Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Seiring Hasrat Manusia ( the sugar dady next episode : sinta, cinta kasih yang terlarang )

dan kisah si cantik sintapun kembali berlanjut……



Tanpa terasa sudah hampir dua bulan, Sinta menjalan aktivitasnya sebagai SPG. Tinggal satu bulan hingga dirinya diangkat menjadi karyawan tetap. kinerjanya selama menjalani magang dinilai cukup memuasakan baik secara performa dan tentu saja secara penampilan.

sinta yang sudah beradaptasi dengan ritme dan pola pekerjaan di perusahaan ini, tak lagi cangung ataupun malu apalagi risih dalam hal berpenampilan. baju apapun yang di tentukan oleh ketua tim akan ia kenakan tanpa mengeluh. Mengenakan baju-baju seksi dan terbuka kini sudah manjadi bagian dari outfitnya sehari-hari, tanpa perlu ditutup-tutupi lagi, bahkan saat menyusuri koridor kosannya ia tak perlu lagi menutupi baju seksinya.

Sinta yang kini, sudah jago bernegosiasi dengan para costumernya. tentunya dengan kepercayaan diri tinggi, sambil memamerkan dua belahan bobanya yang membulat, termasuk siluet belahan bibir keduanya yang tegak diselangkangannya. Meski baru dua bulan jadi anak magang, namun Sinta sudah menjadi favorit para costumer termasuk pula para pascoler tak bermodal yang datang ke stand hanya sekedar melihat-lihat sambil berharap dapat membungkus salah satu SPGnya.

Beberapa costumer sinta, ada yang mengorder tubuhnya dengan tawaran yang cukup lumayan, namun meski sangat membutuhkan tambahan cuan namun dirinya tetap pilih-pilih dalam hal persetubuhan, Tak semua orderan bisa ia terima begitu saja. selain karena memang cuan, Sinta yang sejak berseragam biru putih memang memiliki gairah seksual tinggi bahkan bisa dibilang hyper, dan seandainya saja sang kekasih tidak magang ke negeri sakura tentu kebutuhan biologis dan kebutuhan sehari-hari lainya akan selalu tersedia. Namun semenjak kepergian sang kekasih, Sinta mulai segan untuk meminta bantuan finansial kepada sang kekasih. Karena sinta tahu kebutuhan sang kekasih di negeri sakura pastinya juga cukup banyak, dan sang kekasih juga sudah banyak membantu keluarganya selama ini.

Sinta sejatinya adalah penikmat persetubuhan, ia menjajakan diri tidak hanya sekedar mencari cuan dan cuan namun juga mencari kasih sayang yang telah hilang terengut oleh keadaan sejak ia masih abg. Dengan persetubuhan ia berharap bisa menuntaskan semua dahaga kasih sayangnya, sehingga dalam memilih pelanggan Sinta lebih memilih pria-pria yang sudah matang atau paling tidak yang sudah berkeluarga dan merupakan pria baik-baik. Dan kalau pun ada yang lebih muda ataupun seumuran biasanya karena sinta memang sedang kepepet atau karena rekomendasi dari teman ataupun dari sesama pengordernya. Biasanya tak butuh waktu lama bagi sinta untuk mengeksekusinya mereka, cukup beberapa menit saja, itu pun tak sampai 5 menitan. Hal ini karena tak ada yang kuat menahan cengkraman maut dari bibir kedua sinta, hanya beberapa saja yang kuat itu pun tak sampai satu jam paling maksimal 45 menitan.

Pelangan Sinta tidaklah banyak, hanya beberapa pelangan tetap saja. Hal ini karena biaya operasional diluar tarif utama cukup mahal, Sinta biasanya akan melakukan beberapa kali pertemuan dulu dengan biaya dari si pengorder, jika pengorder tersebut masih baru belum ia kenal dengan baik. Kalau memang cocok ya bisa langsung eksekusi bayar dan selesai, namun jika tak cocok sinta tetap tidak akan mau dan biaya pertemuan dianggap hilang. Tapi berbeda jika pengorder tersebut sudah ia kenal dengan baik maka tak perlu lagi ada biaya-biaya tambahan untuk pertemuan, langsung order eksekusi dan bayar. Namun hal itu sepadan dengan treatmen yang sinta berikan kepada sang pelanggannya. Sinta akan mentreatment sang pelanggan seperti layaknya kekasihnya sendiri. Namun jika merasa tak puas dengan pelanggannya, maka ia pun tak akan lagi mau menerimanya lagi meski ditawari cuan lebih, Sinta akan lebih memilih pelanggan tetapnya yang tidak hanya memberi cuan namun juga kepuasan.

Seperti hal sore ini. Sesampainya di depan pintu gerbang kosan, sang sang satpam gemuk yang sudah lama jadi pelanggan setia Sinta datang menghampirinya, berkata pelan kepada Sinta mnengenai tawaran sang komandan.


“tapi…pak, komandannya bapak sudah tahu kan syarat dan kondisinya” kata Sinta sambil menyeka keningnya yang basah.


Seketika mata sang satpam langsung melirik kearah ketiak Sinta yang basah dan terbuka, meski hampir tiap dua tiga hari sekali dirinya menjilati ketiak basah Sinta namun pesona dan daya tariknya tak bisa dilepas begitu saja oleh sang satpam, Sinta sendiri juga heran dengan pria-pria fetish ini. Sinta pun hanya tersenyum saat menangkap mata sange sang satpam.


“bapak mau…ya...?” kata sinta tdengan nada mengoda, tersenyum sambil mengangkat kedua lengannya.


mata sang satpam semakin berbinar saat melihat kedua ketiak basah Sinta yang terbuka lebar, tampak mulus dengan lipatan-lipatannya yang seksi dan jilatabel. Tanpa basa-basi Sang satpam pun menarik lengan Sinta menuju kesudut pos penjagaan sambil melihat-lihat situasi, sinta pun hanya pasrah menuruti ajakan sang satpam. setelah dirasa cukup aman sang satpam kembali menarik Sinta memasuki sebuah ruangan kecil namun cukup bersih, tempat penyimpanan beberapa peralatan. Sang satpam pun segera menempelkan tubuh sinta ke dinding gudang mengangkat kedua lengan sinta dan dengan lembut menciumi dan menjilati kedua ketiak basah Sinta, meski beraroma keringat sang satpam tetap menikmatinya ditambah pijatan lembut tangan Sinta pada batang kemaluannya membuatnya semakin rakus menjilati kedua ketiak sinta. Setelah puas dengan kedua ketiak Sinta, sang satpam menyusupkan salah satu tangannya kedalam bra hitam sinta dan meremas kedua payudara sinta secara bergantian. Sementara tangan yang satunya ia gunakan untuk meremas bokong gemoy sinta.


“jadi kamu mau kan ta….?” kata sang satpam lirih, sambil mengatur napasnya yang sedikit tersengal.

Sinta mengagguk tanda setuju.

“tapi, dia sudah setujukan dengan syarat dan kondisinya” sahut Sinta kemudian.

“oke…, itu ngak jadi masalah” sahut sang satpam sambil memainkan putting payudara sinta dengan gemas.

“oya ta kamu mau diajak jalan kemana dulu, biar nanti aku sampaikan ke pak komandan” sahut sang satpam kembali.

“terserah…., yang penting tempatnya nyaman dan tak banyak orang” jawab Sinta.

“oke….” jawab sang satpam tersenyum lebar, sambil kemudian melumat bibir sinta.

“pak udah dong…..dilanjutin nanti aja yach…” seru sinta sambil mendorong lembut tubuh gemuk sang satpam.


Sang satpam yang udah naik kesangeannya terpaksa harus menahan konaknya, dan melepas tubuh sinta dari pelukannya.

Sinta pun segera melepas semua yang menempel di tubuhnya, dan menguyurkan air dingin keseluruh tubuhnya. Membersihkan sambil memijat-mijat pelan ketiak, payudara dan vaginanya secara perlahan dengan sabun, ketiganya adalah salah tiga bagian tubuh sinta yang cukup berharga baginya, karena dengan ketiga bagian tubuh inilah ia menjadi pusat ketertarikan dan kefetishan para lelaki pelanggannya, meski bagian tubuh lainya juga tak kalah indahnya.

Setelah berdandan dan tentunya dengan berpakaian seksi, sinta segera menunggu di depan gerbang kosan. Menunggu sang komandan yang menjemputnya dengan mobil dan menuju ke salah satu mall dikota ini. Kedua pun berjalan-jalan menyusuri stand-stand di mall tersbut dan berbelanja beberapa kebutuhan make up sinta dan tentu baju-baju malam maupun lingerie lucu nan seksi, sinta pun meminta kepada sang komanda untuk memilih baju seksi mana yang ia inginkan untuk dipakai malam ini. Setelah memilih beberapa baju seksi untuk sinta, dan makan malam tentunya mereka pun kembali ke kosan, dan segera menuju ke kamar Sinta. Sebelum pengeksekusian dirinya dimulai tak lupa ia memasang papan keterangan bhawa ia sedang sibuk berML jangan diganggu. Beberapa tetangga kamarnya yang kebetulan lewat hanya tersenyum.


“wah mau di eksekusi lagi ya ta…..” seru salah satu perempuan bertangtop dengan boba besarnya yang sayangnya agak sedikit mengendur kebawah.

“he…he…he…., iya mbak. Mau gimana lagi kebutuhan soalnya” jawab Sinta dengan nada riang.

“kebutuhan apa doyan sih ta” sahut perempuan itu

“he..he…dua-duanya mbak” jawab sinta sambil terkekeh.

“ya udah sana….kamu puas-puasin dech ml kamu, have fun ya” balas si perempuan sambil berlalu.

Sinta pun menjawab dengan senyuman sembari mengangguk.

Sinta pun kembali ke kamar mandi dan menganti pakaian dengan baju-baju dinas seksi yang dipilihkan oleh sang komandan.

“gimana pak……” seru sinta sambil melengak-lengok memamerkan keindahan tubuhnya dalam balutan baju dinasnya yang seksi.


Mata sang komandan tak henti-hentinya terbelalak, terkagum-kagum akan karya indah sang pencipta yang terukir dalam bentuk tubuh sinta. Tak mampu lagi menahan hasratnya sang komadan langsung memeluk dan menciumi tubuh indah sinta.


“iiiiihhhhhh..sabar dong pak…pelan-pelan dulu….kali” kata Sinta sambil menjerit manja, melepaskan diri dari pelukan sang komandan.


Sang komandan pun segera kembali meraih tubuh Sinta dan melemparkannya dengan lembut ke kasur, dan kembali menciumi dan menjilati bagian-bagian tubuh indah Sinta mulai dari kertiak, payudara dan bibir vagina sinta dengan rakus. Sementara sinta pun merintih kegelian.

Sinta pun berekpektasi semoga saja sang komandan bisa memuaskannya seperti halnya si anak buah, sebab beberapa colmek yang dilakukan sang komandan bisa membuatnya beberapa kali orgasme meski hanya orgasme kecil dan tak sampai squirt seperti biasanya. Puas menikmati tubuh sinta kini sang komandan pun bersiap-siap untuk mengeksekusi memek sinta. Sinta pun dengan pasrah membuka lebar-lebar kedua paha mulusnya membuka liang surgawinya, sebelum memasukan batang kemaluannya sang komadan pun menjilati liang kenikmatan sinta terlebih dulu, sinta pun kembali mengaduh nikmat dalam jeritan-jeritan manja nan mengairahkan. Dan sintapun kembali berorgasme meski tidak sampai squirt tapi lumayanlah, ia pun berharap nanti saat eksekusi sang komandan bisa berbuat lebih hingga dirinya bisa berkali-kali squirt. Puas menjilmek sinta sang komandan pun segera melepas semua pakaiannya dan saat itu kesangean Sinta agak menurun, diluar ekpektasinya ternyata batang kemaluan sang komandan agak sedikit lebih kecil bahkan lebih kecil dari sang anak buahnya yang bertubuh gemuk. Sungguh diluar ekpektasi sinta, dengan tubuh kurusnya seharusnya ia bisa menikmati batang kemaluan yang panjang dan besar namun apa mau dikata. Dengan perasaan sedikit kecewa sintapun meraih batang kemaluan sang komandan dan memasukannya kedalam mulutnya dan mengulumnya dengan lembut dan gemas. Sinta yang biasa mengulum batang kemaluan panjang dan besar, dan kini harus mengulum kemlauan yang kecil dan pendek ia merasa seperti ada yang kurang sreg dihati, sehingga kesangeannya yang semula memuncak kini agak sedikit menurun. Namun sebagaiseorang yang profesional ia pun tetap mengulum batang kemaluan sang komandan, sang komandan pun meraung-raung bak sapi mau disembelih, dan sinta pun tidak suka dengan ekspresi kenikmatan yang seharusnya tidak berlebihan seperti itu, apalagi ia seorang pria.

ekspresi pria seharusnya tetaplah tenang dan kalem dalam mengayunkan batang kemaluannya meski kenikmatan bertubi-tubi datang, ia harus tetap bertahan. berbeda dengan perempuan yang sampai menjerit-njerit bahkan berteriak hebat, bukan karena kelebaynya tapi memang sudah seharusnya seperti itu perempuan dalam menikmati persetubuhan. Seperti kurang adil memang kedengarannya, Tapi seperti itulah kenyataannya dalam kehidupan sexual. ketika seorang lelaki dituntut untuk tetap kuat namun tetap harus selalu tenang, cool dan kalem menahan lonjakan hasrat. Sementara perempuan dengan jeritan dan teriakannya, juga semburan-semburan lendir nikmatnya adalah suata hal yang wajar dan alamiah, adalah aneh dan dipertanyakan jika dalam persetubuhan wanita tidak melakukan hal tersebut.

Sinta yang sudah berpengalaman memblow job banyak pria, pun tahu mana kedutan nikmat dan mana kedutan akan keluar. Sehingga ia pun kembali kecewa, karena sepertinya si komandan tidak akan bisa bertahan lama. dan benar saja, sesuai dengan perkiraannya batang kemaluan sang komandan pun tak kuasa menahan kuluman demi kuluman mulut sinta, yang pada akhirnya muncratlah si lendir putih sang komandan kedalam mulut Sinta, dan Sinta pun spontan mengumpat kesal kepada sang komandan.


“gimana sih pak……, baru diemut bentar kok udah keluar sich…..” kata Sinta dengan mengerutu.

“yach semenit aja belum ada pak” seru Sinta dengan nada kecewa.

“maaf sinta, bapak lagi ngak fit, banyak pikiran bapak soalnya” sahut sang komandan dengan nada pasrah

“ih…udah kecil, pendek, cepet keluar lagi….” timpal sinta.

Sang komandan hanya terdiam mendegar umpatan Sinta.

“boro-boro keluarnya banyak, lah ini sudah dikit encer….mana amis lagi….” umpat sinta lagi.

“ngerusak aset dan mood aku aja dech bapak ini” gerutu sinta.

“sesuai kesepakatan bapak harus bayar aku sesuai tarif, plus dendanya 2x lipat…!, tak ada bonus-bonusan” bentak sinta yang semakin senewen saja.

“iya…iya…, sekali lagi maaf ya ta” kata sang komadan lirih.


Kemudian tanpa menghitungnya lagi, Sang komandan pun memberikan segepok lembarna kertas persegi panjang warna merah kepada Sinta, mengenakan baju dan celanannya dan berlalu pergi dari kamar sinta tanpa berpamitan maupun sepatah perspisahan.


“lho pak, kok cepet pak?” seru sang satpam.

“bener katamu man, belum apa-apa aku udah keok duluan?” kata sang komandan dengan nada sendu kepada satpam bawahannya yang bernama Arman tersebut.

“maksud bapak?” sahut Arman si satpam.

“ya seharusnya aku ikutin saranmu, untuk tidak keburu nafsu dan mempersiapkan segala sesuatunya, aku terlalu percaya diri” kata sang komadan pasrah.

“tapi kuakui pesonanya sungguh luar biasa, aku juga tak menyesal meski belum sempat menikmatinya” kata sang komandan lagi.

“la terus…bapak bayar doubel dong…?” sahut Arman.

“soal uang itu tidak jadi soal, aku akan memberi bagianmu” kata sang komandan sambil memberikan 10 lembar uang berwarana merah kepada Arman.

“lain kali, kau atur kembali ya man, tentunya setelah kupersiapkan semuanya” seru sang komandan kepada Arman.

“iya pak…., tapi saya ngak bisa janji sinta akan mau lagi sama bapak?” jawab Arman.

“ya kau aturlah gimana caranya ……, soal uang berapa pun permintaannya turuti saja?” kata sang komandan sambil berlalu kembali ke mobilnya dan pulang.


Sang satpam pun segera menuju kamar Sinta. Didalam kamar Sinta tampak duduk diam dengan wajah muram. Arman segera menghampiri dan menyentuh pundaknya.


“maafin bapak ya ta……” kata arman lirih menyadari kesalahannya, karena memilih orang yang salah.

“bapak tahukan gimana aku, bisa-biasanya ya bapak ngak ngecek dulu gimana orangnya” seru sinta.


Kedua hanya terdiam beberapa saat. Sampai akhirnya Arman menawarkan diri untuk menuntaskan kesangean Sinta yang belum terpuasakan.


“lagi pula bapak tadi sore kan juga masih belum kau puasakan ta” kata Arman lirih.

“ya sudah kalau gitu, tapi sinta mandi dulu” kata sinta.

“ngak usah ta” sahut Arman.

“tapi kan, tubuh aku masih banyak keringat dan bekas liurnya si komdandan bapak” jawab sinta.

“udah ngak papa, lagian kamu itu lebih enak dinikmati saat berkeringat seperti ini…he..he” kata Arman sambil terkekeh.

“tapi tetep bayar ya pak” seru sinta.

“iya ini bapak ada” sahut Arman.


Kemudian sinta membaringkan tubuhnya kembali ke kasurnya, sementara Arman kembali menikmati tubuh Sinta dengan menciumi, menjilati dan juga memainkan beberapa bagian sensitif Sinta utamanya tiga bagian tubuh sinta, ketiak, tetek dan memek yang memiliki tingkat kefetisahan tinggi bagi arman. Puas menikmati foreplay dari sang satpam, sinta pun membuka lebar-lebar selangkangannya dan mempersilahkan Arman untuk memasukan batang kemaluannya kedalam liang surgawinya. Setelah masuk Arman pun mengoyang batang kemaluannya seperti biasanya. Cepat, kuat dan konsisten sehingga tak butuh waktu lama buat Sinta untuk mencapai beberapa kali orgasme biasa maupun squirt.


“ah…ah…ouch….uh….uhh…..ah…pak ….lebih cepat lagi” jerit sinta berkali-kali, meminta Arman untuk lebih mempercepat goyangan pantatnya.


Arman pun menurutinya dan mempercepat goyangan lebih kuat dari biasanya, meski Sinta terus menjerit-jerit dengan tubuh mengeliat tak tentu arah dan cengkraman maut vagina Sinta sudah mulai bereaksi, namun Arman tetap dengan tenang tanpa suara-suara berlebihan tetap dengan pendiriannya untuk terus mempertahankan kecepatan goyangannya. Sinta pun terus meraung-raung menikmati puluhan kali orgasmenya. Sinta pun akhirnya menepuk pantat hitam Arman dan disusul dengan tepukan beberapa kali, Arman yang menyadari hal tersbut perlahan memperlambat goyangan mautnya, mencabut batang kemaluannya dan berbaring disisi tubuh sinta.

Setelah hampir 20 menitan digoyang dengan posisi dibawah, Sinta pun meminta ganti posisi ia diatas. namun Arman menolaknya dengan halus, karena ia tahu dengan posisi seperti itu arman ia akan sanggup bertahan, apalagi dengan jurus goyangan dan remasan maut dari sang bibir tegak pembawa kenikmatan milik sinta. Beberapa kali Arman pernah mencoba bertahan namun tetap saja dirinya kalah. Namun untung dirinya sudah memuaskan Hasrat Sinta terlebih dulu.


“bapak.., sinta diatas ya?” kata sinta lirih,


Arman pun hanya menjawab dengan gelengan kepalanya, sambil mendorong pelan tubuh sinta hingga ke posisi miring sambil mengangkat salah satu kaki sinta keatas dan kembali memasukan batang kemaluannya kedalam lubang surga sinta.


“kamu tahu kan akibatnya kalau bapak sampai kalah” kata Arman.


Sinta hanya menganguk.

sinta tahu jika sang satpam kalah artinya ia tak bisa melepas hasratnya secara tuntas yang berakibat pada modnya yang akan kembali berantakan. Arman, kembali mengoyang batang kemaluanya maju mundur didalam liang kenikmatan sinta dengan posisi miring. Dan setelah hampir 20 menitan bergoyang, arman tak sanggup lagi bertahan. Namun ia tetap bertahan sambil menunggu momentum yang pas yaitu saat Sinta mencapai puncak orgasmenya.

Setelah bertahan beberapa menit, akhirnya moment itu datang juga dan dengan cepat arman segera menghujamkan selangkangannya kedalam selangkangan sinta, dan tersemburlah lendir-lendir asmara Arman kedalam rahim sinta.


“makasih pak, bapak kembali menjadi penyelamat sinta” kata sinta lirih sambil menikmati cumbuan mesra bibir arman dileher dan pipanya.

“iya ta sama-sama, bapak juga” jawab lembut Arman

“kemaren bapak pulang kampung ya….” Kata sinta.

“iya ta, soalnya ada acara syukuran soalnya istri bapak mau segera melahirkan” jawab Arman

“emang anak bapak skarang berapa?” kata Sinta lagi

“dua termasuk yang akan segera lahir” sahut Arman.

“aku kok ngak di undang sih pak” kata sinta manja.

“oh bapak lupa, lain kampung bapak jauh ta” jawab arman.

“ya lain kali ya..saat nanti kelahiran anak kedua bapak” jawab Arman.


Usai berpakaian, arman pun menyerahkan lembaran kertas merah tersebut kepada sinta. Namun lagi-lagi sinta menolaknya.


“anggap aja itu sumbangan dari aku pak?” sahut sinta sambil tersenyum.


Sang satpam juga tersenyum.

Beberapa hari ini sinta mendapat orderan dari seorang pemuda tampan, meskipun bertampang keren dan telihat kuat namun sang pemuda tetap dibuat keok oleh goyangan maut sinta, tapi kali ini agak mendingan karena masih bisa bertahan baberapa menit meski tak sampai 5 menit dan batang kemaluanya pun juga sesuai dengan kesukaan sinta. Meski beberapa kali kecewa namun beberapa kali juga sinta puas dengan pelangannya.

Begitulah sinta menjalani kehidupannya sehari-hari. Pagi sampai sore ia menjadi SPG dengan memamerkan tubuhnya, kemudian sore sampai malam ia menjalani kehidupan sebagai gadis open BO dengan menemani dan memuaskan para pelangannya. Dan apabila tidak ada yang mengordernya ia pun memanfaatkan waktu dengan tidur atau sekedar duduk-duduk pinggir sebuah jalan legendaris di kota ini. Merenung sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

Dan cerita pun masih berlanjut pada part berikutnya ……









 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd