Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SASKIA MAHASISWA BINAL!

[PART 3]
"...Karena saya udah kasih surprise buat kamu, sekarang giliran kamu."

Saskia mengusap-usap lehernya yang meremang. Mengingat kejadian semalam yang masih sangat jelas terekam. Obviously, karena tidak mabuk semalam.

Tubuhnya masih merinding sejak semalam hingga detik ini. Sekelibat saja bayangan semalam hadir, Saskia langsung gigit bibir.

Bahkan sepagian di ruang kelas Saskia tak bisa fokus mendengarkan dosen bicara.

"Woy, ngelamun mulu! Kantin yuk!" ujar Gizta memecah lamunan Saksia sambil menepuk pundaknya.

Saksia sedikit tergeragap, "Lah udah kelar?"

"Dari 5 menit tadi kali Non, kenapa sih lo masih pagi udah ngelamun aja? Awas kesambet setan. Yok ah!" Bella sedikit menarik tangan Saskia mengikuti Gizta dan Kiandra keluar kelas duluan.

Baru tiba di pintu keluar kelas, ada yang menghadang langkah Saskia. Seorang perempuan yang sepertinya adik tingkatnya mencarinya. "Kak Saskia kan ya?"

Sedikit bingung Saskia mengangguk.

"Aku dititipin pesen Kak, Kak Saskia diminta menghadap ke ruangan Pak Arya."

Saskia makin bingung, tapi tak urung menjawab, "Oke, thank you ya infonya."

Anak itu mengangguk dan pergi, Saskia bertanya pada Gizta. "Pak Arya siapa anjir?"

Gizta yang sedari tadi masih bersamanya juga sedikit bingung. "Pak Arya dosen Komunikasi Bisnis bukan sih? Ih... si Bapak yang sering kita omongin!" Gizta gemas karena melihat Saskia yang berusaha mengingat.

"Kita omongin?"

"Ih....." Gizta mendekatkan suara ke kuping temannya, "yang kontolnya gede." Saksia sedikit melotot mendengarnya.

"Kita sering ngomongin kan soalnya dia sering ke kantin. Iya bener dosen komunikasi bisnis waktu kita semester 3 tapi cuma di akhir semester doang ngajarnya."

Saskia ingat!

Pak Arya, dosen dari Nusa Tenggara Timur lulusan Australia. Wajahnya memang sedikit mencolok di sini yang kebanyakan adalah Chindo atau blasteran seperti dirinya. Tapi Pak Arya jadi omongan bukan karena menganggap dia berbeda, justru karena Saskia dan teman-temannya tau kalau Pak Arya adalah orang yang kekar dengan wajah keras sesuai preferensi cowok yang mereka idamkan.

Emang dasar kebanyakan nonton bokep Blacked!

Tapi pertamakali melihat Pak Arya Gizta memang sudah heboh karena dia yang sudah beberapa kali 'ngerasain' orang timur dan katanya 'beda, penuh banget, mentok banget, mantep banget pokoknya'!

Pikiran Saskia malah kemana-mana dan ia kembali merinding. Pasalnya kenapa Pak Arya mencarinya? Semester 3 sudah 1,5 tahun yang lalu bahkan Saskia sudah tidak ingat.

"Kenapa dia nyariin gue ya?" tanya Saskia. "Temenin gue yuk Giz."

"Nilai Komunikasi Bisnis lo apa?"

Saskia mengingat-ingat. "Lupa gue, tapi nggak ada nilai C sih seinget gue."

"Iyalah lo kan pinter. Apa mau diajak project kali? Denger kan lo kampus kita lagi kerjasama sama Australia? Tapi nggak ngerti deh gue detailnya gimana. Dia kan lulusan Aussie tuh."

"Iya kali ya?"

"Gih sono, siapa tau lo bisa ke Aussie kan seru hihi. Tapi gue ke kantin dulu deh nanti lo lama lagi gue udah laper banget."

"Ih jadi nggak mau nemenin?"

"Kalau udah kelar aja ya kita samperin sama yang lain. Oke? Bye..." Gizta meninggalkan Saskia seorang diri.


[]



Kampus Saskia memang kampus elit yang sangat memikirkan privasi dosen dan mahasiswanya. Walaupun banyak kelakuan mahasiswanya yang sangat primitif terutama saat melihat cewek cantik sepertinya.

Privasi yang dimaksud adalah semua dosen diberikan satu ruangan terpisah, apalagi yang sering mengerjakan proyek. Diberikan fasilitas khusus bukan hanya ruangan tapi sekaligus studio untuk ruang diskusi bersama mahasiswa.

Termasuk ruangan Pak Arya. Sedikit terpisah dari gedung dosen reguler, lebih dari 20 ruangan khusus dalam satu area.

Saskia menemukan ruangan Pak Arya yang di atasnya bertuliskan namanya. Saskia ketok pintu dan ada jawaban diminta masuk.

Ruangan dominan putih itu diisi satu sofa, meja kecil, rak buku dan meja kursi Pak Arya.

Pak Arya di mejanya sedang sibuk dengan laptopnya.

"Duduk." Tanpa memandang Saskia, Pak Arya menyuruhnya duduk. Aura mengintimidasi sangat terasa.

Saskia sedikit merinding. Lalu duduk di depannya.

https://assets.**************/post-image-62fa1d3c7e093.jpeg
Sekilas melihat, Saskia menggambarkan Pak Arya memiliki tinggi sekitar 185 cm. Kulitnya cokelat, rambutnya cepak, berkumis dan berewok tipis. Yang paling menonjol dari Pak Arya adalah badannya yang sangat tegap! Lengannya yang terlihat sangat liat. Sekilas melihat, ia adalah gambaran sempurna tubuh yang diidamkan pria.

Kini Saskia sadar sepenuhnya, Pak Arya adalah dosen yang hanya sempat mengisi kelasnya 2 kali sebagai dosen baru saat itu, sebelum dia ujian semester. Lalu sering jadi perbincangan gengnya, tapi tak pernah Saskia gubris.

Tapi kini berada di hadapan Pak Arya, Saskia tau kenapa teman-temannya begitu mengidamkannya. Ia punya karisma tersendiri dan yang mengisi otak Saskia saat ini adalah perkataan Gizta di kantin waktu itu.

"Anjing, liat itu dari jauh aja nonjol banget itu celana. Bangsat gede banget tuh barang kayaknya. Nggak muat kali ya kalo digengem."

"What the hell..." tanpa sadar Saskia bergumam.

"Sorry?" kata Pak Arya langsung memandang Saskia.

"Eh maaf Pak, nggak sengaja. Lagi kepikiran sesuatu."

"Kejadian semalam?" tanya Pak Arya yang seketika membuat Saskia kaget. Tapi langsung menormalkan ekspresinya, mungkin Pak Arya hanya asal bicara.

"Ehm... iya, Pak." jawan Saskia sedikit tergeragap.

"What's wrong? Ada yang hilang atau diambil orang?"

The fvck. Saskia langsung memaki dalam hati. Kenapa tebakannya sangat tepat?

"...Karena saya udah kasih surprise buat kamu, sekarang giliran kamu."

Kejadian malam itu kembali berputar di kepalanya. Yang dimaksud giliran Saskia memberikan surprise untuk laki-laki itu adalah... memberikan celana dalamnya.

"Saya mau celana dalam kamu..."

"....celana dalam kamu..."

"...celana dalam..."


Saskia kembali tersadar dan membenahi posisi duduknya. Ada yang basah di bawah sana.

Nggak sopan Saskia! Bisa-bisanya lo horny di hadapan dosen lo. Sadar!

Saskia menguasai diri dan menjawab pertanyaan Pak Arya yang cukup lama tak terjawab, "Oh nggak, Pak. Nggak ada yang ilang."

Pak Arya memundurkan tubuhnya dan bersandar di kursi. Memandang Saskia lekat sampai dia salah tingkah.

"Oh ya? Too bad, padahal saya panggil kamu karena mau balikin barang kamu."

Saskia kembali membelalak. Barang apa....?

"B-bbb..barang apa, Pak?"

"Coba buka boks di depan kamu."

Jantung Saskia berdetak dengan cepat. Tangannya sedikit gemetar untuk membuka box hitam di depannya. Pelan Saskia buka tutup atasnya dan ketika melihat isinya, tutupnya langsung terjatuh hingga membentur meja.

Di dalam boks itu ada celana dalam jenis thong warna hitam yang sangat ia kenal.

https://assets.**************/post-image-62fa1e437a69e.jpeg
"Saya mau celana dalam kamu..."

Jadi?

Masih dengan pandangan tak percaya Saskia memandang Pak Arya.

"Jadi... Bapak?" Saskia berdiri dari kursinya dengan wajah panik.

Pak Arya lalu beranjak dari kursinya, menghampiri Saskia yang berdiri mematung.

Didekatinya Saskia, mencondongkan tubuh ke dekat telinganya dan berbisik, "It's me Saskia, your Massimo."

Sekujur tubuh Saskia merinding.

GILA!

GILA!

GILA!

Saskia orgasme pakai tangan dosennya! Tangan dosennya mencolok-colok memeknya semalam. Di dalam club! Saskia... oh shit!

"S-saya permisi dulu, Pak..."

Sekuat tenaga Saskia menguasai diri dan ingin kabur dari ruangan Pak Arga sesegera mungkin!

Baru satu langkah, tangan Saskia ditarik dan tubuhnya di desak ke tembok! Lalu bibir Arya menyambar bibir Saskia!

Pak Arya mencium bibir Saskia dengan beringas. Dikulum-kulumnya bibir itu tanpa memberikan Saskia kesempatan untuk bernafas. Terus dan terus dikecupnya bibir atas dan bawah Saskia.

Lidahnya mulai ikut mendesak. Saskia sudah kehabisan nafas!

Sedikit didorongnya Pak Arya agar ia bisa bernafas, sedetik ia mampu mengambil nafas, bibirnya sudah kembali dikulum!

Jika tadi Saskia hanya pasif menerima ciuman ini karena terlalu kaget, kini pertahanan Saskia sudah runtuh! Diremasnya rambut Pak Arya dan Saskia mulai membalas ciuman brutal itu!

https://assets.**************/post-image-62fa1f0a536e8.jpeg
Saskia membuka mulutnya dan seketika lidah Pak Arya langsung menginvasinya.

Gila! Ini adalah ciuman terpanas Saskia selama hidupnya! Semakin ia rasakan, semakin ia ingin lebih! Nafsunya sudah terpantik.

Kedua bibir itu masih saling beradu. Bertukar liur, mengulum lidah. Tangan Pak Arya juga tak mau diam. Bergerilya menuju gunung kembar yang sejak Saskia masuk ruangannya tadi sudah ingin ia remas! Dan terjadilah.

Tangan kanan Pak Arya meremas payudara montok milik Saskia.

"Erghhhhh..."

Satu desahan lolos dari mulutnya di sela-sela ciumannya.

Tangan kirinya juga tak mau diam, menuju pantat sekal dan juga langsung meremasnya!

"Arrghhhh... Pak...."

https://assets.**************/post-image-62fa1ec9013b8.jpeg
Puas melahap bibir Saskia, perlahan bibir Pak Arya menuju leher jenjang Saskia. Leher yang terekspos meskipun Saskia memakai kemeja. Ditelusurinya leher itu dengan bibirnya. Dijilatinnya pelan.

"Arggghhhhhh...."

Saskia kembali mendesah.

Anggota badan Pak Arya bagaikan orkestra yang tak terputus. Kedua tangannya memainkan payudara dan bokong Saskia, mulutnya menjilati bibir Saskia.

Saskia hanya bisa mendesah dengan nafsu yang sudah di puncak nirwana.

"Errrghhhhh... Pak..."

https://assets.**************/post-image-62fa1f420f6b7.jpeg
Jempol Pak Arya berputar-putar di puting Saskia. Meski masih terhalang kemeja dan bra tapi Saskia bisa merasakannya. Tubuhnya menggelinjang geli!

"AHHHHHH!"

Semakin mendengar desahan Saskia, semakin cepat Pak Arya mempermainkan tubuhnya.

"Ahhhh... Pak... ahhhhh... terussss...."

Hilang sudah harga diri Saskia dan lupa diri dengan siapa ia sedang bercumbu! Yang dia inginkan adalah mengulang orgasme seperti semalam.

Ekspresi horny Saskia sangat-sangat menggairahkan! Desahannya membuat batang Pak Arya yang sedari tadi sudah keras, semakin mengeras!

"Arghhhh... Pak...."

Semakin cepat... semakin cepat dan semakin cepat Pak Arya menggerakkan semua tangan dan bibirnya. Desahan Saskia juga semakin cepat dan keras. Seolah tak lagi peduli mereka ada di area kampus.

"Arghhhh... Pak... saya mau sampai...."

Mendengar perkataan Saskia, sekali lagi Pak Arya mempercepat gerakannya.

"Arggggghhhhh.... Aghhhhhhh...."

"Pak..... mau sampai... mau.... Ahhhhhh...."

Begitu mendengar sedikit pekikan Saskia yang mengindikasikan dia benar mau sampai, Pak Arya seketika menghentikan semua sentuhannya pada Saskia!

Saskia yang sudah mau sampai langsung dihempas ke dasar jurang. Nafsunya hancur berantakan. Seberantakan kondisi baju dan roknya sekarang!

"Pak...."

Suara rendah Saskia memandang Pak Arya yang masih merekatkan keningnya di kening Saskia. Nafas Saskia masih memburu. Begitu dekat dengan bibir Pak Arya. Nafas panasnya menerpa wajah Pak Arya.

https://assets.**************/post-image-62fa1fa89e2ee.jpeg
Mereka masih saling memandang intens. Keduanya masih menormalkan nafasnya.

"You're so mean..." Saskia dengan bibirnya yang basah, bengkak hanya berjarak beberapa inchi dari dosennya bilang bahwa dosennya keterlaluan.

Harusnya Pak Arya tau, Saskia paling benci dibuat tanggung! Brengsek!

"Not now, Saskia. Not now."

"When?"

Saskia tak punya rasa malu lagi menuntut kapan dosennya bisa memuaskannya!


"Tonight, 8pm. Nomor 1705."

"Apartemen? Hotel?" Tanya Saskia tak sabar.

"Apartemen yang sama dengan kamu."

"What?!"



[]



Pukul 19.30 Saskia mondar-mandir di apartemennya. Pikirannya berkecamuk haruskah ia datang ke unit 1705? Yang tanpa dia sadari ternyata adalah tempat tinggal dosennya.

Sejak kapan?

Ah, fuck!

Mungkin tanpa sadar selama ini Saskia tanpa sadar juga sering berpapasan dengan Pak Arya.

What the hell is going on with my life? Mimpi apa dia selama ini dalam semalam dia ternyata bercumbu dengan dosennya. Juga ternyata dosennya adalah match Bumble-nya selama ini yang mengenalnya.

Wait!

Darimana Pak Arya tahu kalau itu dia? Saskia tak pernah memakai foto close-up. Bahkan tak tampak wajahny. Hanya bagian mata ke atas. Mustahil dia dikenali!

Saskia juga tak pernah menceritakan kepada siapapun soal dia install Bumble. Lagian apa kata teman-temannya nanti? Dia sudah punya pacar tampan dan kaya yang dibilang orang sempurna.

Huh!

Sempurna dari Hongkong! Apa gunanya sempurna kalau egois dalam bercinta dan tidak bisa memberinya orgasme?

Ah, teringat Bobby mau tak mau Saskia kecewa lagi!

One, two... ah I don't care! I want it! Gue udah cukup menderita gara-gara kentang!

Saskia keluar dari unit apartemennya di lantai 22 menuju lantai 17. Meskipun waktu berpikir lebih lama dari bersiap, Saskia tetap tampil casual malam ini.

https://assets.**************/post-image-62fa208fb2d5f.png
Saskia memakai make-up natural, baju lengan panjang dan celana jeans. Cukup sopan meskipun tak tahu akan jadi apa nasib bajunya malam ini? Apakah akan kusut seperti bajunya tadi siang? Akankah koyak?

Saskia juga memakai parfum terbaiknya. Elixir Pour Femme dari Roja Parfums. Parfum mahalnya yang biasanya hanya dipakai saat dia ada acara penting.

What are you thinking, Saskia?

Perjalanan turun ke bawah terasa sangat menegangkan untuk Saskia.

Tring!

Lift terbuka di lantai 17.

Pelan-pelan Saskia keluar dari lift dan berjalan ke arah kanan. Kamar nomor 1705 di ujung. Setiap lantai memang hanya ada 5 kamar.

Saskia tiba di depan pintu. Degup jantungnya semakin kencang. Saskia menarik napas panjang dan mulai menekan bel.

Perlu waktu satu menit untuk pintu itu terbuka. Dan yang muncul adalah seorang laki-laki yang sedang topless hanya memakai celana pendek. Napas Saskia sempat tertahan melihat pemandangan di depannya.

Bentuk badan Pak Arya sangat hot!

https://assets.**************/post-image-62fa20f87690d.jpeg
"Sorry, saya baru selesai mandi. Masuk."

Saskia sedikit tergeragap dan mulai masuk.

"Kamu datang lebih cepat."

Saskia yang dipersilakan duduk jadi menengok jam di tangannya dan baru sadar kalau dia lebih cepat 17 menit dari waktu janjian.

******, Saskia!

"Wine? Orange juice? Anything?"

"Anything,
" jawab Saskia.

Pak Arya beranjak dan kembali beberapa saat membawa 2 gelas red wine. Masih dengan topless yang mengekspos betapa indah tubuhnya.

Saskia duduk di sofa dengan sedikit gelisah. Diraihnya red wine dan meminumnya pelan, setidaknya bisa meminimalisir detak jantungnya.

Pak Arya duduk di depannya tapi Saskia sadar betul bahwa matanya saat ini sedang menatapnya intens.

"Bisa kita mulai sesinya?"

"Uhuk... uhuk....”

Saskia keselek wine mendengar pertanyaannya. Sesi apa?

Pak Arya langsung beranjak dan duduk di sebelah Saskia. Menepuk-nepuk punggungnya supaya segera mereda.

Saskia mau tak mau jadi memandang Pak Arya dalam jarak kurang dari 30cm. Dibalas Pak Arya dengan tatapan dalam.

Pak Arya menggerakkan tangannya ke bibir Saskia, menyeka setetes wine yang tersisa di bibirnya yang basah. Lalu memasukannya ke mulutnya, “Manis.”

Saskia sudah ingin berteriak, buruan lo entot gue deh! Gue udah horny maksimal! Tapi itu tidak mungkin mengingat harga dirinya.

Masih dengan tatapan tajamnya, Pak Arya lalu menggerakkan tangannya dan mengambil sejumput lalu diciumnya, “Rambut kamu wangi.” Badannya kemudian bergerak ke arah leher Saskia dan menghirupnya dalam, “Badan kamu juga wangi.”

“Eghhh…”

Saskia kelepasan mendesah!

Pak Arya mengulum senyumnya. Sambil memainkan tangan di rambut Saskia yang tebal dan panjang, ia masih ingin menggoda mahasiswanya ini.

https://assets.**************/post-image-62fa194bacfcc.png
“Kamu sejak kapan main Bumble?”

Saskia menyuruh tubuhnya untuk bekerjasama agar ia tak mempermalukan diri. “Baru semingguan. Bapak first matchsaya.”

Pak Arya tersenyum simpul, mendekatkan bibirnya ke dekat bibir Saskia yang terbuka dan merekah, “Oh, really? I love it when you call me, Bapak.” Pak Arya menambahkan hembusan di bibir Saskia hingga Saskia harus menggigit bibir dalamnya agar tak mendesah.

“Iya.”

“Saya ada di Bumble juga karena pengen cari kamu.”

Mata Saskia sedikit melotot, masih dengan posisi yang begitu intim. “C-ccari saya?”

“Yes. Kamu nggak tahu kenapa saya pakai nama Massimo?”

Saskia memang swipe left saat itu karena profile orang itu yang memakai foto Don Massimo Torricelli, pemain utama pria di 365 Days yang meskipun jalan ceritanya busuk tapi Saskia jelas menyukai Massimo.

Tapi, nggak ada yang tau hal itu, kecuali… Bobby! Atau tanpa sadar dia pernah membicarakannya bersama teman-temannya? Tapi rasanya tidak.

“Gimana Bapak bisa tahu?”

“Saya nggak sengaja dengar waktu kamu ngobrol di telepon sama pacarmu. Kamu bilang suka Massimo Di 365 Days.”

“Denger di?”

“Gym.”

Oh crap! Saskia memejamkan mata malu mengumbar fantasinya di depan umum.

“Tapi itu belum tentu saya kan?”

“Valentine yang kamu pakai itu nama tengah kamu kan? Not exactly sama tapi dari lihat mata kamu di profile I know it’s you.”

“Mata saya?”

Yes, your sexy eyes. Mata kamu yang binal itu Saskia. You’re so sexy. Di tempat gym sampai saya rasanya mau seret kamu ke tempat sauna and… fuck you hard.

https://assets.**************/post-image-62fa196dc853a.png
Pak Arya mencium bibir Saskia setelah bilang itu. Saskia yang gelagapan ingin segera membalas ciumannya, tapi sayang Pak Arya lekas menarik bibirnya.

“I wanna squeeze your ass….”

https://assets.**************/post-image-62fa19748e878.png
Do it, Pak. Just do it…”

Bapak nggak tau apa seharian saya nahan horny gara-gara Bapak!


Saskia sudah meruntuhkan harga dirinya. Memohon untuk disetubuhi dosennya sendiri.

Not that fast, Saskia. Pembicaraan kita belum selesai.”

Fvck! Gue udah basah banget!

“Kenapa kamu main Bumble?”

“Iseng.”

“Really? Kamu terlihat frustrasi di setiap chat kamu. Kenapa? Pacar kamu nggak bisa nyenengin kamu ya?”

Saskia hanya mengangguk. Ingat, misi Saskia saat ini hanya bercinta dan bukan untuk basa-basi busuk!

“Too bad! Soalnya cewek seseksi kamu harusnya dapet kenikmatan dunia yang paling indah.”

That’s why gue di sini, Pak! I wanted you to fucked me.

Apakah Saskia akan merasa terhina jika Pak Arya tau selama 4 tahun ia melakukan seks belum pernah sekalipun ia orgasme? Anjing, setelah dipikir-pikir Saskia memang salah pilih pacar! 3 pacarnya termasuk Bobby adalah cowok-cowok egois yang mementingkan diri sendiri.

“Kamu udah pacaran berapa kali?” Pak Arya mulai bergerilya lagi, tangannya mulai mengelus lengannya dan bibirnya menciumi bagian telinganya.

“Eghhh…”

“3 kali, Pak.”

“Cewek kayak kamu cuma pacaran 3 kali Sas? Itu sebuah kesia-siaan, kamu tau? Dan mereka semua nggak ada yang jago di ranjang?”

Saskia mengangguk lagi.

“Kenapa kamu nggak tinggalin mereka dan cari kesenangan yang kamu mau.”

Because i don’t know what i want.”

“What?”


“Saya nggak tau apa yang saya cari. Saya hanya nggak pernah puas setiap bercinta dengan pacar-pacar saya. I have never get orgasm sampai saya pikir apa seks emang seperti ini? It’s different from porn movie… but…”

“But?” Pak Arya menuntut sambil jari telunjuknya sedikit berputar di depan payudara Saskia. Hingga membuat tubuh bagian bawahnya menggelinjang.

Ekspresi Saskia sudah sange berat!

https://assets.**************/post-image-62fa1972a50d6.png
“Temen-temen saya bilang seks memang senikmat itu sampai bikin mereka ketagihan dan even how fabricated porn movie are, tapi orgasm harusnya real.”

Obviously it’s super real.

That’s why….” Saskia menggantung perkataannya lagi.

That’s why you wanna feel it. With me?”

Saskia mengangguk lagi sambil kegelian merasakan payudaranya yang dimainkan.

You’re so sensitive, Sas. Your body is sensitive. Saya yakin kamu harusnya bisa gampang orgasme. Berarti cowok-cowok kamu aja yang nggak becus.”

I know right! Sama Pak Arya aja gue udah orgasme 2 kali padahal cuma remesan di payudara sama kobelan di memek!

Bagian bawah tubuh Saskia semakin berkedut.

Satu tangan Pak Arya yang lain bergerilya mengelus perut Saskia dari luar baju. Merangsang Saskia dengan cara yang sangat gentle.

Nafas Saskia semakin memberat. Usapan di payudara yang bisa dirasakan hingga putingnya, usapan di bagian perut yang menjalar ke memeknya dan gigitan-gigitan kecil di lehernya.

Bisa Saskia rasakan semua rangsangan nikmat itu hingga rasanya ia ingin menangis saking enaknya. Saskia sudah bersandar pasrah di badan Pak Arya.

Badan six pack yang sangat ingin ia sentuh dan rasakan keliatannya. Badan kekar yang ingin ia ciumi dan sandari.

Membayangkan badan itu akan menindih tubuh seksinya. Melihat keringat-keringat berjatuhan saat mereka bercinta nanti. Merasakan tangan kuatnya mencengkeram kedua tangannya dan melesakkannya di kasur sambil kontolnya bergerak liar menyodoknya.

Fvck! What the hell is he doing to me? I want him so bad!

You’re the sexiest girl ever. Kamu wanita tercantik yang pernah saya temui. Saya akan berikan semua yang kamu mau. Saya akan tunjukin semua hal yang belum pernah kamu rasain. Saya ajarin kamu apa itu kenikmatan yang sesungguhnya. Kita akan cari tau yang kamu mau.”

Lalu tiba-tiba Pak Arya meremas kedua susu Saskia dengan kencang sambil menggigit lehernya. “Kamu bikin saya gila, Saskia.”

”Saya akan jadi Massimo sesuai yang ada di imajinasi kamu.”

“Aghhhhhh…”

https://assets.**************/post-image-62fa194fd438e.png
“Tapi kamu harus ikutin semua yang saya minta.”

“I will.”

Pak Arya makin meremas dengan kuat. Saskia sudah memejamkan mata meraup semua sentuhan yang bisa dia rasakan. Memeknya semakin berkedut minta dipuaskan!

“Kamu janji?”

“Saya janji.”

“Kamu janji?”

“Arghhh… saya janji…”

“Kamu janji?”

“Arghhhhh…. Shit! Yes, saya janji, Pak!”

Tepat saat Saskia menjawab Pak, jari telunjuk Pak Arya mencolok memeknya di luar celana jeansnya.

“AWWWWWW…..”

https://assets.**************/post-image-62fa196c72ab5.png
“Kita ke kamar.”

[]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd