Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Part 31

"Ini apa, Bu?" tanya Gw ketika melihat sebuah map tebal tergeletak di meja ruang guru.

"Itu map nilai mau diserahin ke Sinta buat arsip." jawab Bu Lena.



"Ohh." kata Gw sambil menentengnya.

"Mau dikemanain, Jak?" tanya Bu Nisa melihat Gw yang akan membawa map itu.



"Mau dikasih ke Kak Sinta." jawab Gw.

Terlihat di mata Gw, Bu Nisa saling bertatapan dengan Bu Ros yang juga berada di sana.

"Gak usah, Jak. Saya aja yang ngasih nanti." kata Bu Ros.



"Gapapa, Bu. Saya aja." jawab Gw.

"Kenapa sih, Ros?" tanya Bu Nia.



"Hahahaha." Bu Nisa dan Bu Lena menertawai Gw dan Bu Ros.

"Putri, tolong ambilin map nya Put." pinta Bu Ros kepada Bu Putri yang berada di depan Gw.

"Kenapa?" tanya Bu Putri bingung.



"Jangan mau, Bu. Aneh emang tuh ibu-ibu." ucap Muti meledek Bu Ros.



"Heh, kurang ajarr. Sambelin nih mulutnyaa." jawab Bu Ros kesal.

"Udah sanaa, Jak." ucap Bu Lena yang kemudian Gw langsung saja pergi meninggalkan ruang guru untuk menemui Kak Sinta.

"Kak?" panggil Gw saat memasuki ruang TU.

"Kenapa, Jak?" tanya Kak Sinta.



"Ini, berkas nilai disuruh diarsip." ucap Gw.

"Ohh. Taruh aja disitu, Jak. Makasih ya." pintanya.

"Iya." jawab Gw sambil menaruh map di atas meja.

Melihat dia sedang asik menatap komputer, Gw pun mendekatinya untuk melihat apa yang sedang dia kerjakan.

"Sibuk ya sekarang kehilangan partner?" tanya Gw.

"Hahahaha. Gak ada bedanya, sama aja. Malah lebih santai sekarang." jawabnya.

"Bukannya lebih sibuk? Kan ngerjainnya sendiri doang?" tanya Gw.

"Enggak doong. Kalo bisa manage nya mah, malah jadi simple semuanya. Kalo kemarin-kemarin kan karena ada si beban aja." jawabnya.

"Kan sekarang dia sudah dihempaskan berkat kamu. *Cupsss." jawabnya lalu mencium bibir Gw.

"Ihh, main cium-cium ajaa. Nanti kalo ada orang masuk gimana. Belum aku kunci kan." ucap Gw.

"Coba deh kamu buka pintunya." suruhnya.

Gw pun bangkit dari duduk dan menuju ke arah pintu untuk membukanya, tetapi ternyata pintunya sudah terkunci.

"Kok kekunci?" tanya Gw heran.

"Siniii." ucapnya sambil melambaikan tangan.

Kak Sinta menunjukkan tombol rahasia yang dapat mengunci otomatis pintu ruangannya yang berada di bawah meja kerjanya.

"Aku beli ini, jadi bisa ngunci dari jauh gitu." jawabnya.

"Biar apa?" tanya Gw dengan tatapan meledek.

"Biar kalo kamu yang masuk buru-buru aku kunci. Hahaha." jawabnya.

Kak Sinta langsung menarik tangan Gw agar mendekat kepadanya. Diciumnya bibir Gw sambil melepaskan kancing bajunya satu persatu.

Gw pun ikut melepaskan seluruh pakaian Gw hingga bugil lalu Kak Sinta dengan cepat meraih kontol Gw.

"Bekas Bu Ros, Bu Nia, Bu Nisa, Muti, Hanna." ledeknya sambil mengocok kontol Gw.

"Doain biar nambah satu lagi." ucap Gw.

"Siapa?" tanyanya sambil memasukkan kontol Gw ke dalam mulutnya.

"Tapi enak kan? Hahaha." tanya Gw.

"Hmmm." jawabnya ketika mulutnya dipenuhi kontol Gw.

Kak Sinta memaju mundurkan kepalanya mengepong kontol Gw. Yang tadinya menjulai kebawah, kini sudah tegak berdiri merogoh seisi mulut Kak Sinta.

*Cupss cupss
Diciuminya kontol Gw beberapa kali lalu dijilatnya dengan lidahnya hingga seluruh kontol Gw sudah basah dengan air liurnya.

"Yuk?" ajaknya sambil mengocok kontol Gw.

Kak Sinta berbaring di lantai dalam keadaan telanjang dan mengangkangkan kakinya. Gw pun dengan perlahan memposisikan tubuh Gw lalu memasukkan kontol Gw ke dalam memeknya.

"Mmphhhh." desahnya.

*Plokk plokk plokkk
Kontol Gw mulai memainkan aksinya. Sambil merangkul Gw, Kak Sinta pasrah menikmati hujaman demi hujaman kontol Gw ke dalam memeknya.

"Ughhhh." desahnya.

Sambil menggenjotnya, Gw juga menjilati leher jenjangnya sehingga matanya terpejam dan mendesis keenakan. Dinginnya lantai ruangan ber-AC pun tidak menghalangi luapan nafsu kami dan bahkan mungkin bisa membuat lantai yang ditiduri Kak Sinta menjadi hangat.

"Jak, main cepet ya. Takut ada yang ganggu." ucapnya.

"Iya." jawab Gw sambil mempercepat sodokan kontol Gw.

"Ehh, Jak. Aku di atas dehh. Aku mau nyobain gaya baru katanya bikin cowok suka." katanya yang membuat Gw menghentikan gerakan Gw.

Lalu kami mengganti posisi sehingga Gw berbaring di bawah dan Kak Sinta menikmati kontol Gw dari atas. Dan benar saja, lantai bekasnya terasa hangat di punggung Gw.

Kak Sinta berjongkok di atas Gw sambil mengarahkan kontol Gw agar masuk ke dalam memeknya.

*Blesss
Terbenam sudahlah kontol Gw ke dalam liang senggamanya.

Sambil berjongkok, Kak Sinta menaik turunkan pinggulnya bagaikan sedang melakukan gerakan squat dalam olahraga.

"Ahhh. Enak banget, Kak." puji Gw yang merasakan kontol Gw masuk sangat dalam ke dalam memeknya.

"Iya, Jak. Aku juga ngerasa memek aku penuh banget." ucapnya.

*Plokk plok plokk
Sambil mengayunkan pinggulnya, Gw menggenggam erat jemari tangannya hingga Gw merasa sebentar lagi akan mencapai puncaknya.

"Kak, bentar lagi keluar." ucap Gw.

"Ughh. Tumben cepet, Jak. Bareng yaa."

"Abis enaakk." jawab Gw memujinya.

Gw meraih pinggulnya agar berhenti mengobok-obok kontol Gw. Kini dari bawah Gw yang menghantam memeknya ke atas dengan kecepatan penuh.

"Mmphhhh,, mppphhh. Ughhhh." Kak Sinta menahan desahnya agar tidak didengar oleh orang lain.

Tak butuh waktu lama, kontol Gw pun memuntahkan lahar putih ke dalam memek Kak Sinta juga merasakan puncak kenikmatannya.

*Crootr crott crott
"Mppphhhhh." desahnya di telinga Gw sambil terbaring di atas tubuh Gw.

"Ughhh. Akhirnya." ucapnya lemas.

"Kurang enak, Kak. Buru-buru." kata Gw sambil memeluknya.

"Daripada ketauan, hayohh. Mau nanti nasib kita kayak si dia?" jawabnya.

"Bener juga sihh."

Kak Sinta bangkit dari tubuh Gw. Dengan perlahan dia mengangkat pinggulnya sehingga luber lah cairan mani Gw keluar dari memeknya.

"Subur juga kamu, Jak."

"Kenapa?" tanya Gw.

"Padahal sering ngentot tapi pejunya tetep banyak." jawabnya.

"Entah, saya juga heran. Hahaha."

Dengan beberapa tisu, Kak Sinta mengelap peju Gw yang meluber dari memeknya lalu kami pun kembali mengenakan pakaian kami.

Setelah melakukan pergumulan di ruang TU bersama Kak Sinta, Gw kembali ke ruang guru yang sekarang hanya terdapat Bu Nisa dan Bu Putri saja.

"Yaudah, Bu. Makasih ya atas sarannya. Aku pulang dulu nih Riski udah nunggu di bawah. Assalamualaikum."

"Wa'alaikum salam." jawab Bu Nisa.

"Jak, aku duluan ya." ucapnya saat kami berpapasan di pintu ruang guru.

"Iya, Bu." jawab Gw.

Bu Putri meninggalkan Bu Nisa sendiri di ruang guru setelah mereka berdua berbincang membahas permasalahan Bu Putri. Setelah Bu Putri keluar dari ruang guru, Bu Nisa hanya tersenyum-senyum kegirangan kepada Gw.

"Udah pada pulang, Bu?" tanya Gw.

"Iya." jawabnya sambil tersenyum.

"Dihh. Kenapa tuh senyum-senyum." ledek Gw.

"Besok, Jak." ucapnya.

"Hah? Besok kenapa?" tanya Gw heran.

"Besok jangan kaget kalo diajak Putri nge-room ya." jawabnya sambil senyum-senyum.

"Kok bisaa??" tanya Gw antusias.

"Tadi saya ceritain tentang kita berdua. Kenapa aku mau selingkuh sama kamu dan kamu itu orangnya kayak gimana." jelasnya.

"Ihh. Kalo Bu Putri ngelaporin ke Pak Basyir, ayahnya dia atau Pak Sulai gimana?" tanya Gw.

"Enggak kok. Orang dia tertarik sama kamu. Hahaha?" jawab Bu Nisa.

"Seriusan?"

"Iyaa. Dia tadi udah saya panas-panasin, terus saya ceritain tentang kita, ehh dia tertarik. Terus nanya gimana cara mainnya, dimana, gitu-gitu deh." jelasnya.

"Terus?"

"Ya gitu. Tadi saya kira dia mau ngomong langsung ke kamu. Mungkin dia malu, jadi besok kali dia ngajaknya." jelasnya lagi.

"Makasih, Buu." kata Gw sambil mencium pipinya.

"Ihh, bau Sinta." ledeknya.

"Hahahaha." Gw pun tertawa mendengar ledekannya lalu diikuti tawa Bu Nisa.

_____-----_____

Bu Putri :
"Assalamualaikum, Jakk."

Malamnya, Bu Putri mengirim pesan kepada Gw.

Jaka :
"Wa'alaikum salam, Bu. Iya kenapa?"

Bu Putri :
"Besok setelah anak-anak bubar, mau ngomong sama kamu, bisa?"

Jaka :
"Boleh, Bu."
"Mau ngomongin apa?"

Bu Putri :
"Nanti aja aku kasih tau."

_____-----_____

Besok sorenya, setelah Gw selesai melaksanakan sholat ashar berjamaah bersama para siswa, Bu Putri datang menghampiri Gw.

"Jaka." panggilnya.

"Iya, Bu. Kenapa?" tanya Gw.

"Yang semalem saya bilang. Saya mau ngomong sama kamu." jawabnya.

"Ohh, iya. Mau ngobrol dimana?" tanya Gw.

"Di luar aja yuk sekalian pulang. Kamu udah gak ada kerjaan, kan?" tanyanya.

"Gak ada sih. Boleh deh, saya ambil tas dulu ya." jawab Gw.

"Saya tunggu di bawah ya." ucapnya.

Gw pun mengambil tas Gw di ruang guru. Dan ketika Gw memasuki ruang guru, Bu Nisa menatap Gw sambil tersenyum bahkan mengedipkan sebelah matanya.

"Mau kemana, Bu?" tanya Gw.

"Ikutin jalan aja, nanti aku arahin." jawab Bu Putri.

Setelah beberapa lama Gw mengikuti arahan Bu Putri, benar saja seperti yang dikatakan Bu Nisa. Bu Putri mengajak Gw ke tempat pertama kali Gw dan Bu Nisa melakukan hubungan terlarang.

"Kok kesini, Bu?" tanya Gw.

"Ayuk ikut aku." jawabnya sambil tertunduk malu.

Setelah melakukan check-in, Gw dan Bu Putri memasuki kamar yang telah dipesannya. Lalu Bu Putri mengunci pintu kamar dan duduk di pinggir kasur seperti yang Gw lakukan.

"Ada apa, Bu?" tanya Gw.

"Kamu udah diceritain Bu Nisa belum?" tanyanya sambil menunduk.

"Belum." jawab Gw berbohong.

Dengan grogi, Bu Putri menceritakan semua hal yang Bu Nisa ceritakan kepada Gw. Dan juga dia menceritakan kembali tentang hubungan Gw dan Bu Nisa.

"Jadi. Emang bener, Jak?" tanyanya.

"Hmm. Iya, Bu." jawab Gw.

"Jangan panggil aku ibu, ya. Putri aja." jawabnya.

"Iya, Put."

"Jadi, kamu mau gak nolong aku?" tanyanya.

"Tolongin apa?" tanya Gw memastikan.

"Aku mau minta tolong kamu kasih ke aku apa yang kamu kasih ke Bu Nisa." jawabnya.

"Tapi kan kamu sebentar lagi mau nikah, Put?" tanya Gw.

"Kan tadi aku ceritain, aku kecewa sama dia tapi aku gak bisa gitu aja batalin pernikahan ini. Jadi ya, biar fair, boleh kan aku juga berzina sebelum menikah?" jawabnya.

"Jadi kamu mau ngelakuin itu sama aku?" tanya Gw.
Gasak semua huuuu 🤣
 
Gue demen nih yg kentang kentang gini.... lumaya buat ganjel perut tengah malem meskipun biji mengkerut....!!!! Wkwkkwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd