Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SDS - Syahwat di Sekolah (No SARA)

Status
Please reply by conversation.
Part 35

"Kamu masukin kontol aku ke memek kamu ya. Kamu arahin." ucap Gw.

Lalu Putri mengarahkan kontol Gw tepat ke arah memeknya dan perlahan-lahan merendahkan pinggulnya agar kontol Gw masuk penuh ke dalam.

"Ahhhh." Putri mengerang merasakan kontol besar Gw memenuhi memeknya.

"Nah, sekarang kamu naikin pinggul kamu terus kamu turunin lagi. Jadinya kamu gerakin naik turun, Put." jelas Gw.

Putri menatap Gw sambil menggigit bibir bawahnya menyimak apa yang Gw katakan. Perlahan-lahan Putri menaikkan pinggulnya, lalu dia turunkan kembali hinggapnya itu yang bisa dilakukan hingga kontol Gw masuk sepenuhnya ke dalam liang senggamanya lagi. Terus menerus dia lakukan berulang-ulang.

*Plokk,, plokk,, plokk
"Terus, Put." pinta Gw sambil meremas-remas toketnya.

"Aahh. Jakaa. Ughhh." erangnya sambil menggenggam bahu Gw.

"Toket kamu enak banget sih, Put." ucap Gw sebelum menyambar kedua toketnya untuk Gw hisap bergantian.

"Aaahhh. Mmphhhh." desah Putri sambil merangkul kepala Gw yang sedang menyedot payudaranya.

"Jhakk. Aku mau pipissshh."

Mendengar hal itu, Gw mengangkat tubuh Putri lalu merebahkannya di atas sofa. Sambil mengangkang, Putri menerima sodokan kontol Gw yang bertubi-tubi ke dalam memeknya. Lehernya Gw jilati yang membuatnya menggelinjang. Dengan keras dia memeluk tubuh Gw hebat hingga sedikit mencakar punggung Gw.

"Aahhhhhh." erang Putri merasakan orgasmenya hingga tubuhnya bergetar kegelian.

Tubuhnya kini basah, berkeringat. Bercucuran peluh menetes setelah menuntaskan syahwat.

Setelah berhasil membuat Putri orgasme, Gw kembali duduk di sofa dan terheran-heran dengan mereka semua yang lebih fokus menonton film karena sudah hampir mendekati endingnya.

"Ihh, kok malah pada nonton sih?" oceh Gw.

"Nanggung, Jak. Hahaha." jawab Bu Ros.

"Terus giliran siapa nih?" tanya Gw.

"Sama aku, yuk." ajak Kak Sinta yang berjalan ke arah Gw.

Kak Sinta lalu duduk di pangkuan Gw. Dia rangkul Gw dengan kedua tangannya lalu menciumi bibir Gw dengan panasnya.

*Cupss cups cupss
"Kalo sekarang kan bebas, gak perlu buru-buru kayak waktu itu." ucapnya.

Kak Sinta lalu menciumi pipi Gw dan turun hingga menjilati leher Gw, terus turun hingga ke bawah dan dilahapnya kontol Gw masuk ke dalam mulutnya.

*Clockk clock clokk
Kak Sinta menyepong kontol Gw hingga mentok ke tenggorokannya. Bahkan kadang dia membenamkan seluruh kontol Gw ke dalam mulutnya hingga mukanya memerah lalu tersedah.

"Uhukkk, uhh uhukkk." Kak Sinta batuk setelah memaksakan kontol Gw masuk ke dalam tenggorokannya.

"Jangan maksa-maksain dehh, jadi gitu kan." ucap Gw.

"Penasaran, hehehe." jawabnya sambil tersenyum.

Lalu Gw angkat tubuh Kak Sinta dan menyuruhnya duduk di atas sofa. Kedua kakinya Gw angkat ke pundak Gw dan Gw sodok memeknya dengan kontol Gw yang sangat tegak.

"Ughhhh." desahnya.

*Plokk plokk plokkk
Berkali-kali Gw menyodok kontol Gw dengan cepat hingga membuat Kak Sinta meringis keenakan. Tangan Gw yang memegang pahanya pun digenggamnya erat karena tidak kuat menahan nikmatinya genjotan kontol Gw di dalam memeknya.

"Ahhhhh. Penuhh, Jaakk." ucapnya.

"Enak gak??"

"Bangeeetttt."

Setelah beberapa lama, Gw pun menurunkan kakinya dari bahu Gw. Perlahan Gw dekatkan kepala Gw dan menaruh tangannya di pundak Gw agar dia merangkul Gw. Kedua pahanya Gw raih dan Gw angkat tubuhnya hingga Kak Sinta menggelendot di atas tubuh Gw sambil memeknya mencengkram erat kontol Gw dari dalam.

Sambil merangkul Gw erat, Kak Sinta menerima hujaman kontol Gw dalam keadaan tergendong.

"Aahhhh, Jakaaaa." racaunya.

"Hati-hati ih, Jak. Yang kuat, nanti jatoh." kata Bu Nia yang memperhatikan kami.

"Ahhhhh, cepetin lagi Jakkk." erang Kak Sinta.

Setelah beberapa lama, Gw pun menurunkan Kak Sinta lalu menyuruhnya untuk berpegang ke kepala sofa dan menungging agar Gw menusuk memeknya dari belakang.

"Ughhhh. Jakkk. Dikit lagi aku sampeee."

*Plakkk
Agar memeriahkan permainan, Gw pun sesekali menampar pantat Kak Sinta yang bergoyang-goyang menerima sodokan kontol Gw.

"Jaaakkkkk." erang Kak Sinta sambil meraih paha Gw agar Gw menghentikan genjotan Gw.

"Aahhhhhh." desahnya merasakan orgasme dengan pahanya yang gemetar.

"Capek, Jak?" tanya Bu Ros.

Gw pun membalikkan tubuh Gw untuk memandangnya lalu menggelengkan kepala tanda bahwa Gw belum lelah sama sekali.

"Itu Putri sama Sinta aja udah lemes loh. Hahaha." ucapnya.

"Ayuk, Bu." ajak Gw ke Bu Ros.

"Okee. Kamu tiduran yaa." jawabnya bersemangat.

Gw rebahkan tubuh Gw di lantai dibawah sofa tempat Bu Nisa, Bu Nia dan Bu Lena menonton film. Bu Ros yang sedari tadi menahan syahwatnya pun kini langsung duduk tepat di atas pinggang Gw.

"Puasin aku yaa, Jak." pintanya sambil tersenyum lalu mengecup bibir Gw.

Bu Ros berjongkok, mengangkat pinggulnya agar bisa dimasukkannya kontol Gw ke dalam rahimnya.

*Blesss
"Hmmmphhh." Bu Ros menahan desahnya sambil memejamkan mata.

"Lebih gede ya, Jhakk." tanyanya.

"Enggak ah, biasa aja." jawab Gw.

Bu Ros pun mulai menaik turunkan pinggulnya. Kedua tangannya menekan dada Gw untuk menopang tubuh bugil Bu Ros yang bergerak seirama dengan goyangannya.

*Plokk plokk plokk
"Enakkk, Jakkk." erangnya.

"Kontol kamu enak bangetttt." ucapnya.

Gw raih tangan Bu Ros dan melingkarkan jari Gw ke jari jemarinya, lalu kami berdua pun saling menggenggam tangan.

"Aahhh, ahhh uhhhh." racaunya.

Bu Ros melebarkan kedua tangannya lalu menekan tangan Gw sehingga Gw tidak bisa berkutik bagaikan diperkosa.

Bibirnya kini mencium bibir Gw dengan panasnya. Sambil tetap menggenjot kontol Gw, Bu Ros memainkan lidahnya mengulum lidah Gw dan mengobok-obok seisi mulut Gw hingga Gw kesulitan untuk bernafas.

"Seru banget sih, Ros." kata Bu Nia mengomentari permainan Bu Ros.

Bu Ros lalu melepaskan genggaman tangannya di tangan Gw dan menyudahi ciumannya. Sambil tetap menggoyangkan pinggulnya, Bu Ros menarik tangan Bu Nia yang berada tepat dibelakangnya.

"Sini, Sya." ajaknya.

Bu Nia yang bingung pun mau tak mau mengikuti ajakan Bu Ros.

"Kamu jongkok di atas kepala Jaka. Biar Jaka jilatin memek kamu." suruhnya.

Bu Nia pun mulai berjongkok tepat di atas muka Gw, lalu perlahan-lahan dia mendekatkan liang memeknya tepat di atas mulut Gw. Bulu jembutnya pun terasa menggelitik menyentuh dagu dan bibir Gw yang membuat Gw bersemangat untuk melahap liang rahim yang telah melahirkan seorang buah hati itu.

*Slurpp slurpp sluprppp
"Ahhhh, enakk Jakkkk." racau Bu Nia ketika Gw menjilati memeknya yang disuguhkannya.

"Jilatin leher aku, Sya. Aku dikit lagi sampe." suruh Bu Ros ke Bu Nia.

Sambil menikmati jilatan lidah Gw pada memeknya, Bu Nia kini membantu Bu Ros menuju batas kenikmatannya. Leher Bu Ros yang basah penuh keringat, dijilati Bu Nia penuh nafsu sehingga Bu Ros merasakan keenakan dan menghentikan genjotannya.

Gw yang berada dibawah pun tak tinggal diam. Sambil menjilati memek Bu Nia, Gw mendorong pinggul Gw ke atas agar tetap menggenjot memek Bu Ros yang hampir mencapai orgasmenya.

"Aaahhh. Enakk, Syaaa." ucap Bu Ros sambil merangkul Bu Nia.

"Yang cepet Jakkk. Aku hampir sampee." erang Bu Ros.

Tak menunggu waktu lama, setelah mendapat hujaman demi hujaman kontol Gw dari bawah, Bu Ros pun akhirnya mencapai orgasmenya dalam pelukannya bersama Bu Nia.

"Aahhhhhh. Haahh." desah Bu Ros sambil memeluk Bu Nia yang berada di depannya.

Lalu Bu Nia bangkit dari muka Gw. Dia menarik tubuh Bu Ros dan merebahkannya di samping tubuh Gw. Kini, kontol Gw menjadi milik Bu Nia yang perlahan-lahan melahap kontol Gw dengan memeknya.

"Ssshhhh." desah Bu Nia merasakan kontol Gw yang memenuhi seisi memeknya.

*Plok plokk plokk
Kini Bu Nia mulai menaik turunkan pinggulnya seperti yang dilakukan Bu Ros tadi. Merasakan kontol Gw yang menyeruak ke dalam memeknya menyentuh seluruh sisi liang senggamanya lebih dalam.

"Dalem banget kontol kamu, Jakkk. Aahhh ahhh." erangnya sambil menggenjot kontol Gw.

Lalu Bu Nia menurunkan tubuhnya hampir terbaring di atas tubuh Gw. Dengan perlahan, lidahnya menyapu puting Gw sehingga Gw pun merasakan kegelian.

"Jangan Buu, ahhh. Nanti saya keluar." seru Gw.

"Gapapa. Saya mau kamu keluarin peju kamu di dalam memek saya lagi." jawabnya.

Sambil menggenjot kontol Gw, Bu Nia juga menjilati puting Gw dan toketnya pun yang basah berkeringat menempel di perut Gw sambil bergerak maju mundur mengikuti goyangan Bu Nia.

"Ahhh, Jakkk." erangnya sesekali.

Gw hanya bisa terdiam memeluk tubuh bugil Bu Nia sambil menikmati memeknya dengan kontol Gw, merasakan lidahnya dengan puting Gw, dan merasakan gesekan toketnya dengan perut Gw.

"Aahhhh, Buuu." racau Gw menikmati seluruh servis yang diberikan Bu Nia.

*Crottt crottt crott
*Sssrrrrrrr
Dengan sekuat tenaga Gw mendorong kontol Gw masuk ke dalam memek Bu Nia dan memuntahkan peju Gw di dalam memeknya. Dan Gw juga merasakan cairan hangat menyemprot ke arah kontol Gw yang masih terbenam di dalam memek Bu Nia.

Setelah tetes demi tetes peju Gw mengisi liang rahim Bu Nia, Gw menarik kontol Gw keluar dari dalam memeknya dan meneteslah keluar peju Gw beserta cairan kenikmatan Bu Nia mengalir melalui pahanya.

"Aahhhhhh." Bu Nia terkapar lemas di atas tubuh Gw yang sama-sama baru saja merasakan ejakulasi. Tubuh kami begitu licin penuh keringat setelah berperang nafsu diantara tubuh-tubuh bugil yang tergelak lemas juga setelah merasakan orgasmenya.

Beberapa menit Gw mengistirahatkan tubuh Gw, Bu Nisa dan Bu Lena kini mengajak Gw untuk menikmati memeknya.

"Ayuk, Jak. Sekarang sama saya." ucap Bu Lena.

"Emang filmnya udah selesa?" tanya Gw.

"Udah nih. Baru aja selesai." kata Bu Nisa setelah selesai menyaksikan film India favoritnya itu.

Gw pun memindahkan tubuh Bu Nia yang terbaring lemas di atas tubuh Gw ke lantai tepat di samping Bu Ros.

Bu Lena sudah mengangkang di atas sofa, melebarkan kedua pahanya dan membuka liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu jembut untuk Gw sodok dengan kontol Gw yang sudah kembali mengeras.

*Slebbb
"Ooohh." desah Bu Lena merasakan sodokan kontol Gw pada memeknya.

*Plokk plokk plokk
Tanpa berlama-lama Gw langsung menghujani memeknya dengan sodokan kontol Gw yang sudah siap mengoyak habis seisi rahimnya. Bu Nisa yang berada disamping Bu Lena pun ikut andil dengan menikmati gundukan lemak yang berada di dada Bu Lena.

"Aahhhh, Jaakkk. Enak bangett Jakkk." racaunya.

Sambil menikmati kontol Gw, Bu Lena memeluk Bu Nisa agar tidak berhenti menjilati toketnya itu. Bahkan Bu Lena juga mengocok memek Bu Nisa dengan tangannya agar Bu Nisa ikut menikmati permainan kami.

Hingga tak lama berselang, Bu Lena pun mencapai orgasmenya. Tangannya memeluk erat tubuh Bu Nisa hingga tubuh Bu Nisa terjatuh tepat di atas Bu Lena yang mengejang merasakan orgasmenya.

Lalu Gw menarik tubuh bugil Bu Nisa. Gw ajaknya ke lantai dan menyuruhnya tiduran. Tanpa ba-bi-bu, Gw langsung memasukkan kontol Gw ke dalam memek Bu Nisa. Sambil merebahkan tubuh Gw di atas tubunya, Gw memeluk erat tubuh Bu Nisa yang montok itu sambil mencium bibirnya.

Bu Nisa membalas ciuman Gw, dan kini kami berdua saling bersilangan lidah disaat kontol Gw mengobok-obok seisi memeknya.

Beberapa lama kami berciuman, Gw menghajar toket besarnya yang gondal-gandul bergoyang mengikuti seirama dengan sodokan kontol Gw. Secara bergantian, toket kanan dan kirinya Gw jilati hingga Bu Nisa mendesah keenakan.

"Aahhh, Jakaaa. Enakkk bangetttt." erangnya.

Menikmati itu, Bu Nisa mengelus-elus rambut Gw bagaikan seorang ibu yang sedang menyusui anaknya. Bedanya, kalau Gw bukan hanya sekedar menyusu tetapi juga mengentotinya.

Puas dengan toketnya, kini Gw beralih ke lehernya. Sambil tetap terus menyodok memeknya dengan kontol Gw, Gw jilati lehernya yang penuh keringat itu hingga Bu Nisa menggelinjang kegelian.

"Aahhhh, gelii Jakk."

Gw yang makin bersemangat mendengar desahannya semakin mempercepat sodokan kontol Gw pada rahim yang belum pernah melahirkan itu. Hingga Gw mendengar Bu Nisa mendesis dan tubuhnya merinding keenakann.

"Ssshhhh, mmpphhhh. Huhhhh."

"Jaaakkk. Saya keluaarr." erangnya sambil memeluk erat tubuh Gw disela-sela orgasmenya.

"Seru banget sih, Jak." komen Kak Sinta.

"Mau lagi?" tanya Gw.

Kak Sinta menggigit bibirnya seraya mengangguk.

Lalu kami semua terus melanjutkan permainan hingga larut malam. Secara bergantian, semua vagina yang berada di tempat itu Gw puaskan hingga pemiliknya terkapar lemas lalu digantian dengan vagina-vagina lain yang siap menerima hantaman benda tumpul yang berdiri tegak.

"Aku mau keluar, Put." ucap Gw lembut di telinga Putri.

"Shamaa. Huhhhh." jawabnya sambil menerima sodokan kontol Gw.

*Crotttt crottt crottt
"Aaaahhhhhh." erang Putri sambil memeluk erat tubuh Gw menikmati orgasmenya dan juga semburan cairan hangat yang keluar dari kontol Gw memenuhi memeknya dari dalam.

"Aku capek banget, Put." ucap Gw memeluk tubuh Putri.

"Aku juga." jawabnya sambil ikut memeluk Gw.

Gw terbaring lemas memeluk tubuh Putri yang diikuti juga dengan pelukan tubuh Putri yang tidak mau melepaskan tubuh Gw di atas tubuhnya.

"Udah selesai, Jak?" tanya Bu Ros.

"Udah kayaknya." jawab Gw sambil merasakan kontol Gw yang perlahan-lahan melemas hingga dengan sendirinya keluar dari memek Putri dan mengakibatkan melubernya peju Gw yang tertampung di dalam rahimnya.

"Pada capek ya?" tanya Bu Lena.

Semua hanya terdiam membisu, hanya Kak Sinta yang menjawab dengan mengangkat tangannya dan mengisyaratkan dengan jempolnya.

Bagaimana tak lelah, satu-persatu wanita Gw puaskan dengan kontol Gw hingga masing-masing dari mereka mencapai orgasmenya hingga 3x dan Gw sudah menumpahkan peju Gw ke dalam rahim Bu Nia, Bu Lena, Bu Nisa dan sekarang yang terakhir Putri.

"Mau tidur?" tanya Bu Lena lagi.

"Lengket ah, Bu. Keringetan." jawab Bu Ros.

"Pada mau mandi dulu?"

"Udah malem ihh, dingin." jawab Bu Nisa.

"Ada tempat berendam air hangat kok. Bisa rame-rame." seru Bu Lena yang membuat kami semua kegirangan.

Lalu kami semua pun berendam air hangat untuk mengistirahatkan tubuh kami yang kehilangan banyak tenaga setelah berngentot ria dan setelah setengah jam kami pun lanjut tidur dan Gw mengajak Putri untuk tidur bersama Gw dan dia pun berkenan.

LANJUT
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd