stella. Lidah Stella mulai menyusup masuk ke dalam mulut Dilla. Lidah juga Dilla menyambut kedatangan lidah Stella. Stella mendorong Dilla perlahan ke arah tempat tidurnya dan menidurkannya. Stella melepaskan ciumannya dan membuka paksa Kaos yang dikenakan Dilla beserta dengan branya. Stella akhirnya melihat secara langsung payudara Dilla yang membuatnya penasaran itu.

"Tetek kamu bagus banget, Dil. Aku nyusu ya" ucap Stella.

Stella menyosor dan menyusu di dada Dilla. Dilla mulai mendesah dan terus memegangi kepala Stella.

"Stella, Stop! Kita ga boleh ngelakuin ini. Ini dosa! Nanti kalau perawat sama dokter tau gimana???" ucap Dilla.

Mulut Dilla menolak tapi tubuhnya tidak bisa dibohongi. Dilla mulai terangsang dengan perlakuan Stella. Tangan Stella Cornelia mulai bergerilya melepas kancing celana Dilla.

"Udah, tenang aja, ga bakalan tau mereka. Let me make you happy tonight" ucap Stella yang diikuti dengan kecupan di bibir Dilla.

Dilla tidak menjawab dan hanya terdiam menerima dengan senang perlakuan dari Stella. Stella mulai melucuti celana panjang dan celana dalam Dilla. Stella yang sudah bernafsu kini mengarahkan tangannya ke vagina Dilla sehingga kini tangan Stella mempermainkan vagina Dilla.

"Ahhmmmm" Dilla mendesah keenakan.

Kocokan Stella terasa semakin cepat dan intense, desahan Dilla juga semakin kencang. Akhirnya Dilla mengalami orgasme. Tangan Stella kini basah oleh cairan orgasme Dilla, dan Stella mengarahkan tangannya yang basah itu ke mulut Dilla. Pemain sinetron itu menjilati dan menciumi tangan Stella hingga bersih. Stella tiba-tiba berdiri dan mengambil sebuah kotak dari dalam lemari, ternyata dalam kotak itu adalah sebuah dildo besar. Dilla tidak menyangka bahwa Stella memiliki dildo sebesar itu dan dibawa ke rumah sakit. Stella mendapat dildo sebagai hadiah pernikahan dari teman-temannya, sebenarnya itu hanya untuk sebuah lelucon tapi Stella malah menyimpannya. Stella membawa dildonya dan mendekati vagina Dilla.

"Tenang ya, Dil. I'll make you happy tonight" ucap Stella.

Stella mengecup vagina Dilla dengan mesra lalu perlahan memasukan dildo itu ke vagina Dilla. Dilla mulai mendesah keenakan.

"Aaaaahhh" Dilla mulai merasakan vaginanya terisi oleh Dildo besar itu.
“Anggap aja ini olaharaga. Kata dokter kita harus banyak olahraga kalau mau sembuh.” Ucap Stella.

Stella memainkan dildo itu dengan liar di vagina Dilla. Dilla menggenggam sprei tempat tidurnya dan Dilla Masih terus mendesah. Dilla merasakan dildo Stella yang terus keluar masuk vaginanya. Tiba-tiba Dilla berteriak

"Oh shit, I'm Cumming again!" teriak Dilla.

Stella menarik dildo itu dari vagina Dilla. Stella menjilati dildo itu dan membersihkan dildo besar itu dari cairan orgasme Dilla. Stella dan Dilla kini sudah melanjutkan permainan mereka di tengah kasur kecil itu dengan posisi 69. Dilla dan Stella saling menyedot vagina satu sama lainnya. Mereka saling mempermainkan clitoris lawan main mereka. Mereka bertujuan untuk memuaskan satu sama lain. Lidah Dilla menari-nari di dalam vagina Stella, sehingga tidak butuh waktu lama untuk Dilla untuk akhirnya bisa membuat Stella orgasme. Stella tiba-tiba melepaskan ciumannya dari vagina Dilla.

"Ah... Ah... Ah... Aaaaahhhhhh!!!!" teriak Stella yang mendapat orgasmenya.

Cairan orgasme Stella langsung mengenai wajah dan bibir Dilla, dan mau tidak mau Dilla harus meminum cairan itu. Kehidupan seks Dilla tidak pernah sepuas ini selain ketika dia 'bermain' dengan Rebecca Tamara dan Pak Kevin. Stella tidak mau kalah, kini Stella tidak hanya menjilati dan menciumi vagina Dilla, tapi tangannya kini ikut bergerilya di vagina Dilla. Dilla merasa akan mendapat orgasmenya.

"Stella.... Enak!!! Gila!!!" teriak Dilla saat lagi-lagi mendapatkan orgasmenya.

Tanpa beristirahat, Dilla dan Stella melanjutkan permainan mereka. Dilla dan Stella masih asyik dan semakin hanyut dengan permainan lesbian mereka. Dengan posisi scissor dan saling berpegangan tangan, kini mereka saling menggesekan vagina mereka sambil mendesah sejadi-jadinya.

"Ahhhh... Ahhhh... Ahhh..." teriak Dilla dan Stella secara bersamaan.

Dilla tiba-tiba menghentikan permainan mereka, Dilla mengambil dildo milik Stella dan memasukan dildo itu ke dalam vagina Stella. Dilla memainkan dildo itu dengan liar di vagina Stella.

"Time for revenge" ucap Dilla.

Dilla terus memainkan dildo di dalam vagina Stella. Dilla kini meraih wajah Stella dan mencium bibir Stella dan sesekali menciumi dada Stella yang sekal itu.

"Dil, enak!!!" ucap Stella.

Dilla tersenyum melihat reaksi Stella. Dilla yang awalnya menolak Stella kini malah menjadi yang memegang kendali permainan. Akhirnya Stella mendapat orgasmenya.

"Aaaahhh!!!" teriak Stella ketika mendapatkan orgasmenya

Kedua wanita itu kini berbaring di atas ranjang dengan keadaan telanjang dan penuh keringat. Stella dan Dilla bercumbu dengan mesra layaknya sepasang kekasih.

"Gimana, masih sedih? Masih mikirin Brian?" tanya Stella.

Dilla tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala dan kembali mencium Stella. Permainan Dilla bersama Rebecca Tamara dan Pak Kevin diam-diam sudah merubah Dilla menjadi seorang sex maniac dan kini Dilla sedang berfikir untuk mengajak Stella untuk terjun ke dunia nista itu. Bahkan Dilla berfikir untuk mengajak Dilla untuk threesome bersama Rebecca Tamara apabila mereka sudah sembuh nanti. Karena kelelahan, mereka kembali berpakaian dan kedua Aktris muda itu tertidur di ranjang masing-masing dengan sama-sama merasa puas. Mereka hanya bisa berharap tidak ada perawat atau dokter yang mengetahui perbuatan nista mereka.
Nista? No... No brother...
It's heavenly play
 
Wih ada faradilla Yoshi :genit: kira kira si Dilla bakal ketemu David gak di cerita ini apa cuma side story aja bagian dilla? coba masukin temannya dilla seperti Rosiana Dewi sama Alodya Desi cantik-cantik tuh.
 
Suhu mau request Meutia amanda dong sama anissa Syamsi, soalnya si Meutia amanda cowoknya g ganteng jd bisa diceritain disini knp mau pacaran krn diancem atau apalah
 
Chapter 16: Anya Geraldine

Note: Update hanya di weekend . Do not copy my story without authorization



Setelah lama bekerja keras sebagai seorang runner, David akhirnya diangkat menjadi seorang Production Assistant atau seorang P.A. oleh Pak Kevin. Pak Kevin sangat bangga terhadap kegigihan David dan akan mengirimkan sebuah hadiah untuk David. David sebenarnya tidak memerlukan sebuah hadiah apapun, karena pekejaannya selama ini telah membawa sebuah kebahagiaan yang tidak tergantikan: Meniduri artis-artis terkenal.

Kontrakan David.

*tok tok tok*
Suara ketukan terdengar di pintu kamar David. Betapa terkejutnya David ketika membuka pintu itu dan mendapati sosok Anya Geraldine ada di hadapannya.

“David, ya?” Tanya Anya sambil mengulurkan tangan.

David menjabat tangan Anya.

“I… iya.. Aku David.” David menjawab dengan terbata-bata.

Anya tersenyum

“Aku kado dari Pak Kevin.” Lanjut Anya sambil tersenyum.
“Huh???” Tanya David keheranan.
“Iya, aku hadiah dari Pak Kevin buat kamu. Kamu bebas ngapain aja sama aku malam ini.” Jawab Anya.

David tidak menyangka bahwa Pak Kevin membayar seorang Anya Geraldine untuk menghabiskan malam bersama David. Awalnya David mengira dia akan mendapatkan parsel berisi makanan atau mungkin kemeja baru, tapi ini sungguh di luar dugaan.

“Silahkan masuk.” David mempersilakan Anya untuk masuk ke dalam rumah kontrakannya.
Sementara Anya izin ke kamar mandi, David duduk di sofa. David beranjak dari sofa dan mengambil sekaleng soda dari dalam kulkas. David kembali duduk di sofa dan menyalakan TV dan menyaksikan saluran kartun. David sedikit mengantuk dan hampir ketiduran namun tidak jadi ketika dia mendengar suara pintu tertutup. Betapa kagetnya David melihat Anya berdiri di depan pintu tanpa mengenakan sehelai pakaian.


"Suka ga David?" tanya Anya dengan nada menggoda.


Anya Geraldine menghampiri David dan duduk di sebelahnya dan mengelus-elus selangkangan David.


"Aku lagi butuh banget David, udah lama Aku ga punya pacar. David mau kan Bantu Aku?" tanya Anya.
"Anya, kamu yakin?" tanya David.


Anya hanya mengangguk


"Kamu pokoknya temenin Aku ya Malam ini David, lagian aku kan udah dibayar sama Pak Kevin.” jawab Anya.


Mereka pun berciuman cukup lama sambil David memainkan dada Anya Geraldine yang sempurna itu. David mengarahkan mulutnya ke arah dada Anya. Anya hanya bisa mendesah keenakan. David menjilat dan mencium puting Anya.

David tiba-tiba melepaskan ciumannya dari dada Anya. David berdiri dan melepaskan seluruh pakaiannya. Kini David dan Anya sama-sama telanjang bulat. David mengarahkan penisnya ke mulut Anya. Anya mulai menjilati batang dan kepala penis David, lubang kencing David juga tidak luput dari jilatannya. Bahkan buah zakarnya pun ia ciumi dan ia jilati. David mendesah kencang menerima perlakuan Anya. Sesuai dugaan David, ternyata Anya adalah seorang yang hyper sex. Anya memasukan penis David ke dalam mulut Anya. Lidah Anya memijat-mijat penis David. Tidak hanya menerima pijatan lidah, penis David juga disedot oleh Anya Geraldine .


"Anyaaa... Anyaaa... Aku mau keluar nih" ucap David tersengal-sengal.


Anya mengeluarkan penis David dari mulutnya sehingga David menembakkan seisi spemanya ke wajah Anya Geraldine . Anya kemudian mengambil tissue dan mengelap wajahnya.


"Pokoknya sekarang giliran kamu muasin Aku ya David" kata Anya.


David mendorong Anya ke sofa dan membuka kedua kakinya. Tanpa berkata apa-apa David langsung mencium vagina Anya. Anya mendesah sejadi-jadinya karena merasa keenakan. David menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat vagina Anya, tidak lupa David memainkan clitoris Anya. Tangan Anya menggenggam bantalan sofanya dan Anya masih terus mendesah. Tiba-tiba Anya berteriak


"I'm Cumming!!!" teriak Anya.


Anya baru pertama kalinya mendapatkan orgasme sedahsyat itu. Bahkan mantan pacarnya tidak bisa membuatnya sepuas ini. Tenaga David mulai pulih lagi, apalagi setelah melihat tubuh telanjang Anya, penisnya mulai berdiri lagi. David mengenakan kondom dan menggendong Anya yang sudah lemas karena orgasmenya ke atas tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa, David membalikan tubuh Anya sehingga kini Anya menghadap ke bawah.


"Lonte kamu Anya, bisa-bisanya godain cowo yang baru kenal. Ngajak ngewe lagi" ucap David sambil menusukkan penisnya ke dalam vagina Anya lewat belakang.
"Aargghh!" teriak Anya keenakan.
"Iyaaa, Aku emang lonte murahan!" lanjut Anya lagi sambil mengerang.


David tersenyum mendengar perkataan itu dan mulai menggerakan penisnya keluar masuk vagina Anya. Mereka berdua mendesah dengat dahsyat. Ternyata Anya Geraldine yang terlihat alim itu adalah seorang hyper sex. Penis David terus bergerilya di dalam vagina Anya. David menjambak rambut Anya dan menariknya kebelakang. David meraih wajah Anya dan menciumnya dengan liar dari belakang. Anya terus mendesah dan berteriak karena permainan David. David juga sesekali menampari pantat Selebgram itu.


"Oh, bangsaaaat!!! Gila kamu David! Sodokannya enak banget!!!" Teriak Anya keenakan.


David semakin bergerak dengan liar, Bahkan terkesan seperti Anya adalah pelacur yang dipakai asal-asalan.


"Aku... Mau... Keluar... Lagi!!!" teriak Anya sambil terbata-bata
"Aaaahhh!!!" Teriak Anya


Anya akhirnya mendapatkan orgasmenya. David yang belom mendapatkan orgasmenya melepaskan penisnya dari vagina Anya lalu melepaskan kondomnya. David meraih Anya dan membalikkan tubuhnya lagi sehingga kini mereka ada dalam posisi 69. David terus menjilati sisa-sisa orgasme Anya sedang Anya menjilati penis David. Lidah David mulai bergerilya di dalam vagina Anya, Bahkan clitoris Anya tidak luput dari permainan lidahnya. Anya mendapatkan sebuah kepuasan yang sudah lama tidak dia dapat dari lelaki. Anya menyedot penis David dengan kencang.


"Anya, Aku dapat nih!!!" teriak David keenakan.


Akhirnya David menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut Anya. Anya melenan semua sperma David tanpa sisa. Sekarang giliran Anya Geraldine yang akan mendapat orgasmenya.


"Oh, gilaaaak!!! Gila kamu David! Lidah kamu enak banget!!! Aaaaahhhhhh" Teriak Anya yang mendapat orgasmenya lagi.


Anya dan David beristirahat sejenak sebelum melanjutkan permainannya. Mereka berdua tertidur di atas ranjang itu dengan saling berpelukan dan Anya menaruh kepalanya di atas dada David.


David terbangun karena merasakan ada sebuah sensasi yang enak di penisnya. Ketika membuka matanya, terlihat Anya sedang menciumi dan menjilati penis David. Tanpa diduga, Anya melahap penis David dan Anya men-deep throat David. Tapi belum sempat David mendapatkan orgasmenya, Anya melepaskan penis David dari mulutnya. Anya meletakkan penis David di belahan dadanya. David tentu sangat menyenangi inisiatif dari David ini. Sebuah tindakan yang tidak dia duga tapi sangat menyenangkan. Anya Geraldine menjepit penis David menggunakan dadanya lalu menggerakannya ke atas dan ke bawah sambil sesekali menciumi kepala penis David. Ya, sekarang David sedang mendapatkan titfuck dari mantan pemain sinetron Anak Langit itu.


"Jangan keluar dulu!" ucap Anya.


David paham maksud Anya. David berdiri dan mengambil kondom lagi dari celananya dan mengenakan kondom baru. David membuka kedua kaki Anya dan perlahan memasukan penisnya kedalam vagina Anya. David mulai menggerakan pinggulnya lalu Anya berkata


"Kita main pelan aja ya" ucap Anya sambil mendesah pelan.


David yang tidak ingin mengecewakan Anya akhirnya menurutinya. Anya memeluk erat David sementara David terus menggerakan pinggulnya dengan pelan. Keluar desah-desahan kecil dari mulut Anya yang membuat David menjadi bernafsu. David kembali mencium bibir Anya. David merasakan dirinya akan meledak sebentar lagi.


"Anya, Aku bentar lagi keluar" ucap David.
"Aku juga David, Kita bareng ya" balas Anya.


Anya semakin mengencangkan kakinya di pinggul David. David semakin mempercepat gerakannya dan semakin mengocok vagina Anya.


"Aaaahhh!!!" Anya dan David keluar bersamaan.


David ambruk di sebelah Anya Geraldine . David dan Anya berciuman dengan pelan dan mesra. David melepaskan kondomnya dan melemparnya ke tempat sampah.


"Makasih ya David" ucap Anya.
"Iya" jawab David dengan singkat.


Tapi David belum selesai. Akibat obat yang diminumnya sebelum bertemu Anya, kini David jadi lebih 'kuat' sehingga penis David secara ajaib bisa berdiri lagi.


"Nungging kamu!" perintah David.


David memasukan penisnya ke lubang pantat Anya tanpa izin sehingga Anya kaget dan merasa sedikit sakit.


"Anjing lu David, ngomong dulu dong kalau mau pake pantat gue!" teriak Anya dengan marah.


David hanya tertawa kecil mendengar Anya berkata kasar dan mulai menggerakan penisnya di dalam pantat Anya.


"Gila kamu, David! Liar banget kamu!!!" teriak Anya.
"Ngentoooot.... David. Entotin gueeee!" Lanjut Anya sambil teriak.
"Oke kalau itu mau kamu!" Balas David.


David semakin mempercepat gerakannya di dalam pantat Anya Geraldine tanpa ampun. Anya terus berteriak keenakan.


"David, Aku keluar!!!" teriak Anya.


Anya mendapatkan orgasmenya, tapi David tidak peduli dan malah mempercepat gerakannya di dalam pantat Anya. Akhirnya David melepaskan penisnya dari pantat Anya dan menyemburkan seluruh spermanya ke pantat Anya Geraldine yang seksi itu. Kini keduanya lagi-lagi ambruk di atas kasur.

Saat David tertidur, Anya mendapatkan pesan singkat dari Pak Kevin.

“Fee kamu buat ngelayanin Davjd udah saya transfer ya.” Tulis Pak Kevin dalam pesan singkat itu.

Pak Kevin juga juga menyertakan bukti transfer sejumlah 10 juta rupiah pada Anya. Anya tersenyum bahagia melihat pesan dari Pak Kevin dan kembali tidur bersama David.




To Be Continued…
Sumpah 10 juta gua juga mau
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd